• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menempuh Derajat Sarjana S-1 Ilmu Administrasi Negara. Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menempuh Derajat Sarjana S-1 Ilmu Administrasi Negara. Oleh:"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGATURAN

PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS (BBG) DI KOTA PALEMBANG

(Studi di Dinas Perhubungan Kota Palembang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menempuh Derajat Sarjana S-1

Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

BELTA RAMADHONA 07011381419136

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

MEI 2018

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

ْ مُكَل ْ رَش َْوُهَو اًئ يَش اوُّبُِتُ ْ نَأ ْ ىَسَعَو ْ مُكَل ْ ر يَخ َْوُهَو اًئ يَش اوُهَر كَت ْ نَأ ْ ىَسَعَو

ۗ َْنوُمَل عَ ت َْل ْ مُت نَأَو ُْمَل عَ ي ُْهَّللاَو

“...But perhaps you hate a thing and it’s good for you, and perhaps you love a thing and it’s bad for you. And Allah knows, while you’re not.”

(QS. Al-Baqarah 2: 216)

Skripsi ini Saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua Saya, Mama Yanti dan Papa Risdiyanto.

2. Ayuk Saya Bella dan adik Saya Barriq.

3. Seluruh dosen yang senantiasa bersabar dalam membimbing Saya.

4. Sahabat Saya.

5. Almamater Saya.

(5)

v

(6)

vi

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang merupakan tugas dan kewajiban guna melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana (S-1) Ilmu Administrasi Negara.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT. yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini.

2. Kedua orang tua saya yaitu Risdiyanto, A.Md. dan Yanti SE. yang selalu mendoakan dan memberi dukungan baik secara moril maupun materil serta semangat, motivasi, bimbingan, kepercayaan, dan kasih sayang selama ini yang tiada henti.

3. Saudara perempuan Bella Karunita, SKM., saudara laki-laki Muhammad Barriq Ramadhan, dan seluruh sanak keluarga yang tiada henti selalu mendoakan dan memberi semangat, bimbingan, dan dukungan baik secara moril maupun materil selama ini kepada saya.

4. Bapak Prof. Dr. Kiagus Muhammad Sobri, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

5. Bapak Prof. Dr. Alfitri, M.Si. selaku Wakil Dekan I dan Bapak Dr. Andy Alfatih, MPA. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

6. Bapak Dr. Andries Lionardo, S.IP., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Sofyan Effendi, S.IP., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II sekaligus Wakil Dekan II yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, yang sabar dalam memberikan solusi terbaik, memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis selama bimbingan.

7. Bapak Dr. M. Husni Thamrin, M.Si. selaku Dosen Penguji I Seminar Usulan Skripsi dan Ibu Dra. Martina, M.Si. selaku Dosen Penguji II Seminar Usulan Skripsi saya yang telah banyak memberikan masukan agar penulisan skripsi saya dapat lebih baik.

8. Bapak Zailani Surya Marpaung, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya sekaligus Dosen Penguji I Ujian Komprehensif Ibu Ermanovida, S.Sos., M.Si. selaku Dosen Penguji II Ujian Komprehensif saya yang telah banyak memberikan masukan agar penulisan skripsi saya dapat lebih baik.

9. Ibu Dwi Mirani, S.IP., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, yang sabar dalam memberikan solusi terbaik, memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis selama bimbingan.

10. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya Kampus Palembang.

11. Bapak Kurniawan, AP., M.Si. selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang beserta seluruh jajarannya.

12. Bapak Riansyah Mulya Utama selaku General Manager PT. CNG Hilir Raya beserta seluruh jajarannya.

13. Teman-teman seperjuangan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Sriwijaya khususnya Gengsterek (Yeyen Dwi Valeta, Ilmatia

Zafira Rosyada, Vinta Putriana R. Goce, Tasya Yunita, Syifariani Debi Junianti, Indah

Yuan Sari).

