DEFINISI NEGARA MAJU DAN
BERKEMBANG
15.04
| Label:
Materi Geografi
Suatu negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah dengan melihat pada
keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut belum
dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang
mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan, sehingga sebagian
besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik
maka negara tersebut dapat disebut negara maju.
Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju
dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut
negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri
baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk dikatakan
sebagai negara maju.
INDIKATOR PENGGOLONGAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
Dasar yang dijadikan penggolongan suatu negara dalam kategori negara maju atau
berkembang dapat diketahui dari indikator-indikator dibawah ini :
a) Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), yaitu :
1. Jumlah dan kepadan penduduk
2. Tingkat pertumbuhan penduduk
3. Angka beban tanggungan
4. Usia harapan hidup.
b) Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan)
1. Etos kerja dan pola pikir
• Laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi
• Persebaran penduduk tidak merata
• Tingginya angka beban tanggungan
• Kualitas penduduk relatif rendah sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk
juga rendah.
• Angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi
• Rendahnya pendapatan perkapita
4. Tingkat kesehatan
5. Produktivitas masyarakat didominasi barang-barang primer
6. Pemanfaatan sumber daya alam belum optimal
7. Ketergantungan terhadap negara maju
8. Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM relatif rendah
CIRI- CIRI NEGARA maju
1. Sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal
2. Dapat mengatasi masalah kependudukan
3. Tingkat kualitas hidup masyarakat tinggi
4. Ekspor yang dilakukan adalah ekspor hasil industri dan jasa
5. Tercukupinya penyediaan fasilitas umum
6. Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM dijunjung tinggi
7. Tingkat pendidikan relatif tinggi
8. Tingkat pendapatan penduduk relatif tinggi
9. Tingkat kesehatan sudah baik
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan
negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang
kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index
(HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita.
Negara yang dikategorikan sebagai Beberapa negara yang masuk kategori negara industri
baru, antara lain Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong),
Singapura,
Korea
Selatan,
Yunani,
Spanyol,
dan
Portugal.
Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang.
Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan
sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar
negara
Asia
Tenggara.
Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang
dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini masih menghadapi
perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia,
14. Ghana 32. Tanzania
15. Kenya 33. Togo
16. Lesotho 34. Tunisia
17. Liberia 35. Uganda
18. Libya 36. Zimbabwe
Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara
maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.
Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini.
1. Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.
2. Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan,
pertanian, dan perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).
3. Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.
4. Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga hasilnya tidak
maksimal.
5. Pendapatan per kapita rendah.
6. Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.
7. Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya
lapangan pekerjaan.
8. Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.
9. Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya
pelayanan sosial.
10. Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas dua.
About these ads
definisi negara maju
a.
Pengertian negara maju
Negara maju adalah negara yang sektor perindustriannya meningkat pesat, memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas, mampu mengelolah sumber daya alam dengan baik. Dan
memiliki kemajuan dibidang pengetahuan dan teknologi(IPTEK). Sebagaian besar
merupakan negar-negara G-7. Negara maju meliputi amerika serikat, jepang, jerman, prancis,
atau negar-negara eropa yang sektor perekonomiannya berkembang pesat
b.
Ciri-ciri negara maju
1.
Memiliki pertumbuhan penduduk yang rendah
2.
Memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi sehingga kesejahteraan masyarakat
meningkat
3.
Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi yang bergerak cepat
4.
Sumber daya alam sudah diolah secara efektif
Indikaor negara maju adalah sebagai berikut ;
a.
Negara maju sering disebut sebagai negara industri karena perindustriannya dinegara ini
merupakan sektor utama kegiatan perekonomian negara.
b.
Pendapatan perkapita negara
c.
Penggunaan teknologi yang modern
d.
Tenaga kerja terdidik yang mayoritas penduduknya berpendidikan tinggi
e.
Jumlah penduduk sedikit karena tinkat pertumbuhan penduduk rendah
f.
Pengelolah sumber daya alam dilakukan secara intensif
g.
Memiliki sisitim perhubungan dan transportasi yang baik
k.
Nilai ekspor besar daripada impor karena negara maju merupakan produsen barang-barang
l.
Tersedia modal cukup untuk kegiatan perindustriannya
d.
Contoh negara maju
1.
Amerika serikat
2.
Jepang
3.
