39 BAB 3
METODE DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode Perancangan Sistem
Perancangan aplikasi SPK kelayakan objek wisata menggunakan metode prototyping atau metode pemodelan, yaitu suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan – kebutuhan pengguna secara tepat. Pada model ini user dapat melihat model dari sistem aplikasi yang dibuat dan terlibat langsung dari awal pembuatan aplikasi, user dapat memberikan masukan tentang aplikasi yang dibuat untuknya melalui diskusi, eksplorasi, percobaan, dan perbaikan secara berulang – ulang . Kelebihan dari metode ini yaitu memberikan hasil yang lebih akurat dalam perancangan sistem karena fungsi dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
Tujuan utama dari penggunaan metode prototyping adalah melibatkan pengguna dalam proses mendesain sistem dan merespon umpan balik dari pengguna pada tahap awal pengembangan sistem sehingga waktu dan biaya dapat dihemat. Pembuat sistem tidak membuat sistem secara menyeluruh tetapi hanya membuat prototipe sistem yaitu percobaan desain sistem dan tidak lengkap hanya berupa tampilan desain dari sistem yang akan dibuat (McLeod, 2001).
Gambar 3.1 Metode Prototyping
Tahapan yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah : 1. Mendengarkan pelanggan
Langkah pertama diawali dengan mendengarkan pelanggan dimana pengembang sistem bertukar pikiran dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan, fungsi – fungsi yang dibutuhkan, proses pengelolaan data dalam sistem, kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak maupun bahasa pemrograman yang akan digunakan. Pada tahap ini pengembang sistem berdiskusi dengan Bapak Amir Kiat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso dalam menentukan kriteria – kriteria penilaian kelayakan objek wisata yang akan digunakan sebagai aspek penilaian, sebelumnya belum ada penilaian kelayakan objek
wisata di kabupaten Poso, pengembangan objek wisata dilakukan sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh dinas pariwisata. Berdasarkan teori – teori kelayakan objek wisata dan diskusi dengan instansi terkait, kriteria penilaian yang digunakan adalah Nilai Budaya, Nilai Fisik, Produk Pariwisata, Pengalaman, dan Akomodasi. Aspek – aspek penilaian seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Aspek – aspek Penilaian Kelayakan Objek Wisata
No Nilai Budaya Pilihan Jawaban
1
Aset budaya yang ada dapat menahan kunjungan wisatawan tanpa merusak nilai – nilai budaya yang ada
STS TS R S SS
2
Aset budaya yang ada dapat mencerminkan tradisi budaya yang unik
STS TS R S SS
3 Aset budaya yang ada
mencerminkan budaya lokal STS TS R S SS 4 Aset budaya yang ada
mencerminkan budaya regional STS TS R S SS 5 Aset budaya yang ada
mencerminkan budaya internasional STS TS R S SS
6
Kunjungan terhadap aset budaya yang ada dapat menciptakan hubungan emosional dengan pengunjung
STS TS R S SS
7
Aset budaya yang ada layak untuk dilestarikan sebagai representatif dari warisan budaya masyarakat
STS TS R S SS
8 Aset budaya yang ada terpelihara
dengan baik STS TS R S SS
No Nilai Fisik Pilihan Jawaban
1 Seluruh area situs mudah diakses STS TS R S SS 2 Situs tersebut tidak memiliki potensi
yang membahayakan pengunjung STS TS R S SS 3 Keadaan fisik situs tersebut
memungkinkan untuk diperbaiki STS TS R S SS 4
Keadaan fisik situs tersebut dapat dipertahankan keasliannya setelah diperbaiki
STS TS R S SS
5
Keadaan fisik situs tersebut secara hukum dapat dimodifikasi untuk digunakan
STS TS R S SS
6
Keadaan fisik situs tersebut secara praktis dapat dimodifikasi untuk digunakan
STS TS R S SS
7 Keadaan fisik situs tersebut menarik
bagi wisatawan STS TS R S SS
No Produk Pariwisata Pilihan Jawaban
1
Situs ini cukup besar untuk menarik dan mempertahankan kunjungan wisatawan untuk waktu yang lama
