• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah perusahaan adalah suatu unit usaha dimana di dalamnya terdapat beragam aktivitas rutin yang dilakukan. Setiap aktivitas rutin yang dijalankan memiliki peran dan fungsinya masing – masing. Secara tidak langsung, perbedaan itu akan membentuk interaksi sesuai dengan hubungannya dalam kegiatan operasional perusahaan sehari – hari. Seiring dengan berjalannya aktivitas di perusahaan, ada komponen – komponen yang harus mendukung apa yang menjadi tujuan perusahaan.

Tujuan perusahaan dapat tercapai apabila didukung oleh berbagai faktor pendukung seperti kemajuan teknologi, peraturan dan prosedur, serta sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya.

Menurut Nawawi dalam Yani (2012: 1), “Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dalam suatu organisasi. SDM dapat disebut juga sebagai personil, tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.“ Oleh karena itu, SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Sumber daya manusia adalah salah satu faktor utama yang harus dipandang dengan adanya perhatian khusus untuk kemajuan perusahaan.

Menyadari pentingnya sumber daya manusia yang kompeten untuk kemajuan suatu perusahaan, perusahaan harus mengelola anugerah sumber daya manusianya sesuai dengan potensi yang sudah ada di diri masing-masing individu. Pelatihan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi individu dan organisasi yang berjalan. Biech dalam Priansa (2014: 176) mengatakan bahwa,

“Pelatihan adalah tentang perubahan, tentang transformasi, tentang pembelajaran.

Pelatihan adalah proses yang dirancang untuk membantu pegawai mempelajari keterampilan, pengetahuan, atau sikap baru. Akibatnya, pegawai tersebut akan meningkatkan kinerjanya.”

Sedangkan menurut Amstrong dan Baron dalam Abdullah (2014: 3), “Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan

(2)

strategi organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.”

Paparan teori diatas menjelaskan bahwa kinerja yang baik dapat menjadi keuntungan bagi organisasi itu serta konsumen yang datang.

Hotel Borobudur Jakarta adalah salah satu dari daftar hotel berbintang di kawasan Jakarta Pusat. Hotel ini adalah sebuah hotel bisnis yang luas dengan adanya berbagai divisi pekerjaan di dalamnya. Salah satu dari divisi yang ada dan berperan penting untuk kegiatan operasional di hotel adalah divisi sumber daya manusia.

Setiap divisi di hotel ini memiliki program pelatihannya masing - masing untuk karyawan yang ada di divisi tersebut, begitu juga dengan divisi sumber daya manusia sendiri. Di dalam hotel ini, divisi khusus untuk pelatihan sudah menjadi bagian di divisi sumber daya manusia, sehingga program pelatihan khusus untuk karyawan sumber daya manusia pun sudah disiapkan agar tujuan yang ingin dicapai dapat diperoleh melalui kinerja yang baik dan maksimal dari setiap karyawan.

Divisi sumber daya manusia menjadi tolok ukur seluruh karyawan di hotel ini karena divisi ini adalah pusat dari semua peraturan dan prosedur serta semua hal yang berhubungan dengan kesejahteraan dan pelayanan kepada karyawan. Pelatihan secara soft skill dan hard skill terus menerus diberikan secara khusus untuk karyawan sumber daya manusia dalam pengoptimalan kinerja setiap karyawan.

Dalam usahanya untuk pengoptimalan kinerja karyawan, Training Department yang ada di dalam divisi Sumber Daya Manusia terus meningkatkan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan. Berikut adalah dua data yang menjelaskan mengenai salah satu pelatihan soft skill yang dinamakan tentang pelatihan service excellence atau DCSQ (Discovery Customer Service Quality). Pelatihan ini diberikan tidak hanya untuk memberikan pelayanan kepada tamu yang datang, namun diberikan juga khususnya untuk karyawan divisi sumber daya manusia agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh karyawan yang merupakan internal customer di Hotel Borobudur Jakarta.

(3)

Tabel 1.1 Data Peserta Pelatihan DCSQ 1 dan 2 Periode Januari 2014 – Desember 2014

Sumber : Karyawan Divisi Sumber Daya Manusia Hotel Borobudur Jakarta MONTH

TOTAL PARTICIPANTS

DCSQ 1 DCSQ 2

PLAN ACTUAL PLAN ACTUAL

JANUARY 20 16 40 35

FEBRUARY 20 14 40 32

MARCH 20 20 40 30

APRIL 20 15 40 38

MAY 20 11 40 38

JUNE 20 18 40 30

JULY 20 12 40 35

AUGUST 20 18 40 32

SEPTEMBER 20 16 40 38

OCTOBER 20 20 20 15

NOVEMBER 20 18 20 17

DECEMBER 20 14 20 15

TOTAL 240 192 420 355

(4)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

January February March April May June July August September October November December

