• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 di Perguruan Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Evaluasi Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 di Perguruan Tinggi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 di Perguruan Tinggi

1Yudhi Purnama, 2Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti

1Universitas Wahis Hasyim, 2Universitas Negeri Semarang [email protected],

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Wahid Hasyim pada masa pandemi virus corona (Covid-19). Desain penelitian menggunakan pendekatan evaluatif menggunakan metode Context, Input, Process dan Product (CIPP). Data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi dan angket dengan analisis deskriptif kualitatif. Sampel penelitian sebanyak 5 dosen pengajar dan teknik penarikan sampel menggunakan purposive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran telah berjalan dengan baik dengan hasil memuaskan meskipun belum maksimal. Context, materi yang disampaikan sudah sesuai dengan kurikulum dan perangkat yang disusun. Input, kualifikasi dosen sudah sesuai dengan bidang keilmuan, sarana dan prasarana memadai baik namun terbatas pada jaringan internet, serta kehadiran dan keaktifan mahasiswa belum maksimal.

Process, kegaitan belajar mengajar dilaksanakan secara daring dan tatap muka terjadwal, dengan administrasi yang baik terpusat di sistem e-learning. Product, hasil belajar sudah sesuai Capaian Pembelajaran Mata Kuliah dan Lulusan meskipun belum maksimal. Dosen pengajar perlu belajar lagi untuk lebih mendalami tentang sistem pembelajaran daring, serta metode evaluasi secara online di masa pandemi Covid-19 agar lebih memaksimalkan potensi mahasiswa.

Kata kunci: Evaluasi, Pembelajaran, Pandemi Covid-19

Pendahuluan

Aktivitas fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mengembangkan keterampilan motorik, serta pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi adalah pengertian dari pendidikan jasmani (1).

Sarana untuk mendorong perkembangan kemampuan jasmani, pengetahuan dan penalaran, keterampilan motorik serta penghayatan nilai (sikap, mental-emosional-religius dan sosial), dan pembiasaan untuk menjalani gaya hidup sehat untuk merangsang perkembangan dan pertumbuhan yang seimbang merupakan pengertian dari pendidikan jasmani. Tidak ada yang lengkap tanpa kehadiran pendidikan jasmani, dan tidak ada pendidikan jasmani yang berkualitas dengan konsep pembelajaran yang memiliki inovasi sangat tinggi dan penuh improvisasi, seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya. Sangat dibutuhkan seorang pendidik dalam pembelajaran untuk melaksanakan tugas-tugasnya agar benar-benar efektif sehingga akan menjadi pendidikan yang baik dan berkualitas,

terutama pemanfaatan waktu ketika proses pembelajaran berlangsung (2).

Kebugaran jasmani mahasiswa dapat dipengaruhi oleh proses perkuliahan dan kelengkapan sarana prasarana yang ada di kampus, semakin lengkap peralatan dalam pembelajaran serta di dukung dengan pembelajaran yang efektif dan efisien maka tingkat kebugarannya akan dapat meningkat (3).

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona yang baru ditemukan. Virus ini adalah virus baru dan penyakit yang tidak dikenal sebelum terjadinya wabah di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019. Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (4).

Merebaknya virus ini membawa dampak hampir ke seluruh dunia sehingga WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.

Para pemimpin dunia sepakat untuk menerapkan

(2)

kebijakan social distancing dalam rangka memutus rantai penyebaran virus. Kebijakan ini berdampak pada semua aspek tak terkecuali dunia pendidikan.

Keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses perkuliahan di kampus menjadi di rumah, membuat kelimpungan banyak pihak. Ketidaksiapan stakeholder melaksanakan pembelajaran daring menjadi faktor utama kekacauan ini, walaupun sebenarnya pemerintah memberikan alternatif solusi dalam memberikan penilaian terhadap siswa sebagai syarat kenaikan atau kelulusan dari lembaga pendidikan disaat situasi darurat seperti saat ini (5).

Pembelajaran di masa pandemi mengharuskan dosen untuk melaksanakannya dengan Work From Home (WFH) secara daring/online. Pembelajaran daring atau online merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung melalui jaringan internet. Hal ini merupakan tantangan besar, karena dalam kondisi seperti ini dosenpun dituntut untuk bisa mengelolah, mendesain media pembelajaran (media online) sedemikian rupa guna untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk mencegah atau mengantisipasi kebosanan mahasiswa dalam pembelajaran model daring tersebut (6).

