• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 3 METODE DAN PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

39 BAB 3

METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Metode Perancangan Sistem

Perancangan aplikasi SPK kelayakan objek wisata menggunakan metode prototyping atau metode pemodelan, yaitu suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan – kebutuhan pengguna secara tepat. Pada model ini user dapat melihat model dari sistem aplikasi yang dibuat dan terlibat langsung dari awal pembuatan aplikasi, user dapat memberikan masukan tentang aplikasi yang dibuat untuknya melalui diskusi, eksplorasi, percobaan, dan perbaikan secara berulang – ulang . Kelebihan dari metode ini yaitu memberikan hasil yang lebih akurat dalam perancangan sistem karena fungsi dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.

Tujuan utama dari penggunaan metode prototyping adalah melibatkan pengguna dalam proses mendesain sistem dan merespon umpan balik dari pengguna pada tahap awal pengembangan sistem sehingga waktu dan biaya dapat dihemat. Pembuat sistem tidak membuat sistem secara menyeluruh tetapi hanya membuat prototipe sistem yaitu percobaan desain sistem dan tidak lengkap hanya berupa tampilan desain dari sistem yang akan dibuat (McLeod, 2001).

(2)

Gambar 3.1 Metode Prototyping

Tahapan yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah : 1. Mendengarkan pelanggan

Langkah pertama diawali dengan mendengarkan pelanggan dimana pengembang sistem bertukar pikiran dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan, fungsi – fungsi yang dibutuhkan, proses pengelolaan data dalam sistem, kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak maupun bahasa pemrograman yang akan digunakan. Pada tahap ini pengembang sistem berdiskusi dengan Bapak Amir Kiat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso dalam menentukan kriteria – kriteria penilaian kelayakan objek wisata yang akan digunakan sebagai aspek penilaian, sebelumnya belum ada penilaian kelayakan objek

(3)

wisata di kabupaten Poso, pengembangan objek wisata dilakukan sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh dinas pariwisata. Berdasarkan teori – teori kelayakan objek wisata dan diskusi dengan instansi terkait, kriteria penilaian yang digunakan adalah Nilai Budaya, Nilai Fisik, Produk Pariwisata, Pengalaman, dan Akomodasi. Aspek – aspek penilaian seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Aspek – aspek Penilaian Kelayakan Objek Wisata

No Nilai Budaya Pilihan Jawaban

1

Aset budaya yang ada dapat menahan kunjungan wisatawan tanpa merusak nilai – nilai budaya yang ada

STS TS R S SS

2

Aset budaya yang ada dapat mencerminkan tradisi budaya yang unik

STS TS R S SS

3 Aset budaya yang ada

mencerminkan budaya lokal STS TS R S SS 4 Aset budaya yang ada

mencerminkan budaya regional STS TS R S SS 5 Aset budaya yang ada

mencerminkan budaya internasional STS TS R S SS

6

Kunjungan terhadap aset budaya yang ada dapat menciptakan hubungan emosional dengan pengunjung

STS TS R S SS

7

Aset budaya yang ada layak untuk dilestarikan sebagai representatif dari warisan budaya masyarakat

STS TS R S SS

8 Aset budaya yang ada terpelihara

dengan baik STS TS R S SS

No Nilai Fisik Pilihan Jawaban

(4)

1 Seluruh area situs mudah diakses STS TS R S SS 2 Situs tersebut tidak memiliki potensi

yang membahayakan pengunjung STS TS R S SS 3 Keadaan fisik situs tersebut

memungkinkan untuk diperbaiki STS TS R S SS 4

Keadaan fisik situs tersebut dapat dipertahankan keasliannya setelah diperbaiki

STS TS R S SS

5

Keadaan fisik situs tersebut secara hukum dapat dimodifikasi untuk digunakan

STS TS R S SS

6

Keadaan fisik situs tersebut secara praktis dapat dimodifikasi untuk digunakan

STS TS R S SS

7 Keadaan fisik situs tersebut menarik

bagi wisatawan STS TS R S SS

No Produk Pariwisata Pilihan Jawaban

1

Situs ini cukup besar untuk menarik dan mempertahankan kunjungan wisatawan untuk waktu yang lama

STS TS R S SS

2

Waktu yang digunakan wisatawan untuk mencapai lokasi situs sebanding dengan kesan yang di dapat

