• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SEPAK SILA MELALUI PEMANFAATAN SHUTTLECOCK KENCHI DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW ATLET PEMULA PUTRA CLUB PSTI ASAHAN TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SEPAK SILA MELALUI PEMANFAATAN SHUTTLECOCK KENCHI DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW ATLET PEMULA PUTRA CLUB PSTI ASAHAN TAHUN 2013."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SEPAK SILA MELALUI

PEMANFAATAN SHUTTLECOCK KENCHI DALAM

PERMAINAN SEPAK TAKRAW ATLET

PEMULA PUTERA CLUB PSTI

ASAHAN TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

YAFIZHAM SITORUS NIM. 071266220127

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh iafizham Sitorus, NIM :071266220127

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Program Studi

Pendidikan Kepelatihan Olahraga telah

Diperiksa untuk diuji dalam ujian

Mempertahankan skripsi

Medan, April 2013

Dosen Pembimbing

(3)

PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh Yafizham Sitorus, Nim. 071266220127 Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Telah dipertahankan

di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 3 April 2013

Medan, 3 April 2013

Panitia Ujian

Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes (_____________________) Penguji/Ketua

Drs. Zulfan Heri, M.Pd (_____________________)

Penguji/Sekretaris

Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M. Kes (_____________________) Pembimbing Skripsi

Dr. Albadi Sinulingga, M. Pd (_____________________) Penguji

Pangondian H. Purba, S. Pd, M. Pd (_____________________) Penguji

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala limpanan, lindungan serta karunianya, dan tidak lupa penulis naturkan salawat serta salam kepada baginda Rasulullan SAW yang telan memberikan teladannya melalui kisan kesenarian yang agung untuk selalu bersabar, berikntiar dan berdoa dalam setiap kesempatan serta langkan menjalani nidup didunia. Kesemuanya ini telan memberikan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Ungkapan syukur yang tidak terningga penulis naturkan karena mendapat kesempatan menempun pendidikan pada Fakultas Ilmu Keolanragaan Jurusan Pendidikan Kepelatinan Olanraga Universitas Negeri Medan. Banyak nal yang dialami selama proses pembelajaran yang penulis dapatkan. Terlebin pada awal pengajuan rencana penelitian ningga terlaksananya skripsi ini, dan narus dilalui

sebagai salan satu syarat mencapai strata S-1.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pinak yang telan memberikan semangat dan masukan yang sangat berarti bagi penulis. Ucapan terima kasin dan pengnargaan yang setinggi-tingginya kepada yang ternormat Bapak Drs. M. Nustan nasibuan M. Kes, AIFO selaku pembimbing skripsi yang telan meluangkan waktu dengan penun kesabaran membimbing dan mengarankan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(5)

iii

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Kes, Selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay,M.Kes, sebagai Dekan FIK UNIMED 3. Bapak Drs. Sunarjo, M.Pd. sebagai Pembantu Dekan I FIK UNIMED, Akademik sekaligus pembimbing skripsi yang telan begitu banyak meluangkan waktunya kepada penulis seningga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan dilingkungan FIK Unimed.

7. Kepada Bapak pelatin Rusliadi, SPd. Selaku pelatin klub Sepak Takraw PSTI Asanan yang telan memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian selama dilapangan.

8. Ayananda H. Yanman Sitorus dan Ibunda Hj. Lela Hayati Panjaitan yang telan banyak memberikan dukungan baik materi maupun moril selama melaksanakan pendidikan di FIK UNIMED, seningga pembuatan skripsi dapat terselesaikan.

9. Selurun keluarga kakak, abang, dan adik saya yang begitu banyak memberikan motivasi dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

(6)

iv

Semua pinak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut serta dalam memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkulianan.

Aknirnya, segala kebaikan yang telan diberikan kepada penulis menjadi amal ibadan yang diterima olen Yang Mana Kuasa. Selanjutnya tulisan ini dipersembankan untuk pengembangan ilmu pengetanuan pada umumnya, dan prestasi olanraga pada knususnya, Amin…. Ya… Rabbal Alamin.

