Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 93
MODEL PERENCANAAN KARIR PRANATA KOMPUTER
Tiara Rachmalia
Magister Teknik Industri, Universitas Trisakti tiarachmalia@gmail.com
ABSTRAK
Functional position has disadvantage that for promotion of PNS not certainly, depands on PNS can reach specified requirements. Pranata Komputer as one of functional positions also has same disadvantage. Because of that, it needs career planning model for Pranta Komputer so that time for promotion is decent. Career planning model designed based on three stages of a career, which is entry stage, maturity stage, and passage stage. Career planning model designed influenced by elements of activities, events, and credit numbers.
The verification results show that the model has been as expected. The validation result show that activities designed for promotion have a high suitability, but for ease of implementation differs in each rank.
Key words: PNS, career planning model, functional position, Pranata Komputer 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam instansi pemerintahan sumber daya manusia, atau yang biasa dikenal sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), merupakan salah satu faktor penting karena berfungsi untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, instansi pemerintah sangat bergantung bagaimana PNS dapat mengembangkan kemampuannya baik dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan keinginan untuk kerjasama antar berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda.
Mengingat pentingnya peranan PNS dalam instansi pemerintahan maka kegiatan perencanan karir PNS merupakan hal penting dalam upaya peningkatan prestasi kerja PNS.
Menurut Nainggolan (1994) dalam Sasmita (2012), unsur karir yang baik adalah adanya penghargaan yang wajar terhadap masa kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, sehingga pegawai yang berpengalaman, setia mengabdi kepada pemerintah dan tugas kewajibannya akan mendapat penghargaan selayaknya. Pada kenyataanya karir para PNS dinilai tidak terlalu baik. Hal ini dikarenakan dalam PNS dikenal adanya jabatan struktural. Jabatan ini dapat ditempuh apabila memiliki pangkat, golongan, dan masa kerja tertentu. Selain itu jumlah jabatan struktural terbatas. Jadi tidak semua PNS dapat memiliki karir sebagai pejabat struktural walaupun pangkat, golongan, dan masa kerja sudah memenuhi bila tidak ada kekosongan posisi dalam pejabat struktural.
Dalam era reformasi birokrasi yang bersifat miskin struktur dan kaya fungsi, struktur instansi pemerintah mengarah pada bentuk datar yang akan diisi oleh satuan-satuan jabatan fungsional (Saharisir, 2013). Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
Karir pada jabatan fungsional dinilai lebih baik dibanding dengan karir pada jabatan struktural. Hal ini dikarenakan pada jabatan fungsional seorang PNS dapat naik pangkat dan golongan dalam kurun waktu dua tahun, sedangkan pada jabatan struktural seorang PNS dapat naik pangkat dan golongan dalam kurun waktu yang pasti yaitu selama empat tahun. Pada tabel 1.1 terlihat perbedaan antara jabatan struktural dan jabatan fungsional.
Tabel 1 Perbedaan Antara Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural Jabatan Fungsional Kenaikan pangkat 4
tahun sekali
Kenaikan pangkat bisa < 4 tahun Jenjang kepangkatan
tidak bisa melebihi atasannya
Jenjang
kepangkatan bisa melebihi atasannya Usulan pengangkatan
hanya dari atasan
Usulan
pengangkatan bisa dari atas (top down) atau dari bawah (bottom up) Jenis pekerjaan hanya
berdasarkan tugas,
Jenis pekerjaan bisa berasal baik dari
Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 94 pokok dan fungsi
(tupoksi) unit kerjanya
dalam maupun dari luar unit kerjanya Selain kelebihan yang terlihat pada tabel 1.1, jabatan fungsional juga memiliki kekurangan yaitu kenaikan pangkat dan golongan PNS tidak pasti dalam kurun waktu dua tahun, bisa jadi lebih lama dari waktu yang diperlukan oleh jabatan struktural. Hal ini dikarenakan PNS harus dapat mencapai syarat yang telah ditentukan. Oleh karena itu perencanaan karir untuk jabatan fungsional dinilai sangat perlu untuk membantu PNS dalam hal kenaikan jabatan dan pangkat.
1.2. Perumusan Masalah
Pranata Komputer sebagai salah satu jabatan fungsional juga memiliki kekurangan yang sama. Maka rumusan permasalahan adalah:
1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi Pranata Komputer untuk naik pangkat.