STS TS R S SS
2
Waktu yang digunakan wisatawan untuk mencapai lokasi situs sebanding dengan kesan yang di dapat
STS TS R S SS
3
Biaya yang digunakan wisatawan untuk mencapai lokasi situs sebanding dengan kesan yang di dapat
STS TS R S SS
4
Usaha yang digunakan wisatawan untuk mencapai lokasi situs sebanding dengan kesan yang di dapat
STS TS R S SS
5 Terdapat situs sejenis di daerah
sekitar situs yang ada STS TS R S SS 6 Terdapat situs berbeda di daerah
sekitar situs yang ada STS TS R S SS 7 Situs tersebut memiliki daya tarik STS TS R S SS
wisata pasar
8 kemudahan mendapatkan infornasi
aset tersebut STS TS R S SS
No Pengalaman Pilihan Jawaban
1
Aset tersebut berpotensi menawarkan pengalaman yang menarik bagi wisatawan
STS TS R S SS
2 Aset tersebut dapat menyediakan
pengalaman yang menghibur STS TS R S SS 3
Aset tersebut mampu memenuhi harapan wisatawan yang berbeda beda
STS TS R S SS
4
Aset tersebut dapat memberikan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di tempat lain
STS TS R S SS
5 Aset tersebut memiliki image yang
baik dimata wisatawan STS TS R S SS
No Akomodasi Pilihan Jawaban
1 Tersedia penginapan di sekitar
daerah aset tersebut STS TS R S SS 2 Tersedia restaurant di daerah sekitar
daerah aset tersebut STS TS R S SS 3 Tersedia toko cinderamata di daerah
sekitar daerah aset tersebut STS TS R S SS
Pada Tabel 3.1 terdapat 5 kriteria penilaian sub kriteria pernyataan – pernyataan sebagai tolak ukur penilaian kriteria tersebut. Bobot dari masing – masing kriteria berbeda – beda karena belum ada teori yang menentukan angka bobot penilaian masing – masing kriteria maka berdasarkan diskusi dengan Bapak Amir Kiat selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso dan teori kelayakan objek wisata, maka ditetapkan pembobotan kriteria pengalaman
sebagai aspek paling utama sebesar 40%, sedangkan kriteria lainnya nilai budaya sebesar 15%, nilai fisik sebesar 15%, produk pariwisata sebesar 15%, dan akomodasi sebesar 15%.
2. Membangun dan memperbaiki prototipe
Pada tahap ini setelah tahap mendengarkan pelanggan dibuat perancangan sementara berupa tampilan antar muka, fungsi sistem, maupun format input dan output sistem dalam bentuk diagram – diagram sehingga pengguna bisa mendapatkan gambaran jelas mengenai program yang akan dibuat, dalam penelitian ini UML (Unified Modeling Language) digunakan sebagai salah satu alat pemodelan.
3. Pelanggan menguji coba prototipe
Tahap selanjutnya adalah pelanggan menguji coba prototipe dimana pada tahap ini prototipe yang sudah dibuat dievaluasi oleh pengguna kemudian pengguna memberikan umpan balik yang kemudian digunakan pembuat sistem untuk memperbaiki sistem yang akan dibuat. Siklus ini terus menerus berulang sampai pengguna merasa puas dan kebutuhan sistemnya terpenuhi sesuai dengan keinginan pengguna.
3.2 Spesifikasi Sistem
3.2.1 Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
Sistem Operasi menggunakan Microsoft Windows 7 Home Basic 64 bit
Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan NetBeans IDE 7.0, HeidiSQL 5.0.0.3272, Rational Rose.
3.2.2 Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah Notebook dengan spesifikasi sebagai berikut :
Intel Core i3-370M Processor 2.40 GHz
Memori DDR2 2GB
Hard Disk Drive 320 GB
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem membuat model dari sistem yang akan dibuat yang menjelaskan proses yang terjadi antara admin user dan aplikasi yang dirancang sehingga user telebih dulu bisa melihat fungsi – fungsi dari program yang akan dibuat. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar untuk menentukan, menggambarkan, membangun, dan mendokumentasikan semua hasil kerja atau bentuk dari sistem perangkat lunak. UML bukan merupakan metode atau metodologi maupun bahasa pemrograman.
