• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Seminar Nasional Volume 04, Nomor 1 ISSN IMPLEMENTASI INTERNET OF THINGS PADA SISTIM PEMANTAUAN DAN KENDALI SUHU RUANG SERVER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Prosiding Seminar Nasional Volume 04, Nomor 1 ISSN IMPLEMENTASI INTERNET OF THINGS PADA SISTIM PEMANTAUAN DAN KENDALI SUHU RUANG SERVER"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Nasional Volume 04, Nomor 1 ISSN 2443-1109

Halaman 78 dari 451

IMPLEMENTASI INTERNET OF THINGS PADA SISTIM PEMANTAUAN DAN KENDALI SUHU RUANG SERVER

Abdul Tahir1, Darmawati Masnur2 Ak ademi Tek nik Soroak o1,2 [email protected]

Abstrak

Salah satu bentuk pemamfaatan internet yang saat ini sedang berkembang adalah Internet of Things yang disingkat dengan IoT. IoT adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Penerapan IoT tidak dapat dilepaskan dari kinerja sebuah server. Server adalah sebuah komputer yang berfungsi melayani sejumlah client dalam sebuah jaringan komputer. Server harus memiliki kehandalan (reliability) yang tinggi karna harus beroperasi selama 24 jam sehari. Salah satu faktor penentu kinerja dan kehandalan sebuah server adalah kondisi suhu dalam ruang server itu sendiri, dimana harus dijamin tidak terjadi kelebihan suhu dalam ruang server yang dapat menyebabkan overheating, terjadinya overheating umumnya disebabkan oleh kegagalan sumber daya listrik dimana ketika terjadi pemadaman listrik, perangkat air conditioner (AC) tidak secara otomatis hidup atau terjadi kerusakan pada AC, ini juga dipersulit karena suhu dalam ruang server tidak dapat dimonitor dari luar ruangan. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi solusi dari permasalan diatas. Pada penelitian ini penulis memamfaatkan perangkat ektronik NodeMCU ESP-12E yang dikombinasikan dengan sensor suhu dan perangkat tambahan lainnya yaitu relay. Hasil kombinasi perangkat ini dipasang dalam ruang server dan selanjutnya di hubungkan ke internet melalui koneksi WiFi. Untuk memantau dan mengendalikan perangkat melalui internet dibutuhkan aplikasi berbasis android yaitu aplikasi Blynk yang dapat diunduh dari internet. Hasil Penelitian ini menunjukkan hasil yang memuaskan dimana inplementasi IoT yang diterapkan untuk memantau suhu ruang server berhasil dilakukan, termasuk menghidupkan dan mematikan AC yang ada didalam ruang Server.

Kata Kunci: internet of things, sever, client, overheating, blynk

1. Pendahuluan

Jumlah pengguna internet di seluruh dunia kian hari kian meningkat. Menurut data yang dirilis We Are Social sampai Agustus 2017, jumlah pengguna internet global menyentuh angka 3,8 milliar (Jeko, 2017). Pemamfaatan internet memunculkan teknologi yang saat ini sedang berkembang yaitu Internet of Thing yang disingkat dengan IoT. IoT adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro electromechanical systems (MEMS), dan Internet. IoT sangat erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakkan, kesehatan, dan gas. Pada bidang pembangkit listrik IoT digunakan untuk memonitor pembangkit tenaga surya (Photovoltaic Generation System) melalui Wireless Sensor Network (WSN). Melalui WSN ini pusat pemantauan dan penyimpanan data akan menerima informasi data secara real time dari instrument sensor yang akan dikirimkan oleh data transmitter. Data yang terkirim tersebut akan diterima oleh data receiver yang akan dikirimkan ke server (Hidayatullah &

(2)

Halaman 79 dari 451 Sudirman, 2017). Pada dunia kesehatan sebuah penelitian yang dilakukan oleh (Sasmoko & Wicaksono, 2017) berhasil menunjukkan cara memonitor volume infus seoarang fasien dengan tingkat keakuratan diatas 87%.

Dalam jaringan komputer terdapat sebuah komputer yang disebut server, server ini berfungsi sebagai jantung atau pusat jaringan. Sedangkan komputer lain yang terhubung ke server disebut client. Server berfungsi untuk memberikan layanan kepada client, adapun layanan yang diberikan server antara lain pengolahan data, penyediaan fasilitas penyimpanan, pengaturan waktu akses ke aplikasi, database atau file, printer, dan peralatan-peralatan lainnya. Server membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi dan perlakuan yang khusus karna server dituntut untuk mampu melayani client selama 24 jam. Suhu dalam ruang server harus terhindar dari panas yang berlebihan agar tidak terjadi overheating yang dapat menurunkan kinerja server bahkan dapat menyebabkan perangkat server mengalami kerusakan (Wikanta P. &

Murianto, 2014). Suhu ruang server harus dijaga dengan kisaran dari 15oC sampai dengan 30oC.

