• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kompetensi Pedagogik Guru Jurusan Teknik Komputer Jaringan Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Di SMKN 2 Payakumbuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Evaluasi Kompetensi Pedagogik Guru Jurusan Teknik Komputer Jaringan Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Di SMKN 2 Payakumbuh"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Evaluasi Kompetensi Pedagogik Guru Jurusan Teknik Komputer Jaringan Dalam Pelaksanaan

Kurikulum 2013 Di SMKN 2 Payakumbuh

Dila Seltika Canta#1,

#Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,Universitas Negeri Padang Air Tawar Barat, Kota Padang

1ilaseltika@yahoo.com

Abstract — This article was written to describe pedagogical competence of engineering computer network teacher in implementation of 2013 curriculum in SMKN 2 Payakumbuh.

Source of data in this study is the Student and Teacher TKJ N 2 Payakumbuh . This study uses mixed method, this method is selected because use of these two methods are seen as more provide a more complete understanding of the research problem rather than use one of them. The research findings are competence of teachers Pedagogic Computer Networks Engineering Department at SMK 2 Payakumbuh into the category enough. This can be seen from the achievement of indicators of pedagogical competence of teachers as measured by questionnaire. Because the pedagogical competence of teachers included in the category enough, pedagogical competence of teachers majoring in computer engineering at SMK 2 Payakumbuh networks should be improved.

Keywords— Evaluation, Teacher competence, The 2013 curriculum.

I. PENDAHULUAN

Kurikulum adalah alat atau sarana untuk mencapai tujuan pendidikan melalui proses pengajaran. Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Implementasi kurikulum 2013 yang telah berjalan saat ini, beberapa kendala mulai banyak ditemui di lapangan, diantaranya dari segi ketidaksiapan guru sebagai implementator di kelas. Ketidaksiapan tersebut mencakup bagaimana kompetensi guru yang ditunjuk menjadi guru sasaran dalam implementasi kurikulum 2013. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Terdapat 4 macam kompetensi utama yang harus dikuasai oleh guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Semua kompetensi utama tersebut jelas sekali sangat berperan dalam keberhasilan seorang guru menjalankan profesinya.

Sebagai bagian dari kompetensi utama, kompetensi pedagogik guru menjadi sorotan penting terutama bagi guru sasaran sebagai implementator di lapangan. Namun dengan masih adanya para guru sasaran yang tidak siap terhadap dokumen kurikulum 2013 jelas akan menjadi kendala tercapainya keberhasilan kurikulum 2013. Untuk mengantisipasi hal ini pemerintah telah berusaha memberikan pelatihan-pelatihan yang bersifat kontiniu kepada para guru baik guru inti maupun guru sasaran.

Namun sampai sejauh ini pelatihan tersebut dirasa masih belum cukup untuk mampu memberikan bekal serta pengetahuan yang mumpuni kepada para guru.

Jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) adalah suatu jurusan yang terdapat di SMK yang mempelajari seluk-beluk dunia komputer dan jaringan komputer, mulai dari cara instalasi SO (Sistem Operasi), menangani masalah pada PC, memperbaiki PC, membuat jaringan LAN atau yang lainnya, membuat WEB, dan masih banyak lagi. Untuk Menerapkan Kurikulum 2013 Kepala Program Teknik Komputer Dan Jaringan SMK Negeri 2 Payakumbuh Mulai Menyusun Rencana Progran Sasaran Mutu. Sebagaimana diketahui bersama bahwa perkembangan teknologi, khususnya teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sudah sedemikian pesat dan sudah merambah ke semua sektor kehidupan termasuk di dalamnya adalah sektor pendidikan.

Pada dasarnya tujuan pelaksanaan evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik adalah untuk Menentukan tingkat kompetensi seorang guru. Selain itu juga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah. Evaluasi kompetensi guru dilakukan untuk

(2)

2

menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru. Serta dapat menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian yang berkelanjutan bagi guru. Evaluasi kompetensi pedagogik guru ini juga menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung- jawabnya serta mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasinya. Tujuan lainnya dalam pelaksanaan evaluasi kompetensi guru adalah untuk menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk penghargaan lainnya.

