Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri 509
SAMBA VETO FILES SEBAGAI MEDIA PENYIMPANAN DATA TERPUSAT BEBAS VIRUS
Ibnu Dwi Lesmono AMIK BSI Bekasi
Jl. Raya Kaliabang No.8, Perwira, Bekasi Utara [email protected]
ABSTRACT — Bagi sebuah perusahaan ataupun institusi yang telah menerapkan teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya , data adalah sebuah invetasi yang amat sangat berharga. kebutuhan akan media penyimpanan data yang aman merupakan dambaan setiap orang yang berada didalam institusi atau perusahaan tersebut. Beranjak dari permasalahan tersebut samba sebagai salah satu aplikasi keluaran linux yang dapat berjalan disemua jenis platform system operasi memberikan sebuah jawaban akan kebutuhan security data dari serangan virus dengan menggunakan fitur veto files nya. Penerapan samba veto files ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, perancangan jaringan komputer, implementasi samba sebagai file server dengan fitur veto files nya dan terakhir adalah pengujian yang ditandai dengan sukses nya samba sebagai file server beroperasi dan kemampuan samba untuk menangkal virus yang dimasukan oleh user.
PENDAHULUAN
Saat ini dunia sedang memasuki era informasi, dimana informasi dan teknologi tumbuh, berkembang dan mempengaruhi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi sistem informasi yang berkembang semakin cepat mempengaruhi kegiatan usaha manusia di bidang bisnis. Organisasi-organisasi yang besar menggunakan sistem informasi untuk mendukung unit-unit usaha mereka. Tidak tertinggal pula dalam perkembangan terakhir organisasi skala menengah dan kecil memanfaatkan kemajuan perkembangan teknologi dan sistem informasi.
Dalam hal penggunaan sistem informasi, permasalahan yang sering muncul yaitu adanya kebutuhan media penyimpanan data yang terbebas dari virus yang dapat merusak sebagian ataupun kesuluruhan data. Data merupakan kebutuhan yang amat vital dalam sebuah organisasi, rusak nya data dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar bahkan dapat menimbulkan runtuh nya organisasi.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah yang ada sebagai berikut :
1. Pembangunan sebuah infrastruktur jaringan komputer dengan LAN
2. Membuat sebuah server penyimpanan data terpusat yang terbebas dari virus.
Ruang lingkup penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan hanya pada pembangunan infrastruktur jaringan komputer LAN, serta membaut sebuah server penyimpanan data terpusat yang terbebas dari virus.
Tujuan penelitian ini adalah Peneliti berusaha membuat sebuah media penyimpanan terpusat yang bebas dari virus, sehingga diharapkan keberlangsungan organisasi akan kebutuhan data dapat tetap terjamin ketersediaan nya.
BAHAN DAN METODE A. Virus
Virus Komputer adalah program yang dapat menggandakan dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan dirinya pada program dan data lainnya . biasanya user tidak mengetahui jika komputer yang di milikinya terjangkit virus sampai salah satu data hilang atau program yang ada pada komputer tidak bisa di jalankan. Virus komputer umumnya di buat untuk tujuan yang tidak baik , banyak Efek negatif yang di timbulkan oleh virus komputer seperti memperbanyak dirinya sendiri sehingga memori menjadi kecil, hal ini membuat komputer sering hang atau freeze, lalu mengubah ekstensi pada file dan program yang membuat program/file tersebut tidak bisa di gunakan, dan dapat juga mencuri data pribadi seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut. selain itu juga virus dapat merusak hardware pada komputer.
B. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan dengan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lainnya dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resource), saling bertukar informasi, program-program dan berkomunikasi melalui media jaringan tersebut.
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri 510
Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis yaitu:
a. Local Area Network (LAN)
Merupakan jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, kantor, gedung, sekolah,dalam rumah, atau yang lebih kecil.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, area yang digunakan adalah dalam sebuah negara.
