• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEIKUTSERT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEIKUTSERT"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI TPA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA

SD NEGERI 3 GEDANGAN WIROSARI GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PROPOSAL TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Melanjutkan Penelitian Dalam Rangka Penyusunan Tesis

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :

ZUBAIDI No.Pokok : 12.MPI.025 NIRM : 012.10.04.0478

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

(2)

A. Judul Tesis

Pengaruh Motivasi Belajar Dan Keikutsertaan Belajar Di Tpa Terhadap Prestasi Belajar Pai Siswa Sd Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015

B. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk mendewasakan anak didik baik secara lahiriyah maupun batiniyah (jasmani dan rohani). Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran pokok dalam pembentukan akhlakul karimah peserta didik di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sangat penting bagi Pendidik dan Peserta didik untuk saling memahami peran dan manfaat dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam agar proses pembelajaran bisa berhasil.

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan dasar pendidikan meliputi keyakinan beragama, nilai moral, aturan pergaulan, tata karama, dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat yang baik, berbangsa dan bernegara, Lingkungan keluarga dijadikan sebagai teladan dalam beribadah karena sejak awal anak dilahirkan, setiap waktu diperlihatkan cara-cara beribadah, bermuamalah, sebagai modal kehidupan di akhirat kelak.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Motivasi inilah yang mendorong untuk berdisiplin dan bekerja keras guna mencapai apa yang dicita-citakan.1

Motivasi belajar sangatlah penting sebagai makna kejiwaan siswa karena dengan motivasi berprestasi diharapkan setiap siswa bertanggungjawab, mau belajar keras dan ikhlas untuk mencapai prestasi yang baik seperti yang diharapkan pendidikan. Dengan demikian memiliki motivasi belajar yang baik seorang siswa akan melaksanakan tugasnya

(3)

dengan disiplin dan rasa tanggungjawab.2 Oemar Hamalik dalam bukunya

kurikulum dan pembelajaran, Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Uraian diatas mungkin menunjukkan, bahwa motivasi mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku.3

Noehi Nasution motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar, sehingga hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar meningkat.4

Pengertian motivasi dirumuskan sebagai proses yang menentukan tingkatan kegaitan serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang berkatian dengan konsep-konsep yang lain seperti, minat, konsep diri, sikap dan sebagainya, sehingga dapat mempengaruhi siswa yang dapat membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku yang dimungkinkan untuk ditampilkan oleh para siswa.5

Ada tiga hal kegunaan motivasi dalam proses pembelajaran :

1. Motivasi sangat berguna dalam menggerakkan suatu tindakan, dan sebagai motor yang memberikan energy (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan tugas.

2. Motivasi berguna juga di dalam menentukan arah perbuatan, yaitu kea rah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.

3. Motivasi berguna juga dalam menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dilakukan dan perbuatan-perbuatan mana yang tidak dilakukan dalam mencapai suatu tujuan.6

2 SardimanA.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2001),hal.3

3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksara,2007),hal.108 4 Noehi Nasution, Psikologi Belajar,(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,1993),hal.8 5 Eysenck dalam Slameto,Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,(Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003),hal.170

(4)

Orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya dalam beragama yang benar. Dalam mendidik anak orang tua sebaiknya memberikan contoh nyata dalam pengajaran agama, praktek ibadah, dan praktek kegiatan sosial kemasyarakatan. Sehingga anak akan mengetahui langsung sehingga mereka memahami dan bisa melaksanakannya, setelah itu anak akan terbiasa dalam prakatek keagamaan. Kebiasaan baik yang dibiasakan akan membentuk karakter anak yang baik pula, kebiasaan anak terbentuk lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan orang tuanya sehari-hari.

Peserta didik bisa berhasil dalam belajar juga dipengaruhi oleh faktor lain yang juga tidak kalah penting yaitu motivasi belajar. Motivasi belajar juga berperan penting dalam keberhasilan belajar siswa, karena motivasi merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri siswa secara sadar atau tidak sadar yang bisa muncul dari dalam diri sendiri atau dari luar dirinya, untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu.

Motivasi adalah usaha–usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

(5)

dalam jadwal yang telah ditentukan, sehingga pembelajaran bisa dilaksanakan secara sistematis.

