• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARSITEKTUR SISTEM MONITORING RUANGAN MELALUI WIFI KAMERA BERBASIS INTERNET MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ARSITEKTUR SISTEM MONITORING RUANGAN MELALUI WIFI KAMERA BERBASIS INTERNET MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

FAUZIA FADHILA 1510024262005

SISTEM INFORMASI YAYASAN MUHAMMAD YAMIN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG

2019

(2)
(3)
(4)

i

Nama : Fauzia Fadhila

NPM : 1510024262005

Program Studi : Sistem Informasi

Pembimbing I : Veni Wedyawati, M.Kom Pembimbing II : Elmawati, M.Kom

ABSTRAK

Keamanan rumah sangat penting di perhatikan oleh sipemilik rumah karena rumah yang ditinggalkan dalam keadaan kosong rawan terhadap pencurian atau perampokan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu arsitektur sistem monitoring ruangan yang nantinya sipemilik rumah dapat memantau keadaan rumah menggunakan smartphone/android. Sistem kerja dari ip kamera yaitu kamera harus terhubung dengan wifi yang memanfaatkan teknologi wireless.

Kamera ini akan menangkap gambar/video, apabila kamera menangkap gambar/video maka kamera memprosesnya dan memberikan notifikasi atau alarm ke android/smartphone. Maka sipemilik rumah dapat melihat atau live streaming melalui smartphone/android. Dengan adanya ip kamera ini memudahkan sipemilik rumah memantau keadaan rumah dan dapat meningkatkan keamanan rumah agar lebih efektif.

Kata Kunci : ip kamera, keamanan rumah, android/smartphone

(5)

ii

Name : Fauzia Fadhila

NPM : 1510024262005

Study Program : Information System The Level of Education : Strata 1 (S1)

Advisors : 1. Veni Wedyawati, M.Kom

2. Elmawati, M.Kom

ABSTRACT

Home security is important to attention for your home because house left empty are prone to theft or robbery. The study research purpose is to make a architecture of monitoring room which later your home could to monitor your home use your handphone or smartphone. Work system from ip camera is camera must to connected to wifi and use wirelless technologi. camera will capture image or videos, if camera capture image or videos then camera give notification or alarm to smartphone or handphone. Then your home can see in your screen handphone or you get live streaming in your phone. The help ip camera make it easy for you to monitor situation your home and get improve home security to be more efective.

Keywords: Ip Camera, security home, android/smartphone

(6)

iii

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Arsitektur Sistem Monitoring Ruangan Melalui Wifi Kamera Berbasis Internet Menggunakan Platform Android”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berupa dukungan, dorongan, semangat, bimbingan, petunjuk, dan nasehat dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Antonius, SE, selaku Ketua Yayasan Muhammad Yamin Padang.

2. Bapak Riko Ervil, MT, selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

3. Ibu Tri Ernita, ST, MP, selaku Wakil Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

4. Ibu Veni Wedyawati, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi dan Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk penulis dalam memberikan arahan dan konsultasinya serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Elmawati, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk penyusunan skripsi.

6. Staf Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang selaku yang memberikan saran dan motivasi bagi penulis.

(7)

iv

8. Dan teman sejawat sesama mahasiswa di Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang yang telah memberi saran dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk kelancaran penyusunan skripsi ini.

Penulis mengharapkan semoga skripsi ini berguna. Penulis juga menyadari dalam menyusun skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, dan dapat dijadikan landasan untuk kesempurnaan skripsi yang penulis buat ini.

Demikianlah skripsi ini penulis buat sehingga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.

Padang, Juli 2019

Penulis

(8)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 3

1.6 Manfaat Penelitian ... 4

1.6.1 Bagi Penulis ... 4

1.6.2 Bagi Akademik ... 4

1.6.3 Bagi Pengguna ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori... 5

2.1.1 Sistem Informasi ... 5

2.1.1.1 Pengertian Sistem ... 5

(9)

vi

2.1.2 Jaringan Komputer ... 8

2.1.2.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 8

2.1.2.2 Tujuan/Manfaat Jaringan Komputer ... 9

2.1.2.3 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 9

2.1.2.4 Protokol Jaringan ... 10

2.1.2.5 Elemen Penting Protokol ... 11

2.1.2.6 IP Address ... 11

2.1.2.7 DNS (Domain Name System) ... 12

2.1.2.8 Wifi ... 12

2.1.3 Internet ... 13

2.1.4 Visual Studio 2010 ... 14

2.1.4.1 Pengertian Visual Studio 2010 ... 14

2.1.4.2 Sejarah Visual Basic 2010 ... 14

2.1.4.3 Keistimewaan dari Visual Basic 2010 ... 15

2.1.4.4 Data, Variabel, dan Operator ... 16

2.1.4.5 Komponen Pokok dalam Visual Basic 2010 ... 18

2.1.5 Android ... 20

2.1.5.1 Pengertian Android ... 20

2.1.5.2 Fitur dan Arsitektur Android ... 21

2.1.5.3 Kelebihan Android ... 22

(10)

vii

2.1.6 Pengertian Kamera dan Kamera Video ... 25

2.1.6.1 CCTV (Close Sircuit Television) ... 26

2.1.6.2 Sejarah IP Camera ... 27

2.1.6.3 Pengertian IP Camera ... 28

2.1.6.4 Fitur-Fitur IP Camera ... 30

2.1.6.5 Perbedaan IP Camera dengan CCTV ... 31

2.1.6.6 Bagian-Bagian IP Camera ... 32

2.1.6.7 Jenis-Jenis IP Camera ... 33

2.1.7 Pegembangan Sistem ... 34

2.1.7.1 Waterfall ... 34

2.1.7.2 SDLC (System Development Life Cycle) ... 35

2.1.7.3 Fungsi Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 36

2.1.7.4 Prinsip Pengembangan Sistem ... 36

2.1.7.5 Teknik Pengembangan Sistem ... 37

2.1.7.6 Tahapan Siklus Pengembangan Sistem SDLC ... 37

2.1.8 Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi ... 38

2.1.9 Pengolahan Citra ... 42

2.1.10 Sistem Pemantau dan Smart Home ... 42

2.1.11 Spesifikasi Alat ... 44

2.2 Kerangka Konseptual ... 46

(11)

viii

3.4.1 Metode Pustaka ... 48

3.4.2 Metode Analisis... 48

3.4.3 Perancangan dan Implementasi ... 49

3.5 Kerangka Metodologi Penelitian ... 50

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 53

4.2 Prinsip Kerja Sistem Monitoring Ruangan ... 54

4.3 Perancangan Alat ... 54

4.3.1 Perancangan Hardware ... 55

4.3.2 Perancangan Software ... 55

4.4 Langkah-Langkah Penginstalan ... 62

4.5 Sistem Kerja IP Camera ... 63

4.6 Desain Sistem ... 63

4.6.1 Flowchart Sistem Monitoring Pada Smartphone ... 64

4.6.2 Flowchart Sistem Monitoring Pada Monitor/PC ... 65

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengujian Alat... 68

5.1.1 Pengujian Terhadap Monitor/PC ... 68

5.1.2 Pengujian Terhadap Smartphone ... 69

5.2 Analisa Data... 70

(12)

