• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keunggulan pellet tradisional pada pasar (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Keunggulan pellet tradisional pada pasar (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

A. LATARBELAKANG MASALAH

Sampah merupakan barang yang sudah tidak dipakai lagi dan sering dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Namun banyak juga sampah yang sebenarnya memiliki kegunaan yang sangat baik apabila di manfaatkan dengan kreatif, contoh sampah yang mempunyai manfaat misalnya: batang dan daun tanaman kacang-kacangan beserta kulitnya yang melimpah pada saat panen maupun pasca panen yang pada umumnya kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat luas. Ternyata setelah diriset, mengandung nutrisi dan manfaat yang sangat baik hampir setara dengan kandungan gizi pada buah atau biji kacang itu sendiri (seperti: protein,lemak,karbohidrat,kalsium,fosfor,zat besi,vitamin B dan C Kandungan sampah batang daun dan kulit kacangan ini cocok kacang-kacangan untuk pertumbuhan hewan ternak karena selain kandungan gizi yang tidak diragukan lagi harganya juga relative lebih murah, sehingga dapat membantu penyediaan kebutuhan pakan ternak khususnya ikan.

B. PERUMUSAN MASALAH

Banyak sekali masyarakat yang memandang sebelah mata bahkan menyia-nyiakan sampah yang berupa batang daun dan kulit kacang-kacangan. padahal kandungan protein,lemak,karbohidrat,kalsium,fosfor,zat besi,vitamin B dan C gizi cukup tinggi. Dimana-mana sampah menjadi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari maka dari itu kami memunculkan inovasi baru yaitu “Mengubah sampah menjadi pakan bermutu”, dengan maksud menambah nilai manfaat dari sampah khususnya sampah kulit, daun dan batang kacang-kacangan sehingga masyarakat dapat menerima dan manggunakan pakan (pellet) yang mengandungan gizi tinggi sehingga sangat penting untuk pertubuhan ternak dengan biaya yang relatif lebih murah. Pellet inovasi baru ini merupakan pakan ikan dan ayam, itik dan unggas-unggas lainnya. Pakan (pellet) yang berbahan dasar sampah dari daun, batang dan kulit kacang-kacangan yang mengandung gizi penting bagi pertumbuhan ternak. Dengan inovasi usaha baru ini juga dapat mengurangi sampah di lingkungan masyarakat.

(2)

Tujuan dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan ini adalah :

1. Menubuhkan motivasi penelitian, berwirausaha dikalangan mahasiswa.

2. Membangun sikap mental wirausaha: percaya diri, sadar akan jati dirinya, bermotivasi untuk meraih suatu cita-cita, pantang menyerah, mampu bekerja keras, kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dengan perhitungan, berperilaku pemimpin dan memiliki kemampuan empati dan keterampilan sosial.

3. Meningkatkan kecakapan dan keterampilan para mahasiswa khususnya sense of science dan business.

4. Menumbuh kembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi.

5. Menciptakan unit bisnis baru yang berbasis ilmu pengetahuan teknologi dan seni.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang dihasilkan adalah diproduksi dan dipasarkannya pakan ternak (pellet) berbahan dasar sampah dari daun, batang dan kulit kacang-kacangan ini agar dapat diterima dan digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat khususnya peternak . Diharapkan dalam jangka panjang dapat dijadikan rujukan untuk memproduksi pakan ternak (pellet) yang bermutu, mempunyai nilai gizi tinggi dan dengan harga yang relative murah sehingga bermanfaat bagi masyarakat (peternak).

F. KEGUNAAN

Dengan terselenggaranya Program Kreativitas Kewirausahaan ini serta di produksinya “pakan ternak bermutu dari sampah daun, batang dan kulit kacang” diharapkan mahasiswa yang lain dapat terpacu untuk mengembangkan kreativitasnya pada bidang masing-masing yang sangat berguna bagi dirinya sendiri dimasa depan maupun masyarakat.

(3)

Dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan sampah yang masih dapat digunakan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Bahan Hewani:

1. Tepung Ikan

Bahan baku tepung ikan adalah jenis ikan rucah (tidak bernilai ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau khas yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan < 11-12 bulan, bila lebih dapat ditumbuhi cendawan atau bakteri, serta dapat menurunkan kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial sampai 8%. Kandungan gizi: protein=22,65%; lemak=15,38%; Abu=26,65%; Serat=1,80%; Air=10,72%; Nilai ubah=1,5–3.

