• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

8 2.1 Konsep Dasar Monitoring 2.1.1 Pengertian Monitoring

Menurut buku (Petunjuk Teknis Monitoring Dan Evaluasi, 2013) yang dikeluarkan Kemendikbud “Monitoring adalah upaya pengumpulan informasi berkelanjutan yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pengelola program dan pemangku kepentingan tentang indikasi awal kemajuan dan kekurangan pelaksanaan program dalam rangka perbaikan untuk mencapai tujuan program”.

Tujuan monitoring adalah memberikan gambaran lengkap tentang implementasi program, terutama untuk mengetahui ketercapaian dari pelaksanaan program dan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang terjadi sehingga Informasi ini berguna bagi pengambil keputusan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan guna mencapai target yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Prinsip Monitoring :

1. Terencana: bahwa pelaksanaan monitoring dilakukan berdasarkan perencanaan yang matang dan terjadwal.

2. Objektif: bahwa pelaksanaan monitoring sesuai kondisi yang ada di lapangan, dan didasarkan pada standar/ kriteria/pedoman/juknis/juklak yang ada.

3. Dapat dipertanggung jawabkan: bahwa pelaksanaan monitoring dilakukan sesuai dengan prosedur dan metode yang tepat sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

4. Berkesinambungan bahwa pelaksanaan monitoring dilakukan secara bertahap, terus-menerus dan berkelanjutan.

5. Efektif dan efisien dalam penggunaan dana, waktu dan tenaga

(2)

2.2 Sistem Informasi

2.2.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut (Sutabri, Analisis Sistem Informasi, 2012, p. 3), secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Verdi Yasin,2012 : 260).

Sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling terkait, yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi sebagai hasil dari informasi (Satzinger,2010, 6).

2.2.2 Elemen Sistem.

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.

Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.

(3)

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batasan

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

2.2.3 Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009) mengatakan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik agar sistem dapat dibedakan dengan sistem yang lain.

Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus.Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan

b. Batas Sistem

Batas sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung Sistem

(4)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan penghubung suatu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.

e. Masukan Sistem.

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan menjadi masukan (input) menjadi keluaran (output).

h. Sasaran Sistem

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran.

i. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.

2.2.4 Konsep Dasar Informasi

Menurut (Sutabri, Analisis Sistem Informasi, 2012, p. 22)“Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang

(5)

kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh dan berakhir. Menurut Tata Sutabri (2012 : 29), informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan lain sebagainya.

1. Siklus informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

2. Kualitas dan Nilai Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi yang harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (Sutabri, Analisis Sistem Informasi, 2012, p.

33).

a . Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b . Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi.

c . Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Sistem informasi memiliki komponen fisik sebagai berikut:

o Perangkat keras komputer : CPU, Storage, perangkat input / output, terminal untuk interaksi, media komunikasi data.

o Perangkat lunak komputer : perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).

o Basis data : penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

o Prosedur : langkah-langkah penggunaan sistem o Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:

(6)

o Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator);

o Staff specialist : digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.

o Management : untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.

Gambar 2. 1Information System and Components Part ( Satzinger (2009,p8)

2.2.5 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut :

 Analisis Sistem : menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.

 Perancangan Sistem : merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi

 Pembangunan dan Testing Sistem : membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat serta melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak

 Implementasi Sistem : beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

 Operasi dan Perawatan : mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.

 Evaluasi Sistem : mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.

(7)

2.3 Analisa sistem

2.3.1 Pengertian Analisa sistem

Menurut Mulyanto (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah – langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :

1. Identifity

Yaitu mengidenfitikasi masalah.

2 . Understand

Memahami kerja sistem yang ada.

3. Analyze

Menganalisa sistem 4. Report

Membuat laporan hasil analisa.

2.4 Metode Perancangan 2.4.1 Metode Waterfall

Model Waterfall adalah sebuah pendekatan SDLC yang mengasumsikan bahwa berbagai fase dari sebuah proyek dapat diselesaikan secara berurutan – kesuksesan dan kegagalan dari satu fase mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan fase berikutnya. Dikarenakan fase-fase tersebut harus dilalui secara berurutan dan tidak dapat kembali ke fase sebelumnya maka pada prakteknya model Waterfall ini membutuhkan perencanaan dan pengambilan keputusan yang tegas pada tiap fase pengembangan suatu sistem informasi.