(8)

viii

14. Teman saya Genesys (M. Azmi Husaini, M. Ichwanul Falah, Andeksa Gapin Virgiawan, Sayekti Dyah Iswari, Titi Permata Sari, Ekki Sefveni), Internstellar (ST.

Nabila Gazhrint, Sanas Zanadiya, Donny Orlando Putra, M. Royan Firdaus, M. Auzan Pramadhan, Elsya Krismi Afindri), Fortune Cookies (Putri Kumala Dewi, Harumi Sujatmiko, Riska Wulandari), Cindy Violita Ramadhanti, dan seluruh anggota AIESEC UNSRI.

15. Teman saya Kopong (Wilda Saputri, Pranita Nastiti, Shinta Marvina Darmawan, M.

Fadhli, M. Walliyul Amri, Edwin Prayoga, Mursid, Hendri Dwi Putra), Kemala Regional Palembang, Kemala FISIP, dan seluruh anggota KEMALA UNSRI.

16. Teman-teman SMA saya terutama Bolang (Leoni Khoirunnisa, Cornelia Sima Devi, Ayu Suryani, Bunga Anastasya) dan Two Girls One Boy (Sofhia Chairunnisya, Bima Panji Setyawan).

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran dari semua pihak demi skripsi ini. Semoga Skripsi yang dibuat ini dapat bermanfaat di kemudian hari sebagai referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Palembang, Mei 2018 Penulis

Belta Ramadhona

NIM. 07011381419136

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Kebijakan Publik ... 8

2.1.2 Implementasi Kebijakan Publik ... 11

2.1.3 Teori Implementasi Kebijakan Publik ... 15

2.1.4 Teori Implementasi yang Digunakan dalam Penelitian Ini ... 26

2.1.5 Bahan Bakar Gas ... 27

2.1.6 Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) ... 29

2.2 Penelitian Terdahulu ... 32

2.3 Kerangka Pemikiran ... 39

BAB III. METODE PENELITIAN ... 41

3.1 Jenis Penelitian ... 41

3.2 Definisi Konsep ... 41

3.3 Fokus Penelitian ... 42

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 43

3.5 Informan Penelitian ... 44

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.7 Teknik Keabsahan Data ... 45

3.8 Teknik Analisis Data ... 46

3.9 Sistematika Penulisan ... 48

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Gambaran Umum ... 50

4.1.1 Gambaran Umum Sumatera Selatan ... 50

4.1.2 Gambaran Umum Kota Palembang ... 59

4.1.3 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Palembang... 64

4.2 Hasil dan Pembahasan... 75

(10)

x

4.2.1 Tingkat Kepatuhan... 76

4.2.2 Kelancaran Rutinitas Fungsi ... 88

4.2.3 Kinerja dan Dampak yang Dikehendaki ... 95

BAB V. PENUTUP ... 107

5.1 Kesimpulan ... 107

5.2 Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 110

LAMPIRAN ... 114

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Total Penggunaan BBG Pada Kendaraan Angkutan Umum ... 3 Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu ... 32 Tabel 3.1 Fokus Penelitian ... 41 Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Perhubungan Kota

Palembang Berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2017 ... 73 Tabel 4.2 Jumlah Personil Non PNS pada Dinas Perhubungan Kota Palembang

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2017 ... 73

Tabel 4.3 Standar Operasional Prosedur ... 79

Tabel 4.4 Jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Kota Palembang . 89

Tabel 4.5 Total Penggunaan BBG Pada Kendaraan Angkutan Umum ... 93

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Kebijakan Menurut William Dunn ... 10

Gambar 2.2 Proses Pembuatan Kebijakan ... 13

Gambar 2.3 Model Pendekatan Direct and Indirect Impact on Implementation menurut Edward III... 19

Gambar 2.4 Model Pendekatan The Policy Implementation Process menurut Van Metter dan Van Horn (1975) ... 21

Gambar 2.5 Model Pendekatan A Framework for Policy Implementation Analysis menurut Mazmanian dan Sabatier ... 23