Pada dasarnya UML dapat diartikan sebagai suatu set standar alat pemodelan yang digunakan untuk mengembangkan produk kerja perangkat lunak yang sebagian besar akan dapat menjadi contoh aplikasi yang akan dibangun (Solamo, 2006)
Gambar 3.2 Use Case Diargam
Pada Gambar 3.2 admin memiliki akses untuk memasukkan data ke dalam sistem, termasuk input data kriteria penilaian, input unsur – unsur penilaian, input nilai dari hasil penilaian masyarakat sekitar, wisatawan, ketua adat, maupun pejabat dinas pariwisata.
Admin juga memiliki akses untuk memasukkan aturan nilai yaitu aturan penilaian seperti pembobotan nilai setiap kriteria, maupun proses perhitungan, serta menginput data objek wisata, misalnya info mengenai objek wisata yang akan dinilai. Admin juga memiliki akses untuk mengolah data – data penilaian, serta memverifikasi hasil penilaian, Admin dan user memiliki akses yang sama untuk
input data kriteria
input unsur - unsur penilaian
input nilai
input aturan nilai edit data delete data
user
input data
lihat info objek wisata lihat SPK kelayakan objek wisata
Olah data
update data
admin
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
Input data objek wisata
<<include>>
<<extend>>
<<extend>>
tambah data
melihat info objek wisata maupun hasil pengolahan data dari SPK kelayakan objek wisata.
Gambar 3.3 Class Diagram
View aturan penilaian Public void getAturanPenilaian()
Pada Gambar 3.3 Class Diagram menggambarkan struktur kelas dalam sistem, dimana terdapat SPK Record GUI sebagai form aplikasi, yang terhubung dengan control sebagai admin, kemudian admin memiliki akses untuk menambah, mengubah, dan menghapus data. Terdapat kelas nilai, unsur penilaian, dan kriteria.
Gambar 3.4 Activity Diagram Admin
start
login
end
input data kriteria
input unsur - unsur penilaian
input nilai
input aturan nilai olah nilai
simpan aturan nilai menyimpan
data kriteria
menyimpan unsur - unsur penilaian
menyimpan nilai
pengolahan nilai simpan data kriteria
simpan unsur - unsur penilaian
simpan nilai
sistem database
form aplikasi admin
Pada Gambar 3.4 Activity Diagram Admin menunjukan diagram alir dari aplikasi yang akan dibuat. Admin melakukan login kemudian sistem mengecek user name dan pasword, admin dapat memiliki akses untuk memasukkan data kriteria system, menyimpan data kriteria ke dalam database, memasukkan unsur – unsur penilaian, memasukkan nilai, mengolah nilai, dan memasukkan aturan nilai.
Gambar 3.5 Activity Diagram User
Pada Gambar 3.5, user melakukan login kemudian mendapatkan akses untuk melihat hasil spk kelayakan objek wisata, sistem membuka hasil spk kelayakan objek wisata dari database.
User juga memiliki akses untuk melihat info objek wisata dan system akan membuka info objek wisata dari dalam database.