2. Mengidentifikasi spesifikasi dan deskripsi setiap tingkatan jenjang Pranata Komputer.
3. Mencari waktu ideal untuk seorang Pranata Komputer naik pangkat.
1.3. Pembatasan Masalah
Pembahasan masalah dalam penulisan ini dibatasi dengan hal-hal sebagai:
1. Tingkatan karir Pranata komputer yang diteliti adalah pada tingkat ahli, pada tingkatan tersebut dimulai dengan tingkatan jenjang jabatan Pranata Komputer Pertama.
2. Pranata Komputer yang diteliti memiliki ijazah S1 di bidang teknik informatika.
3. Karir Pranata Komputer yang diteliti berada di salah satu Kementerian R.I.
4. Diasumsikan semua nilai angka kredit yang diajukan dapat dinilai.
5. Waktu kenaikan pangkat jabatan struktural yang dijadikan pembanding adalah pada jabatan pelaksana yang setiap 4 tahun naik pangkat.
6. Waktu kenaikan pangkat dari Pembina Utama Madya (IV/d) ke Pembina Utama (IV/e) tidak diperhitungkan pada jenjang jabatan Pranata Komputer Utama.
1.4. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model perencanaan karir untuk Pranata Komputer dari jenjang jabatan Pranata Komputer ahli.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemodelan
Menurut Simatupang (1995), pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu.
Terdapat 8 klasifikasi pemodelan menurut Harrell, et al (2003) dalam Iqbal (2005), sebagai berikut:
a. Berdasarkan fungsi terbagi menjadi tiga, yaitu model deskriptif, model prediktif, dan model normatif
b. Berdasarkan struktur/morfologi terbagi menjadi tiga, yaitu model ikonis, model analog, dan model simbolik.
c. Berdasarkan dimensi terbagi menjadi dua, yaitu model dua dimensi dan model multi dimensi.
d. Berdasarkan waktu terbagi menjadi dua, yaitu model statik dan model dinamik.
e. Berdasarkan aspek informasi terbagi menjadi tiga, yaitu model deterministik, model probabilistik, dan model tidak pasti.
f. Berdasarkan generalisasi terbagi menjadi dua, yaitu model umum dan model spesifik/khusus.
g. Berdasarkan derajat keterbukaan terbagi menjadi dua, yaitu model terbuka dan model tertutup.
h. Berdasarkan derajat kuantifikasi terbagi menjadi dua, yaitu model kualitatif dan model kuantitatif.
2.2. Karir
Pada dasarnya setiap manusia menginginkan kemajuan dalam hidupnya.
Dalam dunia kerja, tingkat kemajuan seseorang dapat dilihat dari karir yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan pendapat Martoyo (2007) dalam Wahyuni, et al (2014) bahwa karir menunjukkan perkembangan para karyawan secara individual dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama kerja dalam suatu organisasi.
Handoko (1996) dalam Widiastuti (2004) mengemukakan tiga pengertian tentang karir, yaitu:
a. Karir sebagai sesuatu urutan promosi atau pemindahan secara lateral ke jabatan-jabatan yang lebih menuntut tanggung jawab atau lokasi-lokasi yang lebih baik dalam atau menyilang hirarki hubungan kerja selama kehidupan karir seseorang.
Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 95 b. Karir sebagai penunjuk pekerjaan-pekerjaan
yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas (jalur karir).
c. Karir sebagai sejarah pekerjaaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja.
2.3. Perencanaan Karir
Dalam mencapai keberhasilan dan kesuksesan karir seperti yang diinginkan maka diperlukan suatu proses dan perencanaan karir.
Menurut Hariandja (2002), perencanaan secara umum diasumsikan mempunyai arti yang sangat penting dalam mencapai tujuan, sebab perencanaan yang dilakukan berfungsi sebagai pengarah kegiatan dan evaluasi. Perencanaan memberikan kerangka untuk memadukan pengambilan keputusan di seluruh organisasi (Rachmawati, 2008).
Menurut Hidayat (2013), Perencanaan karir merupakan proses dimana individu dapat memilih tujuan karir serta jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan perncananaan karir, individu dapat menetapkan tujuan karirnya. Hal ini mendorong individu tersebut untuk meraih jenjang pendidikan lebih lanjut, pelatihan dan kegiatan pengembangan lainnya sehingga akan menambah jumlah kualifikasi pelamar internal.