Gambar 2.6 Model Pendekatan Content of Policy dan Context of Policy menurut Grindle ... 24

Gambar 2.7 Pemasangan Converter Kit Pada Kendaraan ... 27

Gambar 2.8 Sistem Converter Kit ... 28

Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran Implementasi Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) di Kota Palembang (Studi di Dinas Perhubungan Kota Palembang) ... 40

Gambar 4.1 Peta Provinsi Sumatera Selatan ... 51

Gambar 4.2 Lambang Sumatera Selatan ... 54

Gambar 4.3 Lambang Kota Palembang ... 62

Gambar 4.4 Susunan Struktur Dinas Perhubungan Kota Palembang ... 67

Gambar 4.5 Surat Undangan Sosialisasi Penggunaan BBG ... 82

Gambar 4.6 Surat Edaran Kebijakan BBG ... 86

Gambar 4.7 Surat Pengumuman Kebijakan BBG ... 90

Gambar 4.8 Surat Edaran Penggunaan BBG ... 98

Gambar 4.9 Pamflet Bahan Bakar Gas (BBG) ... 104

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara ... 115

2. Pedoman Observasi ... 118

3. Pedoman Dokumentasi... 119

4. Surat Dosen Pembimbing Skripsi ... 121

5. Surat Izin Penelitian dari FISIP UNSRI ... 122

6. Surat Izin Penelitian dari Badan KESBANGPOL ... 123

7. Surat Balasan Penelitian dari Dinas Perhubungan Kota Palembang ... 124

8. Kartu Bimbingan Dosen Pembimbing I ... 125

9. Kartu Bimbingan Dosen Pembimbing II ... 126

10. Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) di Kota Palembang ... 127

11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 64 Tahun 1993 tentang

Persyaratan Teknis Pemakaian Bahan Bakar Gas Pada Kendaraan Bermotor ... 136

(14)

xiv

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

BAKOREN : Badan Koordinasi Energi Nasional

BBG : Bahan Bakar Gas

BUMN : Badan Usaha Milik Negara Browsing : Berselancar di dunia maya CNG : Compressed Natural Gas DISHUB : Dinas Perhubungan

ESDM : Energi Sumber Daya Manusia

Input : Masukan

Kasi : Kepala Seksi

Kasubag : Kepala Sub Bagian Kasubsi : Kepala Sub Seksi

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia KM/Kepmen : Keputusan Menteri

LSP : Liter Setara Premium Output : Keluaran

PDPDE : Pemerintah Daerah Pertambangan dan Energi

PP : Peraturan Pemerintah

SDM : Sumber Daya Manusia

TJR : Transportasi, Jalan, dan Rel

UU : Undang-Undang

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor transportasi merupakan konsumen terbesar bahan bakar minyak nasional yaitu mencapai sekitar 89% dimana sekitar 60% diantaranya adalah jenis premium dan 33% jenis solar. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), populasi kendaraan bermotor khusunya mobil di Indonesia pada 11,5 tahun belakangan ini melonjak lebih dari dua kali lipat. Jika pada tahun 2000 populasi mobil hanya sekitar 5,04 juta unit, maka pada bulan Mei 2012 sudah mencapai sekitar 10,97 juta unit atau melonjak sekitar 117,7 persen. Dari jumlah kendaraan tersebut, sebagian besar berada di Jawa dan Bali. Pertumbuhan kendaraan ini, di satu sisi mampu menggairahkan pekonomian dan kesejahteraan masyarakat, namun di sisi lain akan menimbulkan masalah penyediaan bahan bakar dan peningkatan pencemaran udara (Taryono: 2012).

Berdasarkan hal di atas, pemerintah pusat menerapkan kebijakan untuk mengatasi pencemaran udara khususnya dalam bidang transportasi. Sejalan dengan program konservasi dan diversifikasi energi nasional, maka pemerintah akan menjadikan sumber bahan bakar transportasi alternatif minyak bumi yang lebih ramah terhadap lingkungan. Salah satu sumber energi yang potensial digunakan di Indonesia adalah sumber bahan bakar gas (BBG).