Cara pembuatannya:

a. Ikan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas. b. Air perasan ditampung untuk dibuat petis/diambil minyaknya. c. Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.

2. Tepung Rebon dan Benawa

Rebon adalah sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku pembuatan terasi. Benawa adalah anak kepiting laut. Rebon dan Benawa muncul pada awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang terapung. Cara pembuatan:

a. Bahan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas;

b. Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung. Kandungan gizi: Protein: Udang rebon=59,4% (udang rebon), 23,38% (benawa); Lemak =3,6% (Udang rebon), 25,33% (Benawa); Karbohidrat 3,2% (Udang rebon), 0,06% (benawa); Abu=11,41% (Benawa); Serat=11,82% (Benawa); Air=21,6% (Udang rebon); 5,43%

3. Tepung Kepala Udang

a. Bahan yang digunakan adalah kepala udang, limbah pada proses pengolahan udang.

b. Cara pembuatannya:

Bahan direbus, dijemur sampai kering dan digiling;

Tepung diayak untuk membuang bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung kitin.

c. Kandungan gizinya: Protein= 53,74%; Lemak= 6,65%; Karbohidrat= 0%; Abu= 7,72%; Serat kasar= 14,61%; Air= 17,28%.

(4)

b. Cara pembuatan: Tulang dipotong sepanjang 5-10 cm, direbus selama 2-4 jam dengan suhu 100°C, kemudian dihancurkan hingga menjadi serpihan-serpihan sepanjang 1-3 cm. Serpihan tulang direndam dalam air kapur 10% selama 4-5 minggu dan dicuci dengan air tawar. Pemisahan selatin dengan jalan pemanasan 3 tahap, yaitu pada suhu 60°C selama 4 jam, suhu 70° C selama 4 jam, dan 100° C selama 5 jam. Pemrosesan selatin. Tulang dikeringkan pada suhu 100° C, sampai kadar airnya tinggal 5% dan digiling hingga menjadi tepung. Pengemasan dan penyimpanan.

c. Kandungan gizinya: Protein=25,54%, Lemak=3,80%, Abu=61,60%, Serat=1,80%, Air=5,52%.

5. Tepung Bekicot

a. Bahan: daging bekicot mentah atau daging bekicot rebus.

b. Cara pembuatan: Daging bekicot dikeringkan lalu digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15%.

c. Kandungan gizi: Protein=54,29%, Lemak=4,18%, Karbohidrat=30,45%, Abu=4,07%, Kapur=8,3%, Fosfor=20,3%, Air=7,01.

6. Tepung Cacing Tanah

a. Dapat menggantikan tepung ikan, dapat diternak secara masal.

b. Jumlah penggunaan dalam ramuan 10-25%. Cara pembuatan: Cacing dikeringkan lalu digiling.

Bahan Nabati 1. Dedak

Bahan dedak padi ada 2, yaitu dedak halus (katul) dan dedak kasar. Dedak yang paling baik adalah dedak halus yang didapat dari proses penyosohan beras, dengan kandungan gizi: Protein=11,35%, Lemak=12,15%, Karbohidrat=28,62%, Abu=10,5%, Serat kasar=24,46%, Air=10,15%, Nilai ubah= 8.

2. Jagung

Terdapat 2 jenis, yaitu: (1) Jagung kuning, mengandung protein dan energi tinggi, daya lekatnya rendah; (2) Jagung putih, mengandung protein dan enrgi rendah, daya lekatnya tinggi. Sukar dicerna ikan, sehingga jarang digunakan. 3. Tepung Terigu

Berasal dari biji gandum, berfungsi sebagai bahan perekat dengan kandungan gizi: Protein=8,9%; Lemak=1,3%; Karbohidrat=77,3%; Abu=0,06%;

Air=13,25%.

