Teknik Arsitektur, Udayana | i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat- Nya, penyusunan Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir dengan judul
“Semarapura Theme Park” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tujuan dari penyusunan Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir ini adalah untuk melengkapi syarat – syarat dalam penyelesaian Tugas Akhir, agar dapat mengikuti Studio Tugas Akhir.
Pada kesempatan ini, ucapan terima kasih disampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan dan penyelesaian Landasan Konseptual Perancangan Seminar Tugas Akhir ini. Terima kasih kepada :
1. Ibu Gusti Ayu Made Suartika, ST, MengSc, PhD., selaku Dosen Pembimbing I, terima kasih atas bimbingan dan masukannya.
2. Bapak I Wayan Yuda Manik, ST, MT., selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih atas bimbingan dan masukannya.
3. Ibu Dr. Ir. Ida Ayu Armeli, Msi., selaku Pembimbing Akademis.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, MSi., selaku Dosen Penguji I, terima kasih atas saran dan masukannya.
5. Bapak Dr. Ir. Ida Bagus Gde Wirawibawa, MT., selaku Dosen Penguji II, terima kasih atas saran dan masukannya.
6. Bapak I Gusti Agung Bagus Suryada, ST., MT., selaku Dosen Penguji III, terima kasih atas saran dan masukannya.
7. Seluruh dosen jurusan Teknik Arsitektur Udayana yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama masa perkuliahan.
8. Kedua orang tua, Ir. I Made Rai Mudita dan Dra. Ni Ketut Hendrawati Santosa, MPd., saudara, kerabat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang sangat besar dalam penyusunan dan penyelesaian seminar tugas akhir ini.
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | ii 9. Serta tidak lupa kepada pihak instansi Bappeda Kab. Klungkung, Jawa
Timur Park Group, Perpustakaan Balai Informasi Penataan Ruang, Werdhapura Denpasar, atas informasi dan data yang telah diberikan.
Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata pada laporan ini, karena menyadari sepenuhnya sebagai mahasiswa yang memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak lagi. Kritik dan saran yang membangun dan bermanfaat bagi kesempurnaan Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir ini tentu sangat diharapkan. Semoga Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir ini nantinya dapat bermanfaat.
Denpasar, 28 Desember 2016 Penyusun,
I Gede Bagus Dharma Laksana 1304205009
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI ...iii
DAFTAR GAMBAR ...vii
DAFTAR TABEL ...xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...4
1.3 Tujuan ...4
1.4 Metode Penelitian ...5
1.4.1. Teknik Pengumpulan Data ...5
1.4.2. Teknik Pengolahan Data ...6
1.5 Sistematika Penulisan ...7
BAB II PEMAHAMAN MENGENAI THEME PARK 2.1 Tinjauan Umum Theme Park ...9
2.1.1. Pengertian Theme Park ...9
2.1.2. Jenis – Jenis Theme Park ...11
2.1.3. Arsitektur Theme Park ...13
2.1.4. Sistem Pembayaran Tiket Theme Park ...13
2.1.5. Klasifikasi Theme Park Berdasarkan Pengunjung ...15
2.1.6. Karakteristik Theme Park ...15
2.1.7. Perancangan Theme Park ...16
2.1.8. Jenis Wahana Permainan ...33
2.1.9. Water Park ...35
2.1.10. Amphiteater ...36
2.1.11. Penerapan Tema dalam Theme Park ...36
2.1.12. Tahap-tahap Pembangunan Theme Park Secara Umum ...40
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | iv
2.2 Tinjauan Fasilitas Sejenis ...42