Orang tua juga harus membimbing anaknya untuk mencari tambahan ilmu, atau referensi ilmu agama dengan belajar kepada Guru, Ustadz, Kyai di sekolah nonformal seperti Madrasah Diniyah (Madin) Tapan Pendidikan Al Qur’an (TPA) yang mengajarkan pendidikan agama secara lebih mendalam. Sehingga anak nanti akan mempunyai wawasan dan kazanah keilmuan yang lebih matang, untuk lebih memahami dan mempraktikan ibadah keagamaan dan hubungan sosial dengan baik dan benar. Selain itu anak akan banyak menyerap berbagai kajian bidang ilmu Pendidikan Agama Islam seperti Fiqih, Akidah Akhlak, Ilmu Tajwid dan lain-lain.

Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) merupakan salah satu pendidikan non formal yang pengelolaanya diasuh oleh Kyai, Ustad dan Ustadzah, dengan model pembelajaran yang tidak terpengaruh oleh Kurikulum sekolah formal. Pendidikan di Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) mengajarkan cara membaca kitab Suci Al Qur’an dengan baik dan benar, pemahaman syariah Agama Islam seperti pelajaran Fiqih, Tajwid, Akhlak, Tarikh (Sejarah Islam) dengan mengedepankan pendidikan moral akhlakul karimah.

Pendidikan terhadap anak-anak sangat diperhatikan dalam Islam, karena Islam memandang bahwa setiap anak dilahirkan dengan membawa fitrah (potensi) yang di kembangkan melalui pendidikan. Pendidikan Agama mempunyai fungsi dan peran yang lebih besar daripada pendidikan umumnya. di Indonesia pendidikan Agama adalah bagian integral dari pendidikan nasional sebagai satu kesatuan. DalamUndang-UndangRINo. 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa :

(6)

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”7

Pendidikan nasional tersebut dapat dipahami bahwa salah satu ciri manusia Indonesia adalah beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia. Tujuan ini hanya dapat dicapai melalui Pendidikan Agama yang intensif dan efektif8. Untuk hal ini pemerintah juga telah menetapkan peraturan tentang

pendidikan keagamaan yaitu pada pasal 30 Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Pada ayat 3 dan 4 pasal 30 Undang-Undang tersebut di jelaskan bahwa: “Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan Keagamaan berbentuk pendidikan Diniyah, Pesantren, dan bentuk lain yang sejenis.9

Peraturan tersebut menunjukan bahwa pemerintah juga memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan Agama. Realisasi dari peraturan tersebut salah satunya dapat dilihat dari berkembangnya sebuah lembaga Pendidikan non formal berupa TPA yaitu lembaga pendidikan non formal keagamaan untuk anak usia Sekolah Dasar. Keberadaan TPA diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk menghadapai tantangan yang tengah dihadapi Umat Islam di Indonesia.

Berdasarkan deskripsi permasalahan diatas, penulis penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI TPA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA SD NEGERI 3 GEDANGAN WIROSARI GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.

C. Rumusan Masalah

7 Undang-undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidiakan Nasional, BAB II pasal 3 tentang Dasar, fungsi dan tujuan.

8 Dr. Zakiah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), Cet : 2, hal. 171.

(7)

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut, maka dapat diambil perumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya :

1. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.?

2. Bagaimana pengaruh keikutsertaan belajar di TPA terhadap prestasi belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.?

3. Bagaimana pengaruh motivasi belajar dan keikutsertaan belajar di TPA terhadap prestasi belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan belajar di TPA terhadap prestasi belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan keikutsertaan belajar di TPA terhadap prestasi belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.

E. Kegunaan Penelitian

(8)

1. Bagi Sekolah yang diteliti, dapat diperoleh informasi tingkat kecerdasan dan motivasi belajar siswa dan dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi para pengajar dalam upaya membimbing dan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

2. Bagi almamater

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para guru untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran terutama motivasi belajar siswa.

b. Penelitian ini diharapkan dapat merangsang para guru dan orang tua dalam melakukan kerjasama guna meningkatkan keberhasilan belajar siswanya.

