• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 40 BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (eksplanatori) atau penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabel- variabel independen yaitu Aktiva Tetap, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Market to Book Ratio (MTB) dan Earning After Tax (EAT) berpengaruh terhadap variabel

dependen yaitu Leverage.

2. Keadaan Lingkungan Peneliti

Penelitian ini dilakukan secara alami, tanpa campur tangan pihak peneliti lain atau field study. Peneliti mengamati kejadian yang terjadi secara fakta dengan menggunakan data berupa laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan dan dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

B. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Populasi merupakan himpunan semua hasil yang mungkin diperoleh dari

suatu eksperimen (Gujarati, 2006). Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa

populasi adalah sekumpulan data, orang atau kejadian yang diselidiki oleh peneliti

dengan syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Populasi yang

digunakan untuk penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia

(2)

commit to user 41

dan sudah go public sehingga laporan keuangan perusahaan khususnya dari tahun 2007-2011 tersebut tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Sampel

Menurut Djarwanto, sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya). Sampel untuk penelitian ini sebanyak 67 perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Tehnik pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan tehnik purposive sampling yaitu tehnik pengambilan sampel yang didasarkan atas tujuan tertentu. Sampel dipilih sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan sehingga diharapkan mampu menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang akan diteliti.

Adapun kriteria sampel untuk penelitian ini adalah :

a. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan sudah go public sehingga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan yang lengkap terutama untuk tahun 2007-2011.

c. Perusahaan mempunyai kebijakan hutang dalam laporan keuangannya.

d. Perusahaan mempunyai laba kotor/Earning Before Interest and Tax (EBIT)

laba bersih/Earning After Tax (EAT) yang positif.

(3)

commit to user 42 C. JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang digunakan untuk penelitian ini diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2007-2011 yang terdaftar di BEI. Oleh karena itu, peneliti menggunakan data sekunder untuk mengembangkan penelitian ini. Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber tidak langsung baik dari laporan keuangan publikasi perusahaan, data dari majalah, dan lain sebagainya. Data ini diperoleh dari laporan keuangan yang ada di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010 dan tahun 2012. Data yang diambil adalah data total hutang dan total aktiva untuk variabel leverage, tangibility (aktiva tetap dan total aktiva) untuk variabel aktiva tetap, penjualan/servis untuk variabel ukuran perusahaan, Earning Before Interest and Tax (EBIT) dan total aktiva untuk variabel profitabilitas, harga

pasar saham biasa dan nilai buku per lembar saham yang didapat dari ekuitas dibagi jumlah lembar per saham untuk variabel Market to Book Ratio (MTB), dan Earning After Tax (EAT) untuk variabel EAT.

D. DEFINISI OPERASIONAL

Bagian ini akan membahas mengenai beberapa variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 variabel, yaitu variabel dependen (variabel terikat) dan variabel independen (variabel bebas).

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi variabel

independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah

(4)

commit to user 43

leverage (hutang) perusahaan. Hutang merupakan modal yang berasal dari

eksternal atau luar perusahaan yaitu dari kreditur baik dari pihak bank atau lembaga pinjaman lain. Pengukuran leverage ini dapat diproksikan sebagai berikut :

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Aktiva Tetap, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Market to Book Ratio (MTB), dan Earning After Tax (EAT).

a. Aktiva Tetap

Variabel ini mencerminkan aktiva tetap perusahaan yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasinya. Aktiva tetap perusahaan dapat diukur melalui tangibility perusahaan diproksikan sebagai berikut :

b. Ukuran Perusahaan

Variabel ini mencerminkan kekayaan perusahaan yang nampak. Variabel ini diproksikan dengan penjualan/servis.

c. Profitabilitas

Variabel ini mencerminkan tingkat keuntungan yang diperoleh suatu

perusahaan.

