• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Tindakan Kelas Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat/golongan melalui angka kredit. oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Penelitian Tindakan Kelas Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat/golongan melalui angka kredit. oleh"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

i

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERIMAN KEPADA HARI AKHIR DENGAN

MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VI-A

SEMESTER GANJIL DI SD NEGERI PERUMNAS NEUHEUN KABUPATEN ACEH BESAR

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Penelitian Tindakan Kelas

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat/golongan melalui angka kredit

oleh

MUNAR, S.Pd.I NIP. 19731201 200801 2 001

Guru Mapel Pendidikan Agama Islam SD Negeri Perumnas Neuheun

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SD NEGERI PERUMNAS NEUHEUN

2021

(2)

ii

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PENGURUS KABUPATEN ACEH BESAR

Alamat : Jl. Bandara Sultan Iskandar Muda Km. 8,5 Kec. Ingin Jaya E-Mail : pgriacehbesar@gmail.com Cp. 085260220900-08116817881

PENGESAHAN

Pengurus Kabupaten Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Besar, dengan ini menerangkan bahwa :

Buku, Makalah , Karya Tulis Ilmiah dan Penelitian Tindakan Kelas

Judul : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Beriman Kepada Hari Akhir Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Model Think- Pair-Share (TPS) Pada Siswa Kelas VI-A Semester Ganjil Di SD Negeri Perumnas Neuheun Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2021/2022

Penulis : MUNAR, S.Pd.I

Nip : 19731201 200801 2 001

Pangkat/ Gol.ruang : Penata Tk. I / III.d

Unit Kerja : SD Negeri Perumnas Neuheun

Penelitian ini sudah memenuhi syarat sebagai salah satu karya Tulis Ilmiah yang dapat digunakan untuk pengusulan kenaikan pangkat, Sesuai dengan SK MENPAN No.84 Tahun 1993 dan Peraturan Pelaksana (SK MENDIKBUD dan Kepala BAKN No.

0433/P/1993 dan No. 25 Tahun 1993 serta SK MENDIKBUD No.025/c/1995)

Demikian Pengesahan ini kami perbuat agar dapat dipergunakan sebagai semestinya, kepada semua pihak yang terkait.

Aceh Besar, 30 November 2021 Pengurus Kabupaten PGRI

Aceh Besar

AGUS JUMAIDI, S.Pd, M.Pd NPA. 01033100223

(3)

iii

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SD NEGERI PERUMNAS NEUHEUN

Alamat : Jl. Laksamana Malahayati Km. 16 Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar Kode Pos 23371

LEMBAR PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH

1

Judul Penelitian Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Beriman Kepada Hari Akhir Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair- Share (TPS) Pada Siswa Kelas VI-A Semester Ganjil Di SD Negeri Perumnas Neuheun Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2021/2022

2 Identitas Peneliti a. Nama lengkap b. NIP.

c. Pangkat / Golongan d. Provinsi

e. Kabupaten f. Alamat Sekolah

MUNAR, S.Pd.I

19731201 200801 2 001 Penata Tk. I/ III.d Aceh

Aceh Besar

SD Negeri Perumnas Neuheun Kab. Aceh Besar

3 Lama Penelitian 3 bulan (September s/d November 2021)

Mengesahkan Perumnas Neuheun, 30 November 2021 Kepala Sekolah Peneliti

(SAIDUL BAHRI, S.Pd) (MUNAR, S.Pd.I) Nip. 19720710 199203 1 014 Nip. 19731201 200801 2 001

(4)

iv

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SD NEGERI PERUMNAS NEUHEUN

Alamat : Jl. Laksamana Malahayati Km. 16 Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar Kode Pos 23371

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini , saya:

Nama : MUNAR, S.Pd.I

NIP : 19731201 200801 2 001

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa PTK yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Beriman Kepada Hari Akhir Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share (TPS) Pada Siswa Kelas VI-A Semester Ganjil Di SD Negeri Perumnas Neuheun Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2021/2022”, adalah benar- benar karya saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi, berupa sanksi hukum yang berlaku.

Mengetahui: Perumnas Neuheun, 30 November 2021 Kepala Sekolah Yang membuat pernyataan

(SAIDUL BAHRI, S.Pd) (MUNAR, S.Pd.I)

Nip. 19720710 199203 1 014 Nip. 19731201 200801 2 001

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa, karena dengan izin- Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini, penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam memilih metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Beriman Kepada Hari Akhir Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share (TPS) Pada Siswa Kelas VI-A Semester Ganjil Di SD Negeri Perumnas Neuheun Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2021/2022”.

Selama melaksanakan penelitian dan penyusunan PTK ini, banyak sekali bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Kepala SD Negeri Perumnas Neuheun atas izin dan dukungan moralnya.

2. Rekan sejawat SD Negeri Perumnas Neuheun atas partisipasi dan kerjasamanya.

3. Seluruh keluarga besar

Semoga amal kebaikannya mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan umumnya, serta lebih khusus bermanfaat bagi sesama guru.

Perumnas Neuheun, 30 November 2021 Penulis

MUNAR, S.Pd.I

Nip. 19731201 200801 2 001

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN PGRI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 7

A.Landasan Teori ... 7

1. Definisi Belajar dan Hasil Belajar ... 7

2. Karakteristik Pembelajaran PAI ……… ... 8

3. Pendekatan Pembelajaran PAI ... 11

4. Aspek-aspek Pembelajaran PAI ... 13

5.Pembelajaran Kooperatif... 15

6. Pembelajaran Kooperatif Model TPS... ... 18

6.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model TPS... 18

6.2 Langkah Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Model TPS. 19 7. Materi Tentang Beriman Kepada Hari Akhir ... 20

B. Kerangka Berfikir ... 25

C. Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Lokasi Penelitian ... 27

B. Waktu dan Lama Penelitian ... 27

C. Subjek Penelitian... ... 27

D. Sumber Data ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data……… 28

F. Alat Pengumpulan Data ... 28

(7)

vii

G. Validasi Hasil Belajar ... 28

H. Validasi proses Pembelajaran……….. 29

I. Analisis Data ... 29

J. Indikator Penelitian……….. 30

K. Prosedur Penelitian ... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. HASIL PENELITIAN ... 32

1. Deskripsi Kondisi Awal ... 32

2. Deskripsi Hasil Siklus I ... 33

3. Deskripsi Hasil Siklus II ... 39

B. PEMBAHASAN……….. 47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Simpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pembagian Waktu Penelitian ... 24

