• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEFINISI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DEFINISI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

DEFINISI NEGARA MAJU DAN

BERKEMBANG

15.04

| Label:

Materi Geografi

Suatu negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah dengan melihat pada

keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut belum

dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat

menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang

mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan, sehingga sebagian

besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik

maka negara tersebut dapat disebut negara maju.

Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju

dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut

negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri

baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk dikatakan

sebagai negara maju.

INDIKATOR PENGGOLONGAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

Dasar yang dijadikan penggolongan suatu negara dalam kategori negara maju atau

berkembang dapat diketahui dari indikator-indikator dibawah ini :

a) Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), yaitu :

1. Jumlah dan kepadan penduduk

2. Tingkat pertumbuhan penduduk

3. Angka beban tanggungan

4. Usia harapan hidup.

b) Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan)

1. Etos kerja dan pola pikir

• Laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi

• Persebaran penduduk tidak merata

• Tingginya angka beban tanggungan

• Kualitas penduduk relatif rendah sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk

juga rendah.

• Angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi

• Rendahnya pendapatan perkapita

(2)

4. Tingkat kesehatan

5. Produktivitas masyarakat didominasi barang-barang primer

6. Pemanfaatan sumber daya alam belum optimal

7. Ketergantungan terhadap negara maju

8. Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM relatif rendah

CIRI- CIRI NEGARA maju

1. Sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal

2. Dapat mengatasi masalah kependudukan

3. Tingkat kualitas hidup masyarakat tinggi

4. Ekspor yang dilakukan adalah ekspor hasil industri dan jasa

5. Tercukupinya penyediaan fasilitas umum

6. Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM dijunjung tinggi

7. Tingkat pendidikan relatif tinggi

8. Tingkat pendapatan penduduk relatif tinggi

9. Tingkat kesehatan sudah baik

Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan

negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang

kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index

(HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita.

Negara yang dikategorikan sebagai Beberapa negara yang masuk kategori negara industri

baru, antara lain Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong),

Singapura,

Korea

Selatan,

Yunani,

Spanyol,

dan

Portugal.

Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang.

Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan

sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar

negara

Asia

Tenggara.

Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang

dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini masih menghadapi

perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia,

(3)

14. Ghana 32. Tanzania

15. Kenya 33. Togo

16. Lesotho 34. Tunisia

17. Liberia 35. Uganda

18. Libya 36. Zimbabwe

(4)

Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara

maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.

Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini.

1. Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.

2. Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan,

pertanian, dan perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).

3. Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.

4. Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga hasilnya tidak

maksimal.

5. Pendapatan per kapita rendah.

6. Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.

7. Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya

lapangan pekerjaan.

8. Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.

9. Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya

pelayanan sosial.

10. Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas dua.

About these ads

definisi negara maju

a.

Pengertian negara maju

Negara maju adalah negara yang sektor perindustriannya meningkat pesat, memiliki sumber

daya manusia yang berkualitas, mampu mengelolah sumber daya alam dengan baik. Dan

memiliki kemajuan dibidang pengetahuan dan teknologi(IPTEK). Sebagaian besar

merupakan negar-negara G-7. Negara maju meliputi amerika serikat, jepang, jerman, prancis,

atau negar-negara eropa yang sektor perekonomiannya berkembang pesat

b.

Ciri-ciri negara maju

1.

Memiliki pertumbuhan penduduk yang rendah

2.

Memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi sehingga kesejahteraan masyarakat

meningkat

3.

Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi yang bergerak cepat

4.

Sumber daya alam sudah diolah secara efektif

Indikaor negara maju adalah sebagai berikut ;

a.

Negara maju sering disebut sebagai negara industri karena perindustriannya dinegara ini

merupakan sektor utama kegiatan perekonomian negara.

b.

Pendapatan perkapita negara

c.

Penggunaan teknologi yang modern

d.

Tenaga kerja terdidik yang mayoritas penduduknya berpendidikan tinggi

e.

Jumlah penduduk sedikit karena tinkat pertumbuhan penduduk rendah

f.

Pengelolah sumber daya alam dilakukan secara intensif

g.

Memiliki sisitim perhubungan dan transportasi yang baik

(5)

k.

Nilai ekspor besar daripada impor karena negara maju merupakan produsen barang-barang

l.

Tersedia modal cukup untuk kegiatan perindustriannya

d.

Contoh negara maju

1.

Amerika serikat

2.

Jepang

3.

Jerman

NEGARA MAJU, NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA TERBELAKANG

Pada dasarnya pembagian suatu negara dapat digolongkan menjadi 3, kategori yaitu: negara terbelakang, negara sedang berkembang dan negara maju. Untuk mengetahui dengan past apakah suatu negara masuk kategori negara berkembang atau bukan tdaklah mudah, sebab dibutuhkan banyak syarat atau indikator yang mungkin tdaak dapat dipenuhi oleh suatu negara. Oleh karena itu suatu negara kaya belum tentu menjadi negara maju, karena ada beberapa syarat yang tdak dapat dipenuhi, sepert kemajuan dibidang ekonomi, teknologi dan kondisi sosial politk.

Negara miskin atau terbelakang pada umumnya dimasukkan dalam kategori negara sedang berkembang. Apabila dibandingkan sebetulnya memasukkan negara miskin atau terbelakang dalam kategori negara sedang berkembang adalah kurang pas, sebab kondisi kedua negara tersebut sangat berbeda. Sehingga apabila berbicara masalah negara sedang berkembang akan selalu terkait didalamnya tentang negara miskin itu sendiri.

Sebelum berbicara masalah negara sedang berkembang terlebih dahulu perlu diketahui tentang negara miskin atau negara terbelakang.

1. Negara Terbelakang

(6)

lintah darat. Di antara ciri menonjol negara terbelakang adalah ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri dari bahan mentah, hasil tambang atau buah-buahan atau beberapa bahan makanan dan mungkin ditambah dengan sedikit hasil kerajinan tangan yang halus. Penanaman atau pengusahaan ekspor bahan mentah seringkali berada di tangan perusahaan asing.