Pada awal implementasi kurikulum 2013, banyak permasalahan yang ditemui, baik dari kurikulum itu sendiri, kompetensi guru sebagai implementator, hingga kemampuan guru mengelola pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan instrumen berupa kuesioner dan wawancara, wakil kurikulum, Ketua Program studi TKJ, guru TKJ dan siswa SMK negeri 2 Payakumbuh.

Observasi awal yang penulis lakukan pada hari kamis, 29 Januari 2015 dengan Ibu YN salah seorang guru jurusan TKJ di SMK N 2 Payakumbuh menjelaskan bahwa pada awal pelaksanaan kurikulum 2013, terfokus pada mata pelajaran Sejarah, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Yang dilaksanakan pada seluruh kelas X yang terdiri dari 20 rombel. Guru- guru pada mata pelajaran tersebut juga mendapatkan beberapa kali pelatihan. Sementara untuk guru jurusan TKJ belum pernah mendapatkan pelatihan khusus guru keahlian terkait dengan penerapan kurikulum 2013.

Hasil wawancara dengan ketua program keahlian TKJ, bapak ASM pada hari senin tanggal 2 Februari 2015, menjelaskan bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 masih jauh dari yang seharusnya, karena tidak adanya pelatihan khusus bagi guru keahlian terkait pelaksanaan teknis kurikulum 2013 ini, ketidak linieran antara latar belakang pendidikan guru, sertifikat pendidik dan mata pelajaran yang diajarkan guru tersebut juga menjadi suatu permasalahan bagi kompetensi pedagogik guru, selain itu jika dilihat dari keaktifan siswa yang menjadi target implementasi kurikulum 2013 ini, masih jauh dari yang diharapkan.

Selaku guru pada program keahlian TKJ, Bapak FD menjelaskan kesulitan lain dalam pelaksanaan kurikulum 2013, yaitu susahnya mencari buku atau bahan ajar yang sudah sesuai dengan kurikulum 2013, selain sulitnya Hardcopy bahan ajar, BSE (Buku Sekolah Elektronik) juga tidak bisa diandalkan. Begitupun dalam menyiapkan perangkat pembelajaran, pedoman guru hanya silabus, untuk perangkat lainnya dituntut kreatifitas guru dalam mengembangkannya, sehingga perangkat dan pelaksanaan pembelajaran setiap sekolah berbeda-beda. Hal ini tentu memberi dampak pada pengembangan kompetensi pedagogik guru yang terkait dengan pengelolaan

pembelajaran.

Seperti yang dijelaskan bapak EFF selaku guru TKJ di SMKN 2 Payakumbuh, kompetensi pedagogik guru sangat berperan penting dalam penerapan kurikulum 2013.

Contohnya Jika dilihat dari kemampuan guru dalam memahami peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual tentu sangat sesuai dengai tujuan dari kurikulum 2013, dimana pendidikan berpusat pada siswa. Masalahnya yang terjadi di lapangan, masih banyak guru yang melaksanakan proses pembelajaran berpusat pada guru sehingga peserta didik tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Bapak EFF juga menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik guru perlu untuk di evaluasi mengingat masih banyak guru yang mengajar sebatas melaksanakan tugas saja. bapak EFF juga menjelaskan bahwa masih banyak guru yang tidak memahami konsep dan cakupan dari kompetensi pedagogik ini, sehingga mereka belum melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan maksimal.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Majid (2005:6) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Kompetensi yang diperlukan oleh seseorang tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman.

Syah (2000:229) mengemukakan pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Usman (1994:1) mengemukakan kompentensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. McAhsan (1981:45), sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2003:38) mengemukakan bahwa kompetensi: “…is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the extent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors”.

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan itu Finch & Crunkilton (1979:222), sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2003:38) mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan

(3)

3 untuk menunjang keberhasilan.

Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah

“kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”.

Depdiknas (2004:9) menyebut kompetensi ini dengan

“kompetensi pengelolaan pembelajaran. Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian serta mampu menyusun rencana Pembelajaran dengan baik.

Wirawan (2002:22) menjelaskan, evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap upaya manusia.