2. Kriteria aktivitas guru ... 27

3. Nilai tes pra siklus ... 30

4. Ketuntasan belajar siswa pra siklus ... 31

5. Rata-rata hasil tes pra siklus ... 31

6. Hasil tes siswa pertemuan 1 Siklus I ... 35

7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pertemuan 1 Siklus I ... 36

8. Data Aktivitas siswa dalam PBM pada pertemuan 1 siklus I ... 36

9. Data Kemampuan guru dalam PBM pertemuan 1 siklus I ... 37

10. Hasil tes siswa pertemuan 2 siklus I ... 38

11. Ketuntasan hasil belajar siswa pertemuan 2 siklus I ... 38

12. Data aktivitas siswa dalam PBM pada pertemuan 2 siklus I ... 39

13. Data kemampuan guru dalam PBM pada pertemuan 2 siklus I ... 39

14. Rata-rata siklus I ... 40

15. Hasil tes siswa pertemuan 1 Siklus II ... 44

16. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pertemuan 1 Siklus II ... 45

17. Data Aktivitas siswa dalam PBM pada pertemuan 1 siklus II ... 45

18. Data Kemampuan guru dalam PBM pertemuan 1 siklus II ... 46

19. Hasil tes siswa pertemuan 2 siklus II ... 46

20. Ketuntasan hasil belajar siswa pertemuan 2 siklus II ... 47

21. Data aktivitas siswa dalam PBM pada pertemuan 2 siklus II ... 48

22. Data kemampuan guru dalam PBM pada pertemuan 2 siklus II ... 48

23. Rata-rata siklus II ... 49

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram alir dalam penelitian tindakan kelas ... 25

2. Foto kegiatan Belajar Siswa Pra Siklus ... 82

3. Foto kegiatan Belajar Siswa Siklus I... 83

4. Foto kegiatan Belajar Siswa Siklus II... 84

5. Foto Kegiatan Seminar ... 88

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Surat Izin Melakukan Penelitian... ... 55

2. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian... 56

3. Surat Keterangan Telah Menyerahkan PTK ke Pustaka sekolah... 57

4. Daftar Hadir Siswa Kelas VI-A Siklus I ... 58

5. Daftar Hadir Siswa Kelas VI-A Siklus II ... 59

6. Hasil Observasi Aktivitas siswa 1 siklus I... 60

7. Hasil Observasi Aktivitas siswa 2 siklus I... 62

8. Hasil Observasi Aktivitas siswa 1 siklus II... 63

9. Hasil Observasi Aktivitas siswa 2 siklus II... 64

10. Hasil Observasi kemampuan PBM Guru 1 Siklus I... 65

11. Hasil Observasi kemampuan PBM Guru 2 Siklus I ... 66

12. Hasil Observasi kemampuan PBM Guru 1 Siklus II... 67

13. Hasil Observasi kemampuan PBM Guru 2 Siklus II... 68

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 69

15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 71

16. Lembar Kerja Siswa Siklus I... 75

17. Lembar Kerja Siswa Siklus II... 81

18. Surat Undangan Seminar ... 84

19. Surat Keterangan Telah Melakukan Seminar ... 86

20. Berita Acara Seminar ... 87

21. Daftar Hadir Seminar ... 89

(11)

xi ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERIMAN KEPADA HARI AKHIR DENGAN MENGGUNAKAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VI-A SEMESTER GANJIL DI SD NEGERI

PERUMNAS NEUHEUN KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh : MUNAR

Nip. 19731201 200801 2 001

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas VI-A semester ganjil SD Negeri Perumnas Neuheun dalam mempelajarai pelajaran Pendidikan Agama Islam materi beriman kepada hari akhir dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model think-pair-share (TPS) di Kabupaten Aceh Besar tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 3 bulan yaitu sejak bulan September s/d November 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI-A SD Negeri Perumnas Neuheun tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 20 siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan membandingkan kondisi awal dengan hasil-hasil yang dicapai pada setiap siklus, dan analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus 2. Melalui melalui pembelajaran kooperatif model think-pair-share (TPS) pada materi beriman kepada hari akhir pada siswa kelas VI-A SD Negeri Perumnas Neuheun tahun pelajaran 2021/2022.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa pada akhir siklus II diketahui telah terjadi peningkatan rata-rata sebesar 12,5 poin , yaitu dari rata- rata tes kondisi awal 65 menjadi 77,5. Sedangkan ketuntasan belajar siswa ada peningkatan sebesar 50 %, dari kondisi awal 40 % menjadi 90 %, dimana yang sudah tuntas hanya 8 siswa pada pra siklus menjadi 18 siswa diakhir siklus II. Persentase aktifitas siswa pada siklus I sebesar 60%, siklus II menjadi 90 %, kemampuan PBM guru pada siklus I sebesar 65 %, pada siklus II menjadi 95 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model think-pair-share (TPS) dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan aktifitas belajar siswa kelas VI-A SD Negeri Perumnas Neuheun serta metode ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar, Hari Akhir

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman tetapi Pendidikan Agama Islam lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah masyarakat, dengan demikian , Pendidikan Agama Islam tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah aspek afektif dan psikomotornya.

Secara umum, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang pada dua sumber pokok ajaran islam, yaitu al-qur’a dan al- sunnah/al-hadist nabi Muhammad saw, (dalil naqli), melalui metode ijtihad (dalil naqli) para ulama mengembangkan prinsip-prinsip Pendidikan Agama Islam tersebut dengan lebih rinci dan mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.

Diberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya di Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang mulia), memiliki pengetahuan yang cuckup tentang islam terutama sumber ajaran da sendi- sendi islam lainnya, sehingga dapat dijadika bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran lainnya tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.

Dewasa ini guru masih menggunakan cara-cara tradisional atau konvensional.

Pada pembelajaran konvensional atau tradisional dilihat dari kegiatan siswa selama berlangsungnya pembelajaran bekerja untuk dirinya sendiri, mata ke papan tulis dan penuh perhatian, mendengarkan guru dengan seksama, dan belajar hanya dari guru atau

(13)

2

bahan ajar, bekerja sendiri, diam adalah emas, serta hanya guru yang membuat keputusan dan siswa pasif.