Jerman
NEGARA MAJU, NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA TERBELAKANG
Pada dasarnya pembagian suatu negara dapat digolongkan menjadi 3, kategori yaitu: negara terbelakang, negara sedang berkembang dan negara maju. Untuk mengetahui dengan past apakah suatu negara masuk kategori negara berkembang atau bukan tdaklah mudah, sebab dibutuhkan banyak syarat atau indikator yang mungkin tdaak dapat dipenuhi oleh suatu negara. Oleh karena itu suatu negara kaya belum tentu menjadi negara maju, karena ada beberapa syarat yang tdak dapat dipenuhi, sepert kemajuan dibidang ekonomi, teknologi dan kondisi sosial politk.
Negara miskin atau terbelakang pada umumnya dimasukkan dalam kategori negara sedang berkembang. Apabila dibandingkan sebetulnya memasukkan negara miskin atau terbelakang dalam kategori negara sedang berkembang adalah kurang pas, sebab kondisi kedua negara tersebut sangat berbeda. Sehingga apabila berbicara masalah negara sedang berkembang akan selalu terkait didalamnya tentang negara miskin itu sendiri.
Sebelum berbicara masalah negara sedang berkembang terlebih dahulu perlu diketahui tentang negara miskin atau negara terbelakang.
1. Negara Terbelakang
lintah darat. Di antara ciri menonjol negara terbelakang adalah ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri dari bahan mentah, hasil tambang atau buah-buahan atau beberapa bahan makanan dan mungkin ditambah dengan sedikit hasil kerajinan tangan yang halus. Penanaman atau pengusahaan ekspor bahan mentah seringkali berada di tangan perusahaan asing.
Menurut World Development Report 1982, 48,3 persen penduduk dunia termasuk golongan penduduk yang terbelakang dengan pendapatan perkapita kurang dari $ 300 USA. Di lain pihak 16,3 persen penduduk dunia yang hidup di negara industri mempunyai pendapatan perkapita sebesar $ 10.320 USA dan hanya 4 negara pengekspor minyak Asia Barat dengan penduduk hanya sebesar 0,3 persen penduduk dunia mempunyai pendapatan perkapita sebesar $ 12.630 USA. Dari angka tersebut menggambarkan betapa luasnya kemiskinan di dunia ini. Kebanyakan negara miskin ini terletak di kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latn.
1.1 Karakteristik Negara Miskin
a. Pertanian Mata Pencaharian Utama
Di Negara terbelakang 2/3 atau lebih penduduk tnggal didaerah pedesaan dan mata pencaharian utama adalah pertanian. Mereka yang bekerja dibidang pertanian berjumalah 4 X penduduk petani dinegara maju. Pemusatan yang berlebihan pada pertanian merupakan pertanda kemiskinan. Pertanian sebagai mata pencaharian pokok kebanyakan tdak bersifat produktf, terutama karena ia dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketnggalan jaman.
b. Ekonomi Dualistis
Hampir semua Negara berkembang mempunyai perekonomian yang dualists. Disatu pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian. Yang pertama berpusat dan di dekat kota sedang yang lain didaerah pedesaaan yang satu maju dan yang lain kurang maju. Dengan berpusat dikota ekonomi pasar berciri ultra modern sedangkan ekonomi pertanian sangat terbelakang dan berorientasi pada pertanian.
c. Sumber Alam Kurang Terolah
Sumber alam suatu Negara terbelakang disebut kurang terolah dalam art sumber tersebut tdak atau kurang dimanfaatkan. Suatu Negara mungkin saja kekurangan sumber alam, tetapi tdak dalam art relatfnya. Mesekipun suatu Negara miskin dalam sumber alam tetapi ada kemungkinan dimasa depan Negara itu akan berubah menjadi pemilik sumber alam yang besar sebagai hasil penemuan sumber yang sekarang belum diketahui atau karena penggunaan sumber yang ada dengan cara baru.
d. Ciri-Ciri Demograf
penduduknya. Dan sekiranya output meningkat sebagai hasil perbaikan tehnologi dan pemupukan modal, peningkatan tersebut akan segera ditelan oleh pertambahan tersebut. Akibatnya, tak ada perbaikan taraf hidup yang berart.
Hampir semua Negara terbelakang mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tnggi serta dibarengi oleh tngkat kematan yang cenderung menurun. Di sebagian besar Negara terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian begitu tnggi dibandingkan dengan luas tanah yang dapat ditanami. Kelangkaan tanah dalam kaitannya dengan besar penduduk menyebabkan penanaman berlebihan dan penggarapan tanah tanpa sela dengan demikian berart justru menghambat kemajuan ekonomi.
e. Pengangguran Dan Pengangguran Tersembunyi
Di Negara terbelakang dijumpai pengangguran dan pengangguran tersembunyi dalam jumlah besar. Pengangguran di kota membengkak seiring dengan urbanisasi dan meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sector industri tdak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran. Disamping itu ada pula penganggur yang berpendidikan. Mereka gagal mendapatkan pekerjaan karena tegarnya struktur dan tadanya perencanaan tenaga kerja. Dengan tngkat pertumbuhan rata-rata tahunan penduduk kota sebesar 4,5 %, 20 % adalah penganggur. Adapula jenis pengangguran tersembunyi lainnya dinegara sepert ini umpama apabila seseorang karena menganggur terpaksa melakukan pekerjaan yang menurutnya tdak sesuai dengan keinginannya atau tdak sepadan dengan pendidikannya.
Lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi dengan imbalan yang sangat sedikit hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan. Mereka adalah pedagang keliling, pedagang kecil, pekerja hotel dan restaurant dan bengkel-bengkel reparasi dikota. Mereka ini juga terhitung penganggur tersebunyi.
f. Keterbelakangan Ekonomi
Keterbelakangan ekonomi berupa efisiensi tenaga kerja yang rendah berbagai sector yang tdak mobil, terbatasnya spesialisasi dalam jenis pekerjaan, dan dalam perdagangan, kebodohan serta struktur nilai dan sosial yang memperkecil kemungkinan perubahan ekonomi.
Sebab utama keterbelakangan adalah defisiensi atau produktfitas tenaga buruh yang rendah dibandingkan dengan Negara maju. Efisiensi tenaga buruh yang rendah umumnya berasal dari kemiskinan yang terlihat dari standar gizi yang tdak mencapai kuantum, kesehatan yang buruk, buta huruf, dan tadanya mobilitas pekerjaan dan pendidikan.
g. Ketiadaan inisiatif dan usaha
merintangi prakarsa dan usaha. Pada kebanyakan Negara terbelakang tdak saja perusahaan swasta tetapi juga perusahaan Negara sulit tumbuh karena mekanisme administrasi tdak bekerja secara efisien.
h. Kelangkaan Alat Modal
Kelangkaan alat modal merupakan ciri umum lain dari Negara terbelakang. Negara terbelakang diartkan sebagai perekonomian yang miskin modal atau dengan tabungan dan investasi yang rendah bukan saja persediaan modal yang sangat kecil tetapi pemupukan modalnya sangat rendah. Investasi bruto hanya sekitar 5 – 6 % dari pendapatan nasional bruto. Sedangkan dinegara industri adalah kira-kira 15-20%.
i. Keterbelakangan Teknologi
Disamping itu semua Negara terbelakang juga berada pada tngkat tehnologi yang amat tdak efisien. Keterbelakangan tehnologi pertama tercermin pada ongkos produksi rata-rata yang tnggi meski upah buruh rendah; kedua pada tngginya rasio buruh – output dan modal – output pada umumnya factor harga yang konstan mencerminkan produktvitas buruh dan modal yang rendah; ketga pada besarnya jumlah tenaga kerja tdak terdidik dan tdak terlath dan yang terakhir pada besarnya barang-barang modal yang diperlukan untuk menghasilkan suatu output nasional. j. Orientasi perdagangan luar negeri
Orientasi perdagangan luar negeri terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor barang-barang konsumsi dan mesin. Peranan minyak, barang tambang, logam, dan barang primer lainnya dalam mata dagang ekspor.
Perekonomian hanya terpusat pada produksi barang primer untuk ekspor, akibatnya sector ekonomi lainnya terabaikan. Perekonomian menjadi rentang terhadap fluktuasi harga internasional barang-barang ekspor tersebut. Depresi dunia akan menjatuhkan permintaan dan harga sebagai akibatnya keseluruhan perekonomian akan terkena efek buruk. Karena tergantung pada mata dagang ekspor perekonomian akan menjadi sangat tergantung pada impor. Impor biasanya terdiri dari bahan baker, barang pabrik, mata dagang primer, alat-alat transport dan mesin, dan bahkan makanan.
2. Negara Sedang Berkembang
Karakteristk atau ciri-ciri negara berkembang satu dengan yang lain tdak sama, sepert misal kondisi negara berkembang di Asia tentu tdak sama persis dengan kondisi negara berkembang di Afrika atau Amerika Latn. Namun demikian bukan berart bahwa karakteristk atau ciri-ciri negara berkembang tdak bisa di generalisasikan. Untuk itu dalam bab ini akan dibahas karakteristk atau ciri-ciri negara sedang berkembang dari beberapa pendapat:
a. Menurut Michael Todaro
Mengklasifikasikan ada 6 kategori atau ciri-ciri suatu negara berkembang (Economic Development, 2000), yaitu:
Di negara berkembang pada umumnya ditandai dengan adanya tngkat kehidupan yang rendah. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Tingkat kehidupan yang rendah ini dapat diwujudkan dalam bentuk secara kuanttatf maupun kualitatf. Secara kuanttatf dapat diwujudkan dalam bentuk tngkat pendapatan yang rendah (kemiskinan), secara kualitatf dalam wujud fasilitas perumahan yang tdak memadai, sarana kesehatan yang buruk, pendidikan terbatas atau tdak berpendidikan sama sekali, tngkat kematan bayi yang tnggi, umur penduduk yang pendek, harapan kosong dan pada umumnya disertai dengan perasaan kacau dan putus ada.