Menurut World Development Report 1982, 48,3 persen penduduk dunia termasuk golongan penduduk yang terbelakang dengan pendapatan perkapita kurang dari $ 300 USA. Di lain pihak 16,3 persen penduduk dunia yang hidup di negara industri mempunyai pendapatan perkapita sebesar $ 10.320 USA dan hanya 4 negara pengekspor minyak Asia Barat dengan penduduk hanya sebesar 0,3 persen penduduk dunia mempunyai pendapatan perkapita sebesar $ 12.630 USA. Dari angka tersebut menggambarkan betapa luasnya kemiskinan di dunia ini. Kebanyakan negara miskin ini terletak di kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latn.

1.1 Karakteristik Negara Miskin

a. Pertanian Mata Pencaharian Utama

Di Negara terbelakang 2/3 atau lebih penduduk tnggal didaerah pedesaan dan mata pencaharian utama adalah pertanian. Mereka yang bekerja dibidang pertanian berjumalah 4 X penduduk petani dinegara maju. Pemusatan yang berlebihan pada pertanian merupakan pertanda kemiskinan. Pertanian sebagai mata pencaharian pokok kebanyakan tdak bersifat produktf, terutama karena ia dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketnggalan jaman.

b. Ekonomi Dualistis

Hampir semua Negara berkembang mempunyai perekonomian yang dualists. Disatu pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian. Yang pertama berpusat dan di dekat kota sedang yang lain didaerah pedesaaan yang satu maju dan yang lain kurang maju. Dengan berpusat dikota ekonomi pasar berciri ultra modern sedangkan ekonomi pertanian sangat terbelakang dan berorientasi pada pertanian.

c. Sumber Alam Kurang Terolah

Sumber alam suatu Negara terbelakang disebut kurang terolah dalam art sumber tersebut tdak atau kurang dimanfaatkan. Suatu Negara mungkin saja kekurangan sumber alam, tetapi tdak dalam art relatfnya. Mesekipun suatu Negara miskin dalam sumber alam tetapi ada kemungkinan dimasa depan Negara itu akan berubah menjadi pemilik sumber alam yang besar sebagai hasil penemuan sumber yang sekarang belum diketahui atau karena penggunaan sumber yang ada dengan cara baru.

d. Ciri-Ciri Demograf

(7)

penduduknya. Dan sekiranya output meningkat sebagai hasil perbaikan tehnologi dan pemupukan modal, peningkatan tersebut akan segera ditelan oleh pertambahan tersebut. Akibatnya, tak ada perbaikan taraf hidup yang berart.

Hampir semua Negara terbelakang mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tnggi serta dibarengi oleh tngkat kematan yang cenderung menurun. Di sebagian besar Negara terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian begitu tnggi dibandingkan dengan luas tanah yang dapat ditanami. Kelangkaan tanah dalam kaitannya dengan besar penduduk menyebabkan penanaman berlebihan dan penggarapan tanah tanpa sela dengan demikian berart justru menghambat kemajuan ekonomi.

e. Pengangguran Dan Pengangguran Tersembunyi

Di Negara terbelakang dijumpai pengangguran dan pengangguran tersembunyi dalam jumlah besar. Pengangguran di kota membengkak seiring dengan urbanisasi dan meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sector industri tdak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran. Disamping itu ada pula penganggur yang berpendidikan. Mereka gagal mendapatkan pekerjaan karena tegarnya struktur dan tadanya perencanaan tenaga kerja. Dengan tngkat pertumbuhan rata-rata tahunan penduduk kota sebesar 4,5 %, 20 % adalah penganggur. Adapula jenis pengangguran tersembunyi lainnya dinegara sepert ini umpama apabila seseorang karena menganggur terpaksa melakukan pekerjaan yang menurutnya tdak sesuai dengan keinginannya atau tdak sepadan dengan pendidikannya.

Lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi dengan imbalan yang sangat sedikit hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan. Mereka adalah pedagang keliling, pedagang kecil, pekerja hotel dan restaurant dan bengkel-bengkel reparasi dikota. Mereka ini juga terhitung penganggur tersebunyi.

f. Keterbelakangan Ekonomi

Keterbelakangan ekonomi berupa efisiensi tenaga kerja yang rendah berbagai sector yang tdak mobil, terbatasnya spesialisasi dalam jenis pekerjaan, dan dalam perdagangan, kebodohan serta struktur nilai dan sosial yang memperkecil kemungkinan perubahan ekonomi.

Sebab utama keterbelakangan adalah defisiensi atau produktfitas tenaga buruh yang rendah dibandingkan dengan Negara maju. Efisiensi tenaga buruh yang rendah umumnya berasal dari kemiskinan yang terlihat dari standar gizi yang tdak mencapai kuantum, kesehatan yang buruk, buta huruf, dan tadanya mobilitas pekerjaan dan pendidikan.

g. Ketiadaan inisiatif dan usaha

(8)

merintangi prakarsa dan usaha. Pada kebanyakan Negara terbelakang tdak saja perusahaan swasta tetapi juga perusahaan Negara sulit tumbuh karena mekanisme administrasi tdak bekerja secara efisien.

h. Kelangkaan Alat Modal

Kelangkaan alat modal merupakan ciri umum lain dari Negara terbelakang. Negara terbelakang diartkan sebagai perekonomian yang miskin modal atau dengan tabungan dan investasi yang rendah bukan saja persediaan modal yang sangat kecil tetapi pemupukan modalnya sangat rendah. Investasi bruto hanya sekitar 5 – 6 % dari pendapatan nasional bruto. Sedangkan dinegara industri adalah kira-kira 15-20%.

i. Keterbelakangan Teknologi

Disamping itu semua Negara terbelakang juga berada pada tngkat tehnologi yang amat tdak efisien. Keterbelakangan tehnologi pertama tercermin pada ongkos produksi rata-rata yang tnggi meski upah buruh rendah; kedua pada tngginya rasio buruh – output dan modal – output pada umumnya factor harga yang konstan mencerminkan produktvitas buruh dan modal yang rendah; ketga pada besarnya jumlah tenaga kerja tdak terdidik dan tdak terlath dan yang terakhir pada besarnya barang-barang modal yang diperlukan untuk menghasilkan suatu output nasional. j. Orientasi perdagangan luar negeri

Orientasi perdagangan luar negeri terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor barang-barang konsumsi dan mesin. Peranan minyak, barang tambang, logam, dan barang primer lainnya dalam mata dagang ekspor.