Terlihat bahwa dalam pembelajaran guru lebih berperan sebagai subyek pembelajaran atau pembelajaran yang berpusat pada guru dan siswa sebagai obyek, serta pembelajaran tidak mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Akibatnya banyak siswa mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Sebagian besar dari mereka tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan atau dimanfaatkan. Paradigma baru pendidikan menekankan bahwa proses pendidikan formal sistem persekolahan harus memiliki ciri-ciri berikut: pendidikan lebih menekankan pada proses pembelajaran daripada mengajar.

Banyak siswa khususnya siswa kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun tidak menguasai dengan benar konsep-konsep Pendidikan Agama Islam terutama pada materi QS Surat Al-Falaq. Akibat yang ditimbulkan kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep Pendidikan Agama Islam terutama dalam mengaplikasikan konsep Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang dilaksanakan pada siswa kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun belum seperti yang diharapkan, hal ini terlihat dari nilai belajar yang dimiliki oleh siswa masih jauh di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Dari jumlah 21 orang siswa yang ada di kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun tahun pelajaran 2020/2021, maka terdapat 57,2 % (sebanyak 12 orang ) memiliki nilai di bawah KKM, sedangkan 42,8 % (sebanyak 8 orang) sudah mencapai nilai KKM yang ditetapkan.

(14)

3

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa antara lain adalah kurang kreatifitasnya guru di sekolah dalam membuat dan mengembangkan metode pembelajaran, guru belum menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang tepat kepada siswa sehingga mengakibatkan pembelajaran yang menoton dan membosankan siswa.

Oleh karena itu peneliti ingin menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran materi QS Surat Al-Falaq. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

Syaiful Bahri Djamarah, ( 2000). Berdasarkan pendapat di atas dapat difahami bahwa metode demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu proses atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran yang dipelajari.Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan beberapa hal pada permasalahan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai berikut :

a. Guru melaksanakan pembelajaran tidak serius

b. Guru belum menggunakan tekhnik dan strategi yang sesuai dengan pembelajaran c. Siswa mengikuti pembelajaran terlihat membosankan

d. Guru belum menggunakan metode demonstrasi pada proses pelaksanaan pembelajaran

Berdasarkan realita di atas, maka penulis bermaksud untuk menggunakan model pembelajaran metode demonstrasi pada materi QS Surat Al-Falaq. Atas dasar

(15)

4

itulah penulis ingin mengkaji lebih dalam terhadap masalah ini, sehingga ditetapkan judul penelitian ini sebagai berikut : “Penggunaan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV-A Semester Ganjil pada Materi QS Surat Al-Falaq Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Perumnas Neuehun Kab.

Aceh Besar Tahun Pelajaran 2020/2021”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun Kabupaten Aceh Besar?

2. Apakah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PAI kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun Kabupaten Aceh Besar?

C. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan hasil siswa dalam pembelajaran PAI di kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun Kabupaten Aceh Besar melalui metode demonstrasi.

2. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PAI di kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun Kabupaten Aceh Besar melalui metode demonstrasi.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti menuliskan ruang lingkup masalah sebagai berikut :

1. Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah masalah peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa

2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas IV-A dengan jumlah 21 orang pada materi QS Surat Al-Falaq

(16)

5

3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Perumnas Neuehun Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2020/2021

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis.

Penelitian tindakan kelas ini secara teoritis diharapkan untuk mendapat teori- teori baru tentang peningkatan hasil belajar PAI pada materi QS Surat Al-Falaq pada siswa kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun, disamping untuk mendapat teori- teori baru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis a). Manfaat bagi Siswa

Pelaksanan tindakan kelas ini bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan motivasi dan aktifitasnya sehingga hasil belajarnya pun dapat meningkat.

b). Manfaat bagi Guru

Diharapkan hasil penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi guru untuk dijadikan acuan sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan.

c). Manfaat bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi/acuan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran dapat mengambil langkah-langkah penelitian ini yang telah dianggap berhasil.

d). Manfaat bagi Penulis. Kegiatan penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu kegiatan pengembangan profesi penulis yang akan diajukan kepada tim penilai pusat sebagai acuan untuk memperoleh nilai kredit untuk pengajuan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

(17)

6 BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI

1. Karakteristik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah baik yang umum maupun yang khusus, Pendidikan Agama Islam mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan pelajaran lainnya. Apabila diringkas adalah :

a. Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran lain pokok (dasar) yang terdapat dalam agama islam, sehingga Pendidikan Agama Islam merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran islam

b. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian peserta didik, semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus seiiring sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

c. Diberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya di sekolah dasar bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt, berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang mulia), memiliki pengetahuan yang cuckup tentang islam terutama sumber ajaran da sendi-sendi islam lainnya, sehingga dapat dijadika bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran lainnya tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.

(18)

7

d. Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman tetapi Pendidikan Agama Islam lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah masyarakat, dengan demikian, Pendidikan Agama Islam tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah aspek afektif dan psikomotornya.

e. Secara umum, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam didasarkan pada ketentuan- ketentuan yang pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu Al-qur’a dan Al- sunnah/al-hadist Nabi Muhammad saw, (dalil naqli), melalui metode ijtihad (dalil naqli) para ulama mengembangkan prinsip-prinsip Pendidikan Agama Islam tersebut dengan lebih rinci dan mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.

f. Prinsip-prinsip dasar Pendidikan Agama Islam tertuang dalam tiga (3) kerangka dasar ajaran Islam, yaitu akidah, syariah dan akhlak. Akidah merupakan penjabaran dari konsep iman, syariah memilii dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah, dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep Islam. Dari ketiga prinsip dasar itu berkembang berbagai kajian keislaman (ilmu-ilmu agama) seperti ushuluddin (ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari aqidah, ilmu fiqih yang merupakan pengembangan dari syariah, dan ilmu akhlak (etika islam/moralitas islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak,

g. Tujuan akhir dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang luhur). Tujuan yang sebenarnya merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad saw didunia. Dengan demikian, pendidikan akhlak (budi pekerti) adalah jiwa

(19)

8

Pendidikan Agama Islam mencapai akhlakul karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Hal ini tidak berarti bahwa Pendidikan Agama Islam tidak memperhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu atau segi-segi praktis lainnya, tetapi maksunnya adalah bahwa pendidikan islam memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya. Peserta didik membutuhkan kekuatan dalam hal jasmani, akal dan ilmu, tetapi mereka juga membutuhkan kekuatan budi pekerti, perasaan, kemauan, cita rasa dan kepribadian. Sejalan dengan konsep ini, maka semua mata pelajaran atau bdang studi yang diajarkan kepada peserta didik haruslah mengandung muatan pendidikan akhlak dan setiap guru haruslah memperhatikan akhak dan tingkah laku peserta didiknya.

h. Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap peserta didik, terutama yang beragama islam, atau bagi yang beragama lain yang didasari dengan kesadaran yang tulus dalam mengikutinya.

