• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN RESORT DI SABANG DENGAN TEMA ARSITEKTUR EKOLOGI SKRIPSI OLEH: MUHAMMAD ASWIRAN NAHAR DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN RESORT DI SABANG DENGAN TEMA ARSITEKTUR EKOLOGI SKRIPSI OLEH: MUHAMMAD ASWIRAN NAHAR DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)PERANCANGAN RESORT DI SABANG DENGAN TEMA ARSITEKTUR EKOLOGI. SKRIPSI. OLEH: MUHAMMAD ASWIRAN NAHAR 170406048. DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

(2) MEDAN 2021. PERANCANGAN RESORT DI SABANG DENGAN TEMA ARSITEKTUR EKOLOGI. SKRIPSI. OLEH: MUHAMMAD ASWIRAN NAHAR 170406048. DEPARTEMEN ARSITEKTUR.

(3) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021 PERANCANGAN RESORT DI SABANG DENGAN TEMA ARSITEKTUR EKOLOGI. SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur Dalam Departemen Arsitektur Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Oleh MUHAMMAD ASWIRAN NAHAR 170406048.

(4) DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021. PERNYATAAN. PERANCANGAN RESORT DI SABANG DENGAN TEMA ARSITEKTUR EKOLOGI. SKRIPSI. Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.. Medan, 01 Juli 2021.

(5) Muhammad Aswiran Nahar 170406048. Universitas Sumatera Utara.

(6)

(7)

(8)

(9) ABSTRAK. Kepadatan jumlah penduduk dan kesibukan kerja Masyarakat di suatu Kota berpengaruh pada tingkat stres yang dialami oleh Masyarakat, sehingga sedikit sekali waktu untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama Keluarga. Maka dari itu Masyarakat harus menyeimbangkan kehidupan di lingkugan perkotaan dan alam. Salah satu solusinya yaitu dengan berlibur baik itu ke pantai, pegunungan atau ke tempat wisata alam lainnya, seperti pantai yang terletak di Kota Sabang. Kota Sabang memiliki kekayaan alam yang berlimpah mulai dari wisata alam maupun wisata religious. Setiap tahunnya, banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Kota Sabang. Meskipun demikian, Kota Sabang masih membutuhkan perkembangan pada fasilitas publik untuk menunjang pariwisata yang ada di Kota Sabang, seperti Resort. Keyword: resort, kota sabang, wisatawan, pariwisata..

(10) ABSTRACT. The density of the population and the busyness of people's work in a city affect the level of stress experienced by the community, so there is very little time to relax and spend time with family. Therefore, the community must balance life in the urban and natural environment. One solution is to take a vacation either to the beach, mountains or to other natural attractions, such as the beach located in the city of Sabang. The city of Sabang has abundant natural resources ranging from natural tourism and religious tourism. Every year, many tourists, both local and foreign, visit the city of Sabang. Even so, the City of Sabang still needs developments in public facilities to support tourism in the City of Sabang, such as Resorts. Keywords: resort, city of sabang, tourists, tourism.. ii.

(11) KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan judul “Perancangan Resort di Sabang dengan tema Arsitektur Ekologi”. Shalawat beserta salam saya curahkah kepala Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Arsitektur di Universitas Sumatera Utara. Saya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan oleh berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, terutama: 1. Kepada Mama saya Ibu Suzanna tercinta dan Almarhum Papa saya Bapak Juhardi tercinta yang selalu mensupport saya dalam pendidikan dan bidang lainnya dan pembentukan karakter saya dari saya kecil hingga saat ini dan bekerja keras untuk membiayai saya dalam menyelesaikan studi saya di Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara ini. 2. Kepada kedua kakak dan abang saya Kak Dyan Novita dan Kak Zuhra Annisa serta Bang Rauf dan Bang Abi yang selalu memberikan masukan dan nasehat kepada saya agar selalu semangat dalam menyelesaikan pendidikan serta selalu memberi motivasi untuk saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. 3. Kepada Ibu Dr.Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc. IPM selaku dosen pembimbing saya yang selalu membimbing saya dengan baik. Kepada Bapak Ahmad Mansuri ST.Ars, MT. dan Bapak Dicky Andrea Sembiring, ST., MT sebagai dosen penguji saya yang telah memberikan masukan dan saran untuk desain, tugas dan skripsi saya sehingga dapat menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.. iii.

(12) 4. Kepada Tantia Irani Siddik yang selalu menjadi penyejuk hati, penyemangat, penasehat, pelipur lara, dan wanita yang hebat yang selalu menjadi tujuan saya dan support system saya dalam menyelesaikan segala macam tugas dan tanggung jawab saya termasuk dalam skripsi dan desain saya untuk menyelesaikan pendidikan saya di Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara ini. 5. Kepada Muhammad Ichza Naufal, Nazila Mustafa, Melati Sukma, Anni Zahara Putri dan Sitra Yastazia Dipa selaku Abang, Kakak, dan Adik yang selalu mensupport dan menghibur saya dalam menyelesaikan pendidikan saya. 6. Kepada Tondi, Daffa, Bang Iwan, Arya, Dicky, Dimas, Disha, Sofia, Nina, Sherin, Rifqi, Alfi yang sudah memberi semangat dan masukan dalam menyelesaikan Skripsi saya ini.. Medan, 2021 Penulis. Muhammad Aswiran Nahar. iv.

(13) DAFTAR ISI Table of Contents HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………………i HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………..ii PERNYATAAN……………………………………………………………………………iv HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………………..v SURAT HASIL PENILAIAN SKRIPSI………………………………………………….vii ABSTRAK………………………………………………………………………………..viii KATA PENGANTAR ............................................................................................... x DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1. 1.2. Permasalahan Perancangan...................................................................... 2. 1.3. Tujuan Perancangan .................................................................................. 2. 1.4. Sistematika Pembahasan .......................................................................... 2. 1.5. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 3. BAB II STUDI PUSTAKA......................................................................................... 4 2.1. Tinjauan Fungsi ......................................................................................... 4. 2.1.1 2.2. Deskripsi Pengguna ............................................................................ 6. Tinjauan Tema ........................................................................................... 6. 2.2.1. Studi Banding Proyek Sejenis ............................................................. 7. 2.2.2. Studi Banding Tema Proyek Sejenis ................................................. 13. BAB III METODOLOGI .......................................................................................... 15 3.1. Metoda Pemilihan Lokasi ......................................................................... 15. 3.1.1. Tinjauan Terhadap Struktur Kota....................................................... 15. 3.2 Metoda/ Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan/ Tahapan Perancangan ..................................................................................................... 18 3.2.1. Ide Perancangan ............................................................................... 18. 3.2.2. Pengumpulan Data ............................................................................ 18. BAB IV DESKRIPSI PROYEK............................................................................... 21 4.1. Judul Proyek ............................................................................................ 21. 4.1.1. Pengertian dan Penjelasan Proyek ................................................... 21 xii.

(14) 4.2. Batas Kawasan ........................................................................................ 22. 4.3. Fungsi Sekitar/ Eksisting .......................................................................... 23. BAB V ANALISIS DAN KONSEP PERANCANGAN ............................................. 25 5.1. Analisis dan Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang ........................... 25. 5.2. Analisis dan Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak ............................ 27. 5.2.1. Lokasi Tapak ..................................................................................... 27. 5.2.2. Analisa Matahari ................................................................................ 28. 5.2.3. Analisa Kebisingan ............................................................................ 29. 5.2.4. Analisa View ...................................................................................... 29. 5.2.5. Analisa Akses .................................................................................... 30. 5.3. Analisa dan Konsep Tata Ruang Dalam .................................................. 31. 5.4. Analisa dan Konsep Massa dan Perwajahan ........................................... 31. 5.5. Analisa Sistem Struktur dan Konstruksi ................................................... 33. 5.5.1. Struktur dan Konstruksi ..................................................................... 33. 5.5.2. Klasifikasi Bahan Bangunan Ekologis ............................................... 35. 5.6 Analisa Sistem Utilitas ................................................................................. 36 BAB VI KONSEP PERANCANGAN ...................................................................... 41 6.1. Konsep Dasar .......................................................................................... 41. 6.2. Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang................................................ 41. 6.3. Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak ................................................ 44. 6.3.1. Konsep Vegetasi ............................................................................... 44. 6.3.2. Konsep Pencapaian Tapak ............................................................... 44. 6.3.3. Konsep Zoning .................................................................................. 45. 6.3.3. Konsep Ruang Luar........................................................................... 45. 6.4. Konsep Tata Ruang Dalam ...................................................................... 46. 6.5. Konsep Massa Dan Perwajahan .............................................................. 47. 6.6. Konsep Struktur/Konstruksi...................................................................... 48. 6.7. Konsep Sistem Utilitas ............................................................................. 51. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 54. xiii.