(5)

Keuntungan: mengandung lisin asam amino essensial yang paling essensial dan aroma makanan lebih sedap, penggunaannya. Kekurangan: mengandung zat yang dapat menghambat enzim tripsin, dapat dikendalikan dengan cara memasak. Kandungan gizi: Protein: 39,6%, Lemak=14,3%, Karbohidrat=29,5%, Abu=5,4%, Serat=2,8%, Air=8,4%, Nilai ubah=3-5. 5. Tepung Ampas Tahu

Kandungan gizinya: Protein=23,55%, Lemak=5,54%, Karbohidrat=26,92%, Abu=17,03%, Serat kasar=16,53%, Air=10,43%.

6. Tepung Bungkil Kacang Tanah

Kandungan gizi: Protein=47,9%, Lemak=10,9%, Karbohidrat =25,0%, Abu=4,8%, Serat kasar=3,6%, Air=7,8%, Nilai ubah=2,7-4.

7. Bungkil Kelapa

Bungkil kelapa adalah ampas dari proses pembuatan minyak kelapa. Sebagai bahan ramuan dapat dipakai sampai 20%. Kandungan gizi: Protein=17,09%, Lemak=9,44%, Karbohidrat=23,77%, Abu=5,92%, Serat kasar=30,4%, Air=13,35%.

8. Tepung Daun Turi

Kandungan gizinya: Protein=27,54%, Lemak=4,73%, Karbohidrat=21,30%, Abu=20,45%, Serat kasar=14,01%, Air=11,97 %.

9. Tepung Daun Lamtoro

Kelemahannya: mengandung mimosin, dalam pemakaiannya < 5% saja. Kandungan gizinya: Protein=36,82%, Lemak=5,4%, Karbohidrat=16,08%, Abu=1,31%, Serat kasar=18,14%, Air=8,8%.

10. Tepung Daun Ketela Pohon

Kelemahannya: racun HCN/asam biru. Kandungan gizi: Protein=34,21%, Lemak=4,6%, Karbohidrat=14,69%, Air=0,12.

Bahan Tambahan 1. Vitamin dan Mineral

a. Cara memperoleh: dari toko penjual makanan ayam (poultry shop) yang sudah dikemas dalam bentuk premiks (premix).

b. Premix tersebut mengandung vitamin, mineral, dan asam-asam amino tertentu.

c. Contoh-contoh merek dagang:

(6)

Rhodiamix: mengandung 12 macam vitamin (A, D, E, K, B kompleks), asam amino essensia metionin, dan 8 mineral (Mg, Fe, Mo, Ca, J, Zn, Co dan Cu), serta antioksidan.

Mineral B12: mengandung tepung tulang, CaCO3, FeSO4, MnSO4, KI, CuSO4, dan ZnCO3, serta vitamin B12 (sianokobalamin).

Merek lain: Aquamix, Rajamix U, Pfizer Premix A, Pfizer Premix B. Penggunaannya : Untuk ikan 1-2% dan untuk udang 10-15%.

2. Garam Dapur (NaCl)

a. Fungsi: sebagai bahan pelezat (gurih), mencegah terjadinya proses pencucian zat-zat lain yang terdapat dalam ramuan makanan ikan.

b. Penggunaannya cukup 2%. 3. Bahan Perekat

a. Contoh bahan perekat: agar-agar, gelatin, tepung terigu, tepung sagu, dll. Yang paling baik adalah tepung kanji dan tapioka.

b. Penggunaannya cukup 10%.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Kondisi umum masyarakat Jember mayoritas adalah agraris sehingga penyediaan bahan baku sampah daun, batang dan kulit kacang-kacangan sangat melimpah, seperti di desa jatiagung kecamatan Gumukmas, namun kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat padahal sampah tersebut memiliki kandungan gizi yang tinggi.

