Andriani Kusumawati
HIPOTESIS
Hipotesis pada hakikatnya merupakan suatu
pernyataan (thesis) yang masih kurang lengkap (hypo) kebenarannya. Dengan kata lain kebenaran dari
pernyataan tersebut masih memerlukan pengujian.
Definisi hipotesis :
a. Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu rumusan masalah penelitian.
b. Hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat dugaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis bukan
merupakan fakta yang sudah pasti benar dan kemudian penelitian di lakukan untuk
membuktikan kebenaran
tersebut
Secara singkat hipotesis hanyalah merupakan Jawaban sementara terhadap pertanyaan yang di
ajukan pada rumusan masalah penelitian.
Jawaban sementara ini di
rumuskan dari pengetahuan teoritis yang diperoleh dari tinjauan
pustaka.
PERAN HIPOTESIS
1. Memberikan tujuan yang tegas bagi peneliti.
2. Membantu dalam penentuan arah kegiatan yang harus di tempuh, dalam pembatasan ruang lingkup, memilih fakta, dan
menentukan relevansi pelaksanaan kegiatan.
3. Menghindarkan peneliti dari suatu
kegiatan pelaksanaan penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan
Ciri-ciri hipotesis
(Goode dan Hatt, 1952:67-73)
• Hipotesis harus jelas secara konseptual
• Hipotesis harus mempunyai rujukan empiris
• Hipotesis harus bersifat spesifik
• Hipotesis harus dihubungkan
dengan teknik penelitian yang ada
• Hipotesis harus berkaitan dengan
suatu teori.
KRITERIA HIPOTESIS YANG BAIK
(Singh,1986)
1. Secara konseptual, suatu Hipotesis harus jelas. Hipotesis ini sudah didasarkan atas definisi operasional yang telah dirumuskan.
2. Suatu Hipotesis harus dapat diuji (testable).
Harus diformulasikan dengan cara yang secara langsung, dapat diuji dan mungkin ditemukan benar atau salah.
3. Suatu Hipotesis harus hemat (economical, parsimonious) dan tidak berlebihan (dengan kalimat sesederhana mungkin, tetapi jelas).
4. Suatu Hipotesis harus dikaitkan dengan himpunan teori dan fakta yang ada.
5. Suatu Hipotesis harus merupakan suatu kesatuan yang logis dan mendalam
(komprehensif)
6. Suatu Hipotesis harus umum lingkupnya.
Namun Hipotesis yang luas dan terlalu umum bukan hipotesis yang baik, karena sering kabur dan tidak dapat diuji.
7. Suatu Hipotesis harus dikaitkan dengan alat-alat dan teknik-teknik ilmiah yang
dapat diperoleh (jangan membuat hipotesis yang tidak ada alat atau teknik analisisnya terhadap data yang dikumpulkan)
8. Suatu Hipotesis harus sesuai dengan hipotesis lainnnya dalam bidang yang sama.
PENGUJIAN HIPOTESIS Dalam pengujian hipotesis mengenai harga sebuah
parameter peneliti sejak semula sudah mempunyai dugaan
tertentu, dan dalam penelitiannya dia ingin menguji secara empirik (berdasarkan data), apakah
dugaannya bisa diterima atau
harus ditolak.
JENIS HIPOTESIS
Hipotesis ditinjau dari sudut penelitian mempunyai dua pengertian, yaitu mengenai:
– Hipotesis Penelitian
(Research hypothesis) – Hipotesis Statistis
(Statistical hypothesis)
Hipotesis Penelitian (Research Hypothesis)
a. suatu jawaban/dugaan/pernyataan mengenai sesuatu masalah tertentu, yang masih harus diuji secara empirik, apakah jawaban sementara tersebut
bisa diterima atau harus ditolak.
b. Dalam hal ini, menerima suatu
hipotesis tidak berarti bahwa hipotesis itu benar. Kita menerima hipotesis
karena fakta empirik (data) yang kita
punyai menyokong hipotesis, demikian juga jika kita menolak hipotesis karena fakta empirik berlawanan dengan
hipotesis.
Hipotesis Statistis (Statistical Hypothesis)
a. suatu pernyataan yang sifatnya sementara tentang harga sebuah
(beberapa) buah parameter yang harus diuji secara empirik, apakah pernyataan tersebut bisa diterima atau ditolak.
b. suatu pernyataan yang sifatnya
sementara mengenai bentuk distribusi sebuah (beberapa) buah variat, yang
masih harus diuji secara empirik, apakah pernyataan tersebut bisa diterima atau ditolak.