(15) DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Hotel Resort…......................................................................................4 Gambar 2.2 Restoran Resort……………………………………………………………5 Gambar 2.3 Kolam Resort………………………………………………………………..5 Gambar 2.4 Taman Bermain……………………………………………………………..6 Gambar 2.5 Site Plan The Ubud Village Resort & Spa……………………………….7 Gambar 2.6 The Ubud Village Resort & Spa…………………………………………..8 Gambar 2.7 The Ubud Village Resort & Spa…………………………………………..9 Gambar 2.8 The Ubud Village Resort & Spa…………………………………...……..10 Gambar 2.9 The Ubud Village Resort & Spa………………………………………....11 Gambar 2.10 Sankara Ubud Resort and Villa………………………………………..13 Gambar 3.1 Pantai Sumur Tiga………………………………………………………..15 Gambar 4.1 Lokasi Pantai Sumur Tiga……………………………………….………..22 Gambar 4.2 Eksisting Pantai Sumur Tiga……………………………………….…….23 Gambar 4.3 Daerah Wisata Sabang…………………………………………………..23 Gambar 5.1 Struktur Organisasi Palm Beach Resort Jepara………………………..24 Gambar 5.2 Blockplan Site……………………………………………………………..27 Gambar 5.3 Analisa Matahari…………………………………………………………..27 Gambar 5.4 Analisa Kebisingan……………………………………………………….28 Gambar 5.5 Analisa View……………………………………………………………….29 Gambar 5.6 Analisa Akses……………………………………………………………..30 Gambar 5.7 Analisa Ruang Dalam…………………………………………………….30 Gambar 5.8 Gubahan Massa dan Perwajahan 1…………………………………….30 Gambar 5.9 Gubahan Massa dan Perwajahan 2…………………………………….31 Gambar 5.10 Gubahan Massa dan Perwajahan 3……………………………………31 Gambar 5.11 Jenis Struktur…………………………………………………………….32 Gambar 5.12 Lubang Atap/Sirkulasi Udara…………………………………………..33 Gambar 5.13 Sirip Dinding……………………………………………………………...33 Gambar 5.14 Jendela Krepyak…………………………………………………………34 Gambar 5.15 Penyusunan Struktur Bangunan Berdasarkan Massa ……………...35 Gambar 6.1 Site Perancangan Resort…………………………………………………39 Gambar 6.2 Pohon Pada Resort……………………………………………………….42 Gambar 6.3 Pencapaian Tapak………………………………………………………..43 xiv.

(16) Gambar 6.4 Konsep Zoning…………………………………………………………….44 Gambar 6.5 Paving Block………………………………………………………………44 Gambar 6.6 Massa dan Perwajahan 1………………………………………………..46 Gambar 6.7 Massa dan Perwajahan 2………………………………………………..46 Gambar 6.8 Massa dan Perwajahan 3………………………………………………..46 Gambar 6.9 Massa dan Perwajahan 4…................................................................47 Gambar 6.10 Pondasi Umpak………………………………………………………….47 Gambar 6.11 Dinding……………………………………………………………………48 Gambar 6.12 Penutup Atap…………………………………………………………….48 Gambar 6.13 Lantai Kayu………………………………………………………………49 Gambar 6.14 Sistem Elektrikal…………………………………………………………49 Gambar 6.15 Jaringan Air Bersih………………………………………………………50. xv.

(17) DAFTAR TABEL. Tabel 5.1 Pendekatan Aktivitas Resort……………………………………………….24 Tabel 6.1 Konsep Kegiatan Program Ruang…………………………………………40 Tabel 6.2 Konsep Ruang Dalam……………………………………..…………......…45. xvi.

(18) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup masyarakat perkotaan saat ini tercermin pada padatnya aktivitas serta tingginya tekanan tekanan dalam pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup. Hal inilah yang menjadi alasan utama bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata dengan tujuan untuk beristirahat dengan menikmati keindahan alam yang tersedia dan sejenak meninggalkan rasa jenuh dari rutinitas sehari-hari. Maka dari itu, dibutuhkan suatu wadah yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yaitu berupa resort. Resort sendiri bertujuan untuk membawa wisatawan masuk kedalam perasaan liburan yang menenangkan dengan memasukkan unsur alam dan budaya dari tempat-tempat terindah yang ada didunia seperti keindahan alam bawah laut seperti yang terdapat di Pulau Weh Sabang. Alasan pemilihan Pantai Sumur Tiga sebagai lokasi Resort adalah karena Pantai ini memiliki air yang jernih dengan air laut berwarna biru kehijauan adalah pemandangan yang sangat menenangkan jiwa. Pohon kelapa yang dihembuskan oleh angin laut pastinya akan membuai Anda saat rebahan di pasir pantai atau duduk di rerumputan dan bawah pohon kelapa. Sementara itu, dilokasi pantai ini juga terdapat situs sejarah peninggalan masa Jepang. Yaitu, banyaknya benteng sisa Pendudukan Jepang meski kurang terawat, namun benteng tersebut masih bisa kita temukan di wilayah pantai Sumur Tiga tersebut. Pantai Sumur Tiga bisa dikatakan sebagai surga untuk Anda yang suka melakukan aktivitas diving dan snorkling dan berselancar angin. Pantai Sumur Tiga Pulau Weh Sabang merupakan kawasan pariwisata bagian timur yang terletak didaerah strategis dimana pantai ini juga terletak pada daerah wisata lainnya. Pantai ini juga dapat dilewati oleh 2 jalan, yaitu jalan dari pelabuhan dan jalan dari pusat kota.. 1.

(19) 1.2. Permasalahan Perancangan Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan Ekologikal Resort? 2. Pendekatan apa yang akan digunakan dalam merancang Resort di Sumur Tiga Sabang? 3. Sampai manakah batasan ruang lingkup geografis perancangan Resort di Pantai Sumur Tiga Sabang?. 1.3. Tujuan Perancangan Maksud dan Tujuan dari Perancangan Resort Sabang adalah: 1. Menentukan tipe Resort seperti apa yang akan dirancang di Pantai Sumur Tiga Sabang. 2. Menentukan pendekatan apa yang akan dipakai pada perancangan Resort di Pantai Sumur Tiga Sabang. 3. Menentukan Konsep apa yang akan dipakai pada perancangan Resort di Pantai Sumur Tiga Sabang.. 1.4. Sistematika Pembahasan Bab I Pendahuluan : Berisi latar belakang perencanaan dan latar belakang, permasalahan perancangan, tujuan, sistematika pembahasan, dan kerangka berpikir. Bab II Studi Pustaka : Berisi tentang tijauan pustaka dan tinjauan tema mengenai “ Interpretasi Arsitektur Eco Futuristik Dalam Perancang Resort Sibolga”. Bab III Metodologi : Berisi tentang metoda pemilihan lokasi dan Metoda/ Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan/ Tahapan Perancangan. Bab IV Deskripsi Proyek : Berisi uraian mengenai penjelasan detail suatu proyek perancangan yang meliputi Judul Proyek Luasan, Batas Kawasan, dan fungsi sekitar/ eksisting Bab V Analisa Perancanga : Berisi tentanag kegiatan analisa, yang meliputi analisa sistem kegiatan/ program ruang, analisa perancangan ruang luar/ 2.

(20) tapak, analisa tat ruang dalam, analisa tata dan perwajahan, analisa sistem struktur/ konstruksi, dan analisa utilitas. Bab VI Konsep Perancanga : Berisi tentang Konsep Dasar, Konsep Sistem Kegiatan/ Program Ruang, Konsep Perancangan Ruang Luar/ Tapak, Konsep Tata Ruang Dalam, Konsep Massa dan Perwajahan, Konsep Sistem Struktur/ Konstruksi, dan Konsep Sistem Utilitas. 1.5. Kerangka Berfikir Latar Belakang Gaya hidup masyarakat perkotaan saat ini tercermin pada padatnya aktivitas serta tingginya tekanan tekanan dalam pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup. Hal inilah yang menjadi alasan utama bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata dengan tujuan untuk beristirahat dengan menikmati keindahan alam yang tersedia dan sejenak meninggalkan rasa jenuh dari rutinitas sehari-hari. Maka dari itu, dibutuhkan suatu wadah yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yaitu berupa resort. Resort sendiri bertujuan untuk membawa wisatawan masuk kedalam perasaan liburan yang menenangkan dengan memasukkan unsur alam dan budaya dari tempat-tempat terindah yang ada didunia seperti keindahan alam bawah laut seperti yang terdapat di Pulau Weh Sabang.. Rumusan Masalah - Apakah yang dimaksud dengan Ekologikal Resort? - Pendekatan apa yang akan digunakan dalam merancang Resort di Sumur Tiga Sabang?. Maksud dan Tujuan - Menentukan tipe Resort seperti apa yang akan dirancang di Pantai Sumur Tiga Sabang. - Menentukan pendekatan apa yang akan dipakai pada perancangan Resort di Pantai Sumur Tiga Sabang.. Pengumpulan Data. Data Primer Observasi. Konsep Data Sekunder Revisi Desain. Studi Pustaka. Wawancara Dokumentasi. Pengumpulan Data. Final Desain. Studi Literatur. 3.

(21) BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Fungsi 1. Resort Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya (Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988). Gambar 2.1 Hotel Resort (sumber: www.idntimes.com, 2018). 2. Restoran Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.11 Tahun 2014, Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.. 4.