2) Tingkat produktivitas yang rendah
Sebagian besar tngkat kehidupan penduduk di negara berkembang sangat rendah, hal ini mengakibatkan produktvitas sebagian besar penduduk juga menjadi rendah. Berbeda sekali keadaannya bila dibandingkan dengan tngkat produktvitas penduduk di negara maju. Produktvitas yang rendah ini terutama produktvitas tenaga kerja yang dihasilkan yaitu perbandingan antara out put yang dihasilkan dengan in put pertenaga kerja sangat kecil. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa konsep dasar ekonomi. Sebagai contoh misalnya : prinsip penghapusan produktvitas marjinal menyatakan bahwa, jika meningkatnya jumlah faktor variabel tenaga kerja yang dipergunakan untuk memenuhi jumlah faktor lain (modal, tanah, material dll), maka diluar jumlah tertentu, ekstra atau produk marjinal faktor variabel lain akan turun, oleh karena itu rendahnya tngkat produktvitas tenaga kerja bisa juga disebabkan dengan tdak adanya atau kurangnya berbagai faktor input/ masukan komplementer, sepert modal fisik atau manajemen yang berpengalaman.
Untuk mengatasi hal tersebut sebagai argumen yang diajukan adalah tabungan-tabungan dalam negeri dan keuangan dari luar negeri haruslah di mobilisasikan untuk mempercepat pembentukan investasi baru dalam barang-barang modal fisik dan juga untuk menyediakan stok modal tenaga kerja manusia sepert, keterampilan manajerial melalui investasi di bidang pendidikan dan lathan.
3) Pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi.
Dari tabel 3-1 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 penduduk Asia yang paling banyak adalah pada negara Cina, yaitu sebesar 1,334 milyar jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar itu Cina juga menduduki ranking pertama jumlah penduduk di dunia. Rangking ke dua jumlah penduduk terbanyak tngkat Asia adalah India dengan jumlah penduduk sebanyak 1.203 juta jiwa. Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 232 juta jiwa menduduki ranking ketga di tngkat Asia.
Menurut hasil survei harian the Asian Wall street journal edisi 23 Oktober 2000, mengenai ekonomi Asia yang diberi judul The changing Face of Asia, menunjukkan bahwa secara garis besar memberikan gambaran perubahan besar yang bakal terjadi di Asia di masa yang akan datang. Perubahan yang paling besar adalah di sektor demografi.
Perubahan dalam sektor demografi tdak akan terjadi dalam waktu yang pendek, tetapi jangka waktu yang panjang sekitar 10, 20, atau 30 tahun mendatang. Sementara itu, Singapura sepuluh tahun yang akan datang akan menjadi negara paling kaya di Asia menggantkan posisi Jepang, sebaliknya untuk Indonesia, India dan Filipina menempat posisi paling bawah. (Kompas, 7 November 2000)
4) Tingkat pengangguran dan pengangguran semu yang tinggi.
Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya tngkat kehidupan penduduk di negara sedang berkembang adalah kurangnya penggunaan tenaga kerja yang ada secara efisien. Tenaga kerja yang ada masih banyak yang bekerja tetapi terkadang tdak sesuai dengan tngkat keahlian yang dipunyai, sehingga mengakibatkan hasil yang diperoleh tdak optmal. Jenis tenaga kerja yang sepert ini seringkali dikategorikan sebagai pengangguran semu.
Dari tabel 3-2 dapat dilihat bahwa, jumlah pengangguran yang paling besar pada tahun 2007 dan 2008 adalah lulusan sekolah menengah umum dan kejuruan yaitu sebesar 4.070.553 orang dan 3.812.522 orang, namun pada tahun 2009 menurun menjadi 1.337.586 orang. Jauh separuh di bawahnya, namun masih merupakan jumlah yang besar, adalah jumlah penganggur yang selesai pendidikan SD, yaitu 2.054.682 orang dan SLTP 2.133.627 orang pada tahun 2009. Pada tahun 2009 pengangguran tertnggi berada pada tngkat pendidikan tdak tamat SD yaitu sebesar 2.620.049 orang. Jumlah pengangguran lulusan perguruan tnggi tdak besar namun, dari persentase terhadap total lulusannya, jumlah 486.399 orang (diploma I/II/III/Akademi) dan 626.621 orang (sarjana universitas) adalah tnggi.