(5)

commit to user 44

Variabel ini dapat diproksikan sebagai berikut :

d. Market to Book Ratio (MTB)

Variabel ini mencerminkan seberapa jauh perusahaan tersebut memiliki peluang investasi. Sehingga MTB dapat diproksikan sebagai berikut :

e. Earning After Tax (EAT)

Variabel ini mencerminkan laba bersih yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Variabel ini dapat diproksikan dengan nilai EAT perusahaan yang ada dilaporan keuangan.

E. METODE ANALISIS DATA 1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menurut Subagyo dan Djarwanto (2009), merupakan

bagian dari statistika yang mempelajari bagaimana mengumpulkan data,

menyajikan dalam bentuk yang lebih mudah dan lebih cepat dipahami dan di

mengerti. Misalnya data di susun dalam bentuk tabel, kemudian di buat grafik, dan

dicari nilai-nilai statistiknya antara lain nilai mean, median, modus, serta simpangan

baku (standar deviasi). Sementara menurut Aligrafi (1997), statistik deskriptif

merupakan kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan kemudian menyajikan data

(6)

commit to user 45

observasi agar pihak lain dapat dengan mudah memperoleh gambaran mengenai sifat (karakteristik) obyek dari data tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa statistik deskriptif ini berusaha menjelaskan variabel-variabel dalam penelitian tanpa menghubungkan atau membandingkannya dengan variabel lain.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel-variabel dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal, sehingga kemungkinan kecil terjadinya bias atau menunjukkan ketepatan dalam pengujian hipotesis. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji non parametik Kolmogorov Smirnov (KS). Level of significant yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai p-value

> 0,05 (level of significant), maka data tersebut dikatakan berdistribusi normal dan sebaliknya jika p-value < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Data terdistribusi dengan normal jika residual terdistribusi dengan normal, yaitu hasil pengujian dengan One-Sample Kolmogorov Smirnov test memberikan hasil signifikansi > 0,05 (Ghozali,

2005). Apabila dalam model penelitian ditemukan adanya data yang tidak

berdistribusi secara normal maka dapat diperbaiki dengan cara menormalkan

data. Menormalkan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah

satunya adalah melakukan transformasi data ke bentuk logaritma natural

(LN).

(7)

commit to user 46 b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi yang tinggi antara variabel independen atau tidak.

Korelasi yang tinggi ini mencerminkan bahwa adanya kemiripan antara variabel independen dalam suatu model. Hal ini sesuai dengan Nugroho (2005), bahwa uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam suatu model. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada hasil output analisis SPSS. Nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan terjadinya multikolinearitas adalah tolerance < 0,1 dan VIF > 10 (Imam Ghozali, 2009). Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka model dikatakan bebas dari multikolinearitas. Dan sebaliknya jika nilai tolerance <

0,1 atau nilai VIF > 10 maka dapat dikatakan dalam model tersebut terjadi multikolinearitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi multikolinearitas atau kemiripan antar variabel independen. Apabila dalam suatu model regresi terjadi multikolinearitas, dapat diperbaiki dengan cara melakukan logaritma 10 (LG10) pada variabel yang mempunyai nilai tolerance dan VIF tidak sesuai dengan cutoff yang menjadi syarat umum.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi

terjadi korelasi antara kesalahan penganggu (residual) pada periode

sekarang dengan periode sebelumnya atau tidak. Uji autokorelasi perlu

(8)

commit to user 47

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar unsur gangguan pada observasi dengan unsur gangguan pada observasi lain (Gujarati, 2003).

Model regresi yang baik adalah model yang terbebas dari autokorelasi.

Apabila dalam suatu model regresi terdeteksi terjadinya autokorelsai, maka dapat diperbaiki dengan cara mengubah model aslinya (yang linear) menjadi bentuk linear log. Untuk mengetahui apakah model penelitian tersebut terjadi autokorelasi atau tidak, dapat dilakukan dengan uji Durbin Waston (DW test). Kriteria pengujiannya sebagai berikut (Ghozali, 2009) :

TABEL III.1

KRITERIA AUTOKORELASI

Hipotesis Nol Jika Keputusan

Tidak ada autokorelasi positif

0 < d < d

L

Ditolak

Tidak ada autokorelasi negative

4-d

L

< d < 4 Ditolak

Tidak ada autokorelasi positif atau negative

D

U

< d < 4-d

U

Diterima

Sumber : Ghozali (2009)

(9)

commit to user 48 d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai persamaan variance residual suatu periode pengamatan ke pengamatan lain, atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan model

tersebut bersifat homoskedastisitas (Nugroho, 2005). Untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola scatterplot. Model regresi dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila:

1) Titik-titik menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4) Penyebaran titik-titik sebaiknya tidak berpola.