Perencanaan karir pada prinsipnya adalah tanggung jawab individu karena individu pegawai yang lebih mengetahui mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhannya. Tetapi karena organisasi memiliki kepentingan, maka organisasi terlibat di dalamnya agar dapat dicapai secara efektif baik dilihat dari sudut pandang pegawai maupun organisasi (Hariandja, 2002). Pada gambar 1 terlihat perencanaan karir seseorang dilihat dari dua perspektif, yaitu organisasi dan individu.
Perspektif organisasi
• menyebut susunan kepegawaian organisasional di masa depan
• merencanakan jenjang karir
• menilai potensi individual dan kebutuhan pelatihan
• menyesuaikan kebutuhan organisasi dengan kemampuan individu
• memeriksa dan mengembangkan sistem karir untuk organisasi
Perspektif individu
• menyebut kemampuan dan minat pribadi
• merencanakan tujuan hidup dan rencana kerja
• menilai jalan alternatif di dalam dan di luar organisasi
• memperhatikan perubahan dalam minat dan tujuan ketika karir dan tingkat kehidupan berubah Karir Seseorang
Gambar 1 Perspektif Perencanaan Karir Organisasi dan Individu
2.3.1. Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Dalam perencanaan karir yang efektif sejumlah faktor yang mempengaruhi
perencanaan karir yang perlu dipahami oleh pegawai dalam merencanakan karirnya dan oleh organisasi dalam membantu pegawainya untuk merencanakan serta merealisasikan karirnya, yaitu (Hariandja, 2002):
a. Tahapan-tahapan karir dalam suatu organisasi
Tahapan-tahapan karir dalam organisasi merupakan tahapan waktu dan usia sesorang sejak masuk organisasi hingga keluar dari organisasi. Orang tersebut akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang perbedaan karirnya pada berbagai tingkatan dalam hidupnya. Terdapat tiga tahapan karir, yaitu entry stage, mastery stage, dan passage stage.
b. Jangkar karir
Jangkar karir merupakan poros yang disekelilingnya karir seseorang berputar sebagai akibat dari pengetahuan yang dimiliki, motif, nilai, dan sikapnya. Jangkar karir bersifat evolutif, melalui proses penemuan diri sendiri sampai pada keputusan untuk memilih satu pilihan karir yang sesuai dengan kenginannya. Terdapat lima jangkar karir yang dapat dipilih seseorang, yaitu fungsional atau teknik, manejerial, kreativitas, otonomi dan kemandirian, dan keamanan.
c. Jalur karir
Jalur karir merupakan urutan jabatan-jabatan yang dapat diduduki dan harus didududki untuk mencapai tujuan karir seseorang.
Seorang pegawai dapat memulai karirnya dari jabatan yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti tingkat pendidikan dan kebijakan organisasi. Terdapat beberapa jalur karir, yaitu vertical system, trunk and branch system, planned job rotation system, dan diamond system.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam melaksanakan penelitian ini diperlukan beberapa tahapan yang dituangkan dalam alur penelitian yang terdiri dari:
1. Studi pendahuluan pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi kepustakaan, survei dengan menyebarkan kuisioner pada para Pranata Komputer, dan meminta data-data kepada bagian kepegawaian. Hal yang dapat diperoleh dari tahapan ini adalah data-data mengenai tingkatan jenjang berserta deskripsi dan
Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 96 spesifikasi tiap tingkat jenjang Pranata
Komputer dan mengenai permasalahan yang ada.
2. Tujuan penelitian dilakukan untuk menentukan tujuan dari penelitian, tujuan tersebut adalah memodelkan sistem perencanaan karir Pranata Komputer dengan tingkat karir ahli.
3. Analisis sistem akan dilakukan analisa dari data yang diperoleh dari tahap studi pendahuluan.
4. Pemodelan system dilakukan pemodelan mengenai sistem perencanaan karir untuk Pranata Komputer berdasarkan tahapan kehidupan karir dilihat dari peran organisasi dan peran individu menurut Michael Harris dalam Hariandja (2002), yang terbagi menjadi tiga tahapan yaitu entry stage, mastery stage, dan passage stage.