5) Ketergantungan yang Sangat Terhadap Produksi Pertanian dan Produk-Produk Pokok Ekspor. Sebagian besar penduduk di negara sedang berkembang tnggal di daerah pedesaan, yaitu sekitar 80 persen dengan mata pencaharian sebagai petani. Dengan demikian produk dari pertanian merupakan hasil utama penduduk sehingga penduduk sangat tergantung pada hasil pertaniannya. Pada umumnya pertanian yang dikerjakan penduduk termasuk pertanian dalam skala kecil dengan produksi yang relatf kecil pula. Biasanya di luar sektor pertanian penduduk tdak mempunyai keahlian/ keterampilan lain, sehingga apabila ada masalah yang berkaitan dengan pertanian, sepert bencana alam, penduduk menjadi kehilangan mata pencahariannya.
Karena hasil utama penduduk di negara sedang berkembang dari sektor pertanian, maka produk dari hasil pertanian ini yang dapat di ekspor. Dengan demikian ekspor penduduk di negara berkembang masih didominasi dari hasil pertanian. Di lihat dari struktur perekonomiannya negara sedang berkembang mempunyai orientasi pada sektor pertanian terhadap pendapatan nasional mempunyai prosentase yang paling besar jika dibandingkan dengan sumbangan dari sektor industri dan jasa.
6) Dominasi, Dependensi dan vulnErabilitas (Sifat Mudah Tersinggung/ Terpengaruh) dalam Hubungan Internasional.
penduduk yang dapat dikatakan tmpang, tngginya tngkat pengangguran dan sebagiannya merupakan suatu masalah tersendiri. Hal itu semakin mengakibatkan adanya suatu ketdak adilan bila dibandingkan dengan keadaan di negara maju jauh berbeda.
Akibat lain adalah adanya peran yang sangat dominan yang dilakukan oleh negara maju dalam hubungan internasionalnya mengakibatkan negara sedang berkembang semakin tertekan. Konstribusi negara sedang berkembang yang sangat kecil ini mengakibatkan negara sedang mudah terpengaruh atau mudah tersinggung karena merasa diperlakukan tdak adil. Sebagai negara sedang berkembang tdak kuasa untuk melawan dominasi negara maju ini karena negara berkembang memang tdak mempunyai bargaining power.
b. Menurut MEIER dan BALDWIN
Menurut Meier dan Baldwin (dalam Todaro, Economic Development, 2000, ada 6 sifat ekonomi yang terdapat di negara berkembang, yaitu :
1. Produsen Barang-Barang Primer
Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai struktur perekonomian pada sektor pertanian. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian. Hanya sebagian kecil saja penduduk yang bekerja di sektor non pertanian. Hasil dari sektor pertanian ini dapat dikatakan merupakan hasil dari sektor primer, sedang apabila hasil itu dari sektor industri, maka dikatakan sektor sekunder dan bila dari hasil jasa maka dikatakan sektor tersier. Semakin maju suatu negara maka semakin kecil sumbangan sektor primer ini terhadap pendapatan nasionalnya dan sebaliknya semakin besar sumbangan sektor industri dan jasa.
Adapun yang dimaksud dengan sektor primer ini adalah produksi dari hasil pertanian, kehutanan dan perikanan. Produksi sekunder meliput hasil-hasil dari sektor industri, pertambangan dan bangunan. Sektor tersier meliput hasil dari jasa-jasa sepert listrik, air minum, pemeliharaan kesehatan, pengangkutan, perdagangan, perhubungan dan sebagainya.
Sebagian besar yaitu sekitar 60 persen penduduk di negara berkembang sangat menggantungkan pendapatannya dari sektor primer. Hal ini dimungkinkan mengingat potensi sumber daya alam sepert, tanah di negara sedang berkembang relatf masih belum digunakan secara luas, disamping itu tenaga kerja yang ada kurang memiliki skill di bidang lainnya, selain pada sektor primer. Ciri yang menonjol di sektor primer ini ada penggunaan tenaga kerja yang melimpah dan tdak diperlukan keahlian khusus, yang pada umumnya tenaga kerjanya merupakan tenaga kerja secara turun temurun.
2. Masalah tekanan penduduk
tngginya angka kelahiran dan semakin berkurangnya angka kematan, semakin tngginya beban tanggungan yang harus dipikul, hal ini disebabkan makin banyaknya jumlah anak-anak dan orang tua yang harus ditanggung.