STS TS R S SS

3

Biaya yang digunakan wisatawan untuk mencapai lokasi situs sebanding dengan kesan yang di dapat

STS TS R S SS

4

Usaha yang digunakan wisatawan untuk mencapai lokasi situs sebanding dengan kesan yang di dapat

STS TS R S SS

5 Terdapat situs sejenis di daerah

sekitar situs yang ada STS TS R S SS 6 Terdapat situs berbeda di daerah

sekitar situs yang ada STS TS R S SS 7 Situs tersebut memiliki daya tarik STS TS R S SS

(5)

wisata pasar

8 kemudahan mendapatkan infornasi

aset tersebut STS TS R S SS

No Pengalaman Pilihan Jawaban

1

Aset tersebut berpotensi menawarkan pengalaman yang menarik bagi wisatawan

STS TS R S SS

2 Aset tersebut dapat menyediakan

pengalaman yang menghibur STS TS R S SS 3

Aset tersebut mampu memenuhi harapan wisatawan yang berbeda beda

STS TS R S SS

4

Aset tersebut dapat memberikan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di tempat lain

STS TS R S SS

5 Aset tersebut memiliki image yang

baik dimata wisatawan STS TS R S SS

No Akomodasi Pilihan Jawaban

1 Tersedia penginapan di sekitar

daerah aset tersebut STS TS R S SS 2 Tersedia restaurant di daerah sekitar

daerah aset tersebut STS TS R S SS 3 Tersedia toko cinderamata di daerah

sekitar daerah aset tersebut STS TS R S SS

Pada Tabel 3.1 terdapat 5 kriteria penilaian sub kriteria pernyataan – pernyataan sebagai tolak ukur penilaian kriteria tersebut. Bobot dari masing – masing kriteria berbeda – beda karena belum ada teori yang menentukan angka bobot penilaian masing – masing kriteria maka berdasarkan diskusi dengan Bapak Amir Kiat selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso dan teori kelayakan objek wisata, maka ditetapkan pembobotan kriteria pengalaman

(6)

sebagai aspek paling utama sebesar 40%, sedangkan kriteria lainnya nilai budaya sebesar 15%, nilai fisik sebesar 15%, produk pariwisata sebesar 15%, dan akomodasi sebesar 15%.

2. Membangun dan memperbaiki prototipe

Pada tahap ini setelah tahap mendengarkan pelanggan dibuat perancangan sementara berupa tampilan antar muka, fungsi sistem, maupun format input dan output sistem dalam bentuk diagram – diagram sehingga pengguna bisa mendapatkan gambaran jelas mengenai program yang akan dibuat, dalam penelitian ini UML (Unified Modeling Language) digunakan sebagai salah satu alat pemodelan.

3. Pelanggan menguji coba prototipe

Tahap selanjutnya adalah pelanggan menguji coba prototipe dimana pada tahap ini prototipe yang sudah dibuat dievaluasi oleh pengguna kemudian pengguna memberikan umpan balik yang kemudian digunakan pembuat sistem untuk memperbaiki sistem yang akan dibuat. Siklus ini terus menerus berulang sampai pengguna merasa puas dan kebutuhan sistemnya terpenuhi sesuai dengan keinginan pengguna.

3.2 Spesifikasi Sistem

3.2.1 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

(7)

 Sistem Operasi menggunakan Microsoft Windows 7 Home Basic 64 bit

 Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan NetBeans IDE 7.0, HeidiSQL 5.0.0.3272, Rational Rose.

3.2.2 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah Notebook dengan spesifikasi sebagai berikut :

 Intel Core i3-370M Processor 2.40 GHz

 Memori DDR2 2GB

 Hard Disk Drive 320 GB

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem membuat model dari sistem yang akan dibuat yang menjelaskan proses yang terjadi antara admin user dan aplikasi yang dirancang sehingga user telebih dulu bisa melihat fungsi – fungsi dari program yang akan dibuat. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar untuk menentukan, menggambarkan, membangun, dan mendokumentasikan semua hasil kerja atau bentuk dari sistem perangkat lunak. UML bukan merupakan metode atau metodologi maupun bahasa pemrograman.