DCSQ 1 Plan DCSQ 1 Actual DCSQ 2 Plan DCSQ 2 Actual

Gambar 1.1 Grafik Peserta Pelatihan DCSQ 1 dan 2 Periode Januari 2014 – December 2014

Sumber : Karyawan Divisi Sumber Daya Manusia Hotel Borobudur Jakarta

Data diatas menjelaskan tentang jumlah peserta pelatihan secara keseluruhan termasuk dengan peserta dari divisi sumber daya manusia. Data itu menyatakan bahwa dalam satu tahun, hampir setiap bulan, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan tidak sesuai dengan jumlah perencanaan. Pernyataan yang disajikan dalam kolom dari pelatihan DCSQ 1 adalah adanya kenaikan dan penurunan jumlah peserta. Begitu pula dengan pelatihan DCSQ 2. Berdasarkan Priansa (2014: 187),

“Keberhasilan suatu program pelatihan tidak tergantung hanya kepada mutu instruktur dan lengkapnya sarana dan alat, namun juga pada motivasi, ketelatenan, tekad, disiplin, dan partisipasi pesertanya.” Dari pernyataan itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran peserta akan menentukan apakah pelatihan yang dilakukan dapat berhasil atau tidak. Bila peserta yang wajib mengikuti pelatihan tidak hadir dalam pelatihan itu, maka peserta pelatihan tidak akan memperoleh pengetahuan baru atau tambahan yang seharusnya didapatkan. Priansa (2014: 176) menegaskan bahwa, “Pelatihan memungkinkan pegawai memperoleh kemampuan tambahan sehingga dapat mengemban tugas atau pekerjaan aktual yang dihadapi secara lebih baik, lebih cepat, lebih mudah, dengan kualitas pekerjaan yang lebih tinggi dan menghasilkan kinerja dan produktivitas kerja yang lebih baik.”

Dalam pelatihan service excellence bagi karyawan sumber daya manusia di Hotel Borobudur Jakarta, dijelaskan bahwa pelayanan yang diberikan oleh karyawan

(5)

sumber daya manusia harus menghasilkan kualitas yang terbaik sehingga akan terbentuk pengetahuan, cara berkomunikasi yang baik, dan kerjasama antara karyawan sumber daya manusia dan internal customer yang ada. Pelatihan service excellence yang disediakan oleh karyawan sumber daya manusia menjelaskan tentang banyak materi seperti service system, communication skills, dan interacting skills.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa internal customer dari divisi sumber daya manusia, diketahui adanya beberapa masalah yang berhubungan dengan kemampuan karyawan divisi sumber daya manusia dalam berkomunikasi serta pemberian pelayanan kepada internal customer yang berdampak pada kerjasama tim di dalamnya. Masalah yang sering terjadi adalah miskomunikasi antara salah satu karyawan divisi sumber daya manusia dengan seorang management trainee yang berkaitan dengan keterlambatan jadwal sehingga management trainee tersebut mengeluhkan keluhannya kepada pihak yang melakukan kesalahan. Selain itu ada juga masalah mengenai kurangnya koordinasi dan kerjasama antar karyawan di dalam divisi sumber daya manusia serta komunikasi dari pihak sumber daya manusia kepada Finance Department mengenai hal yang berhubungan dengan pembayaran, sehingga di dalam proses wawancara, narasumber menyarankan untuk membangun komunikasi yang baik dan kerjasama yang baik di dalam tim sehingga komunikasi keluar pun juga baik. Kemampuan dalam berkomunikasi ini adalah salah satu bagian dari service excellence yang menjadi materi dalam kegiatan pelatihan untuk karyawan divisi sumber daya manusia di Hotel Borobudur Jakarta.

Berdasarkan uraian permasalahan yang dipaparkan diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui secara lebih terperinci tentang sumber daya manusia dalam kaitannya antara pelatihan dengan kinerja karyawan, sehingga penulis mengambil judul “ PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA “.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan rumusan masalah untuk penelitian ini:

1. Bagaimana pelatihan yang dilakukan di Hotel Borobudur Jakarta?

2. Bagaimana kinerja karyawan di Hotel Borobudur Jakarta ?

3. Bagaimana pengaruh pelatihan (X) terhadap kinerja karyawan divisi Sumber Daya Manusia (Y) di Hotel Borobudur Jakarta ?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan divisi Sumber Daya Manusia di Hotel Borobudur Jakarta. Maka ruang lingkup penelitian hanya berfokus terhadap karyawan Sumber Daya Manusia Hotel Borobudur Jakarta yang berjumlah 28 orang.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program Diploma IV Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Hotel Management.

2. Untuk mengetahui bagaimana pelatihan yang dilakukan untuk karyawan Sumber Daya Manusia Hotel Borobudur Jakarta.

3. Untuk mengetahui bagaimana pelatihan dapat mempengaruhi kinerja karyawan Sumber Daya Manusia Hotel Borobudur Jakarta.

Selain itu, manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis sendiri

Hasil penelitian ini dapat mengembangkan wawasan dan pengimplementasian ilmu dari yang sudah didapatkan selama mengikuti perkuliahan, serta pengalaman penulis tentang pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Bagi pihak perusahaan,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi perusahaan.