3. Sumber-sumber alam belum banyak yang diolah
Sumber alam di negara berkembang belum banyak yang diolah padahal negara berkembang terkenal akan kekayaan sumber alamnya. Dengan demikian sumber alam di negara berkembang masih sangat potensial dan belum menjadi sumber-sumber yang riil. Adapun masih bersifatnya potensial sumber alam di negara berkembang ini disebabkan terbatasnya kapital, skill dan jiwa kewiraswastaan yang dimiliki oleh penduduk negara berkembang. Pemanfaatan sumber alam di negara pada umumnya masih terbtas pada golongan tertentu saja yang mengambil manfaatnya. Artnya hanya sebagian kecil saja, yang dapat menikmat kekayaan alam tersebut dengan demikian masih belum adanya suatu pemerataan.
4. Penduduk masih terbelakang
Secara ekonomi, penduduk di negara berkembang relatf masih sangat terbelakang, artnya kualitas penduduk sebagai faktor produksi masih sangat rendah. Penduduk sebagai pelaku ekonomi masih kurang efisien, kurang mobil dalam pekerjaan baik secara vertkal maupun horisontal. Pada umumnya penduduk sulit untuk diajak berkembang dalam usaha meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Penduduk sulit untuk bergant pekerjaan, lebih-lebih untuk jenis pekerjaan yang sama sekali baru.
5. Kekurangan kapital
Negara berkembang pada umumnya merupakan negara miskin dengan demikian modal (kapital) di negara berkembang sangat kurang, kekurangan modal ini disebabkan rendahnya investasi yang ada. Rendahnya investasi disebabkan rendahnya tngkat penghasilan penduduk yang disebabkan rendahnya produktvitas.
6. Orientasi perdagangan ke luar negeri
Hampir semua negara di dunia ini mengadakan hubungan ekonomi dengan negara lain. Hubungan ekonomi ini dapat berbentuk hubungan perdagangan antar negara. Hubungan perdagangan terjadi mengingat suatu negara tdak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhannya tanpa melakukan kerja sama dengan negara lain. Demikian juga dengan negara sedang berkembang pada umumnya melakukan transaksi ekspor dan impor dengan negara maju atau dengan sesama berkembang berkembang lain.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristk dari negara berkembang adalah sebagai berikut:
a. Aktvitas penduduknya sebagian besar bersifat agaris b. Kurangnya kesempatan kerja
c. Modal perorangan kecil d. Pendapatan perkapita kecil
e. Jumlah tabungan kecil bagi sebagian besar masyarakat f. Adanya impor barang primer
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmat standar hidup yang relatf tnggi melalui teknologi tnggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP perkapita tnggi dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tnggi melalui eksploitasi sumber daya alam tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tdak dianggap memiliki status “maju”.
3.1 Karakteristik Negara Maju:
a. Sebagian besar pendapatan negara didapat dari industri b. Pendapatan perkapita tnggi
c. Angka kematan kecil d. Tingkat pendidikan tnggi e. Iptek telah dikuasai
f. Keadaan perekonomian lebih baik sebagian penduduk tnggal dikota g. Fasilitas disegala bidang terpenuhi
h. Timbulnya krisi lingkungan segera diatasi i. Ekspornya lebih tnggi dari pada impor
Ciri-ciri Negara Terbelakang
Penulis : aLam athuR | | 14 Tanggapan
aLamathuR.com - Menurut Paul Hoffman, gambaran suatu negara yang terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis, yang jarang memiliki industri, persediaan tenaga listrik yang tidak memadai, tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai, komunikasi yang buruk, Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit, Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin, sistem perbankan jelek, dan ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri bahan mentah, hasil tambang, atau buah-buahan dan beberapa bahan makanan.
KEMISKINAN UMUM
negara seperti ini makanan merupakan jenis konsumsi utama dan sekitar 75 persen dari pendapatan dibelanjakan untuk makanan, dibandingkan dengan hanya 20 persen di negara maju. Akibatnya, rata-rata kalori yang dimakan di negara terbelakang adalah 2000, dibanding 3000 lebih pada negara maju. Lebih dari 1200 juta penduduk tidak memiliki air minum bersih dan lebih dari 1400 juta tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang memenuhi kesehatan. Dan pelayanan seperti pendidikan dan kesehatan sangat minim.
PERTANIAN, MATA PENCAHARIAN UTAMA
Di negara terbelakang, duapertiga atau lebih penduduk tinggal di daerah pedesaan dan matapencaharian utama adalah pertanian. Pertanian sebagai matapencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif, karena dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketinggalan zaman. Negara-negara terbelakang mengkhususkan diri pada produksi bahan mentah dan pangan, namun sebagian lain ada yang juga mengkhususkan diri pada produksi primer, seperti barang tambang. Selain itu ada juga negara sedang berkembang sektor sekunder dengan industri barang-barang konsumen
sederhana, ringan, dan kecil.
