• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MONITORING SUHU MESIN CETAK MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS THINGER.IO PADA PT. NAVAHITA KARANA A SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM MONITORING SUHU MESIN CETAK MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS THINGER.IO PADA PT. NAVAHITA KARANA A SKRIPSI"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

M

K

N

A

E M

SKRIPSI

Disusun Oleh : NIM : 1531488957 NAMA : ROBBY GUNAWAN

FA ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUT R

KO SENTRASI COMPUTER SYSTE UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG TA. 2020/2021

SISTEM MONITORING SUHU MESIN CETAK

MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS

THINGER.IO PADA PT. NAVAHITA KARANA

(2)

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM MONITORING SUHU MESIN CETAK MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS THINGER.IO PADA PT. NAVAHITA KARANA

Disusun Oleh :

NIM 1531488957

Nama : Robby Gunawan

Fakultas : Sains dan Teknologi Program Pendidikan : Strata 1

Program Studi : Sistem Komputer Konsentrasi : Computer System

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2021 Dekan Fakultas Ketua Program Studi

Universitas Raharja Program Studi Sistem Komputer

(Sugeng Santoso, M.Kom) (Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si)

NIP : 006095 NIP : 011919

Rektor Universitas Raharja

(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si) NIP : 000603

(3)

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM MONITORING SUHU MESIN CETAK MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS THINGER.IO PADA PT. NAVAHITA KARANA

Disusun Oleh : NIM : 1531488957 Nama : Robby Gunawan

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji Ujian Komprehensip Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2021

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Dedy Prasetya Kristiadi., M.Kom) (Ir. Jawahir., M.M)

NID : 16007 NID : 03023

(4)

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM MONITORING SUHU MESIN CETAK MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS THINGER.IO

PADA PT. NAVAHITA KARANA Dibuat Oleh :

NIM : 1531488957 Nama : Robby Gunawan

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer Konsentrasi Computer System

TA. 2020/2021 Disetujui Penguji :

Tangerang, ……….

Ketua Penguji

(………) NID:

Penguji I

(………..) NID:

Penguji II

(………..) NID:

(5)

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM MONITORING SUHU MESIN CETAK MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS THINGER.IO PADA PT. NAVAHITA KARANA

Disusun Oleh :

NIM 1531488957

Nama : Robby Gunawan

Fakultas : Sains dan Teknologi Program Pendidikan : Strata 1

Program Studi : Sistem Komputer Konsentrasi : Computer System

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik dilingkungan Universitas Raharja, maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sangsi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang 8 Agustus 2021

Materai 10.000

Robby Gunawan 1531488957

(6)

ABSTRAK

Molding Complate Mold adalah mesin pencetak stopples terbaik yang saat ini di gunakan industry perlengkapan rumah tangga. Pada PT. Navahita Karana, penerapan teknologi monitoring suhu mesin belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pada prakteknya, karyawan produksi yang ada di PT. Navahita Karana sering melakukan kesalahan dalam melihat tekanan suhu pada mesin Molding Complate Mold. Penelitian ini bertujuan untuk membantu karyawan supaya dapat praktek secara maksimal dan menggunakan Metode Analisa SWOT. Metode penelitian ini menggunakan metode pengamatan langsung (Observasition Research), metode wawancara (Interview Research), study pustaka (Library Research). Perancang analat ini menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroler dan DHT11 sebagai sensor. Prototype ini juga bisa digunakan untuk membantu mengukur dan memonitoring secara real time dengan aplikasi Thinger.IO, alat ini bekerja melalui inverter, sensor panas dan kelembaban, alat ini juga menggunakan Mini Buzzer sebagai peringatan mesin melebihi kapasitas Panas, dan dikirim ke IoT (Thinger.IO)seperti hasil dari penelitian ini diharapkan dapat proses produksi yang selama ini terkendala akibat tegangan suhu mesin yang tidak stabil.

Kata kunci:, Molding Complate Mold, Node MCU, Thinger.IO

ABSTRACT

Molding Complate Mold is the best jar printing machine currently used in the household equipment industry. At PT. Navahita Karana, the application of engine temperature monitoring technology has not been fully utilized. In practice, production employees at PT. Navahita Karana often makes mistakes in seeing the temperature pressure on the Molding Complate Mold machine. This study aims to help employees to practice optimally and use the SWOT Analysis Method. This research method uses direct observation method (Observation Research), interview method (Interview Research), literature study (Library Research). The designer of this analyzer uses NodeMCU ESP8266 as a microcontroller and DHT11 as a sensor.

This prototype can also be used to help measure and monitor in real time with the Thinger.IO application, this tool works through an inverter, heat and humidity sensors, this tool also uses a Mini Buzzer as a warning that the engine exceeds heat capacity, and is sent to IoT (Thinger. IO) as the result of this research is expected to be able to the production process which has been constrained due to unstable engine temperature stress.

Keywords:, Molding Complate Mold, Node MCU, Thinger.IO

(7)

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera, puji dan syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul ”SISTEM MONITORING SUHU MESIN CETAK MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS THINGER.IO PADA PT. NAVA HITA KARANA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

3. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.SI. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.

4. Bapak Dedy Prasetiya Kristiadi., M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukkan, motivasi dan semangat kepada penulis.