(8)

Menurut (Mall,2009: 34) berikut adalah fase-fase dari SDLC model Waterfall :

Gambar 2. 2

SDLC Model Waterfall

Sumber Gambar (Mall,2009: 34) berikut fase-fase dari SDLC model Waterfall

1. Feasibility Study

Tujuan utama dari dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menentukan apakah sistem informasi atau produk yang akan dikembangkan layak untuk dikembangkan baik dari sudut pandang finansial maupun teknis. Pada studi kelayakan ini dilakukan analisis masalah dan pengumpulan informasi yang relevan dengan sistem informasi, seperti apa saja input yang dibutuhkan oleh sistem, proses-proses apa saja yang harus dapat dijalankan oleh sistem untuk mengolah input-an yang telah tersedia, dan output apa yang harus dihasilkan oleh sistem sebagai hasil dari pemrosesan input.

2. Requirements Analysis and Spesification

Tujuan utama dari fase ini adalah memahami keinginan klien atau pelanggan dengan jelas dan mendokumentasikan semua keinginan klien atau pelanggan dengan benar. Terdapat 2 aktivitas di dalam fase ini:

a. Requirements Gathering and Analysis

Aktivitas yang dilakukan disini adalah mengumpulkan semua requirements dan menganalisisnya. Tujuan dari pengumpulan requirements ini adalah untuk mengumpulkan semua informasi yang relevan dengan produk yang akan dikembangkan dari sudut pandang klien atau pelanggan

(9)

agar developer memahami dengan jelas keinginan klien atau pelanggan.

Sedangkan tujuan dilakukannya analisis pada requirements adalah untuk membuang requirements yang tidak lengkap dan tidak konsisten. Maksud dari tidak lengkap disini adalah dimana ada bagian dari requirements yang hilang dengan tidak sengaja, sementara maksud dari tidak konsisten adalah dimana ada bagian dari requirements yang bertentangan dengan bagian requirements yang lain.

b. Requirements Specification

Keinginan klien atau pelanggan yang telah diidentifikasi selama aktivitas Requirements Gathering and Analysis diorganisasikan ke dalam dokumen Software Requirements Specification (SRS). Di dalam dokumen SRS terdapat 3 konten yang penting yaitu functional requirements, non-functional requirements, dan tujuan dari implementasi. Functional requirements menggambarkan fungsi-fungsi apa saja yang diinginkan untuk dapat dijalankan oleh sistem sementara untuk non-functional requirements mengidentifikasikan performa sistem yang diinginkan, standar yang digunakan, dan lain-lain.

3. Design

Tujuan utama dari fase ini adalah mengubah requirements yang ada di dokumen SRS menjadi struktur yang cocok untuk diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman. Ada 2 pendekatan desain yang sekarang marak digunakan:

a. Tradiional Design Approach

Pendekatan ini dilakukan berdasarkan desain yang berorientasi pada alur data. Di pendekatan ini fase design terdiri dari 2 aktivitas utama yaitu analisis terstruktur pada Requirements Specification yang dilakukan ketika struktur detail dari masalah diperiksa dimana salah satu diagram yang digunakan untuk analisis terstruktur ini adalah Data Flow Diagram (DFD) dan kemudian dilanjutkan dengan structured design activity dimana hasil dari analisis terstruktur akan diubah ke dalam desain software melalui 2 aktivitas utamanya yaitu architectural design (high-level design) yang membagi sistem ke dalam

(10)

modul-modul, merepresentasikan interface, dan mengatur hubungan antar modul agar sesuai dengan ekspektasi dan detailed design (low-level design) yang mendesain detail tiap modul seperti desain struktur data dan algoritma tiap modul.

b. Object Oriented Design Approach (OOD)

Pada pendekatan ini hal pertama yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasikan berbagai objek yang berada dalam problem domain dan solution domain. Pendekatan OOD ini memiliki beberapa kelebihan yaitu waktu & usaha pengembangan yang lebih cepat dan ketahanan produk yang lebih baik. Rajput, Singh (2011: 345) menambahkan bahwa OOD memiliki kelebihan untuk menangani sistem-sistem yang besar, mengubahnya, memiliki kelebihan untuk menggunakan bagian sistem lama ke dalam sistem baru, dan mempermudah komunikasi diantara customer dengan developer.

