SKRIPSI
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGENDALIAN INTERNAL, KEMAMPUAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI,
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PT BANK SUMUT
OLEH AYU LESTARI
170503084
PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGENDALIAN INTERNAL, KEMAMPUAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI,
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PT BANK SUMUT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal, Kemampuan Pengguna Sistem Informasi, Perkembangan Teknologi Informasi, dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada PT Bank Sumut secara parsial maupun simultan.
Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berdinas di Kantor Pusat Bank Sumut. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah 80 orang yang menjadi sampel. Jumlah kuesioner yang disebar adalah 80 kuesioner dan yang dapat digunakan adalah 70 kuesioner. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, dengan alat analisis data yaitu menggunakan program IBM SPSS Statistik 23.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Pengendalian Internal, Kemampuan Pengguna Sistem Informasi, dan Dukungan Manajemen Puncak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan, sedangkan Sistem Informasi Akuntansi, dan Perkembangan Teknologi Informasi tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Secara simultan Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal, Kemampuan Pengguna Sistem Informasi, Perkembangan Teknologi Informasi, dan Dukungan Manajemen Puncak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Kata Kunci: Kualitas Laporan Keuangan, Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal, Kemampuan Pengguna Sistem Informasi, Perkembangan Teknologi Informasi, dan Dukungan Manajemen Puncak.
ABSTRACT
THE EFFECT OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM, INTERNAL CONTROL, ABILITY USERS OF INFORMATION SYSTEM,
INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT, AND TOP MANAGEMENT SUPPORT ON QUALITY
OF FINANCIAL STATEMENTS IN PT BANK SUMUT
This study aims to determine and analyze the effect of Accounting Information System, Internal Control, Ability Users of Information System, Information Technology Development, and Top Management Support on the Quality of Financial Statements at PT Bank Sumut partially or simultaneously.
This research approach is quantitative. The population in this study were all employees who served in the Bank Sumut Head Office. The sampling method used purposive sampling method, with a total of 80 people as samples. The number of questionnaires distributed is 80 questionnaires and 70 questionnaires can be used. The statistical method used is multiple linear regression analysis, with data analysis tools using the IBM SPSS Statistics 23 program.
The results of this study indicate that partially Internal Control, Ability Users of Information System, and Top Management Support has a positive and significant effect on the Quality of Financial Statements, while Accounting Information System, and Information Technology Development had no effect on the Quality of Financial Statements. Simultaneously, Accounting Information System, Internal Control, Ability Users of Information System, Information Technology Development, and Top Management Support have a positive and significant effect on the Quality of Financial Statements.
Keywords: Quality of Financial Statements, Accounting Information System, Internal Control, Ability Users of Information System, Information Technology Development, and Top Management Support.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal, Kemampuan Pengguna Sistem Informasi, Perkembangan Teknologi Informasi, dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada PT Bank Sumut” dengan baik.
Shalawat serta salam tidak lupa pula kita curahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Penulis sangat bersyukur atas penyelesaian skripsi ini, dimana skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, dorongan, semangat, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis inggin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Fadli, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA, selaku Ketua Departemen / Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak waktu, bimbingan, dan arahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Risanty, SE., M.Si., Ak., selaku Dosen Penguji dan Bapak Dr. Erwin Abubakar, MBA., Ak., selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan untuk kesempurnaan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahaan.
6. Kedua orangtua penulis, Bapak Misman dan Ibu Nuraini, abang dan kedua adik penulis, serta para sahabat terbaik penulis yaitu: Muhammad Alfa Rizi, Triska Fadillah, Zafra Ninda, Syacha Memai Gurning, Tassya Fitria Wardani, Asarella Siregar, dan Rahman Pratama yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa selama proses penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.
Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan mohon maaf untuk setiap kesalahan dan kekhilafan.