ix

6.1 Kesimpulan ... 75 6.2 Saran ... 76 DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

(13)

x

Gambar 2.2 Toolbox... 19

Gambar 2.3 Form Pada Visual Basic 2010 ... 19

Gambar 2.4 Codding Pada Visual Basic 2010 ... 20

Gambar 2.5 Rangkaian CCTV ... 26

Gambar 2.6 IP Camera ... 29

Gambar 2.7 Rangkaian IP Camera ... 30

Gambar 2.8 Jenis IP Camera ... 34

Gambar 2.9 Tahapan Metode Waterfall ... 35

Gambar 2.10 Komponen Smart Home ... 43

Gambar 2.11 Kerangka Konseptual ... 46

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian ... 50

Gambar 4.1 Play Store Pada Android ... 56

Gambar 4.2 Aplikasi Yoosee ... 56

Gambar 4.3 Tampilan Registrasi Login ... 56

Gambar 4.4 Registrasi Pendaftaran ... 57

Gambar 4.5 Menu Login Yoosee ... 58

Gambar 4.6 Tampilan Layar Pada Smartphone ... 58

Gambar 4.7 Tampilan Pada Ip Camera Viewer 4 ... 59

Gambar 4.8 Setup.exe Pada Visual Basic 2010 ... 60

Gambar 4.9 Tampilan Setup.exe ... 61

(14)

xi

Gambar 4.13 Tampilan Visual Basic 2010... 62

Gambar 4.14 Flowchart Sistem Monitoring Pada Smartphone ... 64

Gambar 4.15 Flowchart Sistem Monitoring Pada PC ... 66

Gambar 5.1 Tampilan Monitoring Melalui Monitor/PC ... 69

Gambar 5.2 Tampilan Login Aplikasi ... 69

Gambar 5.3 Tampilan Monitoring Melalui Smartphone ... 70

Gambar 5.4 Tampilan Rekaman ... 74

(15)

xii

Tabel 2.2 Simbol Flowchart ... 39 Tabel 2.3 Spesifikasi Perangkat Keras ... 44 Tabel 2.4 Spesifikasi Perangkat Lunak ... 45

(16)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi semakin hari semakin pesat. Perkembangan ini sangat begitu nampak pada bidang teknologi informasi yang semakin maju.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat canggih menyebabkan meningkatnya permintaan sumber daya manusia. Dengan kemajuan ini memudahkan masyarakat dalam pemecahan masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu membantu penggunanya dalam pemantauan keamanan rumah.

Keamanan rumah sangat penting diperhatikan oleh sipemiliknya karena rumah yang ditinggalkan dalam keadaan kosong rawan terhadap pencurian atau perampokan. Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian pemilik rumah kurang memperhatikan keamanan rumah yang terlihat dari rapuhnya sistem keamanan rumah, misalnya menggunakan sistem keamanan konvensional dengan membuat tembok dan pagar yang tinggi, menggunakan terali besi untuk melindungi rumah dari bahaya baik yang terjadi dari dalam maupun dari luar rumah.

Keamanan merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakat, dengan keamanan yang baik maka kita akan merasa aman baik itu dilingkungan keluarga, masyarakat maupun tempat kita bekerja. Peranan teknologi dalam hal ini sangat membantu manusia yaitu dalam memonitoring

(17)

aktivitas-aktivitas yang tidak pernah terdokumentasi dan hasilnya pun tidak bisa diketahui ketika terjadi suatu kejadian.

Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat ini memberikan kemudahan pada manusia untuk memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bantuan teknologi yang terprogram secara otomatis melalui komputer atau alat canggih lainnya akan dapat membentuk penggunanya mendapatkan rasa aman, memantau sistem keselamatan dan keamanan rumah.

Salah satu cara untuk mengantisipasi masalah ini yaitu dengan menggunakan bantuan kamera pemantau. Internet Protocol Camera (IP Camera) merupakan salah satu pilihan yang banyak diminati karena memiliki kehandalan, fleksibilitas serta hemat biaya.

Untuk itu, sistem yang digunakan harus mampu berinteraksi dengan pemilik rumah dengan cara yang lebih humanis. Penggunaan IP kamera dipasang dengan memperhatikan arsitektur rumah yang sudah ada. Pemasangannya dapat dipasang pada tempat strategis seperti dalam ruangan. Jika terdeteksi adanya kejadian, maka sistem secara otomatis merekam kondisi tersebut melalui kamera, kemudian pemilik rumah dapat memantau melalui perangkat smartphone.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat sebuah judul “Arsitektur Sistem Monitoring Ruangan Melalui Wifi Kamera Berbasis Internet Menggunakan Platfrom Android ”.

(18)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi beberapa masalah pada keamanan rumah sebagai berikut :

1. Sistem keamanan rumah yang masih konvensional.

2. Kurang sistem keamanan rumah dalam keadaan kosong menyebabkan rawan dari pencurian atau perampokan.

1.3 Batasan Masalah

Dalam skripsi ini, yang akan dibahas mengenai arsitektur sistem monitoring ruangan melalui wifi kamera berbasis internet menggunakan platform android dengan batasan masalah yaitu :

1. Sistem monitoring ruangan dilakukan dengan menggunakan internet.

2. Android digunakan sebagai pengontrol keamanan rumah.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka fokus permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini meliputi :

1. Bagaimana membuat arsitektur sistem monitoring ruangan melalui wifi kamera berbasis internet menggunakan platfrom android?

2. Bagaimana meningkatkan keamanan rumah agar lebih efektif?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dibahas dalam arsitektur sistem monitoring ruangan yaitu : 1. Membuat arsitektur sistem monitoring ruangan melalui wifi kamera berbasis

internet menggunakan platfrom android.

(19)

2. Meningkatkan keamanan rumah agar lebih efektif.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut : 1.6.1 Bagi Penulis

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai arsitektur sistem monitoring ruangan melalui wifi kamera berbasis internet menggunakan platfrom android.

2. Untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.

1.6.2 Bagi Akademik

Dapat dijadikan literatur penyusunan skripsi dimasa yang akan datang serta menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menambah ilmu pengetahuan dibidang teknologi informasi.

1.6.3 Bagi Pengguna

1. Memonitoring keamanan rumah lebih mudah dilakukan.

2. Sebagai bukti nyata dan dokumentasi dari suatu kejadian.

(20)

5 2.1 Landasan Teori

Pada landasan teori ini, penulis harus mengetahui beberapa hal-hal yang akan dibahas yaitu :

2.1.1 Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Asbon Hendra (2012:157) “sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contoh :

a. Sistem komputer, terdiri dari software, hardware, dan brainware.

b. Sistem akuntansi dan lain-lain”.

Menurut Gardon dkk (2005:3) dalam Indra Kanedi dkk (2013:47)

“Kumpulan dari elemen-elemen atau bagian yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2.1.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Asbon Hendra (2012:167) “informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi, ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi = input – proses – output”.