2.2.1. Jatim Park 1 ...42
2.2.2. Surabaya Carnival Park ...49
2.2.3. Krisna Funtastic Land ...53
2.2.4. Tabulasi Perbandingan Tinjauan Fasilitas Sejenis ...57
2.3 Spesifikasi Umum Theme Park ...58
2.3.1. Pengertian Theme Park ...58
2.3.2. Tujuan dan Sasaran ...59
2.3.3. Ruang Lingkup Pelayanan ...59
2.3.4. Sistem Pembayaran ...59
2.3.5. Waktu Operasional ...59
2.3.6. Pengelolaan Fasilitas ...59
2.3.7. Aktivitas ...59
2.3.8. Fasilitas ...60
2.3.9. Tampilan Bangunan ...60
2.3.10. Kriteria Umum Lokasi ...61
BAB III STUDI PENGADAAN SEMARAPURA THEME PARK 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Klungkung ...62
3.1.1. Sejarah Kabupaten Klungkung. ...63
3.1.2. Kondisi Fisik. ...65
3.1.3. Kondisi Non Fisik ...69
3.1.4. Peraturan-peraturan Daerah ...71
3.2. Studi Pengadaan Semarapura Theme Park ...75
3.2.1. Strategi Pengadaan dengan analisis S.W.O.T. ...75
3.2.2. Kesimpulan Analisis S.W.O.T ...76
3.4. Spesifikasi Khusus Semarapura Theme Park ...76
3.4.1. Pengertian Semarapura Theme Park ...76
3.4.2. Tujuan dan Sasaran Semarapura Theme Park...77
3.4.3. Fungsi Semarapura Theme Park ...77
3.4.4. Ruang Lingkup Pelayanan Semarapura Theme Park ...78
3.4.5. Sistem Pembiayaan Dan Pengelolaan Semarapura Theme Park ...78
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | v
3.4.6 Waktu Operasional Semarapura Theme Park. ...79
3.4.7. Aktifitas pada Semarapura Theme Park ...79
3.4.8. Fasilitas pada Semarapura Theme Park ...80
3.4.9 Persyaratan Penampilan Bangunan Semarapura Theme Park ...81
3.4.10. Lokasi Semarapura Theme Park ...81
BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN 4.1. Tema rancangan Semarapura Theme Park ...82
4.1.1. Pengertian Tema ...82
4.1.2. Pendektan Tema Rancangan Semarapura Theme Park...83
4.1.3. Pemilihan Tema Rancangan Semarapura Theme Park ...84
4.1.4. Penerapan Tema Semarapura Theme Park ...85
4.2. Program Ruang ...86
4.2.1. Program Fungsional ...86
4.2.1. Program Performansi ...93
4.2.3. Program Arsitektural ...97
4.3. Program tapak ...107
4.3.1. Analisis Kebutuhan Luasan Tapak ...108
4.3.2. Pemilihan lokasi Tapak ...108
4.3.3. Analisis Tapak Terpilih ...112
BAB V KONSEP PERANCANGAN SEMARAPURA THEME PARK 5.1. Konsep Tapak...120
5.1.1. Konsep Entrance Tapak ...120
5.1.2. Konsep Zoning Tapak ...122
5.1.3. Konsep Massa ...124
5.1.4. Konsep Sirkulasi Tapak ...126
5.1.5. Konsep Parkir ...128
5.1.6. Konsep Ruang Luar ...130
5.1.7. Konsep Utilitas Tapak ...133
5.1.8. Konsep Emergency Exiit ...135
5.1.8. Konsep Pemadam Kebakaran ...136
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | vi
5.2. Konsep Bangunan ...136
5.2.1. Konsep Entrance Bangunan ...135
5.2.2. Konsep Zonasi Bangunan ...138
5.2.3. Konsep Tampilan Bangunan ...140
5.2.4. Konsep Ruang Dalam Bangunan ...143
5.2.5. Konsep Struktur Bangunan ...145
5.2.6. Konsep Utilitas Bangunan ...147
DAFTAR PUSTAKA ...150
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh entrance di Tervete Nature Park, Latvia ...16
Gambar 2.2. Papan infromasi kayu di National Park, Canada ...17
Gambar 2.3. Papan infromasi batu di National Park, Canada ...18
Gambar 2.4. Penanda Informasi Menggunakan Logam/Besi ...18
Gambar 2.5. Perancangan area parker mobil dengan 2 posisi ...19
Gambar 2.6. Perancangan area parkir bus dan mobil pick up. ...19
Gambar 2.7. Perancangan area parkir untuk difabele. ...20
Gambar 2.8. Bentuk lintasan. ...21
Gambar 2.9. Elemen Sirkulasi Pedestrian ...21