Dan negara sedang berkembang sector tersier, yaitu transport, perdagangan,
perbankan, dan jasa asuransi.
EKONOMI DUALISTIS
Hampir semua negara sedang berkembang mempunyai perekonomian yang dualistis. Di satu pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian; yang pertama berpusat di dekat kota sedang yang lain di daerah pedesaan. Dengan berpusat di kota, ekonomi pasar berciri ultra-modern. Sedangkan ekonomi pertanian sangat terbelakang dan berorientasi pada pertanian. Di beberapa negara terbelakang, terdapat semacam kantong-kantong yang dikendalikan luar negeri (yang sangat bersifat kapitalis) sehingga tercipta suatu wajah perekonomian yang tiga-muka. Sifat dua-muka atau tiga-muka perekonomian tadi tidak mendatangkan atau tidak mendorong kemajuan
ekonomi yang sehat.
SUMBER ALAM KURANG TEROLAH
Pada umumnya negara terbelakang tidak kekurangan tanah, air, hutan, dan kaya akan barang tambang. Tetapi belum atau kurang dimanfaatkan atau salah penggunaan karena langkanya pengetahuan teknik serta tidak tersedianya
modal dan kecilnya pasar.
CIRI-CIRI DEMOGRAFI
Dan rata-rata laju pertumbuhan tahunan penduduk di negara sedang berkembang adalah 2,5 persen dibanding 0,8 persen di negara maju. Peningkatan jumlah penduduk yang cepat ini semakin memperberat persoalan kelangkaan modal karena untuk menampung pertumbuhan tenaga kerja perlu dilakukan investasi secara besar-besaran meski dengan peralatan kuno. Kemungkinannya sangat kecil untuk dapat melakukan investasi dengan peralatan yang baik yang dapat meningkatkan produktivitas buruh. Terakhir, di sebagian besar negara terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian begitu tinggi dibandingkan dengan luas tanah yang dapat ditanami.
PENGANGGURAN DAN PENGANGGURAN TERSEMBUNYI
Pengangguran di kota membengkak seiring dengan urbanisasi dan meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sektor industri tidak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran. Di samping itu ada pula pengangguur yang berpendidikan, mereka gagal mendapatkan pekerjaan karena tegarnya struktur dan tiadanya perencanaan tenaga kerja. Akan tetapi pengangguran tersembunyi merupakan ciri utama sebagian besar negara terbelakang. Pengangguran seperti itu ada karena secara terpaksa. Setiap orang bersedia kerja tetapi mereka tidak mendapatkan kerja karena tiadanya faktor pendukung. Ada pula jenis penganggur tersembunyi lain seperti apabila seseorang karena menganggur terpaksa melakukan pekerjaan yang menurutnya tidak sesuai dengan keinginannya, atau tidak sepadan dengan pendidikannya. Atau lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi dengan imbalan yang sedikit – hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan.
KETERBELAKANGAN EKONOMI
Di semua negara terbelakang, dicirikan secara khusus oleh keterbelakangan ekonomi berupa efsiensi tenaga kerja yang rendah, berbagai faktor yang tidak
tersedia dan tidak berjalan dengan semestinya.
KETIADAAN INSIATIF DAN USAHA
pokoknya adalah untuk menggarap daerah koloni itu demi kepentingan sendiri dan kepentingan pemerintah imperialis. Tidak mengherankan kalau akhirnya negara terbelakang mengalami kekurangan kewiraswastaan, yang menurut Schumpeter adalah faktor penting di dalam pembangunan ekonomi.
KELANGKAAN ALAT MODAL
Kelangkaan terhadap hal ini merupakan ciri umum lain negara terbelakang. Negara terbelakang di artikan sebagai perekonomian yang “miskin modal” atau dengan “tabungan dan investasi rendah”. Investasi bruto hanya berkisar 5-6 persen dari pendapatan nasional bruto sedangkan di negara industri adalah kira-kira sebesar 15-20 persen. Sebab utama kurangnya modal adalah kecilnya tabungan, atau lebih tepat dikatakan kurangnya investasi di dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Karena pendapatan per kapita rendah, penduduk tidak dapat menabung banyak, sehingga bagian yang tersisa untuk investasi lebih lanjut hanya sedikit. Alasan lain mengapa rasio tabungan masyarakat tidak meningkat sejalan dengan naiknya tingkat pendapatan jangka panjang di terangkan oleh Nurkse dengan istilah Demonstration Effects. Adanya kecenderungan pada masyarakat di negara-negara terbelakang untuk menyamai kebutuhan hidup yang berkiblat kepada negara-negara maju. Sebagai akibat Demonstration Effects itu, peningkatan pendapatan dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi mewah. Dengan demikian tabungan menjadi statis atau tidak berarti. Demonstration Effects biasanya ditularkan oleh flm, majalah asing, atau kunjungan ke luar negri.