4. Coding and Unit Testing

Tujuan utama dari fase ini adalah untuk mentranslasikan desain software ke dalam source code. Fase ini juga sering disebut dengan fase implementasi.

Setelah coding selesai dilakukan, dilakukan unit testing pada tiap modul. Unit testing menguji masing-masing modul, melakukan debugging pada tiap modul, dan kemudian mendokumentasikan hasilnya. Tujuan utama dari dilakukannya unit testing adalah untuk memastikan bahwa tiap modul telah bekerja dengan benar melalui test cases, kriteria uji, dan manajemen test cases.

5. Integration and System Testing

Pada fase ini modul-modul yang berbeda diintegrasikan sesuai dengan yang diinginkan. Integrasi berbagai modul ini dilakukan secara bertahap. Setelah integrasi semua modul selesai dilakukan selanjutnya dilakukan system testing.

Tujuan dari system testing adalah memastikan bahwa sistem yang dikembangkan sesuai dengan requirements yang ada pada dokumen SRS.

System testing biasanya terdiri dari 3 macam pengujian :

α – testing

System testing dilakukan oleh tim developer.

β – testing

(11)

System testing dilakukan oleh beberapa klien atau pelanggan lain yang bersedia meluangkan waktu untuk mencoba sistem.

 Acceptance testing

System testing yang dilakukan sendiri oleh klien atau pelanggan calon pengguna setelah produk diimplementasikan dan akan menjawab apakah produk diterima atau ditolak.

6. Maintenance

Dalam fase ini biasanya terdapat salah satu atau lebih dari 3 macam aktivitas berikut :

 Corrective Maintenance

Melakukan perbaikan error yang sebelumnya tidak ditemukan dalam fase pengembangan produk.

 Perfective Maintenance

Melakukan peningkatan mutu implementasi sistem dan melakukan peningkatan fungsionalitas dari sistem sesuai dengan kebutuhan klien atau pelanggan.

 Adaptive MaintenanceMaintenance ini diperlukan ketika sistem bekerja di lingkungan yang baru.

2.5 Alat Bantu Pengembangan (Tools) 2.5.1 Unified Modeling Language (UML)

Unifield Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, menvisualisasikan serta mengonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak untuk merancang sebuah modek(Verdi Yasin. , Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Object, 2012, p.

193).

Definisi UML menurut (M.Shalahuddin, 2011, p. 118)“UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah system dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

Tujuan UML diantaranya adalah :

(12)

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

2.5.2 Diagram dari UML 2.5.3 Use Case Diagram

Menurut Rosa A.S-Shalahuddin (2011:130) dalam bukunya yang berjudul

“Rekayasa Perangkat Lunak” use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Selain itu, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi itu. Simbol berikut adalah simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan use case diagram :

Tabel 2. 1 Simbol dalam Pemodelan Use Case Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Aktor Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem

Use Case Menggambarkan bagaimana

seseorang akan menggunakan sistem

Subjek Boundary Merupakan nama sistem atau proses bisnis individual

Association Relationship

Penghubung antara aktor dan use case yang saling SUBJEK

(13)

berinteraksi

Include Relationship Include memungkinkan use case untuk menggunakan fungsional yang disediakan oleh use case lainnya

Extend Relationship Extend memungkinkan suatu

use case memiliki

kemungkinan memperluas fungsionalilitas yang disediakan oleh use case lainnya

Generalisasi Digunakan untuk

memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau use case memiliki sesuatu yang bersifat umum.

Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek (Rosa, Salahuddin (2013:131).

Gambar 2. 3 Contoh Use Case Diagram (Satzinger, 2010)

2.5.4 Activity Diagram

Menurut Satzinger et al. (2010, p.141) Activity diagram merupakan sebuah tipe dari diagram workflow yang menggambarkan tentang aktivitas dari pengguna ketika melakukan setiap kegiatan dan aliran sekuensial. Yang perlu diperhatikan

(14)

disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Tabel 2. 2 Simbol Activity Diagram (Willey,2010)

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Activity merupakan sebuah gambaran aktivitas yang terjadi.