2. Pengertian Hasil Belajar

Di dalam istilah hasil belajar, terdapat dua unsur di dalamnya, yaitu unsur hasil dan unsur belajar. Hasil merupakan suatu hasil yang telah dicapai pebelajar dalam kegiatan belajarnya (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya), sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar PAI, (1995: 787). Dari pengertian ini, maka hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lajimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Belajar itu sebagai suatu proses perubahan tingkah laku, atau memaknai sesuatu yang diperoleh. Akan tetapi apabila kita bicara tentang hasil belajar, maka hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh si pebelajar. Nawawi (1981: 100)

(20)

9

mengemukakan pengertian hasil adalah sebagai berikut: Keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu.

Pendapat lain dikemukakan oleh Sadly (1977: 904), yang memberikan penjelasan tentang hasil belajar sebagai berikut, “Hasil yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu”, sedangkan Marimba (1978: 143) mengatakan bahwa “hasil adalah kemampuan seseorang atau kelompok yang secara langsung dapat diukur”.

Menurut Nawawi (1981: 127), berdasarkan tujuannya, hasil belajar dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

a. Hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau kecapakan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas, termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat.

b. Hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan tentang apa yang dikerjakan.

c. Hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku.

3.Metode Demonstrasi

3.1 Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

Syaiful Bahri Djamarah, ( 2000). Berdasarkan pendapat di atas dapat difahami bahwa

(21)

10

metode demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu proses atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran yang dipelajari.

3.2 Kelebihan Dan Kelemahan Kelebihannya :

Adapun kelebihan metode demonstrasi menurut Syaifudin Bahri Djamarah, (2000) adalah :

 Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda

 Memudahkan berbagai jenis penjelasan.

 Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya.

Selain pendapat diatas, kelebihan dari metode pembelajaran demonstrasi lainnya adalah sebagai berikut :

a. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

Kelemahannya :

Kelemahan metode demonstrasi menurut Syaifudin Bahri Djamarah, (2000) adalah sebagai berikut :

 Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan

(22)

11

 Tidak semua benda dapat didemonstrasikan

 Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.

Selain pendapat diatas, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan lainnya, di antarannya:

a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.

b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.

c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.

3.3 Langkah-Langkah Penggunaan

Adapun angkah-langkah penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah :

a. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan :

- Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.

- Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.

- Lakukan uji coba demonstrasi.

b. Tahap Pelaksanaan 1) Langkah pembukaan.

(23)

12

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya :

- Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

- Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

- Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

2) Langkah pelaksanaan demonstrasi.

- Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi

- Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.

- Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.

- Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

3) Langkah mengakhiri demonstrasi.

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

(24)

13

Agar pembelajaran dengan menggunakan metode berlangsung secara efektif dan efisien. , ada beberapa yang dapat dilakukan, yaitu :

a. Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Hal-hal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi.

b. Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan.

b. Buatlah garis besar langkah-langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika yang dikuasai dan dBahasa Indonesiahami baik oleh peserta didik maupun oleh guru.

c. Tetapkanlah apakah demontrasi tersebut akan dilakukan guru atau oleh peserta didik, atau oleh guru kemudian diikuti peserta didik.

d. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik, dan ciptakanlah suasan yang tenang dan menyenangkan.

e. Upayakanlah agar semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

5. Materi Tentang QS Surat Al-Falaq

(25)

14

Surat Al Falaq merupakan surat ke-113 dalam Al Quran. Namun dalam urutan turunnya, ia merupakan surat ke-20. Berikut ini terjemahan Surat Al Falaq, asbabun nuzul dan tafsirnya dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah.

Terjemahan Surat Al Falaq

Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”.

Asbabun Nuzul Surat Al Falaq

Surat Al Falaq terdiri dari lima ayat. Kata Al Falaq yang berarti “yang terbelah”

diambil dari ayat pertama. Ia disebut pula surat Qul a’udzu birabbil falaq.

Bersama surat An Nas, keduanya disebut al mu’awwidzatain. Yakni dua surat yang menuntun pembacanya menuju tempat perlindungan. Surat Al Falaq disebut al mu’awwidzah al ‘ula. Sedangkan Surat An Nas disebut al mu’awwidzah ats tsaaniyah.

Surat Al Falaq dan Surat An Nas juga disebut al muqasyqisyatain. Yaitu dua surat yang membebaskan manusia dari kemunafikan.

Surat ini turun satu paket dengan surat An Nas. Menurut pendapat Hasan, Atha’, Ikrimah dan Jabir, keduanya adalah surat makkiyah. Ini merupakan pendapat mayoritas.

Namun ada juga yang berpendapat keduanya adalah madaniyah berdasarkan riwayat Ibnu Abbas dan Qatadah.

Asbabun nuzul surat Al Falaq ini, kafir Quraisy Makkah berupaya mencederai Rasulullah dengan ‘ain. Yakni pandangan mata yang merusak atau membinasakan. Ada kepercayaan tertentu bahwa mata melalui pandangannya bisa membinasakan. Dan memang ada orang-orang tertentu yang matanya demikian.

(26)

15

Maka Allah menurunkan dan mengajarkan Surat Al Falaq dan Surat An Nas kepada Rasulullah untuk menangkalnya. Ini asbabun nuzul yang menjadi tumpuan pendapat bahwa Surat Al Falaq adalah makkiyah.

Asbabun nuzul yang menjadi dasar pendapat ayat ini Madaniyah, surat ini diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saat seorang Yahudi Madinah bernama Lubaid bin A’sham menyihir beliau.

Lubaid bin A’sham menyihir Rasulullah dengan media pelepah kurma berisi rambut beliau yang rontoh ketika bersisir, beberapa gigi sisir beliau serta benang yang terdapat 11 ikatan yang ditusuk jarum. Lalu Allah menurunkan Surat Al Falaq dan An Nas.Setiap satu ayat dibacakan, terlepaslah satu ikatan hingga Rasulullah merasa lebih ringan. Ketika seluruh ayat telah dibacakan, terlepaslah seluruh ikatan tersebut. Namun riwayat ini ditolak oleh Ibnu Katsir. Beliau menguatkan pendapat bahwa surat Al Falaq dan An Nas adalah surat makkiyah.