(8)

5. Bapak Ir. Jawahir., M.M sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan masukkan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Ibu Nurul Safitri., M.M selaku stakeholder Penyuluh yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

8. Kepada keluarga tercinta Ibu, Bapak yang selalu memberi perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat, memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

9. Teman – teman seperjuangan terutama yang sangat membantu dan selalu ada untuk memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang 8 Agustus 2021

Robby Gunawan 1531488957

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR SIMBOL ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

(10)

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ... 4

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.5.1 Tujuan ... 4

1.5.2 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Metode Penelitian ... 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 5

1.6.2 Metode Perancangan ... 6

1.6.3 Metode Analisa ... 6

1.6.4 Metode Prototype ... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum ... 10

2.1.1 Konsep Dasar Sistem... 10

2.1.1.1 Definisi Dasar Data... 10

2.1.2 Konsep Dasar Informasi ... 12

2.1.2.1 Definisi Dasar Informasi ... 12

2.1.3 Konsep Dasar Sistem ... 13

2.1.3.1 Definisi Dasar Sistem... 13

2.1.3.2 Karakteristik Sistem ... 15

2.1.3.4 Analisis Sistem ... 20

2.1.3.5 Metode Pengumpulan Data ... 21

(11)

2.1.4 Konsep Dasar Penghantar ... 22

2.1.3.1 Definisi Dasar Penghantar ... 22

2.1.3.2 Jenis-JenisPenghantar ... 22

2.1.5 Konsep Dasar Prototype ... 25

2.1.4.1 Definisi Dasar Prototype ... 25

2.1.4.2 Tipe Tipe Prototype ... 26

2.1.5.3 Tahap Tahap Prototype ... 26

2.2 Teori Khusus ... 27

2.2.1 Konsep Dasar FlowChart ... 27

2.2.1.1 Definisi Dasar FlowChart ... 27

2.2.1.2 Jenis Jenis FlowChart ... 30

2.2.2 Konsep Dasar Analisa SWOT ... 30

2.2.2.1 Definisi Dasar Analisa SWOT ... 30

2.2.3 Konsep Dasar IoT (Internet Of Things) ... 31

2.2.3.1 Definisi Dasar IoT (Internet Of Things) .... 31

2.2.3.2 Manfaat IoT (Internet Of Things) ... 31

2.2.4 Konsep Dasar Arduino IDE ... 32

2.2.4.2 Sketch ... 32

2.2.5 Konsep Dasar Mikrokontroller ... 34

2.2.5.1 Definisi Dasar Mikrokontroller ... 34

(12)

2.2.6.1 Definisi Dasar Solar Panel ... 35

2.2.6.2 Jenis Jenis Solar Panel ... 35

2.2.7 Konsep Dasar Node MCU ... 36

2.2.7.1 Definisi Dasar Node MCU ... 36

2.2.8 Konsep Dasar Inverter ... 37

2.2.8.1 Definisi Dasar Inverter ... 37

2.2.9 Konsep DasarBaterai ... 37

2.2.9.1 Definsi Dasar Baterai ... 37

2.2.10 Konsep Dasar Elisitasi ... 37

2.2.10.1 Definsi Dasar Elisitasi ... 37

2.2.11 Konsep Dasar Pengujian ... 39

2.2.11.1 Definisi Dasar Pengujian ... 39

2.2.11.2 Karakteristik Pengujian ... 40

2.2.11.3 Jenis Jenis Pengujian ... 41

2.2.11.3.1 Black Box Testing ... 41

2.2.11.3.2 Kelebihan Black Box Testing . 42 2.2.11 3.3 Kekurangan Black Box Testing 42 2.2.11.3.4 White Box Testing ... 42

(13)

2.2.11.3.5 Kelebihan White Box Testing . 43

2.2.11 3.6 Kelemahan White Box Testing 43

2.2.12 Konsep Dasar Literatur Review ... 44

2.2.12.1 Definisi Dasar Literature Review ... 44

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Organisasi... 59

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 59

3.1.2 Profil Perusahaan ... 61

3.1.3 Visi Misi Perusahaan ... 62

A. Visi Perusahaan ... 62

B. Misi Misi ... 62

3.1.5 Struktur Organisasi... 70

3.1.5 Tugas dan Wewenang ... 71

3.2 Tujuan Perancangan ... 73

3.3 Tata Laksana Sistem Berjalan ... 73

3.3.1 Prosedur Sistem yang Berjalan ... 73

3.4 Analisa SWOT ... 74

3.5 Diagram Blok ... 75

(14)

3.6 Cara Kerja Alat ... 77

3.7 Pembuatan Alat ... 81

3.7.1 Perangkat Keras (Hardware) ... 82

3.7.2 Perangkat Lunak (Software) ... 83

3.8 FlowChart Sistem ... 87

3.9 Permasalahan yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah ... 89

A. Permasalahan yang Dihadapi ... 89

B. Alternatif Pemecahan Masalah ... 89

3.10 User Requirement ... 90

3.10.1 Elisitasi Tahap 1 ... 90

3.10.2 Elisitasi Tahap 2 ... 91

3.10.3 Elisitasi Tahap 3 ... 93

3.10.4 Final Draft Elisitasi ... 96

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 FlowChart Sistem yang Diusulkan ... 99

4.2 Testing ... 100

4.2.1 Pengujian Alat ... 100

4.2.2 Black Box Testing ... 101

(15)

4.3 Konfigurasi Sistem Usulan ... 106

4.3.1 Spesifikasi Hardware ... 106

4.3.2 Spesifikasi Software... 107

4.4 Evaluasi ... 106

4.5 Keunggulan dan Kelemahan Sistem yang Diusulkan ... 108

4.5.1 Keunggulan Sistem yang Diusulkan ... 108

4.5.2 Kelemahan Sistem yang Diusulkan ... 109

4.6 Implementasi ... 109

4.6.1 Estimasi Biaya ... 110

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Perumusan Masalah ... 112

5.2 Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.3.2 Karakteristik Sistem ... 17

Gambar 2.2.1.1 Simbol FlowChart dan Fungsinya ... 29

Gambar 2.2.4.2 Sketch ... 33

Gambar 2.2.11.3.1Black Box Testing ... 41

Gambar 2.2.11.3.4 White Box Testing ... 43

Gambar 3.1.5Struktur Organisasi ... 71

Gambar 3.3.1FlowChart Sistem yang Berjalan ... 74

Gambar 3.5 Diagram Blok ... 76

Gambar 3.7Rangkaian Prototype ... 79

Gambar 3.7.1 Tampilan Awal Thinger.IO ... 84

Gambar 3.7.2Tampilan Login ... 84

Gambar 3.7.3Tampilan Registrasi Akun ... 85

Gambar 3.7.4 Verifikasi Akun ... 86

Gambar 3.7.5Verifikasi Akun Di Gmail ... 87

Gambar 3.7.6Tampilan Awal Di Thingspeak Setelah Login ... 87

Gambar 3.8 FlowChart Sistem ... 88

Gambar 4.1 FlowChart Sistemyang Diusulkan ... 99

Gambar 4.4 Hasil Evaluasi ... 108

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.12.1Perbandingan Literature Riview ... 49