(21)

Menurut Tata Sutabri (2012:29) “teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi. Sumber informasi adalah data. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu modal untuk menghasilkan informasi”.

2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Asbon Hendra (2012:168) “suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya”. “Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi”. “Sekumpulan prosedur manual atau terkomputerisasi yang mengumpulkan/mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyebaran informasi dalam mendukung pengambilan dan kendali keputusan”. “Sekelompok orang, prosedur, input, output, dan pengolahannya secara bersama-sama menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan bagi penggunanya”.

Menurut Robert A. Leitch dalam Asbon Hendra (2012:169) “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Tata Sutabri (2012:46) “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

(22)

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.1.1.4 Komponen Fisik Sistem Informasi

Menurut Asbon Hendra (2012:170) “komponen fisik sistem informasi terbagi atas yaitu :

a. Peragkat keras komputer: CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk interaksi, serta media komunikasi data.

b. Perangkat luna komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utility- nya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), dan perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi).

c. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpanan komputer.

d. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem.

e. Personel untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:

f. Clerical personel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data melakukan inquiry = operator).

g. First level manager, untuk mengelola pemrosesan data didukung denga perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control, dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.

h. Staff specialist, digunakan untuk analisis perencanaan dan pelaporan.

i. Management, untuk pembuatan laporan berkala, permintaaan khusus, analisis khusus, laporan khusus, serta pendukung identifikasi masalah dan peluang.

Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.

(23)

2.1.2 Jaringan Komputer

2.1.2.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Sukmaaji dan Rianto (2018) dalam Taufik Ardiantoro,dkk

“jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, aplikasi dan perangkat keras secara bersama-sama. Tujuan membangun jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi”.

Menurut Asbon Hendra (2012:22) “jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan perangkat lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama, dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer, atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan, atau bahkan jutaan node”.

Menurut Melwin Syafrizal (2005:2) “jaringan komputer adalah himpunan

“interkoneksi” antara dua komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah komputer dapat membuat sebuah komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh)”.

(24)

2.1.2.2 Tujuan/Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Melwin Syafrizal (2005:14) “tujuan utama terbangunnya sebuah jaringan pada suatu perusahaan adalah:

a. Resource Sharing, yang bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data, bisa digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai.

b. High Reliability (keandalan tinggi) yang diperoleh karena tersedianya sumber daya alternatif. Misalnya, semua file dapat disalin (back-up) ke semua mesin sehingga bila salah satu mesin mati, maka file akan tetap dapat diakses dari mesin lain yang masih aktif. Selain itu dengan adanya CPU yang banyak maka bila salah CPU tidak dipakai, maka CPU lain akan mengambil alih tugasnya, walaupun kinerjanya jadi menurun. Kemampuan melanjutkan pekerjaan saat mendapat masalah pada perangkat keras adalah suatu hal yang sangat penting.

c. Saving Money (menghemat uang). Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yaang lebih baik dibanding dengan komputer yang besar.

Komputer mainframe kira-kira memiliki kecepatan 10 x lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe 10 x lipat lebih mahal”.

2.1.2.3 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Melwin Syafrizal (2005:16) “secara umum jaringan komputer terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

(25)

a. Local Area Network (LAN)

Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 200 m.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN. Misalnya, antar gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti provinsi atau negara bagian). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar. Sebagai contoh, jaringan beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan lainnya.

c. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optik, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam wilayah, tetapi mulai jangkauan area/wilayah otoritas negara lain”.

2.1.2.4 Protokol Jaringan

Menurut Melwin Syafrizal (2005:63) “protokol merupakan himpunan aturan-aturan yang memungkinkan komputer satu dapat berhubungan dengan komputer lain. Aturan-aturan ini meliputi tata cara bagaimana agar komputer bisa saling berkomunikasi; biasanya berupa bentuk (model) komunikasi, waktu (saat berkomunikasi), barisan (traffict saat berkomunikasi), pemeriksaan error saat

(26)

transmisi data, dan lain-lain. Protokol jaringan adalah berbagai protokol yang terdapat dari lapisan teratas sampai terbawah yang ada dalam sederetan protokol”.

2.1.2.5 Elemen Penting Protokol

Menurut Melwin Syafrizal (2005:72) “elemen-elemen penting dari protokol adalah syntax, semantics, dan timing

a. Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama sebagai alamat pengirim, delapan bit kedua sebagai alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri.

b. Simantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.

c. Timing mengacu pada dua karakteristik, yakni kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data itu dikirim. Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah”.

2.1.2.6 IP Address

Menurut Melwin Syafrizal (2005:110) “ip address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan.

Format ip address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bit-nya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format ip address dapat berupa bentuk biner

(27)

(xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan biner 0 atau 1). Atau dengan bentuk empat bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik. Bentuk ini dikenal dengan dotted decimal (xxx.xxx.xxx.xxx dimana xxx merupakan nilai dari 1 oktet yang berasal dari 8 bit)”.

2.1.2.7 DNS (Domain Name System)

Menurut Cartealy (2013:138) dalam Nelly Khairani Daulay (2016:32)

“DNS merupakan kependekan dari Domain Name System. Beberapa kalangan menjabarkan DNS sebagai Domain Name Service atau Domain Name Server.

DNS merupakan layanan pada jaringan yang berfungsi menerjemahkan domain menjadi alamat IP suatu komputer dan sebaliknya”.

Menurut Nelly Khairani Daulay (2016:32) “DDNS atau Dynamic Domain Name Server adalah mekanisme supaya suatu mesin mempunyai nama yang mudah diingat. Disamping itu sebenarnya fungsi utama DDNS adalah untuk mengatasi IP Address publik yang selalu berubah. Seperti kita ketahui, IP Address ada 2 lingkup. IP Address lokal dan IP Address publik. Disebut lokal karena secara fisik semua peralatan jaringan yang terhubung berada di satu area, misal kantor”.

2.1.2.8 Wifi

Menurut Muslimin (2010:Vol 2) dalam Nelly Khairani Daulay (2016:32)

“Wi-Fi adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi. Wi-Fi sebagai produk jaringan Wilayah Lokal Nirkabel (WLAN). Titik akses seperti itu mempunyai jangkauannya

(28)

dibatasi di dalam ruangan. Spesifikasi Wifi dibagi menjadi beberapa spesifikasi dan setiap spesifikasinya memiliki kecepatan dan frequensi yang berbeda”.

2.1.3 Internet

Menurut Jarot dkk (2009:1) dalam Okkita Rizan dkk (2016:47) “secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia”.

Menurut Ananda dkk dalam Okkita Rizan dkk (2016:47) “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas”.

Menurut Asbon Hendra (2012:141) “internet (inter-network) adalah sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan”.

Menurut Melwin Syafrizal (2005:195) “interconnected network atau yang lebih populer dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia”.

(29)

2.1.4 Visual Basic 2010

2.1.4.1 Pengertian Visual Basic 2010

Visual Basic 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang dikeluarkan dan dikembangkan oleh Microsoft. Metode pemrograman yang diterapkan dalam Visual Basic 2010 berorientasi kepada objek atau lebih sering dikenal dengan istilah OOP (Object Oriented Programming) sehingga mempermudah pengembangan program.