Medan, 4 Juli 2021 Penulis,
Ayu Lestari
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1 Landasan Teori ... 11
2.1.1 Teori Kegunaan Keputusan Informasi Akuntansi ... 11
2.1.2 Technology Acceptance Model (TAM) ... 11
2.1.3 Kualitas Laporan Keuangan ... 12
2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi ... 15
2.1.5 Pengendalian Internal ... 17
2.1.6 Kemampuan Pengguna Sistem Informasi ... 20
2.1.7 Perkembangan Teknologi Informasi ... 22
2.1.8 Dukungan Manajemen Puncak ... 24
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 25
2.3 Kerangka Konseptual ... 32
2.4 Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1 Jenis Penelitian ... 38
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38
3.3 Batasan Operasional ... 38
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 39
3.4.1 Sistem Informasi Akuntansi (X1) ... 39
3.4.2 Pengendalian Internal (X2) ... 3.4.3 Kemampuan Pengguna Sistem Informasi 39 (X3) ... 40
3.4.4 Perkembangan Teknologi Informasi (X4) ... 41
3.4.5 Dukungan Manajemen Puncak (X5) ... 41
3.4.6 Kualitas Laporan Keuangan (Y) ... 41
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 42
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 44
3.6.1 Populasi Penelitian ... 44
3.6.2 Sampel Penelitian ... 44
3.7 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 45
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 46
3.9 Uji Kualitas Data ... 46
3.9.1 Uji Validitas ... 46
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 46
3.10 Teknik Analisis Data ... 47
3.10.1 Statistik Deskriptif ... 47
3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 48
1. Uji Normalitas ... 48
2. Uji Multikolinearitas ... 49
3. Uji Heteroskedastisitas ... 49
3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 50
3.10.4 Koefisien Determinasi ... 51
3.10.5 Uji F (Uji Simultan) ... 51
3.10.6 Uji t (Uji Parsial) ... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1 Hasil Penelitian ... 53
4.1.1 Data Penelitian ... 53
4.1.2 Penyajian Data Hasil Kuesioner ... 55
4.2 Statistik Deskriptif ... 60
4.3 Hasil Uji Kualitas Data ... 61
4.3.1 Uji Validitas ... 61
4.3.2 Uji Reliabilitas ... 63
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 64
4.4.1 Uji Normalis ... 64
4.4.2 Uji Multikolinieritas ... 65
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 66
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda ... 68
4.6 Hasil Uji Hipotesis ... 70
4.6.1 Koefisien Deteminasi ... 70
4.6.2 Uji F (Simultan) ... 71
4.6.3 Uji t (Parsial) ... 73
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
4.7.1 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 75
4.7.2 Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 76
4.7.3 Pengaruh Kemampuan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 77 4.7.4 Pengaruh Perkembangan Teknologi
Informasi Terhadap Kualitas Laporan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 79
4.7.6 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal, Kemampuan Pengguna Sistem Informasi, Perkembangan Teknologi Informasi, dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81
5.1 Kesimpulan ... 81
5.2 Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
LAMPIRAN ... 88
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Research GAP Kualitas Laporan Keuangan ... 8
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 29
3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 42
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 45
4.1 Data Hasil Kuesioner ... 53
4.2 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54
4.3 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 54
4.4 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja ... 55
4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Sistem Informasi Akuntansi ... 55
4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Pengendalian Internal ... 56
4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kemampuan Pengguna Sistem Informasi ... 57
4.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi ... 58
4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Dukungan Manajemen Puncak ... 58
4.10 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 59
4.11 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 60
4.12 Hasil Uji Validitas ... 62
4.13 Hasil Uji Reliabilitas ... 64
4.14 Hasil Uji Normalitas ... 65
4.15 Hasil Uji Multikolinearitas ... 66
4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 67
4.17 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 69
4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 71
4.19 Hasil Uji F (Simultan) ... 72
4.20 Hasil Uji t (Parsial) ... 73
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 33 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 68
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1. Kuesioner Penelitian ... 88
2. Surat Izin Penelitian ... 96
3. Tabulasi Data ... 97
4. Penyajian Data Responden ... 103
5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 104
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi yang terjadi diseluruh dunia memberikan dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat dunia. Globalisasi dunia membuat perekonomian dunia menjadi lebih erat kaitannya. Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam era globalisasi membuat persaingan dunia bisnis semakin kompetitif dan kompleks. Di samping persaingan yang semakin ketat, masalah yang mungkin dihadapi oleh perusahaan tidak hanya berasal dari faktor eksternal, namun tidak sedikit masalah-masalah yang justru timbul disebabkan oleh faktor internal perusahaan. Pada saat ini perekonomian Indonesia sudah lebih maju dibandingkan pada saat terjadinya krisis ekonomi, dilihat dengan banyaknya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Kemajuan dan penurunan perusahaan tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan, yang pada dasarnya menggambarkan kinerja suatu perusahaan.
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas serta menjadi salah satu media komunikasi keuangan antara manajemen perusahaan dan stakeholder. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karena laporan keuangan digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan, maka laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif yang dapat mendukung
tingkat kualitas nilai informasi yang dituangkan di dalamnya. Sehingga pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan secara efektif.
Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari berbagai pertimbangan, hal ini dilakukan agar laporan keuangan yang disajikan dapat terlihat lebih baik dan berkualitas. Kualitas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukan informasi yang benar dan jujur.
Kualitas laporan keuangan berguna sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi bagi pihak yang berkepentingan. Kualitas laporan keuangan sebuah perusahaan tergantung dari informasi yang disajikan dan bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangan yang ada berdasarkan kerangka konseptual dan prinsip-prinsip dasar dan tujuan akuntansi. Kualitas laporan keuangan dapat dikatakan baik jika informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, dan memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pengambilan keputusan, bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material serta dapat diandalkan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya (Ihsanti, 2014).
Permasalahan mengenai pengelolaan laporan keuangan kini semakin hangat di perbincangkan, banyaknya kasus-kasus buruknya pengelolaan keuangan pada perusahaan maupun pemerintah daerah di Indonesia masih menjadi isu hangat yang perlu dikaji lebih dalam. Dampak dari pengelolaan keuangan yang buruk akan memunculkan penyimpangan dan kekeliruan dalam bidang keuangan, seperti korupsi, kolusi yang bisa menimbulkan berbagai tuntutan hukum.
Buruknya pengelolaan laporan keuangan sebagian besar terjadi karena sistem informasi dan pengendalian internal yang belum berfungsi secara optimal.