Swimlane

memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktifitas yang terjadi.

Initial Node merupakan tanda awal dari sebuah aktivitas.

Actifity Final Node

merupakan tanda berakhirnya sebuah aktivitas.

Decision Node Pilihan untuk pengambilan keputusan

Fork

Digunakan untuk menunjukkan kegiatan – kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu

Control Flow Menunjukkan urutan eksekusi

(15)

Object Flow

Menunjukkan aliran objek dari satu kegiatan (atau tindakan) untuk kegiatan lain (atau tindakan)..

Gambar 2. 4 Contoh Activity Diagram (Satzinger, 2010) 2.5.5 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. (Wiley, 2010)

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p60) class diagram adalah

“sebuah model grafis yang digunakan dalam pendekatan object oriented untuk menunjukkan kelas-kelas dari objek pada sistem”.

Berdasarkan kedua pengertian tersebut maka class diagram adalah sebuah model yang digunakan untuk menunjukkan kelas-kelas objek pada sistem yang ditampilkan dalam pandangan statis.

Tabel 2. 3 Simbol-Simbol Class Diagram(Willey,2010)

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Object1 Kelas

Kelas pada struktur sistem

(16)

Antarmuka / interface

Sama dengan konsep interface dalam pemrogrman berorientasi objek

Asosiasi berarah / directed association

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus)

Agregasi /

aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian (whole-part)

Kebergantungan

/ dependency Relasi antar kelas dengan makna Kebergantungan antar kelas

Association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.

Notasi untuk class diagram berdasarkan Dennis, Wixom, dan Roth (2009, p513):

1. Class: merupakan orang, tempat, atau benda yang sistem harus menangkap dan menyimpan informasinya.

(17)

Gambar 2. 5 ClassDiagram

2. Attributte: merupakan properti yang menggambarkan keadaan objek.

3. Method: merupakan tindakan atau fungsi yang class dapat lakukan.

4. Association: merupakan suatu hubungan antara beberapa class atau sebuah class dan class itu sendiri.

5. Asosiasi ,merupakan dalam Class Diagram memiliki asosiasi multiplicity.

Multiplicity adalah hubungan kelas satu ke banyak dalam satu arah dan satu untuk satu di arah lain. Biasanya disebut one to many atau one to one.

Gambar 2. 6 Asosiasi Class Diagram ( Sumber : Satzinger, 2010)

6. Generaslisasi

Menurut Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2009:189), generalisasi adalah hierarki yang struktur atau peringkat kelas dari yang lebih umum ke class khusus. Generaslisasi kadang – kadang disebut warisan hierarki.

(18)

Gambar 2. 7 Generalisasi Class Diagram ( Sumber : Satzinger, Jackson & Burd, 2009, p190)

2.5.6 First Cut Design Class Diagram

Menurut Satzinger (2010, p.413) First Cut Design Class Diagram dikembangkan dengan memperluas model domain class diagram dan memerlukan dua langkah yaitu mengelaborasi atribut-atribut dengan tipe dan nilai informasi inisial dan langkah ke dua adalah menambahkan panah navigasi visibilitas.

Gambar 2. 8 First Cut Design Class Diagram(Satzinger, 2010)

2.5.7 Communication Diagram

Communication Diagrams digambarkan sebagai sesuatu yang berguna untuk menunjukan tampilan-tampilan yang berbeda dari Use Case. Untuk aktor, objek- objek, dan pesan-pesan, diagram komunikasi menggunakan simbol yang sama dengan yang ditemukan dalam sequence.

Notasi pada Communication Diagram :

Gambar 2. 9 Notasi Communication Diagram (Satzinger, 2010)

Simbol Notasi Keterangan

(19)

Actor Seorang aktor yang mengirimkan pesan awal.

Association Hubungan antara simbol-simbol yang mengirim atau menerima pesan.

Object

Objek yang menerima pesan dan mengirimkan pesan lainnya.