Visual Basic 2010 merupakan program event-driven, artinya program menunggu pengguna melakukan sesuatu (“event”), seperti klik pada ikon, dan kemudian program akan merespons (“driven“). Karena penggunaannya mudah, Visual BASIC memungkinkan programmer pemula untuk menciptakan aplikasi- aplikasi berbasis windows yang menarik.

Sumber : http://egafrian01.blogspot.com/2016/01/a.html

2.1.4.2 Sejarah Visual Basic 2010

Visual Studio 2010 (yang sering juga disebut dengan VB .Net 2010) selain disebut dengan bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-progam aplikasi berbasiskan windows.

Berikut ini beberapa point penting dalam sejarah perkembangannya : 1. Pertama kali di release dengan nama Visual Basic yang dikeluarkan pada

tahun 1991, yaitu Visual Basic yang masih berbasis DOS dan untuk Windows 2. Visual Basic 3.0 dirilis pada tahun 1993

3. Visual Basic 4.0 dirilis pada tahun 1994 dengan dukungan untuk aplikasi 32 bit

(30)

4. Visual basic 6.0 dirilis pada akhir tahun 1998

5. Visual basic untuk selanjutnya yaitu versi .Net yang dirilis awal 2002

6. Pada tahun 2003 Visual Studio 2003 dirilis untuk memperbaiki kinerja dari visual Studio 2002 dengan meluncurkan .NET Framework versi 1.1.

7. Pada tahun 2005 Microsoft mengeluarkan Visual Basic Versi 8.0 atau biasa di sebut Microsoft Visual Studio 2005.

8. Pada tahun 2008 Microsoft juga mengeluarkan versi 9.0 atau biasa di sebut Microsoft Visual Studio 2008.

9. Hingga pada tahun 2010 Visual Studio sudah pada versi 10.0 atau biasa di sebut Microsoft Visual Studio 2010, dimana didalamnya sudah ditambahkan bahasa pemprograman yang baru yaitu F# yang merupakan penyempurnaan dari versi-versi sebelumnya.

Sumber : https://hazistrihartoyo.wordpress.com/2015/11/19/pengertian-dan- sejarah-microsoft-visual-studio-2010/

2.1.4.3 Keistimewaan Visual Basic 2010

1. Menggunakan platform pembuatan program yang dinamakan developer studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++. Dengan begitu Anda dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat.

2. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari yang sebelumnya.

(31)

3. Memiliki beberapa tambahan wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomisasi tugas- tugas tertentu.

4. Visual Studio 2010 mempunyai beberapa fitur untuk pengembangan berbagai macam aplikasi yang diantaranya; Windows Development, Web Development, Office Development, Sharepoint Development, Cloud Development (Windows Azure), Silverlight Tooling, Multi-Core Development, Customizable IDE.

Sumber : https://hazistrihartoyo.wordpress.com/2015/11/19/pengertian-dan- sejarah-microsoft-visual-studio-2010/

2.1.4.4 Data, Variabel, dan Operator

Menurut Abdul Razaq (2004:115) “data dan program pada Visual Basic saling berkaitan erat, dimana data adalah nilai yang dibutuhkan dalam program, sedangkan program merupakan instruksi-instruksi untuk memanipulasi data.

1. Tipe Data

Jenis data tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Jenis Data Dalam Visual Basic

Tipe Keterangan

Integer Tipe data numberik yang berupa bilangan bulat Long Tipe data numberik yang berupa bilangan bulat

dengan range lebih besar Single Merupakan jenis data numberik

(32)

Double Jenis data numberik dengan range nilai yang sangat besar

Currency Jenis data yang digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk nilai mata uang suatu negara, misalnya Dolar, Rp atau nilai uang lainnya

String Tipe data yang memiliki nilai alfanumberik (angka, huruf dan karakter khusus)

Byte Tipe data yang bernilai bulat positif

Boolean Tipe data dengan dua buah nilai yaitu true dan false

Date Jenis data yang digunakan untuk menyimpan tanggal dan jam

Object Jenis data untuk menyimpan objek, misalnya form, kontrol dan lain-lain

Variant Jenis data yang berisi segala macam jenis data yang berbeda

2. Variabel

Variabel adalah suatu tempat dalam memori komputer yang telah diberi nama dan bersifat sementara. Misalnya nm=”Abdul Razaq”, maka nm tersebut adalah variabel dengan data Abdul Razaq. Namun nilai variabel nm tidak selamanya Abdul Razaq, akan tetapi data dapat berubah sesuai dengan data yang diinginkan.

(33)

3. Operator

Untuk melakukan perubahan dan manipulasi data, maka diperlukan operator-operator tersebut adalah sebagai berikut:

a. Operator Penugasan (Assignment)

Operator ini dilambangkan dengan sama dengan (=) dan berfungsi untuk memasukkan data ke dalam suatu variabel.

b. Operator Aritmatika

Operator ini digunakan untuk melakukan operasi aritmatika. Operator ini mempunyai hirarki paling tinggi dibandingkan dengan operator lain, misalnya operator perbandingan dan operator logika.

c. Operator Perbandingan

Operator perbandingan digunakan untuk membandingkan satu nilai dengan nilai yang lain dan akan mendapatkan hasil true (benar) dan false (salah).

d. Operator Logika

Operator logika digunakan untuk membandingkan satu nilai dengan nilai yang lain dan akan mendapatkan hasil true (benar) dan false (salah)”.

2.1.4.5 Komponen Pokok dalam Visual Basic 2010 1. Ikon untuk menampilkan toolbox

Dalam kondisi tertentu, mungkin saja toolbox dinonaktifkan oleh user sehingga tidak terlihat di monitor. Untuk menampilkan kembali klik toolbox seperti gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Ikon Menampilkan Toolbox

(34)

2. ToolBox

Di dalam toolbox banyak objek yang diperlukan untuk membuat sebuah form, misalnya menambahkan label, textbox, listbox, combobox, dan lain-lain, seperti gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2 Toolbox 3. Form

Dalam pembuatan aplikasi pada Visual Studio 2010 di perlukan adanya form.

Form ini dapat diambil pada bagian View Desigen. Seperti gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.3 Form Pada Visual Basic 2010 4. Solution Explorer

Solution explorer adalah jendela yang dalamnya menampung form, modul, crystal report dan lain-lain.

(35)

5. Jendela Properties

Jendela properties berfungsi untuk mengatur properti objek, contohnya memberi nama, mengubah huruf menganti warna dan model, dan lain-lain.

6. Codding

Codding merupkan tempat membuat sintak yang akan menjalankan suatu program. Pada Visual Studio 2010 ini berbeda dengan Visual Basic 6.0 yaitu membuat codding di dalam class yang telah di tentukan. Seperti gambar 2.4 berikut:

Gambar 2.4 Codding Pada Visual Basic 2010

Sumber : https://serpihan666.blogspot.com/2016/10/mengenal-komponen-dasar- vb-net-2008.html

2.1.5 Android

2.1.5.1 Pengertian Android

Menurut Burnette (2009:12) dalam Okkita Rizan (2016:46) “Android merupakan toolkit perangkat lunak open source baru untuk perangkat mobile masa depan, android sendiri diciptakan oleh perusahaan Google yang bekerja sama dengan Open Handset Alliance”.