Medan, April 2013 Penulis

(7)
(8)
(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Sedang berlatih menyepak shuttlecock kenchi ... 14

2. Cock kenchi ... 15

3. Cara Melakukan Sepak Sila ... 17

4. Latihan Passing Berpasangan ... 21

5. Latihan dengan formasi lingkaran ... 22

6. Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan ... 27

7. Peneliti sedang memberikan penjelasan kepada atlet ... 59

8. Peneliti melakukan pemanasan bersama atlet ... 59

9. Sedang Melakukan Latihan sepak sila dengan shuttlecock kenchi .... 60

10. Peneliti Memberikan Arahan dan motivasi kepada atlet ... 60

11. Peneliti bersama pelatih dan atlet pemula putra PSTI Asahan ... 61

(10)

i

ABSTRAK

YAFIZHAM SITORUS, ”Upaya Peningkatan Kemampuan Sepak Sila Melalui Pemanfaatan Shuttlecock Kenchi Dalam Permainan Sepak Takraw

Atlet Pemula Putra Club PSTI Asahan Tahun 2013”.

(Pembimbing Skripsi : M. NUSTAN HASIBUAN )

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sepak sila

melalui latihan pemanfaatan shuttlecock kenchi pada atlet pemula putra club PSTI Asahan tahun 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet pemula putra club PSTI Asahan yang berjumlah sebanyak 10 orang yang akan diberikan tindakan

bentuk latihan berupa latihan pemanfaatan shuttlecock kenchi.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi teknik sepak sila.

Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data dan paparan data.

Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh data pre-test dari 10 atlet (100%) yang mendapat nilai hasil tes rata-rata 63,27 dan nilai observasi

rata-rata 63,745. Dari hasil tes dan observasi siklus I terdapat 8 atlet ( 80% ) yang

telah mencapai nilai ketuntasan latihan. Dan yang belum mencapai nilai

ketuntasan latihan diperoleh 2 atlet (20%). Dengan nilai hasil tes rata-rata 81,03

dan nilai observasi rata-rata 79,998.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata yang

(11)

1

permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi

kemenangan dan prestasi optimal. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa

segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina

potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau

anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan

kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan

prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang

berkualitas berdasarkan Pancasila.

Sangat banyak cabang olahraga yang kita ketahui yang dipertandingkan

baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

Sea Games, Asian Games, dan Olimpic Games. Salah satu cabang olahraga yang

di pertandingkat di tingkat Nasional dan Internasional adalah olahraga sepak

takraw.

Secara umum olahraga sepak takraw adalah memainkan bola di lapangan

sendiri sebanyak tiga kali dengan memakai semua anggota tubuh kita dan bola

dalam keadaan memantul kecuali tangan.

Secara khusus untuk bermain sepak takraw yang baik haruslah seseorang

mempunyai kemampuan dan keterampilan yang baik. Kemampuan yang sangat

(12)

2

penting dan sangat perlu dalam bermain sepak takraw adalah kemampuan dasar

bermain sepak takraw. Bila seseorang tidak mempunyai kemampuan itu tidak

akan bisa bermain sepak takraw. Kemampuan yang dimaksud adalah menyepak

dengan menggunakan bagian-bagian kaki, memainkan bola dengan kepala (main

kepala), memainkan bola dengan dada, memainkan dengan paha dan memainkan

bola dengan bahu (membahu). Kemampuan diatas tidak bisa dipisahkan. Tanpa

menguasai keterampilan dasar atau teknik dasar permainan sepak takraw tidak

dapat dimainkan dengan baik. Penguasaan teknik dasar dimiliki dengan baik bila

teknik-teknik dasar itu di pelajari atau dilatih dengan baik dan berkelanjutan.

Namun tidak berarti bahwa prestasi sepak takraw itu hanya ditentukan

oleh pemilikan teknik dasar yang baik saja, Faktor-faktor lain pun banyak lagi

yang menunjang peningkatan-peningkatan sepak takraw itu.

PB PERSETASI (1999:04) mengemukakan bahwa “Dalam permainan

sepak takraw menyepak (sepakan) adalah sangat penting. Dapat dikatakan bahwa

kemampuan menyepak atau keterampilan menyepak itu merupakan ibu dari

permainan sepak takraw karena bola dimainkan terbanyak dengan kaki, mulai dari

permulaan permainan sampai membuat poin atau angka”. Diantara kemampuan

menyepak atau teknik menyepak itu adalah sepak sila. Sepak sila adalah

menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepak sila digunakan

untuk menerima dan menimang (menguasai bola), mengumpan antaran bola dan

menyelamatkan serangan lawan. Dalam melakukan sepak sila perlu juga

ketepatan (accuracy) dan jalannya bola setelah sepakan yaitu dengan

(13)

3

Salah satu tempat latihan sepak takraw PSTI Asahan yang berorientasi

dalam bidang pendidikan dan latihan para atlet tingkat pelajar (Junior). Club

merupakan wadah pembibitan dan pengembangan olahraga pelajar yang memiliki

bakat dan potensi untuk dikembangkan dalam bidang olahraga.