(22) Gambar 2.2 Restoran Resort (sumber: www.google.com, 2018). 3.. Kolam Renang Menteri Kesehatan dalam Permenkes No. 061/Menkes/Per/I/1991 dalam Rozanto (2015), tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum menyatakan “kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi, berolah raga serta juga pelayanan lainnya menggunakan air bersih yang telah diolah”.. Gambar 2.3 Kolam Renang Resort (sumber: www.gotravelly.com, 2020). 4. Taman Bermain Anak Taman bermain, taman permainan, atau tempat permainan adalah sebuah tempat yang khusus dirancang agar anak-anak dapat bermain disana. Meskipun tempat bermain biasanya ditujukan kepada anak-anak, beberapa mentargetkan kelompok usia lain. Contohnya, Preußenpark di Berlin dirancang untuk orang-orang berusia 70 tahun ke atas. Tempat bermain mengkecualikan anak-anak di bawah usia tertentu. 5.

(23) Gambar 2.4 Taman Bermain (sumber: https://id.wikipedia.org/, 2008). 2.1.1 Deskripsi Pengguna Kelompok pelaku kegiatan dibedakan berdasarkan umur: 1. Kelompok anak-anak 2. kelompok remaja 3. kelompok dewasa 4. kelompok lansia. Kelompok pelaku ditinjau dari kuantitas pengunjung: 1. Pengunjung yang datang secara individu 2. Pengunjung yang datang dengan kapasitas sedang 3. Pengunjung yang datang dengan kapasitas besar. 2.2. Tinjauan Tema. A. Arsitektur Ekologi Menurut Ernest Haeckle ekologi adalah “ilmu yang mempelajari seluk beluk ekonomi alam, suatu kajian hubungan anorganik serta lingkungan organik di sekitarnya”. Menurut C. Elton (1927) ekologi adalah ilmu yang mengkaji sejarah alam atau perkehidupan alam (natural history) secara ilmiah, Menurut Andrewartha (1961) ekologi adalah ilmu yang membahas penyebaran (distribusi) dan kemelimpahan oraganisme. Sedangkan Eugene P. Odum (1963) menyatakan bahwa ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur dan fungsi alam. Charles J. 6.

(24) Perancangan Resort di Pantai Sumur Tiga Sabang akan menggunakan Pendekatan Arsitektur Ekologi dengan memanfaatkan Alam sekitar, seperti pemakaian material yang bersahabat dengan Alam. Pantai Sumur Tiga Pulau Weh Sabang merupakan kawasan pariwisata bagian timur yang terletak didaerah strategis dimana pantai ini juga terletak pada daerah wisata lainnya. Pantai ini juga dapat dilewati oleh 2 jalan, yaitu jalan dari pelabuhan dan jalan dari pusat kota. 2.2.1 Studi Banding Proyek Sejenis A. The Ubud Village Resort & Spa The Ubud Village Resort & Spa, Resort ini berada di kawasan Nyuh Kuning, Pengosekan dengan luas lahan 5,8 ha. Sebuah lokasi yang sangat dekat dengan Ubud, hanya sekitar 10 menit dari objek wisata Monkey Forest yang menjadi salah satu destinasi wisata utama di kawasan Ubud. Pemilik dari resort ini adalah Agus Wiasa Pande dari Gianyar. Alamat kantornya berada di Jl. Raya Nyuh Kuning, Pengosekan, Ubud, Gianyar. Tipe hunian yang ada pada resort ini berupa villa dengan beberapa tipe kelas yang berbeda. Suasana di dalam resort sendiri dibuat se-privat mungkin. Resort ini bermassa majemuk dan tempat huniannya yang mengikuti topografi site. Masterplan dari The Ubud Village Resort & Spa dapat dilihat pada Gambar. Gambar 2.5 Site Plan The Ubud Village Resort & Spa (Sumber : CD, oleh marketing The Ubud Village Resort& Spa,2018). 7.

(25) Fasilitas yang ditawarkan pada resort ini adalah Main pool and Pool bar, Angkul Angkul Restaurant, Paddy coffee shop, Banjar lobby bar, Kama Karana Spa, A Beauty salon, A Fitness centre, A fully equipped business centre with high speed broadband internet access, Wi-Fi internet hotspots at the garden, main pool and restaurant, Concierge desk, Daily organized recreational and social activities, Wedding concierge. Sedangkan untuk villa, resort ini memiliki 30 villa yang di bedakan menurut kelasnya yaitu, 18 unit Garden Pool Villa, 5 unit Rice Field Pool Villa, 6 unit The Village Suite 1, 1 unit The Village Suite 2. Dari semua fasilitas tersebut The Ubud Village Resort & Spa juga memiliki sawah yang di kelola sendiri yang sekaligus di manfaatkan sebagai view/selling point terhadap wisatawan. Berikut adalah foto-foto fasilitas yang terdapat di resort ini. Garden Pool Villa. Gambar 2.6 The Ubud Village Resort & Spa (Sumber : CD, oleh marketing The Ubud Village Resort& Spa,2018). 8.

(26) Rice Field Pool Villa. Gambar 2.7 The Ubud Village Resort & Spa (Sumber : CD, oleh marketing The Ubud Village Resort& Spa,2018). 9.

(27) The Village Suite 1 dan The Village Suite 2. Gambar 2.8 The Ubud Village Resort & Spa (Sumber : CD, oleh marketing The Ubud Village Resort& Spa,2018). 10.

(28) Gambar 2.9 The Ubud Village Resort & Spa (Sumber : CD, oleh marketing The Ubud Village Resort& Spa,2018). 11.

(29) Analisa dari segi arsitektural yang dilakukan pada saat studi banding pada objek antara lain sebagai berikut : a) Entrance I.. Entrance terletak pada Jl. Raya Nyuh Kuning, Pengosekan, Ubud, Gianyar.. II.. Site entrance tidak terlalu didesain sedemikian rupa hanya permainan sign/penanda yang ada pada area depan.. III.. Entrance pada hunian villa menggunakan desain angkulangkul yang di fungsikan sebagai sarana penyambutan wisatawan.. b) Sirkulasi I.. Alur sirkulasi memakai konsep natah yang dimana pada tengah-tengah hasil pertemuan semua massa dibuatkan sebuah tempat beraktivitas yaitu public pool dan juga green space.. II.. Alur sirkulasi juga mengikuti kontur tanah pada site, terdapat jalan sirkulasi yang naik dan turun pada beberapa segmen.. III.. Alur pengunjung dalam memasuki wilayah diawali oleh lobby sebagai penyambuttamu kemudian masuk pada area natah.. c) Komposisi Massa I.. Menggunakan massa majemuk namun kemajemukan massa dikategorikan menurut fungsi massa. II.. Komposisi massa mengikuti kontur, namun karena kemiringan tidak curam tidak ada cut and fill.. d) Orientasi Massa I.. Orientasi massa lebih mengarah pada view sawah dan juga green space yang ada di tengah site.. II.. Beberapa fasilitas umum seperti area multi fungsi, lobby dan public pool lebih berorientasi pada orientasi introvert.. e) Interior dan Eksterior I.. Konsep bangunan lebih kearah Bali modern, unsur Bali hanya terdapat pada konsep triangga yaitu pemakaian unsur kaki, badan, dan kepala pada bangunan.Konsep lainnya lebih pada berporos ke arsitektur modern 12.

(30) 2.2.2 Studi Banding Tema Proyek Sejenis B. Sankara Ubud Resort and Villa Sankara Ubud Resort and Villa terletak di Br. Kumbuh, Desa Mas, Ubud, Gianyar-Bali dengan fasilitas utama berupa villa dengan massa majemuk. Terdapat juga fasilitas penunjang seperti, swimming pool, the kumbuh restaurant, di duur open lounge, the yoga center, dan the sankara spa. Berikut adalah fotofoto fasilitas yang terdapat di resort ini.. Gambar 2.10 Sankara Ubud Resort and Villa (Sumber : CD, oleh marketing Sankara Ubud Resort and Villa, 2018). 13.

(31) Analisa dari segi arsitektural yang dilakukan pada saat studi banding pada objek antara lain sebagai berikut : a) Entrance . Entrance menuju site menggunakan signage sehingga wisatawan tahu lokasi resort ini walaupun resort ini agak jauh ketengah.. b) Sirkulasi . Alur sirkulasi memakai konsep linier dan kluster, linier dari arah entrance sampai dengan lobby yang beris. ikan fasilitas spa dan. lainnya. Lalu kluster menuju jenis-jenis villa dan fasilitasnnya. . Alur sirkulasi juga mengikuti kontur topografi pada site.. c) Komposisi Massa . Menggunakan massa majemuk namun kemajemukan massa dikategorikan menurut fungsi massa.. . Komposisi massa menyebar mengikuti topografi sehingga tidak terlalu banyak melakukan perusakan pada site asli.. d) Orientasi Massa . Orientasi massa unit-unit villa dominan lebih mengarah pada view sungai.. . Beberapa fasilitas standarroom lebih berorientasi pada orientasi introvert. Orientasi ini mengarah kepada fasilitas penunjang seperti public pool.. e) Interior dan Eksterior . Konsep bangunan lebih kearah Bali modern, unsur Bali hanya terdapat pada konsep triangga yaitu pemakaian unsur kaki, badan, dan kepala pada bangunan.Konsep lainnya lebih pada berporos ke arsitektur modern.. 14.

