Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-44590/PP/M.VIII/16/2013
Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai
Tahun Pajak : 2008
Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Dasar Pengenaan Pajak PPN Masa Pajak Agustus 2008 sebesar Rp 347.146.857,00 yang merupakan Jasa Manajemen;
Koreksi atas DPP penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri atas pendapatan Jasa Manajemen sebesar Rp. 347.146.853,00
Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan LPP (halaman 17), diketahui bahwa Pemeriksa melakukan perhitungan DPP penyerahan jasa manajemen Tahun 2008 sesuai dengan surat dari AA kepada Pemohon Banding tertanggal 21 Juni 2006 hal Provision of Management Services, besarnya fee yang diterima Pemohon Banding adalah 0,4750% dari Net Revenue Palyja;
Menurut Pemohon : bahwa mengingat Pemohon Banding telah membuat Faktur Pajak atas pendapatan jasa manajemen pada saat penagihan (invoicing) sesuai dengan Memori Penjelasan Pasal 13 ayat 4 huruf b dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.04/1989 Pasal 3 ayat 3, maka seharusnya tidak ada koreksi PPN atas pendapatan jasa manajemen Pemohon Banding untuk masa pajak Agustus - Oktober 2008;
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Pendapat Majelis : bahwa pada dasarnya pokok Sengketa adalah koreksi Terbanding atas DPP PPN sebesar Rp 374.467.129,00 untuk Masa Pajak Agustus 2008 yang menurut Pemohon Banding telah menyetorkan dan melaporkan pada Masa April 2009;
bahwa yang menjadi dasar sengketa adalah perbedaan penafsiran mengenai saat terutangnya Pajak;
bahwa Pemohon Banding melakukan perjanjian Management Service dengan AA mulai tanggal 21 Juli 2006;
bahwa berdasarkan perjanjian tersebut pada bulan Januari 2008 Jasa Management Service tersebut sudah tersedia sebagaimana dimaksud dengan Keputusan Menteri Keuangan Pasal 3 ayat (2) Nomor 302/KMK.04/1989;
bahwa berdasarkan perjanjian Pemohon Banding dengan AA besarnya fee adalah 0,470 % dari net revenue PT BB;
bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka besarnya fee baru dapat dihitung setelah tahun buku 2008 berakhir;
bahwa dengan demikian besarnya nilai fee untuk bulan-bulan di tahun 2008 tidak dapat ditentukan sehingga saat terhutang PPN berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Pasal 3 ayat (2) Nomor 302/KMK.04/1989 tidak dapat dilakukan;
bahwa Pemohon Banding membuat tagihan pada tanggal 1 April 2009 sebesar Rp 1.104.137.901,00 dan menyetorkan serta melaporkan sebagai laporan PPN masa Pajak bulan April 2009;
bahwa laporan tersebut benar dan sesuai dengan yang dimaksud pada Menteri Keuangan Pasal 3 ayat (3) Nomor 302/KMK.04/1989;
bahwa Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Pasal 11 ayat (1) huruf (c) menyatakan sebagai berikut :
Terutangnya pajak terjadi pada saat : ...
c. penyerahan Jasa Kena Pajak;”
...
bahwa Pasal 13 ayat (4), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2000 menyatakan :
“Terutangnya Pajak atas penyerahan Jasa Kena Pajak, terjadi pada saat mulai tersedianya fasilitas atau kemudahan untuk dipakai secara nyata, baik sebagian atau seluruhnya..”
bahwa memori penjelasan Pasal 13 ayat (4), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2000 yang berkaitan penyerahan barang dan jasa kena pajak yang dilakukan oleh selain pemborong bangunan menyatakan :
Atas penyerahan Jasa Kena Pajak selain pemborong bangunan, terutangnya Pajak terjadi pada saat :
a. tersedianya barang atau fasilitas untuk dipakai, baik sebagian atau seluruhnya, atau
b. dilakukan penagihan pembangunan atau penggantian, atau
c. pembayaran, apabila pembayaran diterima sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak dilakukan.