Evaluasi yang baik akan menyebarkan pemahaman dan perbaikan pendidikan. Sedangkan evaluasi yang salah akan merugikan pendidikan. Tujuan utama melaksanakan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa, sehingga tindak lanjut hasil belajar akan dapat diupayakan dan dilaksanakan

SMK sebagai salah satu jenjang tingkat satuan pendidikan tidak luput sebagai sasaran implementasi kurikulum 2013 ini. Pada awal implementasi kurikulum 2013, beberapa hal penting yang terjadi di lapangan terkait pelaksanaannya mulai banyak bermunculan, baik dari segi positif maupun negatif. Kesiapan para guru sebagai implementator menjadi fokus utama dalam penelitian ini.

Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan instrumen berupa kuesioner serta wawancara terbatas dengan teknik pengambilan sampel jenuh atau semua populasi dijadikan sampel yaitu seluruh siswa kelas XI jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK N 2 Payakumbuh.

Sugiyono (2011: 7) menjelaskan bahwa secara umum ada tiga fungsi evaluasi, yaitu untuk: (a) mengukur kemajuan, (b) menunjang penyusunan rencana, dan (c) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Sugiyono juga menambahkan, bahwa selain memiliki fungsi secara umum evaluasi juga memiliki fungsi secara khusus. Adapun fungsi evaluasi secara khusus dalam bidang pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu: (a) segi psikologi, (b) segi didaktik, dan (c) segi administratif.

Berdasarkan dari fenomena di atas, maka penting dilakukan penelitian dengan tujuan untuk meninjau kompetensi pedagogik guru SMK negeri 2 Payakumbuh, khususnya guru jurusan teknik komputer jaringan.

Kompetensi pedagogik guru menjadi pilihan utama dalam penelitian ini berdasarkan asumsi bahwa peran guru sebagai pendidik akan sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi kurikulum 2013 dan keberhasilan siswa khususnya jurusan teknik komputer jaringan. Selain itu apabila seorang guru tidak memahami dan menerapkan konsep kompetensi pedagogik ini, tentu dapat dipastikan

pengelolaan pembelajaran belum terlaksana dengan baik.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian evaluasi. Menurut Charles O. Jones dalam Aprilia (2009:78) adalah “evaluation is an activity which can contribute greatly to the understanding and improvement of policy development and implementation”

(evaluasi adalah kegiatan yang dapat menyumbangkan pengertian yang besar nilainya dan dapat pula membantu penyempurnaan pelaksanaan kebijakan beserta perkembangannya). Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kegiatan evaluasi dapat mengetahui apakah pelaksanaan suatu program sudah sesuai dengan tujuan utama, yang selanjutnya kegiatan evaluasi tersebut dapat menjadi tolak ukur apakah suatu kebijakan atau kegiatan dapat dikatakan layak diteruskan, perlu diperbaiki atau dihentikan kegiatannya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi (Mixed Method Research) dengan model campuran tidak berimbang (Concurrent Embeded), yaitu metode penelitian yang menggabungkan antara metode kualitatif dan kuantitatif dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang. Metode ini digunakan secara bersama-sama, dalam waktu yang sama, tetapi independen untuk menjawab rumusan masalah yang sejenis. (Sugiyono, 2011: 537). Jenis penelitian ini dipilih karena Penggunaan dua metode ini dipandang lebih memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitian daripada penggunaan salah satu di antaranya.

IV. HASILDANPEMBAHASAN A. Temuan data Kuantitatif

Deskripsi data diperoleh dari hasil penyebaran angket yang kemudian data dianalisis. Analisis deskriptif digunakan untuk mempresentasikan data secara lebih ringkas dan mudah dimengerti. Data penelitian ini meliputi variabel kompetensi pedagogik guru dalam penerapan kurikulum 2013.

Hasil penelitian yang telah dilakukan dan dianalisis terhadap data yang ada, seluruh data yang masuk memenuhi syarat untuk diolah dan di analisis. Secara singkat dapat inyatakan bahwa deskripsi data ini mengungkapkan informasi tentang skor total, skor tertinggi, skor terendah, rata-rata, rentang,simpangan baku, skor yang banyak muncul, dan skor tengah dan total skor. Berikut ini ditampilkan perhitungan statistik data tersebut menggunakan formula excel pada tabel 1.

(4)

4

Tabel 1.