Gambar 2.10.Dimensi Sirkulasi Pedestrian dan Lingkungannya...22
Gambar 2.11. Dimensi Sirkulasi untuk Penyandang Difabilitas ...22
Gambar 2.12. Disain Toilet dengan Tema Natural Outdoor ...23
Gambar 2.13. Layout Toilet Dengan Perbedaan Area ...25
Gambar 2.14. Entrance Toilet Tanpa Pintu ...25
Gambar 2.15. Ilustrasi Signage/Penanda pada Tolilet. ...26
Gambar 2.16. Pencahayaan Alami pada Toilet Umum ...26
Gambar 2.17. Urinal Menempel pada Dinding ...27
Gambar 2.18. Urinal dengan Sensor Pembilas Otomatis ...28
Gambar 2.19. Toilet dengan Water Closet menggantung di dinding ...28
Gambar 2.20. Kursi Dan Meja dengan Material Kayu ...29
Gambar 2.21. Kursi Dan Meja Dengan Material Batu...30
Gambar 2.22. Kursi Dan Meja Dengan Material Metal ...30
Gambar 2.23. Standar Dimensi Kursi dan Meja. ...31
Gambar 2.24. Peletakan Massa Bangunan. ...31
Gambar 2.25. Palem Tupai...32
Gambar 2.26. Ketapang Kencana...32
Gambar 2.27. Pohon Cemara ...32
Gambar 2.28. Tilt-A-Whirl, Gravitron, Chairswing, Swinging Inverter Ship ....33
Gambar 2.29. Roller coaster ...33
Gambar 2.30. Water Rides ...34
Gambar 2.31. Train Rides ...34
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | viii
Gambar 2.32. Drain Rides ...35
Gambar 2.33. Chairlift ...35
Gambar 2.34. Tema Adventure di Petrosains KLCC ...37
Gambar 2.35. Garden By the Bay Singapura dengan Tema Futuristik ...37
Gambar 2.36. Perkampungan Prancis di Hongkong Disney Land ...38
Gambar 2.37. Safari di Ostrich Park ...38
Gambar 2.38. Disney Land USA...39
Gambar 2.39. Jatim Park 1 ...39
Gambar 2.40. Men in Black di US. Orlando ...40
Gambar 2.41. Jatim Park 1, Kids Pool ...40
Gambar 2.42. Perancangan Tapak ...42
Gambar 2.43. Layout Jatim Park 1 ...43
Gambar 2.44. Layout Jatim Park 1 ...43
Gambar 2.45. Luas Zona Jatim Park 1 ...44
Gambar 2.46. Tampilan Bangunan Jatim Park 1 ...46
Gambar 2.47. Sirkulasi Kendaraan 1 Arah Untuk Mobil Dan Seatle Bus. ...46
Gambar 2.48. Sirkulasi Pedestrian dalam Jatim Park 1 ...47
Gambar 2.49. Sirkulasi Difable dalam Jatim Park 1 ...47
Gambar 2.50. Site Plan dan Layout Surabaya Carnival Park ...49
Gambar 2.51. Luasan Zona Surabaya Carnival Park. ...50
Gambar 2.52. Arsitektur Surabaya Carnival Park. ...51
Gambar 2.53. Sirkulasi Kendaraan pada Surabaya Carnival Park ...51
Gambar 2.54. Sirkulasi di dalam area bermain Surabaya Carnival Park ...52
Gambar 2.55. Sirkulasi difabel di Surabaya Carnival Park ...52
Gambar 2.56. Logo Krisna Funtastic Land ...53
Gambar 2.57. Site Plan Krisna Funtastic Land. ...54
Gambar 2.58. Tampilan Arsitektur Krisna Funtastic Land ...55
Gambar 2.59. Pola Sirkulasi Krisna Funtasic Land. ...55
Gambar 2.60. Penggunaan Ramp dan Tangga. ...56
Gambar 2.61. Perkerasan Jalur Pedestrian. ...56
Gambar 3.1. Peta Bali ...65
Gambar 3.2. Peta Kab.Klungkung ...65
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | ix
Gambar 3.3. Peta Kecamatan Dan Luasannya ...66
Gambar 3.4. Peta Geologi Tegal Besar – Goa Lawah ...67
Gambar 3.5. Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 2015 ...69
Gambar 3.6. Peta Topografi Kawasan Pasca Galian C ...73
Gambar 3.7. Rencana Alokasi Ruang Pada Kawasan Pasca Galian C ...74
Gambar 3.8. Struktur organisasi Semarapura Theme Park ...78
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Pengelola Semarapura Theme Park. ...89
Gambar 4.2. Perhitungan Statistik Kunjungan dengan Excel ...98
Gambar 4.3. Hubungan ruang makro ...104