Tabel 3.4Analisa SWOT ... 74

Tabel 3.6 Spesifikasi Solar Panel ... 78

Tabel 3.6.1 SpesifikasiSolar Charge Controller ... 79

Tabel 3.7.1 Tabel Daftar Komponen Alat ... 82

Tabel 3.10.1 Tabel Elisitasi Tahap 1 ... 90

Tabel 3.10.2 Tabel Elisitasi Tahap 2 ... 91

Tabel 3.10.3 Tabel Elisitasi Tahap 3 ... 93

Tabel 3.10.4 Tabel Final Draft Elisitasi ... 97

Tabel 4.1 Daftar Pengujian Prototype ... 101

Tabel 4.4 Pengujian Node MCU keSensor Voltage ... 104

Tabel 4.5 Pengujian Suhu Mesin Controller ... 104

Tabel 4.6 Monitoring Arus Listrik Di Thinger.IO ... 104

Tabel 4.7 Pengujian Sourch Code SketchArduino ... 105

Tabel 4.8 Tabel Implementasi ... 110

Tabel 4.9 Estimasi Biaya ... 111

(18)

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

(19)

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A

A.1 Surat Keterangan Observasi A.2 Kartu Bimbingan

A.3 Kartu Studi Tetap Final (KSTF) A.4 Formulir Validasi Skripsi A.5 Formulir Validasi Sidang A.6 Daftar Nilai

A.7 Formulir Seminar Proposal A.8 Formulir Pertemuan Stakeholder A.9 Sertifikat TOEFL

A.10 Sertifikat PROSPEK A.11 Sertifikat IT Internasional A.12 Sertifikat IT Nasional A.13 Sertifikat Tridarma A.14 Curriculum Vitae LAMPIRAN B

B.1 Lampiran Wawancara Stakeholder

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi informasi serta teknologi otomatis industri telah mewujudkan terciptanya sebuah inovasi, baik perangkat keras maupun perangakat lunak yang berguna untuk mendukung aktivitas manusia, berdasarkan hasil kolaborasi dari berbagai bidang ilmu seperti fisika, elektronika, pemograman, jaringan komputer, arsitektur komputer. Salah satu penerapan dari kolaborasi displin ilmu tersebut adalah embedded system.

Dengan banyaknya bermunculan perusahan-perusahaan pembuat stopples maka dibutuhkannya sebuah tantangan dalam menjaga sebuah kualitas produksi untuk meningkatkan daya jual kepada masyarakat.Dalam hal ini operator mesin produksi cetak berperan sangat penting dalam sebuah perusahaan percetakan stoples, karena operator mesin produksi ini juga sumberdaya sebuah perusahaan industri manufaktur.Mesin cetak pembuat tupperware adalah aset penting perusahaan sebgai sarana produksi kebutuhan penjualan tupperware, oleh karena itu aset tersebut haruslah dijaga karena tingginya harga mesin tersebut dan hanya dijual dari luar negeri.

Oleh karna itu, peneliti untuk membuat sebuah judul penelitian berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas yaitu "SISTEM MONITORING SUHU MESIN CETAK MENGGUNAKAN

(21)

2 NODEMCU BERBASIS THINGER.IO PADA PT. NAVAHITA KARANA"

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penulis dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dilapangan untuk mencegah frekuensi kerusakan pada mesin Molding Complate Mold, sehingga produksi cetak dapat berfungsi secara optimal.

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

1. Sistem kontrol seperti apa yang saat ini digunakan dalam memonitoring suhu panas mesin Molding Complate Mold?

2. Sistem seperti apa yang dapat diusulkan untuk mencegah overhea tdalam pencetakan stoples sehingga kinerja alat dapat ditingkatkan?

3. Bagaimana merancang sistem kontrol untuk dapat meminimalisir tingkat kerusakan mesin Molding Complate Mold ?

1.3 Ruang Lingkup

Dalam penulisan Skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup penilitian hanya pada input temperature mesin ke dalam NodeMCU ESP8266 data yang masuk di olah kemudian software Arduino meberikan perintah untuk ditampilkan disetiap layar ruang cetak dan memberikan informasi ke unit maintenance dan ke hotline melalui website untuk menekan tingkat kerusakan mesin Molding Complate

(22)

3 Mold terhadap peningkatan kinerja alat MCMPT Nava Hita Karanadalam mencegah keterlambatan produksi cetak stoples.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis sebelumnya, maka dapat diuraikan beberapa tujuan diantaranya:

1.4.1.1. Tujuan Individu

1. Memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar akademik di Universitas Raharja.

2. Menerapkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.

3. Mengimplementasikan sistem monitoringkerusakan mesincetak yang ada di PT Nava Hita Karana.

1.4.1.2. Tujuan Fungsional

1. Agar kerusakan lebih cepat diinformasikan.

2. Agar penanganan kerusakan alat dapat dikendalikan.

3. Agar sistem dapat memonitoring mesin secara maksimal.

1.4.1.3. Tujuan Operasional

1. Agar kegiatan operasional produksi berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

2. Agar mekanik dan operator dapat memperhatikan mesin sebelum overheat pada saat terjadi masalah kerusakan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1.4.2.1.Manfaat Individu

(23)

4 1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama

perkuliahan.

2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi mekanik dan operator.

3. Memberikan terobosan baru pada tempat perkuliahan penulis di Universitas Raharja.

1.4.2.2. Manfaat Fungsional

1. Mempermudah dalam pendeteksian kerusakan.

2. Menambah device yang bisa mengurangi terjadinya engine overheat pada Molding Complate Mold.

1.4.2.3. Manfaat Operasional

1. Dapat menghemat biaya perbaikan alat.

2. Menghemat waktu dan tenaga perbaikan alat.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpumpalan Data 1.5.1.1 Observasi

Penulis melakukan pengamatan secara langsung prosedur kerja yang dilksanakan oleh bagian yang tekait, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai pelaksanaan prosedur sistem,serta mengetahui sampai sejauh mana informasi yang di butuhkan.