Tantangan bagi semua pendidik khususnya Dosen untuk tetap melaksanakan proses pembelajaran dengan tetap mencapai sasaran dan tujuan. Pendidikan jasmani sangat penting bagi mahasiswa untuk dipelajari di masa pandemi sekarang ini, dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan praktik olahraga siswa dapat membentengi diri salah satunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) untuk mencegah virus corona yaitu dengan cara melakukan kegiatan olahraga yang teratur (7). Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini mengharuskan pendidik menata ulang semua materi agar pengalaman belajar dapat didapatkan oleh peserta didik secara daring atau online.

Pembelajaran daring salah satu solusi untuk menerapkan social distancing guna mencegah mata rantai penyebaran virus corona. Pembelajaran ini harus didukung dengan perangkat yang memadai seperti komputer, smartphone dan jaringan internet (8). Perlu adanya kreativitas dari seorang pendidik dan pendampingan orang tua, sistem digital yang baik dalam proses pembelajaran daring agar tidak jenuh dan hasilnya bisa maksimal (9)

Perubahan metode belajar dari luring (tatap muka secara langsung) menjadi daring (tatap maya) ini tentu menjadi catatan penting bagi seorang

pendidik, khususnya saat melakukan evaluasi (penilaian) terhadap peserta didik, yaitu dalam memperoleh informasi tentang perolehan hasil belajar siswa secara menyeluruh baik dari pengetahuan, sikap dan keterampilan gerak. Perlu adanya strategi belajar yang tepat dalam masa pandemi seperti ini (10).

Seorang dosen tidak boleh memanipulasi hasil belajar/nilai karena akan berdampak buruk bagi peserta didik. Setiap mahasiswa mempunyai kemampuan yang bervariasi dari yang cepat, sedang dan lambat. Sebelum mengevaluasi hal perlu diperhatikan adalah prinsip evaluasi, manfaat evaluasi, syarat melakukan evaluasi dan tujuan melakukan evaluasi (11) .

Dalam praktik di lapangan, proses belajar mengajar di rumah, pendidik dan peserta didik menggunakan media pembelajaran dengan laptop, komputer atau gadget (android) dengan berbagai fitur aplikasi aplikasi belajar online (zoom, google meet dan whatsapp). Berdasarkan hasil observasi awal masih ditemukan sejumlah kesulitan yang dihadapi oleh dosen saat menjalankan metode belajar dari rumah. Hal tersebut menyebabkan aspek pembelajaran belum mendapatkan hasil sesuai terget, ditambah dengan keterbatasan sarana, jaringan internet dan kurang memanfaatkan teknologi secara maksilal dalam proses pembelajaran daring. Dari uraian di atas maka peneliti ingin mengetahui bagaimana proses kegiatan belajar mengajar di Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uiversitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang pada masa pandemi Covid-19.

Materi dan Metode

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi program untuk memperoleh informasi dengan cara membandingkan antara kesesuaian kondisi yang ada dengan kriteria atau standar yang telah ditentukan. Model yang digunakan adalah model CIPP (Context, Input, Process, Product). Model CIPP dipilih karena model ini cukup lengkap untuk mengevaluasi suatu program pembelajaran serta memudahkan peneliti dalam menggolongkan komponen-komponen program dalam bentuk konteks (context), masukan (input), proses (process), dan produk (product) sehingga dapat diketahui komponen yang belum mencapai kriteria. Jenis penelitian kualitatif menggunkan pendekatan deskriptif kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan program pembelajaran di PJKR FKIP Unwahas Semarang

(3)

masa pandemi covid-19 sesuai dengan sumber dan jenis data yang diperlukan.

Partisipan

Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyau kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (12). Sedangkan sampel adalah himpunan bagian dari poopulasi yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu (13).

Adapun sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive random sampling, yakni 5 Dosen PJKR FKIP Unwahas dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Intrumen

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian evaluasi program pembelajaran meliputi pedoman wawancara, lembar observasi, angket untuk Dosen yang sudah di uji validitas oleh para ahli dan sekolah serta dokumentasi foto dan video.

Prosedur

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif sesuai dengan model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini, hasil penelitian dideskripsikan dengan teknik analisis data untuk masing-masing aspek. Teknik analisis data yang digunakan mendeskripsikan dan memaknai data dari masing-masing aspek yang dievaluasi.

Data observasi yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) penskoran hasil observasi; (2) menjumlahkan skor total masing-masing aspek; (3) mengelompokkan skor yang didapat berdasarkan tingkat kecenderungan; dan (4) melihat presentase tiap kecenderungan dengan kategori yang ada, sehingga diperoleh informasi mengenai hasil penelitian.

Penskoran dan evaluasi menggunakan skala 5, yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5. Data yang diperoleh melalui observasi dinilai dengan melihat kecenderungan.