(32) BAB III METODOLOGI 3.1. Metoda Pemilihan Lokasi Pantai Sumur Tiga berlokasi di pantai timur Pulau Weh atau sekira 15 menit. dari Kota Sabang, tepatnya di Kecamatan Ie Meule, Sukajaya, Sabang, Pulau Weh, Provinsi Aceh. Konon kaatnya, asal muasal nama Pantai Sumur Tiga ini dikarenakan memiliki tiga sumur air tawar disana. Sehingga oleh sebab iu tempat itu dinamai dengan nama Pantai Sumur Tiga. Pantai Sumur Tiga memiliki karakteristik yang berbeda dengan Pantai Iboih atau pun Pantai Gapang. Pasir di Pantai Sumur Tiga lebih putih berkilau bak kristal dan lembut meskipun airnya sedikit berombak. Panorama pantainya membentangkan laut biru dipadu angin sepoi yang menggerakkan nyiur di pinggir pantai.. Gambar 3.1 Pantai Sumur Tiga (sumber: http://disbudpar.acehprov.go.id/2015). 3.1.1 Tinjauan Terhadap Struktur Kota Struktur Kota merupakan Kota sebagai tempat hidup dan berkembang masyarakat beragam yang tinggal di dalamnya pastinya memiliki berbagai fungsi penyedia layanan, perumahan tempat masyarakat tinggal, dan industri tempat orang orang bekerja. Bagaimana fungsi fungsi ini diatur dalam hubungannya dengan satu sama lain.. 15.

(33) 1.. Data Kota Sabang A. Demografi Kota Sabang terdiri dari 2 (dua) kecamatan dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebesar 10.653 jiwa. Adapun jumlah penduduk Kecamatan Sukajaya dengan jumlah penduduk sebesar 15.542 jiwa, dengan distribusi terbesar terdapat di Gampong Cot Ba’U 5.510 jiwa dan terendah di Gampong Berawang sebesar 305 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk Kecamatan Sukakarya sebesar 15,111 jiwa, dengan distribusi terbesar di Gampong Kuta Ateuh sebesar 4.346 jiwa, dan terendah di Gampong Iboh yaitu sebesar 696 jiwa. Jumlah penduduk Kota Sabang pada tahun 2004 berjumlah 28.657 jiwa dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 30.653 jiwa. Dengan demikian selama kurun waktu tersebut terjadi pertumbuhan penduduk Kota Sabang relatif besar yaitu 2,13 % per-tahun. Selama kurun waktu tersebut (tahun 2004-2010) pertumbuhan terbesar di Kecamatan Sukajaya sebesar 1,35% pada periode tahun 2004-2010, sedangkan di Kecamatan Sukakarya pada periode tahun 2004-2010 sebesar 1,02% B. Pariwisata Gugusan lima pulau yang membentuk wilayah administrasi Kota Sabang menyimpan banyak pesona yang layak dipromosikan ke mancanegara. Jenis wisata yang ada di Kota Sabang, yaitu wisata bahari (snorkling dan diving), wisata sejarah (bangunan peninggalan Belanda dan Jepang, seperti: rumah, benteng, gua, rumah sakit, tempat pemandian dan lain sebagainnya), wisata budaya (kuliner, kesenian, Tugu KM ”0” Indonesia), wisata agro (perkebunan salak), dan wisata geologi seperti: fenomena hirothermal, dan geothermal), wisata alam lain seperti keberadaan air terjun, dan objek lainnya. Secara umum zona wisata di Kota Sabang dapat terdiri dari: 1. Zona Barat: Ujoeng Ba’u yang merupakan titik 0 km Indonesia, Iboih – Gapang, Lheung Angen atau Gua Sarang. 2. Zona Utara: Kawasan Kota Lama Sabang, Dermaga Sabang, Danau Aneuk Laot, Kawasan Sabang Fair, Pantai Kasih, Tapak Gajah, hidrothermal Pria Laot dan lain-lain. 16.

(34) 3. Zona Timur: Kawasan Sumur Tiga, Ujoeng Kareung, Benteng Jepang dan Pantai Anoe Itam dan lain-lain. 4. Zona Selatan: Pemandian air panas Keuneukai, Penangkaran Ikan Kerapu, Pasir Putih, Demplot Bango, Geothermal Jaboi, Pelabuhan Balohan. Kedepan, akan dikembangkan beberapa kawasan wisata baru, yakni: I.. Pulau Klah sebagai destinasi pariwisata baru yang mengakomodir pengembangan wisata kelautan (taman tematik) dan juga merupakan kawasan untuk ajang promosi: International Trade and Promotion Center (ITPC) dengan luas total 11 Ha; dan. II.. Gua Sarang di Paya sebagai kawasan resort dan lapangan golf internasional dengan luas 200 Ha. Kawasan ini direncanakan menjadi kompleks resort atau peristirahatan dengan fasilitas beberapa hotel bintang 5 yang didukung pula oleh adanya lapangan golf internasional.. Tabel Jumlah Wisatawan Asing dan Lokal di Kota Sabang Tahun 2013. Bulan. Wisatawan Asing. Lokal. (1). (2). (3). 2012 2011 2010 2009. 133 140 975 818 182 182 139 145 120 1266 128 420 4648 4622 5889 3932 3696. 35829 28080 30456 30209 30179 31150 31013 30428 28515 48790 35143 41432 401224 212165 96738 121646 120102. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah. Sumber: Website BPS Kota Sabang. 17.

(35) 3.2. Metoda/ Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan/ Tahapan Perancangan Kajian pada perancangan ini berdasarkan atas metode deskriptif analisis.. Metode ini berupa paparan/deskripsi yang terjadi saat ini disertai dengan literaturliteratur yang mendukung teori-teori yang dikerjakan. Analisa data bisa dilakukan secara kuantitatif. Dengan menggunakan metode deskriptif yang membahas teknik-teknik pengumpulan, pengolahan atau analisa dan penyajian terhadap sekelompok data. Analisis data secara kualitatif dilakukan berdasarkan logika dan argumentasi yang bersifat ilmiah. Langkahlangkah ini meliputi survey objek-objek komparasi, lokasi tapak untuk mendapatkan data-data dan komparasi yang berhubungan dengan objek perancangan. 3.2.1 Ide Perancangan Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Hotel Resort, diuraikan dalam beberapa tahap sebagai berikut: pertama, proses pencarian ide. Proses pencarian ide dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pencarian ide/gagasan dengan menyesuaikan informasi seberapa besar peluang. perancangan. Hotel. Resort. mengakomodasi. keinginan. masyarakatnya sehingga lahirlah suatu gagasan untuk merencanakan fasilitas Hotel Resort. 2. Pemantapan ide perancangan melalui penelusuran informasi dan datadata arsitektural maupun non-arsitektural dari berbagai pustaka dan media sebagai bahan perbandingan dalam pemecahan masalah. 3. Dari pengembangan ide perancangan yang diperoleh kemudian diekspresikan dalam bentuk sebuah gambar.. 3.2.2 Pengumpulan Data 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh melalui proses pengambilan data secara langsung pada lokasi, dengan cara sebagai berikut: a. Metode Observasi. 18.

(36) Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan sistematis mengenai halhal penting terhadap Ekologikal Resort serta pengamatan terhadap masalah-masalah yang ada secara langsung. Dengan adanya survei lapangan didapat data-data yang sistematis melalui kontak langsung dengan masyarakat yang ada di sekitar tapak, yaitu dengan melakukan. indentifikasi. karakter-karakter. masyarakat. guna. mengetahui kedudukannya terhadap Ekologikal Resort. Pelaksanaan survei ini dilaksanakn secara langsung. Survei ini berfungsi untuk mendapatkan data berupa: I.. Kondisi alam dan kondisi fisik kawasan perancangan. II.. Pengamatan. aktivitas,. dokumentasi. gambar. dengan. menggunakan kamera. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil gambar dari tapak untuk perancangan Ekologikal Resort yang. diteliti.. Pengambilan. gambar. obyek. dilakukan. dengan. menggunakan kamera atau dengan sketsa gambar. Metode ini dilakukan untuk memperkuat metode sebelumnya, yaitu metode observasi, agar lebih memperjelas data-data yang akan digunakan dalam analisis.. 2. Data Sekunder Yaitu data atau informasi yang berkaitan langsung dengan perancangan Ekologikal Resort tetapi sangat mendukung program perancangan, meliputi: a. Studi pustaka/studi literature Metode. pustaka. yaitu. metode. pengumpulan. data. dengan. menggunakan atau mengambil dari buku-buku dan internet sebagai sumber bacaan dan referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Data yang diperoleh dari studi pustaka ini, baik dari teori, pendapat ahli, serta peraturan dan kebijakan pemerintah menjadi dasar perencanaan sehingga dapat memperdalam analisa.. 19.

(37) Data yang diperoleh dari penelusuran literatur bersumber dari data internet, buku, majalah, brosur/pamflet, film dokumenter, dan aturan kebijakan pemerintah. Data ini meliputi: I.. Data atau literatur tentang kawasan dan tapak yang terpilih berupa peta wilayah, peraturan pemerintah yaitu RDRTK Kota Sabang. data ini selanjutnya digunakan untuk menganalisis kawasan tapak.. II.. Literatur tentang proyek yang diambil, yaitu Resort.. III.. Literatur mengenai tema regionalisme daerah setempat.. b. Studi Komparasi Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai bangunan sejenis dan tema sejenis yang ada. Dalam pengumpulan data dan pengolahan data, data sekunder diperoleh tanpa pengamatan langsung tetapi menunjang proses kajian terhadap permasalahan.. 20.