Deskripsi Data

N 32

Mean 150.12

Median 143

Modus 142

Standar Deviasi

14 Variance 184.09

Range 68

Minimum 117

Maximum 185

Sum 4804

Dilihat dari Tabel 1 jawaban responden yang berjumlah 32 orang (n=32) diperoleh skor rata-rata 150,12, Nilai tengah 143, Modus 142, Simpangan Baku 14, Rentang 68, Skor terendah 117, Skor tertinggi 185, Dan total Skor 4804 Maka diperoleh derajat pencapaian kompetensi pedagogik guru sebagai berikut:

=

X 100

=

x 100 = x 100 = 0,75 x 100 = 75% (Cukup)

Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum kompetensi Pedagogik guru jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK N 2 Payakumbuh masuk kedalam kategori Cukup.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam definisi operasional bahwa indikator Kompetensi Pedagogik guru jurusan TKJ dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru meliputi kemampuan memahami peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, cultural, emosional, intelektual. Kemudian kompetensi pedagogik guru dalam merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, kemudian kompetensi pedagogik guru juga dapat dilihat bagimana guru mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki siswa serta bagaimana guru melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. berdasarkan jawaban reponden, gambaran kompetensi pedagogik guru teknik komputer jaringan dalam penerapan kurikulum 2013 di SMKN 2 Payakumbuh diperoleh presentase sebesar 75 % yaitu masuk dalam kategori Cukup.

Selanjutnya dilakukan uji Normalitas data dengan menggunakan Eksplorasi data. Syofyan Kamil dan Heri Kurniawan (2009 : 17) menjelaskan bahwa Eksplorasi data digunakan untuk Mengetahui ukuran pemusatan, dan penyebaran data, menguji normalitas data, mengetahui ada

tidaknya data pencilan/outlier serta mengetahui homogenitas varians dari beberapa kelompok data.

Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.

Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi- Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk.

Tabel 2

Hasil perhitungan Pengujian Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan output SPSS pada tabel Test of Normality di atas, nilai p value (Sig.) statistic uji Kolmogorof-Smirnov adalah 0,10 (>0,05) dan nilai p value (Sig.) statistik uji Shapiro-Wilk 0,35 (>0,05), ini berarti bahwa sebaran data tersebar secara normal.

B. Temuan Data Kualitatif

Data kualitatif pada penelitian evaluasi ini didapatkan dari hasil wawancara dengan para informan penelitian yang terdiri dari Wakil kurikulum, Ketua Jurusan, dan Guru jurusan Teknik komputer jaringan.

Data wawancara yang ditampilkan adalah data wawancara yang telah direduksi dan disajikan berdasarkan beberapa indikator.

Tabel 3 Hasil wawancara

No Informan Pertanyaan Informasi 1 Wakakur,

Ketua Jurusan, Guru TKJ

Dalam penyusunan perangkat pembelajaran,

Perangkat pembelajaran pada jurusan TKJ sudah Tests of Normality

Kolmogorov-

Smirnova Shapiro-Wilk Statis

tic df Sig. Statistic df Sig.

VAR 00041

.18 0

3 2

.010 .928 32 .035 a. Lilliefors Significance Correction

(5)

5 apakah

bapak/ibu sudah

menyesuaikan dengan standar penyusunan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013?

mengarah pada penyusunan perangkat yang sesuai dengan kurikulum 2013.

2 Wakakur, Ketua Jurusan, Guru TKJ

Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Teknik Komputer Jaringan di

SMKN 2

Payakumbuh, apakah sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013?

Untuk pelaksanaan pembelajaran, guru-guru sudah berupaya melaksanakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kurikulum 2013, namun masih terkendala dari berbagai hal. Namun, guru tetap berupaya meningkatkan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai meskipun masih belum maksimal.

3 Wakakur, Ketua Jurusan, Guru TKJ

Apakah penilaian proses dan hasil

pembelajaran sudah memenuhi standar penilaian kurikulum 2013?

Untuk penilaian sudah ada format penialaian yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang diberikan oleh sekolah, semua guru sudah meggunakan format

tersebut.

Namun ada guru yang merasa kesulitan dalam penilaiannya karena terlalu banyak format dan

menghabiskan banyak waktu.

4 Wakakur, Ketua Jurusan, Guru TKJ

Apakah sudah ada tindak lanjut yang bapak/ibu lakukan terhadap penilaian pembelajaran?

