• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA USAHATANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA USAHATANI"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR – FAKTOR

YANG

BERPENGARUH

PADA USAHATANI

Oleh: Indah Nurhidayati, S.P., M.Si.

(2)

Keberadaan sistem usahatani di suatu

daerah ditentukan oleh 3 faktor utama:

1. Potensi sistem usahatani (keadaan alam dan lingkungan biotik)

2. Teknologi

3. Lingkungan sosial ekonomi (endogen  kondisi petani dan eksogen  harga pasar, penyuluhan, kebijakan pemerintah)

(3)

PENGELOLAAN

USAHATANI

Faktor

Intern

Faktor

Ekstern

 Petani dan Keluarga  Sumber Produksi

 Alam  tanah, iklim, lingkungan biotik, lokasi, dan sebagainya.

 Non Alam  harga, pasar, transportasi, teknologi, struktur masyarakat, adat istiadat, penyuluhan, perkreditan, kelembagaan, prinsip-prinsip ekonomi, dan sebagainya.

(4)

1. Petani dan Keluarga

Sebagai manajer yang menguasai dan mengatur faktor

produksi sehingga memperoleh hasil sebagaimana

yang direncanakan

Petani dalam usahatani berperan:

1

Sebagai Manajer

Dipengaruhi oleh ketrampilan (managerial skill) untuk mengambil keputusan-keputusan dalam memilih berbagai alternatif yang dihadapi dalam mengelola UT nya

(5)

2

Sebagai Juru Tani

Dipengaruhi oleh keadaan fisik  mempunyai tugas mengatur, melaksanakan pekerjaan, dan mengawasi kegiatan-kegiatan teknik dalam usahataninya.

3

Sebagai Manusia

Merupakan anggota masyarakat  segala sesuatu yang dilakukan dalam usahatani selain memperhatikan sisi teknik, ekonomi, maka secara sosial juga harus bisa dipertanggungjawabkan.

(6)

Secara Individual Peranan Petani Dipengaruhi Oleh :

1. Status Petani

Status petani sangat besar pengaruhnya terhadap

pengambilan keputusan dalam memilih berbagai

alternatif

penggunaan

sumber,

cara

mengelola,

penerapan teknologi baru, dsb.

a. Petani Pemilik Penggarap

 petani bebas melaksanakan perannya sebagai

manajer, juru tani, anggota masyarakat.

 menentukan cabang UT yang akan diusahakan

sesuai dengan perhitungannya sebagai manajer.

(7)

b. Petani Penyewa

 Petani tidak bebas memilih cabang usahanya karena tergantung dari lamanya sewa.

 Sebagai juru tani tidak dapat memperbaiki lahan usahanya secara bebas.

c. Petani Penyakap

Petani kurang memberikan respon terhadap penerapan teknologi baru, karena hasil yang diperoleh harus dibagi dengan pemilik lahan.

(8)

2. Umur Petani

Petani muda umumnya akan lebih mudah dalam

mentransfer teknologi baru & memutuskan dalam

penerapan teknologi baru pd UTnya.

Sebagai jurutani lebih kuat & dapat bekerja lebih

berat/ lama.

3. Pendidikan petani

Makin tinggi pendidikan pada umumnya akan

makin tinggi kecakapan sebagai manajer.

(9)

Kondisi Petani di Indonesia

1) Pendapatan rendah, kurang dari setara 240 kg beras/ kapita/ tahun

2) Memiliki lahan sempit

Jawa Luar Jawa

---Sawah < 0,25 ha < 0,50 ha

Sawah + Tegalan 0,50 ha 1,00 ha

3) Kekurangan modal dan memiliki tabungan terbatas 4) Pengetahuannya terbatas

(10)

2. Sumber Produksi dalam Usahatani

Faktor-faktor produksi yang dipergunakan oleh

petani untuk memproduksi hasil-hasil pertanian dan

memperoleh pendapatan, terdiri atas tanah dan

alam sekitar, tenaga kerja, modal, dan manajemen

(11)

 Tanah merupakan tempat di mana tumbuhan dapat tumbuh dan sebagai sumber unsur hara.