Menurut Hermawan (2011) dalam Okkita Rizan (2016:46) “android merupakan sistem operasi ponsel yang tumbuh di tangan sistem operasi lainnya

(36)

yang berkembang dewasa ini. Sistem operasi lainnya seperti Windows Mobile, IOS, Symbian, dan masih banyak lagi juga menawarkan kekayaan isi dan keoptimalan berjalan di atas perangkat keras (hardware) yang ada”.

Menurut Dedi Ashari “android merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobile berbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc, yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005”.

2.1.5.2 Fitur dan Arsitektur Android

Menurut Dedi Ashari “fitur yang tersedia pada Android sebagai berikut : a. Framework aplikasi : memungkinkan penggunaan dan pemindahan dari

komponen yang tersedia.

b. Dalvik Virtual Machine : virtual machine yang dioptimalkan untuk perangkat mobile.

c. Grafik : grafik 2D dan grafik 3D yang didasarkan pada library OpenGL.

d. SQLite : untuk penyimpanan data.

e. Mendukung media : audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, and Wifi.

g. Camera, Global Positioning System (GPS), compass dan accelerometer.

h. Lingkungan pengembangan yang komplek, termasuk emulator, peralatan debugging, dan plugin untuk Eclipse IDE”.

(37)

2.1.5.3 Kelebihan Android

Menurut Hanif Irsyad (2015:7) “kelebihan android dibanding pesaing- pesaing sebagai berikut:

a. User Friendly, dalam artian android sangat-sangat mudah dioperasikan, orang yang buta android pun dia akan mampu mengoperasikannya dalam waktu yang singkat.

b. Bersifat Open Source, karena android dibangun diatas kernel Linux, maka siapapun dapat mengembangkan dan memodifikasi android tanpa harus membayar.

c. Merakyat, sistem operasi ini sangat cocok untuk berbagai kalangan. Dari kelas bawah sampai kelas atas sangat banyak yang memakai Android. Jadi tidak heran sistem operasi ini sangat populer bagi masyarakat.

d. Dukungan berbagai aplikasi, Android didukung oleh ribuan bahkan jutaan aplikasi yang tersedia untuk menunjang kinerja android.

2.1.5.4 Kekurangan Android

a. Bersifat open source sehingga banyak developer yang ingin mengembangkan android.

b. Merupakan realisasi Cloud Computing, karena semua fitur Google sudah terintegrasi dengan mobile yang terpasang pada android.

c. Dengan tersedianya Android Market, untuk mendapatkan Aplikasi android terbilang mudah.

d. Fleksibel, karena bisa digunakan pada banyak platform hardware.

(38)

e. Android dapat menjalankam beberapa aplikasi pada waktu yang bersamaan/multitasking.

f. Home Screen Informatif, konsep ini seperti windows mobile dimana segala notifikasi dapat dipantau dari home screen dan menyediakan tempat untuk widget-widget notifikasi lain untuk berada di home screen. Cara ini mempermudah akses info cepat ketimbang home screen di BlackBerry ataupun iPhone.

g. Bebas memodifikasi sistem, Android megizinkan melakukan jailbreaking untuk memodifikasi sistem, selain itu bisa melakukan modifikasi pada ROM sistem.

h. Pengaturan yang mudah.

i. Harga relatif murah

j. Stabil dan tidak mudah error atau hang.

Sumber : http://wiliwing.blogspot.com/2014/04/makalah-os-android.html

2.1.5.5 Root Android

Fungsi root Android adalah untuk memberi hak penuh kepada pengguna Android untuk dapat masuk ke sistem Android. Dengan melakukan root, pengguna dapat menambah, mengurangi maupun memodifikasi file-file atau data- data yang terletak pada sistem Android yang bila dalam keadaan standar (belum root) file-file tersebut tidak dapat di akses. Bila dianalogikan sistem operasi komputer Windows, fungsi root Android adalah memberikan hak administrator kepada pengguna. Dengan melakukan root Android tidak serta merta akan menaikkan performa atau kemampuan ponsel Android. Rooting Android sama

(39)

seperti “membuka pintu” untuk mengembangkan sistem operasi ini.

Pengembangan sistem operasi root Android sejak awal bertujuan untuk melindungi sistem operasi Android secara keseluruhan. Jika pengguna secara tidak sengaja maupun sengaja mengubah atau menghilangkan satu atau beberapa file sistem, maka dapat menyebabkan kinerja handphone atau tablet menjadi tidak stabil, rusak dan yang paling parah brick atau handphone tidak dapat menyala (mati total), oleh karena itu pengembang Android membatasi akses ke file sistem.

Sumber : http://dinnoanjyo.blogspot.com/2012/11/makalah-os-android.html?m=1

2.1.5.6 Lapisan Pendukung Sistem Operasi Android

Dalam SDK memiliki semua yang anda butuhkan untuk membuat dan menjalankan aplikasi Android, termasuk simulator ini instrumen, dan alat debugging maju. Google mengibaratkan Android sebagai sebuah tumpukan software. Setiap lapisan dari tumpukan ini menghimpun beberapa program yang mendukung fungsi-fungsi spesifik dari sistem operasi.

Berikut ini susunan dari lapisan-lapisan tersebut jika di lihat dari lapisan dasar hingga lapisan teratas:

a. Linux Kernel

Tumpukan paling dasar pada arsitektur Android ini adalah kernel.

b. Android Runtime

Lapisan setelah Kernel Linux adalah Android Runtime. Android Runtime ini berisi Core Libraries dan Dalvik Virtual Machine. Core Libraries mencakup serangkaian inti library Java, artinya Android menyertakan satu set library-

(40)

library dasar yang menyediakan sebagian besar fungsi-fungsi yang ada pada library-library dasar bahasa pemrograman Java.

c. Libraries

Sama dengan Android Runtime, Android juga menyertakan satu set library- library dalam bahasa C atau C++ yang digunakan oleh berbagai komponen yang ada pada sistem Android.

d. Application Framework

Lapisan selanjutnya adalah application framework, untuk mencakup program dan untuk mengatur fungsi-fungsi dasar smartphone. Application Framework merupakan serangkaian tool dasar seperti alokasi resource smartphone, aplikasi telepon, pergantian antar-proses atau program, dan pelacakan lokasi fisik telepon.

e. Application

Aplikasi merupakan lapisan paling atas dari keunggulan Android. Di lapisan inilah dapat menemukan fungsi dasar smartphone seperti contoh: menelepon dan mengirim pesan singkat (SMS), menjalankan web browser, mengakses daftar kontak, dan lain-lain. Bagi rata-rata pengguna, lapisan inilah yang paling sering diakses.

