• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPLORASI ENERGI PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOFISIKA DI LAPANGAN PANAS BUMI TAMBU, KABUPATEN DONGGALA, SULAWESI TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKSPLORASI ENERGI PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOFISIKA DI LAPANGAN PANAS BUMI TAMBU, KABUPATEN DONGGALA, SULAWESI TENGAH."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPLORASI ENERGI PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOFISIKA DI LAPANGAN PANAS BUMI TAMBU, KABUPATEN DONGGALA,

SULAWESI TENGAH

Tugas Akhir

Disusun sebagai syarat menyelesaikan tahap sarjana S-1 Program Studi Teknik Geologi

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

Oleh : Willya Hendra

12005061

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

EKSPLORASI ENERGI PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOFISIKA DI LAPANGAN PANAS BUMI TAMBU, KABUPATEN DONGGALA,

SULAWESI TENGAH

Lembar Pengesahan

Disusun sebagai syarat menyelesaikan tahap sarjana S-1 Program Studi Teknik Geologi

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

Willya Hendra 12005061

Dosen Pembimibing,

NIP : 131 667 756 Dr. Ir. Prihadi Sumintadiredja

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(3)

SARI

EKSPLORASI ENERGI PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOFISIKA DI LAPANGAN PANAS BUMI TAMBU,

KABUPATEN DONGGALA, SULAWESI TENGAH

WILLYA HENDRA 12005061

Lapangan panas bumi Tambu berada dalam wilayah Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah. Terletak pada koordinat antara 119

o

50’

46,06”-119

o

57’ 19,02” BT dan 0

o

2’ 15,57” LU – 0

o

6’ 57,29” LS. Stratigrafi Daerah Tambu disusun oleh lima satuan batuan, urutan dari tua ke muda adalah Satuan Granit, Diorit, Batupasir, Endapan Pantai, dan Satuan Aluvium. Sistem panas bumi Tambu mempunyai tiga buah zona potensi sumber panas, dengan kedalaman yang belum diketahui yang berada pada baratdaya, selatan dan timur daerah penelitian. Reservoir fluida panasnya diperkirakan merupakan batuan granit yang terkekarkan (fracture system), sedangkan batuan penudungnya (clay cap) berada pada kedalaman diatas 200 m dengan litologi berupa granit yang telah lapuk, Batupasir, Aluvium, dan Endapan Pantai. Air panasnya merupakan tipe air klorida yang terletak pada zona partial equilibrium. Perkiraan temperatur bawah permukaan yang berhubungan dengan reservoir panas bumi berdasarkan persamaan geotermometer Na-K adalah sekitar 138.7

o

Kata kunci: Tambu, sistem panas bumi, geotermometer.

C.

(4)

ABSTRACT

GEOTHERMAL EXPLORATION BY USING GEOPHYSICAL METHODS IN TAMBU FIELD, DONGGALA REGENCY, CENTRAL SULAWESI

WILLYA HENDRA 12005061

The location of Tambu Field administratively is under governed of Balaesang District, Donggala Regency, Central Sulawesi and geographically includes in 119

o

50’ 46,06”-119

o

57’ 19,02” E dan 0

o

2’ 15,57” N – 0

o

6’ 57,29” S. The stratigraphy of Tambu Field consists of five groups of rock. The lithologies from the oldest to the youngest are granite, diorite, sandstone, beach sediment and alluvium. The Tambu geothermal system has three potential zone as the heat source with depth has not been known. They are in southwest, south and east of Tambu Field. Reservoir of hot fluids is estimated by granite which is strong fractured (fracture system), so clay cap estimated is with altered granite, sandstone, alluvium, and beach sediment at under 200 m depth, above the reservoir. Hot spring water is chloride type lying in partial equilibrium zone. The approximation of geothermometer temperature relating to hot fluid reservoir based on geothermometer NaK is around 138.7

o

Keyword : Tambu, geothermal system, geothermometer

C.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang merupakan prasyarat untuk menyelesaikan studi sarjana strata satu pada Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung

Tugas akhir ini berjudul ” Eksplorasi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika dan Geokimia di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah”. Maksud dan tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah mengaplikasikan ilmu geologi secara komprehensif dari data geologi, data geofisika berupa data gaya berat dan data geolistrik, serta data geokimia yang ada untuk mengidentifikasi keberadaan potensi dan sistem panas bumi di daerah penelitian, yaitu keberadaan sumber panas, batuan reservoir dan batuan penutup, serta jenis sistem panas bumi yang terdapat pada daerah studi.

Ucapan terima kasih saya sampaikan sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan tugas akhir ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua saya, Papa, Mama dan adik-adik tercinta.

2. Bapak Prihadi Sumintadireja selaku dosen pembimbing atas bimbingan, saran dan evaluasinya.

3. Seluruh dosen geologi dan staf Program Studi Teknik Geologi.

4. Bapak Kasbani, Bapak Arif, dan Bapak Dedi Kusnadi dari Pusat Sumber Daya Geologi atas bimbingan dan kemudahan untuk mendapatkan data yang diperlukan.

5. Agung D.K., rekan selama pengerjaan tugas akhir ini.

6. Ihsan GF 2005, yang banyak membantu dalam pembuatan tugas akhir ini.

7. Semua teman-teman GEA dan Geologi angkatan 2005.

8. Teman-teman alumni SMAN 1 Padang Panjang 9. Seluruh anggota LVG.

10. Putri Limilia atas dorongan, semangat dan doanya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak dan teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Saya berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat di kemudian hari dan mungkin dapat dijadikan bahan rujukan bagi pihak lain.