start
login
end
lihat hasil
lihat info objek wisata
menampilkan hasil SPK kelayakan objek wisata
menampilkan info objek wisata
membuka SPK kelayakan objek wisata
membuka info objek wisata
sistem database
form aplikasi user
Gambar 3.6 Sequence Diagram
Pada Gambar 3.6 Sequence Diagram menunjukan urutan perilaku kolaboratif dinamis antara objek, admin dan user login dalam SPK record GUI, sistem mengecek ke dalam database apakah user name dan pasword sesuai, kemudian admin memiliki akses
adm in : adm in us er : us er
SPK Record GUI : SPK Record GUI
databas e : databas e
s is tem : s is tem
login login
m as ukkan user nam e dan pas s word cek us er nam e dan pas word
input data kriteria
m as ukkan data kriteria s im pan data kriteria
input data uns ur-uns ur penilaian
m as ukkan uns ur-uns ur penilaian s im pan uns ur-uns ur penilaian
input nilai
m as ukkan nilai s im pan nilai
olah nilai
m elakukan penolahan nilai
s im pan has il pengolahan nilai
lihat has il SPK kelayakan objek wis ata
m enam pilkan has il pengolahan nilai
m elihat info objek wis ata
m enam pilkan info objek wisata
untuk menginput data kriteria, sistem menyimpan data kriteria tersebut ke dalam database. Input unsur – unsur penilaian yaitu memasukkan pernyataan – pernyataan atau bisa disebut sebagai sub kriteria penilaian, sistem menyimpan ke dalam database. Input nilai, admin memasukkan nilai dari setiap sub kriteria lalu sistem menyimpannya ke dalam database. Input aturan nilai, admin dapat memasukkan aturan – aturan dalam mengolah nilai – nilai dari setiap kriteria kemudian sistem menyimpannya ke dalam database. Admin juga memiliki akses untuk mengolah nilai dari setiab sub kriteria, sistem mengolahnya, lalu menyimpannya ke dalam database. Admin dan user juga dapat melihat hasil SPK kelayakan objek wisata, lalu sistem menampilkannya dengan mengambil data dari database.
3.4 Analisis Kebutuhan Bahasa Pemrograman
Program yang digunakan untuk pengolahan sistem pendukung keputusan kelayakan objek wisata adalah NetBeans IDE 7.0 yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java, Dalam pembuatan sistem seluruh data disimpan ke dalam database dengan menggunakan aplilkasi database HeidiSQL 5.0.0.3272 untuk mempermudah pembuatan program. Untuk koneksi basis data digunakan teknologi JDBC yang telah termasuk dalam Java 2 platform, Standard Edition (J2SE) untuk itu diperlukan MySQL – JDBC Driver yang ditempatkan dalam package libraries. Dalam library ini terdapat kelas – kelas dan method yang akan digunakan untuk menghubungkan antara Java dan HeidiSQL.
Gambar 3.7 Library yang Digunakan
Gambar 3.7 merupakan library yang ditambahkan dalam NetBeans untuk koneksi basis data.
3.5 Perancangan Database
3.5.1 Tabel User
Tabel 3.2 Tabel User
Name Datatype Lenght Index
user_id VARCHAR 10 PRIMARY
user_name VARCHAR 255 user_pasword VARCHAR 255 user_status VARCHAR 255
Pada Tabel 3.2 terdapat 4 field dalam tabel user dengan user_id sebagai primary key. Setiap orang yang melakukan penilaian diberikan id yang berbeda beda sesuai dengan user_status, user_name menyimpan nama user dan user_pasword menyimpan pasword user tersebut. Field user_status direlasikan dengan tabel
status yang merupakan primary key dari tabel status seperti pada Gambar 3.9.
3.5.2 Tabel Status
Tabel 3.3 Tabel Status
Name Datatype Lenght Index status_id VARCHAR 10 PRIMARY status_label VARCHAR 50
status_weight FLOAT
Pada Tabel 3.3 Tabel Status memiliki 3 field yaitu status_id dengan tipe data VARCHAR merupakan primary key yang merupakan foreign key dari tabel user, status_label dengan tipe data VARCHAR berisi data status responden sebagai masyarakat, pemerintah, ketua adat, atau wisatawan, dan status_weight dengan tipe data FLOAT berisi bobot penilaian status responden, dimana setiap kelompok responden memiliki bobot penilaian yang berbeda – beda sesuai dengan statusnya.
3.5.3 Tabel site
Tabel 3.4 Tabel Site
Name Datatype Lenght Index
site_id VARCHAR 50 PRIMARY
site_label VARCHAR 255
site_map MEDIUMTEXT
site_picture MEDIUMTEXT site_description VARCHAR 1000
Pada Tabel 3.4 Tabel Site berisi data – data objek wisata yang ada di Kabupaten Poso, tabel ini memiliki 5 field yaitu site_id yang merupakan primary key, setiap objek wisata memiliki id yang
berbeda – beda, site_label berisi nama objek wisata dengan tipe data VARCHAR, site_map berisi gambar peta objek – objek wisata dan site_picture menyimpan gambar objek – objek wisata dengan tipe data VARCHAR, site_description merupakan penjelasan singkat mengenai objek wisata yang akan dinilai dengan tipe data VARCHAR.