Ruang server biasanya ditempatkan pada lokasi yang tidak mudah dijangkau dan selalu terkunci dengan alasan keamanan. Server dapat padam seketika karena pengaruh sesuatu seperti kegagalan sumber daya listrik, akibatnya dapat mempengaruhi sistim pengatur suhu ruang server khusunya yang menggunakan AC (air conditioner) yang tidak bekerja dengan baik, suhu ruang server menjadi tidak sesuai pada rentang yang ditetapkan, bahkan tidak menyala kembali setelah aliran listrik padam. Jumlah AC yang terdapat pada ruang server umumnya hanya satu karna ruang server biasanya ukurannya kecil namun kadang-kadang ada institusi yang menyediakan AC pada ruang server lebih dari satu, hal ini dimaksudkan agar tersedia AC yang befungsi sebagai cadangan apabila server mengalami overheating. Untuk memantau kondisi suhu ruang server, dan memastikan AC selalu dalam kondisi hidup dengan memberikan pengaturan rentang suhu yang sesuai dalam ruang server maka diperlukan suatu mekanisme atau sistim otomatisasi untuk melakukannya.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistim pementauan suhu ruang server sekaligus merancangn sistim untuk mengendalikan berbagai perangkat yang ada di dalam server seperti AC, lampu, dan kipas angin dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT). Informasi suhu akan ditampilkan pada layar

(3)

Halaman 80 dari 451

monitor PC client atau smartphone yang terhubung ke jaringan internet. Untuk mendapatkan data suhu yang akurat digunakan sensor jenis LM35 sebagai mana yang dilakukan oleh (Prihatmoko, 2016). Pengendalian perangkat yang ada dalam ruang server dilakukan dengan menggunakan relay yang terhubung dengan perangkat modul NodeMCU ESP8266. Dengan sistim yang dirancang ini seorang teknisi server tidak perlu masuk kedalam ruang server untuk memastikan ruang server dalam kondisi baik, tetapi cukup memonitor dan mengendalikan dari tempat lain dengan menggunakan smartphone yang terhubung ke internet.

2. Metode Penelitian

Dalam penyelesaian penelitian ini, penulis membagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, Menyiapkan perangkat dan peralatan IoT yang dibutuhkan, kedua: Merakit komponen perangkat IoT, dan ketiga: melakukan ujicoba implementasi dan perbaiakan sistim.

a. Menyiapkan Perangkat dan Peralatan IoT

Adapun perangkat IoT yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hardware dan software. Perangkat hardware adalah satu unit laptop, satu buah modul kit NodeMCU ESP8266, satu buah sensor LM35, empat buah Relay dan beberapa kabel jumper. Untuk perangkat software, penulis memamfaatkan aplikasi server Blynk.

Khusus untuk pemamfaatan aplikasi blynk, sebelumnya diperlukan registrasi untuk mendapatkan akun blynk. Selain itu juga dibutuhkan koneksi WiFi yang terhubung ke Internet.

b. Merakit komponen IoT

Komponen-komponen IoT dirakit sesuai dengan rancangan sistim. Adapun rancangan dari sistim pemantauan dan kendali suhu pada ruang server yang penulis lakukan dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.

(4)

Halaman 81 dari 451 Gambar 1. Rancangan sistim pemantauan dan kendali ruang server

Dari gambar 2 diatas dapat dijelaskan bahwa untuk proses pemantauan suhu ruang server, pembacaan sensor suhu LM35 akan diolah oleh perangkat NodeMCU untuk selanjutnya di kirim ke server Blynk melalui jaringan WiFi yang terhubung ke internet.

Melalui aplikasi Blynk yang ada pada perangkat smartphone client dapat me-request informasi dari pembacaan sensor tadi untuk selanjutnya ditampilkan secara visual pada layar smartphone tersebut. Untuk proses pengendalian terdapat 4 relay yang akan dikendalikan yang masing masing berfungsi unuk mengendalikan lampu ruang server, air conditioner (AC-1), AC-2, dan kipas angin.

Dalam penelitian ini penulis merancang sistim pemberitahuan berupa notifikasi berbasis email, dimana apabila kondisi suhu dalam ruang server sudah memasuki batas suhu maksimum yang ditetapkan, maka sistim akan mengirim email secara otomatis sebagai pemberitahuan (notifikasi) tentang kondisi shuhu dalam ruang server.

c. Melakukan ujicoba implementasi dan perbaikan sistim

Ujicoba dan perbaikan dilakukan setelah rancangan dan pemrograman selesai dilakukan. Dalam pengujian dilakukan kalibrasi suhu dan pengambilan data untuk kebutuhan analisis sistim yang dibangun.

3. Hasil Dan Pembahasan

Dalam penelitian ini penulis menghubungkan perangkat pemantau dan pengendali pada sebuah papan modul kit NodeMCU ESP8266 seperti gambar 2 dibawah ini.

(5)

Halaman 82 dari 451

Gambar 2 modul kit NodeMCU ESP8266

Aturan koneksi dari setiap komponen yang digunakan adalah relay 1 dihubungkan ke pin digital D0 pada NodeMCU, relay 2 dihubungkan ke pin digital D1 pada NodeMCU, relay 3 dihubungkan ke pin digital D2 pada NodeMCU, dan relay 4 dihubungkan ke pin digital D3 pada NodeMCU. Sensor LM35 dihubungkan ke pin Analog A0.