3. Bagi umum

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, terutama dalam rangka meningkatkan kecerdasan intelegensi, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

4. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk pengembangan wawasan yang lebih luas dalam meningkatkan kecerdasan intelegensi, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

F. Kerangka Teori dan Hipotesis 1. Kerangka Teori

a. Pengertian Motivasi Belajar

(9)

lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu ((Uno , 2006 : 3)

W.S Winkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran, motif dibagi menjadi tiga yaitu motif biogenetis yaitu motif-motif Kata "motif" diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2010 : 73) atau seperti

dikatakan oleh Sardiman dalam bukunya Psychology Understanding

of Human Behavior yang dikutip Purwanto (2003 : 60) motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan Sutikno (2009 : 71) motif adalah daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Dengan demikian motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu.

Pengertian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu (KBBI, 2003 : 889). Pendapat-pendapat para ahli tentang definisi motivasi diantaranya adalah Menurut Sardiman , (2010 : 102) motivasi adalah daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu segala sesuatudemi tercapainya suatu tujuan.

(10)

tertentu.

David McChelland et al , berpendapat bahwa : A motive is

the redintegration by a cue of a change in an affective situation , yang berarti motif merupakan implikasi dari hasil pertimbangan yang telah dipelajari dengan ditandai suatu perubahan pada situasi afektif. Berdasarkan teori motivasi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan, motivasi merupakan dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah seseorang memperoleh informasi yang disengaja. Jadi kegiatan belajar ialah upaya mencapai perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.

Hal tersebut sesuai dengan rumusan pendapat Uno (2003 : 22) tentang pengertian belajar: (1) memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, (2) suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya, (3) perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam penguasaan, penggunaan dan penilaian, (4) belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.

(11)

Seperti yang dinyatakan Djamarah (2000 : 148) Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas dalam kegiatan belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatuyang akan dikerjakannya tidak menyentuh kebutuhannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa motivasi belajar pada diri siswa akan nampak dalam aktivitas siswa tersebut dalam kegiatan sehari harinya. Siswa yang termotivasi akan lebih bisa mengikuti kegiatan belajar dibanding dengan siswa yang tidak memiliki motivasi belajar.

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berprestasi belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berprestasi pelajaran itu. Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (Sardiman, 2010 : 85).

(12)

menunjukkan prestasi yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

Motivasi mendasari semua perilaku individu, bedanya pada seseuatu perilaku mungkin dirasakan dan disadari pada perilaku lain tidak, pada sesuatu perilaku sangat kuat dan pada perilaku lain kurang. Bagi seorang guru atau pendidik peranan motivasi ini sangat penting.Mendidik dan mengajar merupakan pekerjaan yang rumit dan kompleks. Kompleks karena banyak hal yang harus difahami, dipersiapkan dan dilakukan. Rumit karena subjek didik adalah manusia yang serba misterius. Mendidik dan mengajar memerlukan kesabaran, ketekunan dan ketelitian tetapi juga kelincahan dan kreativitas. Semuanya itu membutuhkan adanyan motivasi mendidik dan mengajar yang cukup tinggi dari seorang guru, agar ia tidak lekas bosan dan putus asa.

Demikian juga halnya dengan proses belajar yang dijalani siswa. Belajar merupakan proses yang panjang, ditempuh selama bertahun-tahun. Belajar membutuhkan motivasi yang secara konstan tetap tinggi dari para siswanya. Agar para siswa memiliki motivasi yang tinggi, beberapa usaha perlu dilakukan oleh guru untuk membangkitkan motivasi. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru, untuk membangkitkan motivasi bealjar siswa , diantaranya adalah :

(13)

b. Hadiah. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk lebih semnagat lagi dalam belajar.

c. Saingan/Kompetensi. Guru berusaha untuk mengadakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha mempebaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

d. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan pujian atau penghargaan. Tentunya pujian yang sifatnya membangun.

e. Hukuman. Hukuman bukan alat untuk menakut-nakuti anak, tetapi untuk merubah cara berfikir anak. Bahwa setiap pekerjaan (baik atau buruk) memiliki konsekwensi.

f. Memberi perhatian maksimal ke siswa. Hal ini akan mendorong siswa untuk berprestasi

g. Memberi angka. Angka merupakan symbol prestasi yang diperoleh siswa. Beri pengertian kepada anak bahwa prestasi belajar dapat terpresentasikan dalam simbol angka.

h. Pada saat menyampaikan pelajaran, upayakan untuk menyelipi dengan humor atau cerita-cerita lucu.

i. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual atau kelompok.

j. Menggunakan metode yang bervariasi.

k. Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan.