Salah satu fenomena yang terjadi berkaitan dengan laporan keuangan terjadi pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yaitu Bank Sumut. Dikutip dari laman media online yaitu merdeka.com (9 Desember 2019) terjadi penyimpangan saat PT Bank Sumut melakukan investasi berupa pembelian surat berharga Medium Term Notes (MTN) milik PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) pada 2017-2018. Bank Sumut melalui Divisi Treasure melakukan pembelian tahap I sebesar Rp52 miliar pada 10 November 2017, tahap II dengan nilai Rp75 miliar pada 7 Maret 2018, dan tahan III sejumlah Rp50 miliar pada 11 April 2018. Sementara pada 2013 sampai 2017 laba PT SNP terus mengalami penurunan, sedangkan modalnya terus bertambah. Meskipun demikian, Bank Sumut tetap membeli MTN perusahaan tersebut yang berakibat pada hilangnya dana Rp177 miliar milik PT Bank Sumut, sehingga menimbulkan kerugian pada keuangan negara. Hal tersebut dapat terjadi karena pemimpin Devisi Treasury Bank Sumut tidak melakukan analisa perusahaan sebelum pembelian MTN-nya.
Kasus lain terjadi di Bank Sumut dikutip dari laman media online yaitu id.beritasatu.com (21 Desember 2016) terjadi kasus pembobolan kas sebesar hampir Rp3 miliar di kantor cabang Kabanjahe yang melibatkan kepala cabang.
Kepala cabang yang seharusnya memimpin dan mengayomi bawahannya malah ikut terlibat dalam kasus tersebut. Selain itu juga terdapat korupsi pengadaan sewa 294 mobil dinas dan operasional pada PT Bank Sumut tahun 2013-2014 yang
merugikan negara sebesar Rp4,9 miliar yang bersumber dari Rencana Anggaran Kerja (RAK) Tahun 2013 sebesar Rp18 miliar dikutip dari laman media online yaitu merdeka.com (15 Juni 2016).
Berdasarkan fenomena tersebut, dapat diketahui bahwa pada dasarnya dalam penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor penting. Hal tersebut memiliki peran masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai kualitas laporan keuangan yang reliable. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan diantaranya, sistem informasi akuntansi, pengendalian internal, kemampuan pengguna sistem informasi, perkembangan teknologi informasi, dan dukungan manajemen puncak.
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu komponen atau sub sistem dari suatu organisasi yang mempunyai tanggung jawab atas penyiapan informasi keuangan guna membantu manajemen dalam pembuatan keputusan. Sistem informasi akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal maupun internal lembaga/instansi (Tawaqal, Suparno, 2017). Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas baik maka suatu perusahaan harus mempunyai sistem informasi yang baik pula. Eveline (2016) dan Silviani dan Antoni (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Akan tetapi pada penelitian Saputra (2015) dan Diani (2014) menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Pengendalian internal merupakan seperangkat dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan,
menjamin terjadinya informasi akuntansi perusahaan yang akurat. Menurut Standart Profesi Akuntan Publik (2001:319.2) pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan kayakinan memadai tentang pencapaian tiga hal berikut, yaitu keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya pengendalian internal dalam suatu perusahaan, maka perusahaan akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih berkualitas (tepat waktu, relevan, akurat, dan lengkap). Eveline (2016) dan Tawaqal dan Suparno (2017) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Akan tetapi pada penelitian Yensi dkk (2014) dan Inapty dan Sri (2016) menyimpulkan bahwa pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Kemampuan pengguna merupakan suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan tertentu. Dengan kemampuan pengguna yang berkapasitas maka akan dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan dan tugas yang ada. Sehingga kemampuan pengguna sistem informasi sangat memiliki pengaruh yang besar dalam hasil dari kinerja perusahaan terutama dalam bidang keuangan. Kemampuan teknis pengguna sistem informasi sangat bermanfaat dan berperan penting dalam menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat dan dapat dipercaya. Rahmi (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kemampuan pengguna sistem informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Akan tetapi pada
penelitian Tiara (2019) menyimpulkan bahwa kemampuan pengguna sistem informasi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Teknologi informasi (TI) meliputi segala alat maupun metode yang terintegrasi untuk digunakan dalam menjaring atau menangkap data, menyimpan, mengolah, mengirim, atau menyajikan kebutuhan informasi secara elektronik ke dalam berbagai format, yang bermanfaat bagi pemakai informasi. Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan terhadap akuntansi. Dengan laju perkembangan TI yang semakin pesat telah mengubah bisnis dan konsep manajemen yang ada, juga berdampak terhadap kebutuhan informasi bagi menajer dalam akuntansi internal maupun eksternal guna mendukung dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan.
Noviari (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Akan tetapi pada penelitian Fitriyani (2014) menyimpulkan bahwa perkembangan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi atau puncak yang biasanya terdiri atas dewan direksi dan direktur utama. Manajemen puncak bertugas menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing interaksi organisasi dengan lingkungan. Dukungan manajemen puncak merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kualitas informasi dari suatu perusahaan.
Dukungan manajemen puncak sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan yang ingin berkembang. Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi informasi akuntansi suatu organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan informasi akuntansi. Setyawan (2018) dan Kamal (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Akan tetapi pada penelitian Alfiani (2017) dan Sulandari (2017) menyimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Alasan penulis memilih PT. Bank Sumut sebagai objek penelitian yaitu Bank Sumut merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan. Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah di bidang perbankan, PT. Bank Sumut berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai bank umum.