3. Uji Regresi Berganda

Analisis data ini dilakukan dengan software SPSS versi 11.5. Untuk

mengetahui pengaruh aktiva tetap, ukuran perusahaan, profitabilitas, Market to

Book Ratio (MTB) dan Earning After Tax (EAT) terhadap leverage perusahaan

digunakan model regresi sebagai berikut :

(10)

commit to user 49

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ b

3

X

3

+ b

4

X

4

+ b

5

X

5

+ e Keterangan :

Y = Leverage a = Konstanta

b

1

, b

2

, b

3

, b

4

, b

5

= Koefisien Regresi X

1

= Aktiva Tetap

X

2

= Ukuran Perusahaan X

3

= Profitabilitas

X

4

= Market to Book Ratio (MTB) X

5

= Earning After Tax (EAT) e = Standart Eror

4. Uji Hipotesis

a. Uji ketepatan perkiraan dengan uji R

2

Uji R

2

(koefisien determinasi) dalam suatu model bertujuan untuk

menggambarkan seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan

variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Nilai adjusted R

2

berkisar antara ≥

0 dan ≤ 1. Jika semakin mendekati 1 maka model dapat dikatan semakin baik

karena nilai R

2

= 1 mempunyai arti bahwa variabel independen berpengaruh

sempurna terhadap variabel dependen. Seperti pernyataan bahwa semakin besar

adjusted R

2

akan semakin baik bagi model regresi, karena variabel independen

dapat menjelaskan variabel dependen secara lebih baik, sehingga semakin besar

tingkat hubungan linear statistik dalam observasi (Ghozali, 2009).

(11)

commit to user 50

b. Pengujian koefisisen regresi secara simultan (uji F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika F hitung

> F tabel maka hipotesis anova tersebut dapat diterima bahwa semua variabel independen layak untuk menjelaskan variabel dependen (Ferdinand, 2006).

Selain itu pengujian juga dapat dilihat dari tingkat signifikansinya dengan menggunakan tingkat α yang digunakan dalam penelitian sebesar 5%. Sesuai dengan pernyataan Ghozali (2009), bahwa probabilitas yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen dalam sebuah penelitian.

c. Pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t)

Uji t dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Level of significant untuk uji t yaitu 0,05. Jika p-value <

level of significant maka hipotesis diterima dan sebaliknya jika p-value > 0,05

maka hipotesis ditolak.

Gambar

TABEL III.1

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (2), Pasal 17 ayat (2), dan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 tahun 2017 tentang

Melakukan revisi kedua terhadap produk (sesuai dengan data yang sudah dianalisis dari hasil uji coba kelompok kecil). Data wawancara, obeservasi dan kuesioner

dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model LKS berbasis PBL dan

Alasan saya memilih bisnis ini karena banyaknya orang-orang yang ingin melakukan pola hidup sehat dan juga persaingnya masih belum banyak untuk konsep bisnis ini,

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan dengan metode kualitatif agar data yang diperoleh mengandung makna , karena makna adalah data yang sebenarnya, oleh karena

Penelitian ini menarik di angkat karena berbicara tentang sengketa wilayah daerah otonom yang satu dengan lainnya yakni antara kota Bitung dengan Kabupaten Minahasa

Untuk keterangan lain mengenai penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permainan bekel dan permainan tradisional lain dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan pendidikan pada umumnya, dan khususnya tentang kajian upaya guru Pendidikan Agama Islam