 Tanah memiliki sifat yang istimewa karena bukan barang produksi, tidak dapat diperbanyak, dan tidak dapat dipindah-pindahkan

Peranan tanah (dari sudut teknis) 

1.Tanah dan kaitannya dengan jenis tanaman. 2.Tanah dan kaitannya dengan waktu bertanam.

3.Tanah dan kaitannya dengan cara bercocok tanam. 4.Tanah dan kaitannya dengan bentuk usaha tani.

(12)

1. Hubungan tanah dan manusia

 Hak milik, hak sewa, hak bagi hasil

 Mempengaruhi kesediaan petani dalam meningkatkan produksi, memperbaiki kesuburan lahan, dan intensifikasi

2. Letak tanah

Fragmentasi menimbulkan persoalan dalam UT karena: o Pemborosan waktu dan tenaga sehingga biaya

produksi lebih tinggi.

o Kesulitan dalam pengawasan.

o Kemungkinan percekcokan antarpetani lebih besar.

(13)

3. Intensifikasi

Semakin banyak modal dan tenaga yang dicurahkan pada tanah maka semakin intensif  hasil tinggi

4. Tingkat kesuburan tanah

Kesuburan tanah secara fisik dan kimiawi  lebih menguntungkan. Diperbaiki melalui pengelolaan yang baik, rotasi tanam yayng tepat, pemupukan, pembuatan teras, dan sebagainya.

5. Luas Lahan

Semakin luas lahan yang diusahakan maka semakin efisien.

(14)

Luas usahatani dapat diukur berdasarkan :

Luas total lahan: jumlah seluruh

tanah dalam UT

Luas

lahan

pertanaman:

jumlah

seluruh tanah yang dapat ditanami/

diusahakan.

Luas tanaman: jumlah luas tanaman

(15)

6. Lokasi Lahan

 Menentukan kelancaran pemasaran.

 Lokasi lahan dpt dibedakan dalam 2 hal, yakni (1)Lokasi terhadap pusat-pusat perekonomian; dan (2)Lokasi terhadap tinggi rendahnya permukaan laut dan bentuknya/ topografi.

7. Fasilitas-fasilitas

Keberadaan fasilitas lain berupa pengairan dan drainase sangat membantu dalam pertumbuhan tanaman sehingga meningkatkan produksi.

(16)

Faktor Produksi

Tenaga Kerja

Tenaga Kerja :

1. Tenaga Kerja (Man power)  penduduk usia kerja 2. Angkatan Kerja (Labor force)  tenaga kerja yang

sedang bekerja atau mencari pekerjaan (menganggur)

Tenaga kerja → daya/ usaha manusia yang

ditujukan untuk menghasilkan barang ekonomi.

(17)

Tenaga Kerja dalam Usahatani

Peranannya penting:

– Ada/ tidaknya tenaga kerja berpengaruh

pada

pertumbuhan,

produktivitas,

dan

kualitas hasil usahatani

– Pada keluarga petani (kecil) peningkatan hasil

usahatani sangat tergantung pada tenaga

kerja keluarga

– Peranan tenaga kerja belum sepenuhnya

dapat digantikan oleh teknologi mekanis

(18)

Karakteristik Tenaga Kerja

dalam Usahatani

Kebutuhan tidak kontinyu & tidak merata. Kebutuhan per hektar terbatas.

Tidak mudah di standardisasi, dirasionalisasi ataupun dispesialisasikan. Kebutuhan beraneka ragam coraknya dan sering tidak dapat dipisahkan.

(19)

1. TK manusia  TK pria  TK wanita (1 TK wanita = 0,7 atau 0,8 HKP)  TK anak-anak

JENIS

TENAGA

KERJA

2. TK Hewan

Serakit TK ternak (dg 1 TK pria) ~ dg 4 HKP. Ketersediaan TK hewan berkurang karena :

 Kurangnya padang penggembalaan  Adanya berbagai penyakit ternak  Sulitnya mencari penggembala

 Makin sempitnya kepemilikan lahan usahatani

3. TK Mekanis

Pertimbangannya :

 secara teknis dpt dilaksanakan  secara ekon menguntungkan  secara sosial bisa diterima

Sumber TK: dalam

keluarga dan luar keluarga

(20)

Diketahui dengan Analisis TK, yaitu :

1. Mencatat kebutuhan TK untuk setiap kegiatan (pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dst) masing-masing komoditas yang diusahakan.