Pada dasarnya UML dapat diartikan sebagai suatu set standar alat pemodelan yang digunakan untuk mengembangkan produk kerja perangkat lunak yang sebagian besar akan dapat menjadi contoh aplikasi yang akan dibangun (Solamo, 2006)

(8)

Gambar 3.2 Use Case Diargam

Pada Gambar 3.2 admin memiliki akses untuk memasukkan data ke dalam sistem, termasuk input data kriteria penilaian, input unsur – unsur penilaian, input nilai dari hasil penilaian masyarakat sekitar, wisatawan, ketua adat, maupun pejabat dinas pariwisata.

Admin juga memiliki akses untuk memasukkan aturan nilai yaitu aturan penilaian seperti pembobotan nilai setiap kriteria, maupun proses perhitungan, serta menginput data objek wisata, misalnya info mengenai objek wisata yang akan dinilai. Admin juga memiliki akses untuk mengolah data – data penilaian, serta memverifikasi hasil penilaian, Admin dan user memiliki akses yang sama untuk

input data kriteria

input unsur - unsur penilaian

input nilai

input aturan nilai edit data delete data

user

input data

lihat info objek wisata lihat SPK kelayakan objek wisata

Olah data

update data

admin

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

Input data objek wisata

<<include>>

<<extend>>

<<extend>>

tambah data

(9)

melihat info objek wisata maupun hasil pengolahan data dari SPK kelayakan objek wisata.

Gambar 3.3 Class Diagram

View aturan penilaian Public void getAturanPenilaian()

(10)

Pada Gambar 3.3 Class Diagram menggambarkan struktur kelas dalam sistem, dimana terdapat SPK Record GUI sebagai form aplikasi, yang terhubung dengan control sebagai admin, kemudian admin memiliki akses untuk menambah, mengubah, dan menghapus data. Terdapat kelas nilai, unsur penilaian, dan kriteria.

Gambar 3.4 Activity Diagram Admin

start

login

end

input data kriteria

input unsur - unsur penilaian

input nilai

input aturan nilai olah nilai

simpan aturan nilai menyimpan

data kriteria

menyimpan unsur - unsur penilaian

menyimpan nilai

pengolahan nilai simpan data kriteria

simpan unsur - unsur penilaian

simpan nilai

sistem database

form aplikasi admin

(11)

Pada Gambar 3.4 Activity Diagram Admin menunjukan diagram alir dari aplikasi yang akan dibuat. Admin melakukan login kemudian sistem mengecek user name dan pasword, admin dapat memiliki akses untuk memasukkan data kriteria system, menyimpan data kriteria ke dalam database, memasukkan unsur – unsur penilaian, memasukkan nilai, mengolah nilai, dan memasukkan aturan nilai.

Gambar 3.5 Activity Diagram User

Pada Gambar 3.5, user melakukan login kemudian mendapatkan akses untuk melihat hasil spk kelayakan objek wisata, sistem membuka hasil spk kelayakan objek wisata dari database.

User juga memiliki akses untuk melihat info objek wisata dan system akan membuka info objek wisata dari dalam database.

start

login

end

lihat hasil

lihat info objek wisata

menampilkan hasil SPK kelayakan objek wisata

menampilkan info objek wisata

membuka SPK kelayakan objek wisata

membuka info objek wisata

sistem database

form aplikasi user

(12)

Gambar 3.6 Sequence Diagram

Pada Gambar 3.6 Sequence Diagram menunjukan urutan perilaku kolaboratif dinamis antara objek, admin dan user login dalam SPK record GUI, sistem mengecek ke dalam database apakah user name dan pasword sesuai, kemudian admin memiliki akses

adm in : adm in us er : us er

SPK Record GUI : SPK Record GUI

databas e : databas e

s is tem : s is tem

login login

m as ukkan user nam e dan pas s word cek us er nam e dan pas word

input data kriteria

m as ukkan data kriteria s im pan data kriteria

input data uns ur-uns ur penilaian

m as ukkan uns ur-uns ur penilaian s im pan uns ur-uns ur penilaian

input nilai

m as ukkan nilai s im pan nilai

olah nilai

m elakukan penolahan nilai

s im pan has il pengolahan nilai

lihat has il SPK kelayakan objek wis ata

m enam pilkan has il pengolahan nilai

m elihat info objek wis ata

m enam pilkan info objek wisata

(13)

untuk menginput data kriteria, sistem menyimpan data kriteria tersebut ke dalam database. Input unsur – unsur penilaian yaitu memasukkan pernyataan – pernyataan atau bisa disebut sebagai sub kriteria penilaian, sistem menyimpan ke dalam database. Input nilai, admin memasukkan nilai dari setiap sub kriteria lalu sistem menyimpannya ke dalam database. Input aturan nilai, admin dapat memasukkan aturan – aturan dalam mengolah nilai – nilai dari setiap kriteria kemudian sistem menyimpannya ke dalam database. Admin juga memiliki akses untuk mengolah nilai dari setiab sub kriteria, sistem mengolahnya, lalu menyimpannya ke dalam database. Admin dan user juga dapat melihat hasil SPK kelayakan objek wisata, lalu sistem menampilkannya dengan mengambil data dari database.