3.5.4 Tabel Question
Tabel 3.5 Tabel Question
Name Datatype Lenght Index question_id VARCHAR 10 PRIMARY criteria_id VARCHAR 10
question_positif VARCHAR 200 question_negatif VARCHAR 200
Pada Tabel 3.5 Tabel Question memiliki 4 field dengan tipe data VARCHAR yaitu question_id yang berisi id pertanyaan – pertanyaan sesuai dengan kelompok kriteria pertanyaan tersebut question_id bersifat unik karena merupakan primary key dari tabel ini, criteria_id berisi id kriteria penilaian dan direlasikan dengan tb_criteria, question_positif berisi pernyataan positif dari poin – poin penilaian kelayakan objek wisata, question_negatif berisi kebalikan dari pernyataan positif poin – poin penilaian kelayakan objek wisata.
3.5.5. Tabel Criteria
Tabel 3.6 Tabel Criteria
Name Datatype Lenght Index criteria_id VARCHAR 10 PRIMARY criteria_label VARCHAR 50
criteria_weight FLOAT
Pada Tabel 3.6 Tabel Criteria memiliki 3 field yang berisi data – data kriteria penilaian, criteria_id sebagai primary key, criteria_label berisi nama kriteria penilaian dengan tipe data VARCHAR, dan criteria_weight dengan tipe data FLOAT berisi bobot dari kriteria – kriteria penilaian yang ada.
3.5.6 Tabel Correspondent
Tabel 3.7 Tabel Correspondent
Name Datatype Lenght Index correspondent_id VARCHAR 50 PRIMARY correspondent_name VARCHAR 255
correspondent_sex VARCHAR 255 correspondent_age VARCHAR 10
status_id VARCHAR 25
Pada Tabel 3.7 Tabel Correspondent berisi data – data koresponden yang memberikan penilaian terhadap objek – objek wisata, terdapat 5 field dalam tabel ini dengan tipe data VARCHAR yaitu correspondent_id yang merupakan primary key dari tabel koresponden, correspondent_name berisi nama koresponden, correspondent_sex berisi jenis kelamin koresponden, correspondent_age berisi umur koresponden, status_id merupakan field yang direlasikan dengan Tabel Status.
3.5.7 Tabel Answer
Tabel 3.8Tabel Answer
Name Datatype Lenght Index correspondent_id VARCHAR 50 criteria_id VARCHAR 10
status_id VARCHAR 10
site_id VARCHAR 50
question_id VARCHAR 10
Pada Tabel 3.8 terdapat 7 kolom dalam Tabel Answer dengan answer_id sebagai primary key. Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data – data penilaian koresponden, correspondent_id yang merupakan relasi dari tabel correspondent, criteria_id yang merupakan relasi dari tabel criteria, status_id yang merupakan relasi dari tabel status, site_id yang merupakan relasi dari tabel site, dan question_id yang merupakan relasi dari tabel question, question answer dengan tipe data INT berisi angka hasil penilaian setiap pertanyaan oleh koresponden.
3.6 Perancangan Antar Muka
3.6.1 Perancangan Form Tampilan Awal
Perancangan tampilan awal aplikasi ini adalah form login sederhana yang mengharuskan pengguna aplikasi ini untuk login terlebih dahulu, sebagai admin atau sebagai user, dengan melakukan login sebagai admin maka user tersebut dapat mengakses seluruh fungsi dalam aplikasi ini memasukan data, edit data, maupun olah data, sedangkan user hanya dapat melihat data saja.