Perekonomian hanya terpusat pada produksi barang primer untuk ekspor, akibatnya sector ekonomi lainnya terabaikan. Perekonomian menjadi rentang terhadap fluktuasi harga internasional barang-barang ekspor tersebut. Depresi dunia akan menjatuhkan permintaan dan harga sebagai akibatnya keseluruhan perekonomian akan terkena efek buruk. Karena tergantung pada mata dagang ekspor perekonomian akan menjadi sangat tergantung pada impor. Impor biasanya terdiri dari bahan baker, barang pabrik, mata dagang primer, alat-alat transport dan mesin, dan bahkan makanan.

2. Negara Sedang Berkembang

Karakteristk atau ciri-ciri negara berkembang satu dengan yang lain tdak sama, sepert misal kondisi negara berkembang di Asia tentu tdak sama persis dengan kondisi negara berkembang di Afrika atau Amerika Latn. Namun demikian bukan berart bahwa karakteristk atau ciri-ciri negara berkembang tdak bisa di generalisasikan. Untuk itu dalam bab ini akan dibahas karakteristk atau ciri-ciri negara sedang berkembang dari beberapa pendapat:

a. Menurut Michael Todaro

Mengklasifikasikan ada 6 kategori atau ciri-ciri suatu negara berkembang (Economic Development, 2000), yaitu:

(9)

Di negara berkembang pada umumnya ditandai dengan adanya tngkat kehidupan yang rendah. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Tingkat kehidupan yang rendah ini dapat diwujudkan dalam bentuk secara kuanttatf maupun kualitatf. Secara kuanttatf dapat diwujudkan dalam bentuk tngkat pendapatan yang rendah (kemiskinan), secara kualitatf dalam wujud fasilitas perumahan yang tdak memadai, sarana kesehatan yang buruk, pendidikan terbatas atau tdak berpendidikan sama sekali, tngkat kematan bayi yang tnggi, umur penduduk yang pendek, harapan kosong dan pada umumnya disertai dengan perasaan kacau dan putus ada.

2) Tingkat produktivitas yang rendah

Sebagian besar tngkat kehidupan penduduk di negara berkembang sangat rendah, hal ini mengakibatkan produktvitas sebagian besar penduduk juga menjadi rendah. Berbeda sekali keadaannya bila dibandingkan dengan tngkat produktvitas penduduk di negara maju. Produktvitas yang rendah ini terutama produktvitas tenaga kerja yang dihasilkan yaitu perbandingan antara out put yang dihasilkan dengan in put pertenaga kerja sangat kecil. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa konsep dasar ekonomi. Sebagai contoh misalnya : prinsip penghapusan produktvitas marjinal menyatakan bahwa, jika meningkatnya jumlah faktor variabel tenaga kerja yang dipergunakan untuk memenuhi jumlah faktor lain (modal, tanah, material dll), maka diluar jumlah tertentu, ekstra atau produk marjinal faktor variabel lain akan turun, oleh karena itu rendahnya tngkat produktvitas tenaga kerja bisa juga disebabkan dengan tdak adanya atau kurangnya berbagai faktor input/ masukan komplementer, sepert modal fisik atau manajemen yang berpengalaman.

Untuk mengatasi hal tersebut sebagai argumen yang diajukan adalah tabungan-tabungan dalam negeri dan keuangan dari luar negeri haruslah di mobilisasikan untuk mempercepat pembentukan investasi baru dalam barang-barang modal fisik dan juga untuk menyediakan stok modal tenaga kerja manusia sepert, keterampilan manajerial melalui investasi di bidang pendidikan dan lathan.

3) Pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi.

(10)

Dari tabel 3-1 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 penduduk Asia yang paling banyak adalah pada negara Cina, yaitu sebesar 1,334 milyar jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar itu Cina juga menduduki ranking pertama jumlah penduduk di dunia. Rangking ke dua jumlah penduduk terbanyak tngkat Asia adalah India dengan jumlah penduduk sebanyak 1.203 juta jiwa. Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 232 juta jiwa menduduki ranking ketga di tngkat Asia.

Menurut hasil survei harian the Asian Wall street journal edisi 23 Oktober 2000, mengenai ekonomi Asia yang diberi judul The changing Face of Asia, menunjukkan bahwa secara garis besar memberikan gambaran perubahan besar yang bakal terjadi di Asia di masa yang akan datang. Perubahan yang paling besar adalah di sektor demografi.

Perubahan dalam sektor demografi tdak akan terjadi dalam waktu yang pendek, tetapi jangka waktu yang panjang sekitar 10, 20, atau 30 tahun mendatang. Sementara itu, Singapura sepuluh tahun yang akan datang akan menjadi negara paling kaya di Asia menggantkan posisi Jepang, sebaliknya untuk Indonesia, India dan Filipina menempat posisi paling bawah. (Kompas, 7 November 2000)

4) Tingkat pengangguran dan pengangguran semu yang tinggi.

Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya tngkat kehidupan penduduk di negara sedang berkembang adalah kurangnya penggunaan tenaga kerja yang ada secara efisien. Tenaga kerja yang ada masih banyak yang bekerja tetapi terkadang tdak sesuai dengan tngkat keahlian yang dipunyai, sehingga mengakibatkan hasil yang diperoleh tdak optmal. Jenis tenaga kerja yang sepert ini seringkali dikategorikan sebagai pengangguran semu.