(24)

5 1.5.1.2 Wawancara

Penulis melakukan wawancara atau tanya jawab secara lisan kepada stakeholder ataupun pihak-pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan.

1.5.1.3 Studi Pusaka

Metode pustaka penulis dapat mengumpulkan data dengan informasi melalui buku-buku, internet, ebook dan bahan-bahan pelengkap lainnya sesuai dengan permasalahan-permasalahan dalam penulisan ini.

1.5.2 Metode Analisa

1. Metode Analisa Sistem

Dalam metode penelitian ini penulis menganalisa system yang sudah ada dengan beberapa pertimbangan, seperti bagaimana cara kerja equipment, system yang ada pada equipment, serta komponen yang membangun system equipment juga kekurangan dari system equipment tersebut dilapangan. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats).

Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix. 7P-Product,Price,

(25)

6 Promotion,Place,People, Process, dan Physical Evidence. Dengan menggunakan metode analisa ini maka penelitian ilmiah dapat dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat.

2. Metode Analisa Perancangan Program

Untuk menganalisa program yang dirancang, penulis menggambarkannya dengan menggunakan bagan alir program ( flowchart program ).

1.5.3 Metode Perancangan Prototipe

Pada metode pengembangan ini penulis dapat mengetahui perkembangan prototype,testing dan evaluasi konfigurasi sistem yang diusulkan. Metode analisa pengembangan prototype yang digunakan yaitu dengan bagan alir program (flowchart program) dan unified modeling language (UML). Pada metode penulisan skripsi ini metode prototype yang digunakan yaitu metode prototype evolutionary karena metode prototype ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh device system.

1.5.4 Metode Pengujian

Pada metode testing ini penulis melakukan uji coba dengan Blacbox terhadap prototype yang telah dibuat agar diketahui apakah prototype sudah berjalan sesuai ketentuan yang diharapkan dan dapat membantu kegiatan operasional.

(26)

7 1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas penulisan ini, maka materi- materi yang tertera pada penulisan ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan SKRIPSI ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, konsep dasar elisitasi dan literature review.

BAB III SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat PT Nava Hita Karana, visi dan misi PT Nava Hita Karana, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement tentang rancangan pada pembuatan alat deteksi suhu mesin Molding Complate Mold.

(27)

8 BAB IV HASIL DAN UJI COBA PENELITIAN

Bab ini menjelaskan hasil rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype NodeMCU ESP8266, implementasi sistem kontrol serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari skripsi dan saran-saran terhadap sistem yang diusulkan dan kesan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

(28)

2.1 Teori Umum

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

A. Devinisi Sistem

Sistem konsep sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem.Untuk itu sebaiknya kita harus mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya dari pengertian konsep dasar sistem, beberapa pengertian dari dari para ahli :

MenurutElisabet Yunaeti Anggraeni(“2017:1”) Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan- ketentuan aturan yang sistematis dan tersetruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.

Menurut Yohanes Manihuruk (“2019:241”), Sistem adalah sebuah perangkat lunak atau seperangkat unsur-unsur yang saling terkaitsatu sama lain dalam suatu inter relasi berbagai unsur yang tergabung dalam sebuah lingkungantertentu (Ludwig v Bartalanfy).

Menurut Ardiansyah Purnomo (“2019:2”), Sistem adalah Sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan denagn cara-cara

(29)

tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

“Menurut Shilvia Sandra (“2019:15”), “Sistem adalah kumpulan komponen atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis untuk mencapai tujuan yang sama.”.

Menurut Nafiudin,S.E (2018:6),“Sistem dapat dikatakan sebagai seperangkat elemen yang dapat digabungkan satu dengan yang lain untuk satu tujuan yang sama”.

Sedangkan pengertian sistem Menurut Ardiansyah Purnomo (“2019:2”), “Sekelompok elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan maksud dan tujuan yang sama untuk melaksanakan sasaran yang telah ditentukan””.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Karakteristik Sistem

Menurut Mitha Amelia Dianty (2016:27), Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

(30)

Gambar 2.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem

1. Komponen (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen sub sistem atau bagian dari sistem

2. Lingkungan Luar(Enviroment)

Lingkungan luar adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan dapat bersifat

Sasaran/Tujuan (Objective/Goal)

Keluaran (Output)

Proses (Process)

Lingkungan Luar (Enviroment)

Batasan (Boundary)

Jalinan (Interface) Masukan

(Input)

(31)

menguntungkan yang harus tetap dijaga dan merugikan yangharus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

3. Batasan(Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasai antara suatu sistem dengan sistem lain yang dipandang sebagai suatu kesatuan.Batasansintem menujukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

4. Jalinan (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya yang mengalir dari subsistem.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (Maintenance input), dan masukan signal (Signal input).Maintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Proses Sistem (Process)

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akan mengolah data menjadi laporan dan informasi.

7. Keluaran Sistem (Output)

(32)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi pengeluaran yang berguna dan sisa pembuangan.Contoh computer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang berguna.

8. Sasaran atau Tujuan (Objective or goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dibutuhkan sistem.

C. Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:5-6), Sistem dapat di klasifikasikan menjadi beberapa bagian, antara lain :

1. Sistem Deterministik (Deterministic system)

Bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya.

2. Sistem Tertutup(Close system)

Sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa adanya ikut campur dari lingkungan luar, secara teoristis sistem tertutup kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada relatively closed system.

3. Sistem Terbuka (Open system)

Sistem yang berhubungan dan terpengaruh pada lingkungan luar.

Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau

(33)

subsistem lain. Karna sistem ini terpengaruh dari lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

4. Sistem Probabilistik (Probabilistic system)

Sistem hanya bisa dilacak dengan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidak pastian nilai yang sesunguhnya.