Surat Al Falaq ayat 1

ُﻋَﺃ ْﻞُﻗ ِﻖَﻠَﻔْﻟﺍ ِّﺏ َﺮِﺑ ُﺫﻮ

Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh”

Kata qul (ﻞﻗ) artinya katakanlah. Yakni “katakanlah wahai Muhammad dan ajarkanlah juga kepada umatmu.” A’uudzu (ﺫﻮﻋﺃ) terambil dari kata ‘audz (ﺫﻮﻋ) yakni menuju kepada sesuatu untuk menghindar dari sesuatu yang ditakuti.Rabb (ﺏﺭ) mengandung makna kepemilikan dan kepemeliharaan serta pendidikan yang melahirkan pembelaan serta kasih sayang. Dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran disebutkan, Ar Rabb adalah Tuhan yang memelihara, Yang mengarahkan, Yang menjaga dan Yang melindungi.

(27)

16

Al Falaq (ﻖﻠﻔﻟﺍ) berasal dari kata falaqa (ﻖﻠﻓ) yang artinya membelah. Kata ini

dapat berarti subjek sehingga maknanya “pembelah” juga bisa berarti objek yang maknanya “yang dibelah.”

Sebagian ulama menafsirkan al falaq sebagai pagi atau subuh. Sebab malam itu tertutup dan kehadiran cahaya pagi dari celah-celah kegelapan malam menjadikannya bagai terbelah. Dengan demikian Rabbul Falaq tidak lain adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Dialah yang menjadikan pagi, membawa terang muncul di tengah kegelapan. Jabir dan Ibnu Abbas juga mengatakan al falaq (ﻖﻠﻔﻟﺍ) artinya subuh.

Demikian pula Mujahid, Sa’id bin Jubair, Qatadah dan mufassirin lainnya. Dalam riwayat lainnya, Ibnu Abbas mengatakan al falaq artinya makhluk. Dalam kitab shahihnya, Imam Bukhari memilih pendapat pertama.

Dengan menyadari bahwa Allah mampu membelah kegelapan malam dengan terangnya pagi, seseorang akan yakin bahwa Allah juga kuasa menyingkirkan kejahatan dan kesulitan dengan menurunkan pertolongan.

Sebagian ulama lainnya menafsirkan al falaq dalam pengertian luas. Yakni segala sesuatu yang terbelah; tanah dibelah oleh tumbuhan, tanah terbelah oleh mata air, biji-bijian juga terbelah, dan masih banyak lagi. Allah mensifati diriNya faaliqu al habb wa an nawa (ﻯﻮﻨﻟﺍﻭ ﺐﺤﻟﺍ ﻖﻟﺎﻓ) “pembelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan”

dalam Surat Al An’am ayat 95. Allah juga mensifati diriNya faliqu al isbah (ﺡﺎﺒﺻﻷﺍ ﻖﻟﺎﻓ)

“pembelah kegelapan malam dengan cahaya pagi” dalam Surat Al An’am ayat 96.

Surat Al Falaq ayat 2

َﻖَﻠَﺧ ﺎَﻣ ِّﺮَﺷ ْﻦِﻣ

dari kejahatan makhluk-Nya

(28)

17

Kata syar ( ﺮﺷ) pada mulanya berarti buruk atau mudharat. Lawan dari khair (ﺮﻴﺧ) yang berarti baik. Ibnu Qayyim Al Jauziyah menjelaskan, syar mencakup dua hal yaitu sakit (pedih) dan yang mengantar kepada sakit (pedih).

Penyakit, kebakaran, tenggelam adalah sakit. Sedangkan kekufuran, maksiat dan sebagainya mengantar kepada sakit atau kepedihan siksa Ilahi.

Kata maa (ﺎﻣ) berarti apa. Sedangkan khalaq (ﻖﻠﺧ) adalah bentuk kerja masa lampau (madhi) dalam arti yang telah diciptakan. Sehingga maa khalaq (ﻖﻠﺧ ﺎﻣ) berarti makhluk ciptaanNya. Ketika menafsirkan Surat Al Falaq ayat 2 ini, Ibnu Katsir mengatakan: “yakni dari kejahatan semua makhluk.”

Surat Al Falaq ayat 3

ِﺳﺎَﻏ ِّﺮَﺷ ْﻦِﻣ َﻭ َﺐَﻗ َﻭ ﺍَﺫِﺇ ٍﻖ

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita

Kata ghaasiq (ﻖﺳﺎﻏ) artinya adalah malam, berasal dari kata ghasaqa (ﻖﺴﻏ) yang berarti penuh. Malam dinamai ghaasiq karena kegelapannya memenuhi angkasa.

Kata waqaba (ﺐﻗﻭ) berasal dari kata al waqb (ﺐﻗﻮﻟﺍ) yaitu lubang yang terdapat pada batu sehingga air masuk ke dalam lubang itu. Sehingga ayat ini bermakna malam yang telah masuk ke dalam kegelapan sehingga ia menjadi sangat kelam.

Sering kali kejahatan direncanakan dan terjadi pada waktu malam. Mulai dari pencuri, perampok, pembunuh, hingga binatang buas dan penjaja maksiat. Namun malam tidak selalu identik dengan kejahatan karena waktu terbaik mendekat kepada Allah juga pada malam hari. Maka ayat ini tidak mengajarkan berlindung dari malam tetapi berlindung dari kejahatan yang terjadi di waktu malam. Mujahid mengatakan bahwa maksud Surat Al Falaq ayat 3 ini adalah bila matahari telah tenggelam. Abu Hurairah mengatakan maksudnya adalah bintang, sedangkan hadits dari Aisyah

(29)

18

mengisyaratkan artinya adalah rembulan.Ibnu Katsir memadukan ketiganya dan menyimpulkan bahwa artinya tidak bertentangan. Karena rembulan adalah tanda malam, demikian pula dengan bintang.

