• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembunuh utama di negara-negara industri. Sebagian besar penyakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembunuh utama di negara-negara industri. Sebagian besar penyakit"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit degeneratif yang menjadi pembunuh utama di negara-negara industri. Sebagian besar penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner berhubungan erat dengan aterosklerosis (Kalim et al., 1996). Salah satu faktor yang menyebabkan aterosklerosis adalah kondisi dislipidemia, yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total darah (hiperkolesterolemia), trigliserida (hipertrigliserida), kolesterol LDL serta penurunan kadar kolesterol HDL. Perkembangan aterosklerosis meningkat sejalan dengan peningkatan kuantitatif derajat dislipidemia (Tjay & Rahardja, 2007; Harrison, 1999).

Aterosklerosis merupakan penyakit terbentuknya plak di dinding pembuluh arteri besar yang menyebabkan penyempitan rongga pembuluh darah dan menurunkan elastisitas pembuluh darah (Marks et al., 1996). Terjadinya aterosklerosis karena kadar kolesterol dalam darah meningkat dan menumpuk pada dinding arteri atau pembuluh darah. Banyak obat-obat sintesis untuk terapi dislipidemia yang beredar seperti golongan statin dan asam fibrat namun dalam penggunaannya masih memberikan efek samping yang cukup besar.

Indonesia kaya dengan bahan alam terutama tumbuhan yang berpotensi untuk dimanfaatkan dan dikembangkan secara maksimal. Dari sekian banyak

(2)

2 tumbuhan yang berkhasiat dalam terapi dislipidemia adalah tanaman Gynura procumbens (Lour.) Merr, Curcuma domestica Val dan Cassia angustifolia Vahl.

Gynura procumbens (Lour.) Merr. di Indonesia memiliki sinonim

sambung nyawa, ngokilo dan beluntas cina (Heyne, 1950; Thomas 1989). Senyawa kandungan sambung nyawa yang telah dilaporkan antara lain flavonoid, glikosida kuersetin, tannin, saponin, steroid, triterpenoid, asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam para kumarin, asam parahidroksi benzoat (Suganda dkk., 1988). Peneliti lain melaporkan adanya senyawa polifenol, minyak atsiri dan sterol tak jenuh (Pramono, 1996). Pemberian ekstrak etanolik sambung nyawa secara oral dengan dosis 150 mg/kg berat badan tikus menunjukkan efek optimal terhadap penurunan kadar glukosa darah dan mampu menurunkan kadar lipid seperti trigliserida dan kolesterol secara signifikan pada tikus yang diinduksi streptozotosin (Zhang et al., 2000). Streptozotosin merupakan senyawa yang mampu merusak sel beta pankreas yang menginisiasi terjadinya diabetes terutama tipe 1. Penelitian oleh Setiawan (2012) dan Sari et al., (2013) melaporkan adanya kemampuan fraksi air ekstrak etanolik daun sambung nyawa sebagai agen antihiperlipidemia melalui mekanisme penghambatan aktivitas enzim lipase yang berperan dalam absorpsi lipid pada tikus yang diinduksi diet lemak tinggi.

Cassia alexandrina Mill. atau Cassia angustifolia Vahl. telah lama digunakan dalam pengobatan sebagai antifungi dan antibakteri, konstipasi, demam, edema, dan penyakit kulit. Senyawa golongan antrakinon pada kandungan daun senna seperti sennosida, aloe-emodin, rhein dan krisofanol dilaporkan memiliki aktivitas laksatif. Sennosida merupakan glikosida golongan

(3)

3 antrakinon yang memiliki aktivitas paling aktif sebagai laksatif, dimana di dalam tubuh mengalami reaksi hidrolisis enzimatik dan reduksi oleh bakteri flora usus menjadi rheinantron (Sudarsono dkk, 2002). Selanjutnya rheinantron akan dioksidasi menjadi sennidin A (Netwall et al., 1996). Di samping itu Netwall et al., (1996) juga membuktikan adanya efek ganda dari pemberian oral glikosida antrakinon sennosida terhadap tikus, yaitu dapat mempercepat waktu transit makanan dan meningkatkan sekresi cairan ke dalam usus sehingga mempengaruhi pola defekasi. Penelitian Mardiyaningsih (2011), melaporkan bahwa fraksi antrakinon dan musilago dari ekstrak air dosis 2100 mg/kg berat badan sudah memperlihatkan efek laksatif pada mencit putih jantan galur Balb/C.

Kunyit (Curcuma domestica Val atau Curcuma longa) telah dikenal secara luas dengan berbagai macam khasiat, antara lain antimikroba, menjaga kesehatan kardiovaskuler, hepatoprotektor, antikarsinogen dan antioksidan. Pemberian kunyit mampu mencegah terjadinya degenerasi melemak dan nekrosis hati pada tikus yang diinduksi etanol (Singh et al., 2012). Ekstrak etanol kunyit dosis 100 mg/kg berat badan dapat menurunkan absorpsi plasma yang menunjukkan adanya penghambatan agregasi platelet (Sukandar dkk., 2008). Pemberian ekstrak air kunyit 1,4 gram dapat menurunkan profil lipid seperti kolesterol total, trigliserida, LDL dan VLDL pada subjek hiperlipidemia (overweight) selama 90 hari (Pashine et al., 2012). Pemberian 500 mg kurkumin selama 7 hari secara oral dapat menurunkan kadar lipid peroksidase (33%), kolesterol total (11,63%) dan meningkatkan HDL kolesterol (29%) (Soni & Kuttan, 1992). Ekstrak etanol kunyit dosis 1,66 mg/kgBB dapat menghambat oksidasi LDL dan mempunyai

(4)

4 efek hipokolesterolemia pada subjek kelinci model aterosklerosis (Tortosa et al., 1999).