(38) BAB IV DESKRIPSI PROYEK 4.1. Judul Proyek. Judul Proyek. : Perancangan Resort di Sabang Dengan Tema Arsitektur. Ekologi Tema Proyek. : Arsitektur Ekologi. Lokasi Proyek. : Pantai Sumur Tiga Sabang. 4.1.1 Pengertian dan Penjelasan Proyek Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya (Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988). Berikut adalah resort menurut para ahli: I.. Mill (2002:27) mengatakan resort sebagai tempat orang untuk pergi berekreasi.. II.. Coltmant (1895:95) menuturkan bahwa resort didesain untuk para wisatawan yang berekreasi. Resort ini dapat berupa resort yang sederhana maupun resort yang mewah, dan dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan, mulai keluarga bahkan sampai kebutuhan bisnis. Resort biasanya berada di tempat-tempat dengan latar belakang keadaan alam pantai atau lokasi tempat fasilitas seperti lapangan golf dan lapangan tenis disediakan.. III.. Pendit (1999) mengungkapkan bahwa resort adalah tempat menginap yang memiliki fasilitas khusus untuk bersantai dan berolahraga seperti tenis, golf, tracking, dan jogging. Bagian concierge berpengalaman mengetahui betul seluk-beluk lingkungan resort, jika ada tamu yang hitchhiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam resort ini.. IV.. Dirjen Pariwisata (1988:13) menjelaskan bahwa resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk seseorang di luar tempat tinggalnya 21.

(39) dengan tujuan antara lain mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Hal ini dapat juga dikaitkan dengan kegiatan seperti olahraga, kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha lainnya. V.. O’Shannessy, et al (2001:5) mengartikan resort sebagai sebuah jasa pariwisata yang setidaknya di dalamnya terdapat lima jenis pelayanan, yaitu akomodasi, pelayanan makanan dan minuman, hiburan, outlet penjualan, serta fasilitas rekreasi. Pasar dari usaha resort ini adalah pasangan (couple), keluarga (families), pasangan yang berbulan madu (honeymoon couples), dan juga individu (single).. VI.. Murdhanti (2011) menyebut resort sebagai hotel yang letaknya berada di daerah pegunungan, di tepi aliran sungai, di tepi pantai, dan tepi danau.. VII.. A.S. Hornby (1974) mengutarakan resort sebagai tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dan pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya.. 4.2. Batas Kawasan Perancangan Resort di Pantai Sumur Tiga Sabang akan menggunakan. Pendekatan Arsitektur Ekologi dengan memanfaatkan Alam sekitar, seperti pemakaian material yang bersahabat dengan Alam. Pantai Sumur Tiga Pulau Weh Sabang merupakan kawasan pariwisata bagian timur yang terletak didaerah strategis dimana pantai ini juga terletak pada daerah wisata lainnya. Pantai ini juga dapat dilewati oleh 2 jalan, yaitu jalan dari pelabuhan dan jalan dari pusat kota. Dari segi geografis Indonesia, wilayah Kota Sabang berada pada 95°13'02"95°22'36" BT, dan 05°46'28"-05°54'-28" LU, merupakan wilayah administratif paling utara, dan berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand, dan India. Wilayah Kota Sabang dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat.. 22.

(40) 1. Lokasi : Jl. K.H Agus Salim, Kecamatan Ie Meulee. 2. Perkiraan Luasan Tapak : ± 35.000 m 2 (± 3,5 Ha) I.. KDB : 40. II.. GSB : 5-6m dengan lebar jalan 8. III.. GSP : 100. IV.. KLB : 2 lantai. 3. Batas-Batas Tapak Perencanaan I.. Utara = Lahan kosong (kontur). II.. Timur = Laut Andaman. III.. Selatan = Cottage. IV.. Barat = Permukiman. 4.3. Fungsi Sekitar/ Eksisting Lokasi yang akan di bangun Ekologikal Resort yaitu di Jalan K.H Agus Salim,. Kecamatan Ie Meulee. Perkiraan Luasan Tapak : ± 35.000 m 2 (± 3.5 Ha). dan Batas-Batas Tapak yaitu: Utara = Lahan kosong (kontur), Timur = Laut Andaman, Selatan = Cottage, Barat = Permukiman.. SITE. Gambar 4.1 Lokasi Pantai Sumur Tiga (sumber: google maps. Pantai sumur tiga). 23.

(41) Permukiman. Site Perkantoran Perkantoran. Gambar 4.2 Eksisting Pantai Sumur Tiga (sumber: google maps. Pantai sumur tiga). Gambar 4.3 Daerah wisata di Sabang (Sumber : Arsip Budpar Kota Sabang, 2014). 24.

(42) BAB V ANALISIS DAN KONSEP PERANCANGAN. 5.1. Analisis dan Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang. Gambar 5.1 Struktur Organisasi Palm Beach Resort Jepara (Sumber : Survey Lapangan). Tabel 5.1 Pendekatan Aktivitas Resort No. Pelaku. Aktivitas. 1. Pengunjung yang tidak nginap. - Datang. - Parkir. - Membeli tiket. - Bersantai, makan, rekreasi - Menggunakan toilet. - Parkir. - Pulang.. 2. Pengunjung yang nginap. - Datang. - Parkir. - Check-in - Menginap.. 25.

(43) - Makan, bersantai, rekreasi. - Menggunakan kamar mandi. - Check-out. - Parkir. - Pulang.. 3. Manager. - Mengatur dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan operasional resort. - Mengadakan rapat. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 4. Asisten manager. - Mengatur dalam penyediaan kamar. - Mengatur kelancaran house keeping. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 5. Bagian front Office. - Melayani pemesanan kamar resort. - Melayani penanganan barang – barang tamu resort. - Melayani informasi resort. - Melayani check-in dan check-out tamu resort. - Melayani pembayaran kamar. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 6. Bagian Housekeeping. - Membersihkan kamar tamu resort. - Membersihkan ruang publik resort. - Menyediakan linen untuk operasional resort. 26.

(44) - Melayani pemeliharaan linen. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 7. Bagian Food and Beverage. - Melayani pemesanan makanan dan minuman. - Menyediakan makanan dan minuman resort. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 8. Bagian Engineering. - Memeriksa Mechanical Electrical Resort. - Memelihara fasilitas resort. - Memperbaiki fasilitas resort yang rusak. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 9. Bagian Accounting. - Membuat laporan pembukuan resort. - Memeriksa pembukuan resort. - Menggunakan toilet.. 10. Bagian Human Resource departement. - Mengelola dan mengatur kepegawaian resort. - Melatih karyawan resort. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. Sumber : Analisa Penulis 2021. 5.2. Analisis dan Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak. 5.2.1 Lokasi Tapak Lokasi yang akan di bangun Ekologikal Resort yaitu di Jalan K.H Agus Salim, Kecamatan Ie Meulee. Perkiraan Luasan Tapak : ± 35.000 m 2 (± 3,5 Ha). dan. 27.

(45) Batas-Batas Tapak yaitu: Utara = Lahan kosong (kontur), Timur = Laut Andaman, Selatan = Cottage, Barat = Permukiman.. Gambar 5.2 Bloklan Site (Sumber : Penulis). 5.2.2 Analisa Matahari. Gambar 5.3 Analisa Matahari (Sumber : Penulis). 28.

(46) Cahaya Matahari tidak dapat masuk secara langsung ke tapak, dikarenakan terdapat beberapa pohon dan Bangunan sekitar yang menghalangi masuknya cahaya ke tapak. 5.2.3 Analisa Kebisingan Kebisingan pada tapak dapat memengaruhi konsep pada perancangan Resort. Kebisingan terbesar berasal dari Jalan KH Agus Salim dikarenakan jalan tersebut adalah jalan utama untuk meangakses ke tapak.. Gambar 5.4 Analisa Kebisingan (Sumber : Penulis). 5.2.4 Analisa View. Gambar 5.5 Analisa View (Sumber : Penulis). 29.

(47) Analisa view pada tapak dapat memengaruhi konsep pada perancangan Resort. View dapat memengaruhi konsep fasad Bangunan, orientasi dan juga bukaan terhadap Bangunan resort yang akan di rancang. 5.2.5 Analisa Akses Untuk menuju ke tapak, maka jalan yang dapat diakses yaitu melalui Jalan KH Agus Salim.. Gambar 5.6 Analisa Akses (Sumber : Penulis). 5.2.6 Potensi Tapak I.. Terletak di lokasi kawasan yang cukup strategis.. II.. Lokasi yang memiliki potensi wisata yang alami seperti laut dangkal sepanjang 30 meter, karang dan ikan dengan jenis yang beranekaragam.. III.. Lokasi yang diperuntukan untuk Pariwisata.. IV.. Lokasi dekat dengan fasilitas umum seperti jalan utama dan pusat kota.. V.. Lokasi dekat dengan daerah wisata lainnya seperti Pantai Anoi Itam, Benteng Jepang, Danau Aneuk Laot dan pemandian air panas.. VI.. Kondisi dan luas lahan yang cukup besar untuk mengembangkan kegiatan dan masih berupa lahan kosong yang besar.. VII.. Berada di lingkungan pemukiman yang bersahabat yang ikut menjaga dan melestarikan kawasan pariwisata ini.. VIII.. Pemukiman warga yang ada dikota Sabang sekarang menggunakan bahan material rumah biasa seperti batu bata, semen, keramik dan genteng. 30.