Surat Al Falaq ayat 4

ِﺪَﻘُﻌْﻟﺍ ﻲِﻓ ِﺕﺎَﺛﺎﱠﻔﱠﻨﻟﺍ ِّﺮَﺷ ْﻦِﻣ َﻭ

dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul

Kata an naffaatsaat (ﺕﺎﺛﺎﻔﻨﻟﺍ) merupakan bentuk jamak dari an naffaatsah (ﺔﺛﺎﻔﻨﻟﺍ).

Berasal dari kata nafatsa ( ﺚﻔﻧ) yang artinya meniup sambil menggerakkan lidah namun tidak mengeluarkan ludah.

Sebagian ulama berpendapat ta’ marbuthah pada kata ini menunjukkan arti muannats (perempuan). Namun sebagian ulama berpendapat ta’ marbuthah pada kata ini sebagai mubalaghah sehingga bisa laki-laki maupun perempuan.

Kata al ‘uqad (ﺪﻘﻌﻟﺍ) merupakan bentuk jamak dari ‘uqdah (ﺓﺪﻘﻋ) berasal dari kata ‘aqada (ﺪﻘﻋ) yang artinya mengikat. Kata ini bisa bermakna hakiki yang berarti tali yang mengikat. Bisa pula bermakna majazi yang berarti kesungguhan dan tekad untuk mempertahankan isi kesepakatan.

Makna majazi terdapat pada Surat Al Baqarah ayat 235 dan Surat Al Baqarah ayat 237, yakni uqdatun nikah. Serta pada surat Thaha ayat 27 yakni uqdatan min lisaanii.

Mayoritas ulama memilih makna hakiki, sehingga artinya adalah perempuan- perempuan tukang sihir yang meniup-niup pada buhul-buhul dalam rangka menyihir.

Mujahid, Ikrimah, Al Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa yang dimaksud adalah wanita-wanita penyihir.

(30)

19

Ketika menafsirkan Surat Al Falaq ayat 4 ini, Sayyid Qutb mengatakan, an naffaatsaat fil uqad artinya adalah wanita-wanita tukang sihir yang berusaha

mengganggu dan menyakiti dengan jalan menipu indra, menipu saraf dan memberi kesan pada jiwa dan perasaan.

Surat Al Falaq ayat 5

َﺪَﺴَﺣ ﺍَﺫِﺇ ٍﺪِﺳﺎَﺣ ِّﺮَﺷ ْﻦِﻣ َﻭ

dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki

Kata hasad (ﺪﺴﺣ) artinya iri hati atas nikmat yang dimiliki orang lain disertai harapan kiranya nikmat itu hilang darinya, baik diperoleh yang iri atau tidak.

Permohonan perlindungan terhadap kejahatan orang-orang yang hasad dikaitkan dengan idzaa hasad (ﺪﺴﺣ ). Saat masih berada dalam hati, yang hasad disebut haasid, ﺍﺫﺇ tapi kejahatannya belum menimpa orang lain. Namun begitu dicetuskan dalam bentuk ucapan atau perbuatan, inilah yang digambarkan dalam Surat Al Falaq ayat 5 ini..

B. Kerangka Berfikir

Kegiatan penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, pelaksanaan dalam penelitian kelas ini dilaksanakan dalam dua (2) siklus ( putaran).

Setiap siklus (putaran) penulis laksanakan dalam satu (1) kali kegiatan pembelajaran, setiap pembelajaran digunakan satu (1) RPP, berarti kegiatan dalam dua (2) siklus menggunakan dua (2) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pada akhir kegiatan pembelajaran, penulis lakukan penilaian hasil belajar siswa.

Setiap siklus dilaksanakan dalam empat (4) tahap, yaitu : 1. Tahap perencanaan tindakan

2. Tahap pelaksanaan tindakan 3. Tahap observasi

(31)

20 4. Tahap refleksi

Secara Skematis uraian digambarkan kerangka pemikirannya sebagai berikut :

Gambar 2. Diagram alir penelitian tindakan Kelas

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis membuat suatu hipotesis tindakan sebagai beriku : Melalui Metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV-A semester ganjil pada materi QS Surat Al-Falaq pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Perumnas Neuehun Kabupaten Aceh Besar tahun pelajaran 2020/2021.

KONDISI AWAL

Diduga dengan melakukan kegiatan diskusi dapat meningkatkan Hasil Belajar

PAI bagi siswa kelas IV-A semester I tahun pelajaran

2020/2021 Melakukan kegiatan

demonstrasi GURU:

Pembelajaran Secara konvensional

SISWA : Nilai PAI rendah

SIKLUS I:

Penerapan kegiatan demonstrasi dengan LKS

SIKLUS II:

Melakukan kegiatan demonstrasi dengan LKS

TINDAKAN

KONDISI AKHIR

(32)

21 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Perumnas Neuehun yang beralamat di

Jalan Laksamana Malahayati Km. 16 Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh Kode Pos 23371.

B. Waktu dan Lama Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan September sampai dengan bulan November 2020. Adapun pembagian waktu penelitian dapat diperinci seperti pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Pembagian Waktu Penelitian N

o Kegiatan

Waktu

September Oktober November

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Pengajuan proposal 2

Penyusunan

rancangan 3 Pelaksanaan siklus I 4

Analisis hasil siklus

I

5 Pelaksanaan siklus II 6

Analisis hasil siklus

II

7

Penulisan hasil

penelitian

C. Subyek Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu upaya meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui metode demonstrasi pada siswa kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun Kabupaten Aceh Besar tahun pelajaran 2020/2021, maka subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV-A tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 5 orang siswa perempuan.

(33)

22 D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, sebagai subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data hasil tes tertulis dan guru kolaborator. Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang terdiri atas materi QS Surat Al- Falaq. Selain siswa sebagai sumber data, penulis juga menggunakan teman sejawat sesama guru kelas sebagai sumber data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes.

Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi QS Surat Al-Falaq. Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi. Observasi digunakan pada saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas kemampuan memahami materi QS Surat Al-Falaq pada siklus I dan siklus II.

Sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data khususnya nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data meliputi : 1. Tes tertulis, terdiri atas 5 butir soal

2. Non tes, meliputi lembar observasi dan dokumen G. Validasi hasil belajar

Validasi hasil belajar dikenakan pada instrumen penelitian yang berupa tes.

Validasi ini meliputi validasi teoretis dan validasi empiris. Validasi teoretis artinya mengadakan analisis instrumen yang terdiri atas face validity (tampilan tes), content validity (validitas isi). Validitas empiris artinya analisis terhadap butir-butir tes, yang dimulai dari pembuatan kisi-kisi soal, penulisan butir-butis soal, kunci jawaban dan kriteria pemberian skor.