BBG ini dipilih karena emisi yang dihasilkan lebih ramah terhadap lingkungan.

Kebijakan konservasi energi di Indonesia khususnya di bidang transportasi sudah

dimulai sejak tahun 1986, dimana Badan Koordinasi Energi Nasional (BAKOREN)

mencanangkan penggunaan gas sebagai bahan bakar alternatif untuk sektor transportasi

pengganti premium dan solar. Program ini mulai diimplementasikan pada tahun 1987

melalui Pilot Project terhadap sekitar 300 armada taksi dan mikrolet di DKI Jakarta

(16)

2

(Taryono: 2012). Lalu didukung dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor KM. 64 Tahun 1993 tentang Persyaratan Teknis Pemakaian Bahan Bakar Gas Pada Kendaraan Bermotor, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor yang semakin meningkatkan pencemaran udara, sehingga dapat mengakibatkan dampak lanjutan terhadap kesehatan. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah kota Palembang menerbitkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG). Menurut Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG), pengaturan penggunaan bahan bakar gas (BBG) dimaksudkan agar dapat mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor secara terus menerus, tidak menimbulkan dampak lanjutan terhadap kesehatan, dan terciptanyanya ramah lingkungan dalam daerah (Kota Palembang). Menurut peraturan ini, tercantum tujuan dari pengaturan penggunaan bahan bakar gas (BBG) adalah guna mendukung pemakaian bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan bermotor agar dapat mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan dalam daerah (Kota Palembang). Dalam peraturan ini, disebutkan pula bahwa kendaraan yang dapat menggunakan BBG di kota Palembang adalah kendaraan operasional pemerintah dan kendaraan angkutan umum.

Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas implementasi dari penggunaan BBG pada

kendaraan taksi di kota Palembang karena berdasarkan data dari PT. CNG Hilir Raya, di

antara semua jenis kendaraan yang menggunakan BBG, kendaraan taksi memiliki persentase

pemakaian BBG yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan angkutan kota (angkot)

di kota Palembang, namun untuk pemakai aktifnya belum mencapai 50% dari kendaraan

taksi yang dipasangkan converter kit.

(17)

3

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

ANGKOT Total Angkot yang Menggunakan

BBG

ANGKOT Total Angkot yang Menggunakan

BBG

ANGKOT Total Angkot yang Menggunakan

BBG

ANGKOT Total Angkot yang Menggunakan

BBG

Total : 723 Total : 723 Total : 723 Total : 723

AKTIF

TIDAK

AKTIF

AKTIF

TIDAK

AKTIF

AKTIF

TIDAK

AKTIF

AKTIF

TIDAK AKTIF

82 56 138 72 46 118 57 45 102 74 77 151

11,34%

7,75% 19,09% 9,96% 6,36% 16,32% 7,88% 6,22% 14,11%

10,24%

10,65% 20,89%

TAKSI

Total Taksi yang Menggunakan

BBG

TAKSI

Total Taksi yang Menggunakan

BBG

TAKSI

Total Taksi yang Menggunakan

BBG

TAKSI

Total Taksi yang Menggunakan

BBG

Total : 80 Total : 80 Total : 80 Total : 150

AKTIF

TIDAK

AKTIF

AKTIF

TIDAK

AKTIF

AKTIF

TIDAK

AKTIF

AKTIF

TIDAK AKTIF

8 31 39 5 33 38 20 11 31 69 30 99

10% 38,75% 48,75% 6,25% 41,25% 47,50% 25% 13,75% 38,75%

46%

20% 66%

Tabel 1.1 Total Penggunaan BBG Pada Kendaraan Angkutan Umum di Kota Palembang

Sumber: PT. CNG Hilir Raya, 2017

(18)

4

Keterangan:

1. Pengisian BBG minimal dalam satu bulan adalah sebanyak 14 kali untuk satu unit kendaraan.

2. Kendaraan yang masuk dalam kategori aktif adalah kendaraan yang mengisi BBG sebanyak 14 kali atau lebih dalam kurun waktu satu bulan.