5. Sistem Alamiah (Alamiah system)

Sistem yang muncul secara alami tanpa ada campur tangan dari manusia.

2.1.2 Konsep Dasar Informasi A. Definisi Data

Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data.

Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

1. MenurutMia Andini (2015:48), “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

2. Menurut Rahayu (2019:3), “Data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

3. MenurutAzizah (2017:16), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

(34)

4. Menurut Triyono (2019:13), “Data adalah bahan mentah dari fakta-fakta yang dioleh kembali sebagai input dalam menghasilkan suatu informasi”

5. Menurut Tandilintin (2019:70) “Data bisa juga didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objek”.

6. Menurut Sutarma Permana (2018:207), “Data adalah fakta dari hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa, huruf- huruf, angka, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.

B. Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti:

informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

(35)

1. Menurut Mulyati(2018:119), “Informasi adalah sebuah nilai, arti atau manfaat yang dihasilkan dari proses pengolahan berbagai sumber data”.

2. Menurut Triyono (2019:13), “Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang telah diorganisasi menjadi bentuk yang lebih berguna lagi dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.

3. Menurut Maulani(2019:3), “Informasi adalah Data-data yang telah diolah,ditujukan untuk seseorang, organisasi, atau siapa saja yang membutuhkannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

C. Kualitas Informasi

Menurut Tata sutabri dalam Azizah, (2017:16), Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini:

1. Akurat (Accurate), Informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut

(36)

2. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi

3. Relevan (Relevance), Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

D. Nilai Informasi

Menurut Azizah, (2017:17), “Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit”. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility), Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh

(37)

secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian (Accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan Waktu (Timelines) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan pentingbmenjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi

(38)

7. Fleksibilitas (Flexibility) Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat Dibuktikan (Verified) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasitersebut dapat dibuktikan kebenarannya.Tidak Ada Prasangka(Unprejudiced) Nilaiinformasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidakmenimbulkan prasangkadan keraguan adanya kesalahan informasi.

9. Dapat Diukur (Measurable)Informasi untuk pengambilan keputusanseharusnya dapatdiukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Komputer

A. Definsi Sistem Komputer

Menurut Firdaus dalam Huda (2017:45) “Mengatakan bahwa menurut perspektif pengguna, antaramuka adalah bagian yang tampak dan merupakan bagian terpenting dari sistem komputer”.

Menurut Irawati (2018:75) “Dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semiterstruktur yang spesifik”.

Menurut Nopredi (2019:4) “dalam sistem komputer terdapat software (perangkatlunak), hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia)”.

(39)

2.1.4 Konsep Dasar Internet

A. Definisi Internet

Menurut Sidik (2018:69) “Internet yang merupakan singkatan dari interconnection networking adalah kumpulan jaringan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan protocol TCP/IP untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia”.

Menurut Purnama (2015:18) “Internet ialah sebuah jaringan komputeryang saling terhubung keseluruh dunia tanpamengenal batas territorial hukum dan budaya.Secara fisik internet dianalogikanseperti jaringan laba – laba (the web) yangmenyeliputi bola dunia dan terdiri dari titik –titik (node) yang saling berhubungan”.

Menurut Siregar dalam Sutopo (2016:25) “Internetatau Interconnected Networking merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, terhadap masalah sosial misalnya dengan menggunakan alat–alat bantu online untuk mencapai bisnis elektronik(e-commerce),kepemilikan informasi dan interaksi dengan masyarakat”.

(40)

2.1.5 Konsep Dasar MetodePrototype

A. Definisi MetodePrototype

Berikut ini adalah pengertian dari Prototype menurut para ahli dan berbagai sumber:

Menurut Adi Fitra Andikos dalam Michael (2018:61),

“Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Prototype mewakili model produk yang akan dibangun atau mensimulasikan struktur, fungsional, dan operasi system”.

Menurut Darmawan dalam Martono (2017:163), “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Menurut Wiyancoko dalam Soetarno (2016:305-306),

”Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan”.

Menurut Mubarak (2018:3), “Prototype sebagai sebuah penaksiran produk melalui satu atau lebih dimensi yang menjadi perhatian”.

(41)

MenurutSarmidi (2018:38), ”Prototipe (Prototype) adalah suatu proses dalam membangun sebuah model yang menunjukkan fitur dari produk yang diusulkan, layanan atau sistem. Dalam membangun sebuah model yang sesuai dengan kebutuhan dasar bisnis, maka prototipe memungkinkan pengguna untuk melihat, bekerja dengan, dan mengevaluasi model dengan menyarankan perubahan pada model yang meningkatkan kemungkinan sebuah keberhasilan dari sistem yang diusulkan.

B. Jenis-Jennis MetodePrototype

Menurut Sasankar dan Vinay Chavan dalam Saefullah (2015:64), terdapat tiga pendekatan utama Prototyping yaitu : 1. THROW-AWAY Prototype

dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

2. INCREMENTAL Prototype

finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah.

Desain produk finalnya secara keselueuhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

3. EVOLUTIONARY

Pada metode ini, prototype tak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Sistem atau produk yang sebenarnya

(42)

dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

C. Tahapan-Tahapan MetodePrototype

Menurut Mulyanto dalam Somadani (2018:3), Tahapan- tahapan prototype adalah sebagai berikut :

1. Analisa kebutuhan sistem

Tahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan system dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi sistem. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan kehandalan atau reliabilitas.

2. Study Kelayakan

Untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan.

3. Pengujian sistem

Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi sistem.Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan.

(43)

2.1.7 Konsep Dasar Elisitasi A. Defisini Elisitasi

Menurut Arif (2015:17), “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. requirements elicitiation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers.

It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requrements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed”.

(Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi.Ini perlu pengembang sistem.Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku

(44)

kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

Menurut Bachtiar (2015:74), “Elisitas berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen untuk dieksekusi.”

B. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar (2015:74), Adapun Tahap-Tahap Elisitasi adalah sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penyusununtuk dieksekusi.

a) “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b) “D” pada MDI itu artinya Desirable.

Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

(45)

c) “I” pada MDI itu artinya inessential.

Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

a. T artinya Technical.

Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. O artinya Operational.

Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Economy

Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

(46)

2) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

3) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Konsep Dasar Flowchart

A. Definisi Flowchart

Menurut Anharku dalam Putra (2018:81),

“Flowchartadalah sebuah media penyajian sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan pengolahan data dan informasi atau penggambaran dari tahapan dan urutan prosedur dari suatu program.

Flowchart membantu analis dan programmer untuk memecahkan permasalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan membantu untuk menganalisis alternatif-alternatif lain dalam membuat suatu program. Systemflowchart adalah penggambaran urutan proses yang terjadi dalam sebuah sistem dengan menunjukkan alat input, output serta media penyimpanan dalam proses pengolahan data. Program flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara detail dan hubungan antara suatu proses dengan proses lainnya dalam suatu sistem”.

(47)

Menurut Zola (2018:215), “Flowchart adalah suatu diagram menggunakan simbol-simbol khusus yang sudah menjadi standard internasional yang berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah”.

Menurut Hartono dalam Diaz (2016:2), “Flowchart adalah diagram (chart) yang menunjukan alir (flow) didalam sistem atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka menyimpulkan bahwa Flowchart merupakan suatu teknik analisa dengan penyajian secara grafis untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi, dan diterapkan dalam suatu bentuk program yang logikal dan ringkas.

B. Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Hartono dalam Diaz (2016:2), Ada lima macam diagram alir yaitu:

1. Diagram alir sistem (system flowchart).

2. Diagram alir dokumen (documents flowchart).

3. Diagram alir skematik (schematic flowchart).

4. Diagram alir program (program flowchart).

5. Diagram alir flowchart (process flowchart).

(48)

Menurut E Panggabean (2018:131), Flowchart dapat dibagi dalam dua bagian yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Flowchart, merupakan satu bagian dengan simbol- simbol tertentu dengan menggambarkan urutan prosedur dari suatu sistem komputerisasi.

2. Program Flowchart, merupakan satu bagian dengan simbol- simbol tertentu dengan menggambarkan urutan proses dari suatu sistem program.

Dengan demikian flowchart adalah suatu bagain yang penting didalam pemrograman sebagai urutan gambar dari setiap instruksi yang akan dituangkan kedalam salah satu bahasa komputer.

Tabel 2.2 Simbol-simbol FlowChart

(49)

2.2.2 Konsep Dasar Microcontroller A. Definisi Microcontroller

MenurutWinotodalam Muhammad (2019:214) Microcontroller

adalahsebuahsystemmicroprosessordimanadidalamnyasudahterdapa t CPU, RAM, ROM, dan I/O. Clock danperalatan internal lain yang sudahsalingterhubungdansudahdanterorganisasidenganbaikolehpab rikpembuatnya yang dikemasdalamsatu chip siappakai.

Menurut Sumardi dalam Nugraha (2018:242), “menyatakan, bahwa mikrokontroler adalah mikroprosesor yang dikhususkan untuk instrumentasi dan kendali. Mikroprosesor merupakan suatu

(50)

serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus”.

Menurut Syahwil dalam Annisa (2018:25), “mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”.

B. Fungsi Microcontroller

Fungsi microcontroller ada banyak sekali sampai tidak bisa disebutkan semua tetapi ada beberapa yang penting yaitu :

1. Sebagai Counter

2. Sebagai decoder dan Encoder 3. Sebagai Flip-Flop

4. Sebagai Pembangkit Osilasi 5. Sebagai Timer

6. Sebagai ADC ( Analog Digital Converter ) C. Jenis-Jenis Microcontroller

1. Microcontroller Alv and Vegards (AVR) Risc prosesor atau sering disebut AVR merupakan microcontroller RICS 8 bit.

Karena RISC inilah sebagian dari kode intruksinya yang dikemas dalam suatu siklus clock. Microcontroller AVR merupakan salah satu jenis arsitektur microcontroller yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki berbagai kelebihan dan merupakan penyempurnaan dari

(51)

arsitektur microcontroller-microcontroller yang sudah ada.

Berbagai seri microcontroller AVR teleh di peroduksi oleh Atmel yang digunakan didunia sebagai microcontroller yang bersifat low cost dan high performance.

2. Microcontroller MCS -51Microkontroller ini termasuk dalam keluarga microconteroller CISC (Complex Intruction Set Computer) sebagian besar intruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Microcontroller MCS51 buatan Atmel terdiri dari 20 versi kaki dan versi 40 kaki. Microcontroller ini dilengkapi dengan Flash PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) sebagai media memori program.

3. Microcontroller PCI adalah merupakan kepanjanga dari Programmable Interface Conteroller. PIC termasuk keluarga microconteroller berarsitektur Hardvard yang dibuat oleh Microchip Tecnology. Awalnya dikembangkan oleh devisi microelektronik general instruments dengan nama PIC1640.PIC memungkinkan untuk mengontrol perangkat output ketika sedang dipicu oleh sensor dan switch. Program dapat dihasilkan dengan mengunakan diagram alur dalam perangkat lunak komputer, yang kemudian dapat didownload kedalam chip PIC dan bisa ditulis ulang, memory jenis ini disebut flash memory.

(52)

2.2.3 Konsep Dasar SDLC A. Definisi SDLC

Menurut Fauzan (2018:3), Metode System Development Life Cycle (SDLC) / siklus hidup pengembangan sistem dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau sistem informasi.

Menurut Rosa dalam Basya (2019:19), “SDLC mencakup sejumlah fase atau tahapan. Pada dasarnya, setiap model pengembangan SDLC mempunyai siklus yang sama. Model pengembangan SDLC waterfall bersifat paling sederhana sehingga cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah”.

Menurut Hakim (2019:70), “SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem- sistem perangkat lunak sebelumnya” (berdasarkan best practice atau cara- cara yang sudah teruji baik).