(34)

23 H. Validasi proses pembelajaran

Validasi proses pembelajaran dilakukan dengan teknik triangulasi yang meliputi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan observasi terhadap subyek penelitian yaitu siswa kelas IV-A dan kolaborasi dengan guru kelas dimana penulis melakukan penelitian.

Triangulasi metode dilakukan dengan penggunaan metode dokumentasi selain metode observasi. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

I. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif, yang meliputi:

a) Analisis deskriptif komparatif hasil belajar dengan cara membandingkan hasil belajar pada siklus I dengan siklus II dan membandingkan hasil belajar dengan indikator pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

PKK = x 100%

Keterangan: PKK = Persentase Ketuntasan Klasikal

X = Jumlah siswa yang telah tuntas belajar Y = Jumlah siswa

Kriteria ketuntasan belajar secara klasikal akan diperoleh jika didalam kelas tersebut terdapat 85% siswa telah mencapai nilai ≥ 75.

b) Analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan cara membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II.

1. Analisis data aktivitas siswa dianalis dengan menggunakan persentase, dengan menggunakan rumus:

(35)

24 P=F/NX100% (Sudijono, 2005:43) Keterangan:

P = Persentase yang di cari F = Frekuensi aktivitas siswa N = Jumlah aktivitas siswa 2. Data aktivitas guru

Data aktivitas guru menggunakan criteria tingkat keaktifan guru selama pembelajaran menurut Aqib (2009:270) adalah:

Tabel 3.2 Kriteria aktivitas guru

No Skor Katagori penilaian

1 4 Sangat baik

2 3 Baik

3 2 Cukup

4 1 Kurang

5 0 Tidak dilakukan

Analisis data aktivitas siswa dianalis dengan menggunakan persentase, dengan menggunakan rumus:

P=F/NX100% (Sudijono, 2005:43) Keterangan:

P = Persentase yang di cari F = Frekuensi aktivitas guru N = Jumlah aktivitas guru J. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

- Ketuntasan belajar siswa apabila ≤ 85 % hasil belajar siswa sudah mencapai nilai patokan KKM 75

- Keaktifan siswa secara klasikal sudah mencapai ≤ 85 %

(36)

25

- Kemampuan PBM guru sudah mencapai ≤ 85 % K. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri atas 2 siklus.

Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan :

 penyiapan skenario pembelajaran.

 penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

 Menyusun silabus

 Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)

 Membuat instrumen soal

b. Pelaksanaan (acting), terdiri atas kegiatan;

 pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal

 proses pembelajaran dengan melakukan metode demonstrasi pada materi QS Surat Al-Falaq.

 secara klasikal menjelaskan strategi metode demonstrasi dilengkapi lembar kerja siswa

 melakukan strategi dan langkah-langkah metode demonstrasi c. Mengadakan observasi tentang proses pembelajaran

 mengadakan tes tertulis

 penilaian hasil tes tertulis

 Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.

(37)

26 d. Refleksi (reflecting)

yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus I.

2. Siklus II

a. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan :

 Penyiapan skenario pembelajaran.

 Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

 Menyusun silabus

 Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)

 Membuat instrumen soal

 Memilih bahan ajar yang sesuai

b. Pelaksanaan (acting), terdiri atas kegiatan;

 pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal

 proses pembelajaran dengan menggunkan metode demonstrasi

 secara klasikal menjelaskan strategi metode demonstrasi dilengkapi lembar kerja siswa

 melakukan strategi dan langkah-langkah metode demonstrasi c. Mengadakan observasi tentang proses pembelajaran

 penilaian hasil tes tertulis

 Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.

d. Refleksi , yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus.

(38)

27 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Kondisi Awal

Proses belajar mengajar (PBM) yang dilakukan oleh guru pada tahap pra siklus / sebelum penelitian ini dilakukan masih konvensional. Guru cenderung menstranfer ilmu pada siswa, sehingga siswa pasif, kurang kreatif, bahkan cenderung bosan.Proses pembelajaran yang berlangsung sangat tidak menyanangkan.

Pembelajaran seperti ini berakibat kepada rendahnya hasil belajar yang dimiliki oleh siswa, ketuntasan belajar siswa hanya sekitar 42,8 % (sebanyak 9 orang siswa) sedangkan 57,2 % (sebanyak 12 siswa) lainnya belum tuntas belajar. Ketuntasan belajar pada kompetensi dasar ini telah ditetapkan KKM adalah sebesar = 75.

Berikut hasil belajar siswa pada pra siklus yang dapat digambarkan oleh penulis sesuai dengan tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Nilai Belajar Siswa Pra Siklus

No Hasil

(Angka) Hasil(Huruf) Arti Lambang Jumlah

Siswa Persen

1 95-100 A Sangat baik 2 9,5

2 85-94 B Baik 3 14,3

3 75-84 C Cukup 4 19

`4 65-74 D Kurang 5 23,8

5 <65 E Sangat Kurang 7 33,3

Jumlah 21 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa yang jumlah yang mendapat nilai sangat baik (95-100) adalah 2 orang (9,5 %), yang mendapat nilai baik (85-94) berjumlah 3 orang (14,3 %), yang mendapat nilai cukup (75-84) berjumlah 4 orang (19

%), yang mendapat nilai kurang (65-74) berjumlah 5 orang (23,8%) dan siswa yang

(39)

28

mendapat nilai sangat kurang (<65) berjumlah 7 orang (33,3 %). Selain tabel hasil belajar siswa, penulis juga membuat tabel ketuntasan belajar siswa, berikut tabelnya :

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus

No Ketuntasan KKM 75

Jumlah Persentase (%)

1 Tuntas 9 42,8

2 Tidak Tuntas 12 57,2

Jumlah 21 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, penulis dapat menganalisi sebagai berikut : Ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM pada tes pra siklus adalah berjumlah 9 orang dari jumlah seluruhnya 21 orang siswa. Dengan demikian ketuntasan mencapai 42,8%, siswa yang tidak tuntas belajar berjumlah 12 orang dengan persentase 57,2 %.

