• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Model Analisis

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan melalui pembuktian hipotesis yang berdasarkan pada data-data kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengukuran. Obyek penelitian adalah perusahaan-perusahaan go public yang bergerak dalam bidang Infrastruktur, utilitas, transportasi, perdagangan, dan jasa yang terdaftar di BEJ tahun 1994 – 2004.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple average hasil dari pengembangan Fama dan French (1995), Model tersebut adalah :

∆Y = a + b ∆Mkt + s ∆SMB + h ∆HML + e Dimana :

∆ SMB = ⅓ (S/L + S/M + S/H) – ⅓ (B/L + B/M + B/H)

∆ HML = ½ (S/H + B/H) – ½ (S/L + B/L)

∆Y = Perubahan fundamental.

∆Mkt = Perubahan market.

∆SMB = Selisih simple average dari saham berkapitalisasi kecil (small size) dengan saham berkapitalisasi besar (big size).

∆HML= Selisih simple average dari saham yang mempunyai book to market equity ratio tinggi dengan saham yang mempunyai book to market equity ratio rendah.

a = Koefisien konstanta.

b, s, h = Koefisien variable independen.

e = error.

3.2. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yakni variabel terikat / (dependent variable) dan variabel bebas / (independent variable).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:

2. Perubahan net sales

(2)

1. Perubahan economic income

Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1. Perubahan market (∆Mkt) 2. Perubahan size (∆SMB)

3. Perubahan book-to-market equity (∆HML)

3.3. Definisi Operasional Variabel

Untuk memperjelas pelaksanaan penelitian, maka dalam penelitian ini terdapat definisi operasional instrumen untuk masing-masing instrumen penelitian sebagai berikut :

a. ∆Y merupakan perubahan fundamental yang dilihat dari perubahan penjualan (net sales) dan economic income yang diproxi dari profit after tax.

b. Perubahan Market (∆Mkt) untuk Net Sales merupakan logaritma dari penjumlahan penjualan, dapat dirumuskan dengan:

∆MktS = ∆(log Σsales)

log digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan yang hasilnya berupa nilai koefisien desimal. Sedangkan untuk Economic Income, dapat dirumuskan dengan :

∆MktEI = ∆ΣEIi Dimana :

∆MktS = Perubahan market terhadap net sales.

∆log Σsales = Perubahan dari Logaritma atas penjumlahan net sales tiap

tahun.

∆MktEI = Perubahan market tehadap economic income.

∆ΣEIi = Perubahan jumlah profit after tax sebagai proxi economic income tiap tahun.

c. Perubahan size perusahaan (∆ SMB) untuk net sales, dapat dirumuskan dengan :

(3)

∆ SMBS =

3 3

small Salesbig

Sales Σ∆

Σ∆ −

Perubahan (∆ SMB) untuk Economic Income, dapat dirumuskan dengan :

∆ SMBEI =

3 3

small EIbig

EI Σ∆

Σ∆ −

Dimana:

∆ SMBS = Perubahan size terhadap net sales

Σ∆Salessmall = Penjumlahan dari perubahan net sales pada perusahaan dengan kategori kecil (small)

Σ∆Salesbig = Penjumlahan dari perubahan net sales pada perusahaan dengan kategori besar (big)

∆ SMBEI = Perubahan size terhadap economic income

Σ∆EIsmall = Penjumlahan dari perubahan economic income pada

perusahaan dengan kategori kecil (small)

Σ∆EIbig =Penjumlahan dari perubahan economic income pada perusahaan dengan kategori besar (big)

Size merupakan kapitalisasi pasar yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu big size (B) dan small size (S). Size dilakukan dengan cara mengurutkan (ranking) saham yang mempunyai nilai kapitalisasi pasar (Market capitalization) dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil kemudian dicari mediannya. Untuk big berada pada atas nilai median, sedangkan untuk small berada pada bawah nilai median.

d. Perubahan HML net sales (HML net sales ) didapat dengan menggunakan perhitungan HMLNetSales = ½ (S/H + B/H) – ½ (S/L + B/L). Dimana S/H+B/H merupakan rata-rata perubahan net sales (Net Sales) pada portofolio high BE/ME dan S/L+B/L merupakan rata-rata perubahan net sales (∆Net Sales) pada portofolio low BE/ME.