(11)

Dari tabel 3-2 dapat dilihat bahwa, jumlah pengangguran yang paling besar pada tahun 2007 dan 2008 adalah lulusan sekolah menengah umum dan kejuruan yaitu sebesar 4.070.553 orang dan 3.812.522 orang, namun pada tahun 2009 menurun menjadi 1.337.586 orang. Jauh separuh di bawahnya, namun masih merupakan jumlah yang besar, adalah jumlah penganggur yang selesai pendidikan SD, yaitu 2.054.682 orang dan SLTP 2.133.627 orang pada tahun 2009. Pada tahun 2009 pengangguran tertnggi berada pada tngkat pendidikan tdak tamat SD yaitu sebesar 2.620.049 orang. Jumlah pengangguran lulusan perguruan tnggi tdak besar namun, dari persentase terhadap total lulusannya, jumlah 486.399 orang (diploma I/II/III/Akademi) dan 626.621 orang (sarjana universitas) adalah tnggi.

5) Ketergantungan yang Sangat Terhadap Produksi Pertanian dan Produk-Produk Pokok Ekspor. Sebagian besar penduduk di negara sedang berkembang tnggal di daerah pedesaan, yaitu sekitar 80 persen dengan mata pencaharian sebagai petani. Dengan demikian produk dari pertanian merupakan hasil utama penduduk sehingga penduduk sangat tergantung pada hasil pertaniannya. Pada umumnya pertanian yang dikerjakan penduduk termasuk pertanian dalam skala kecil dengan produksi yang relatf kecil pula. Biasanya di luar sektor pertanian penduduk tdak mempunyai keahlian/ keterampilan lain, sehingga apabila ada masalah yang berkaitan dengan pertanian, sepert bencana alam, penduduk menjadi kehilangan mata pencahariannya.

Karena hasil utama penduduk di negara sedang berkembang dari sektor pertanian, maka produk dari hasil pertanian ini yang dapat di ekspor. Dengan demikian ekspor penduduk di negara berkembang masih didominasi dari hasil pertanian. Di lihat dari struktur perekonomiannya negara sedang berkembang mempunyai orientasi pada sektor pertanian terhadap pendapatan nasional mempunyai prosentase yang paling besar jika dibandingkan dengan sumbangan dari sektor industri dan jasa.

6) Dominasi, Dependensi dan vulnErabilitas (Sifat Mudah Tersinggung/ Terpengaruh) dalam Hubungan Internasional.

(12)

penduduk yang dapat dikatakan tmpang, tngginya tngkat pengangguran dan sebagiannya merupakan suatu masalah tersendiri. Hal itu semakin mengakibatkan adanya suatu ketdak adilan bila dibandingkan dengan keadaan di negara maju jauh berbeda.

Akibat lain adalah adanya peran yang sangat dominan yang dilakukan oleh negara maju dalam hubungan internasionalnya mengakibatkan negara sedang berkembang semakin tertekan. Konstribusi negara sedang berkembang yang sangat kecil ini mengakibatkan negara sedang mudah terpengaruh atau mudah tersinggung karena merasa diperlakukan tdak adil. Sebagai negara sedang berkembang tdak kuasa untuk melawan dominasi negara maju ini karena negara berkembang memang tdak mempunyai bargaining power.

b. Menurut MEIER dan BALDWIN

Menurut Meier dan Baldwin (dalam Todaro, Economic Development, 2000, ada 6 sifat ekonomi yang terdapat di negara berkembang, yaitu :

1. Produsen Barang-Barang Primer

Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai struktur perekonomian pada sektor pertanian. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian. Hanya sebagian kecil saja penduduk yang bekerja di sektor non pertanian. Hasil dari sektor pertanian ini dapat dikatakan merupakan hasil dari sektor primer, sedang apabila hasil itu dari sektor industri, maka dikatakan sektor sekunder dan bila dari hasil jasa maka dikatakan sektor tersier. Semakin maju suatu negara maka semakin kecil sumbangan sektor primer ini terhadap pendapatan nasionalnya dan sebaliknya semakin besar sumbangan sektor industri dan jasa.

Adapun yang dimaksud dengan sektor primer ini adalah produksi dari hasil pertanian, kehutanan dan perikanan. Produksi sekunder meliput hasil-hasil dari sektor industri, pertambangan dan bangunan. Sektor tersier meliput hasil dari jasa-jasa sepert listrik, air minum, pemeliharaan kesehatan, pengangkutan, perdagangan, perhubungan dan sebagainya.

Sebagian besar yaitu sekitar 60 persen penduduk di negara berkembang sangat menggantungkan pendapatannya dari sektor primer. Hal ini dimungkinkan mengingat potensi sumber daya alam sepert, tanah di negara sedang berkembang relatf masih belum digunakan secara luas, disamping itu tenaga kerja yang ada kurang memiliki skill di bidang lainnya, selain pada sektor primer. Ciri yang menonjol di sektor primer ini ada penggunaan tenaga kerja yang melimpah dan tdak diperlukan keahlian khusus, yang pada umumnya tenaga kerjanya merupakan tenaga kerja secara turun temurun.

2. Masalah tekanan penduduk

(13)

tngginya angka kelahiran dan semakin berkurangnya angka kematan, semakin tngginya beban tanggungan yang harus dipikul, hal ini disebabkan makin banyaknya jumlah anak-anak dan orang tua yang harus ditanggung.

3. Sumber-sumber alam belum banyak yang diolah

Sumber alam di negara berkembang belum banyak yang diolah padahal negara berkembang terkenal akan kekayaan sumber alamnya. Dengan demikian sumber alam di negara berkembang masih sangat potensial dan belum menjadi sumber-sumber yang riil. Adapun masih bersifatnya potensial sumber alam di negara berkembang ini disebabkan terbatasnya kapital, skill dan jiwa kewiraswastaan yang dimiliki oleh penduduk negara berkembang. Pemanfaatan sumber alam di negara pada umumnya masih terbtas pada golongan tertentu saja yang mengambil manfaatnya. Artnya hanya sebagian kecil saja, yang dapat menikmat kekayaan alam tersebut dengan demikian masih belum adanya suatu pemerataan.