B. Tahapan SDLC

Menurut Pratama (2018:41), “Dalam rekayasa sistem atau rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunaka

(53)

untuk mengembangkan sistem-sistem”. SDLC mempunyai beberapa fase, yaitu:

1. Perencanaan sistem (System Palnning).

2. Analisis Sistem (System Analysis).

3. Perancangan Sistem (System Design).

4. Implementasi Sistem (System Implementation).

5. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance).

2.2.4 Konsep Dasar Node MCU ESP8266 A. Definisi Node MCU ESP8266

Menurut Mochamad (2017:1) NodeMCU merupakan modul wifi yang serba bisa karena telah dilengkapi dengan GPIO, ADC, UART dan PWM.

Menurut Dwi (2019:10) Node Mcu adalah Open-source firmware dan pengembangan kit yang membantu untuk membuat prototipe produk IOT (Internet of Things) dalam beberapa baris skrip Lua Node Mcu adalah sebuah platform open source IOT (Internet Of Things).

Menurut Rianti (2019 :17) NodeMCU adalah sebuah board elektronik yang berbasis chip ESP8266 dengan kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga koneksi internet (WiFi).

B. Fungsi NodeMCU

Menurut Adibrata, M. Farhan (2020:8), NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware

(54)

port yang berfungsi untuk pemorgaman maupun power supply.

Selain itu juga pada NodeMCU di lengkapi dengan tombol push button yaitu tombol reset dan flash. NodeMCU menggunakan bahasa pemorgamanan Lua yang merupakan package dari esp8266.

Bahasa Lua memiliki logika dan susunan pemorgaman yang sama dengan c hanya berbeda syntax. Jika menggunakan bahasa Lua maka dapat menggunakan tool Lua loader maupun Lua uploder. Selain dengan bahasa Lua NodeMCU juga support dengan sofware Arduino IDE dengan melakukan sedikit perubahan board manager pada Arduino IDE. Sebelum digunakan Board ini harus di Flash terlebih dahulu agar support terhadap tool yang akan digunakan. Jika menggunakan Arduino IDE menggunakan firmware yang cocok yaitu firmware keluaran dari Ai- Thinker yang support AT Command. Untuk penggunaan tool loader Firmware yang di gunakan adalah firmware NodeMCU.

Gambar 2.4NodeMCU ESP 8266

NodeMCU berukuran panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan berat 7 gram.Board ini sudah dilengkapi dengan fitur WiFi dan

(55)

Firmwarenya yang bersifat opensource. Konfigurasi NodeMCU ESP8266

C. Spesifikasi NodeMCU

Menurut Adibrata, M. Farhan (2020:8), Spesifikasi NodeMCU adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Spesifikasi Node Mcu

SPESIFIKASI NODEMCU V3

Mikrokontroller ESP8266

Ukuran Board 57 mmx 30 mm

Tegangan Input 3.3 ~ 5V

GPIO 13 PIN

Kanal PWM 10

10 bitADC Pin 1 Pin

Flash Memory 4 MB

Clock Speed 40/26/24 MHz

WiFi IEEE 802.11 b/g/n

Frekuensi 2.4 GHz – 22.5 Ghz

USB Port Micro USB

Card Reader Tidak Ada

USB to Serial Converter CH340G

(56)

2.2.5 Konsep Dasar Arduino IDE A. Definisi Dasar Arduino IDE

Menurut Pasha (2016:21) Arduino IDE adalah aplikasi pengembangan terintegrasi yang hadir untuk perangkat arduino dan membantu mengkodekan mikrokontroler Arduino untuk menghubungkan sensor dan jenis komponen lainnya dan melakukan operasi pada domain lokal dan global dengan bantuan fungsi pustaka.

Menurut Santoso dalam Khumaidi (2017:3)“Untuk memprogram board Arduino, kita butuh aplikasi IDE (Integrated Development Environment) bawaan dari Arduino. Aplikasi ini berguna untuk membuat, membuka, dan mengedit source code Arduino (Sketches, para programmer menyebut source code arduino dengan istilah "sketches"). Selanjutnya, jika kita menyebut source code yang ditulis untuk Arduino, kita sebut "sketch" juga. Sketch merupakan source code yang berisi logika dan algoritma yang akan diupload ke dalam IC mikrokontroler (Arduino).”

(57)

Gambar 2.5 IDE Arduino Sumber : WWW.Arduino.cc yang terdiri dari :

1. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa Processing.

2. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa memahami Bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.

3. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari

(58)

2.2.6 Konsep Dasar IOT (Internet of Things) A. Definisi Internet of Things

Menurut Fredy Susantodan Budi Artono (2017:96) Internet of Things adalah jaringan dari benda-benda yang saling terhubung satu sama lain melalui internet, Akan sangat mudah mengatakan bahwa smartphone yang bertebaran saat ini merupakan perangkat IoT.

Smartphone sudah memiliki kemampuan untuk terkoneksi dengan internet, dan rata-rata sudah dilengkapi dengan beberapa sensor seperti layar sentuh, sensor cahaya, akselerometer, gyroskop, dan kompas. Akan tetapi satu hal yang terpenting dalam IoT, bahwa sensorsensor ini harus dapat berkomunikasi dengan perangkat lain, dan ini yang tidak kita temukan pada smartphone terkecuali kita memasang aplikasi yang membuatnya melakukan hal tersebut.

Dengan perkembangan teknologi mikrokontroler dan juga koneksi internet yang semakin mudah dijangkau, IoT akan menjadi tren dan budaya baru yang akan mengubah kehidupan manusia.