(4)

Perubahan HML Ei (∆ HML Ei ) didapat dengan menggunakan perhitungan HML Ei = ½ (S/H + B/H) – ½ (S/L + B/L). Dimana S/H+B/H merupakan rata-rata perubahan Ei (∆ Ei) pada portofolio high BE/ME dan S/L+B/L merupakan rata-rata perubahan Ei (∆Ei) pada portofolio low BE/ME.

Book to market equity ratio diukur dari pembagian antara equity per share dengan closing price pada akhir tahun pada bulan desember. Dibagi menjadi 3 bagian yaitu High, Medium, dan Low dengan prosentase 30%,40%, dan 30%. Pembagian ini berdasarkan book to market equity ratio saham perusahaan yang telah diurutkan (ranking).

3.4. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ratio.

digunakan untuk mengukur Mkt, SMB, HML, Economic Income dan Net Sales (NS).

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan go public meliputi: Net Sales, Profit after tax, Equity per share, Market capitalization bulan juni, Closing price pada bulan desember. sumber data penelitian ini adalah dokumentasi resmi Capital Market Directory dari perusahaan-perusahaan go public yang bergerak dalam bidang Infrastruktur, utilitas, transportasi, perdagangan, dan jasa yang terdaftar di BEJ tahun 1994 – 2004.

3.6. Instrumen dan Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari capital market directory yaitu dokumentasi atau laporan resmi keuangan perusahaan-perusahaan go public yang yang bergerak dalam bidang Infrastruktur, utilitas, transportasi, perdagangan, dan jasa yang terdaftar di BEJ dan efektif dalam periode 1994-2004.

(5)

3.7. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan-perusahaan go public yang yang bergerak dalam bidang Infrastruktur, utilitas, transportasi, perdagangan, dan jasa yang terdaftar di BEJ dan efektif dalam periode 1994-2004.

3.8. Sampel dan Teknik Sampling

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive yaitu penarikan sampel dengan tujuan-tujuan/pertimbangan tertentu.

Sampling purposive merupakan suatu metode pengambilan sampel yang tergolong dalam sample nonprobabilitas. Beberapa kriteria dalam pemilihan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang Infrastruktur, utilitas, transportasi, perdagangan, dan jasa.

2. Perusahaan tersebut terdaftar di BEJ dan efektif dalam periode tahun 1994 – 2004.

3. Laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut lengkap dan jelas, dan efektif selama periode tahun 1994 – 2004.

3.9. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dalam bidang Infrastruktur, utilitas, transportasi, perdagangan, dan jasa.

3.10. Teknik Analisis Data

Ada beberapa tahap atau syarat yang harus dilakukan terhadap data penelitian yakni:

1. Pembentukan Portofolio dan Subportofolio

Membentuk portofolio S/L, B/L, S/M, B/M, S/H, B/H yang dibentuk setiap tahunnya.

2. Regresi Linier Berganda

Digunakan sebagai penguji hubungan antar variabel, apakah variabel bebas

(6)

didalam model mempunyai hubungan signifikan dengan variabel terikatnya dengan menggunakan model OLS :

∆Y = a + b ∆Mkt + s ∆SMB + h ∆HML Baik untuk economic income maupun net sales, dimana :

∆Y = Perubahan fundamental

∆Mkt = Perubahan market

∆SMB = Perubahan size perusahaan.

∆HML= Perubahan book to market equity ratio a = Koefisien konstanta

b, s, h = Koefisien variable independen

Hasil dari regresi persamaan harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimation), artinya untuk menghasilkan keputusan, pengambilan nilai regresi tidak boleh bias, karena jika salah satu tidak terpenuhi maka persamaan regresi tersebut tidak lagi bersifat BLUE.

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian yang akan digunakan telah berdistribusi secara normal atau tidak, hal ini dapat diketahui dengan Jarque-Bera. Apabila diketahui nilai probabilitasnya di atas 0,05 tergolong normal sedangkan untuk probabilitas di bawah 0,05 tergolong tidak normal.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinieritas atau Kolinieritas Ganda

Merupakan situasi dimana terdapat korelasi ganda yang tinggi, bilamana salah satu dari variabel independent terdapat korelasi yang tinggi.

Konsekuensi yang ditimbulkan apabila asumsi tidak terpenuhi:

• Penaksiran koefisien regresi masih mungkin dilakukan tetapi memiliki standar deviasi yang lebih besar.

• Oleh karena nilai standard error dari koefesien regresi besar, maka dengan sendirinya interval keyakinan untuk parameter dari populasi cenderung melebar.