User Name Pasword
Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Awal question_answer INT 10
answer_id INT 10 PRIMARY
3.6.2 Perancangan form tampilan utama admin
SPK Penentuan Object Wisata
Data Penilaian Report User About Close
Gambar
Gambar 3.9 Rancangan Form Utama Admin
Pada Gambar 3.9 ketika user melakukan login sebagai admin maka form tampilan utama admin yang akan diakses. Pada form ini akan ditampilkan gambar objek wisata ditengah form, di bagian atas form terdapat menubar yang terdiri dari data dengan menu item : site (form yang terdapat fungsi untuk memasukkan dan mengubah data objek wisata), view correspondent (form untuk melihat data koresponden), question (form untuk memasukkan dan mengubah pertanyaan dari unsur – unsur penilaian), category (form untuk memasukkan dan mengubah kriteria penilaian beserta besarnya presentase penilaian). Penilain dengan menu item : quest sheet (form untuk memasukkan penilaian dari koresponden). Report dengan menu item : user answer by sheet (form untuk melihat poin penilaian oleh koresponden terhadap objek wisata), final result (form untuk melihat hasil dari SPK kelayakan objek wisata), strenght and weakness (form untuk melihat kriteria yang menjadi kelebihan dan kekurangan suatu objek wisata berdasarkan hasil dari penilaian
koresponden). User dengan menu item : user app (form untuk menambahkan user baik sebagai admin maupun sebagai user).
About dengan menu item : author (form untuk menampilkan data dari pemilik aplikasi), about app (form yang berisi tentang penjelasan aplikasi ini), dan close. Sedangkan untuk rancangan form utama user tampilannya serupa dengan form utama admin dengan menubar yang hanya berisi report, about,dan close.
3.7 Proses 360 derajat pada sistem
Sistem penilaian yang digunakan Dinas Pariwisata Kabupaten Poso seperti yang digambarkan pada Gambar 3.9 penilaian hanya dilakukan searah yaitu oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Poso terhadap Objek Wisata tanpa melibatkan unsur – unsur masyarakat lainnya, dan tidak menggunakan kriteria – kriteria penilaian tertentu.
Gambar 3.10 Sistem Penilaian Objek Wisata Kabupaten Poso Pemerintah
m e n i l a i
Objek Wisata
Pada Gambar 3.10 sistem penilaian yang digunakan adalah sistem penilaian searah dari atas ke bawah. Dengan menggunakan metode 360 derajat sistem penilaian menjadi sistem penilaian melingkar dengan melibatkan unsur – unsur masyarakat yang sebelumnya tidak dilibatkan dalam proses penentuan kelayakan objek wisata, seperti yang digambarkan pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Metode 360 Derajat dalam Sistem
Pemerintah
m e n i l a i
Objek Wisata
m e n i l a i
Wisatawan
Masyarakat
Ketua Adat Menilai Menilai
Pada Gambar 3.11 penilaian objek wisata Kabupaten Poso melibatkan semua unsur masyarakat yang ada, terdapat 4 kelompok responden yang melakukan penilaian terhadap objek wisata yaitu pemerintah, ketua adat, masyarakat dan wisatawan. Masing – masing kelompok responden diberikan bobot penilaian yang berbeda – beda. Berdasarkan teori kelayakan objek wisata dan diskusi dengan Bapak Amir Kiat selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso karena belum ada teori yang menetapkan bobot penilaian ditentukan wisatawan sebagai konsumen atau dapat dikatakan sebagai target pasar dari pengembangan objek wisata diberikan bobot penilaian yang paling besar yaitu 40% dari total penilaian, sedangkan pemerintah diberikan bobot penilaian sebesar 20%, ketua adat diberikan bobot penilaian sebesar 20% dan masyarakat diberikan bobot penilaian sebesar 20%. Proses penilaian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner penilaian terhadap kelompok – kelompok responden, setelah itu admin melakukan input data penilaian responden, setelah seluruh kelompok responden telah melakukan penilaian admin akan melakukan verifikasi hasil akhir perhitungan penilaian objek wisata tersebut. Berdasarkan hasil diskusi dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Poso, ditetapkan standar verifikasi sebesar 60% yaitu 0.15. Objek wisata dengan hasil penilaian lebih dari 0.15 dinyatakan layak untuk dikembangkan.