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh kombinasi ekstrak etanol daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit sebagai agen antidislipidemia. Parameter yang diukur antara lain kadar kolesterol total darah, trigliserida, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan kolesterol dalam hati serta gambaran histopatologi organ hati, aorta dan kelenjar tiroid. Kondisi dislipidemia pada tikus dilakukan dengan pemberian induksi 0,01% propiltiourasil (PTU) secara eksogen melalui air minum. Propiltiourasil merupakan zat antitiroid yang dapat merusak kelenjar tiroid dan meningkatkan kolesterol darah secara endogen dengan cara menekan pembentukkan reseptor LDL di hati (Ganong, 1995). Setelah hewan uji dalam kondisi dislipidemia, selanjutnya diberi perlakuan dengan kombinasi ekstrak etanol daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit selama 14 hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka timbul permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh kombinasi ekstrak etanol daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit dalam menurunkan kadar kolesterol total darah, trigliserida, kolesterol LDL, kolesterol dalam hati pada tikus jantan yang diinduksi PTU dan berapa persen penurunannya?

(5)

5 2. Bagaimanakah pengaruh kombinasi ekstrak etanol daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit dalam menaikkan kadar kolesterol HDL pada tikus jantan yang diinduksi PTU dan berapa persen peningkatannya?

3. Apakah kombinasi ekstrak etanol daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit dapat mengurangi plak pada aorta dan degenerasi melemak pada sel hati sehingga mengurangi resiko aterogenesis?

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat tentang agen antidislipidemia dari kombinasi daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit.

D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengkaji pengaruh kombinasi daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit dalam menurunkan kadar kolesterol total darah, trigliserida, kolesterol LDL, dan kolesterol dalam hati pada tikus jantan yang diinduksi PTU.

2. Mengkaji pengaruh kombinasi daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL pada tikus jantan yang diinduksi PTU.

(6)

6 3. Mengkaji pengaruh kombinasi daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit terhadap plak pada aorta dan degenerasi melemak pada sel hati.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan untuk mengetahui potensi daun sambung nyawa sebagai penurun kolesterol belum banyak dilakukan. Zhang et al., (2000), melaporkan bahwa ekstrak etanolik daun sambung nyawa dapat menurunkan kadar lipid pada tikus diabetes mellitus tipe 1 yang diinduksi streptozotosin. Fraksi air ekstrak etanolik daun sambung nyawa mampu menurunkan hiperlipidemia dengan mekanisme penghambatan aktivitas enzim lipase (Sari et al., 2013; Setiawan, 2012).

Penelitian tentang daun senna sebagai laksatif telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Hartini dkk., (1986) terhadap dekok daun Cassia angustifolia Vahl. memperlihatkan efek yang signifikan pada kenaikan bobot tinja basah mencit melalui mekanisme muskulotrop dan prostaglandin. Kemudian Wang (1998), melaporkan adanya efek kuratif ekstrak C. angustifolia pada studi klinik pasien pasca operasi dan mekanisme aksi ekstrak dengan meningkatkan peristaltik dan amplitudo kontraksi dari getaran organ usus yang terisolasi. Mardiyaningsih (2011), melaporkan bahwa adanya kombinasi antrakinon dan musilago pada ekstrak daun senna berpengaruh terhadap aktivitas laksatif.

Kunyit telah lama dikenal masyarakat sebagai herba penurun kolesterol. Kandungan kurkumin dapat berperan dalam mencegah akumulasi trigliserida pada

(7)

7 hati maupun jaringan adiposa dan juga menurunkan trigliserida pada plasma darah (Asai & Miyazawa, 2001). Telah dilakukan penelitian efek pemberian ekstrak kunyit dalam menurunkan profil lipid pada subjek hiperlipidemia (Pashine et al., 2012). Nwozo et al., (2009) melaporkan bahwa ekstrak kunyit dapat menurunkan kadar lipid pada kelinci diabetes yang diinduksi aloksan. Pemberian kombinasi ekstrak kunyit dan bawang putih dapat menurunkan kadar glukosa dan lipid pada pasien diabetes mellitus tipe 2 (Sukandar et al., 2010).

Penelitian mengenai pengaruh kombinasi daun sambung nyawa, daun senna dan rimpang kunyit pada tikus jantan yang diinduksi PTU sejauh penelusuran pustaka belum pernah dilakukan dan diharapkan dapat melengkapi beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap awal dilakukan wawancara singkat berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi, kemudian pada subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan, dapat di simpulkan bahwa kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan kolase dengan menggunakan bahan-bahan alam dan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan kimia minyak atsiri daun salam menggunakan metode Kromatografi gas/ spektrometri massa (KG-SM) dan potensi minyak

e. PKIP Laiwoi dengan pusat kawasan Kolaka Utara yang meliputi Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Konawe bagian utara. Untuk operasionalisasi RTRW Provinsi Sulawesi

In general, we are finding evidence that constant coefficient models (even if estimated using rolling windows) do not forecast as well as TVD models which explic- itly allow

Sedangkan perencanaan pengelolaan pengangkutan dan pemusnahan limbah padat medis dilakukan dengan data rata - rata timbulan limbah padat yang diangkut menuju

Lebih dari 84 tahun yang lalu para pemuda Indonesia telah mengikrarkan bentuk perilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan. Ikrar kesepakatan para pemuda tersebut diwujudkan