4. Penduduk masih terbelakang

Secara ekonomi, penduduk di negara berkembang relatf masih sangat terbelakang, artnya kualitas penduduk sebagai faktor produksi masih sangat rendah. Penduduk sebagai pelaku ekonomi masih kurang efisien, kurang mobil dalam pekerjaan baik secara vertkal maupun horisontal. Pada umumnya penduduk sulit untuk diajak berkembang dalam usaha meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Penduduk sulit untuk bergant pekerjaan, lebih-lebih untuk jenis pekerjaan yang sama sekali baru.

5. Kekurangan kapital

Negara berkembang pada umumnya merupakan negara miskin dengan demikian modal (kapital) di negara berkembang sangat kurang, kekurangan modal ini disebabkan rendahnya investasi yang ada. Rendahnya investasi disebabkan rendahnya tngkat penghasilan penduduk yang disebabkan rendahnya produktvitas.

6. Orientasi perdagangan ke luar negeri

Hampir semua negara di dunia ini mengadakan hubungan ekonomi dengan negara lain. Hubungan ekonomi ini dapat berbentuk hubungan perdagangan antar negara. Hubungan perdagangan terjadi mengingat suatu negara tdak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhannya tanpa melakukan kerja sama dengan negara lain. Demikian juga dengan negara sedang berkembang pada umumnya melakukan transaksi ekspor dan impor dengan negara maju atau dengan sesama berkembang berkembang lain.

(14)

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristk dari negara berkembang adalah sebagai berikut:

a. Aktvitas penduduknya sebagian besar bersifat agaris b. Kurangnya kesempatan kerja

c. Modal perorangan kecil d. Pendapatan perkapita kecil

e. Jumlah tabungan kecil bagi sebagian besar masyarakat f. Adanya impor barang primer

Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmat standar hidup yang relatf tnggi melalui teknologi tnggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP perkapita tnggi dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tnggi melalui eksploitasi sumber daya alam tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tdak dianggap memiliki status “maju”.

3.1 Karakteristik Negara Maju:

a. Sebagian besar pendapatan negara didapat dari industri b. Pendapatan perkapita tnggi

c. Angka kematan kecil d. Tingkat pendidikan tnggi e. Iptek telah dikuasai

f. Keadaan perekonomian lebih baik sebagian penduduk tnggal dikota g. Fasilitas disegala bidang terpenuhi

h. Timbulnya krisi lingkungan segera diatasi i. Ekspornya lebih tnggi dari pada impor

Ciri-ciri Negara Terbelakang

Penulis : aLam athuR | | 14 Tanggapan

aLamathuR.com - Menurut Paul Hoffman, gambaran suatu negara yang terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis, yang jarang memiliki industri, persediaan tenaga listrik yang tidak memadai, tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai, komunikasi yang buruk, Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit, Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin, sistem perbankan jelek, dan ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri bahan mentah, hasil tambang, atau buah-buahan dan beberapa bahan makanan.

KEMISKINAN UMUM

(15)

negara seperti ini makanan merupakan jenis konsumsi utama dan sekitar 75 persen dari pendapatan dibelanjakan untuk makanan, dibandingkan dengan hanya 20 persen di negara maju. Akibatnya, rata-rata kalori yang dimakan di negara terbelakang adalah 2000, dibanding 3000 lebih pada negara maju. Lebih dari 1200 juta penduduk tidak memiliki air minum bersih dan lebih dari 1400 juta tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang memenuhi kesehatan. Dan pelayanan seperti pendidikan dan kesehatan sangat minim.

PERTANIAN, MATA PENCAHARIAN UTAMA

Di negara terbelakang, duapertiga atau lebih penduduk tinggal di daerah pedesaan dan matapencaharian utama adalah pertanian. Pertanian sebagai matapencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif, karena dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketinggalan zaman. Negara-negara terbelakang mengkhususkan diri pada produksi bahan mentah dan pangan, namun sebagian lain ada yang juga mengkhususkan diri pada produksi primer, seperti barang tambang. Selain itu ada juga negara sedang berkembang sektor sekunder dengan industri barang-barang konsumen

sederhana, ringan, dan kecil.

Dan negara sedang berkembang sector tersier, yaitu transport, perdagangan,

perbankan, dan jasa asuransi.

EKONOMI DUALISTIS

Hampir semua negara sedang berkembang mempunyai perekonomian yang dualistis. Di satu pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian; yang pertama berpusat di dekat kota sedang yang lain di daerah pedesaan. Dengan berpusat di kota, ekonomi pasar berciri ultra-modern. Sedangkan ekonomi pertanian sangat terbelakang dan berorientasi pada pertanian. Di beberapa negara terbelakang, terdapat semacam kantong-kantong yang dikendalikan luar negeri (yang sangat bersifat kapitalis) sehingga tercipta suatu wajah perekonomian yang tiga-muka. Sifat dua-muka atau tiga-muka perekonomian tadi tidak mendatangkan atau tidak mendorong kemajuan

ekonomi yang sehat.

SUMBER ALAM KURANG TEROLAH

Pada umumnya negara terbelakang tidak kekurangan tanah, air, hutan, dan kaya akan barang tambang. Tetapi belum atau kurang dimanfaatkan atau salah penggunaan karena langkanya pengetahuan teknik serta tidak tersedianya

modal dan kecilnya pasar.

CIRI-CIRI DEMOGRAFI

(16)

Dan rata-rata laju pertumbuhan tahunan penduduk di negara sedang berkembang adalah 2,5 persen dibanding 0,8 persen di negara maju. Peningkatan jumlah penduduk yang cepat ini semakin memperberat persoalan kelangkaan modal karena untuk menampung pertumbuhan tenaga kerja perlu dilakukan investasi secara besar-besaran meski dengan peralatan kuno. Kemungkinannya sangat kecil untuk dapat melakukan investasi dengan peralatan yang baik yang dapat meningkatkan produktivitas buruh. Terakhir, di sebagian besar negara terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian begitu tinggi dibandingkan dengan luas tanah yang dapat ditanami.