(48) 5.3. Analisa dan Konsep Tata Ruang Dalam. Diagram Analisa Ruang Dalam. Gambar 5.7 Analisa Ruang Dalam (Sumber : Penulis). 5.4. Analisa dan Konsep Massa dan Perwajahan Tatanan massa dan Perwajahan adalah perletakan massa bangunan. majemuk pada suatu site,yang ditata berdasarkan zona dan tuntutan lain yang menunjang Tata letak massa bangunan ini berdasarkan zonasi, juga harus dibuat berdasarkan alur sirkulasi yang saling terkait. Massa sebagai elemen site dapat tersusun dari massa berbentuk bangunan dan vegetasi; kedua – duanya baik secara individual maupun kelompok menjadi unsur pembentuk ruang out door. (Sumber : Kustianingrum, Dwi. 2012). Gambar 5.8 Gubahan Massa dan Perwajahan 1 (Sumber : Penulis). 31.

(49) Gambar 5.9 Gubahan Massa dan Perwajahan 2 (Sumber : Penulis). Gambar 5.10 Gubahan Massa dan Perwajahan 3 (Sumber : Penulis). Bangunan Resort tersebut berbentuk multi massa dengan ada Bangunan utama di antara Bangunan villa resort. Orientasi resort menghadap ke pantai untuk mendapatkan view yang indah.. 32.

(50) 5.5. Analisa Sistem Struktur dan Konstruksi. 5.5.1 Struktur dan Konstruksi Jenis struktur dan konstruksi yang digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan bangunan. Jenis struktur ada 3 jenis, yaitu : I.. Struktur bangunan massif. II.. Struktur pelat dinding sejajar. III.. Struktur bangunan rangka. Gambar 5.11 Jenis Struktur (Sumber : Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius). Konstruksi lantai, konstruksi dasarnya berupa pelat beton memiliki kapasitas penyimpan panas yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi iklim dan kenyamanan di dalam ruang. Pada konstruksi dinding, sebaiknya disertai dengan perlindungan atap sengkuap atau tanaman peneduh untuk terhindar pemanasan dari luar, selain itu dapat pula digunakan second skin atau dinding masif tebal untuk menyerap dan mereduksi panas. Pada konstruksi atap, sebaiknya berbentuk pelana sederhana (tanpa adanya jurai luar dan dalam) untuk mengalirkan air hujan dengan mudah. Selain itu pada bagian atap juga disertai dengan adanya rongga udara untuk mengeluarkan suhu panas dari dalam ruangan.. 33.

(51) Gambar 5.12 Lubang Atap/ Sirkulasi Udara (Sumber : Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius). Perlindungan gedung terhadap matahari yang paling sederhana adalah dengan cara menanam pohon peneduh di sekitar gedung. Perlindungan pembukaan dinding dapat dilakukan dengan penonjolan atap atau dengan menggunakan sirip tetap yang horizontal, tegak, atau keduanya.. Gambar 5.13 Sirip Dinding (Sumber : Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius). Pembukaan dinding terhadap matahari dapat pula dilakukan dengan penggunaan loggia (serambi yang tidak menonjol, melainkan mundur ke dalam gedung) sehingga jendela tidak terkena sinar matahari secara langsung. Di sisi lain, perlindungan yang bergerak dapat berbentuk kerai, jendela krepyak, atau konstruksi lamel.. 34.

(52) Gambar 5.14 Jendela Krepyak (Sumber : Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius). Fentilasi udara secara aktif dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip angin bergerak dan pengudaraan ruang (cross-ventilation). Hal ini perlu diketahui bahwa udara akan bergerak langsung melalui jalan terpendek dari lubang masuk ke lubang keluar. Penyegaran udara dalam ruang dapat pula memanfaatkan peralatan penangkap angin sederhana seperti kincir angin, cerobong angin yang bergerak, atau cerobong angin yang mati, atau bahkan dapat menggunakan menara angin yang berfungsi seperti cerobong angin skala besar yang dapat menangkap angin dari segala arah. 5.5.2 Klasifikasi Bahan Bangunan Ekologis Klasifikasi bahan bangunan dapat dikatakan ekologis jika memenuhi syaratsyarat sebagai berikut : I.. Eksploitasi dan pembuatan (produksi) bahan bangunan menggunakan energi sesedikit mungkin.. II.. Tidak mengalami perubahan bahan (transformasi) yang tidak dapat dikembalikan kepada alam.. III.. Eksploitasi, pembuatan (produksi), penggunaan dan pemeliharaan bahan bangunan sesedikit mungkin mencemari lingkungan.. IV.. Bahan bangunan berasal dari alam lokal (berasal dari tempat yang dekat).. Dalam proses pembangunan tidak dapat dipungkiri bahwa membutuhkan kecanggihan teknologi masa kini. Namun demikian, teknologi yang ekologis selalu mengutamakan keseimbangan antara teknologi dan lingkungan. Penyusunan sistem struktur dan konstruksi bangunan dapat dirancang dengan memperhatikan 35.

(53) masa pakai bagian-bagian bangunan sehingga bangunan dapat dibangunan kembali atau diubah setiap saat sesuai dengan kebutuhan.. Gambar 5.15 Penyusunan Struktur dan Konstruksi Bangunan Berdasarkan Masa Pakai Bahan (Sumber : Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius). 5.6 Analisa Sistem Utilitas Sistem utilitas bangunan menerapkan utilitas transportasi verticalutilitas lampu / penerangan buatan, utilitas air bersih dan kotor, sistem keamanan, dan sistem penanggulangan kebakaran. A. Sistem Air Bersih Air bersih yang digunakan diperoleh dari PAM, system water treatment maupun sumur artesis yang ditampung dalam ground reservoir. Untuk pendistribusian air bersih ke seluruh ruangan ada dua macam alternatif, yaitu: I.. Up Feed distribution. Pada sistem ini pendistribusian air diperoleh dari air yang ditampung pada ground reservoir yang kemudian dipompa untuk didistribusikan ke seluruh ruangan. Sistem ini baik jika diterapkan dalam bangunan bertingkat rendah dan sedang yang terletak pada tapak yang cukup luas.. II.. Down feed distribution Pada sistem ini air dari ground reservoir dipompa ke atas dan ditampung pada roof reservoir untuk kemudian didistribusikan ke bawah dengan memanfaatkan gravitasi bumi. Sistem ini efektif diterapkan untuk bangunan bertingkat banyak, karena dalam sistem ini penzoningannya lebih mudah jika dilakukan dalam satu bangunan. 36.

(54) B. Sistem Air Kotor Pada jaringan air kotor, terdapat pemisahan antara grey water dan black water. Grey water merupakan air kotor yang berasal dari air hujan. Air ini akan disalurkan langsung ke sistem kepembuangan kota. Sedangkan sistem pada black water yaitu dari WC dan dari kegiatan service. Air dari WC akan dialirkan ke septitank untuk diendapkan. Sedangkan air dari kegiatan service akan mendapat perlakuan sama seperti air hujan, yaitu disalurkan ke sistem pembuangan kota. C. Sistem Pemadam Kebakaran Instalasi pemadam api pada bangunan ini menggunakan peralatan pemadam api instalasi tetap. Sistem deteksi awal bahaya (Early Warning Fire Detection), yang secara otomatis memberikan alarm bahaya atau langsung mengaktifkan alat pemadam. Terbagi atas dua bagian, yaitu system otomatis dan sistem semi otomatis. Pada sistem otomatis, manusia hanya diperlukan untuk menjaga kemungkinan lain yang terjadi. Sistem deteksi awal terdiri dari: I.. Sistem Pendeteksi Sistem deteksi awal terdiri dari: o Alat deteksi asap (smoke detector) Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm bila ada asap di ruang tempat alat tersebut dipasang. o Alat deteksi nyala api (flame detector) Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultraviolet yang dipancarkan nyala api tersebut.. II.. Sistem Perlawanan Sistem ini menggunakan alat-alat seperti: . Sprinkle, yang menyemprotkan air jika ada kenaikan suhu ruangan yang disebabkan oleh kebakaran, bekerja dengan sistem pompa otomatis dan dipasang pada jarak tertentu di dalam ruangan. Karena beberapa kelompok. bangunan. merupakan. bangunan. yang. memiliki arsip maka digunakan dua macam jenis sprinkle, yaitu : dengan air (dari roof tank) dan dengan dry chemical. . Hydrant box/hose reel, yang merupakan pipa penyiram yang ditempatkan pada kotak kaca yang dipasang pada dinding dengan jangkauan pelayanannya 15-30 meter.. . Hydrant pillar, yaitu alat pemadam kebakaran yang berada di luar bangunan dan dapat melayani seluas 400 37.