Cara mencari persentase ketuntasan siswa :

Persentase ketuntasan (P) = 100 % Keterangan :

F = jumlah siswa yang tuntas belajar N = jumlah seluruh siswa

Penulis juga dapat menjelaskan tabel rata-rata nilai siswa pada pra siklus seperti berikut ini :

Tabel 4.3

Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pra siklus

No Keterangan Nilai

1 Nilai tertinggi 85

2 Nilai Terendah 60

3 Nilai Rata-rata 72,9

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah 85, dan nilai terendah adalah 60, sedangkan nilai rata-rata siswa adalah 72,9

(40)

29 2. Deskripsi Hasil Siklus I

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan yang penulis buat pada siklus I adalah menyiapkan perangkat pembelajaran untuk pembelajaran pada siklus I, yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun silabus

b. Menbuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)

d. Membuat instrumen soal h. Memilih bahan ajar yang sesuai

i. Mempersiapkan sumber dan media belajar yang tepat 2) Pelaksanaan Tindakan : Selasa / 6 Oktober 2020

Pada pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukannya sesuai dengan standar proses. Proses pembelajaran sudah melakukan metode demonstrasi pada siswa kelas IV-A SD Negeri Perumnas Neuehun Semester ganjil. Berikut langkah- langkah pembelajaran:

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan

Guru Orientasi

 Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.

 Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca doa adalah siswa yang hari itu datang paling awal ( Menghargai kedisiplinan siswa )

30 menit

(41)

30

 Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi

tercapainya cita – cita.

 Menyanyikan salah satu Lagu Wajib/Lagu Nasional. Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.

 Siswa diminta untuk memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas

 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan, manfaat dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

 Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap disiplin, kerjasama, danmandiri yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.

Aperpepsi

 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.

 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

 Mengajukan pertanyaan yang ada

(42)

31

keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan

Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari

 Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi sesuai tema

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

 Mengajukan pertanyaan Pemberian Acuan

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

 Pembagian kelompok belajar

 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran

Kegiatan Inti Materi : Q.S Al-Falaq

(43)

32 Sintak Model

Pembelajaran Stimulation (stimullasi/

pemberian rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

 Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu tokoh dunia / agama ( Misal : Ibnu Sina, Isaac Newton , nabi dan rasul, orang orang soleh dll).

 Sebelum membacakan buku, guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:

- apa yang tergambar pada sampul buku?

- apa judulbuku?

- kira-kira buku ini menceritakan apa?

- pernahkah kamu membaca judul seperti itu?

- apa saja yang kamu ingin ketahui dari buku ini?

 Guru membacakan cerita pada buku dan menunjukkan ekspresi dan intonasi yang sesuai.

Siswa menyimak dengan seksama.

 Setelah guru membacakan buku, siswa diminta menuliskan kesimpulan / ringkasan cerita pada selembar kertas berwarna.

 Menyegarkan suasana kembali dengan menyanyikan salah satu lagu anak-anak.

 Berikan penguatan bahwa cita – cita, apapun itu harus di capai dengan kerja keras.

 Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk

165 menit

(44)

33

memusatkan perhatian pada topik materi :Q.S Al- Falaq dengan cara :

 Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan

 Mengamati

Lembar kerja materi :Q.S Al-Falaq

pemberian contoh-contoh materi :Q.S Al-Falaq untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

 Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku- buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan :Q.S Al-Falaq

 Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait :Q.S Al-Falaq

 Mendengar

Pemberian materi :Q.S Al-Falaq oleh guru

 Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

:Q.S Al-Falaq

(45)

34

 Siswa diajak untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi

 Siswa mempertunjukkan hasil kerja kelompoknya untuk menarikan tari hasil kreasi kelompok yang merupakan kreasi dari daerah di Indonesia. Siswa berlatih kembali beberapa gerakan hasil kreasinya dengan mengikuti irama dan ketukan dari musik pengiring tarian tersebut. Siswa bekerja sama dengan kelompoknya agar menghasilkan harmoni yang indah

 Siswa dan guru merayakan kegiatan pembelajaran dengan bernyanyi dan bermain peran

Problem statemen (pertanyaan/

identifikasi masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

Mengajukan pertanyaan tentang materi : :Q.S Al-Falaq

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

(46)

35

untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

Data collection (pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian

 Mengamati dengan seksama materi sub :Q.S Al-Falaq yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya

Membaca sumber lain selain buku teks

 Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi :Q.S Al-Falaq yang sedang dipelajari

Aktivitas

 menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi :Q.S Al-Falaq yang

(47)

36 sedang dipelajari

Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

 mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi :Q.S Al-Falaq yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

Mendiskusikan

 Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi :Q.S Al-Falaq

Mengumpulkan informasi

 Mencatat semua informasi tentang materi :Q.S Al-Falaq yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Mempresentasikan ulang

 Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri sub tema :Q.S Al-Falaq sesuai dengan pemahamannya

Saling tukar informasi tentang materi:

(48)

37

 :Q.S Al-Falaq

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat

Data processing (pengolahan Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

Berdiskusi tentang data dari Materi : :Q.S Al-Falaq

mengolah informasi dari materi :Q.S Al-Falaq yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan

Gambar

                     Gambar 2. Diagram alir penelitian tindakan Kelas
Tabel 3.2  Kriteria aktivitas guru
FOTO SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Referensi

Dokumen terkait

User menggunakan google cardboard untuk melihat aplikasi Virtual Reality Pengenalan tempat wisata di daerah Tondano, Minahasa Utara dan Bitung dengan lebih jelas..

Berbeda dengan smart card yang biasa dipakai di kartu telepon atau kartu bank yang juga menggunakan silikon chip, kode-kode RFID tag bisa dibaca pada jarak yang cukup jauh.. Tag

Sama halnya dengan Yesus Kristus sebagai pokoknya, keselamatan adalah sesuatu yang harus kita ter. ima dengan rendah hati daripada memegahkan diri, sehingga kesombongan dapat

Proses pembuatan batik tulis ini diharapkan dapat menjadi kegiatan pembelajaran yang menarik bagi siswa, khususnya pada mata pelajaran kimia mengenai materi pokok

Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Dody Yoga Prasetyo Santoro dengan judul “Analisis Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Profitabilitas Pada

Turbin air kinetik adalah suatu alat yang dapat menghasilkan energi mekanik berupa putaran poros dengan mengandalkan kecepatan aliran air dari sungai dan

Berdasarkan jurnal yang menjadi acuan dari penelitian ini yaitu dari Ya-Hui Wang dan Cing-Fen Tsai (2012) dikatakan bahwa citra merek memiliki pengaruh yang