Dari data wawancara dan dokumentasi dianalisis secara deskriptif kualitatif melalui tahap: (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan (3) penarikan kesimpulan.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum program kegiatan belajar di PJKR FKIP Unwahas Semarang masa pandemi covid-19 di sudah berjalan dengan baik. Berdasarkan aspek context, input, process, dan product dapat di deskripsikan sebagai berikut.

1) Context

Materi yang disampaikan dosen masing-masing mata kuliah kepada mahasiswa sudah mengacu pada kurikulum terbaru, sesuai dengan Rncana Pembelajaran Semester (RPS) dan Silabus yang telah disusun sebelum perkuliahan dimulai.

2) Input

a. Latar belakang keilmuan dari masing-masing Dosen sudah sesuai dengan bidang keahlian atau rumpun ilmu masing-masing.

b. Sarana dan prasarana berupa perangkat komputer/laptop sudah sangat baik dan memadai namun terbatas di jaringan internet.

c. Materi pembelajaran berupa modul dan video.

d. Jumlah mahasiswa yang mengikuti pembelajaran daring belum sesuai dengan daftar absensi.

3) Process

a. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan secara daring dan tatap muka yang terjadwal (sesuai peraturan Rektor Universitas).

b. Materi pembelajaran disampaikan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab melalui modul yang dibagikan ke siswa, presentasi powerpoint, penayangan video youtube, dan lain- lain melalui zoom meeting, google meet, whatsaap dan email.

c. Evaluasi dilakukan dengan cara tes tertulis melalui google form, tes lisan dan praktikum langsung lewat zoom atau unggah/share link video yang dibuat oleh mahasiswa.

d. Administrasi dosen sudah dilakukan dengan baik, terpusat melalui paltform e-learning.

e. Mahasiswa masih banyak yang tidak memperhatikan Dosen saat menjelaskan materi dengan offcam dan melakukan hal lain saat proses pembelajaran

4) Product

Berdasarkan hasil analisis untuk komponen product dapat disimpulkan bahwa semua mahasiswa sudah mendapatkan nilai dengan predikat baik, meskipun dari aspek keterampilan umum dan khusus kurang maksimal namun nilai pengetahuan dan

(4)

sikap sangat berperan. Dalam hal ini seorang Dosen harus lebih kreatif dan inovatif bagaimana aspek keterampilan gerak mahasiswa dapat tercapai dengan maksimal sebagai tantangan dalam pembelajaran masa pandemi.

Kesimpulan dan Pembahasan

Proses pembelajaran online pada masa pandemi di Program Studi PJKR FKIP Unwahas Semarang sudah berjalan dengan baik dari perencanaan sampai dengan evaluasi, mendapatkan hasil memuaskan, meskipun kurang maksimal.

Pembelajaran pendidikan jasmani kurang efektif ketika dilakukan secara online karena aktifitas fisik sangat terbatas (14). Dalam hal ini dosen harus lebih kritis saat melakukan pembelajaran daring, selalu berinteraksi dengan mahasiswa agar mereka tetap aktif dan menyimak tentang materi yang disampaikan, ditambah dengan aktif memberikan informasi melalui whatsapp grup atau melalui komting/ketua kelas.

Kendala jaringan internet dibeberapa tempat bisa disiasati dengan mencari fasilitas internet gratis di tempat umum, menggunakan perangkat yang tidak banyak kuota seperti smartphone atau offcam dengan catatan tetap memperhatikan dan oncam ketika menyampaikan sesuatu (15). Beberapa dosen dan mahasiswa ke kampus ketika susah jaringan di rumah dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Agas mahasiswa tidak terbebani dengan banyak tugas dari masing-masing dosen, maka evaluasi harus dilakukan dengan efektif dan efisien dengan cara yang mudah dipahami dan mudah dikerjakan (16)

Ucapan terima kasih

Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dari lembaga dan pimpinan fakultas dalam memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian serta para dosen pengajar yang bersedia menjadi responden dalam memberikan informasi terkait dengan data penelitian tentang proses pembelajaran di kampus. Penulis juga berterima kasih kepada ahli pendidikan jasmani atas dikusinya yang bermanfaat.

