• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAGA KELUARGA Dibuat untuk memenuhi t

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LEMBAGA KELUARGA Dibuat untuk memenuhi t"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengampu: Thohir Yuli Kusmanto, M.Si

Di susun oleh:

1. Romi Alfariz (1501046036) 2. Nur Kumila Sari (1501046059 ) 3. M. Naufal Afif (1501046069)

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sosiologi, sebagai salah satu bidang ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan interaksinya, memiliki banyak aspek yang harus digali. Untuk memperdalam pengetahuan serta pemahaman kita mengenai salah satu cabang sosiologi yakni sosiologi keluarga, perlu adanya analisis teoritis (theoretical analysis) yang membahas masalah lembaga/ institusi keluarga dan secara khusus membahas masalah jumlah dan perbedaan umur anak, latar belakang suku, tingkat ekonomi dan pendidikan, serta komunikasi dan interaksi keluarga dengan masyarakat dan budaya sekitarnya.

Keluarga, dalam perspektif antropologi budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan konsep kekerabatan. Kita mengetahui bahwa Indonesia dengan beraneka ragam suku dan budayanya memiliki tiga mazhab besar sistem kekerabatan : Sistem patrilineal, matrilineal, dan bilateral. Ketiga sistem ini membentuk suatu hubungan yang akhirnya menjadi lembaga keluarga secara utuh. Jika kita analisis dalam perspektif sosiologi, keluarga sebagai lembaga memiliki peranan dalam interaksi sosial di masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari lembaga keluarga ? 2. Bagaimana pola atau struktur keluarga ? 3. Apa fungsi dari keluarga ?

(3)

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Keluarga

Lembaga keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga lainnya berkembang karena kebudayaan yang makin kompleks menjadikan lembaga-lembaga itu penting (Paul dan Chester, 1984:267). Dalam pengertian lain ialah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.1

B. Pola atau Struktur Keluarga

Seperti semua lembaga, keluarga adalah suatu sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan sejumlah tugas penting (Paul dan Chester, 1984:267). Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah:

1. Patrilienal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun dari jalur ayah.

2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun dari jalur ibu.

3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri. 4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami. 5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri (Drs. Nasrul, 1998:33).

C. Fungsi Dari Keluarga

Dalam setiap masyarakat, keluarga merupakan suatu struktur kelembagaan yang berkembang melalui upaya masyarakat untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang di sebut fungsi. Jadi, fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan didalam atau di luar keluarga. Fungsi keluarga tersebut yaitu:

1. Fungsi Reproduksi. Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya.

(4)

2. Fungsi Sosialisasi. Keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakatnya. Keluarga sebagai wahana sosialisasi primer harus mampu menerapkan nilai-nilai atau norma-norma masyarakat melalui keteladanan orang tua.

3. Fungsi Afeksi. Dalam keluarga diperlukan kehangatan, rasa kasih sayang dan perhatian antar anggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makhluk berfikir dan bermoral (kebutuhan intergratif). Apabila anak tidak mendapatkan hal tersebut bisa jadi anak manjadi nakal dan bisa terjerumus pada kejahatan.

4. Fungsi Ekonomi. Keluarga, terutama orang tua, mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan ekonomi anak-anaknya. Pada masyarakat tradisional, kewajiban ini dipikul oleh suami. Namun, pada masyarakat modern yang menganggap peran laki-laki dengan wanita kian sejajar, suami dan istri memikul tanggung jawab ekonomi yang sama terhadap anak-anak mereka.

5. Fungsi Pemberian Status. Melalui perkawinan, seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri. Secara otomatis, ia akan diperlakukan sebagai orang yang telah dewasa dan mampu bertanggung jawab kepada diri, keluarga, anak-anak dan masyarakatnya (Kun dan Juju, 2006:70).

D. Perubahan Yang Terjadi Dalam Keluarga

Menurut Ankie M. Hoogvelt dalam Soerjono Soekamto pada kutipan menyatakan “tidak

ada masyarakat yang stagnan (tetap), oleh karena itu setiap masyarakat mengalami perubahan-perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat” (Khairuddin, 2008:71).

Sehingga dalam masyarakat selalu mengalami perubahan, baik perubahan secara cepat maupun perubahan secara lambat. Sepeti didalam fungsi-fungsi keluarga yang semakin mengalami perubahan yang terjadi di masyarakat. Perubahan dalam masyarakat ini umumnya juga akan di barengi oleh lembaga sosial yang lain. Hal ini juga ditunjukkan dengan gelaja yang timbul seperti:

(5)

dan renggang.

3. Fungsi afeksi (kasih sayang) semakin memudar, karena dalam proses perkembangan anak menuju desawa akan mencari kesenangan di luar lembaga keluarga.

4. Fungsi ekonomi. pada dekade tahun ini mulai mengalami banyak modifikasi, dan proses yang sangat cepat. Dulu dalam memproduksi barang-barang, konsumsi dan ekonomi berfokus pada keluarga. Akan tetapi hal ini telah diambil alih oleh pabrik-pabrik atau industri yang memproduksi barang secara besar-besaran, hari ini juga berimbas pada jumlah penarikan tenaga kerja dalam keluarga. sehingga banyak tenaga kerja yang keluar dan bekerja di sektor pabrik atau industri. Seperti pabrik roti, rokok, peralatan rumah tangga dan lainya .

(6)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga merupakan suatu lembaga yang khas serta didalammnya terdapat fungsi-fungsi yang sangat penting yang mengarah pada karakteristik pada hubungan antar anggota-anggotanya, seperti hubungan antara orang tua dengan anak, anak dengan orang tua.

Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam yaitu Patrilienal, Matrilineal, Matrilokal, Patrilokal, Keluarga kawinan.

Fungsi-fungsi pokok dalam keluarga tersebut meliputi fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi afeksi (kasih sayang), fungsi ekonomi dan penentuan status.

(7)

J. Goode, William.1993.Sosiologi Keluarga.Jakarta:Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Guna mencapai hal tersebut maka perlu ditunjang dengan berbagai komponen penting diantaranya anggaran yang memadai, sumber daya manusia handal yang dapat mengelola

Judul : pelatihan model penyadaran gender melalui budaya sekolah/madrasah berwawasan gender di mts negeri pemalang. Program : dipa Tahun : 2011 Status :

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan pertanyaan “Apakah terdapat hubungan antara keharmonisan keluarga dengan

Nama unsur ini diambil dari bahasa Latin wolframium dan sering juga disebut tungsten.Wolfram merupakan logam transisi yang memiliki sifat sangat keras

Penyerapan Tenaga Kerja dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia. Tahun 2011-2013

penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan Peraturan Menteri Keuangan mengenai indeks dalam

Kulit biji mete mengandung minyak yang bermanfaaat namun masih awam didengar oleh masyarakat pada umumnya yaitu kulit biji mete menghasilkan minyak CNSL (cashew nut shell

Prinsip dari prototype ini yaitu generator dikopel dengan baling-baling menggunakan beban lampu sepeda motor 12Volt, dengan berputarnya baling-baling maka generator