(7)

Universitas Kristen Petra

• Dengan tingginya tingkat kolinieritas, probabilitas untuk menerima hipotesa, padahal itu salah, menjadi membesar nilainya.

• Standart errornya menjadi sensitif.

Indikator untuk mengetahui ada tidaknya korelasi adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Dimana jika VIF di bawah 10 berarti tidak terdapat multikolinieritas dan jika VIF di atas 10 maka berarti terdapat multikolinieritas.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan asumsi yang menyebutkan bahwa variabel gangguan (error) mempunyai varians yang sama. Apabila asumsi ini tidak terpenuhi atau terdapat heteroskedastisitas, maka akibatnya adalah uji signifikan tidak lagi akurat. Di samping itu metode OLS akan memberikan kesimpulan yang salah bila tetap digunakan. Jika terjadi gejala pelanggaran heteroskedastisitas pada beberapa variabel bebas, maka dapat dilakukan white test, dengan ketentuan heterokedastisitas tidak terjadi bila nilai probabilitasnya di atas 0,05 dan sebaliknya jika di bawah 0,05 terjadi heterokedastisitas.

c. Autokorelasi

Autokorelasi adalah uji asumsi yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar data dalam variabel. Diharapkan dalam pengujian regresi data terbebas dari asumsi autokorelasi. Untuk mengetahui gejala autokorelasi dapat diketahui dari nilai Durbin Watson (DW). Ada tiga kemungkinan hasil dalam autokorelasi :

• Bebas autokorelasi

• Autokorelasi positif

• Autokorelasi negatif

Berikut aturan autokorelasi dalam bentuk grafik :

Menolak Ho Ada autokorelasi

Daerah ragu - ragu

Tidak ada

autokorelasi Daerah ragu - ragu

Menolak Ho Ada

(8)

0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4

5. Revisi Regresi Ulang

Untuk mengetahui tepat tidaknya model regresi linier berganda, dilakukan apabila terjadi pelanggaran terhadap asumsi klasik.

6. Uji hipotesis secara parsial (uji-t)

Melakukan uji t yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

• Merumuskan hipotesis statistik : H0 : bi = 0, tidak ada pengaruh HA : bi ≠ 0, ada pengaruh

• Menentukan Level of Significant sebesar 95% atau α = 5%

• Diambil kesimpulan sebagai berikut :

H0 gagal ditolak apabila -t1/2α < t < t1/2α H0 ditolak apabila t <-t1/2α atau t >t1/2α

7. Uji simultan (uji-F)

Uji F digunakan untuk mengetahui secara simultan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dengan langkah-langkah sebgai berikut:

• Membuat tabel Fhitung

• Menentukan Level of Significant sebesar 95% atau α = 5%

• Diambil kesimpulan sebagai berikut :

Ho gagal ditolak apabila Fhitung > Ftabel

(9)

Ho ditolak apabila Fhitung < Ftabel

8. Uji Goodness of Fit

Menghitung koefesien determinasi sebagai parameter fit model atau Goodness of fit model, untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen, dapat dirumuskan sebagai berikut :

R2 =

TotalSS SSR

Total SS = SSR + SSE Dimana:

R2 = Regresi linear

SSR = Sum Square Regression SSE = Sum Square Error Total SS = Total Sum Square

Semakin besar R2 berarti semakin tepat persamaan perkiraan regresi linier, maka variasi perubahan variabel terikat dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas.

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hukum terhadap pemenang lelang yang bertiikad baik atas gugatan pelawanan yang diajukan oleh debitor pemberi Hak Tanggungan adalah pemenang lelang harus

Hasil analisis terhadap ikan cakalang hasil tangkapan nelayan menggunakan metoda Mallawa dengan assumsi bahwa ukuran ikan layak tangkap adalah ikan cakalang

Berdasarkan pembahasan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini maka dapat diambil kesimpulan dalam ketentuan mengenai informasi barang elektronik yang terkait dengan

79 Dari tabel dapat dilihat bahwa jumlah genera fitoplankton yang ditemukan di muara sungai Babon Semarang pada pagi hari untuk stasiun I sebanyak 16 genera, stasiun II

membersihkannya tidak hati-hati dan benar.  Dengan cara menggosok gigi, cara ini merupakan cara yang paling baik dibandingkan dengan cara yang pertama..

(2) Penegasan batas daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dilakukan oleh Tim PBD Kabupaten/kota atau Tim PBD Provinsi, dikoordinasikan oleh Tim PBD

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Karanggude Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas pada