Message

Panah pesan dan nama deskriptif.

2.5.8 Representing Classes

Ada dua jenis class secara luas untuk keperluan pengelolaan data. (Satzinger, 2010)

1. Transien Object

Class ini hanya ada selama masa proses program. Dalam desain yang mengikuti three layer arsitektur, objek view layer seperti windows dan form biasanya hanya sementara. Transient objek dibuat setiap kali sebuah program atau proses dieksekusi dan kemudian dihancurkan ketika sebuah program atau proses berakhir .

2. Persistent object

Objek dari persistent object tidak akan hancur ketika program atau proses yang dilakukan itu berhenti di eksekusi. Sebaliknya, objek terus ada secara independen dari program apapun selama proses masih berlangsung. Dalam desain yang mengikuti three-layer arcitecture, kelas dalam domain (atau bisnis) biasanya tetap . Menyimpan keadaan objek ke memori tetap (seperti magnet atau optical disk) memastikan bahwa objek tersebut ada antara pengeksekusian proses yang berjalan. Obyek dapat terus-menerus disimpan dalam file dalam sistem manajemen database. Sebuah skema database objek mencakup definisi untuk setiap kelas yang membutuhkan penyimpanan tetap.

2.5.9 Sequence Diagram

(20)

Menurut (M.Shalahuddin, 2011, p. 137) Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

Tabel 2. 4 Simbol Sequence Diagram

Simbol Keterangan

Aktor

nama aktor atau

nama aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang:

biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor

Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek

nama objek:nama kelas

Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif

dan berinteraksi pesan

Pesan tipe create

<< create >> 1

Menyatakan suatu objek membuat objek lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat

Pesan tipe call

1: nama_metode()

Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau diri sendiri,

(21)

Message1

1: nama_metode() Object1

Arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi

Pesan tipe send

1: masukan

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi

Pesan tipe return

1:keluaran

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian

Pesan tipe

destroy

<<destroy>>

Object2

Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy.

Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek (Rosa, Salahuddin(2011:138))

(22)

Petugas Perpustakaan main : Main login : Login

<< create >> 1

3: validasiLogin() 2: username dan password

4: true / false validasi 5: pesan tidak valid jika tidak valid

Sumber :Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek (Rosa, Salahuddin(2011:164))

Gambar 2. 10 Contoh Sequence Diagram

2.6 Tujuan Penggunaan UML

Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahas pemrograman dan proses rekayasa. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan. Memberikan model yang siap pakai, bahsa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).

2.7 PHP

PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis, (Saputra, 2012, p. 1). PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya sehingga dengan adanya PHP tersebut, web akan sangat mudah di-maintenance.

PHP adalah bahasa pemograman dalam pembuatan web,PHP bersifat server side dan bisa dikoneksikan dengan database seperti MySQL,SQL

(23)

Server,Oracle,dsb. PHP bersifat server side , maka untuk dapat menjalankan PHP pada browser, maka anda harus menginstall webserver yang bisa didapatkan secara gratis dari internet, misalnya Apache, PHP Triad, Xampp,Wampp, dsb.

PHP bekerja di dalam sebuah dokumen HTML (Hypertext Markup Language) untuk dapat menghasilkan isi dari sebuah halaman web sesuai permintaan.

PHP kedepannya dipastika akan semakin berkembang, karena pada ini pun, sudah mencakup versi yang ke-8.

Gambar 2. 11 Cara kerja PHP (Agus Saputra:2012:5)

a. Server membaca permintaan dari client/browser

b. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman / page pada server

c. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

d. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/server.

2.7.1 PHP MyAdmin

PHP MyAdmin adalah alat bantu administrasi database berbasis web yang dibuat khusus untuk mengelola database MySQL

.

PHP MyAdmin adalah alat bebas dan open source yang ditulis dalam PHP yang dimaksudkan untuk menangani administrasi MySQL dengan menggunakan browser web. Hal ini dapat melakukan berbagai tugas seperti membuat, memodifikasi atau menghapus database, tabel, field atau baris ,mengeksekusi pernyataan SQL, atau mengelola pengguna dan hak akses ( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/PhpMyAdmin).