2. Menghitung kebutuhan TK untuk keseluruhan UT, yaitu memperhitungkan TK yang diperlukan untuk mengerjakan seluruh komoditas yang diusahakan.

Satuan: hari kerja orang (HKO) atau dengan satuan jam kerja orang (JKO).

Kebutuhan Tenaga Kerja

dalam Usahatani

(21)

Intensitas Tenaga Kerja  banyaknya TK yang

diperlukan untuk mengusahakan satu jenis

komoditas per satuan luas.

Dipengaruhi oleh:

– Tingkat teknologi yang digunakan

– Tujuan dan sifat usahatani

– Topografi tanah

(22)

No Jenis tanaman Intensitas Tenaga (jam/Ha) Tenaga Kerja Keluarga (%) Luar (%) 1. Padi Sawah 2000 – 3000 8 – 59 41 – 72 2. Padi Gogo 1200 – 1500 20 – 25 75 – 80 3. Jagung 700 – 1000 17 – 20 80 – 83 4. Tembakau 3000 – 4000 81 – 88 12 – 19

Banyaknya TK keluarga dan TK luar dalam usahatani

dipengaruhi faktor :

(23)

2.

Pendapatan petani

3.

Ketersediaan TK keluarga

4.

Luas lahan yang diusahakan

5.

Tingkat perkembangan usahatani

- Subsisten

- Komersial

6. Keadaan alam

- Jenis tanah

- Topografi

(24)

Distribusi kebutuhan TK dalam 1 tahun pada usaha pertanian tidak merata, karena kegiatan dipengaruhi musim, sehingga bisa terjadi penumpukan pekerjaan atau kekosongan pekerjaan.

Distribusi Tenaga Kerja

Bentuk pengangguran dalam UT :

1. Musiman (seasonal unemployment)

2. Tidak kentara/ setengah menganggur (disguised unemployment)

(25)

Contoh:

1) Diketahui jumlah produksi 40 kw/ha, TK yang dibutuhkan 500HKO/ha, harga produk Rp400.000/kw, berapa efisiensi tenaga kerja berdasarkan produksi dan penerimaan?

2) Diketahui luas lahan 1 ha tenaga kerja yang dicurahkan selama satu tahun sebesar 1500HKO, berapa efisiensi TK berdasar luas lahan per hari?

Efisiensi (Produktivitas) Tenaga Kerja

Dapat dihitung dengan membandingkan jumlah produksi, penerimaan, atau luas lahan dengan jumlah tenaga kerja yang dicurahkan

(26)

 Efisiensi TK berdasarkan produksi

40kw / 500HKP= 0,08 kw/HKP

Penerimaan

40 x 400.000 / 500 = Rp 32.000/HKP

(27)

3. Faktor Modal

Definisi

1. Menurut teori ekonomi

Modal adalah hasil produksi yang dipergunakan untuk memproduksi kembali.

2. Menurut ekonomi perusahaan

Modal adalah barang ekonomi yang dipergunakan untuk memproduksi kembali/ untuk mempertahankan dan untuk meningkatkan pendapatan.

(28)



Modal Istimewa

Tanah :

-

Menurut teori ekonomi, maka tanah bukan

merupakan hasil produksi, tetapi merupakan

karunia Tuhan.

-

Menurut

ekonomi

perusahaan,

tanah

mempunyai nilai terbesar dari seluruh UT ± 60 –

70% dari nilai UT, bila dimasukkan sebagai

modal, tanah tidak dapat diperbanyak oleh

manusia,

manusia

hanya

merubah

penggunaannya.

(29)

Tanah sbg modal istimewa mempunyai

sifat-sifat khusus yang berbeda dengan modal

biasa :

1.

Tanah tidak dapat dipindah-pindahkan.

2.

Tanah tidak dapat diperbanyak

3.