PENGANGGURAN DAN PENGANGGURAN TERSEMBUNYI

Pengangguran di kota membengkak seiring dengan urbanisasi dan meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sektor industri tidak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran. Di samping itu ada pula pengangguur yang berpendidikan, mereka gagal mendapatkan pekerjaan karena tegarnya struktur dan tiadanya perencanaan tenaga kerja. Akan tetapi pengangguran tersembunyi merupakan ciri utama sebagian besar negara terbelakang. Pengangguran seperti itu ada karena secara terpaksa. Setiap orang bersedia kerja tetapi mereka tidak mendapatkan kerja karena tiadanya faktor pendukung. Ada pula jenis penganggur tersembunyi lain seperti apabila seseorang karena menganggur terpaksa melakukan pekerjaan yang menurutnya tidak sesuai dengan keinginannya, atau tidak sepadan dengan pendidikannya. Atau lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi dengan imbalan yang sedikit – hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan.

KETERBELAKANGAN EKONOMI

Di semua negara terbelakang, dicirikan secara khusus oleh keterbelakangan ekonomi berupa efsiensi tenaga kerja yang rendah, berbagai faktor yang tidak

tersedia dan tidak berjalan dengan semestinya.

KETIADAAN INSIATIF DAN USAHA

(17)

pokoknya adalah untuk menggarap daerah koloni itu demi kepentingan sendiri dan kepentingan pemerintah imperialis. Tidak mengherankan kalau akhirnya negara terbelakang mengalami kekurangan kewiraswastaan, yang menurut Schumpeter adalah faktor penting di dalam pembangunan ekonomi.

KELANGKAAN ALAT MODAL

Kelangkaan terhadap hal ini merupakan ciri umum lain negara terbelakang. Negara terbelakang di artikan sebagai perekonomian yang “miskin modal” atau dengan “tabungan dan investasi rendah”. Investasi bruto hanya berkisar 5-6 persen dari pendapatan nasional bruto sedangkan di negara industri adalah kira-kira sebesar 15-20 persen. Sebab utama kurangnya modal adalah kecilnya tabungan, atau lebih tepat dikatakan kurangnya investasi di dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Karena pendapatan per kapita rendah, penduduk tidak dapat menabung banyak, sehingga bagian yang tersisa untuk investasi lebih lanjut hanya sedikit. Alasan lain mengapa rasio tabungan masyarakat tidak meningkat sejalan dengan naiknya tingkat pendapatan jangka panjang di terangkan oleh Nurkse dengan istilah Demonstration Effects. Adanya kecenderungan pada masyarakat di negara-negara terbelakang untuk menyamai kebutuhan hidup yang berkiblat kepada negara-negara maju. Sebagai akibat Demonstration Effects itu, peningkatan pendapatan dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi mewah. Dengan demikian tabungan menjadi statis atau tidak berarti. Demonstration Effects biasanya ditularkan oleh flm, majalah asing, atau kunjungan ke luar negri.

Bagi negara terbelakang, kekurangan modal dengan demikian bersifat kronis dan faktor yang menyebabkannya bukan hanya ekonomi tetapi juga bersifat sosio politik.

KETERBELAKANGAN TEKNOLOGI

Keterbelakangan teknologi ini disebabkan oleh adanya dualisme teknologi yaitu penggunaan berbagai fungsi produksi sekaligus dalam sektor ekonomi yang maju dan sektor ekonomi yang tradisional. Keberadaan dualisme seperti itu memperberat persoalan pengangguran struktural dan teknologis di sektor industri dan peengangguran tersembunyi di sektor pedesaan. Negara terbelakang juga ditandai oleh adanya ketidakseimbangan struktural pada tingkat faktor-faktor. Ketidak seimbangan ini membawa kepada pengangguran teknologis. Pengangguran teknologis timbul karena kekeliuan alokasi sumber, struktur permintaan dan kendala-kendala teknologis.

(18)

A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang

Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju” dan “negara

berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia

berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang

rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara

berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup

taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara yang digolongkan sebagai negara maju

terdapat di benua Eropa terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara) Misalnya

Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan yang digolongkan

negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin). Di kawasan

Asia terdapat beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, Korea Selatan dan Selandia

Baru. Tolok ukur atau indikator dalam penggolongan negara sebagai negara maju atau negara

berkembang sebagai berikut.

1. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan

rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki

pendapatan perkapita yang tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan

penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi,

namun jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai

negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian,

penderitaan, dan rasa tidak aman.

2. Jumlah Penduduk Miskin

(19)

3. Tingkat Pengangguran

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah tingkat

pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat penganggurannya rendah. Sebaliknya di

negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya tinggi.

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan

(20)

penduduk tidak mampu membeli makanan yang bergizi, tidak mampu membeli pelayanan

kesehatan dan obat-obatan yang memadai, karena pendapatannya rendah.

5. Angka Melek Huruf

Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis. Suatu

negara dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya rendah.

Selain 5 indikator tersebut di atas, masih terdapat beberapa indikator untuk membedakan

negara maju dan negara berkembang. Indikator tersebut adalah: tingkat pendidikan, usia

harapan hidup, pengeluaran untuk kesehatan dan lain-lain.

B Ciri-Ciri Negara Maju dan Berkembang

Negara dapat dikategorikan menjadi negara maju atau berkembang. Dasar pembedanya

antara lain adalah pendapatan rata-rata nasional dan penguasaan teknologi. Ciri-ciri negara

maju antara lain sebagai berikut.

1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor.

2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi secara

cepat.

(21)

5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.

6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.

7. Tidak tergantung pada alam.

8. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah

9. Angka harapan hidup tinggi.

10. Intensitas mobilitas tinggi.

Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagai berikut.

1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri

dan keluarga.

2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.

4. Pendapatan relatif rendah.

5. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.