RUMUSAN HIPOTESIS
berdasarkan uji statistiknya
A. HIPOTESIS NOL (Null) atau HIPOTESIS NIHIL
1. Karena hipotesis ini tidak memiliki
perbedaan (perbedaannya nol) dengan hipotesis sebenarnya.
2. Sering disebut hipotesis statistik,
karena dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik.
3. Tidak ada hubungan, tidak ada
pengaruh atau tidak ada perbedaan antara variabel X dan Y.
RUMUSAN HIPOTESIS
berdasarkan uji statistiknya
B. HIPOTESIS ALTERNATIF atau HIPOTESIS KERJA
1. Karena hipotesis ini merupakan lawan atau tandingan hipotesis nol.
2. Dalam pengujian hipotesis ini diubah menjadi Hipotesis Nol, agar peneliti tidak mempunyai prasangka.
3. Ada hubungan, ada pengaruh atau ada perbedaan antara variabel X dan Y.
CONTOH BENTUK HIPOTESIS
A. HIPOTESIS DESKRIPTIF (DESCRIPTIVE HYPOTHESIS)
1. Rata-rata banyaknya anak dari
keluarga-keluarga (suami-istri) di propinsi Jawa Timur ialah 4 orang.
2. Sikap masyarakat Malang terhadap reformasi ialah positif.
3. Rata-rata konsumsi Coca-Cola
Mahasiswa FIA lebih dari 5 botol per minggu.
4. 70% mahasiswi FIA memakai celana jeans.
B. HIPOTESIS HUBUNGAN (RELATIONAL HYPOTHESIS) atau HIPOTESIS
ASOSIATIF
1. Ada hubungan antara promosi dengan penjualan.
2. Jika kepuasan kerja tinggi, maka produktivitas tinggi.
3. Makin baik kualitas pelayanan makin tinggi kepuasan pelanggan.
C. HIPOTESIS SEBAB (CAUSAL HYPOTHESIS) 1. Perputaran aktiva (assets turnover)
menyebabkan rentabilitas (profitability) 2. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap
produktivitas.
3. Merk mempengaruhi pemilihan produk 4. Tingkat kesenangan menonton sangat
dipengaruhi oleh banyaknya menonton.
5. Jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, penghasilan mempengaruhi efektivitas iklan
D. HIPOTESIS PERBANDINGAN (COMPARISON HYPOTHESIS)
1. Ada perbedaan antara wanita dan pria dalam memilih pasta gigi.
2. Ada perbedaan antara orang Minang dan orang Jawa tentang kesukaan dalam makan
3. Ada perbedaan dalam pembayaran pembelian antara petani dan
pedagang.
Tahap Pengujian Hipotesis
1. Merumuskan hipotesis
2. Menetapkan model uji statistik yang dipergunakan
3. Menetapkan besarnya signifikansi daerah penolakan
4. Melakukan perhitungan uji statistik dengan menggunakan data yang diperoleh dari
sampel
5. Menetapkan keputusan atau kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan uji statistik yang dipergunakan.
LAMBANG HIPOTESIS
Hipotesis statistis bentuknya adalah sepasang lambang yaitu:
1. H0 yang disebut hipotesis Nol (Null Hypothesis) atau Hipotesis Nihil
2. H1 yang disebut hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja
Apabila dalam pengujian H0 ditolak, maka yang diterima tentu saja H1.
Dalam analisis kita cukup mengatakan H0 ditolak atau H0 diterima tanpa menyebut H1.
LAMBANG HIPOTESIS
Hipotesis disebut Hipotesis Nol
berdasarkan dua penalaran, yaitu:
* Disebut H0 karena hipotesis ini mengisyaratkan tidak ada
perbedaaan harga parameter atau perbedaannya = 0.