Daftar Pustaka

1. Muhamad Syamsul Taufik, Tatang Iskandar MGGS. Manajemen Penjas [Internet].

Indonesia: Penerbit Adab (CV Adanu Abimata);

2021. 72 (135). Available from:

https://www.google.co.id/books/edition/MANAJ

EMEN_PENJAS/rOcREAAAQBAJ?hl=en&gbp v=0

2. Ari Iswanto EW. Pembelajaran Pendidikan Jasmani yang Efektif dan Berkualitas. Maj Ilm Olahraga [Internet]. 2021;27(1):13–7. Available from:

https://journal.uny.ac.id/index.php/majora/article /view/34259

3. M. Dikdik Adikarnia. Pengaruh Pembelajaran Penjas dan Kelengkapan Sarana Prasarana Terhadap Kebugaran Siswa. J Ilm Mhs Pascasarj Adm Pendidik. 2013;1(2):121–8.

4. Jaya SI. Mengenal Covid-19. 2020; Available from:

https://vivahealth.co.id/article/detail/13439/men genal-covid-19

5. Nuryana AN. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. 2020 Apr;

Available from:

https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/dampak- pandemi-covid-19-terhadap-dunia-pendidikan 6. Ahdar. Pandemi Covid 19 dan Dilema

Pendidikan Anak. 2021; Available from:

https://www.iainpare.ac.id/opini-pandemi-covid- 19-dan-dilema-pendidikan-anak/

7. Anwar AZ. Pembelajaran Penjas di Masa Pandemi. 2021; Available from:

https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untuk mu-guruku/2021/11/22/pembelajaran-penjas-di- masa-pandemi/

8. Handarini OI, Wulandari SS. Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH).

J Pendidik Adm Perkantoran [Internet].

2020;8(3):465–503. Available from:

file:///C:/Users/win10/Downloads/8503-Article Text-27609-1-10-20200629 (1).pdf

9. Musoffa S. Pembelajaran Daring Masa Pandemi COVID-19 Di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Tarbawi J Pendidik Islam. 2021;18(1).

10. Nuriyah N. Evaluasi pembelajaran: Sebuah Kajian Teori. J Edueksos. 2014;3(1):73–86.

11. Magdalena I, Fauzi HN, Putri R. Pentingnya Evaluasi Dalam Pembelajaran dan Akibat Memanipulasinya. J Pendidik dan Sains [Internet]. 2020;2(2):244–57. Available from:

https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang 12. Mukhtazar. Prosedur Penelitian Pendidikan

[Internet]. Yogyakarta: Absolute Media; 2020.

67 p. Available from:

(5)

https://www.google.co.id/books/edition/Prosedu r_Penelitian_Pendidikan/iHHwDwAAQBAJ?hl

=en&gbpv=1

13. Ahmad Albar Tanjung M. Metodologi Penelitian; Sederhana, Ringkas, Padat dan Mudah Dipahami [Internet]. Surabaya: Scopindo Media Pustaka; 2021. 59 p. Available from:

https://www.google.co.id/books/edition/METO DOLOGI_PENELITIAN/7sFHEAAAQBAJ?hl

=en&gbpv=1&dq=sampel+penelitian+adalah&p g=PA60&printsec=frontcover

14. Lidiawati SD, Muhammad HN. Efektivitas pembelajaran daring selama pandemi pada mata pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. J Pendidik Olahraga dan Kesehat.

2021;09(2):13–8.

15. Nabila NA. Pembelajaran Daring di Era Covid- 19. J Pendidik [Internet]. 2020;01(01):1689–99.

Available from:

https://psyarxiv.com/an4vq/download

16. Setiawan AP, Masruri L, Trastianingrum SAP, Purwandari E. Metode Pembelajaran Daring Akibat Covid-19: Perspektif Pelajar Dan Mahasiswa. Proyeksi. 2021;16(1):83.

Referensi

Dokumen terkait

Rendahnya motivasi mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19 tersebut didasari karena pemanfaatan atau penggunaan media

Pendapat para informan ini dapat dikaitkan dengan hasil penelitian Kartono (2008) yang mengatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap motivasi kerja

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Syswianti e.al (2020) tentang “Evaluasi Pembelajaran Daring dengan Menggunakan Aplikasi Zoom di Masa Pandemi Covid-19

1. Pola Pembelajaran guru SD Negeri Ngelowetan selama masa pandemi Covid-19 adalah menggunakan model pembelajaran daring. Teknik pembelajaran daring menggunakan

Bagaimana pengorganisasi yang efektif materi pembelajaran PAI secara daring kepada siswa pada masa pandemi Covid 19.. Apakah cara pembelajaran PAI kepada siswa sekaligus

Karena transformasi mendadak pada masa pandemi Covid-19 dari pendekatan pembelajaran tatap muka tradisional ke pembelajaran digital jarak jauh, beberapa penelitian saat ini

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran daring, serta faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 pada

Pandemi covid 19 membuat semua jenjang pendidikan termasuk PAUD menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka dan berganti dengan sistem daring. Hal ini