Gambar 4.4. Hubungan ruang rekreasi,edukasi, dan pertunjukan ...104
Gambar 4.5. Hubungan ruang pelayanan umum ...104
Gambar 4.6. Hubungan ruang perbelanjaan ...104
Gambar 4.7. Hubungan ruang pengelola...105
Gambar 4.8. Hubungan ruang servis ...105
Gambar 4.9. Sirkulasi Ruang ...106
Gambar 4.10. Organisasi ruang ...107
Gambar 4.11. RDTR Kawasan Pariwisata Tegal Besar-Goa Lawah ...109
Gambar 4.12. Detail lokasi kawasan pasca galian c ...109
Gambar 4.13. Peta Pulau Bali ...110
Gambar 4.14. Peta Klungkung Daratan ...110
Gambar 4.15. Kawasan Pasca Galian C ...110
Gambar 4.16. Peta Galian C ...110
Gambar 4.17. Rencana Alokasi Ruang Galian C ...111
Gambar 4.18. Plot Theme Park ...111
Gambar 4.19. Analisis bentuk dan posisi tapak ...111
Gambar 4.20. Tapak terpilih di kawasan galian c ...112
Gambar 4.21. Bentuk dan luasan tapak ...113
Gambar 4.22. Arah aliran drainase tapak ...114
Gambar 4.23. Pondasi batu kali dan telapak ...114
Gambar 4.24. Klimatologi pada tapak ...116
Gambar 4.25. Sumber kebisingan ...116
Gambar 4.26. Titik pohon besar pada tapak ...116
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | x
Gambar 4.27. Vegetasi pada tapak ...117
Gambar 4.28. Jaringan utilitas pad lokasi tapak ...118
Gambar 4.29. Analisis view pada tapak ...119
Gambar 4.30. View ke dalam tapak ...119
Gambar 5.1. Analisis posisi entrance tapak. ...121
Gambar 5.2. Konsep posisi entrance dan tampilan entrance. ...122
Gambar 5.3. Analisis zoning berdasarkan organisasi ruang. ...123
Gambar 5.4. Zoning kelompok ruang berdasarkan karakteristiknya. ...123
Gambar 5.5. Analisis bentuk massa. ...124
Gambar 5.6. Bentuk massa bangunan Semarapura Theme Park. ...124
Gambar 5.7. Analisa pola massa dan orientasi massa. ...125
Gambar 5.8. Konsep sirkulasi tapak ...127
Gambar 5.9. Konsep parkir ...128
Gambar 5.10. Pola parkir mobil 45o. ...129
Gambar 5.11. Pola parkir motor 90o. ...129
Gambar 5.12. Pola parkir bus besar dan sedang 90o. ...129
Gambar 5.13. Konsep parkir vip. ...130
Gambar 5.14. Konsep ruang luar plaza. ...131
Gambar 5.15. Konsep pedestrian dan lampu taman. ...132
Gambar 5.16. Konsep bale bengong. ...132
Gambar 5.17. Konsep selasar dan peneduh. ...133
Gambar 5.18. Sistem jaringan air bersih PDAM. ...133
Gambar 5.19. Sistem pengadaan dan distribusi jaringan PLN...134
Gambar 5.20. Sistem pembuangan sampah. ...134
Gambar 5.21. Sistem Sistem drainase pada tapak. ...134
Gambar 5.22. Analisis penempatan pintu keluar darurat. ...135
Gambar 5.23. Konsep pintu darurat. ...135
Gambar 5.24. Sistem Pemadam Kebakaran. ...136
Gambar 5.25. Entrance bangunan lobby. ...137
Gambar 5.26. Entrance gedung pertunjukan indoor. ...138
Gambar 5.27. Konsep zoning bangunan. ...139
Gambar 5.28. Zoning lobby. ...139
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | xi
Gambar 5.29. Zoning teater indoor. ...139
Gambar 5.30. Zoning foodcourt. ...139
Gambar 5.31. Zoning souvenir shop. ...140
Gambar 5.32. Zoning galeri. ...140
Gambar 5.33. Konsep tampilan bangunan lobby. ...141
Gambar 5.34. Konsep tampilan bangunan gedung pertunjukan indoor. ...141
Gambar 5.35. Konsep tampilan bangunan amphitheater. ...142
Gambar 5.36. Konsep tampilan bangunan galeri. ...142
Gambar 5.37. Konsep tampilan bangunan foodcourt. ...142
Gambar 5.38. Konsep tampilan bangunan waterpark. ...143
Gambar 5.39. Konsep ruang dalam lobby ...144
Gambar 5.40. Konsep ruang dalam area display galeri. ...140