Dimulai pada awal tahun 90-an orang-orang mulai memperbincangkan tentang teknologi Internet of Things

B. Spesifikasi Modul Sensor

Menurut Putri Ananda, Haryadi (2020:343) Spesifikasi Modul Sensor pHadalah sebagai berikut:

Tabel 2.3Spesifikasi Sensor pH

(59)

Pemanas tegangan 5±0 2 V (AC • DC)

Bekerja saat ini 5-10mA

Deteksi rentang konsentrasi PH0-14

Deteksi rentang suhu 0-80 Celcius

Waktu respon ≤ 5 S

Waktu stabilitas ≤ 60 S

Konsumsi daya ≤ 0.5 S

Suhu kerja s) -10 ~ 50 Celcius (nominal suhu 20 Celciu

Bekerja kelembaban 95% RH (nominal kelembaban 65% RH)

Ukuran 42mm x 32mm x 20mm

Output analog tegangan output

sinyal

(60)

Berat 25g

2.2.7 PowerBanks

Menurut Tyas Kartika Aminardi , Achmad Zakki Falani(2017:19) Power Bank adalah sebagai pengisi daya gadget saat kita sedang berada diluar dan jauh dari sumber listrik. Fungsi power bank dapat disebut juga sebagai penyimpan daya atau dapat dianalogikan sebagai batrei cadangan, namununtuk penggunannya kita tidak perlu mencopot batrei handphone, kita cukup menancapkan kabel seperti saat kita men-charger menggunakan charger biasa. Power bank memang khusus dibuat untuk orang-orang lapangan yang jarang masuk ruangan, dan orang yang sering dalam perjalanan. Benda mungil itu memiliki bermacam-macam kapasitas daya mulai dari ribuan mAh sampai puluhan ribu mAh. Untuk penggunaan power bank sendiri cukup mudah. Untuk pengisian cukup dilakukan seperti saat kita men-charge handphone biasa. Setelah penuh power bank dapat digunakan. Pemasangannya juga hanya seperti saat kita mencharge handphone biasa. Untuk lama tidaknya sebuah power bank dapat digunakan tergantung dari daya yang dapat disimpan dari powerbank tersebut (biasanya dalam ukuran mAh).

Menurut Sulhi, Muhamad Saifudin, ( 2017 : 275) Powerbank berasal dari bahasa inggris yang artinya adalah “penyimpan tenaga”. Iya itulah arti powerbank secara bahasa. Powerbank adalah sebuah alat yang kecil yang praktis dan mudah di bawa kemanamana, powerbank ini sendiri mempunyai fungsi untuk men- charge kembali ponsel atau gadget anda

(61)

saat gadget anda mulai kehabisan daya saat anda berada di luar ruangan yang tidak terdapat stop kontak atau colokan listrik. Jika kita lihat dari fungsi powerbank ini, alat ini bisa juga di sebut portable charger karena alat ini dapat di gunakan untuk mengisi ulang batre ponsel atau gadget kapan pun dan dimana pun anda berada. Powerbank ini sangat cocok untuk orang yang mempunyai suatu bisnis, cocok untuk orang-orang lapangan yang jarang berada di dalam ruangan, dan juga cocok untuk orang-orang yang sering ada dalam perjalanan. Powerbank ini adalah benda mungil yang mempunyai berbagai macam kapasitas daya, mulai dari 3000 mAh sampai 11000 mAh.

Menurut Diao, Weiping, (2020:4) A power bank is a portable battery system which is used to provide energy to portable appliances including smartphones and tablets. The need for power banks arose primarily with the trend to make smartphones compact and light, which limited the space for batteries, resulting into limited battery runtime.

Power bank adalah sistem baterai portabel yang digunakan untuk menyediakan energi ke peralatan portabel termasuk smartphone dan tablet.

Kebutuhan akan powerbank muncul terutama dengan tren untuk membuat smartphone kompak dan ringan, yang membatasi ruang untuk baterai, sehingga waktu kerja baterai menjadi terbatas.

(62)

Gambar 2.8 Design PowerBank

2.2.8. Literatur Review

A. Definisi Literatur Review

Menurut Rahardja (2017:176), “Literature review adalah sebuah rangkuman atau intisari dari hasil temuan peneliti terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menulis suatu artikel ilmiah atau penelitian baru mengenai suatu project. Literature review ini dapat membantu peneliti dalam mendapatkan ide-ide dari hasil terdahulu untuk bisa dikembangkan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya sudah ada”.

Menurut Roihan (2018:62), “literature review dalam suatu penelitian adalah untuk mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil

(63)

penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Berikut ini adalah penelitian yang dilakukan dan memiliki relevansi yang searah dengan penelitian ini diantara lain:

1. Penelitian yang dilakukan I Gusti Ngurah Agung Mahardika, I Wayan Arta Wijaya, dan I Wayan Rinas (2016) dari program study Teknik Elektronika Universitas Udayana. Dengan judul “RANCANG

BANGUN BATERAI CHARGE CONTROL

UNTUK SISTEM PENGANGKAT AIR

BERBASIS ARDUINO UNO MEMANFAATKAN SUMBER PLTS”. Penelitian ini menggunakan Solar Panel, Charge Control, Baterai, Arduino Uno Hasil dari sistem charge control ini mampu melakukan pengisian untuk aki GS 12V10Ah dengan arus pengisian mengikuti arus dari PLTS dengan rata-rata arus pengisian sebesar 2,065 ampere.

2. Penelitian yang dilakukanBudi Artono dan Fredy Susanto (2017) dari program studi Teknik KomputerPoliteknik Negri Madiun dengan judul

“LED control system with cayenne framework for the Internet of Things (IoT)”. Penelitian ini menggunakan arduino uno dihubungkan dengan platform IoT yaitu cayenne melalui koneksi wifi.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan aplikasi berbasis web menggunakan konsep sistem pakar dengan metode inferensi forward chaining yang dapat membantu pengguna dalam menyelesaikan

Oleh karena itu, pada Tugas Akhir ini penulis mengambil judul monitoring sensor mesin industri diaArea divisi kapal niaga PT PAL Surabaya menggunakan aplikasi IoT berbasis

Adapun penelitian tugas akhir ini berjudul “Sistem Monitoring Suhu dan Kelembapan Dengan Sensor BME280 Menggunakan Frekuensi Radio Berbasis Arduino Mega” yang dilaksanakan

Alat ini menggunakan sensor level water, Mikrokontroler NodeMCU dan LCD.Sensor level water adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian air di

Pada penelitian ini metoda yang digunakan adalah metode fuzzy mamdani untuk memberikan output berupa suhu ac, dalam perancangan sistem alat yang digunakan menggunakan peralatan