$ Disebut H0 karena hipotesis ini yang harus ditolak
Disebut Hipotesis Alternatif karena H1 merupakan lawan H0
PENGUJIAN HIPOTESIS
1) MENDEFINISIKAN HIPOTESIS YANG DIUJI
1 POPULASI 2 POPULASI
θ = SUATU KONSTANTA YANG DIKETAHUI
0 2
1
0 2
1
0 2
1 1
0 2
1 0
θ θ
- θ
θ θ
- θ
θ θ
- θ
: H
θ θ
- θ
: H
>
<
≠
=
0 0 0 1
0 0
θ θ
θ θ
≠ θ θ
: H
θ θ
: H
>
<
=
PENGUJIAN HIPOTESIS
2) MENENTUKAN TINGKAT NYATA (
α
) YANG DIPILIH3) MEMILIH STATISTIK UJI YANG SESUAI 4) MENGHITUNG STATISTIK UJI DARI
SAMPEL
5) MELIHAT NILAI KRITIS – DARI TABEL YANG SESUAI DENGAN STATISTIK UJI – UNTUK
α
TERTENTU6)6) PENARIKAN KESIMPULANPENARIKAN KESIMPULAN BILA :
BILA :
STATISTIK UJI STATISTIK UJI
TERLETAK TERLETAK DI DAERAH DI DAERAH
( 1( 1--αα )) αα
H0 H0 –– DITERIMADITERIMA H1 H1 -- DITERIMADITERIMA
Contoh Hipotesis penelitian untuk 1 populasi (1)
1. Rata-rata pengeluaran per bulan mahasiswa untuk foto copy Rp 50.000,00
Hipotesis Statistis:
H0 : µ = 50.000 H1 : µ ≠ 50.000
2. Setelah dilakukan crash program yang sesuai, diperkirakan penduduk Indonesia yang
masih tergolong miskin kurang dari 20%
Hipotesis Statistis H0 : π = 0,2
H1 : π < 0,2
Contoh Hipotesis penelitian untuk 1 populasi (2)
3. Seorang pengamat acara TV
berpendapat bahwa lebih dari 70%
penonton sinetron adalah perempuan Hipotesis statistis:
H0 : π = 0,7 H1 : π > 0,7
Contoh Hipotesis penelitian untuk 2 populasi (1)
1. Ada pendapat bahwa proporsi investor yang
tidak puas terhadap pelayanan pembelian saham di bursa A dan B sama.
Hipotesis Statistis H0 : P1 = P2
H1 : P1 ≠ P2
2. Berdasarkan dugaan yang dilontarkan oleh
seorang sosiolog, dikatakan bahwa sikap curiga terhadap orang asing kelompok etnis A lebih
rendah dari pada rasa curiga kelompok etnis B Hipotesis Statistis
H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 < µ2
Contoh Hipotesis penelitian untuk 2 populasi (2)
3. Berdasarkan kerangka pemikiran tertentu diperkirakan bahwa Sikap Patuh Hukum penduduk pedesaan lebih tinggi dari pada Sikap Patuh Hukum penduduk perkotaan Hipotesis statistis
H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 > µ2
Penggunaan Lambang Pengujian Hipotesis Statistis
π (baca phi) : Persentase, proporsi P : Persentase, proporsi µ (baca myu) : Rata-rata
β (baca beta) : Koefisien Regresi
ρ (baca rho) : Koefisien Korelasi σ (baca sigma) : Kesenjangan
θ (baca teta) : Pengujian belum
diketahui
Daerah yang diarsir adalah daerah hipotesis ditolak
daerah diterima
daerah diterima daerah
diterima
Satu sisi
α = 0,01 Zα = 2,33
α = 0,05 Zα = 1,64
Dua sisi
α/2 = 0,05 Zα/2 = 1,64
α/2 = 0,01 Zα/2 = 2,58
LEVEL OF SIGNIFICANCE
Level of Significance adalah peluang melakukan kesalahan tipe (jenis) 1 dan dilambangkan dengan α.
Dalam statistika klasik ditentukan
dua buah harga α yaitu α = 0,01
dan α = 0,05
Jenis Kesalahan dalam Uji Hipotesis
Keadaan yang sebenarnya Kesimpulan
dan
Keputusan H0 Benar H0 Salah
TERIMA Benar Salah
(kesalahan jenis II)
TOLAK Salah
(kesalahan jenis I)
Benar
DUA JENIS KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTSIS
• Kesalahan Jenis I
Apabila H0 ditolak padahal kenyataannya benar, artinya kita menolak hipotesis
tersebut yang seharusnya diterima.
• Kesalahan Jenis II
Apabila H0 diterima padahal
kenyataannya salah, artinya kita menerima hipotesis tersebut yang seharusnya ditolak.