Gambar 5.41. Konsep ruang dalam foodcourt. ...141
Gambar 5.42. Pondasi batu kali dan telapak. ...146
Gambar 5.43. Struktur rangka dengan beton bertulang. ...146
Gambar 5.44. Struktur atap rangka baja dan baja ringan. ...147
Gambar 5.45. Konsep utilitas jaringan listrik. ...148
Gambar 5.46. Konsep utilitas jaringan air bersih. ...147
Gambar 5.47. Konsep titik sampah. ...147
Gambar 5.47. Konsep titik hydrant. ...148
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Ketentuan sirkulasi ...22
Tabel 2.2. Ketentuan Ramp ...23
Tabel 2.3. Ketentuan Tangga ...23
Tabel 2.4. Fasilitas pada Jatim Park 1 ...45
Tabel 2.5. Fasilitas pada Surabaya Carnival Park ...50
Tabel 2.6. Fasilitas pada Batu Night Spectacular ...54
Tabel 2.7. Tabulasi Perbandingan Fasilitas Sejenis ...57
Tabel 3.1. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Perbulan Tahun 2015 ...68
Tabel 3.2. Jumlah Curah Hujan Perkecamatan 2015 ...68
Tabel 3.3. Daftar Jumlah Objek Wisata Menurut Jenisnya ...70
Tabel 3.4. Analisis S.W.O.T. ...75
Tabel 3.5. Jadwal Pertunjukan.. ...79
Tabel 4.1. Kebutuhan Ruang Fungsi Utama.. ...87
Tabel 4.2. Kebutuhan Ruang Fungsi Penunjang.. ...88
Tabel 4.3. Kebutuhan Ruang Pengelolaan dan Servis.. ...90
Tabel 4.4. Kebutuhan Ruang Fungsi Pelengkap ...90
Tabel 4.5. Kesimpulan Kebutuhan Ruang.. ...91
Tabel 4.6. Performansi Ruang Utama.. ...94
Tabel 4.7. Performansi Ruang Penunjang.. ...95
Tabel 4.8. Performansi Ruang Pelengkap.. ...97
Tabel 4.9. Kunjungan wisata kabupaten Klungkung 2012-2015.. ...98
Tabel 4.10. Objek wisata terkenal kabupaten Klungkung.. ...99
Tabel 4.11. Data populasi penduduk kabupaten Klungkung.. ...99
Tabel 4.12. Kapasitas Pengelola Shift Pagi Semarapura Theme Park.. ...100
Tabel 4.13. Kapasitas Pengelola Shift Sore Semarapura Theme Park ...101
Tabel 4.14. Rekapan besaran ruang ...102
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | xiii
Abstrak
Semarapura merupakan kota dari kabupaten Klungkung yang ada di provinsi Bali.
Semarapura merupakan sebuah kota berkembang dengan kelajuan pertumbuhan penduduk dan pariwisata yang terus meningkat setiap tahunnya. Terkait hal tersebut, semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk maka semakin tinggi pula kepenatan di kota tersebut, sehingga dibutuhkan fasilitas yang dapat mengakomodasi masyarakat untuk berekreasi dan melepas penat dari rutinitas. Selain itu, peningkatan kunjungan wisatawan juga berpotensi untuk menambah destinasi wisata baru di kota Semarapura.
Pemerintah kabupaten Klungkung tentunya sudah memiliki upaya dalam perencanaan sebuah Theme Park yang termuat dalam masterplan kawasan Ex Galian C Klungkung tahun 2006 sebagai fasilitas yang dapat mengakomodasi masyarakat untuk berekreasi.
Hanya saja rencana tersebut harus segera direalisasikan mengingat belum adanya fasilitas wisata yang bersifat permainan di kota Semarapura, sehingga pengadaan fasilitas Theme Park tersebut dapat mengisi kekosongan fasilitas wisata yang ada di kota Semarapura.
Kata Kunci: Theme Park, Semarapura, Klungkung, Pariwisata.
Teknik Arsitektur, Udayana | 1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metodologi penelitian yang meliputi teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan yang terakhir adalah mengenai sistematika penulisan yang berupa tahapan-tahapan perumusan ide awal hingga tahap desain yang dituangkan dalam penyusunan bab laporan.