(7)

Tabel 1. Perkiraan Biaya dan Penerimaan Usaha Pembuatan Pellet

No Jenis Bahan Jumlah Harga Satuan Rp Total NilaiRp

1 Kulit kacang tanah 11 kg 400/kg 4.400

2 Bungkil/kulit kedelai 8 kg 500/kg 4.000

3 Daun dan batang

kacang-kacangan kering 6,5 kg 600/kg 3.900

4 Daun lamtoro kering 2 kg 500/kg 1.000

5 Daun turi kering 2 kg 500/kg 1.000

6 Daun ketela kering 1 kg 400/kg 400

7 Jagung kering 8 kg 4.000/kg 32.000

8 Tepung Tapioca 6 kg 5.000/kg 30.000

9 Tepung Kepala Udang / Tepung

Benawa 1 kg 10.000/kg 10.000

10 Tepung Ikan Rucah 4 kg 7.000/kg 28.000

11 Tepung Bekicot 0,5 kg 5.000/kg 2.500

12 Vitamin Rajamix U 1 bungkus 12.000/bks 12.000

13 Garam Dapur 1 bungkus 1.500/bks 1.500

14 Bahan bakar mesin 2 liter 4.500/ltr 9.000

Total Biaya produksi untuk 50

kg pellet 139.700

Penerimaan dari Penjualan

pellet menghasilkan 100kg × Rp 6.000 Rp 600.000

Keuntungan Usaha Sekali

Proses Rp. 460.300

H. METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan ini di lakukan dengan cara mempraktekan langsung membuat “pellet” dengan cara sebagai berikut:

(8)

Program yang telah kita rancang perlu dipersiapkan semua faktor pendukung, baik cara pemrosesan maupun kegiatan penunjang lainnya.

2. Pengadaan Alat-alat

Pengadaan alat dilakukan guna mensukseskan dan melancarkan jalannya kegiatan proses pelaksanaan kegiatan.

3. Pengadaan Bahan

Bahanyang telah dipilih perlu dipersiapkan dengan melihat dan mengecek apakah sudah tepat sesuai yang telah diprioritaskan atau belum, guna mendapatkan hasil yang naik dan maksimal.

4. Koordinasi seluruh bagian

Kordinasi seluruh bagian dilakukan sebagai dasar dan dan langkah awal dalam persiapan pelaksanaan program kegiatan.

5. Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan dilakukan dengan mempraktekkan langsung kegiatan usaha. Bahan:

1. kulit kacang tanah 2,2 kg

2. bungkil kedelai 1,6 kg

3. Daun dan batang kacang-kacangan kering 1,3 kg

4. Daun lamtoro kering 0,4 kg

5. Daun turi kering 0,4 kg

6. Daun ketela kering 0,2 kg

7. jagung 1,6 kg

8. Tepung tapioca 1,2 kg

9. Tepung kepala udang 0,2 kg

10. Tepung ikan rucah 0,8 kg

11. Garam dapur 0,2 kg

Caranya :

1. Bahan-bahan nomer 1 sampai 7 dihaluskan dengan mesin giling atau mesin penepung, bisa juga menggunakan cara alternatif yaitu bahan ditumbuk hingga halus.

2. seluruh Bahan-bahan dari nomer 1 sampai 12 dicampur (dalam keadaan kering) di dalam wadah dan diaduk hingga bercampur merata.

3. Tambahkan air sedikit demi sedikit sebanyak 35-40% dari jumlah total campuran bahan. Sambil diaduk merata sampai menjadi adonan berbentuk pasta.

(9)

Pellet yang telah jadi dipotong-potong. lalu dikeringkan dengan alat pengering atau dijemur pada terik matahari.

H. JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegitatan pelaksanaan program dari persiapan hingga pembuatan laporan seperti pada tabel berikut:

Tabel 2. Jadwal Kegiatan

Rincian Kegiatan 1 Bulan ke I2 3 4 1Bulan Ke II2 3 4 1 Bulan ke III2 3 4

Tabel 3. Kegiatan dan Biaya

(10)

Subtotal Pelaksanaan 11.514.000 II. Pelaporan

a) Penyusunan Konsep Laporan 10.000 2 Hari 20.000

b) Penggandaan Draf Laporan 5.000 6 Buah 30.000

c) Revisi & Penggandaan Laporan 8.000 12 Buah 96.000

d) Pengiriman Laporan 24.000 1x 24.000

Subtotal Pelaporan 171.000

(11)

LAMPIRAN

Lampiran 1. BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK

BIODATA KETUA KELOMPOK

Nama : M. Ridwan Habibi

Tempat, tangga lahir : Jember, 12 September 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jalan Banyuwangi No 84 Mayang Jember