6. Sifat penduduk kurang mandiri.

7. Sangat tergantung pada alam.

8. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi

9. Angka harapan hidup rendah.

10. Intensitas mobilitas rendah.

C Beberapa Negara Maju dan Negara Berkembang

(22)

1. Negara Maju

(23)
(24)

Dari data-data di atas dapat kita bandingkan antara keadaan kependudukan dan ekonomi negara maju dan negara berkembang. Misalnya pertumbuhan penduduk Belanda 0,3 % per tahun, sedangkan India 1,4 % per tahun. Angka Harapan hidup di Belanda 78,7 tahun, sedangkan di India 63,5 tahun. Angka kelahiran di Belanda 1,7, sedangkan di India 2,9. Angka kematan bayi di Belanda 4,8, sedangkan di India 61,6. Pendapatan per kapita di Belanda 36. 620 US$, sedangkan di India 720 US$. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup penduduk di negara maju sepert Belanda jauh lebih baik daripada kualitas hidup di negara berkembang sepert India. Negara maju memiliki pendapatan perkapita relatv lebih tnggi daripada negara berkembang. Implikasi dari pendapatan perkapita yang tnggi adalah kemampuan untuk membeli bahan makanan yang lebih bergizi dan memadai. Selain itu kemampuan membeli pelayanan kesehatan, obat-obatan pelayanan pendidikan juga lebih baik daripada yang pendapatan perkapitanya rendah.

Ciri – Ciri Negara Maju dan Negara Miskin

1. Ciri – ciri Negara Miskin ( Berkembang )

a. Memiliki Berbagai Masalah Kependudukan

Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah konpleks

di negara – negara berkembang, antara lain :

1.

Laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi

2.

Persebaran penduduk tidak merata

3.

Tingginya angka beban tanggungan

4.

Kualitas penduduk relatif rendah, sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas

penduduk juga rendah.

5.

Angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi

6.

Rendahnya pendapatan perkapita

b. Produktivitas Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer

Hal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara berkembang

berlatar belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan

dengan alat-alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang

menyebabkan sebagian besar penduduk negara-negara berkembang masih tinggal

di pedesaan.

c . Sumber Daya Alam Belum dapat Dimanfaatkan secara Optimal

(25)

pada akhirnya dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum memiliki

teknologi untuk mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya negara

berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.

d. Ketergantungan terhadap Negara Maju

Negara berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya melakukan pembangunan,

namun terbentur kendala modal dan teknologi. Oleh karena itu, mereka cenderung

tergantung pada teknologi dan kucuran dana (baik hibah ataupun pinjaman) dari

negaranegara yang lebih maju (negara donor) demi kelangsungan pembangunan

yang sedang dijalankan. Pada praktiknya, negaranegara donor tersebut memberikan

pengaruh yang bersifat mengikat dan terkesan mendikte terhadap negara-negara

yang dibantunya.

e. Keterbatasan Fasilitas Umum

Kemampuan pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan negara pada

umumnya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan fasilitas umum yang

mampu disediakan oleh pemerintah.

f. Tingkat Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap

Hak Asasi Manusia Relatif Rendah

Tingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih rendah.

Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak yang melakukan

kecurangan-kecurangan hukum tanpa rasa malu. Bentuk-bentuk pelanggaran hukum yang

terjadi, antara lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi, nepotisme,

perusakan fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga belum

membudaya, wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang kurang

pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi

manusia juga belum dapat dilaksanakan secara optimal.

g. Tingkat Pendidikan Masih Rendah

(26)

h. Tingkat Pendapatan Masih Rendah

Mayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada sektor pertanian yang

umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan serta penguasaan

Iptek oleh penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan penduduk tidak

mampu bersaing untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di sektor lain. Kondisi

demikian mengakibatkan penduduk negara berkembang memiliki penghasilan atau

pendapat rata-rata yang relatif rendah, sehingga pendapatan perkapita juga rendah.

i . Tingkat Kesehatan

Taraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak

pada tingkat kesehatan penduduknya. Pada umumnya penduduk negara

berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan. Minimnya

sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata

penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka

kematian dan angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.

2. Ciri-Ciri Negara Maju

a. Sumber Daya Alam Dimanfaatkan secara Optimal

Pemanfaatan teknologi dan kepemilikan modal membuat masyarakat di negara maju

mampu memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, menemukan sumber

daya alam baru, ataupun memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada sebagai

energi alternatif. Misalnya pemanfaatan tenaga angin, air, atau energi matahari

untuk menggantikan fungsi dari energi minyak bumi.

b. Dapat Mengatasi Masalah Kependudukan

Hal ini dikarenakan angka pertumbuhan kecil, jumlah penduduk pada umumnya

tidak terlalu banyak, angka beban ketergantungan kecil, kualitas dan produktivitas

penduduk tinggi, pendapatan perkapita tinggi, dan peluang kerja dan kesempatan

berusaha terbuka luas.

c . Produktivitas Masyarakat Didominasi Barang- Barang Hasil Produksi dan

Jasa

Kegiatan ini tidak memerlukan lingkungan agraris, sehingga dapat dipastikan bahwa

> 70% penduduk negara maju tinggal di perkotaan.

(27)

Tingginya kualitas penduduk mendorong semakin tingginya produktivitas masyarakat

yang bermuara pada semakin tingginya pendapatan perkapita dan pendapatan

nasional.

e. Ekspor yang Dilakukan adalah Ekspor Hasil Industri dan Jasa

Ada kalanya, suatu negara maju sangat minim sumber daya alam atau bahkan tidak

memiliki sumber daya alam sama sekali, namun dapat menghasilkan produk olahan

sumber daya alam. Misalnya, hasil minyak mentah dari negara Inggris sangat minim,

namun negara tersebut mampu menghasilkan produk olahan minyak bumi dan

memasarkannya ke seluruh penjuru dunia. Kebutuhan minyak mentahnya tercukupi

dengan cara mengimpor dari negara-negara lain yang umumnya termasuk dalam

kategori negara-negara berkembang.

f. Tercukupinya Penyediaan Fasilitas Umum

Negara maju memiliki kemampuan berupa sarana dan dana dalam memberikan

pelayanan fasilitas umum yang memadai bagi warganya. Hal ini juga didukung

dengan tingginya tingkat kesadaran warga masyarakatnya dalam memelihara dan

memanfaatkan ketersediaan sarana fasilitas umum yang ada.

g. Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak

Asasi Manusia Dijunjung Tinggi

Masyarakat di negara maju pada umumnya memiliki disiplin yang tinggi dalam

mematuhi hukum. Pemerintahan yang berjalan menerapkan prinsip akuntabilitas

(dapat dipertanggungjawabkan) serta transparansi (terbuka) dalam berbagai

tindakan dan pengambilan keputusan. Jenis kelamin tidak lagi dipermasalahkan

dalam penentuan jabatan, namun kemampuanlah yang diperhitungkan.