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki berbagai macam kebutuhan dalam hidupnya. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, manusia memiliki cara yang berbeda-beda. Sebagian orang atau kebanyakan dari penduduk Indonesia melakukan berbagai macam pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian tidak jarang manusia merasakan stres dan jenuh dalam melakukan kegiatan sehari-harinya seperti bekerja, mengurus rumah tangga, belajar, dll. hal ini diakibatkan oleh tidak seimbangnya kebutuhan jasmani dan rohani yang didapat, yang dimana hal yang dilakukan sehari-hari hanya untuk kebutuhan jasmani saja.
Selain kebutuhan jasmani, manusia juga memiliki kebutuhan yang tidak kalah penting yaitu kebutuhan rohani, yang menyangkut kepuasan batin dan pikiran. Oleh karena itu selain bekerja manusia juga perlu melakukan interaksi sosial, baik dengan keluarga maupun teman – teman, atau dengan melakukan kegiatan rekreasi. Saat ini rekreasi sudah menjadi kebutuhan umum bagi manusia untuk mengisi hari libur dan waktu luangnya, bahkan saat ini rekreasi sudah
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | 2 menjadi tanggung jawab pemerintah di beberapa kota seperti halnya kabupaten Klungkung.
Kabupaten Klungkung merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang memiliki luas 315 km2 yaitu sekitar 5,60% dari luas wilayah Provinsi Bali, Secara administratif Kabupaten Klungkung memiliki batas wilayah yang meliputi batas utara yaitu Kabupaten Bangli, batas timur adalah Kabupaten Karangasem, batas selatan merupakan Samudera Hindia, dan batas bagian barat adalah Kabupaten Gianyar.(Kabupaten Klungkung dalam Angka, 2016)
Kabupaten Klungkung terbagi menjadi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Banjarangkan, Kecamatan Klungkung, Kecamatan Dawan, dan Kecamatan Nusa Penida. Pada masing-masing kecamatan tentunya memiliki potensi wisata yang dimana pemerintah kabupaten Klungkung sedang gencar dalam pengembangan potensi wisata yang ada di keempat kecamatan tersebut, dengan program yang disebut City Tour pemerintah kabupaten Klungkung melibatkan beberapa objek wisata seperti Kertha Gosa dan Taman Gili, Goa Lawah, Desa Kamasan, Desa Thingan, Pantai Kusamba, Pantai Watu Klotok, Museum Semarajaya, Museum Seni Klasik Nyoman Gunarsa, Goa Jepang, Nusa Penida, Nusa Lembongan, Monumen Puputan Klungkung, Puri Agung Klungkung, dll. sebagai paket destinasi wisata yang akan ditawarkan kepada wisatawan mancanegara.
Akan tetapi dengan Kelajuan Penduduk yang sangat pesat dari tahun 2012 yaitu 172.900 hingga tahun 2015 mencapai 175.700 (BPS_Klungkung, 2016), maka tingkat kepenatan juga akan semakin meningkat. Sementara itu jenis fasilitas wisata yang mendukung kebutuhan keluarga untuk berekreasi dan bermain masih dirasa sangat kurang. Disisi lain kunjungan wisata Kabupaten Klungkung dari tahun 2003–2015 terus meningkat dari 52.272–372.051. Hanya saja jika dibandingkan dengan kunjungan wisata Kabupaten lain, Klungkung berada di peringkat 8, dalam kata lain berada di posisi 2 terbawah atau di atas Kabupaten Jembrana (BPS_Klungkung, 2015). Hal ini bisa diakibatkan oleh jenis objek wisata yang ada di kabupaten Klungkung masih kurang variatif.