Sumber : http://dinnoanjyo.blogspot.com/2012/11/makalah-os-android.html?m=1

2.1.6 Pengertian Kamera dan Kamera Video

Kamera adalah suatu perangkat perlengkapan yang memiliki fungsi dan dapat menangkap suatu objek yang berguna untuk mengabadikan suatu kejadian yang berupa gambar.

(41)

Kamera video adalah salah satu produk teknologi digital yang dapat merekam gambar video dalam mode gambar analog.

2.1.6.1 CCTV (Close Circuit Television)

Menurut Badirun Basir dkk (2017:86) “CCTV atau Closed Circuit Television merupakan televisi jalur tertutup yang dapat diakses hanya oleh pemasang. Cara kerja CCTV adalah mentrasmisikan (mengirimkan) data berupa gambar video dan suara ke sebuah monitor atau video recorder. Tujuan CCTV untuk memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga kejahatan dapat dicegah atau bukti tindak kejahatan yang telah terjadi pada suatu tempat.

CCTV umumnya digunakan untuk mengawasi area publik seperti: hotel, bandar udara, bank, pabrik atau gudang. Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder) gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator keamanan dengan resolusi gambar rendah 1 image per 12,8 seconds”.

Gambar 2.5 Rangkaian CCTV

(42)

Menurut Menurut Herman Dwi Surjono dalam Okkita Rizan dkk (2016:46) “CCTV (Closed Circuit Television) adalah alat perekaman yang menggunakan satu atau lebih kamera video dan menghasilkan data video atau audio. CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan video kamera yang mentransmisikan sinyal atau penyiaran tertuju kepada lingkup perangkat tertentu, yakni seperangkat monitor “spesifik terbatas””.

2.1.6.2 Sejarah IP Camera

Kamera IP terpusat pertama dirilis pada tahun 1996 oleh Axis Communications dan dikembangkan oleh Martin Gren dan Carl-Axel Alm. IP Camera tersebut diberi nama Axis NetEye 200 dengan menggunakan web server kustom internal pada kamera. Pada akhir tahun 1999, Linux mulai digunakkan untuk mengoperasikan IP kamera tersebut. Axis juga merilis dokumentasi API tingkat rendah yang disebut “VAPIX”, yang dibangun pada HTTP standar terbuka dan RTSP. Arsitektur terbuka ini dimaksudkan untuk mendorong produsen perangkat lunak pihak ketiga untuk mengembangkan software manajemen untuk merekam yang kompatibel. IP Camera desentralisasi pertama dirilis pada tahun 1999 oleh Mobotix dengan menggunakan sistem Linux. Sistem kamera ini tidak memerlukan lisensi software untuk mengatur perekaman video dan alarm. Kamera IP pertama dengan analisis konten video onboard (VCA) dirilis pada tahun 2005 oleh Intellio. Kamera CCTV ini mampu mendeteksi banyak event yang berbeda, seperti jika sesuatu barang dicuri, seseorang memasuki zona tertentu, atau sebuah mobil yang bergerak ke arah yang berlawanan. Kamera IP tersedia dari resolusi 0,3 (VGA) hingga 29 megapiksel. Saat ini telah banyak digunakan IP kamera

(43)

dengan resolusi video HD (high-definition) 720p dan 1080i dengan format widescreen 16 : 9.

Sumber : http://www.stealth.co.id/kamera-cctv/ip-camera/

2.1.6.3 Pengertian IP Camera

Menurut (Pt.kjs, 2011) dalam Dedy Ashardi (2013) “Kamera Internet Protocol (IP) adalah jaringan kamera digital video yang mentransmisikan data melalui link fast ethernet. Kamera IP merupakan yang paling sering digunakan untuk surveillance”.

Menurut Dedy Ashardi (2013) “Kamera IP memiliki port ethernet untuk menghubungkan kabel jaringan dan video streaming digital dan memiliki teknologi sangat berbeda dengan Closed Circuit Television (CCTV) camera.

Berdasarkan protokol internet kamera dapat mengirim dan menerima data melalui jaringan komputer Wide Area Network (WAN) atau Local Area Network (LAN).

Teknologi kamera IP tidak terbatas pada pembatasan resolusi seperti yang ditetapkan oleh National Television System Committee (NTSC) / Phase Alternating Line (PAL) video”.

Menurut Lawa (2013:2) dalam Nelly Khairani Daulay (2016:30) “Ip camera adalah CCTV (Closed-circuittelevision) kamera yang menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data gambar dan sinyal kendali atas Fast Ethernet link.

Dengan demikian, IP Camera juga sering disebut sebagai kamera jaringan.

Ip camera yang terutama digunakan dengan cara yang sama seperti analog televisi sirkuit tertutup. Sejumlah Ip camera biasanya ditempatkan bersama-sama dengan

(44)

perekam video digital (DVR) atau jaringan perekam video (NVR) untuk membentuk sistem pengawasan video. Ip camera merupakan perkembangan dari CCTV. Yang membedakannya dengan CCTV biasa adalah setiap kamera memiliki IP sendiri sehingga kita bisa memilih kamera mana yang mau dilihat”.

Gambar 2.6 IP Camera

Menurut Baadirun Basir (2017:86) “IP Camera atau sering disebut Network Camera merupakan perangkat yang bertugas melakukan capture dan mentransmisikan gambar langsung melalui jaringan lokal maupun internet.

Gambar tersebut dapat berupa video Motion JPEG (MJPEG), atau MPEG-4.

Tujuannya untuk memantau (monitoring) area publik, kantor, rumah dan perilaku orang di lingkungan tertentu (surveillance).

Komponen utama kamera jaringan terdiri dari lensa, image sensor, prosesor, memori dan interface tambahan. Fungsi prosesor digunakan untuk mengolah gambar, kompresi, analisis video dan jaringan fungsionalitas.

Sedangkan memori digunakan untuk menyimpan firmware network camera dan rekaman video lokal”

(45)

Gambar 2.7 Rangkaian Ip Camera

Menurut Relita Buaton (2014:2) “kamera IP (Internet Protocol Camera) teknologi sangat berbeda dengan "televisi sirkuit tertutup" (CCTV) teknologi.

Berdasarkan Protokol Internet kamera dapat mengirim dan menerima data melalui jaringan komputer (WAN / LAN) dan Internet, CCTV (analog) kamera tidak bisa.

kamera IP sekarang mewakili segmen produk pertumbuhan tercepat di pasar video surveillance

Teknologi kamera IP tidak terbatas pada pembatasan resolusi seperti yang ditetapkan oleh NTSC / PAL video analog standar. Apa yang mendorong pergeseran pasar dari teknologi CCTV adalah resolusi yang lebih tinggi yang ditawarkan oleh perangkat video berbasis IP. IP camera kini menjadi pilihan banyak orang, menggeser fungsi Closed-Circuit Televison (CCTV) saat ingin memantau ruangan”.

2.1.6.4 Fitur-Fitur IP Camera

Menurut Miftah Faroq Santoso (2018:59) “Adapun fitur-fitur umum yang telah dimiliki oleh IP Camera adalah sebagai berikut :

a. Pengaturan akun untuk hak akses pengguna b. Resolusi minimal gambar 640 x 480 piksel c. Pengaturan frame rate setiap detik (fps)

(46)

d. Pengiriman gambar dengan menggunakan protokol FTP e. Pandangan malam

f. Pengaturan IP secara statis dan dinamis”.