Web server

Kode HTML Browser

(24)

2.8 MySQL

2.8.1 Pengertian MySQL

Menurut (Arief, 2011, p. 37) MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

MySQL merupakan database yang didukung oleh bahasa pemrogaman script untuk internet. MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pengembagan aplikasi web yang ideal, MySQL lebih sering digunakan untuk membanguun aplikasi berbasis web dan untuk pengembangannya menggunakan bahasa pemrogaman script PHP.

MySQL dapat juga dikatakan sebagai database yang sangat cocok bila dipadukan dengan PHP. Secara umum, database berfungsi sebagai tempat atau wadah penyimpanan, mengklarifikasikan data secara professional.MySQL bekerja dengan menggunakan SQL Language (Structure Quere Languange).

Dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar penggunaan database di dunia untuk pengolahan data.

MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System) server. RDBMS adalah program yang memungkinkan pengguna database untuk membuat, mengelola, dan menggunakan data pada suatu model relational. Dengan demikian, tabel-tabel yang ada pada database memiliki relasi antara satu tabel dengan tabel lainnya.

2.8.2 Keunggulan MySQL

MySQL memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

1. Portabilitas: MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Open source software: MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multi-user: MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

(25)

4. Performance tuning: MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data: MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed atau unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan fungsi: MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah (query).

7. Keamanan: MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, namahost, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan pembatasan: MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta lima milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya.

9. Konektivitas: MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi: MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar muka: MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Klien dan peralatan: MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel: MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.8.3 XAMPP

Menurut (Riyanto, 2010, p. 1)XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu

(26)

pengembangan aplikasi berbasis PHP.XAMPP mengombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda ke dalam satu paket.

XAMPP adalah sebuah aplikasi yang merupakan paket instalasi untuk PHP, web server Apache, dan database MySQL. Dengan menggunakan XAMPP tidak perlu menginstal ketiga software tersebut secara terpisah karena semua sudah terintegrasi dalam XAMPP dan kita bisa membuat web server di komputer offline yaitu server localhost.

Gambar 2. 12XAMPP

2.8.4 Macromedia Dreamweaver

Menurut (Gunawan, 2010, p. 10) Macromedia Dreamweaver adalah sebuah program aplikasi HTML authoring, yaitu sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat situs web atau mendesain halaman web, baik untuk desain, coding, pembuatan situs web yang kompleks dan aplikasi web lainnya secara visual. Versi terbaru dari aplikasi ini adalah Macromedia Dreamweaver Versi 8 Professional yang lebih lengkap dalam menangani pembuatan web yang kompleks.Macromedia Dreamweaver 8 ini style CSS dapat dibuat menggunakan panel CSS baru yang menyediakan kemudahan bagi pengguna dalam membuat dan mengedit style CSS secara visual dan lebih mudah untuk dipahami. Aplikasi pada Dreamweaver juga dapat memungkinkan untuk dapat membuat sebuah aplikasi dinamis dengan database menggunakan bahasa server seperti CFML, ASP.NET, ASP, JSP dan PHP. CSS atau Cassading Style adalah sebuah dokumen yang berisi aturan yang digunakan untuk memisahkan isi dengan layout dalamhalam-halaman web yang dibuat.

(27)

Dreamweaver memiliki jendela mini yang disebut sumber HTML (HTML source) tempat kode situs-situs web seperti menulis kata-kata, meletakkan gambar, membuat tabel dan proses lainnya. Tag-tag HTML akan tertulis secara langsung mengiringi proses pengaturan situs web artinya pengguna memiliki kesempatan untuk merancang web sekaligus mengenal tag-tag HTML yang membangun situs web.

Dreamweaver juga menyediakan desain tingkat seperti animasi layer dan behaviors tanpa perlu menulis kode program. Dreamweaver juga mampu mengenal tag-tag lain di luar HTML sepertu couldfusion dan ASP serta mendukung naskah-naskah dinamis HTML dan CSS Style.

2.9 Metode Pengujian

Pengujian perangkat lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk mencari kesalahan dan menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi kualitas persyaratan atau belum dan juga untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya.