3. Kendaraan yang masuk dalam kategori tidak aktif adalah kendaraan yang mengisi BBG sebanyak kurang dari 14 kali dalam kurun waktu satu bulan.

4. Kendaraan yang tidak termasuk dalam kategori aktif maupun tidak aktif adalah kendaraan yang tidak melakukan pengisian BBG sama sekali dalam kurun waktu satu bulan.

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah rata-rata unit taksi yang melakukan pengisian BBG di SPBG Jalan Demang Lebar Daun. Melihat data tersebut, dari total keseluruhan 80 unit taksi (dari 2011 sampai 2016) dan 150 unit taksi (pada 2017) yang telah dipasangkan converter kit, kendaraan taksi yang melakukan pengisian BBG setiap tahunnya hanya

berkisar 38% sampai dengan 66% saja. Padahal apabila kebijakan konversi BBM ke BBG ini terimplementasi dengan baik, diharapkan dapat membantu nilai keekonomisan. Harga BBG yang lebih murah apabila dibandingkan dengan premium diharapkan akan menghemat pengeluaran pengemudi untuk bahan bakar. Harga BBG pada saat ini yaitu Rp 3.500/lsp, yang dianggap lebih murah apabila dibandingkan dengan harga premium yaitu Rp 6.450/liter.

Ketersediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) juga merupakan faktor yang sangat penting untuk keberhasilan program konversi BBM ke BBG. Kemudahan mendapatkan BBG sebagaimana mendapatkan BBM seperti sekarang ini akan meningkatkan minat masyarakat khususnya kelompok sasaran untuk beralih ke BBG.

Namun demikian, kondisi saat ini menunjukkan bahwa jumlah SPBG di Kota Palembang

(19)

5

tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang ada. Disamping itu, penyebarannya masih tidak merata.

Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kota Palembang, jumlah SPBG di kota Palembang sendiri adalah sebanyak lima unit, namun hanya dua unit yang beroperasi yaitu SPBG swasta PT. CNG Hilir Raya dan SBPG pemerintah di Jalan R. Sukamto sebagai mother station BBG. Lima unit SPBG tersebut terdiri dari:

1. Satu unit SPBG swasta: PT. CNG Hilir Raya Jalan Demang Lebar Daun.

2. Empat unit SPBG Pemerintah:

a. Mother Station BBG di Jalan R. Sukamto.

b. Daughter Station BBG di Jalan Kol. H. Burlian, Jalan SW. Subekti, dan Jalan Ki Merogan.

Sebagai kegiatan percontohan, pemerintah pusat memberikan bantuan berupa alat converter kit yang oleh pemerintah Kota Palembang dipasangkan pada kendaraan taksi

secara gratis. Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2012, pembagian converter kit gratis ini dilakukan secara bertahap. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan

Kota Palembang, jumlah kendaraan yang telah dipasang converter kit (injection) bantuan dari Kementerian ESDM sejumlah 80 unit untuk kendaraan taksi pada tahun 2011, dengan penambahan jumlah kendaraan taksi yang dipasangkan converter kit pada tahun 2017 sebanyak 150 unit, sehingga jumlah total kendaraan taksi yang telah dipasangkan converter kit sampai saat ini yaitu 230 unit kendaraan taksi dan yang masih memiliki izin layak jalan

yaitu 150 unit kendaraan taksi. Dengan dipasangkannya converter kit ini, maka kendaraan kendaraan taksi tersebut wajib untuk menggunakan BBG sebagai bahan bakarnya.