WILLYA HENDRA

(6)
(7)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Maksud dan Tujuan 2

1.3. Data dan Tahap Penelitian 2

BAB II METODE PENELITIAN

2.1. Metode Geologi 5

2.2. Metode Geofisika 7

2.3. Metode Geokimia 16

BAB III TATANAN GEOLOGI

3.1. Geologi Regional 19

3.2. Geologi Detail 22

3.2.1. Stratigrafi Daerah Penelitian 22

3.2.2. Struktur Geologi Daerah Penelitian 25

3.2.3. Manifestasi Panas Bumi 27

3.2.4. Hidrologi 27

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN GRAVITASI

4.1. Interpretasi Anomali Bouguer 33

4.2. Interpretasi Anomali Regional 35

4.3. Interpretasi Anomali Residual 37

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

5.1. Pemetaan Resistivitas (Mapping) 44

5.2. Penampang Resistivitas (Sounding) 48

BAB VI INTERPRETASI DATA GEOKIMIA 53

BAB VII KESIMPULAN 58

DAFTAR PUSTAKA 61

(8)

DAFTAR GAMBAR

BAB I

Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian 4

BAB II

Gambar 2.1 Contoh grafik perubahan bacaan gravitasi terhadap waktu 10

Gambar 2.2 Ambiguitas 13

Gambar 2.3 Konfigurasi elektrode metode Schlumberger 15

Gambar 2.4 Diagram terner Cl-SO4-HCO3

Gambar 2.5 Diagram geotermometer Na-K-Mg 17

17

BAB III

Gambar 3.1 Lokasi daerah penelitian lapangan panas bumi Tambu 18

Gambar 3.2 Tektonostruktural Sulawesi 20

Gambar 3.3 Granit yang telah terkekarkan di Sungai Binangga Maruri 23 Gambar 3.4 Andesit yang menerobos granit melalui bidang kekar di Gunung Malitopo 24 Gambar 3.5 Cermin sesar dan zona hancuran pada granit di Sungai Binangga Maruri 26

Gambar 3.6 Kolam air panas Tambu 27

Gambar 3.7 Hidrologi Daerah Penelitian 28

Gambar 3.8 Stratigrafi batuan daerah panas bumi Tambu 29

Gambar 3.9 Peta geologi daerah panas bumi Tambu 30

BAB IV

Gambar 4.1 Peta penyebaran pengukuran gaya berat daerah panas bumi tambu 32

Gambar 4.2 Peta anomali Bouguer daerah panas bumi Tambu 34

Gambar 4.3 Peta anomali regional daerah panas bumi Tambu 36 Gambar 4.4 Peta anomali residual daerah panas bumi Tambu 38 Gambar 4.5 Pemodelan gravitasi bawah permukaan penampang A-B 40 Gambar 4.6 Pemodelan gravitasi bawah permukaan penampang C-D 40

Gambar 4.7 Zona potensi sumber panas 41

(9)

BAB V

Gambar 5.1 Peta penyebaran pengukuran resistivitas daerah Tambu 43 Gambar 5.2 Pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=250 meter 44 Gambar 5.3 Pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=500 meter 45 Gambar 5.4 Pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=800 meter 46 Gambar 5.5 Pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=250 meter 47 Gambar 5.6 Penampang resistivitas semu line B2500-C2100-D2100-E3000 48 Gambar 5.7 Penampang resistivitas semu line B2500-C2600-D3000-F3000 49 Gambar 5.8 Penampang resistivitas semu line B1500-C2100-D3000-F4000 50

Gambar 5.9 Zona potensi reservoir dan batuan penutup 52

BAB VI

Gambar 6.1 Lokasi mata air panas Tambu 54

Gambar 6.2 Diagram terner Cl-SO4-HCO3

Gambar 6.3 Diagram geotermometer Na-K-Mg 56

air pada daerah penelitian 55

Gambar 6.4 Diagram geotermometer Cl-Li-B 57

BAB VII

Gambar 7.1 Zona potensi sumber panas, reservoir, dan batuan penutup sistem panas bumi 59 Tambu

Gambar 7.2 Model konseptual potensi panas bumi Tambu 60

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PENGOLAHAN DATA GRAVITASI LAMPIRAN PENGOLAHAN DATA RESISTIVITAS LAMPIRAN PENGOLAHAN DATA GEOKIMIA

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran histopatologi kartilago sendi tibiofemoral pada kelompok kontrol negatif (K- 1) yang didekapitasi pada hari ke-7 dan kelompok perlakuan (P1) yang diberikan

Dengan berkembangnya teknologi tersebut maka dirancang pembuatan aplikasi mengenal organ vital dan rangka tubuh manusia menggunakan Augmented Reality (AR) ke dalam bentuk animasi 3D

Sumbangan terbesar dinasti ini dilakukan oleh Uzbek Khan, penguasa VII Golden Hordé tersebut yang mana pada masanya 100% Bangsa Mongol Kipcak masuk Islam dengan Islam

Penelitian ini lebih diarahkan pada pengolahan data-data geokimia seperti mata air panas dan juga didukung data geologi/geofisika, selanjutnya dilakukan pemodelan

SURABAYA lOOS.. Proyek ini didominasi deogan pekerjaan tanah, yang mcnunmt perencanaan pemakaian alat bcrat dcngan tepat. Pekerjaan tanah yang ditinjau adalah

Dari pemaparan di atas dapat kita lihat bahwa cara yang dilakukan pihak MI Nurul Huda dalam hal mengidentifikasi dan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat yang

daring oleh perusahaan P2P, motivasi menggunakan layanan pinjaman daring oleh nasabah, penyebab permasalahan pinjaman daring yang disebabkan oleh peminjam maupun

Tahanan jenis rendah yang diperkirakan ber- hubungan dengan pembentukan sistem panas bumi dan merupakan daerah prospek panas bumi tersebar di sekitar mata air panas Sumani