Penelitian tentang kualitas laporan keuangan telah banyak dilakukan mengingat pentingnya kualitas informasi akuntansi yang menjadikan kualitas laporan keuangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai salah satu objek penelitian yang signifikan untuk diteliti. Baik atau tidaknya kualitas laporan keuangan yang dihasilkan bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan sangat penting dan tidak konsistennya hasil penelitian terdahulu. Ada beberapa penelitian yang dijadikan peneliti sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini, yaitu Eveline (2016), Silviani dan Antoni (2014), Tawaqal dan Suparno (2017), Rahmi
(2013), Mulyadi (2007), Andi (2018), Kamal (2014). Berikut research GAP akan digambarkan dalam tabel.
Tabel 1.1
Research GAP Kualitas Laporan Keuangan Variabel
Dependen
Variabel Independen
Peneliti Hasil
Penelitian
Kualitas Laporan Keuangan
Sistem Informasi Akuntansi
Silviana dan Antoni (2014) dan Eveline (2016)
Berpengaruh Diani (2014) dan Saputra
(2015)
Tidak
Berpengaruh Pengendalian
Internal
Eveline (2016) dan Tawaqal
dan Suparno (2017) Berpengaruh Yensi dkk (2014) dan Inapty
dan Sri (2016)
Tidak
Berpengaruh Kemampuan
Pengguna Sistem Informasi
Rahmi (2013) Berpengaruh
Tiara (2019) Tidak
Berpengaruh Perkembangan
Teknologi Informasi
Noviari (2007) Berpengaruh Fitriyani (2014)
Tidak
Berpengaruh
Dukungan Manajemen
Puncak
Kamal (2014) dan Setyawan (2018)
Berpengaruh Alfiani (2017) dan
Sulandari (2017)
Tidak
Berpengaruh
Berdasarkan penjelasan mengenai permasalahan dan kajian penelitian terdahulu, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal, Kemampuan Pengguna Sistem Informasi, Perkembangan Teknologi Informasi dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada PT. Bank Sumut”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan?
2. Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan?
3. Apakah kemampuan pengguna sistem informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan?
4. Apakah perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan?
5. Apakah dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan?
6. Apakah sistem informasi akuntansi, pengendalian internal, kemampuan pengguna sistem informasi, perkembangan teknologi informasi, dan dukungan manajemen puncak berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dibuat penulis yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan pengguna sistem informasi terhadap kualitas laporan keuangan.
4. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan.
5. Untuk mengetahui pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kualitas laporan keuangan.
6. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi, pengendalian internal, kemampuan pengguna sistem informasi, perkembangan teknologi informasi, dan dukungan manajemen puncak secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak terkait, yaitu:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wadah untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan mempertajam daya pikir penulis mengenai kualitas laporan keuangan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Kegunaan Keputusan Informasi Akuntansi
Teori kegunaan keputusan informasi akuntansi dikenal sejak Tahun 1954, menurut Kiswara (2011) telah menjadi referensi dari penyusunan kerangka konseptual Financial Accounting Standar Board (FSAB), yaitu Statement Of Financial Accounting Concept (FSAC) yang berlaku di Amerika Serikat. Teori kegunaan keputusan informasi akuntansi mengandung komponen-komponen yang perlu dipertimbangkan oleh para penyaji informasi akuntansi agar cakupan yang ada dapat memenuhi kebutuhan para pengambil keputusan yang akan menggunakannya. Teori kegunaan keputusan informasi akuntansi mencakup syarat dari kualitas informasi akuntansi yang berguna dalam keputusan yang akan diambil oleh pengguna yang ditujukan untuk mengetahui informasi apa yang diperlukan untuk membuat keputusan.
2.1.2 Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) pertama kali dikembangkan oleh Davis (1989) dan kemudian dipakai serta dikembangkan kembali oleh beberapa peneliti. Model TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989) adalah model yang berhasil dan sangat dapat diterima untuk memprediksi penerimaan terhadap suatu teknologi yang baru diterapkan. Untuk saat ini, TAM merupakan salah satu
kontribusi teoritis yang paling penting terhadap penerimaan dan penggunaan suatu sistem informasi.
Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Reaksi dan persepsi pengguna Teknologi Informasi akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kebermanfaatan dan kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan perilaku orang tersebut sebagai tolok ukur dalam penerimaan sebuah teknologi.
2.1.3 Kualitas Laporan Keuangan
Kualitas dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan standar, diukur berbasis kadar ketidaksesuaian, serta dicapai melalui pemeriksaan (Wati, 2014).
Laporan keuangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi- transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Kualitas laporan keuangan sebuah perusahaan tergantung dari seberapa besar informasi yang disajikan perusahaan bisa berguna bagi pengguna dan bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangan yang ada berdasarkan kerangka konseptual dan prinsip-prinsip dasar dan tujuan akuntansi.
Suatu laporan keuangan dapat memberi manfaat bagi para pemakainya maka laporan keuangan tersebut harus mempunyai nilai informasi yang berkualitas dan berguna dalam pengambilan keputusan. Baik buruknya kualitas laporan keuangan dapat dilihat dari sehat atau tidak sehatnya perusahaan tersebut.