“Testing adalah sebuah proses yang dijelaskan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal” (Rizky, 2011, p. 237).

2.9.1Metode White Box

Menurut (Rizky, 2011, p. 261)White boxtesting adalah jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.

Metode white box atau yang disebut juga dengan glass box testing merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan menggunakan metode white box , akan dapat diperoleh test case yang :

1. Menjamin seluruh jalaur independen (independent path) di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya sekali.

2. Mengerjakan seluruh keputusan logical.

(28)

3. Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya.

4. Mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validasi.

2.9.2Metode Black Box

Pengujian fungsional atau pengujian kotak hitam (black box testing) merupakan pendekatan pengujian yang ujiannya diturunkan dari spesifikasi program atau komponen(Rizky, 2011, p. 269). Sistem merupakan “kotak hitam”

yang perilakunya hanya dapat ditentukan dengan mempelajari input dan output yang berkaitan. Nama lain untuk cara ini adalah pengujian fungsional karena penguji hanya berkepentingan dengan fungsionalitas dan bukan implementasi perangkat lunak.

Pengujian fungsional atau pengujian kotak hitam (black box testing) merupakan pendekatan pengujian yang ujiannya diturunkan dari spesifikasi program atau komponen. Sistem merupakan “kotak hitam” yang perilakunya hanya dapat ditentukan dengan mempelajari input dan output yang berkaitan.

Nama lain untuk cara ini adalah pengujian fungsional karena penguji hanya berkepentingan dengan fungsionalitas dan bukan implementasi perangkat lu

Black Box testing merupakan sebuah metode pengujian software yang memeriksa fungsi-fungsi dari aplikasi tanpa melihat bagian internal dari aplikasi yang bersangkutan. Metode ini dapat di aplikasikan pada hamper seluruh level pengujian software.

Gambar 2. 13 Metode Black Box Tesing

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Black-box_testing

Pengetahuan spesifik mengenai kode aplikasi dan struktur internal aplikasi tidak di perlukan pada prosedur tes pada Black Box tesing ini. Seorang tester harusnya memiliki pengetahuan mengenai apa-apa yang bisa di lakukan pada software tersebut, tetapi seorang tester tidak perlu mengetahui bagaimana cara software itu bekerja.

(29)

Untuk melakukan sebuah pengetesan aplikasi software maka harus telebih dahulu membuat sebuah test case. Pada sebuah desain test case black box seorang tester harus mendefinisikian valid dan invalid input serta output yang mendefinisikan bahwa software itu menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang di maksud pada test case tanpa memperhatikan internal struktur dari aplikasi yang dibangun.

Gambar

Gambar 2. 1 Information System and Components Part ( Satzinger (2009,p8)
Gambar 2. 2  SDLC Model Waterfall
Tabel 2. 1 Simbol dalam Pemodelan Use Case Diagram
Gambar 2. 3 Contoh Use Case Diagram (Satzinger, 2010)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya sewaktu kadar air biji menurun dengan cepat sekitar 20 %, maka benih tersebut juga telah mencapai masak fisiologis atau masak fungsional dan pada saat itu

Kelompok mencit yang diberi kombinasi herbal C dengan dosis 0,08 ml/hari peroral dengan sonde lambung selama 1 minggu.. OK : Pengamatan pada

Binjai Utara Kota Binjai tepatnya di depan teras sebuah rumah, atau setidak-tidaknya pada tempat-tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri

Dalam dunia pendidikan teknologi AR dapat memperkaya metode dalam pembelajaran siswa.siswa akan lebih mudah menerima pelajaran yang di ajarkan gurunya karena

Hasil dan pembahasan adalah : (1) Proses produksi dimulai dari persiapan benih, persiapan lahan, penanaman, perawatan, panen dan pasca panen, (2) Identifikasi

bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

Etika adalah studi karakteristik moral. Etika juga berhubungan dengan pilihan moral yang dibuat oleh tiap orang dalam hubungannya dengan orang lain. Kasus etika bisa saja

Menurut Gauthama (1998) bahwa berat jenis merupakan faktor penentu dari kerapatan tumpukan, daya ambang bersama dengan ukuran partikel bertanggung jawab terhadap