Dalam hal ini jaringan komputer menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan LAN ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan pada Bank (sistem Online Perbankan). Setiap bank tentunya memiliki kantor pusat dan kantor cabang. Di setiap kantor baik kantor cabang maupun kantor pusat tentunya memiliki LAN, penggabungan LAN – LAN di setiap kantor ini akan membentuk sebuah MAN. MAN biasanya mampu menunjang data teks dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel atau gelombang radio.
c. Wide Area Network (WAN)
Merupakan jaringan (network) komputer yang luas secara geografik. WAN adalah kumpulan dari LAN atau workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan internet, dari atau ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC stand alone atau notebook yang berada di lain kota ataupun Negara.
d. Internet
Internet berasal dari kata interconnected-networking.
Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan suatu jaringan (network) dengan jaringan lainnya di seluruh dunia. Media yang menghubungkan bisa berupa kabel, kanal satelit maupun frekuensi radio. Jaringan internet bekerja bekerja berdasarkan suatu protokol (aturan). TCP/IP yaitu Transmission Control Protocol Internet Protocol adalah protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan di dalam internet sehingga data dapat dikirim dari satu komputer ke komputer lainnya. Setiap komputer diberikan suatu nomor unik yang disebut dengan alamat IP.
C. Samba
Samba merupakan aplikasi Unix yang memanfaatkan protocol SMB (Server Message Block). Sebagian system operasi memanfaat SMB dalam komunikasi client-server- nya termasuk Windows dan OS/2. SAMBA memungkinkan mesin Linux berkomunikasi dengan Mesin Windows/Dos maupun OS/2. Samba dapat digunakan untuk:
1. Menghubungkan setiap mesin Unix (termasuk Linux) dengan mesin Dos/Windows.
2. Menempatkan mesin Unix (Linux) sebagai Primary Domain Controller sebagaimana yang dilakukan Windows NT/2000 server.
Samba juga dapat digunakan untuk:
1. Berbagi (share) file dan printer pada semua computer yang terhubung ke jaringan.
2. Membantu pengguna browsing di network neighbourhood.
3. Memberikan otentifikasi kepada tiap klien yang login ke dalam satu domain pada suatu jaringan.
SAMBA dibuat dan disusun pertama kali oleh ANDREW TRIDGELL. Pada bulan Desember 1992 ia menerima program eXecursion dari Digital. Sayangnya program tersebut hanya bekerja sama dengan ‘pathworks’
ke mesin VMS atau Ultrix, yang memaksanya untuk mempelajari bagaimana file dikomunikasikan. Setelah sekaian lama mencoba, akhirnya Andrew berhasil memasukkan salah satu direktori pada mesin Digital ke dalam ‘pathworks’ DOS di rumahnya. Setahun kemudian Andrew telah memasuki komunitas Linux dan pada Desember 1993 ia mengeluarkan “NetBIOS for Unix”.
Dengan menggunakan mailing list, program ini dikembangkan bersama-sama hingga menjadi Samba Team sebagaimana sekarang.
Saat ini Samba dikembangkan sebagian dari Open Source Sofware (software yang
memberikan kode sumbernya) dan didistribusikan dibawah lisensi GNU. Proyek pengembangannya masih tetap berjalan hingga sekarang dikoordinasikan oleh ANDREW TRIDGELL dari rumahnya di Canberra dengan tim tersebar di seluruh dunia. Informasi lengkap tentang SAMBA dapat diperoleh di www.samba.org
Aplikasi Samba biasanya dijalankan sebagai daemon.
Dua aplikasi utamanya adalah:
1. smbd
Daemon yang memberikan layanan berbagai file dan printer dalam sebuah jaringan yang menggunakan protokol SMB. Smbd juga memberikan otentifikasi dan otoritasi bagi kliennya.
2. nmbd
Daemon yang memanfaatkan Windows Internet Name Service (WINS), dan membantu klien untuk browsing di network neighbourhood. Selain 2 daemon utama diatas, aplikasi samba juga mempunyai beberapa program pendukung yaitu:
1. smbclient
Klien dengan tampilan mirip ftp untuk mengakses SMB resource share (mengakses share files).
2. smbtar
Program yang memback up data yang di share. Mirip tar di Linux
3. nmblookup
Program yang membantu mencari nama (names lookup) dengan memanfaatkan NetBIOS over TCP/IP.