Sebagai tim sepak takraw yang sering mengikuti kejuaraan namun masih

banyak kekurangan terutama pada passing sepak sila dan otot tungkai. Menurut

pelatih club PSTI Asahan, Pada saat mengikuti kejuaraan pekan olahraga daerah

(Porda) Mandailing Natal pada tahun 2012. Tim melakukan passing sepak sila

tidak maksimal, sulitnya mengawali suatu gerakan menyepak saat bola berada

berhadapan pada dirinya hingga bola tidak tepat saat melakukan passing sepak

sila akhirnya bola tidak akurat, gagalnya melakukan umpan passing sepak sila

dengan tujuan mengoper ke smasher dan sulitnya menahan bola dari serangan

lawan sehingga gagal mendapatkan point. Saat itu club sepak takraw atlet putera

junior PSTI Asahan mendapat juara dua di nomor double event putera.

Berdasarkan pengamatan dan informasi yang diperoleh dari pelatih yaitu

Bapak Rusliadi, S.Pd pada tanggal 12 Juli 2012 Pukul 14.00 WIB di Jln. Durian,

Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan,

menyatakan, “Para atlet sepak takraw pemula putera PSTI Asahan masih belum

memiliki ketepatan passing sepak sila yang baik”.

Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah atlet pemula dan

menurut pengamat peneliti, teknik passing atlet itu sendiri masih perlu

ditingkatkan terutama passing sepak sila sebab passing atlet kurang maksimal

(14)

4

Berdasarkan ketetapan norma menurut Direktorat Olahraga Pelajar dan

Mahasiswa Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional

(2002:18) Pada saat melakukan tes passing sepak sila kaki kiri dan kaki kanan

selama 1 menit yaitu dalam katagori kurang : 33,333333 %, Kurang sekali: 66,

666667. Maka kemampuan passing sepak sila atlet putera club masih kurang

setelah dilakukan tes passing sepak sila di lapangan club sepak takraw atlet putera

PSTI Asahan pada tanggal 12 Juli 2011 Pukul 16:00 WIB. Untuk mengatasi

masalah tersebut perlu kiranya diberikan variasi latihan sepak sila melalui

pemanfaatan shuttlecockkenchi.

Para pelatih baik di club maupun di tempat lain sering melatih passing

sepak sila melalui pemanfaatan shuttlecock kenchi, tetapi dari bentuk latihan

tersebut belum tahu hasilnya. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melihat hasil

bentuk latihan ini apakah lebih efektif dan hasil yang baik. Melihat permasalahan

tersebut peneliti mencoba untuk mengungkapkan suatu permasalahan dengan

upaya peningkatan kemampuan sepak sila melalui pemanfaatan shuttlecockkenchi

dalam permainan sepak takraw atlet pemula putera club PSTI Asahan.

Akhirnya peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian di club sepak

takraw PSTI Asahan, untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan tidak

maksimalnya pelaksanaan passing sepak sila. Peneliti melihat kemampuan

passing sepak sila sudah benar, namun dalam melakukan passing sepak sila

dengan ketepatan dalam melakukan passing sepak sila kurang maksimal. Dari

beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas passing sepak sila dalam permainan

(15)

5

yang menjadi fokus latihan dalam penelitian ini, salah satu latihan untuk

meningkatkan kemampuan passing sepak sila dalam passing adalah latihan

ketepatan (accuracy).

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin membuktikan dalam suatu

penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan kemampuan hasil passing sepak sila

sepak takraw dapat diraih melalui latihan sepak sila melalui pemanfaatan

shuttlecock kenchi sehingga hal tersebut bukan teori tapi merupakan kenyataan

yang harus dibuktikan kebenarannya karena kemampuan passing sepak sila

berguna pada saat melakukan menerima (menahan), mengumpan dan

menyelamatkan bola dalam bermain sepak takraw.

B. IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah

dapat diidentifikasikan berupa masalah sebagai berikut: Teknik dasar apa sajakah

yang dapat mempengaruhi dalam mengumpulkan angka dalam permainan sepak

takraw? Bentuk-bentuk latihan bagaimanan yang efektif menghasilkan angka

dalam permainan sepak takraw? Apakah ada peningkatan untuk latihan sepak sila

melalui pemanfaatan shuttlecock kenchi dalam permainan sepak takraw? Berapa

besarkah peningkatan latihan sepak sila melalui pemanfaatan shuttlecock kenchi

terhadap kemampuan passing sepak sila? apakah ada peningkatan bentuk latihan

sepak sila melalui pemanfaatan shuttlecock kenchi dalam permainan sepak

(16)

6

C. PembatasanBMasalahB

Melihat dari banyaknya identifikasi masalah di atas maka perlu kiranya

menentukan pembatasan masalah, untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai

maka peneliti ini dibatasi pada peningkatan sepak sila melalui pemanfaatan

shuttlecock kenchi dalam permainan sepak takraw atlet pemula putera club PSTI

Asahan tahun 2012.

D. RumusanBMasalahB

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalah yang akan diteliti yaitu

apakah ada peningkatan kemampuan sepak sila melalui pemanfaatan shuttlecock

kenchi dalam permainan sepak takraw atlet pemula putera club PSTI Asahan

tahun 2012.

E. TujuanBPenelitianB

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penjelasan dari permasalah

yang dikemukakan diatas yaitu : “Untuk mengetahui ada atau tidaknya

peningkatan sepak sila melalui pemanfaatan shuttlecockkenchi dalam permainan

sepak takraw atlet pemula putera club PSTI Asahan tahun 2012.

F. ManfaatBPenelitainB

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumbangan kepada guru dan pelatih-pelatih atau pembina guru

olahraga khususnya cabang olahraga sepak takraw.

(17)

7

3. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan ilmu cabang olahraga sepak

takraw khususnya passing sepak sila, bagi mahasiswa Fakultas Ilmu

(18)

1

BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB

A. KesimpulanB

Berdeserken hesil pembehesen den temuen penelitien meke diperoleh

beberepe kesimpulen, yeitu : Berdeserken hesil letihen etlet pede siklus I seteleh

tes kemempuen sepek sile secere klesikel sudeh meningket. Deri 10 etlet terdepet

8 etlet ( 80%) yeng teleh mencepei ketuntesen letihen sedengken 2 etlet ( 20% )

belum mencepei ketuntesen letihen. Dengen nilei rete-rete 81,03 %, Berdeserken

hel itu meke depet diterik kesimpulen behwe “ede peningketen yeng signifiken

pede hesil sepek sile dengen letihen pemenfeeten shuttlecock kenchi delem

permeinen sepek tekrew etlet pemule putere club PSTI Asehen tehun 2013”.

B. SaranB

B

Sebegei seren yeng depet diberiken oleh peneliti edeleh sebegei berikut :

1. Diserenken kepede seluruh club sepek tekrew yeng mengembengken

beket usie dini untuk mempertimbengken bentuk letihen pemenfeeten

shuttlecock kenchi pede meteri letihen sepek sile kerene hel ini depet

meningketken kemempuen sepek sile.

2. Kepede temen-temen mehesiswe FIK UNIMED eger depet mencobe

melekuken Penelitien Tindeken Olehrege (PTO) dengen melelui

bentuk-bentuk letihen teknik leinnye.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Neugebaeur (dalam Fendt, 1999), PTSD adalah stress yang cukup berat terjadi setelah suatu peristiwa yang menakutkan seperti perang, bencana alam, pemerkosaan, kebakaran

[r]

Nyi Murtasiya. Sementara itu, untuk menggali lebih dalam mengenai struktur, koteks, konteks, fungsi cerita, dan nilai moral yang terkandung dalam cerita dilakukan

[r]

Diberitahukan bahwa setelah diadakan Evaluasi Administrasi, Teknis dan Kualifikasi serta Biaya oleh Panitia menurut Ketentuan – Ketentuan yang berlaku, maka Pokja

Bahan yang digunakan antaralain: kristal Na Sitrat, Na 2 CO 3 anhidrous, akuades, kupri sulfat, ksistal kuprti asetat, laritan reselsinol, HCl

Sedangkan dengan teknik dua titik, apabila sistem bersifat basa digunakan 2 buffer standar yaitu pH 7,00 dan 10,01, dan jika asam berupa pH 4,01 dan 7,00, kalibrasi

Safety google yang lama memiliki desain yang tidak ergonomi karena tidak disesuaikan dengan ukuran anthropometri kelapa sehingga tidak nyaman untuk digunakan dan