3.4 Analisis Kebutuhan Bahasa Pemrograman

Program yang digunakan untuk pengolahan sistem pendukung keputusan kelayakan objek wisata adalah NetBeans IDE 7.0 yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java, Dalam pembuatan sistem seluruh data disimpan ke dalam database dengan menggunakan aplilkasi database HeidiSQL 5.0.0.3272 untuk mempermudah pembuatan program. Untuk koneksi basis data digunakan teknologi JDBC yang telah termasuk dalam Java 2 platform, Standard Edition (J2SE) untuk itu diperlukan MySQL – JDBC Driver yang ditempatkan dalam package libraries. Dalam library ini terdapat kelas – kelas dan method yang akan digunakan untuk menghubungkan antara Java dan HeidiSQL.

(14)

Gambar 3.7 Library yang Digunakan

Gambar 3.7 merupakan library yang ditambahkan dalam NetBeans untuk koneksi basis data.

3.5 Perancangan Database

3.5.1 Tabel User

Tabel 3.2 Tabel User

Name Datatype Lenght Index

user_id VARCHAR 10 PRIMARY

user_name VARCHAR 255 user_pasword VARCHAR 255 user_status VARCHAR 255

Pada Tabel 3.2 terdapat 4 field dalam tabel user dengan user_id sebagai primary key. Setiap orang yang melakukan penilaian diberikan id yang berbeda beda sesuai dengan user_status, user_name menyimpan nama user dan user_pasword menyimpan pasword user tersebut. Field user_status direlasikan dengan tabel

(15)

status yang merupakan primary key dari tabel status seperti pada Gambar 3.9.

3.5.2 Tabel Status

Tabel 3.3 Tabel Status

Name Datatype Lenght Index status_id VARCHAR 10 PRIMARY status_label VARCHAR 50

status_weight FLOAT

Pada Tabel 3.3 Tabel Status memiliki 3 field yaitu status_id dengan tipe data VARCHAR merupakan primary key yang merupakan foreign key dari tabel user, status_label dengan tipe data VARCHAR berisi data status responden sebagai masyarakat, pemerintah, ketua adat, atau wisatawan, dan status_weight dengan tipe data FLOAT berisi bobot penilaian status responden, dimana setiap kelompok responden memiliki bobot penilaian yang berbeda – beda sesuai dengan statusnya.

3.5.3 Tabel site

Tabel 3.4 Tabel Site

Name Datatype Lenght Index

site_id VARCHAR 50 PRIMARY

site_label VARCHAR 255

site_map MEDIUMTEXT

site_picture MEDIUMTEXT site_description VARCHAR 1000

Pada Tabel 3.4 Tabel Site berisi data – data objek wisata yang ada di Kabupaten Poso, tabel ini memiliki 5 field yaitu site_id yang merupakan primary key, setiap objek wisata memiliki id yang

(16)

berbeda – beda, site_label berisi nama objek wisata dengan tipe data VARCHAR, site_map berisi gambar peta objek – objek wisata dan site_picture menyimpan gambar objek – objek wisata dengan tipe data VARCHAR, site_description merupakan penjelasan singkat mengenai objek wisata yang akan dinilai dengan tipe data VARCHAR.

3.5.4 Tabel Question

Tabel 3.5 Tabel Question

Name Datatype Lenght Index question_id VARCHAR 10 PRIMARY criteria_id VARCHAR 10

question_positif VARCHAR 200 question_negatif VARCHAR 200

Pada Tabel 3.5 Tabel Question memiliki 4 field dengan tipe data VARCHAR yaitu question_id yang berisi id pertanyaan – pertanyaan sesuai dengan kelompok kriteria pertanyaan tersebut question_id bersifat unik karena merupakan primary key dari tabel ini, criteria_id berisi id kriteria penilaian dan direlasikan dengan tb_criteria, question_positif berisi pernyataan positif dari poin – poin penilaian kelayakan objek wisata, question_negatif berisi kebalikan dari pernyataan positif poin – poin penilaian kelayakan objek wisata.