bahwa Pasal 3 ayat (3) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.04/1989 menyatakan :
“Dalam hal dilakukan penagihan pembayaran atas penggantian, saat tersedianya barang atau fasilitas atau hak untuk dipakai dianggap terjadi pada saat penagihan dimaksud.”
bahwa dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas dapat diketahui bahwa saat terutangnya Pajak menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah dengan Nomor 18 Tahun 2000 adalah pada saat penyerahan jasa kena Pajak, namun secara khusus dalam Pasal 13 ayat (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2000 maupun Pasal 3 ayat (3) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.04/1989 menyatakan bahwa terutangnya pajak adalah pada saat tersedianya barang atau fasilitas untuk dipakai atau pada saat penagihan atau pembayaran.
bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa saat terutangnya Pajak atas penyerahan jasa kena pajak selain pemborong bangunan adalah pada saat terjadinya peristiwa, yaitu dapat terjadi pada saat adanya atau tersedianya barang atau fasilitas untuk dipakai, dapat terjadi pula pada saat dilakukan penagihan dan dapat pula pada saat pembayaran apabila pembayaran diterima lebih dulu sebelum ada penyerahan.
bahwa Pemohon Banding menerbitkan faktur Pajak pada saat penagihan pembayaran atas penggantian maka Majelis berpendapat bahwa Pemohon Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
bahwa berdasarkan bukti yang diserahkan di persidangan diketahui bahwa atas jasa management untuk masa Juni 2008 telah dibuatkan faktur Pajak dengan nomor FIN/AST/IX-005/2008 tanggal 25 September 2008 berdasarkan penagihan tanggal 25 September 2008 dan telah disetor dan dilaporkan pada SPT Masa September 2008;
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Majelis berpendapat bahwa Pemohon Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga koreksi Terbanding atas DPP PPN masa Agustsu 2008 sebesar Rp 347.146.853,00 tidak dapat dipertahankan;
Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp. 18.164.698,00
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan LPP KPP Wajib Pajak Besar Satu (halaman 42 dan 43) diketahui bahwa Pemeriksa melakukan koreksi positif atas Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan Masa Pajak Agustus 2008 sebesar Rp18.164.698,00;
Menurut Pemohon : bahwa pembayaran PPN atas sewa mobil yang telah Pemohon Banding kreditkan dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Agustus 2008 sebesar Rp 867.381,00 bukan merupakan pengeluaran yang sifatnya konsumtif yaitu pengeluaran untuk pribadi, direksi, komisaris, atau karyawan karena pada dasarnya pembayaran PPN atas sewa mobil tersebut merupakan pengeluaran untuk perjalanan dinas untuk proyek-proyek Pemohon Banding (berhubungan langsung dengan kegiatan usaha Pemohon Banding) sebagaimana dapat dibuktikan dari voucher-voucher yang terkait;
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Majelis : bahwa hasil pemeriksaan dalam persidangan dan penelitian dalam berkas banding diketahui sebagai berikut :
bahwa pembayaran PPN atas sewa mobil yang telah Pemohon Banding kreditkan dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Agustus 2008 sebesar Rp 867.381,00 bukan merupakan pengeluaran yang sifatnya konsumtif yaitu pengeluaran untuk pribadi, direksi, komisaris, atau karyawan karena pada dasarnya pembayaran PPN atas sewa mobil tersebut merupakan pengeluaran untuk perjalanan dinas untuk proyek-proyek Pemohon Banding;
bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan bukti-bukti adanya kegiatan sewa mobil namun Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan surat tugas atau surat perintah yang dapat menjelaskan bahwa kegiatan sewa mobil tersebut berhubungan dengan tugas perusahaan dalam rangka Mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan;
bahwa Pemohon Banding juga tidak dapat menunjukkan time schedule yang bisa menjelaskan bahwa kegiatan menyewa mobil tersebut termasuk dalam kegiatan suatu proyek;
bahwa menurut Terbanding, tidak terdapat bukti yang memisahkan penggunaan mobil yang disewa (rental) tersebut untuk kepentingan perusahaan dan/atau untuk kepentingan pribadi dan Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan menurut cara sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 9 ayat (2) UU PPN, bagi pengeluaran untuk perolehan BKP atau JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 9 ayat (8) huruf b UU PPN.
bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000, Pasal 9 diatur bahwa
(8) Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan menurut cara sebagaimana diatur dalam ayat (2) bagi pengeluaran untuk :
a. ....
b. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha.
bahwa dalam Memory Penjelasan Pasal 9 ayat (8) Huruf b disebutkan :
“Yang dimaksud dengan pengeluaran yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha adalah pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan produksi, distribusi, pemasaran, dan manajemen. Ketentuan ini berlaku untuk semua bidang usaha”.
bahwa dalam persidangan Pemohon Banding tidak menyampaikan bukti-bukti yang mendukung dalil Pemohon Banding sehingga Majelis tidak dapat meyakini kebenaran pajak masukan yang menjadi sengketa dalam perkara aquo.
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa koreksi Pajak Masukan sebesar Rp 867.381,00 tetap dipertahankan.
bahwa berdasarkan uraian di atas, Majelis berkesimpulan bahwa Koreksi Pajak Masukan atas sewa mobil sebesar Rp 849.962,00 tetap dipertahankan.
bahwa Pemohon Banding tidak mengajukan banding atas koreksi atas Pajak Masukan yang tidak diyakini kebenarannya sebesar Rp 17.297.317,00, sehingga Majelis memutuskan bahwa koreksi Terbanding tetap dipertahankan.
bahwa hasil pemeriksaan dalam persidangan, keterangan Terbanding dan Pemohon Banding, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding, sehingga :
DPP PPN Masa Pajak Agustus 2008 menjadi sebagai berikut : DPP PPN Menurut
Terbanding
Rp 347.146.853,00 Koreksi yang tidak dapat
dipertahankan
Rp 347.146.853,00 DPP PPN menurut Majelis Rp 0,00
Pajak Masukan PPN Masa Pajak Agustus 2008 menjadi sebagai berikut : Pajak Masukan menurut
Terbanding
Rp 132.685.016,00 Koreksi yang tidak dapat
dipertahankan
Rp 0,00 Pajak Masukan menurut
Majelis
Rp 132.685.016,00
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Memperhatikan : Surat Banding Pemohon Banding, Surat Uraian Banding Terbanding, Surat Bantahan, hasil pemeriksaan dan pembuktian di dalam persidangan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
2. Ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini.
Memutuskan : Menyatakan mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak nomor : KEP-266/WPJ.19/BD.05/2011 tanggal 7 April 2011 mengenai keberatan atas Surat Ketetapan Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Agustus 2008 Nomor : 00075/207/08/091/10 tanggal 22 Januari 2010, sehingga DPP PPN Masa Pajak Agustus 2008 menjadi sebagai berikut ::
Dasar Pengenaan Pajak menurut Majelis
Rp. 0,00 Penghitungan PPN Kurang
Bayar :
Pajak Keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri
Rp . 0,00 Dikurangi : Rp.
Jumlah Pajak Masukan yang dapat diperthitungkan
Rp. 1.520.672,00 Lain-lain Rp. 131.164.344,00 Jumlah pajak yang dapat
diperhitungkan
Rp. 132.685.016,00 Jumlah perhitungan PPN
Kurang (lebih) Bayar
Rp. (132.685.016,00) Kelebihan Pajak yg sudah
dikompensasikan ke masa pajak berikutnya
Rp. 133.444.634,00
PPN yang kurang (lebih) dibayar
Rp. 759.618,00 Sanksi Administrasi Rp.
Kenaikan Pasal 13 (3) KUP Rp. 759.618,00 Jumlah PPN yang masih
harus dibayar
Rp. 1.519.236,00