Penggunaan tanah, sangat dipengaruhi

oleh keadaan alam.

4.

Dalam biaya produksi, faktor tanah tidak

(30)

MODAL Sifat *Menghemat TK *Menambah TK *Menghemat Lahan *Menambah Efisiensi Meningkat kan efisiensi Kegunaannya Aktif Pasif Fungsi Tetap Tidak Tetap Waktu Produktif Prospektif

(31)

Menurut Sifatnya

 Menghemat TK  traktor, rice mill

 Menambah TK  penggunaan bibit, pupuk, pestisida  Menghemat lahan  penggunaan pupuk, bibit unggul,

perstisida

 Menambah efisiensi  penggunaan mesin-mesin pertanian

(32)

1. Modal Aktif

Modal yang dipergunakan secara aktif dalam kegiatan ekonomi secara sah dimiliki, dan mempunyai nilai uang Contoh : alat-alat, mesin, bahan baku, uang kontan

2. Modal Pasif

Semua tuntutan dari pihak lain yg harus dibayar produsen Contoh : hutang

(33)

Menurut Fungsinya

1. Modal Tetap  tidak habis dipakai dalam 1x proses produksi

Contoh: tanah, gudang penyimpanan dll

2. Modal Tidak Tetap  habis dipakai dalam 1x proses produksi

(34)

Menurut Waktu

a. Modal Produktif

 Langsung dapat meningkatkan produksi.  Pupuk, bibit unggul

b. Modal Prospektif

 Dapat meningkatkan produksi, tetapi baru dirasakan pada

jangka waktu lama.

(35)

4. Faktor Produksi Manajemen

Manajemen merupakan faktor produksi tidak

langsung (intangible)  aktivitas keahlian

pengorganisasian, pengoperasian dari ketiga

faktor produksi yang lain (tanah, tenaga kerja,

modal) dalam proses produksi usahatani.

(36)

Deretan langkah menuju pengambilan keputusan dari

berbagai alternatif yang tersedia.

Proses Manajemen :

1.

Memikirkan dan menggambarkan tentang apa yang

diinginkan

2.

Menganalisis apa yang dipikirkan dan diinginkan

3.

Membuat keputusan berdasarkan analisis

4.

Melaksanakan keputusan

(37)

 Mengelola penggunaan faktor-faktor produksi yang terbatas

untuk mencapai tujuan usahatani

 Mengambil keputusan, melaksanakan keputusan dan menanggung resiko atas pelaksanaan keputusan

 Cepat memikirkan tentang kesempatan yang akan dicapai  Memecahkan masalah yang akan ditemui

 Memilih informasi dari luar yang paling baik

 Menganalisis utk mengambil keputusan tentang apa yang dapat

dilakukan

 Melaksanakan keputusan dengan segera

(38)

Proses Manajemen

Fungsi utama petani :

1. Mengambil keputusan

2. Melaksanakan keputusan

Dipengaruhi :

- Alam & tanah

- Tenaga kerja & ketrampilan

- Teknologi, kelembagaan, saprodi

3. Menanggung

resiko, dipengaruhi

pengalaman

pengetahuan/

pendidikan

status

umur

(39)

Peran petani sebagai manajer meliputi 4 aktivitas sbb:

1. AKTIVITAS TEKNIS

Memutuskan akan memproduksi apa &

bagaimana caranya.

Memanfaatkan lahan.

Membuat gambaran tentang teknologi &

perlatan yg akan digunakan serta implikasi

terhadap tenaga kerja.

(40)

2. AKTIVITAS KOMERSIAL

Menghitung berapa & apa saja input yang

dibutuhkan

Menentukan kapan, dari mana, & berapa

jumlah input diperoleh.

Meramalkan penggunaan input & produksi

apa yang akan diperoleh.

(41)

3.

AKTIVITAS FINANSIAL

a. Mendapatkan dana

b. Penggunaan dana

c. Estimasi kebutuhan dana untuk jangka

panjang

4.