5. Kesimpulan merupakan tahapan dalam melakukan kesimpulan dari pemodelan yang telah dirancang.
Studi Pendahuluan
Tujuan Penelitian
Analisis Sistem
Kesimpulan Pemodelan Sistem
Entry stage Mastery stage Passage stage
Gambar 2 Diagram Alir Metodologi Penelitian
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sistem Karir Jabatan Fungsional Pranata Komputer
Pada gambar 3 terlihat karir sebagai Pranata Komputer dapat dimulai dari dua tingkat yaitu terampil atau ahli. Setiap tingkat jabatan Pranata Komputer memiliki tingkatan pangkat yang berbeda. Untuk tingkatan pangkat yang dimiliki pada jalur karir Pranata Komputer tingkat ahli adalah dari pangkat Penata Muda (III/a) sampai dengan pangkat Pembina Utama (IV/e).
Gambar 3 Tingkatan Jenjang Jabatan Pranata Komputer
Untuk kenaikan pangkat/jabatan salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah memiliki angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat/jabatan. Angka kredit ini berasal sekurang-kurangnya 80% dari unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20 % berasal dari unsur penunjang. Unsur kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka kredit pada tingkat Pranata Komputer ahli terlihat pada gambar 4.
Gambar 4 Unsur Kegiatan yang Dinilai Untuk Pranata Komputer Ahli
Pada tabel 2 terlihat jumlah angka kredit minimal yang dibutuhkan Pranata Komputer tingkat Ahli untuk naik pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi di atasnya.
Tabel 2 Nilai Angka Kredit Minimal Untuk Pranata Komputer Ahli
Jenjang Jabatan, Golongan ruang
dan Angka Kredit
Unsur Utama Penunjang
Jumlah Angka Kredit Pranata
Komputer Pertama
III/a 80 20 100
III/b 120 30 150
III/c 160 40 200
Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 97 Pranata
Komputer Muda
III/d 240 60 300
Pranata Komputer
Madya
IV/a 320 80 400
IV/b 440 110 550
IV/c 560 140 700
Pranata Komputer
Utama
IV/d 680 170 850
IV/e 840 210 1050
4.2 Keadaan Pranata Komputer Di Tempat Penelitian
Berdasarkan data kepegawaian, pada tahun 2010 diketahui bahwa terdapat 12 pegawai menjadi Pranata Komputer. Semuanya memulai karir dari tingkat Pranata Komputer ahli yaitu sebagai Pranata Komputer Pertama yang memiliki pangkat Penata Muda (III/a). Dari data yang dikumpulkan diketahui bahwa hanya 1 orang yang naik pangkat ke Penata Muda Tingkat I (III/b) dalam waktu dua tahun. Selain itu sebanyak 7 orang yang naik pangkatPenata Muda Tingkat I (III/b) dalam waktu tiga tahun.
Sisanya sebanyak 2 orang naik pangkat dalam waktu 4 tahun dan 2 orang lagi sampai April 2015 belum naik pangkat.
Selain itu, pada tahun 2012 diketahui sebanyak 78 pegawai menjadi Pranata Komputer. Semuanya memulai karir dari tingkat Pranata Komputer ahli yaitu sebagai Pranata Komputer Pertama yang memiliki pangkat Penata Muda (III/a). Terdapat 7 orang yang naik naik pangkatPenata Muda Tingkat I (III/b) dalam waktu 2 tahun. Sisanya belum naik golongan sampai April 2015. Dari kedua data tersebut terlihat terlihat bahwa Pranata Komputer yang dapat naik golongan dalam waktu 2 tahun hanya sedikit.
Berdasarkan kuisioner yang dilakukan, dengan 30 orang responden yang terdiri dari 8 orang yang menjadi Pranata Komputer pada tahun 2010 dan 22 orang yang menjadi Pranata Komputer pada tahun 2012, ditemukan permasalahan yang menyebabkan sedikit Pranata Komputer yang dapat naik golongan dalam waktu dua tahun. Dari hasil kuisioner dapat disimpulkan bahwa:
a. Penempatan yang tidak sesuai dapat menghambat karir Pranata Komputer.
b. Kurang terjalinnya kerja sama antara Pranata Komputer dan bagian kepegawaian dalam hal perencanaan karir.
c. Pranata Komputer jarang mendapatkan pelatihan.
d. Tidak semua angka kredit yang diajukan dapat dinilai.
e. Waktu ideal untuk kenaikan pangkat dari Penata Muda (III/a) ke Penata Muda Tingkat I (III/b) adalah ≤ 3 tahun.