Namun, upaya pemerintah Kota Palembang untuk menciptakan lingkungan yang rendah

polusi melalui kegiatan percontohan penggunaan converter kit pada taksi ini menemui

sejumlah kendala. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Palembang dan PT. CNG Hilir

(20)

6

Raya selaku mitra Pemerintah Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan yang berperan sebagai distributor atau penyedia bahan bakar gas, tercatat bahwa dari total 80 unit kendaraan taksi yang sudah dipasang converter kit pada tahun 2011 sampai dengan 2016 dan 150 unit kendaraan taksi pada tahun 2017, selama empat tahun terakhir (pengisian BBG dari tahun 2014 sampai dengan 2017) kendaraan taksi yang aktif menggunakan bahan bakar gas untuk kendaraannya masih rendah, walaupun apabila dibandingkan dengan kendaraan angkutan kota (angkot) yang juga termasuk dalam kategori kendaraan angkutan umum di Kota Palembang persentase kendaraan taksi yang mengisi BBG lebih tinggi.

Selain jumlah kendaraan yang mengisi BBG dan ketersediaan SPBG di Kota Palembang, kelompok sasaran yang belum terlalu familiar dengan BBG dan ditambah jumlah bengkel untuk kendaraan BBG yang hanya satu (pada PT. CNG Hilir Raya) menjadi kendala dalam implementasi BBG di kota Palembang. Padahal apabila dilihat dari jumlah supply BBG dari PT. CNG Hilir Raya sudah sangat mencukupi untuk kendaraan BBG yang ada di Kota Palembang, yaitu sebanyak 2.069.103 liter setara premium (lsp) untuk tahun 2014 sampai dengan 2017.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu diteliti lebih lanjut berkenaan dengan Implementasi Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) di Kota Palembang. Oleh karena begitu penting dan manfaat serta berbagai keunggulan yang akan didapatkan, maka diharapkan kebijakan ini dapat berjalan dengan efektif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

(21)

7

“Bagaimana Implementasi Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) di Kota Palembang (Studi di Dinas Perhubungan Kota Palembang)?”

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) Pada Kendaraan Taksi di Kota Palembang.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai suatu karya ilmiah yang dapat membantu perkembangan Ilmu Administrasi Negara, khususnya konsentrasi Kebijakan Publik.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi, masukan, dan bahan

pemikiran bagi Dinas Perhubungan Kota Palembang mengenai hal yang berhubungan

dengan Implementasi Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang

Pengaturan Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) di Kota Palembang tersebut.

(22)

110

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Agustino, Leo. 2014. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Alfatih, Andy. 2010. Implementasi Kebijakan dan Pemberdayaan Masyarakat (Kajian pada Implementasi Program Kemitraan dalam Rangka Memberdaya Usaha Kecil).

Bandung: UNPAD PRESS.

Alfatih, Andy. 2014. Modul Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Inderalaya: FISIP Universitas Sriwijaya.

Anggara, Sahya. 2014. Kebijakan Publik Pengantar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Administrasi Negara. Inderalaya: FISIP Universitas Sriwijaya.

Mulyadi, Deddy. 2015. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung: CV.

Alfabeta.

Nugroho, Riant Dwijowijoto. 2003. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Pasolong, Harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

________. 2014. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.

Suparlan. 2014. Panduan Lengkap Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta:

Cempaka Putih.

Undang-Undang dan Peraturan Lain:

Peraturan Pemerintah Nomor KM. 64 Tahun 1993 tentang Persyaratan Teknis Pemakaian Bahan Bakar Gas Pada Kendaraan Bermotor

Peraturan Walikota Palembang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan

Bahan Bakar Gas (BBG)

(23)

111

Skripsi:

Satriama, Fitri. 2011. Implementasi Kebijakan Konversi Bahan Bakar Minyak Ke Bahan Bakar Gas Pada Angkutan Kota di Kota Palembang. Disertasi tidak diterbitkan.

Inderalaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

Jurnal Penelitian:

Sitorus, Tulus Burhanuddin. 2002. Upaya Percepatan Program Konversi BBM Ke BBG Untuk Kendaraan Bermotor Di Indonesia, (Online), (http://www.academia.edu/28297075/Tinjauan_Pengembangan_Bahan_Bakar_Gas_

Sebagai_Bahan_Bakar_Alternatif, diakses 3 November 2017).