(55) m2. Hidran di ruang luar menggunakan katup pembuka dengan diameter 4” untuk 2 kopling, diameter 6” untuk 3 kopling dan mampu mengalirkan air 250 galon/menit atau 950 liter/menit untuk setiap kopling. . Fire Extinghuiser, berupa tabung yang berisi zat kimia, penempatan. setiap. 20-25. meter. dengan. jarak. jangkauan seluas 200-250 cm D. Jaringan Sampah Untuk banguan Hotel Resort, biasanya karyawan kebersihan mengambil sampah dari tiap unit ruangan dan titik – titik peletakan kantung sampah untuk dimasukkan ke tempat penampungan sampah sementara, setelah itu sampah-sampah tersebut akan dialihkan ke luar tapak oleh Dinas Kebersihan Kota yang selanjutnya dibuang ke TPA. Perletakan titik Tempat Pembuangan Sampah Sementara diletakkan dekat dengan jalur servis. E. Sistem Keamanan Bangunan Sistem keamanan bangunan yang diterapkan terhadap bangunan dan penghuni adalah dengan penggunaan Building Management System (BMS) yaitu suatu software sistem jaringan terintegrasi dimana yang dapat digunakan untuk mengitegrasikan seluruh sistem yang ada di dalam bangunan. Adapun penerapan BMS pada bangunan ini antara lain fire alarm system, Buliding Automated System, dan CCTV. F. Sistem Transportasi Bangunan Sistem transportasi yang ada pada bangunan ini terdiri dari dua, yaitu sistem horizontal dan vertikal. Untuk sistem horizontal antara masa bangunan dihubungkan dengan selasar atau koridor, sedangkan untuk sistem vertikal dengan menggunakan tangga, dan ramp. Berikut persyaratan anak tangga yang dianjurkan: I.. Lebar tangga minimal 120 cm setiap jalur. II.. Lebar anak tangga minimal 30 cm.. III.. Tinggi anak tangga 18 cm.. IV.. Terdapat bordes sebagai area istirahat setiap 10 anak tangga.. 38.

(56) Untuk difable terdapat ramp sebagai sistem transportasi dalam bangunan, perancangan ramp memiliki persyaratan sebagai berikut : I.. Lebar ramp minimal 125 cm.. II.. Sudut kemiringan 12 derajat. III.. Ketinggian handrail minimal 80 cm.. G. Sistem Penyediaan dan Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari energy yang dihasilkan oleh panel surya dan PLN yang disalurkan ke gardu utama. Setelah melalui transformator (trafo), aliran tersebut didistribusikan ke tiap-tiap unit ruang dan fasilitas, melalui meteran yang letaknya jadi satu ruang dengan ruang panel (hal ini dimaksudkan untuk memudahkan monitoring). Untuk keadaan darurat disediakan generator set yang dilengkapi dengan automatic switch system yang secara otomatis (dalam waktu kurang dari 5 detik) akan langsung menggantikan daya listrik dari sumber utama PLN yang terputus. H. Sistem Pencahayaan Sistem Pencahayaan yang digunakan adalah sistem pencahayaan alami dan buatan. Sistem pencahayaan alami dilakukan dengan pemanfaatan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan melalui lubang-lubang cahaya. Sedangkan sistem pencahayaan buatan menggunakan system general lighting dan spotlight. General lighting digunakan untuk memberikan pencahayaan yang merata dan spotlight digunakan pada spot-spot sculpture dan pajangan-pajangan. I. Sistem Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara menggunakan sistem pengkondisian udara alami dan buatan. Penghawaan alami dilakukan dengan memanfaatkan hawa dingin dataran tinggi tersebut dengan membuka jendela yang dilindungi kasa agar tidak termasuki nyamuk. Sedangkan pengkondisian udara buatan menggunakan tungku perapian kayu bakar karena di sekitar Wonosobo terdapat beberapa penghasil kayu. J. Sistem Komunikasi Berdasarkan penggunaannya, system telekomunikasi dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu: . Komunikasi Internal Komunikasi yang terjadi dalam satu bangunan. Alat komunikasi ini antara lain intercom, handy talky (untuk penggunaan individual dua arah). Biasanya digunakan 39.

(57) untuk komunikasi antar pengelola atau bagian keamanan. Untuk sistem ini menggunakan PABX (Private Automatic Branch Exchange). . Komunikasi Eksternal Komunikasi dari dan keluar bangunan. Alat komunikasi ini dapat berupa telepon maupun faximile. Biasanya digunakan untuk komunikasi keluar oleh pengelola.. 40.

(58) BAB VI KONSEP PERANCANGAN. 6.1. Konsep Dasar Konsep perancangan Resort di Sabang ini adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Kesimpulan diperoleh berdasarkan kesesuaian dengan tema Arsitektur Ekologi, kesesuaian dengan objek rancangan serta kesesuaian dengan kondisi tapak. Resort Sabang terletak di jalan KH. Agus Salim Kecamatan Ie Meulee Perkiraan Luasan Tapak : ± 35.000 m 2 (± 6,1 Ha). SITE. Gambar 6.1 Site Perancangan Resort (Sumber : Penulis). 6.2. Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang. Tabel 6.1 Konsep Kegiatan Program Ruang No. Pelaku. Aktivitas. 1. Pengunjung yang tidak nginap. - Datang. - Parkir. - Membeli tiket. - Bersantai, makan, rekreasi - Menggunakan toilet. - Parkir. - Pulang.. 2. Pengunjung yang nginap. - Datang. - Parkir. - Check-in 41.

(59) - Menginap. - Makan, bersantai, rekreasi. - Menggunakan kamar mandi. - Check-out. - Parkir. - Pulang.. 3. Manager. - Mengatur dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan operasional resort. - Mengadakan rapat. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 4. Asisten manager. - Mengatur dalam penyediaan kamar. - Mengatur kelancaran house keeping. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 5. Bagian front Office. - Melayani pemesanan kamar resort. - Melayani penanganan barang – barang tamu resort. - Melayani informasi resort. - Melayani check-in dan check-out tamu resort. - Melayani pembayaran kamar. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 6. Bagian Housekeeping. - Membersihkan kamar tamu resort. - Membersihkan ruang publik resort.. 42.

(60) - Menyediakan linen untuk operasional resort. - Melayani pemeliharaan linen. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 7. Bagian Food and Beverage. - Melayani pemesanan makanan dan minuman. - Menyediakan makanan dan minuman resort. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 8. Bagian Engineering. - Memeriksa Mechanical Electrical Resort. - Memelihara fasilitas resort. - Memperbaiki fasilitas resort yang rusak. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. 9. Bagian Accounting. - Membuat laporan pembukuan resort. - Memeriksa pembukuan resort. - Menggunakan toilet.. 10. Bagian Human Resource departement. - Mengelola dan mengatur kepegawaian resort. - Melatih karyawan resort. - Menggunakan toilet. - Istirahat.. Sumber : Analisa Penulis 2021. 43.

(61) 6.3. Konsep Perancangan Ruang Luar/Tapak. 6.3.1 Konsep Vegetasi Menerapan konsep vegetasi pada tapak yaitu pemilihan jenis vegetasi yang disesuaikan dengan fungsi masing-masing, maka diharapkan dapat menjadi pengontrol terhadap kebisingan, polusi, angin dan debu pada tapak selain itu juga dapat mengambarkan tema dari perancangan yaitu Arsitektur Ekologi. Dan pada akhirnya dapat mendukung penerapan konsep pada bangunan. Pohon yang digunakan yaitu pohon kelapa dan pohon ketapang kencana.. Gambar 6.2 Pohon pada Resort (Sumber: Penulis, 2021). 6.3.2 Konsep Pencapaian Tapak Lokasi site dapat ditempuh melalui darat yaitu dengan kendaraan pribadi. Posisi main entrance di letakkan dan di arahkan pada area sirkulasi lalu lintas jalan raya, sehingga memudahkan keluar masuknya kendaraan yang akan memasuki area tapak.. Gambar 6.3 Pencapaian Tapak. 44.

(62) (Sumber: Penulis, 2021). 6.3.3 Konsep Zoning Pembagian zona menjadi tiga bagian yaitu: I.. Bagian Publik. II.. Bagian Private. III.. Bagian Service. Gambar 6.4 Konsep Zoning (Sumber: Penulis, 2021). 6.3.3 Konsep Ruang Luar Penggunaan tanaman sebagai pagar dari site guna mengambarkan sifat dan sikap dari Arsitektur Ekologi yang menjaga alam tetap terjaga. Penggunaan paving stone sebagai perkerasan sehingga air dapat meresap kedalam tanah, dengan demikian konsep Arsitektur Ekologi terwakili oleh mejaga kelestarian alam. Berdasarkan SNI 03-0691-1996 paving block (bata beton) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton. 45.

(63) Gambar 6.5 Paving Block (Sumber: SNI 03-0691-1996). 6.4. Konsep Tata Ruang Dalam. Tabel 6.2 Konsep Ruang Dalam NO. NAMA. 1. Kamar. FUNGSI Kamar. TIPE. berfungsi. sebagai. Private. tempat penginapan bagi para pengunjung memesan. yang. telah. kamar. untuk. menikmati fasilitas yang ada diResort. 2. Lobby. Berfungsi. sebagai. pusat. Publik, Semi. informasi. bagi. para. Publik. pengunjung bangunan. 3. Kantor. Berfungsi. Pengelola para Biasa. sebagai. pengelola terdiri. manajer,. tempat. bangunan. dari. ruang. Semi Publik, Private. ruang. sekretaris,. ruang arsip, lemari arsip 4. Restoran. Berfungsi. sebagai. tempat. pertemuan. dalam. urusan. bagi. para. makanan pengunjung. Resort.. Semi Publik. Biasa 46.