Pada desain interface disisi client dibuat dengan memamfaatkan aplikasi Blynk yang menggunakan 7 buah widget yaitu satu buah widget LCD untuk menampilkan judul dari sistim yang dibuat, satu buah widget gauge sebagai indicator nilai suhu dalam ruang server, satu buah widget email untuk proses notifikasi, empat buah widget button, button relay-1 sebagai tombol untuk menghidupkan dan mematikan lampu ruangan, button relay-2 tombol untuk menghidupkan dan mematikan AC-1, button relay-3 tombol untuk menghidupkan dan mematikan AC-2 dan button relay-4 tombol untuk menghidupkan dan mematikan kipas angin yang semuanya berada didalam ruang server. Adapun desain visualisasinya dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.

(6)

Halaman 83 dari 451 Gambar 3 interface client (blynk)

Proses implementasi dari sistim yang dibuat dimulai dengan menghubungkan perangkat ke sumber power dan koneksi ke WiFi yang terhubung ke internet. Jika aplikasi client (blynk) sudah diaktifkan maka pada layar smartphone (widget gauge) akan menampilkan nilai suhu secara real time (umunya akan diperbaharui setiap detik). Suhu ruang server diatur pada kondisi standar dengan suhu maksimum 30oC.

Apabila pembacaan sensor LM35 melewati nilai 30oC maka sistim akan mengirim pemberitahuan melalu email sebagai peringatan bahwa suhu dalam ruang server telah melewati nilai maksimum. Untuk kendali perangkat seperti menghidupkan lampu ruang maka button relay 1 di kondisikan dalam posisi on, untuk mematikan dalam posisi off, demikian pula dengan peralantan lainnya yaitu AC-1, AC-2, dan kipas angin.

Dari hasil ujicoba implementasi yang telah dilakukan sistim yang dibangun telah mampu bekerja dengan baik. Proses monitoring suhu dapat dilakukan melaui perangkat smartphone yang terhubung ke internet dan proses notifikasi juga berjalan dengan baik . Kendali peralatan dalam ruangan seperti lampu ruangan, alat pendingin (AC), kipas angin dapat dilakukan dari luar melalui jaringan internet.

(7)

Halaman 84 dari 451

Daftar Pustaka

[1] Jeko I.R. (2017). Jumlah Pengguna Internet Dunia Sentuh 3,8 Miliar (online) https://www.liputan6.com/tekno/read/3051109/jumlah-pengguna-internet-

dunia-sentuh-38-miliar.

[2] Hidayatullah NA., Sudirman DEJ. Desain Dan Aplikasi Internet Of Thing (IoT) Untuk Smart Grid Power System. VOLT- Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/VOLT Vol 2, No. 1, P-ISSN: 2528-5688, E-ISSN: 2528-5696, 2017.

[3] Sasmoko D., Wicaksono YA. Implementasi Penerapan Internet Of Things (Iot) Pada Monitoring Infus Menggunakan Esp 8266 Dan Web Untuk Berbagi Data.

Jurnal Ilmiah Informatika Volume 2 No. 1, 2017.

[4] Wikanta P, Murianto. Kontrol Kecepatan Fan Dan Monitoring Online Suhu Pada Rak Server Politeknik Negeri Batam. Simposium Nasional RAPI XIII - 2014 FT UM ISSN 1412-9612, 2014.

[5] Prihatmoko D. Perancangan dan Implementasi Pengontrol Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno. Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 1 April 2016 ISSN: 2252-4983, 2016

Referensi

Dokumen terkait

Ada dua program, pertama untuk board Arduino yang berfungsi membaca data suhu dari sensor suhu LM35 dan yang kedua untuk modul wifi Esp8266 yang berfungsi untuk koneksi wifi dan

Untuk pengujian koneksi dengan server global dapat dilakukan menggunakan Access Point yang telah terkoneksi dengan internet kemudian Rangkaian Sensor dan

Untuk memenuhi persyaratan arsitektur perangkat keras dari Wireless Sensor Network dan Internet of Things (IOT), sistem ini terdiri dari tiga bagian dasar, yaitu

Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem monitoring suhu dan kelembapan ruang server secara real time yang hasilnya dapat diakses secara offline maupun online

Ada dua program, pertama untuk board Arduino yang berfungsi membaca data suhu dari sensor suhu LM35 dan yang kedua untuk modul wifi Esp8266 yang berfungsi untuk koneksi wifi dan

Fungsi dari komponen sistem dari diagram blok pada Gambar 2 yaitu sensor DHT22 berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi kelembababan dan suhu ruangan , WEB server

Desain sistem pada node yaitu meliputi akuisis data suhu ruang server sampai dengan mengirim data tersebut atau mem-publish ke Message Queue Telemetry Transport MQTT broker.. Kemudian

Tabel 3.2 Hasil pengujian pemantauan No Kondisi DHT22 Aplikasi Blynk Keterangan Suhu Kelembapan Suhu Kelembapan 1 Normal 35 55 35 55 Sesuai 2 Kering 47 39 47 39