Nmbloockup dapat digunakan meresolve dari nama komputer ke nomor IP dan sebaliknya.
4. smbpasswd
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri 511
Program yang memungkinkan administrator mengatur password yang terenkripsi yang dipergunakan oleh SAMBA Server.
5. smbstatus
Program yang memonitor status terakhir dari share resource yang diberikan oleh Server Samba.
6. testparm
Program kecil untuk melakukan proses debug (memeriksa parameter) terhadap file konfigurasi Samba (smb.conf)
7. swat
Samba Web Administrator Tool, program Bantu yang memberikan interface model web untuk mengadministrasi Samba. SWAT mempermudah edit smb.conf (file konfigurasi Samba) mengatur resource share, melihat status Samba terakhir, dengan dukungan file help yang sangat bermanfaat.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengusul menggunakan metodologi perancangan, pembuatan dan pengujian secara langsung.
Topologi yang pengusul buat dalam penilitan kali ini adalah topologi star, hal ini disebabkan dengan menggunakan topologi ini, pengusul akan mudah didalam pengembangan nanti nya.
Gambar 1. Topologi Star
Dan IP yang digunakan adalah IP kelas B dengan subnetmask /24
Tabel IV.1. IP Jaringan Komputer IP Address Subnet mask Server 172.16.192.7 255.255.255.0 Client1 172.16.192.8 255.255.255.0 Client2 172.16.192.9 255.255.255.0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam tulisan kali ini peneliti menggunakan system operasi windows 8.1 sebagai client yang akan mengakses server nya, adapun langkah nya adalah sebagai berikut tekan tombol windows+R kemudian ketikan
\\172.16.192.7 kemudian tekan enter.
Gambar 2. User Berhasil Mengakses Server
Tampilan apabila client berhasil mengakses server, kemudian klik kanan folder tersebut lalu pilih map network drive
Gambar 3. Mapping Drive
Tampilan map network drive, dimana user dapat me mounting drive sesuai dengan keinginan nya.
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri 512
Gambar 4. Autentifikasi User
Tampilan dimana user diminta melakukan validasi terhadap folder yang di akses.
Gambar 5. Autentifikasi User
Tampilan dimana user telah berhasil mengakses server dan mencoba memasukan file kedalam server.
Pengujian dilakukan dengan mencoba memasukan file bebas virus dan memasukan file virus yang biasa nya menyamar dengan icon yang sama namun berextentionkan .EXE
Gambar 6. User Berhasil Mengcopy File
User dapat dengan mudah memasukan file office kedalam server.
Gambar 7. File Mengandung Virus
Peneliti mencoba memasukan virus, dimana file tersebut bericon MS.Word namun bertype .EXE (application)
Gambar 8. Pesan Penolakan oleh Server
File yang
coba dimasukan kedalam mesin server, langsung ditolak oleh server, karena extention file tersebut tidak diizinkan untuk masuk ke server.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, implementasi dan pembahasan mengenai Samba sebagai file server dengan kemampuan Veto Filesnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut, Linux dengan Samba sebagai file server nya merupakan perpaduan system server yang handal untuk digunakan oleh client yang mayoritasnya menggunakan system operasi windows yang rentan akan virus.
REFERENSI
Lasisi, Ayodele Nojeem and Musibau Akintunde Ajagbe.
"SAMBA OPENLDAP: AN EVOLUTION AND INSIGHT." International Journal of Computer
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri 513
Networks and Wireless Communications (IJCNWC) (2012).
Lasisi, Ayodele Nojeem, Mohiuddin Ahmed and Akintunde M. Ajagbe. "Samba Openldap Performance in aSimulated Environment." International Journal of Computer Science and Information Technology &
Security (IJCSITS) (2012).
Pertiwi, Hana. "Keamanan Virus Komputer & Firewall." n.d.
Sofana, Iwan. Cisco CCNA & Jaringan Komputer. Bandung:
Informatika, 2009.
Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS. "Pengantar Teknologi Informasi." n.d.