(64) terdiri dari meja makan, kasir Ruang. penitipan. barang,. dapur, pantry basar, pantry kering, toilet, dan gudang. 5. Taman. Berfungsi sebagai penjamu. bermain. anak anak para pengunjung. Publik. Resort. Sumber: Penulis, 2021 6.5. Konsep Massa Dan Perwajahan. Gambar 6.6 Massa dan Perwajahan 1 (Sumber: Penulis,2021). Gambar 6.7 Massa dan Perwajahan 2 (Sumber: Penulis,2021). 47.

(65) Gambar 6.8 Massa dan Perwajahan 2 (Sumber: Penulis,2021). Gambar 6.9 Massa dan Perwajahan 2 (Sumber: Penulis,2021). 6.6. Konsep Struktur/Konstruksi Struktur utama yang digunakan pada Resort ini menggunakan system struktur beton bertulang biasa sebagai struktur utama. Pemilihan system struktur ini karena kemudahan dalam pembuatan struktur serta keawetan strukturnya.. 48.

(66) Penggunaan Pondasi Umpak Pondasi umpak merupakan pondasi yang dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, atau rumah jaman dulu. Gambar 6.10 Pondasi Umpak (Sumber: http://www.google.com). Pada Bangunan Resort ini dinding yang digunakan adalah dinding bata ekspose yang dikombinasi dengan ornamen kayu. Gambar 6.11 Dinding (Sumber: http://www.google.com). Sebagai penutup atap adalah genting tanah liat dan galvalum sebagai rangka atap pada bangunan Resort.. 49.

(67) Gambar 6.12 Penutup Atap (Sumber: www.Google.com). Penggunaan kayu sebagai lantai untuk memperlihatkan atau memperkental nuansa Arsitektur Ekologi. Gambar 6.13 Lantai Kayu (Sumber : www.google.com). 50.

(68) 6.7. Konsep Sistem Utilitas. A. Sistem Elektrikal Sistem tenaga listrik pada bangunan Resort di Sabang mengandalkan sumber tenaga utama dari PLN dan sebagai cadangan adalah generator set.. Gambar 6.14 Sistem Elektrikal Sumber : Soesilo Boedi Leksono, “Diktat Kuliah Struktur Konstruksi 4”, Yogyakarta, 2002.. B. Sistem Fire Protection Upaya perlindungan atau pencegahan terhadap bangunan Resort di Sabang dari kebakaran, digunakan sistem penanggulangan berupa : I.. Detector (fire alarm, fire detection, smoke & heat venting). II.. Alat pemadam (sprinkler, water supply, chemical extinguiser).. III.. Sistem lain (hydrant pillar, unit PK). C. Jaringan Air Bersih Air bersih yang digunakan pada Resort di Sabang ini berasal dari dua sumber yakni dari Perusahaan Air Minum ( PAM ) dan dari Deep Well. Dari kedua sumber ini, air ditampung di dalam reservoir di atas gedung dengan menggunakan pompa untuk. kemudian. dialirkan. ke. ruang-ruang. yang membutuhkan air bersih. dengan menggunakan gaya gravitasi. Sistem ini dikenal dengan nama sistem Down-Feed.. 51.

(69) Gambar 6.15 Jaringan Air Bersih Sumber : perkuliahan Utilitas, 2005. D. Sistem Sanitasi dan Drainase Air kotor yang harus ditanggulangi pada kompleks gedung ini terdiri daribeberapajenis, sehingga penyelesaiannya juga harus dengan cara yang berbeda. Jenis-jenis air kotor dan penyelesaiannya adalah sebagai berikut: I.. Air Bekas Air Bekas adalah air kotor yang tidak berbahaya bagi lingkungan sehingga dapat langsung dibuang ke roil kota, sungai atau sumur resapan dengan menggunakan jaringan pipa PVC.. II.. Air Limbah Air limbah diolah dulu di septic tank baru kemudian dapat dialirkan ke roil kota, sungai atau sumur resapan.. III.. Air Limbah Khusus Air Limbah Khusus padahotels ini berasal dari restoran dan cukup berbahaya bagi lingkungan sehingga harus diolah dulu di fasilitas Sawage Treatment Plan kompleks baru dapat dialirkan ke lingkungan atau sumur resapan.. IV.. Air Hujan Air Hujan yang berada di lokasi hotel ini tidak akan dibuang begitu saja. Sebagian dari air hujan ini akan diresapkan ke tanah melalui sumur-sumur resapan air hujan agar debit air tanah pada lokasi tetap terjaga. Jika sumursumur ini tidak mampu menampung lagi volume air, baru air hujan dibuang ke roil kota atau ke sungai di sekelilling site. Sistem jaringan sanitasi dan drainase ini akan dialirkan melalui shaft bangunan agar jaringan menjadi sederhana dan mudah dalam melakukan perawatan jaringan. 52.

(70) V.. Konsep Penghawaan Sistempen gudaraan pada Bangunan Resort di Sabang menggunakan pengudaraan alami hal ini sesuai dengan konsep arsitektur ekologis yang menjaga keseimbangan alam dengan memanfaatkan potensi alam. Penghawaan disiasati dengan bukaan yang optimal pada ruangan.. 53.

(71) DAFTAR PUSTAKA 1.. “Pantai sumur tiga”. http://disbudpar.acehprov.go.id/ 11 Maret 2015. http://disbudpar.acehprov.go.id/pantai-sumur-tiga/. 2. “Kota. Sabang”.. https://id.wikipedia.org/. 6. November. 2020.. Agustus. 2016.. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Sabang 3. “Peraturan. Menteri. Pariwisata”.. 09. https://www.kemenparekraf.go.id/post/peraturan-menteri-pariwisata-nomor10-tahun-2016 4. CD, oleh marketing The Ubud Village Resort& Spa (2017). Bali 5. Frick, Heinz dan Mulyani, Tri Hesti. 2006. Arsitektur Ekologis. seri ekoarsitektur 2. Yogyakarta: Kanisius 6. Feriadi, Henry dan Frick, Heinz. 2008. Atap Bertanaman Ekologis dan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius 7. Hakim, Rustam dan Utomo, Hardi. 2003. Komponen Perancangan Arsutektur Lansekap. Jakarta: Bumi Aksar 8. Lippsmeier, Georg. 1980. Bangunan Tropis. edisi ke-2. Jakarta: Erlangga 9. Neufert, Peter dan Ernst. 2000. Architect’s Data. Edisi Ke-3. London: Oxford Brookes University Neufert, Peter dan Ernst. 2002. Data Arsitek. Edisi 33 jilid 2. Jakarta: Erlangg 10. 22 Frick, H. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 11. 28 Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius 12. Arsip Budpar Kota Sabang, 2014 13. “Pantai Sumur Tiga”. http://googlemaps.com/ 8 Maret 2021 14. “Hotel Resort”. http://idntimes.com/ 2018 15. “Taman Bermain”. : https://id.wikipedia.org/, 2008 16. “Kolam Renang Resort”. http://gotravelly.com, 2020 17. “Restoran Resort”. http://google.com, 2018 18. “Jaringan Air Bersih” Perkuliahan Utilitas, 2005 19. “Paving Block” SNI 03-0691-1996 20. “Jenis Struktur” Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius 21. “Lubang Atap/ Sirkulasi Udara” Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius 54.

(72) 22. “Sirip Dinding” Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius 23. “Jendela Krepyak” Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius 24. “Penyusunan Struktur dan Konstruksi Bangunan Berdasarkan Masa Pakai Bahan” Frick, H. (2005). Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius 25. “Sistem Elektrikal” Soesilo Boedi Leksono, “Diktat Kuliah Struktur Konstruksi 4”, Yogyakarta, 2002.. 55.

(73)

Referensi

Dokumen terkait

Pengumpulan data berkaitan dengan pengetahuan tentang SADARI dan kanker payudara serta perilaku SADARI pada wanita usia subur di wilayah kelurahan Rowosari Kecamatan

Kriterianya ada tiga yaitu : Rata- rata Rapor terakhir, Nilai UAS, Nilai UAN Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dengan adanya Aplikasi Sistem Pendukung

Melalui penguasaan Ilmu pengetahuan tersebut ini diharapkan orang Melayu menjadi sumberdaya manusia yang produktif, inovatif dan dinamis sehingga mampu menghasilkan

untuk memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pasar internasional, diiringi dengan kemampuan mempertahankan pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, lebih

Setelah tracing dan pewarnaan, dilakukan penganimasian pada tangan, mulut, mata karakter guru dengan menggunakan teknik

Selain alur tulisannya mengalir lancar, juga cermat dalam menyalin semua kutipan pernyataan responden  Jika hasil tulisannya jelek, berarti wartawan akan. kehilangan

Jawab : Mengetahui maksud dan tujuan dari strategi tersebut karena dengan mengetahui apa tujuan kita melakukan strategi, maka kita dapat menentukan strategi yang tepat..

Jika kita membandingkan semester I tahun 2014 dengan periode yang sama di tahun 2013, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi lembaga non profit