Taryono. 2012. Upaya Percepatan Program Konversi BBM Ke BBG Untuk Kendaraan Bermotor Di Indonesia, (Online), (http://docplayer.info/34365111-Upaya-percepatan- program-konversi-bbm-ke-bbg-untuk-kendaraan-bermotor-di-indonesia-

taryono.html, diakses 3 November 2017).

Ismiyati, dkk. 2014. Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor, (Online), Vol. 1, No. 3, ( http://www.academia.edu/6836066/MAKALAH_SISTEM_EMISI_GAS_BUANG_

SEPEDA_MOTOR_EMISI_GAS_BUANG_YANG_DIHASILKAN_KENDARAA N_BERMOTOR_ABSTRAK, diakses 3 November 2017).

Wahid, Muhammad Abdul. 2014. Prospek BBG sebagai Bahan Bakar Pengganti Bensin, (Online),

(https://www.researchgate.net/profile/La_Ode_Abdul_Wahid/publication/313476716 _Prospek_BBG_sebagai_Bahan_Bakar_Pengganti_Bensin/links/589bda2592851c94 2ddaf5c7/Prospek-BBG-sebagai-Bahan-Bakar-Pengganti-Bensin.pdf, diakses 3 November 2017).

Internet:

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. 2015. Portal Resmi Pemerintah Sumatera Selatan, (Online), (http://sumselprov.go.id, diakses 15 Maret 2018).

Pemerintah Kota Palembang. 2016. Portal Resmi Pemerintah Kota Palembang, (Online), (http://palembang.go.id, diakses 15 Maret 2018).

Gernandes, Heru. 2017. Model Implementasi Kebijakan Ripley dan Franklin (1986), (Online), (http://heru2273.blogspot.co.id/2014/12/model-implementasi-ripley-dan- franklin.html, diakses 3 November 2017).

Magdalena, Imelda. 2010. Dampak Polusi Asap Kendaraan Bagi Kesehatan, (Online),

(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/dampak-polusi-asap-kendaraan-bagi-

kesehatan/, diakses 3 November 2017).

(24)

112

Wikipedia Bahasa Indonesia Eksiklopedia Bebas. 2018. Prosedur, (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Prosedur, diakses 15 Maret 2018).

Wikipedia Bahasa Indonesia Eksiklopedia Bebas. 2018. Kinerja, (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja, diakses 15 Maret 2018).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2012. Dampak, (Online), (https://kbbi.web.id/dampak, diakses 15 Maret 2018).

Ahmad, Malik Azis. 2012. Pengertian Pengawasan, (Online),

(https://malikazisahmad.wordpress.com/2012/01/13/pengertian-pengawasan/, diakses

15 Maret 2018).

Referensi

Dokumen terkait

Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah “Apakah kebijakan pengelolaan Pasar Soak

Berdasarkan hasil koordinasi Tim JalaHoaks, Informasi yang meyebutkan bahwa dana Jakarta Pintar Plus untuk bulan November 2020 tidak dapat diterima oleh penerima Dana Kartu Jakarta

Sesuai rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, sehingga tujuan dari penelitian ini yakni guna mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ketidakefektifan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis senantiasa diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan

Libur Kunjungan 1.. pengunjung menemui tahanan selama 30 dan 15 menit. Pagi maksimal 30 menit dan siang maksimal 15 menit. Bagi pengunjung yang ingin berkunjung lama menemui

1. Akan menjalankan kewajiban kami selaku Ketua dengan kesungguhan hati kami sebaik – baiknya. Akan menjalankan semua ketentuan yang berlaku sesuaI AD/ART dengan penuh

Profil faktor yang mempengaruhi kurangnya tingkah laku prososial pada masa remaja awal di Kenagarian Alahan Panjang Kabupaten Solok dilihat dari faktor