2.1.6.5 Perbedaan Ip Camera dengan kamera CCTV (Close Circuit Televison) Adapun perbedaan yang terdapat yaitu sebagai berikut:

a. Dapat Diakses Dari Mana Saja (Remoote Viewing)

Sebuah IP camera mempunyai keunggulan utama yaitu mampu di akses dari lokasi dimana saja di seluruh dunia asalkan tersedia koneksi internet di kedua sisi. Sebuah kamera CCTV juga bisa diakses dari mana saja namun perlu menambahkan sebuah alat khusus berupa hardware maupun software, sedangkan IP camera tidak perlu menambahkan alat dan langsung bisa memantau kamera melalui browser desktop maupun aplikasi mobile smartphone.

b. Dapat Merekam Darimana Saja (Remote Recording)

Fitur utama dari sebuah kamera pengawas adalah mampu mengawasi dan merekam semua kegiatan di ruangan yang dipantau oleh kamera pengawas. Sebuah kamera CCTV merekam semua kegiatan kedalam sebuah media penyimpanan berupa kaset pada alat decoder/DVR. Namun hal ini sangat rawan dan bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengambil rekaman dan menghilangkan barang bukti.

Sedangkan teknologi IP camera menggunakan teknologi penyimpanan yang aman karena sistem penyimpanannya tidak harus berdekatan dengan kamera.

(47)

c. Tanpa Kabel (Wireless)

Sebuah kamera CCTV dianggap sudah kuno karena masih menggunakan kabel untuk menghubungkan sebuah kamera dengan pusat kontrol decoder/DVR. Hal tersebut sudah tidak efisien lagi karena kurang praktis.

Sedangkan untuk IP camera hanya menggunakan sebuah kabel untuk power suplay, sedangkan teknologinya sudah menggunkan teknologi wireless tanpa kabel dan tidak membutuhkan decoder/DVR.

d. Video Analisa (Analytics Video)

Sebuah teknologi IP camera saat ini sudah banyak yang mendukung teknologi analytics video yang dilengkapi dengan tracking dan motion detection, dimana fitur ini kamera mampu mendeteksi gerakan dan mampu membedakan gerakan pohon, mobil, hewan, dan manusia.

e. Kamera Bisa Digerakkan (Pan Tilt Zoom)

Hampir seluruh kamera CCTV tidak memungkinkan sebuah kamera untuk digerakkan ke atas, bawah, dan samping. Sedangkan sebuah IP camera mampu digerakkan ke segala arah dan bisa di zoom dengan teknologi PTZ.

Sumber : http://ilmukomputerindonesia-komputer.blogspot.com/p/visual-basic 60.html

2.1.6.6 Bagian-Bagian IP Camera

a. Lensa , gunanya untuk memfokuskan gambar.

b. Sensor gambar (CCD atau CMOS) : digunakan untuk merubah cahaya ke signal listrik.

(48)

c. Prosessor pengolah gambar dan compresi gambar, supaya data tidak terlalu besar data perlu di compresi.

d. Microcomputer dan ethernet , mengontrol system dan menyambungkan ke jaringan komputer.

e. Input Output port, gunanya untuk mengontrol lensa (fokus,zoom) menggerakan arah kamera, menggerakan relay dll.

f. Input Audio/suara.

Sumber : http://kameraipcanggih.blogspot.com/2015/06/bagian-bagian-dan-jenis- ip-camera.html

2.1.6.7 Jenis-Jenis IP Camera

Menurut Wikipedia secara umum, ada dua jenis ip camera : a. Centralized IP camera

IP camera jenis ini memerlukan Network Video Recorder (NVR) untuk meng-handle perekaman, video dan managemen alarm.

b. Decentralized IP camera

Jenis IP camera ini telah memiliki fungsi built-in yang dapat merekam langsung ke media penyimpanan digital seperti flashdisk, harddisk atau media penyimpanan yang terpasang di jaringan.

Jenis-jenis IP camera 1. Fix Ip camera.

2. Dome IP Camera.

3. PTZ (pan, tilt, zoom) IP Camera.

(49)

Gambar 2.8 Jenis-Jenis IP Camera

Sumber : http://www.it-shop.co.id/news/155/Pengertian-dan-jenis-jenis-IPcamera

2.1.7 Pengembangan Sistem 2.1.7.1 Waterfall

Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, 2012). Tahapan metode waterfall dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(50)

Gambar 2.9 Tahapan Metode Waterfall

Sumber : http://www.pengetahuandanteknologi.com/2016/09/metode-waterfall- definisi-tahapan.html

2.1.7.2 SDLC (System Development Life Cycle)

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.

SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

Sumber : https://joulisinolungan.wordpress.com/2014/12/10/pengembangan- sistem-teknologi-informasi-metode-sdlc-system-development-life-cycle/

(51)

2.1.7.4 Fungsi Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Fungsi siklus hidup pengebangan sistem sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user

b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user

c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah

d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user

Sumber : http://672012228.blogspot.com/2012/11/hdgu.html

2.1.7.5 Prinsip Pengembangan Sistem

Ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan yaitu : a. Sistem untuk manajemen

b. Investasi modal yang besar

c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

d. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan system

e. Proses pengembangan system tidak harus urut f. Jangan takut membatalkan proyek

g. Dokumentasi harus ada dan pedoman dalam pengembangan sistem Sumber : http://672012228.blogspot.com/2012/11/hdgu.html

(52)

2.1.7.6 Teknik Pengembangan Sistem

Teknik pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

a. Teknik manajemen proyek -> untuk penjadualan proyek, contoh: CPM dan PERT

b. Teknik menemukan fakta -> untuk mengumpulkan dan menentukan data/fakta :

a. Wawancara b. Observasi

c. Daftar pertanyaan d. Pengumpulan sampel

c. Teknik analisis biaya/manfaat -> cost-benefit dan cost-effectiveness analysis d. Teknik menjalankan rapat

e. Teknik inspeksi

Sumber : http://672012228.blogspot.com/2012/11/hdgu.html

2.1.7.7 Tahapan Siklus Hidup Pengembangan Sistem SDLC

Tahapan siklus hidup pengembangan sistem SDLC sebagai berikut:

a. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem dan proses organisasi.

b. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem

c. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat.

(53)

Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak

d. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

e. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.

f. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan

Sumber : http://672012228.blogspot.com/2012/11/hdgu.html

2.1.8 Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi

Alat bantu perancangan logika program terbagi atas 2 yaitu sebagai berikut:

a. Struktur Program

Menggambarkan menu utama pada program yang akan dirancang juga menampilkan apa yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari modul-modul program yang dikerjakan pada sebuah sistem.