Oleh karena itu, model perencanaan karir yang dapat memastikan perencanaan kegiatan yang sesuai dengan tingkatan jenjang jabatan Pranata Komputer sangat di perlukan.
4.3 Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem perencanaan karir yang dirancang berdasarkan tiga tahapan kehidupan karir, yaitu entry stage, mastery stage, dan passage stage. Pada gambar 5 terlihat tahapan kehidupan karir Pranata Komputer berdasarkan tingkatan jenjang jabatan.
PRANATA KOMPUTER PERTAMA PRANATA KOMPUTER MUDA
PRANATA KOMPUTER MADYA
PRANATA KOMPUTER UTAMA PASSAGE STAGE
MASTERY STAGE
ENTRY STAGE
Gambar 5 Tahapan Kehidupan Karir Pranata Komputer
Pada entry stage, jenjang jabatan Pranata Komputer adalah Pranata Komputer Pertama.
Untuk kenaikan pangkat pada tahap ini dibutuhkan ± 50 angka kredit, dengan catatan pada kenaikan pangkat dari Penata Muda (III/a) ke Penata (III/b) memiliki gelar s1 Teknik Informatika sehingga mendapatan 100 angka kredit. Pada tingkat jenjang jabatan ini unsur kegiatan yang dapat dilakukan adalah pendidikan, implementasi sistem informasi, analisis dan perancangan sistem informasi, pengembangan profesi dan pendukung kegiatan komputer.
Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 98 Pada mastery stage, jenjang jabatan pranata
Komputer ada dua, yaitu Pranata Komputer Muda dan Pranata Komputer Madya. Untuk kenaikan pangkat pada Pranata Komputer Muda angka kredit yang dibutuhkan sebesar ± 100 angka kredit. Pada tingkat jenjang jabatan Pranata Komputer Muda unsur kegiatan yang dapat dilakukan adalah pendidikan, implementasi sistem informasi, analisis dan perancangan sistem informasi, pengembangan profesi dan pendukung kegiatan komputer.
Sedangkan untuk kenaikan pangkat pada Pranata Komputer Madya dibutuhkan angka kredit sebesar ± 150 angka kredit. Unsur kegiatan yang dapat dilakukan adalah pendidikan, penyusunan kebijakan sistem informasi, pengembangan profesi dan pendukung kegiatan komputer.
Pada passage stage, jenjang jabatan Pranata Komputer adalah Pranata Komputer utama.
Untuk kenaikan pangkat pada tahap ini dibutuhkan ± 200 angka kredit. Unsur kegiatan yang dapat dilakukan adalah pendidikan, penyusunan kebijakan sistem informasi, pengembangan profesi dan pendukung kegiatan komputer.
Model perencanaan karir Pranata Komputer yang dirancang menggambarkan perencanaan yang harus dilakukan seorang Pranata Komputer untuk naik pangkat dan jabatan. Berdasarkan ketiga tahapan kehidupan karir Pranata Komputer yang dijelaskan maka model perencanaan karir yang dirancang dipengaruhi hal-hal sebagai berikut:
a. Unsur kegiatan yang dapat dilakukan tiap tingkatan jabatan
b. Kegiatan yang dapat dilakukan tiap tingkatan jabatan
c. Angka kredit minimal untuk kenaikan pangkat/jabatan
d. Angka kredit yang telah dikumpulkan akan diakumulasikan
Pada gambar 6 terlihat model perencanaan karir Pranata Komputer yang dirancang.
Masukan untuk model tersebut adalah berupa tahun, angka kredit dan kegiatan yang dilakukan oleh Pranata Komputer.
Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 99
Mulai
Unsur Sesuai Tingkatan Jenjang Jabatan Pranata Komputer
Kegiatan Sesuai Tingkatan Jenjang Jabatan Pranata
Komputer
Angka Kredit yang Didapatkan
150 ≥ Total Angka Kredit < 200
Ya
Ya
Tidak
Pangkat Tertinggi
Ya
Selesai
Tidak Tidak
Total Angka Kredit = 0 Ya Tidak
200 ≥ Total Angka Kredit < 300 300 ≥ Total Angka Kredit < 400 400 ≥ Total Angka Kredit < 550 550 ≥ Total Angka Kredit < 700 700 ≥ Total Angka Kredit < 850 850 ≥ Total Angka Kredit < 1050 Total Angka Kredit ≥ 1050
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Tidak
Naik Pangkat/Jabatan Naik Pangkat/Jabatan Naik Pangkat/Jabatan
Jabatan Tertinggi
Ya
Ya Ya
Ya Ya
Ya
Ya Ya
Naik Pangkat ≤ 3 Tahun
Ya Tidak Ya Naik Pangkat ≤ 4 Tahun Tidak
Tidak
Total Tahun = 1
Ya
Tidak Ya
Total Angka Kredit = a + Angka Kredit yang Didapatkan
Total Tahun = 1 + t t = 1
t = Total Tahun
a = Total
Angka Kredit a = 0
w = Ideal w = Tidak
Ideal w = Ideal w = Tidak
Ideal Tidak
Total Tahun = 1 + (t-t)
Gambar 6 Model Perencanaan Karir Pranata Komputer
Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 100 Keluaran dari model perencanaan yang
dirancang dapat terlihat pada tabel 3.
Tabel 3 Keluaran Model Perencanaan Karir Jabatan Kenaikan
Pangkat
Waktu yang Dibutuhkan
Ket.
Pranata Komputer Pertama
Penata Muda (III/a) ke Penata (III/b)
3 tahun Ideal
Penata Muda Tingkat I (III/b) ke Penata (III/c)
3 tahun Ideal
Pranata Komputer Muda
Penata (III/c) ke Penata Tingkat I (III/d)
4 tahun Ideal
Penata Tingkat I (III/d) ke Pembina (IV/a)
4 tahun Ideal
Pranata Komputer
Madya
Pembina (IV/a) ke Pembina Tingkat I (IIV/b)
4 tahun Ideal
Pembina Tingkat I (IIV/b) ke Pembina Utama Muda (IV/c)
4 tahun Ideal
Pembina Utama Muda (IV/c) ke Pembina Utama Madya (IV/d)
4 tahun Ideal
Pranata Komputer Utama
Pembina Utama Madya (IV/d) ke Pembina Utama (IV/e)
Tidak Diperhitung-
kan
-
5.2 Verifikasi Model
Verifikasi model dilakukan untuk mengetahui perencanaan karir yang dimodelkan sudah sesuai dengan buku petunjuk teknis Pranata Komputer.
Verifikasi dilakukan dengan merancang kegiatan-kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka kredit pada setiap jenjang jabatan Pranata Komputer berdasarkan bobot angka kredit yang besar dan memperhatikan batasan maksimal jumlah kegiatan yang dapat dilakukan dalam setahun. Hasil dari verifikasi model terlihat pada tabel 4.
Tabel 4 Hasil Verifikasi Model Perencanaan Karir
Jabatan Kenaikan
Pangkat Verifikasi
Pranata Komputer Pertama
Penata Muda (III/a) ke Penata (III/b)
Sesuai Penata Muda
Tingkat I (III/b) ke Penata (III/c)
Sesuai
Pranata Komputer Muda
Penata (III/c) ke Penata Tingkat I (III/d)
Sesuai Penata Tingkat I
(III/d) ke Pembina (IV/a)
Sesuai
Pranata Komputer
Madya
Pembina (IV/a) ke Pembina Tingkat I (IIV/b)
Sesuai Pembina Tingkat I
(IIV/b) ke Pembina Utama Muda (IV/c)
Sesuai Pembina Utama
Muda (IV/c) ke Pembina Utama Madya (IV/d)
Sesuai
Pranata Komputer Utama
Pembina Utama Madya (IV/d) ke Pembina Utama (IV/e)
Tidak Diperhitung
-kan
5.4 Validasi Model
Validasi model dilakukan untuk mengetahui hasil atau keluaran dari model perencanaan karir yang dirancang adalah benar.
Validasi dilakukan dengan meminta pendapat dari seorang pakar. Terdapat dua hal yang divalidasi dari model perencanaan karir yang dirancang. Hal pertama yang divalidasi adalah mengenai kesesuaian rancangan kegiatan untuk kenaikan pangkat/jabatan Pranata Komputer.