Bagi negara terbelakang, kekurangan modal dengan demikian bersifat kronis dan faktor yang menyebabkannya bukan hanya ekonomi tetapi juga bersifat sosio politik.
KETERBELAKANGAN TEKNOLOGI
Keterbelakangan teknologi ini disebabkan oleh adanya dualisme teknologi yaitu penggunaan berbagai fungsi produksi sekaligus dalam sektor ekonomi yang maju dan sektor ekonomi yang tradisional. Keberadaan dualisme seperti itu memperberat persoalan pengangguran struktural dan teknologis di sektor industri dan peengangguran tersembunyi di sektor pedesaan. Negara terbelakang juga ditandai oleh adanya ketidakseimbangan struktural pada tingkat faktor-faktor. Ketidak seimbangan ini membawa kepada pengangguran teknologis. Pengangguran teknologis timbul karena kekeliuan alokasi sumber, struktur permintaan dan kendala-kendala teknologis.
A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang
Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju” dan “negara
berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia
berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang
rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara
berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup
taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara yang digolongkan sebagai negara maju
terdapat di benua Eropa terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara) Misalnya
Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan yang digolongkan
negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin). Di kawasan
Asia terdapat beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, Korea Selatan dan Selandia
Baru. Tolok ukur atau indikator dalam penggolongan negara sebagai negara maju atau negara
berkembang sebagai berikut.
1. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan
rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki
pendapatan perkapita yang tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan
penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi,
namun jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai
negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian,
penderitaan, dan rasa tidak aman.
2. Jumlah Penduduk Miskin
3. Tingkat Pengangguran
Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah tingkat
pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat penganggurannya rendah. Sebaliknya di
negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya tinggi.
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
penduduk tidak mampu membeli makanan yang bergizi, tidak mampu membeli pelayanan
kesehatan dan obat-obatan yang memadai, karena pendapatannya rendah.
5. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis. Suatu
negara dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya rendah.
Selain 5 indikator tersebut di atas, masih terdapat beberapa indikator untuk membedakan
negara maju dan negara berkembang. Indikator tersebut adalah: tingkat pendidikan, usia
harapan hidup, pengeluaran untuk kesehatan dan lain-lain.
B Ciri-Ciri Negara Maju dan Berkembang
Negara dapat dikategorikan menjadi negara maju atau berkembang. Dasar pembedanya
antara lain adalah pendapatan rata-rata nasional dan penguasaan teknologi. Ciri-ciri negara
maju antara lain sebagai berikut.
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor.
2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi secara
cepat.
5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
7. Tidak tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah
9. Angka harapan hidup tinggi.
10. Intensitas mobilitas tinggi.
Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagai berikut.
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri
dan keluarga.
2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.
4. Pendapatan relatif rendah.
5. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
6. Sifat penduduk kurang mandiri.
7. Sangat tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
9. Angka harapan hidup rendah.
10. Intensitas mobilitas rendah.
C Beberapa Negara Maju dan Negara Berkembang
1. Negara Maju
Dari data-data di atas dapat kita bandingkan antara keadaan kependudukan dan ekonomi negara maju dan negara berkembang. Misalnya pertumbuhan penduduk Belanda 0,3 % per tahun, sedangkan India 1,4 % per tahun. Angka Harapan hidup di Belanda 78,7 tahun, sedangkan di India 63,5 tahun. Angka kelahiran di Belanda 1,7, sedangkan di India 2,9. Angka kematan bayi di Belanda 4,8, sedangkan di India 61,6. Pendapatan per kapita di Belanda 36. 620 US$, sedangkan di India 720 US$. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup penduduk di negara maju sepert Belanda jauh lebih baik daripada kualitas hidup di negara berkembang sepert India. Negara maju memiliki pendapatan perkapita relatv lebih tnggi daripada negara berkembang. Implikasi dari pendapatan perkapita yang tnggi adalah kemampuan untuk membeli bahan makanan yang lebih bergizi dan memadai. Selain itu kemampuan membeli pelayanan kesehatan, obat-obatan pelayanan pendidikan juga lebih baik daripada yang pendapatan perkapitanya rendah.