Perusahaan yang sehat akan memiliki laporan keungan yang berkualitas baik tanpa adanya penyimpangan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan oleh para pemakai laporan keuangan dalam mengukur atau menentukan sejauh mana kualitas perusahaan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 menyebutkan bahwa terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan yang menjadi prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki, yaitu:
a. Relevan
Laporan keuangan dapat dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevalusi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Laporan yang relevan memiliki karakteristik yang terdiri dari: Memberikan manfaat umpan balik (feedback value), memberikan manfaat prediktif (predictive value), disajikan tepat waktu (timeliness), dan lengkap.
b. Andal (reliability)
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi karakteristik yang terdiri dari: Penyajian jujur, dapat diverifikasi, dan netralitas.
c. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas lainnya. Perbandingan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Sedangkan perbandingan laporan keuangan atar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja perubahan posisi keuangan secara relatif.
d. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh pengguna yang dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (2015:3) adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Bagi perusahaan, tujuan umum pelaporan keuangan adalah:
1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggung jawaban dan pengelolaan (accountability and stewardship).
2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional (managerial and control).
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas laporan keuangan adalah informasi laporan keuangan yang mempunyai nilai informasi yang berkualitas dan berguna dalam pengambilan keputusan. Kualitas laporan keuangan dikatakan baik apabila bermanfaat bagi penggunanya dan berguna bagi penggunaannya.
2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Diani, 2014). Sistem informasi dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk mencapai keunggulan perusahaan melalui kecepatan, fleksibilitas, integritas, dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Sistem informasi akuntansi mampu memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan sehingga memungkinkan perusahaan mencapai keunggulan kompetitif.
Menurut Krismiaji (2010) sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Sedangkan menurut Romney (2014) mengatakan sistem informasi akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk persiapan informasi keuangan dan informasi yang diperolah dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.
Terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi agar penggunaan sistem infrormasi akuntansi bisa berjalan sebagaimana mestinya, diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat, yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu, serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai.
2. Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan ataupun aset daerah.
3. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.
Unsur-unsur sistem informasi akuntansi seperti sumber daya manusia, alat, data, dan informasi merupakan faktor penentu dalam meningkatkan efektivitas
penggunaan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan. Terdapat beberapa tujuan sistem informasi akuntansi, yaitu :
a. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan. Harta/kekayaan tersebut meliputi kas perusahaan, persediaan barang dagangan; termasuk aset tetap perusahaan.
b. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.
c. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal.
d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau devisi.
e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit.
f. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan.
g. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu sistem yang baik sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan atau instansi dalam menjalankan operasi usahanya, dimana sistem tersebut harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi perusahaan. Perusahaan akan menggunakan sistem yang paling sesuai dengan aktivitas perusahaan yang dijalankan, sederhana dalam pelaksanaan serta mudah dalam pengawasannya.
2.1.5 Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan suatu prosedur, rencana, metode dan kebijakan yang dibentuk untuk memberikan suatu jaminan atas terciptanya efektifitas dan efisiensi operasional, pengamanan terhadap aset, keandalan dalam melaporkan keuangan, ketaatan pada undang-undang dan lain-lain (Harahap,
2018). Secara umum pengendalian internal memiliki peran penting dalam terciptanya suasana kondusif dalam suatu perusahaan, karena peran dalam pengendalian internal adalah mengendalikan segala kegiatan yang ada dalam instansi atau organisasi, sehingga jika terjadi suatu bentuk penyimpangan atau tidak sesuai dengan seharusnya, maka tugas dari pengendalian internal adalah mengingatkan supaya tidak terjadi kesalahan yang sama.
Menurut Committee Of Sponsoring Organizations (COSO) dari Treadway Commision dalam Susanto (2013:95) pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui: efisiensi dan efektifitas operasi, penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya, ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.
Pengendalian internal secara langsung dipengaruhi oleh sumber daya manusia.
Berkaitan dengan hal tersebut, pengaruh pengendalian internal secara langsung ataupun tidak langsung akan terpapar dalam laporan keuangan.
Jika pengendalian internal suatu organisasi baik, maka akan baik pula hasil yang didapat, namun jika pengendalian internalnya buruk maka akan buruk pula hasilnya, sehingga pada akhirnya akan berimbas pada informasi yang dihasilkan yaitu laporan keuangan. Di dalam pengendalian internal terdapat beberapa komponen penting yang harus diketahui. Adapun komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan pengendalian
Pimpinan Instansi Pemerintah menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kundusif untuk penerapan sistem pengendalian internal dalam lingkungan kerjanya, melalui:
a. Penegakan integritas dan nilai etika.
b. Komitmen terhadap kompetensi.
c. Kepemimpinan yang kundusif.
d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan.
e. Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat.
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia.
g. Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif.
h. Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait.
2. Penilaian risiko
a. Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian risiko.
b. Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas identifikasi risiko dan analisis risiko.
c. Dalam rangka penilaian risiko, pimpinan instansi pemerintah menetapkan tujuan instansi pemerintah dan tujuan pada tingkatan kegiatan.
3. Kegiatan pengendalian
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi instansi pemerintah yang bersangkutan.
4. Informasi dan komunikasi
Untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif, pimpinan instansi pemerintah harus sekurang-kurangnya:
a. Menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi.
b. Mengelola, mengembangkan, dan memperbaharui sistem informasi secara terus-menerus.
5. Pemantauan
Pemantauan sistem pengendalian internal dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan riview lainnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi serta berperan penting dalam pencegahan dan pendeteksian penggelapan (fraud). Pengendalian internal mencakup suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yang terdiri dari keandalan laporan keuangan, efektif dan efisien.