AKUNTANSI

a. Mencatat transaksi keuangan

b. Membuat laporan

(42)

Permasalahan dalam manajemen usahatani:

1. Penentuan Komoditas

a. Keadaan fisik : iklim, jenis tanah, ketinggian tempat.

b. Teknis : pengetahuan, ketrampilan, sarana prasarana penunjang bisa diadakan

c. Ekonomis : permintaan pasar, paling menguntungkan

d. Sosial : tidak melanggar norma, bisa diterima lingkungan

e. Lain-lain : pengendalian hama, dsb

2. Cara mengusahakan

a. Komersial, orientasi pasar b. Subsisten

(43)

5. Faktor Alam

Faktor

yang

diperlukan

untuk

pertumbuhan tanaman dan atau

hewan yang diperoleh petani

dengan

tidak

menggunakan

tenaga dan modal.

(44)

ALAM

Sinar matahari : intensitas penyinaran Tanah: sifat fisika, kimia, struktur , tekstur tanah, kesuburan dll Mineral: mikro maupun makro Temperatur: topografi, garis lintang, iklim Air: curah hujan Udara: kelembaban dan kecepatan angin

(45)

Interaksi dari 3 unsur  sinar matahari, hujan,

& angin/udara.

Sinar Matahari  sumber energi dalam proses

asimilasi & mempunyai pengaruh terhadap

temperatur.

Hujan (air)  jumlah air yang diperoleh dari

hujan sangat dipengaruhi oleh jumlah hujan

sepanjang tahun, distribusi, & waktu turun

hujan.

(46)

Angin → perpindahan udara/ mengalirnya udara dari daerah2 dengan tekanan udara tinggi ke daerah2 dengan tekanan udara rendah.

Udara → mempunyai susunan kimia, terdiri dari N2, CO2 & O2 yang penting untuk pertumbuhan tanaman & sisanya berupa gas2 lain.

PRANATA MANGSA

Membagi musim sepanjang tahun dalam 12 mangsa : Kasa (22 Juni – 1 Agust)

(47)

Ketigo (26 Agust – 19 Sept) Kalima (13 Okt – 9 Nop) Kanem (9 Nop – 20 Des) Kapitu (20 des – 3 Feb) Kawolu (3 Feb – 1 Maret) Kasongo (1 Maret – 19 April) Kadoso (16 Maret – 19 April) Desta (19 April – 12 Mei) Sadha (12 Mei – 22 Juni)

(48)

6. Karakteristik Sosial Petani

Karakteristik petani berpengaruh dalam proses produksi pertanian, terutama yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan usahatani, diantaranya yaitu:

 Pendidikan petani (formal dan non formal)

 Pengalaman petani

(49)

Harga pasar (input,output)

Penyuluhan (pengetahuan dan ketrampilan)

Struktur masyarakat (jenis kelamin,umur, dll)

Adat istiadat (gotong royong,cara budidaya,dll)

(50)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh secara individu faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah yaitu luas lahan, tenaga kerja, pupuk organik, pupuk ZA dan benih,

Selain jumlah produksi, luas lahan, tenaga kerja dan modal maka harga jual produk juga merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi besar

modal, bahan baku dan tenaga kerja juga terdapat faktor produksi yang lain.. seperti tanah, kekayaan alam dan kewirausahaan atau

Secara parsial, faktor produksi bibit anak ayam (DOC) dan tenaga kerja berpengaruh positif dan sangat signifikan terhadap produksi pada usaha ternak ayam Sentul;

Jika memang faktor produksi pada usahatani kopi seperti ketinggian tempat, kemiringan lereng, curah hujan, usia tanaman kopi, modal, dan curahan tenaga kerja yang

Modal adalah barang atau uang bersama faktor produksi lain (tanah dan tenaga kerja) bersama-sama menghasilkan barang-barang baru (hasil pertanian). 3) Biaya

Jika memang faktor produksi pada usahatani kopi seperti ketinggian tempat, kemiringan lereng, curah hujan, usia tanaman kopi, modal, dan curahan tenaga kerja yang

Petani padi sawah di desa tersebut umum menggunakan faktor produksi modal, tanah, tenaga kerja, benih dan pupuk serta pestisida yang dapat berpengaruh secara