3.5.5. Tabel Criteria

Tabel 3.6 Tabel Criteria

Name Datatype Lenght Index criteria_id VARCHAR 10 PRIMARY criteria_label VARCHAR 50

criteria_weight FLOAT

(17)

Pada Tabel 3.6 Tabel Criteria memiliki 3 field yang berisi data – data kriteria penilaian, criteria_id sebagai primary key, criteria_label berisi nama kriteria penilaian dengan tipe data VARCHAR, dan criteria_weight dengan tipe data FLOAT berisi bobot dari kriteria – kriteria penilaian yang ada.

3.5.6 Tabel Correspondent

Tabel 3.7 Tabel Correspondent

Name Datatype Lenght Index correspondent_id VARCHAR 50 PRIMARY correspondent_name VARCHAR 255

correspondent_sex VARCHAR 255 correspondent_age VARCHAR 10

status_id VARCHAR 25

Pada Tabel 3.7 Tabel Correspondent berisi data – data koresponden yang memberikan penilaian terhadap objek – objek wisata, terdapat 5 field dalam tabel ini dengan tipe data VARCHAR yaitu correspondent_id yang merupakan primary key dari tabel koresponden, correspondent_name berisi nama koresponden, correspondent_sex berisi jenis kelamin koresponden, correspondent_age berisi umur koresponden, status_id merupakan field yang direlasikan dengan Tabel Status.

3.5.7 Tabel Answer

Tabel 3.8Tabel Answer

Name Datatype Lenght Index correspondent_id VARCHAR 50 criteria_id VARCHAR 10

status_id VARCHAR 10

site_id VARCHAR 50

question_id VARCHAR 10

(18)

Pada Tabel 3.8 terdapat 7 kolom dalam Tabel Answer dengan answer_id sebagai primary key. Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data – data penilaian koresponden, correspondent_id yang merupakan relasi dari tabel correspondent, criteria_id yang merupakan relasi dari tabel criteria, status_id yang merupakan relasi dari tabel status, site_id yang merupakan relasi dari tabel site, dan question_id yang merupakan relasi dari tabel question, question answer dengan tipe data INT berisi angka hasil penilaian setiap pertanyaan oleh koresponden.

3.6 Perancangan Antar Muka

3.6.1 Perancangan Form Tampilan Awal

Perancangan tampilan awal aplikasi ini adalah form login sederhana yang mengharuskan pengguna aplikasi ini untuk login terlebih dahulu, sebagai admin atau sebagai user, dengan melakukan login sebagai admin maka user tersebut dapat mengakses seluruh fungsi dalam aplikasi ini memasukan data, edit data, maupun olah data, sedangkan user hanya dapat melihat data saja.

User Name Pasword

Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Awal question_answer INT 10

answer_id INT 10 PRIMARY

(19)

3.6.2 Perancangan form tampilan utama admin

SPK Penentuan Object Wisata

Data Penilaian Report User About Close

Gambar

Gambar 3.9 Rancangan Form Utama Admin

Pada Gambar 3.9 ketika user melakukan login sebagai admin maka form tampilan utama admin yang akan diakses. Pada form ini akan ditampilkan gambar objek wisata ditengah form, di bagian atas form terdapat menubar yang terdiri dari data dengan menu item : site (form yang terdapat fungsi untuk memasukkan dan mengubah data objek wisata), view correspondent (form untuk melihat data koresponden), question (form untuk memasukkan dan mengubah pertanyaan dari unsur – unsur penilaian), category (form untuk memasukkan dan mengubah kriteria penilaian beserta besarnya presentase penilaian). Penilain dengan menu item : quest sheet (form untuk memasukkan penilaian dari koresponden). Report dengan menu item : user answer by sheet (form untuk melihat poin penilaian oleh koresponden terhadap objek wisata), final result (form untuk melihat hasil dari SPK kelayakan objek wisata), strenght and weakness (form untuk melihat kriteria yang menjadi kelebihan dan kekurangan suatu objek wisata berdasarkan hasil dari penilaian

(20)

koresponden). User dengan menu item : user app (form untuk menambahkan user baik sebagai admin maupun sebagai user).