(7)

3. Bagi pihak pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dan masukan bagi pembaca yang membutuhkan informasi, serta mengembangkan wawasan yang berguna untuk melakukan penelitian yang selanjutnya.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif – kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014: 11), “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”

1.6 State of the Art

Penelitian terdahulu berisi tentang variabel – variabel yang diteliti pada penelitian ini, Very Mahmudhitya Rudhaliawan dalam Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 4, No. 2, 2013 dengan judul Pengaruh Pelatihan terhadap Kemampuan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT. Telkom Indonesia, TBK Kandatel Malang). Dalam jurnal ini dinyatakan bahwa pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan kerja dan kinerja karyawan PT.

Telkom Indonesia, Tbk Kandatel Malang.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berisi tentang keseluruhan bab yang akan dimuat penulisan tugas akhir yang diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai :

• Latar Belakang, yang berisi uraian singkat mengenai masalah yang diangkat peneliti untuk dijadikan penelitian.

• Rumusan Masalah, yaitu berisi tentang pertanyaan dari masalah yang terjadi untuk dicari tahu oleh peneliti.

• Ruang Lingkup Penelitian, yaitu batasan - batasan kajian yang akan dibahas untuk mempermudah proses penelitian.

(8)

• Tujuan dan Manfaat Penelitian, yang berisi tentang tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini dan hal – hal yang dapat diperoleh secara langsung oleh pihak – pihak yang terkait.

• Metode Penelitian, yaitu mengenai cara yang dilakukan untuk mendapatkan data penelitian dan pengujian hipotesis serta jawaban penelitian.

State of the Art, berisi tentang rangkuman terdahulu yang berkaitan dengan penelitian.

• Sistematika Penulisan, yaitu berisi susunan singkat bagian – bagian dalam penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dibahas mengenai :

• Landasan Teori, yang berisi tentang teori - teori yang dijadikan sebagai landasan yang relevan dalam penyusunan penelitian.

• Kerangka Pemikiran, berisi tentang pola penelitian yang membantu pemahaman penelitian.

• Hipotesis, yaitu tentang dugaan sementara peneliti yang akan diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai :

• Desain penelitian, yaitu rancangan dasar yang membantu pengumpulan data dan proses penelitian.

• Jadwal dan tempat penelitian, berisi tentang waktu dan tempat proses penelitian dilakukan.

• Operasional variabel penelitian, yaitu uraian singkat mengenai operasional variabel dan jenis variabel.

• Jenis dan sumber data penelitian, berisikan jenis data dan darimana perolehan sumber data untuk penelitian.

• Teknik pengumpulan data, yaitu bagaimana peneliti melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.

• Populasi dan sampel penelitian, mengenai jumlah dan kristeria responden yang ingin diteliti.

(9)

• Teknik Analisa Data, yang berisi tentang cara pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai profil perusahaan, hasil analisis data, pembahasan dan keterbatasan penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang disusun peneliti berdasarkan hasil penelitian. Serta berisi saran – saran pengembangan dan masukan yang dapat menjadi bahan pemikiran bagi pembaca.

(10)

Gambar

Tabel 1.1 Data Peserta Pelatihan DCSQ 1 dan 2 Periode       Januari 2014 – Desember 2014
Gambar  1.1 Grafik Peserta Pelatihan DCSQ 1 dan 2 Periode                                   Januari 2014 – December 2014

Referensi

Dokumen terkait

Hasil: Penambahan klonidin 75 µgr dan 150 µgr pada blok subarakhnoid dengan lidokain 5% 100 mg hiperbarik menimbulkan perbedaan tekanan darah sistolik yang tidak

Dengan demikian, yang dimaksud penegambil dalam penelitian ini adalah orang yang memetik atau mengambil sarang burung walet yang terdapat di goa-... goa yang berada di tebing

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1) Prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi berpengaruh positif terhadap literasi keuangan siswa SMA Negeri di

Sifat umum dari efek batu empedu adalah rasa nyeri yang selalu terasa pada bagian kanan atas abdomen dan dapat bertahan selama berjam-jam lamanya, pasien juga

Pertanyaan ini menjadi lebih mendasar ketika masyarakat melihat bahwa substansi atau materi yang diatur dalam Peraturan Presiden sangat kental dengan pencabutan hak atas

Untuk menguji hipotesis Dalam Uji Simultan (Uji F) diketahui bahwa ketentuan berinvestasi, ketentuan mengeluarkan dana, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga

Namun, kekurangan dari gaya kepemimpinan feminim ialah dimana pemimpin merupakan sosok yang individualis dan sosok yang tidak mudah dalam membangun hubungan dengan