Untuk penilaian pembelajaran, sudah dilakukan penilaian dan pengamatan sesuai panduan kurikulum 2013, dimana pada saat pembelajaran berlangsung guru melakukan pengamatan kepada peserta didik, penilaian tidak hanya pada kemampuan siswa saja, namun juga kepada sikap siswa dalam belajar. Guru juga berupaya memotivasi siswa supaya bisa

meningkatkan prestasi belajar nya.

5 Wakakur, Ketua Jurusan, Guru TKJ

Menurut pendapat bapak/ibu Bagaimana gambaran umum pelaksanaan kurikulum 2013 di

Gambaran umum pelaksanaan kurikulum 2013 jika diamati dari tahun tahun terus mengalami

(6)

6

SMKN 2 payakumbuh?

peningkatan.

Kendala dalam pelaksanaan tentu ada, namun semua guru selalu berusaha untuk lebih baik lagi.

Sehingga pada tahun ketiga penerapan kurikulum 2013 ini, diharapkan dapat lebih baik dari tahun sebelumnya.

C. Analisis gabungan data kuantitatif dan kualitatif Untuk menganalis kompetensi pedagogik guru perlu diperhatikan beberapa kategori yaitu dilihat dari penyusunan rencana pembelajaran, kemudian dilihat dari pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru dikelas, kemudian juga dapat dilihat dari penilaaian dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran serta tindak lanjut hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran. Dari temuan kualitatif dan kuantitatif kompetensi pedagogik guru TKJ SMKN 2 payakumbuh masih dalam kategori cukup.

Tabel 4

Analisis Gabungan Masing-masing Kategori

Kategor i

Anali sis Kuant

itatif

Analisis Kualitatif Kesimpul an Penyusu

nan rencana pembela jaran

74 %

Perangkat

pembelajaran pada jurusan TKJ sudah mengarah pada penyusunan perangkat yang sesuai dengan kurikulum 2013.

Namun masih ada guru yang terlambat dalam pembuatan/pengum pulan perangkat.

campuran kedua metode saling memperku at

Pelaksa naan proses pembela jaran

76 %

Untuk pelaksanaan pembelajaran, guru-guru sudah berupaya melaksanakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kurikulum 2013, namun masih terkendala dari berbagai hal.

Misalnya

keterbatasan guru dalam menentukan metode

pembelajaran, keterbatasan sarana disekolah,

misalnya internet sehingga menghambat pelaksanaan pembelajaran.

campuran kedua metode saling memperku at

Penilaia n dan evaluasi proses dan hasil pembela jaran

76 %

Untuk penilaian sudah ada format penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang diberikan oleh sekolah, semua guru sudah meggunakan format tersebut.

Namun ada guru yang merasa kesulitan dalam penilaiannya karena terlalu banyak format dan menghabiskan banyak waktu.

Guru merasa kesulitan mengisi form penilaian siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

campuran kedua metode saling memperku at

Tindak lanjut hasil penilaia n dan evaluasi

72 %

Untuk tindak lanjut hasil penilaian dan evaluasi

pembelajaran, guru berusaha

memberikan

campuran kedua metode saling memperku at

(7)

7 pembela

jaran

bimbingan kepada siswa, guru berusaha memahami karakteristik siswa, meskipun masih banyak siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran, guru melakukan remedial dan pengayaan kepada siswa yang belum tuntas.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah di paparkan dapat ditarik kesimpulan bahwa Kompetensi pedagogik guru jurusan teknik komputer jaringan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK N 2 Payakumbuh berkategori cukup hal ini dapat dilihat pada persentase tingkat pencapaian responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru hasil penelitian berada pada kondisi yang jauh dari harapan, dengan kata lain masih banyak hal yang harus dibenahi dan ditingkatkan lagi. Jika dilihat dari masing-masing kategori penilaian diantaranya adalah dari penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran serta tindak lanjut hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran guru sudah berupaya melakukannya dengan baik. Namun belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan kondisi ideal pelaksanaan kurikulum 2013 itu sendiri.