(Sutikno , 2009 : 76)

(14)

TPA adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam di luar sekolah untuk anak-anak usia SD (7-12 tahun). Waktu atau jam belajar mengajar TPA berlangsung sore hari, yaitu sebelum dan sesudah waktu zuhur atau sebelum dan sesudah waktu ashar.

1) Visi, Misi, Tujuan, dan Target TPA

a) Visi TPA yaitu menyiapkan generasi Qur’ani menyongsong masa depan gemilang.

b) Misi TPA yaitu misi pendidikan dan dakwah islamiyah.

c) Tujuan dan target TPA yaitu untuk menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi Qurani.

2) Kurikulum TPA

Penyusunan kurikulum TPA mengacu pada asas-asas sebagai berikut:10

1. Asas Agamis bersumber dari Al Quran dan Hadits 2. Asas filosofis berdasarkan pada sila pertama pancasila

3. Asas sosio cultural bersumber pada kenyataan bahwa mayoritas bangsaIndonesiaberagama Islam

4. Asas Psikologis, secara psikologis Usia 4-12 tahun cukup kondusif untuk menerima bimbingan membaca dan menghafal Al-Quran, serta pemahaman nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

c. Prestasi Belajar

Asal kata Prestasi belajar yaitu prestasi dan belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan).11 sedangkan

pengertian dari belajar adalah suatu aktivitas mental yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap.

10 U. Syamsudin, MZ, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA-TPA, (Jakarta: LPPTKA BKPRMI pusat, 2004) hal. 15-21.

(15)

Winkel mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap perubahan dalam belajar tersebut bersifat relative dan berbekas.6

Sumadi Suryabrata mendefinisikan bahwa belajar mengandung tiga unsur pokok yaitu : Pertama, bahwa belajar itu membawa perubahan, Kedua, bahwa perubahan tersebut pada intinya adalah didapatkannya kecakapan baru, Ketiga, perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha.8

Dari beberapa definisi para ahli tentang pengertian belajar, penulis dapat memahami dan menarik kesimpulan mengenai pengertian belajar sebagai berikut :

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman atau latihan secara sadar yang diusahakan oleh indera manusia sebagai interaksi aktif dengan lingkungannya sehingga hasil belajar tersebut menghasilkan tingkah laku yang permanen baik positif atau negative menyangkut semua aspek kepribadian atau tingkah laku manusia.

2. Hipotesis

Penelitian kuantitatif, diperlukan adanya hipotesis penelitian. Dalam pengertian secara teoritis, hipotesis adalah “jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.12 Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban

(16)

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yang memiliki sifat dan bertujuan ada tidaknya pengaruh variable bebas (independen) dengan variable terikat (dependen). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian survey. 2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dipakai oleh peneliti dalam meneliti obyek adalah SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan. Waktu pelaksanaan pada tahun 2014-2015 dengan meliputi uji coba instrument penelitian, pengumpulan data, kemudikan dilakukan analisis data dan penulisan laporan.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.13

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Keseluruhan siswa kelas V di SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan tahun pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 35 Siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagaian dari atau wakil populasi yang diteliti.14

Sedangkan menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersbut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,2008) Cet : 4, hal. 80.

(17)

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).18

Yang dijadikan sampel adalah siswa kelas V di SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 35 siswa.

4. Variabel Penelitian

Variabel adalah “Semua obyek yang menjadi sasaran penelitian disebut sebagai gejala. Gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun tingkatan”15 Dalam penelitian ini ada dua variable

yaitu :

a. Variabel Pengaruh

Variabel pengaruh disini yang dimaksud adalah motivasi belajar dan pola belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014-2015 yang selanjutnya disebut variable (X1 dan X2).

b. Variabel Terpengaruh

Variabel terpengaruh disini dimaksud adalah motivasi belajar dan ikut serta belajar di TPA siswa SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014-2015 yang selanjutnya disebut variable (Y).

5. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan di dalam penelitian ini, penulis menggunakan data-data atau keterangan tentang cara mengadakan penelitian kepustakaan (Liberary Research) dan penelitian lapangan ( Field Research). Adapun metode dalam field research ini peneliti menggunakan beberapa metode antara lain sebagai berikut :

(18)

c. Metode Wawancara d. Metode Observasi 6. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa serta mengolah data tersebut. Dalam menganalisa data hasil penelitian, penulis menggunakan rumus koefisien korelasi product moment yaitu :

a. Analisis Pendahuluan

Yaitu dengan menggunakan cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk setiap variable yang diperoleh dari hasil penelitian.

Dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Alternatif a diberi nilai 4

2) Alternatif b diberi nilai 3 3) Alternatif c diberi nilai 2 4) Alternatif d diberi nilai 1 b. Analisa Uji Hipotesa

Teknik analisis data yaitu menganalisis pengaruh antara dua variable bebas dengan variable terikat, oleh karena itu analisis data yang dipergunakan adalah teknik analisis korelasi. Namun sebelum melakukan analisis korelasi, terlebih dahulu akan dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji linieritas.

Nana sudjana dalam bukunya cara belajar siswa aktif mengemukakan pendapat bahwa “uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variable bersifat normal, apakah hubungan antara variable bersifat linear.16

Analisa yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesa yang diajukan, yaitu dengan melaksanakan perhitungan antara motivasi belajar dan pola belajar dengan prestasi belajar PAI siswa

(19)

SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014-2015, dengan rumusan sebagai berikut :

(∑X) (∑Y) (∑X) Y - N rxy =

(∑X)2 (∑Y)2

√ (X2 - N ) (∑Y2 - N )

Keterangan :

rxy = Koefisian korelasi dari X dan Y ∑ N = Jumlah siswa yang dijadikan sampel ∑XY = Nilai hasil variable (perkalian X dan Y ) ∑X = Nilai variable pengaruh

∑Y = Nilai variable terpengaruh 17

H. Sistematika Penelitian

Pada garis besarnya Tesis ini terdiri dari tiga bagian : muka, isi dan akhir. Pada bagian muka tesis tercantum Halaman Judul Tesis, Lembar Pengesahan, Motto, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel dan Daftar Lampiran.

Bagian isi terdiri dari lima bab, sedangkan dari tiap-tiap bab terdir dari beberapa sub bab yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori dan Hipotesis, Metode Penelitian, Sistematika Penelitian

BAB II MOTIVASI BELAJAR, KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI TPA, PRESTASI BELAJAR DAN PAI

DI dalam bab ini merupakan landasan teori terhadap permaslahan yang memuat tentang : Motivasi Belajar, Keikutsertaan Belajar Di TPA dan Prestasi Belajar.

(20)

BAB III GAMBARAN UMUM SD NEGERI 3 GEDANGAN WIROSARI GROBOGAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang kondisi yang sebenarnya obyek penelitian meliputi : Gambaran Umum Sd Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan meliputi Identitas Sekolah, Sejarah Berdirinya Sekolah, Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, Sarana dan Prasarana, Struktur Organisasi, Keadaan Guru, Krayawan dan Siswa, Kemudian penyajian data khusus tentang Minat Belajar, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar PAI.

BAB IV ANALISIS PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI TPA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI

Dalam bab ini membahas tentang Analisis Pengaruh Motivasi Belajar dan Keikutsertaan Belajar di TPA Siswa Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini merupakan bab terakhir yang meliputi : Kesimpulan dan Saran-saran.

I. Time Schedule

Time Schedule pada penulisan tesis ini adalah sebagai berikut : N

o Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Juni Juli Agustus September 1 Pengajuan Proposal

(21)

J. Kerangka Isi Tesis

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Masalah

D. Kegunaan Penelitian

E. Kerangka Teori dan Hipotesis F. Metode Penelitian

G. Sistematika Penelitian

BAB II MOTIVASI BELAJAR, KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI

TPA DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMAISLAM

A. Motivasi Belajar B. Minat Belajar C. Prestasi Belajar

BAB III GAMBARAN UMUM SD NEGERI 3 GEDANGAN WIROSARI GROBOGAN

A. Gambaran umum SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan

B. Data Pengaruh Motivasi Belajar dan Keikutsertaan belajar di TPA Siswa Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan

BAB IV ANALISIS PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI TPA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI

(22)

B. Analisis Pengaruh Keikutsertaan belajar di TPA Siswa Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan ?

C. Analisis Pengaruh Motivasi Belajar dan Keikutsertaan belajar di TPA Siswa Secara Bersama-sama Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan ?