2.1.6 Kemampuan Pengguna Sistem Informasi
Kemampuan merupakan salah satu unsur dalam kematangan yang berkaitan dengan pengetahuan atau keterampilan yang dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan suatu pengalaman (Thoha, 2007). Sedangkan menurut Robbins dan Judge (2008:52) yang diterjemahkan oleh Angelica menyatakan bahwa kemampuan pengguna merupakan suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan tertentu.
Pengguna (user) adalah orang yang mengoperasikan atau menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan output berupa informasi yang bermanfaat bagi pengguna informasi (Nastiti, 2019). Para pemakai perlu mengetahui dan memahami teknologi informasi yang digunakan perusahaan dalam sistem informasinya. Dengan adanya pemahaman yang baik dari pemakai, arus informasi akan tersampaikan dan dapat diiterpretasikan dengan baik, serta kualitas informasi yang dihasilkan juga baik.
Ada beberapa kriteria dari kemampuan pengguna, yaitu:
1. Pendidikan
Setiap orang ingin mengembangkan kemampuannya sehingga potensi yang dimilikinya berubah menjadi kemampuan efektif. Telah diakui secara umum bahwa salah satu cara untuk mengubah potensi seseorang menjadi kemampuan nyata ialah pendidikan.
2. Pengalaman
Pengalaman banyak organisasi menunjukkan bahwa seorang pekerja bisa menjadi pekerja yang baik karena adanya usaha untuk tidak mengecewakan organisasi tersebut.
Robbins (2008:45) yang diterjemahkan oleh Angelica menyatakan kemampuan teknik pengguna sistem informasi dapat dilihat dari :
1. Pengetahuan (knowledge)
Memiliki pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi dan memahami pengetahuan tentang tugas dari pekerjaannya sebagai pemakai sistem informasi akuntansi.
2. Kemampuan (ability)
Kemampuan menjalankan sistem informasi akuntansi yang ada, kemampuan untuk mengekspresikan bagaimana sistem seharusnya, kemampuan mengerjakan tugas dari pekerjaan yang menjadi tanggung jawab, dan kemampuan menyelaraskan pekerjaan dengan tugas.
3. Keahlian (skills)
Keahlian dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawab, keahlian dalam mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan dalam pekerjaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan teknis pengguna sistem informasi sangat bermanfaat dan berperan penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna menciptakan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya. Selain itu suatu sistem informasi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas, apabila personal yang menggunakan sistem informasi memiliki kemampuan untuk mengoperasikan sistem informasi tersebut. Sehingga akan menghasilkan informasi yang berkualitas dan mengurangi terjadinya kesalahan dalam membuat laporan keuangan.
2.1.7 Perkembangan Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
yang strategis untuk pengambilan keputusan (Sutabri, 2014:3). Sedangkan menurut Martin et al. (2002:1) teknologi informasi merupakan teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi serta teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan informasi.
Menurut Ijri (1967:21) perkembangan teknologi informasi mengakibatkan accountability technology (teknologi pertanggungjawaban) perusahaan juga mengalami perkembangan, dari teknik single entry bookkeeping yaitu model laporan keuangan neraca yang menunjukkan kemakmuran saat tertentu, kemudian ke teknik double entry bookkeeping berupa laporan laba-rugi dan laporan perubahan posisi keuangan (modal) sebagai cerminan kemakmuran pada periode tertentu. Adapun kemampuan teknologi informasi yang berkaitan dengan upaya pengembangan sistem informasi yang ditinjau dari segi teknis untuk dimanfaatkan dalam kegiatan manajemen, adalah: manusia, material/bahan baku, mesin, dan dana/biaya yang dikelola sedemikian rupa untuk menghasilkan produk yang diharapkan, disamping itu ada sumber daya konseptual berupa informasi atau konsep-konsep yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya fisik.
Perkembangan teknologi informasi yang terjadi selama ini mencakup perkembangan infrastruktur teknologi informasi, yaitu hardware, software, data, dan komunikasi. Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi dan teknologi informasi merujuk pada teknlogi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi. Teknologi informasi telah membawa perubahan yang sangat mendasar bagi organisasi baik swasta maupun organisasi publik. Oleh karena itu, perkembangan teknologi informasi menjadi suatu hal yang sangat
penting dalam menentukan daya saing dan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis di masa mendatang. Sumber daya teknologi teknologi informasi menjadi sebuah pertimbangan bagi para manajer dan konsultan dalam menentukan keberhasilan perusahaan di masa mendatang.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi telah mengakibatkan perubahan dalam struktur industri serta praktik pengelolaan organisasi bisnis di dalam berkompetisi dan melaksanakan kegiatan, sehingga dengan laju perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat akan berdampak terhadap kebutuhan informasi bagi manajer dalam akuntansi internal maupun eksternal guna mendukung dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan, meraih peluang dan mencapai tujuan.
2.1.8 Dukungan Manajemen Puncak
Manajemen puncak adalah manajer yang bertanggung jawab untuk manajemen keseluruhan dari organisasi dan menetapkan kebijakan operasi serta mengarahkan interaksi organisasi dengan lingkungannya (Rahmalia, 2010).
Manajemen puncak dalam organisasi merupakan pendorong utama inovasi.