Sumber : http://hidayatullahasmyy.blogspot.com/2016/04/alat-bantu-dalam- perancangan-sistem.html

b. Flowchart

Program Flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Bagan alir program (program

(54)

flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Berikut ini adalah simbol-simbol dari flowchart:

Tabel 2.2 Simbol Flowchart

No Simbol Keterangan

1. Simbol input/output, digunakan untuk mewakili

data input/output

2. Simbol proses, digunakan untuk mewakili suatu

proses

3. Simbol garis aliran, digunakan untu

menunjukkan arus dari proses

4. Simbol penghubung, digunakan untuk

menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus baik pada halaman yang sama maupu di halaman berikutnya

5. Simbol keputusan, digunakan untuk suatu

penyelesaian kondisi di dalam program

(55)

6. Simbol proses terdefinisi, digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain

7. Simbol persiapan, digunakan untuk

memberi/menset nilai awal suatu besaran

8. Simbol titik terminal, digunakan untuk

menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses

Sumber : http://hidayatullahasmyy.blogspot.com/2016/04/alat-bantu-dalam- perancangan-sistem.html

Ada 5 (lima)macam bagan alir,yaitu sebagai berikut:

1. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)

Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan ants pekerjaan secara keseluruhan dart sistem. Bagan ini menjelaskan urutan- urutan dan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

(56)

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir fonnulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan ants dart laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya.

3. Bagan alir skematik (Schematic Flowchart)

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbolsimbol bagan alir. Penggunaan gambar- gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.

4. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Bagan alir program (program flowchal4) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkalt dart proses program. Bagan alir program ini dibuat dart ferivikasi bagan alir sistem.

Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analisis sistem. Bagan

(57)

alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.

5. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem yang menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan (Jogiyanto H.M., 2001, 716)

Sumber : http://lapankosong.blogspot.com/2013/08/alat-bantu-perancangan- sistem.html

2.1.9 Pengolahan Citra

Menurut T.Sutoyo dkk (2009:5) “pengolahan citra digital adalah sebuah disiplin ilmu yag mempelajari hal-hal yag berkaitan dengan perbaikan kualitas gambar (peningkatan kontras, transformasi warna, restorasi citra), transformasi gambar (rotasi, translasi, skala, transformasi geometrik), melakukan pemilihan citra ciri (feature image) yang optimal untuk tujuan analisis, melakukan proses penarikan informasi atau deskripsi objek atau pengenalan objek yang terkandung pada citra, melakukan kompresi atau reduksi data untuk tujuan penyimpanan data, trasmisi data, dan waktu proses data. Input dari pengolahan citra adalah citra, sedangkan output-nya adalah citra hasil pengolahan”.

(58)

2.1.10 Sistem Pemantau dan Smart Home

Menurut Badirun Basir,dkk (2017:85) “sistem pemantau berasal dari kata sistem dan pemantau, yang berartibahwa sistem merupakan kesatuan koponen dan/atau elemen yang saling terhubung yang dapat mempermudah aliran energi, materi, atau informasi. Sedangkan pemantau adalah orang yang melakukan pengawasan suatu keadaan dalam suatu kejadian atau waktu tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pemantau merupakan suatu sistem yang memperhatikn objek atau keadaan yang dilakukan sepanjang waktu yang memudahkan aliran materi atau energi informasi. Yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem pemantau adalah kemudahan, kenyamanan, dan mobilitas”.

Menurut Badirun Basir,dkk (2017:85) “sistem rumah pintar (smart home) merupakan sistem aplikasi yangmenggabungkan berbagai teknologi maupun pelayanan yang dikhususka daalam lingkungan rumah dengan fungsi tertentu untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penghuninya.

Sistem smart home biasanya terdiri dari perangkat kontrol. Monitoring dan otomatisasi beberapa perangkat atau peralatan rumah yang dapat diaksses melalui sebua komputer atau smartphone.

Sebuah rumah dikatakan smart jika memiliki komponen pendukung yag saling beriteraksi satu sama lain. Komponen pendukung terdiri dari (1) internal networking, (2) intellegent control dan (3) home automatio.

Gambar 2.10 Komponen Smart Home

(59)

Ketiga komponen smart home yang saling mendukung tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a. Internal Network

Yaitu sebuah jaringan atau interkoneksi antara objek dengan perangkat rumah. Internal network mengintegrasikan koordinat komponen dengan kabel atau nirkabel.

b. Intelligent Control

Yaitu proses yang terpusat yang bertanggungjawab menjaga dan memelhara kinerja sistem secara keseluruhan. Intelligent control juga bisa menjadi gateway yang dapat mengakses kesebuah sistem dan dari dalam sistem.

c. Home Automation

Yaitu produk akhir dari sebuah smart home sehingg mendapat dukungan dinamis dan akses elektronik”.

2.1.11 Spesifikasi Alat

Spesifikasi alat yang digunakan alam sistem monitoring ruangan adalah sebagai berikut:

a. Spesifikasi Perangkat Keras

Tabel 2.3 Spesifikasi Perangkat Keras

No Nama Komponen Unit Keterangan

1 Personal Computer 1

a. Prosesor CPU Intel ® Dual Core

b. VGA Onboard

(60)

c. Sound Onboard d. HDD SATA 160GB e. RAM 2 GB

2. Ip Camera 1

Ip Camera Wifi Security Double Antena P2P Two way Audio HD 720p

3. Smartphone 1 RAM 2 GB, OS Android

4. Swith + Router 1 TP-LINK

5. Modem 1 IndoHome (Built In) Telkom,

ZTE b. Spesifikasi Perangkat Lunak

Tabel 2.4 Spesifikasi Perangkat Lunak

No Nama Perangkat Lunak Unit Keterangan

1. OS Windows 8 1 Windows 8 untuk Sistem

Operasi Komputer

2. OS Android 1 Sistem Operasi Android versi

Marshmallow ke atas, untuk smartphone

3. YYP2P 1 Aplikasi (built-in) Ip Camera

dari samsung

Gambar

Tabel 2.1 Jenis Data Dalam Visual Basic
Gambar 2.2 Toolbox  3.  Form
Gambar 2.4 Codding Pada Visual Basic 2010
Gambar 2.5 Rangkaian CCTV
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil menunjukkan bahwa bakteri yang diperoleh dari limbah cair rumah sakit memiliki karakter yang mirip dengan Genus Micrococcus (isolat DL120), Genus Enterobacter (DOK135),

Pada versi Reality Mining, delivery probability jauh lebih besar karena pada versi tersebut node yang digunakan untuk simulasi berjumlah lebih banyak dibandingkan dengan

Kay percaya bahwa para karyawannya dengan kemampuan rata-rata yang mencoba hal yang tersulit dari diri mereka untuk memenuhi harapan Anda yang tinggi atas diri mereka

Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pasar melalui pembangunan infrastruktur dan revitalisasi pasar rakyat; meningkatkan fasilitas pendukung

Bagaimanakah pengaruh kombinasi ekstrak etanol daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit dalam menurunkan kadar kolesterol total darah, trigliserida, kolesterol

1) Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaturan mengenai nuklir menurut hukum internasional, pengaturan hukum internasional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global

Tabel I.3 Data Hasil Survei Pendahuluan pada Pegawai Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Pangkalpinang .... Tabel I.4 Data Spesifikasi Jabatan Pegawai Struktural di