No Hp : 082331957141

Email : zakisantri@gmail.com

Jurusan : Manajemen Bisnis

NIM : 10.7906

Tahun Angkatan : 2010

Jember, 25 Oktober 2012 Hormat saya,

(12)

BIODATA ANGGOTA KELOMPOK I

Nama : Abdurrohman

Tempat, tangga lahir : Jember, 16 Mei 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Mayang Jember

No Hp : 085745123685

Email : jembersari@gmail.com

Jurusan : Manajemen Bisnis

NIM : 10.7904

Tahun Angkatan : 2010

Jember, 25 Oktober 2012 Hormat saya,

(13)

BIODATA ANGGOTA KELOMPOK II

Nama : Ridwan Ashari

Tempat, tangga lahir : Jember, 04 April 1994 Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Dusun Benteng RT/RW.01/02 Desa Sidomekar

.Kecamatan Semboro Kabupaten Jember

No Hp : 081358190090

Email : sasongkohari45@gmail.com

Jurusan : Manajemen Bisnis

NIM : 11.8220

Tahun Angkatan : 2011

Jember, 25 Oktober 2012 Hormat saya,

(14)

Lampiran 2. BIODATA DOSEN PENDAMPING

BIODATA DOSEN PENDAMPING

1 Nama : Drs. KARIM BUDIONO, M.P.

2 Tempat Tanggal Lahir : Jember, 24 Juli 1962

3 Instansi : STIE MANDALA JEMBER

4 Alamat Kantor : Jln. Sumatra 118-120 Jember

5 Phone / Fax Kantor : (0331) 334324 Fax (0331) 330941 6 Alamat Rumah : Pondok Bedadung Indah J-11 A

Jember

7 Phone : 085749202050

8 Agama : Islam

9

Pendidikan

(S1) : Studi Manajemen Universitas Jember (S2) : Studi Pertanian Universitas Jember

10 e-mail : datakarimbudiono@gmail.com

11 Jabatan : DOSEN

12 NIDN 0724076201

13 Jabatan Akademik

LEKTOR KEPALA

Pengangkatan Dosen Tetap Pada STIE Mandala Jember SK No : 015/YYS.Mand/SK/1990 Tanggal 20 Agustus 1990

Lektor Muda Tanggal 1 Januari 1995

:

Lektor Madya, SK Mendiknas NO : 121/007/KP/Y/1998 Tanggal 1 April 1998

Lektor SK Mendiknas RI No : 00619/007/KP/SK-INP/Y/2001 Tanggal 22 Maret 2001

Lektor Kepala SK Mendiknas RI No : 20859/A4.5/KP/2007 Tanggal 23 April 2007

Jember, 25 Oktober 2012 Hormat saya,

Gambar

Tabel 1. Perkiraan Biaya dan Penerimaan Usaha Pembuatan Pellet
Tabel 2. Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Adaptasi hewan air pada tempat yang sangat dalam di dalam air adalah mempunyai ...

Ketertarikan dalam mengembangkan lupeol yang berpotensi sebagai agen anti-neoplastik, telah menyebabkan penemuan yang sangat aktif menunjukkan potensi yang lebih besar.

Terdapat perbedaan risiko yang signifikan secara statistik terhadap kejadian katarak senilis menurut kepatuhan diet berdasrkan pola jenis dan jadwal makan penderita DM tipe 2,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan, bahwa pemberian sakarin pada tikus putih betina bunting berpengaruh nyata terhadap penurunan

9Bln Guru Kelas 24 Belum 147 MTs Al Huda Gondangrejo Sumadi, S.Ag... 155 MTs Al Huda Gondangrejo

Perubahan yang mengarah pada kemajuan yang berasal dari Belanda, mulai diperkenalkan kepada masyarakat Tobelo dengan tujuan agar hubungan baik masyarakat Tobelo dengan pihak

peningkatan profesionalismenya. Supervisi tersebut berkaitan dengan proses pembelajaran yang dimulai dari perencanaan kemudian diwujudkan dalam pelaksanaan yang dilakukan

Hasil penelitian didapatkan bahwa nyeri yang dialami pasien kanker yang menjalani kemoterapi adalah nyeri sedang, subjek penelitian berada pada rentang usia 35-45