Meskipun banyak terdapat kekurangan dalam implementasi kurikulum 2013, namun tidak mengurangi semangat guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik. Dengan semangat tinggi tersebut, muncul banyak harapan guru terhadap perkembangan dan pelaksanaan pendidikan di Indonesia nantinya.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 dapat terus dilanjutkan di SMKN 2 payakumbuh dengan harapan adanya peningkatan kompetensi pedagogik. Dari hasil wawancara dengan beberapa stakeholder juga didapatkan data bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 di SMKN 2 Payakumbuh sudah mengacu pada pelaksanaan yang seharusnya, namun masih belum maksimal dan perlu ditingkatkan lagi. Selama semua pihak mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 ini, tidak tertutup kemungkinan bahwa pelaksanaannya akan dimaksimalkan lagi sehingga sesuai dengan pelaksanaan ideal kurilulum 2013 itu sendiri. Sehingga nantinya SMKN 2 Payakumbuh bisa menjadi contoh bagi sekolah lain yang ingin menerapkan kurikulum 2013. guru misalnya dengan melakukan pelatihan kepada guru.

Ada beberapa saran penulis terkait dengan kompetensi pedagogik guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013

diantaranya adalah kompetensi pedagogik guru harus ditingkatkan lagi supaya pembelajaran juga bisa lebih baik lagi. Kompetensi guru pada dasarnya dapat diukur melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Pemerintah juga dapat mengadakan uji kompetensi guru secara berkala, untuk mengetahui perkembangan guru. Guru harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga fungsional secara sungguh-sungguh dengan mengutamakan kepentingan sekolah dari kepentingan yang bersifat pribadi.

Pihak terkait juga harus melaksanakan pembinaan dan penilaian secara terencana, berkelanjutan terhadap kondisi kompetensi pedagogik guru untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Saran lainnya adalah komitmen dari pimpinan (Kepala sekolah) dan manajemen sekolah agar dapat dipastikan bahwa guru telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, terutama pada pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, dan melaksanakan semua tugas dengan penuh disiplin. Pihak yang berwenang diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih kepada guru terkait dengan kompetensi pedagogik yang harus dikuasai, dan memastikan pelaksanaan penilaian kompetensi pedagogik guru sehingga dapat diterima dan dilaksanakan dengan konsisten, melibatkan semua unsur manajemen sekolah. Saran penulis kepada pemerintah hendaknya lebih siap dengan segala perubahan. Sebelum memutuskan sesuatu, harus dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan tersebut sampai tuntas.

Mengingat belum adanya pelatihan yang diberikan kepada guru jurusan teknik komputer jaringan, padahal penerapan kurikulum 2013 sudah memasuki tahun ke 3 pelaksanaan.

Hal ini tentu memberikan pengaruh yang sangat besar tehadap berhasil/tidaknya penerapan kurikulum 2013 tersebut. Pemerintah hendaknya memberikan pelatihan kepada semua guru terkait dengan pelaksanaan kurikulum 2013.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Depdiknas. 2003.Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta: Sinar Grafika.

[2] Depdiknas, 2005, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta : Sinar Grafika [3] Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan

Standar Kompetensi Guru.Bandung: PT Remaja Rosda karya.

[4] Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Professional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

[5] Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: Alfabeta.

[6] Syah, Muhibbin.2000a. Psikologi Pendidikan,Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penulisan ilmiah mengenai klub sepak bola ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai klub kesebelasan sepak bola (UNJ) Universitas Negeri Jakarta bagi orang-orang

Kemudian, nilai m dan k serta nilai parameter kompaksi laboratorium digunakan pada persamaan model Goswami untuk memperoleh Berat Isi Kering Maksimum estimasi (

Implementasi Putusan MK No.46/PUU-XII/2014 di Kabupaten Jombang tentang Tarif Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi dalam praktiknya, setelah perhitungan

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi kewajiban

Perbedaan antara mata uang emas dan perak dengan mata uang dari jenis lain adalah tingkat kesulitan atau kemudahan untuk membuat mata uang palsu, jika kebijakan moneter

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Bappeda Kabupaten Bantaeng, 2)

Penelitian ini mendeskripsikan manajemen pondok pesantren dalam pendidikan moral masyarakat yang fokus kajiannya adalah di pondok pesantren Raudiatul Muta’allimin di