Menurut (BPS_Klungkung, 2016) tercatat jumlah objek wisata menurut jenisnya di kabupaten Klungkung sebanyak 3 Museum, 4 Alam, 1 Monumen, 3 Goa, 7 Pantai, 1 Pentas, 11 lain–lain. Berdasarkan data tersebut bisa dilihat jenis
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | 3 objek wisata yang ada di kabupaten Klungkung lebih banyak berupa objek wisata alam, sejarah, dan edukasi, sedangkan untuk mengurangi tingkat kepenatan terhadap hari–hari kerja dan sekolah yang padat setiap orang butuh melakukan rekreasi yang menyenangkan seperti halnya bermain, berenang, bersantai, memanjakan diri, berbelanja dll. Sementara itu objek wisata yang berjenis taman bermain juga sangat kurang, saat ini fasilitas bermain untuk anak-anak hanya berada di taman kota Semarapura dengan 7 unit permainan anak–anak yang justru berdekatan dengan jalan, yang tentunya tidak memenuhi kriteria keamanan untuk anak–anak. Kegiatan bermain tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak akan tetapi juga bagi remaja dan orang dewasa untuk menciptakan kesenangan batin, disisi lain fasilitas bermain untuk remaja juga masih kurang.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan pengembangan potensi wisata lagi. Pengembangan potensi wisata merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu potensi wisata dengan cara melakukan pembangunan unsur-unsur fisik maupun nonfisik dari sistem pariwisata sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Potensi wisata merupakan segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang mampu menarik wisatawan mancanegara dan lokal untuk berkunjung ke tempat tersebut.
Seperti halnya rencana program City Tour yang tengah direncanakan oleh PEMDA Kabupaten Klungkung, yang dimana didalamnya juga termasuk pengembangan daya tarik wisata kawasan Ex Galian C Klungkung (Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung No. 1 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kab.
Klungkung 2013-2033). Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengharapkan kelak kawasan Ex Galian C Klungkung dengan luas kawasan ± 300 Ha ini akan menjadi sebuah ikon pariwisata Kabupaten Klungkung (Radar_Bali, 2016).
Dalam Rencana Alokasi Ruang Wilayah Ex Galian C juga disebutkan bahwa pemerintah kabupaten Klungkung sudah memiliki rencana berupa masterplan yang dibuat pada tahun 2006 mengenai pengadaan sebuah fasilitas taman hiburan yang akan dikembangkan menjadi Taman Rekreasi Alami dan Buatan seperti Theme Park, Rekreasi Air, Rekreasi Pantai, Sea World, Golf Arena, dll.
Dengan melihat permasalahan yang ada di kabupaten Klungkung yakni kurangnya fasilitas bermain baik di Klungkung maupun Bali Timur maka rencana
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | 4 pengadaan “Theme Park” sebagai taman rekreasi buatan di kabupaten Klungkung harus segera direalisasikan. Sehingga selain memenuhi kebutuhan masyarakat lokal untuk mengisi hari libur dengan bersenang-senang, fasilitas ini juga nantinya akan menarik wisatawan Nasional hingga Internasional. Dengan demikian masyarakat sekitar akan menerima benefit berupa lapangan pekerjaan, serta pemasukan ekonomi bagi PEMDA Kabupaten Klungkung.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan gambaran permasalahan yang telah dipaparkan, terdapat tiga rumusan masalah yang dapat dirangkum yaitu sebagai berikut :
1. Apa saja spesifikasi khusus yang akan direncanakan pada Semarapura Theme Park ini?
2. Bagaimana tema yang sesuai untuk fasilitas Semarapura Theme Park, agar memberikan karakter yang unik dan menarik pada fasilitas Semarapura Theme Park ?
3. Bagaimana program dan konsep yang sesuai dengan kebutuhan perencanaan Semarapura Theme Park ini agar mampu menjadi ikon pariwisata Klungkung ?
1.3. Tujuan
Dari sekian rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam proyek ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menciptakan Semarapura Theme Park yang memiliki karakter, unik dan sesuai dengan kebutuhan rekreasi di Kabupaten Klungkung.
2. Untuk menciptakan Semarapura Theme Park dengan tema yang sesuai dengan keadaan wilayah yang ingin dibangun, sehingga tercipta Theme Park yang membantu eksistensi lingkungan sekitar.
3. Untuk menciptakan Semarapura Theme Park di Kabupaten Klungkung sebagai ikon pariwisata Kabupaten Klungkung, sehingga mampu membantu perekonomian warga lokal, dan pendapatan daerah.
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | 5 1.4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam proses perancangan Semarapura Theme Park ini, antara lain :
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Data–data yang didapat akan dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan sebuah data yang didapat langsung dari perseorangan maupun organisasi tertentu sebagai sumber dan segala hal yang pertama diamati akan dicatat oleh peneliti, Teknik pengumpulan data primer adalah sebagai berikut :
1. Interview/Wawancara
Wawancara dilakukan dengan narasumber yang merupakan para ahli dan tokoh pihak–pihak terkait untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kajian penelitian dan akan digunakan untuk pendekatan dan penganalisisan data. (Sungadji.2010)
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data–data yang dapat mendukung kegiatan penelitian, seperti mengunjungi proyek sejenis dan memahami berbagai fasilitas yang ada didalamnya.
3. Observasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data–data yang dapat mendukung kegiatan penelitian, seperti mengunjungi proyek sejenis dan memahami berbagai fasilitas yang ada didalamnya.
Objek sejenis yang akan digunakan adalah Jatim Park 1, Surabaya Carnival Park, Batu Night Spectaculer, dan Krishna Funtastic Land.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu dari sumber lain seperti buku, majalah, atau bahan literatur yang terkait. Data sekunder diperoleh dengan cara:
1. Studi Kepustakaan
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | 6 Pengumpulan data penunjang sebagai bahan pertimbangan proses perencanaan dan perancangan yang terdiri dari buku–buku, jurnal, majalah, koran, dll. Yang terkait dengan Theme Park.
2. Browsing Internet
Pengumpulan data melalui media internet dengan maksud untuk membantu dan melengkapi gambaran mengenai fasilitas–fasilitas yang terkait dengan Theme Park.
3. Survey Instantional
Pengumpulan data yang diperoleh dari instansi–instansi pemerintah yang berhubungan dengan proyek yang akan dibuat, baik itu berupa peraturan, kebijakan, maupun data–data lain yang dibutuhkan.
1.4.2 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu:
a. Kompilasi Data
Data yang telah dikumpulkan dapat dipilah dan dikelompokkan dengan kriteria data masing–masing, yang kemudian dicari keterkaitan dari data tersebut.
b. Analisis Data
Dari kompilasi data yang didapat, dilakukan analisis dengan berbagai pertimbangan. Adapun teknik analisis yang dibagi menjadi dua cara yaitu:
1. Kualitatif, yaitu mengolah dan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dan membuat diagram seperti menyimpulkan beberapa studi banding dan lain–lain.
2. Kuantitatif, yaitu menganalisis data dengan cara perhitungan matematis.
Pengolahan data yang dilakukan dengan menyederhanakan seluruh data yang telah dikumpulkan, kemudian menyajikan secara sistematis.
Selanjutnya, data–data tersebut diolah, ditafsirkan dan kemudian digunakan dalam tahap perancangan.
c. Sintesis
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | 7 Tahap untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada dengan mengintegrasikan setiap permasalahan yang ada ke dalam kelompok–
kelompok beserta faktor pengaruhnya.
1.5. Sistematika Penulisan
Landasan konseptual dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari pokok–pokok pikiran yang saling berkaitan.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metodologi penelitian yang meliputi teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan yang terakhir adalah mengenai sistematika penulisan yang berupa tahapan-tahapan perumusan ide awal hingga tahap desain yang dituangkan dalam penyusunan bab laporan.
BAB II PEMAHAMAN TEORI
Bab ini membahas mengenai pemahaman terkait teori – teori yang berkaitan dengan Theme Park, studi bangunan sejenis, dan pada akhir bab dijelaskan mengenai spesifikasi umum yang berkaitan dengan judul, pengertian, fungsi, tujuan, fasilitas dan pelaku kegiatan atau civitas.
BAB III STUDI PENGADAAN PROYEK
Bab ini membahas mengenai gambaran umum mengenai lokasi yang terpilih sebagai lokasi perancangan. Aspek bahasan bisa berupa sejarah lokasi, keadaan eksisting lokasi, potensi – potensi yang dapat dikembangkan, serta regulasi yang ada di wilayah lokasi yang akan dibangun, sehingga pada akhir bab menghasilkan sebuah spesifikasi khusus mengenai rancangan Semarapura Theme Park ini.
BAB IV TEMA dan PEMROGRAMAN
Bab ini akan membahas mengenai tema yang diterapkan dalam proses perancangan Semarapura Theme Park, serta pemrograman baik program ruang dan program tapak pada perancangan Semarapura Theme Park.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Semarpura Theme Park
Teknik Arsitektur, Udayana | 8 Bab ini membahas mengenai konsep perancangan yang diterapkan dalam perancangan Semarapura Theme Park, yang terdiri dari konsep pencapaian tapak, konsep zonasi tapak, konsep bentuk, pola, dan orientasi massa, konsep ruang luar, konsep utilitas tapak, konsep tampilan dan material bangunan, dan konsep struktur bangunan.