Penghormatan terhadap hak asasi manusia dijunjung tinggi, bahkan untuk golongan

minoritas, misalnya untuk kaum difabel (different ability) seperti orang tua, tuna

netra, atau penyandang cacat fisik yang lain diberi fasilitas khusus dan porsi atau

kesempatan kerja yang sejajar dengan masyarakat normal.

h. Tingkat Pendidikan Relatif Tinggi

(28)

yang sangat tinggi. Tingginya tingkat pendidikan penduduk di negara maju juga

ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik dan anggaran pendidikan yang tinggi

dari pemerintah.

i . Tingkat Pendapatan Penduduk Relatif Tinggi

Kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh mayoritas penduduk

menjadikan negara maju memiliki potensi SDM yang berkualitas tinggi. Kondisi

demikian membuat penduduk negara maju tidak lagi menggantungkan sektor

pertanian sebagai penghasilan utama, tetapi di sektor industri, jasa dan

perdagangan. Variasi pekerjaan di berbagai sektor tersebut menjadikan penduduk

negara maju memiliki pendapatan rata-rata tinggi. Penghasilan penduduk yang tinggi

akan berdampak pada pendapatan perkapita yang tinggi pula.

j . Tingkat Kesehatan Sudah Baik

Rata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi,

sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik.

Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap

tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan

prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh

semua lapisan masyarakat. Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik, dapat

terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup

penduduk yang tinggi di negara maju.

NEGARA MISKIN TIDAK SELALU

NEGARA MUDA

Date:

19 Desember 2008

Author:

Grosir Jaket Bola

Kategori:

Politik n Ekonomi

Tags:

ekonomi

Navigasi tulisan

← EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN KABUPATEN

PEKALONGAN

Utang Indonesia “Mencari Sebuah

Solusi” →

(29)

Kemiskinan hanyalah menunjukan pada rendahnya tngkatan pendapatan perkapita

Negara. Istlah ini tdak ada hubungannya dengan budaya bangsa tersebut. Negara

terbelakang adalah istlah stats sepert istlah “

tidak berkembang”

. Dengan demikian kata

“miskin”

dan

“kurang berkembang”

dapat saling dipertukarkan. Tetapi ahli ekonomi tertentu

sepert Meier dan Baldwin serta Barbara Ward lebih suka menggunakan istlah Negara

miskin dibandingkan Negara kurang berkembang. Barbara Ward mengatakan ; ungkapan

kurang berkembang

tdak begitu memuaskan, karena ia mengelompokkan secara bersama

berbagai jenis kekurangberkembangan. Padahal kemiskinan hanya memusatkan diri pada

pendapatan nyata perkapita yang rendah. Oleh karena itu Prof. Myrdal lebih suka

menggunakan istlah yang lebih dinamis dan luas “kurang berkembang

(Underdevelopment)”.

Ia berpendapat, penggunaan konsep Negara kurang berkembang

mengandung pertmbangan nilai bahwa Negara yang disebut dengan kualitas itu selayaknya

mengalami perkembangan. Dalam art inilah rakyat di Negara miskin menggunakan istlah

tersebut dan memaksakan penggunaan istlah tersebut kepada rakyat di Negara lebih kaya.

(30)

Berbagai Kriteria tentang

“Keterbelakangan (Underdevelopment)”

Untuk memberikan definisi yang tepat tentang keterbelakangan memang tdaklah

mudah. Keterbelakangan dapat didefinisikan dalam berbagai cara, misalnya dengan melihat;

terjadinya kemiskinan, kebodohan atau wabah; maldistribusi atau disparitas pendapatan

nasional; lemahnya administrasi (Goog Governance); tada organisasi social (NGO atau Civil

Society). Jadi tdak ada satupun definisi menyeluruh yang mencakup semua ciri dari Negara

terbelakang.

Simon Kuznet memberikan tga definisi tentang Keterbelakangan, yang

pertama

;

keterbelakangan berart gagal memanfaatkan secara penuh potensi produktf dengan

menggunakan tngkat pengetahuan teknologi yang ada atau suatu kegagalan yang

bersumber perlawanan lembaga-lembaga social (NGO).

Kedua

, ia dapat berart

keterbelakangan dalam kinerja (performance) ekonomi dibandingkan dengan beberapa

Negara maju pada masanya.

Ketiga,

ia dapat berart kemiskinan ekonomi, dalam art

kegagalan dalam menyediakan biaya hidup yang memadai dan harta benda yang

memuaskan sebagian terbesar penduduk.

Masalah Negara terbelakang dalam pembicaraan saat ini mencerminkan

unsure-unsur ketga definisi tersebut; pada umumnya keakutannya tmbul tmbul karena kemiskinan

harta benda, sebagaimana ditekankan pada definisi yang ketga; hal itu dipertajam lagi oleh

kenyataan ketertnggalan mereka dibandingkan dengan Negara-negara lain yang ekonominya

telah maju; dan biasanya hal tersebut dianggap sebagai masalah social yang tmbuk karena

kegagalan lembaga-lembaga social, bukan karena kelangkaan pengetahuan teknologi.

Secara garis besar ada Beberapa criteria keterbelakangan, yaitu sebagai berikut;

1. Rasio Penduduk terhadap wilayah tanah.

2. Perbandingan Output Industri terhadap keseluruhan Output.

3. Rasio Modal terhadap populasi per kepala.

(31)

5. Tingkat Pendapatan Perkapita (rendah).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil impulse response function (IRF) menunjukkan respon pasar modal berfluktuasi dengan tingkat standar deviasi yang berbeda terhadap shock suku bunga, jumlah