Hal kedua adalah mengenai kemudahan implementasi rancangan kegiatan untuk kenaikan pangkat/jabatan Pranata Komputer.
Parameter yang digunakan untuk memvalidasi dua hal tersebut adalah tinggi,
Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 101 sedang, rendah. Hasil validasi yang
dilakukan dapat terlihat pada tabel 5.
Tabel 5 Hasil Validasi Model Perencanaan Karir
No. Kenaikan Pangkat
Kesesuaian Kegiatan
Untuk Kenaikan
Pangkat
Kemudahan Implementasi
1
Penata Muda (III/a) ke Penata (III/b)
Tinggi Tinggi
2
Penata Muda Tingkat I (III/b) Ke Penata (III/c)
Tinggi Tinggi
3
Penata (III/c) Ke Penata Tingkat I (III/d)
Tinggi Sedang
4
Penata Tingkat I (III/d) Ke Pembina (IV/a)
Tinggi Sedang
5
Pembina (IV/a) Ke Pembina Tingkat I (IIV/b)
Tinggi Rendah
6
Pembina Tingkat I (IIV/b) Ke Pembina Utama Muda (IV/c)
Tinggi Rendah
7
Pembina Utama Muda (IV/c) Ke Pembina Utama Madya (IV/d)
Tinggi Rendah
5. KESIMPULAN
Pemodelan perencanaan karir yang dirancang berdasarkan tiga tahapan kehidupan karir, yaitu entry stage, mastery stage, dan passage stage. Berdasarkan ketiga tahapan kehidupan karir Pranata Komputer tersebut
maka model perencanaan karir yang dirancang dipengaruhi hal-hal sebagai berikut:
1. Unsur kegiatan yang dapat dilakukan tiap tingkatan jabatan
2. Kegiatan yang dapat dilakukan tiap tingkatan jabatan
3. Angka kredit minimal untuk kenaikan pangkat/jabatan
4. Angka kredit yang telah dikumpulkan akan diakumulasikan
Verifikasi model perencanaan karir dilakukan dengan merancang kegiatan-kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka kredit pada setiap jenjang jabatan Pranata Komputer berdasarkan bobot angka kredit yang besar dan memperhatikan batasan maksimal jumlah kegiatan yang dapat dilakukan dalam setahun.
Dari verifikasi model yang dilakukan diketahui bahwa model yang dirancang sudah sesuai untuk perencanaan karir Pranata Komputer. Selain itu didapatkan waktu ideal yang dibutuhkan Pranata Komputer untuk naik pangkat/jabatan.
Validasi dilakukan dengan meminta pendapat dari seorang pakar. Hal yang divalidasi dari model perencanaan karir yang dirancang adalah kesesuaian kegiatan yang dilakukan dan kemudahan implementasi. Hasil validasi adalah kegiatan yang dirancang untuk kenaikan pangkat memiliki kesesuaian yang tinggi.
Sedangkan untuk kemudahan implementasi berbeda tiap pangkatnya.
REFERENSI
Hariandja, M. T. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai.
Jakarta: Grasindo.
Hidayat, A. A. Perancangan Organisasi (SDM).
(Online).
(http://modul.mercubuana.ac.id/modul, diakses 18 April 2015: 16.30 WIB).
Iqbal, M. 2005. (Online).
(http://mohiqbal.staff.gunadarma.ac.id, diakses 14 Februari 2016: 19.00 WIB).
Rachmawati, I. K. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI.
Saharisir. 2013. Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Karekteristik dan Upaya Pengembangan). Riau: Badan Diklat Kepegawaian Kabupaten Bengkalis.
Sasmita, J. 2012. Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Motivasi dan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Provinsi Riau.
Model perencanaan (Tiara Rachmalia) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411- 6340 102 Seminar & Konferensi Nasional Manajemen
Bisnis. Hal. 80-90.
Simatupang, T.M. 1995. Pemodelan Sistem.
Klaten: Nindita
Wahyuni, D., Utami, H. N., & Ruhana, I. (2014).
Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Administrasi Bisnis (JAB). Volume 8 (1), hal. 1-10.
Widiastuti, T. D. 2004. Manajemen Karir : Permasalahan Mobilitas dan Pengembangan Karir Individu Dalam Organisasi.
KINERJA. Volume 8 (1), hal. 82-89.