About dengan menu item : author (form untuk menampilkan data dari pemilik aplikasi), about app (form yang berisi tentang penjelasan aplikasi ini), dan close. Sedangkan untuk rancangan form utama user tampilannya serupa dengan form utama admin dengan menubar yang hanya berisi report, about,dan close.

3.7 Proses 360 derajat pada sistem

Sistem penilaian yang digunakan Dinas Pariwisata Kabupaten Poso seperti yang digambarkan pada Gambar 3.9 penilaian hanya dilakukan searah yaitu oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Poso terhadap Objek Wisata tanpa melibatkan unsur – unsur masyarakat lainnya, dan tidak menggunakan kriteria – kriteria penilaian tertentu.

Gambar 3.10 Sistem Penilaian Objek Wisata Kabupaten Poso Pemerintah

m e n i l a i

Objek Wisata

(21)

Pada Gambar 3.10 sistem penilaian yang digunakan adalah sistem penilaian searah dari atas ke bawah. Dengan menggunakan metode 360 derajat sistem penilaian menjadi sistem penilaian melingkar dengan melibatkan unsur – unsur masyarakat yang sebelumnya tidak dilibatkan dalam proses penentuan kelayakan objek wisata, seperti yang digambarkan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Metode 360 Derajat dalam Sistem

Pemerintah

m e n i l a i

Objek Wisata

m e n i l a i

Wisatawan

Masyarakat

Ketua Adat Menilai Menilai

(22)

Pada Gambar 3.11 penilaian objek wisata Kabupaten Poso melibatkan semua unsur masyarakat yang ada, terdapat 4 kelompok responden yang melakukan penilaian terhadap objek wisata yaitu pemerintah, ketua adat, masyarakat dan wisatawan. Masing – masing kelompok responden diberikan bobot penilaian yang berbeda – beda. Berdasarkan teori kelayakan objek wisata dan diskusi dengan Bapak Amir Kiat selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso karena belum ada teori yang menetapkan bobot penilaian ditentukan wisatawan sebagai konsumen atau dapat dikatakan sebagai target pasar dari pengembangan objek wisata diberikan bobot penilaian yang paling besar yaitu 40% dari total penilaian, sedangkan pemerintah diberikan bobot penilaian sebesar 20%, ketua adat diberikan bobot penilaian sebesar 20% dan masyarakat diberikan bobot penilaian sebesar 20%. Proses penilaian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner penilaian terhadap kelompok – kelompok responden, setelah itu admin melakukan input data penilaian responden, setelah seluruh kelompok responden telah melakukan penilaian admin akan melakukan verifikasi hasil akhir perhitungan penilaian objek wisata tersebut. Berdasarkan hasil diskusi dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Poso, ditetapkan standar verifikasi sebesar 60% yaitu 0.15. Objek wisata dengan hasil penilaian lebih dari 0.15 dinyatakan layak untuk dikembangkan.

Gambar

Gambar 3.1 Metode Prototyping
Tabel 3.1 Aspek – aspek Penilaian Kelayakan Objek Wisata
Gambar 3.2 Use Case Diargam
Gambar 3.3 Class Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uji t statistik yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua faktor pemberian pelayanan nasabahyang dilihat dari kepuasan kerja berpengaruh

Beban maksimum aktual komposisi 8% yang dihasilkan lebih kecil dari beban rencana yaitu 90,02 Kn dengan perbedaan sebesar 41,41 kN Pola retak dan keruntuhan yang terjadi pada

Proses Dehumidifikasi, yang merupakan proses pengurangan kadar air dalam gas, sama dengan proses humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan  pemanasan dan tanpa

unsur yang terkai terkait t dalam sistem terseut. +e dalam sistem terseut. +erda'at eragai 'enda'at rda'at eragai 'enda'at yang mende$inis yang

KELENGKAPAN ADMINISTRASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI ... Tahun ..., Tim Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan kepada Partai Politik yang dibentuk

konsumen produk Elhaus yang melakukan pembelian di gerai The Goods Dept adalah mereka. yang berkegiatan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai PGA rata-rata pada beberapa titik lokasi di kecamatan di Kota Bengkulu berdasarkan data historis gempa selama periode 40 tahun

Analisis petrografi bertujuan untuk penamaan batu sedimen serta memperoleh data penunjang bagi Provenance agar dapat diketahui bagaimana kandungan persentase batuan baik