Manajemen puncak menstimulasi para anggota manajemen, tidak hanya dalam menciptakan inovasi fisik tetapi juga inovasi manajemen. Manajemen puncak memegang peranan penting dalam setiap tahap siklus pengembangan sistem yang meliputi perencanaan, perancangan, dan implementasi.
Manajemen puncak dalam mendukung sistem informasi merupakan sebagai pemilik sistem, mereka sering kali menentukan atau mempengaruhi arah
sangat memperhatikan kondisi perusahaan secara keseluruhan, manajemen puncak biasanya menginginkan ringkasan informasi untuk mendukung aktivitasnya saat melakukan perencanaan, analisis dan keputusan strategis (Darmawan dan Kunkun, 2013:95). Dukungan manajemen puncak sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan yang ingin berkembang. Manajemen puncak harus mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik sehingga terjalin hubungan yang saling menguntungkan dan dapat terealisasinya tujuan, visi dan misi perusahaan.
Menurut Yulianti (2012) dukungan manajemen puncak adalah pihak yang bertanggungjawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi. Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi. Semakin baik sistem informasi di dalam suatu perusahaan maka informasi yang dihasilkan yaitu laporan keuangan akan semakin berkualitas.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak adalah bentuk dukungan manajer yang memiliki wewenang dan bertanggung jawab atas keberhasilan dan keberlangsungan perusahaan, serta dapat meningkatkan kinerja yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan telah banyak dilakukan, tetapi memiliki beberapa perbedaan variabel dengan penelitian
ini. Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai kualitas laporan keuangan.
Penelitian pertama adalah adalah penelitian yang dilakukan oleh Diani (2014) yang meneliti tentang Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Pariaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman akuntansi dan peran internal audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2014) yang meneliti tentang Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei pada Organisasi Perangkat Daerah Pemda Cianjur).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan terhadap kualitas laporan keuangan secara simultan.
Secara parsial, lingkungan pengendalian, penilaian resiko, dan informasi dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan kegiatan pengendalian dan pemantauan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Kamal dan Noermansyah (2014) yaitu meneliti tentang Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Implementasi SIMDA dan Kualitas Laporan Keuangan pada SKPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak, kualitas data, dan tingkat pemahaman pengguna secara simultan mempengaruhi implementasi SIMDA. Dukungan manajemen puncak, kualitas data, tingkat pemahaman pengguna dan implementasi SIMDA secara simultan mempengaruhi kualitas laporan keuangan, tetapi tidak secara parsial.
Penelitian keempat adalah penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2015) yang meneliti tentang Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada SKPD Kota Pekanbaru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi standar akuntansi pemerintah dan sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Penelitian kelima adalah penelitian yang dilakukan oleh Sulandari (2017) yaitu meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor Implementasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) Pada Kualitas Informasi Laporan Keuangan (Studi Kasus pada SKPD Kabupaten Bantul). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas data input berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Kualitas sistem, kompetensi SDM dan dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
Penelitian keenam penelitian yang dilakukan oleh Tawaqal dan Suparno (2017) yang meneliti tentang Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi,
Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemerintah Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal. Dan kompetensi SDM berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.
Penelitian ketujuh adalah penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2017) yang meneliti tentang Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi SDM berpengaruh positif dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Secara parsial, Penerapan SKAD dan pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Penelitian kedelapan adalah penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2018) yaitu meneliti tentang Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, dan Pengendalian Internal, Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, kompetensi SDM, dan pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Penelitian kesembilan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2018) yaitu meneliti tentang Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Sistem
Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada SKPD Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Penelitian kesepuluh adalah penelitian yang dilakukan oleh Batubara (2019) yaitu meneliti tentang Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sibolga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Sedangkan implementasi standar akuntansi pemerintah dan pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Secara simultan implementasi standar akuntansi pemerintah, sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Secara ringkas, penelitian yang telah dilakukan mengenai kualitas laporan keuangan disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Variabel Hasil Penelitian 1. Diani (2014) Dependen:
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Independen:
Pemahaman akuntansi dan peran internal audit
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan
Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan SIAKD, dan Peran Internal Audit
pemanfaatan SIAKD tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
2. Herawati (2014)
Dependen:
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Independen:
Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan
Lingkungan pengendalian, penilaian resiko, dan informasi dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan kegiatan pengendalian dan
pemantauan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
3. Kamal dan Noermansyah (2014)
Dependen:
Kualitas Laporan Keuangan
Independen:
Tingkat Pemahaman Pengguna, Kualitas Data, Dukungan Manajemen Puncak, dan Implementasi SIMDA
Dukungan manajemen puncak, kualitas data, tingkat pemahaman
pengguna, dan implementasi SIMDA secara simultan mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
4. Saputra (2015)
Dependen:
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Independen:
Impelementasi Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Informasi
Akuntansi, dan Sistem Pengendalian Internal
Implementasi standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah,
sedangkan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
5. Sulandari (2017)
Dependen:
Kualitas Informasi
Kualitas data input berpengaruh terhadap
Independen:
Kualitas Data Input, Kualitas Sistem, Kompetensi SDM, dan Dukungan Manajemen Puncak
keuangan, sedangkan kualitas sistem, kompetensi SDM, dan dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
6. Tawaqal dan Suparno (2017)
Dependen:
Kualitas Laporan Keuangan
Independen:
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Penerapan sistem informasi akuntansi, sistem
pengendalian internal, dan kompetensi sumberdaya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
7. Wardani (2017)
Dependen:
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Independen:
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan SAKD, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern
Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan penerapan SKAD dan pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
8. Harahap (2018)
Dependen:
Kualitas Laporan Keuangan Daerah Independen:
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, dan Pengendalian Internal
Penerapan sistem akuntansi keuangan daerah,
kompetensi sumber daya manusia, dan pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
9. Ulfa (2018) Dependen:
Kualitas Laporan
Sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian
Keuangan Independen:
Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia
internal, pemanfaatan teknologi informasi, dan kompetensi sumberdaya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
10. Batubara (2019)
Dependen:
Kualitas Laporan Keuangan
Independen:
Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah, Sistem Informasi Akuntansi, dan Pengendalian Internal
Sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, sedangkan implementasi standar akuntansi pemerintah dan pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Secara simultan, implementasi standar akuntansi pemerintah, sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian mengenai pengaruh sistem informasi akuntansi, pengendalian internal, kemampuan pengguna sistem informasi, perkembangan teknologi informasi dan dukungan manajemen puncak terhadap kualitas laporan keuangan, maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penelitian ini menggunakan variabel independen (X) yaitu sistem informasi akuntansi, pengendalian internal, kemampuan pengguna sistem informasi, perkembangan teknologi, dan dukungan manajemen puncak, sedangkan variabel dependen (Y) yaitu Kualitas Laporan Keuangan. Berikut ini uraian konsep variabel-variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen dalam penelitian ini, berdasarkan gambar 2.1 : a. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Pengendalian Internal (X2)
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Kualitas Laporan Keuangan
(Y)
Dukungan Manajemen Puncak (X5)
Perkembangan Teknologi Informasi
(X4)
Kemampuan Pengguna Sistem Informasi
(X3)
Sistem Informasi Akuntansi (X1)
Sistem informasi akuntansi sebagai alat untuk mengurangi risiko penyimpangan-penyimpangan dan kecurangan-kecurangan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja terutama pada laporan keuangan. Diani (2014) menyatakan bahwa ada hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi keuangan, agar informasi dapat disampaikan secara tepat, cepat dan akurat untuk menyusun laporan keuangan yang berkualitas.
Maka perlu adanya suatu sistem informasi yang baik untuk penyampaian dan penyusunan laporan keuangan tersebut, sehingga penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan dapat sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Berdasarkan hasil penelitian Batubara (2019) menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, dimana jika sistem informasi akuntansi yang digunakan cukup baik maka baik pula kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.
b. Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Pengendalian internal yang baik dapat mencegah terjadinya inefisiensi data akuntansi. Keakuratan data akuntansi dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
Menurut Mahmudi (2007:27), menyatakan terdapat hubungan terkait antara pengendalian internal dan kualitas laporan keuangan yaitu untuk menghasilkan laporan keuangan diperlukan proses dan tahap-tahap yang harus dilalui yang diatur dalam sistem akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian Harahap (2018) menunjukkan bahwa pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, dimana kualitas laporan keuangan
sangat dipengaruhi oleh baik tidaknya pengendalian internal yang dimiliki perusahaan.
c. Pengaruh Kemampuan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan pengguna dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginpretasikannya. Menurut Rahmi (2013), mengatakan bahwa suatu sistem informasi yang baik adalah sistem informasi yang tidak hanya ditemukan bagaimana sistem tersebut dapat memproses informasi dengan baik, tetapi juga ditemukan oleh kesesuaian sistem tersebut dengan lingkungan pekerjaannya, walaupun secara teknis sistem briliant, sistem tersebut belum tentu dapat dikatakan berhasil jika pemakai sistem tidak dapat menerima. Berdasarkan hasil penelitian Rahmi (2013) menunjukkan bahwa kemampuan pengguna berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, dimana semakin baiknya pemahaman dari pengguna, arus informasi akan tersampaikan dan dapat diinterpretasikan dengan baik, serta kualitas informasi yaitu laporan keuangan yang dihasilkan juga baik.
d. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Perkembangan teknologi telah mengakibatkan perubahan dalam struktur industri serta praktik pengelolaan organisasi bisnis di dalam berkompetisi dan melaksanakan kegiatan, sehingga dengan laju perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat akan berdampak
terhadap kebutuhan informasi guna mendukung dalam memecahkan permasalahan untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil penelitian Noviari (2007) menunjukkan bahwa perkembangan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap terhadap kualitas laporan keuangan, dimana semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam akuntansi akan meningkatkan kinerja akuntan dalam menyususun laporan keuangan sehingga laporan keuangan dapat terselesaikan dengan cepat dan akurat.
e. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Manajemen puncak memiliki tugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Setiap perusahaan dalam usaha mencapai tujuan dan mengukurnya sampai sejauh mana keberhasilan yang dapat dicapai, dan itu memerlukan dukungan manajemen puncak. Xu (2003) menyatakan bahwa dukungan menajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas data yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi. Semakin baik dukungan dari manajemen puncak akan semakin baik pula penerapan Sistem Informasi Akuntansi suatu organisasi sehingga dapat meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian Setyawan (2018) menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, dimana semakin bagus dukungan dari manajemen puncak maka akan semakin baik kualitas informasi yaitu laporan keuangan yang dihasilkan.