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni Justina, Hardian Marantika, Kiat Sukses dalam Study, Bandung : Pioner Jaya

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Eysenck dalam Slameto, Belajar dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003

Hadi, Sutrisno, Bimbingan Menulis Skripsi dan Tesis, Yogyakarta : Andi Offset, 1986.

Hadi,Sutrisno, Metodologi Research III, Yogyakarta : Andi Offset, 2004

Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, Jakarta : Delia Press,2004

Noehi Nasution, Psikologi Belajar, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,1993

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara,2007 SardimanA.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2001

Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung : Sinar Baru Algasindo, 1989 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung :

Alfabeta,2008.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : Rajawali, 2002

Syamsudin,U.MZ,Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA-PA,Jakarta:LPPTKA BKPRMI Pusat,2004.Ed-Rev.

W.S. Winkel. Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT. Gramedia, 1996, cet. Ke-4 Zakiyah, Darajat, Metodik Khusus Pengjaran Agama Islam, Jakarta : Bumi

Aksara, 2001, cet. Ke-2

(24)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Zubaidi

Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 10 Maret 1987

No.Pokok : 12.MPI.025

NIRM : 012.10.04.0478

Program Studi : Pendidikan Agama Islam S2

Program : Pascasarjana UNU Surakarta

Alamat : Desa Plosorejo RT.01 RW.01 Kec. Banjarejo Kab. Blora

Riwayat Pendidikan :

1. RA Plosorejo Lulus Tahun 1993

2. MIN Plosorejo Lulus Tahun 2000

3. MTs Hasanuddin Plosorejo Lulus Tahun 2003

4. SMK Ma’arif Blora Lulus Tahun 2006

5. STAI Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta Lulus Tahun 2010

Demikian, riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Blora, 21 Juni 2014 Penulis

(25)

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Proposal Tesis Berjudul : Pengaruh Motivasi Belajar dan Keikutsertaan Belajar di TPA Siswa Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015

Oleh : Zubaidi

No. Pokok : 12.MPI.025

NIRM : 012.10.04. 0478

Pembimbing Utama : ………..

Pembimbing Pendamping : Dr.H.A.Mufrod Teguh Mulyo,M.H. Di Ujikan Tanggal : 26 Juni 2014

Telah mengikuti Ujian Proposal Tesis dalam rangka melanjutkan Penelitian Tesis pada Program Studi Pendidikan Islam

Surakarta, 26 Juni 2014 An.Direktur

Asisten Direktur I

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Perhitungan Jumlah Leukosit Tikus Putih yang Diberi Ekstrak Herba Sawi Langit 1,5 g/kgBB secara Oral.... Hasil Perhitungan Jumlah Leukosit Tikus Putih yang Diberi Tenoksikam

Pada penelitian ini metode analisis dilakukan dengan menggunakan skala Likert dalam melakukan penilaian pada masing – masing variabel yang di isikan oleh responden

'utter ype cake adalah adonan cake yang dibuat dari mentega yang dikocok bersama gula hingga creamy. ake "enis ini memerlukan bahan pengembang berupa baking po*der  atau soda

Diantara kedelapan variabel bebas, yaitu LDR, IPR, APB, NPL, CKPN, IRR, PDN dan FBIR yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap BOPO pada Bank Devisa triwulan 1

Pada penelitian yang dilakukan oleh Elisa Puspitasari (2014), variabel terikat menggunakan NIM, variabel bebas yang di gunakan yaitu Risiko Kredit (NPL), Biaya

Pekerjaan yang demikian bila kita jauhi akan menghindarkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna, dan ini merupakan ciri orang beriman

Hasil penelitian antara Mia and Clarke (1999) dan Ikhsan dan Rusdianto (2005) adalah sama yakni bahwasanya dalam persaingan pasar yang tinggi pada suatu perusahaan,

Sehingga mahasiswa di FKIP yang berminat menjadi guru memiliki peluang besar menjadi guru berkualitas, karena dibekali oleh pembelajaran micro teaching dan magang