Di susun oleh :
Ustri Rusmiyati, S.Pd.
SMA N 1 SULANG
Peserta Ujian Calon Guru Penggerak Angkatan 6
RPP Sejarah Indonesia
SMA Kelas X Semester 1
Tahun Pelajaran 2021/2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sulang Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Peminatan : MIPA/IPS
Kelas / Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Indonesia Zaman Pra aksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia Sub Pokok Bahasan : Hasil dan Nilai-nilai budaya
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan 1. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis kehidupan manusia praaksara dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
Menganalisis corak kehidupan manusia pra aksara berdasarkan cara hidup dan hasil budayanya
Menghubungkan corak kehidupan manusia pra aksara dengan kehidupan manusia Indonesia di masa kini
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia praaksara dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dalam bentuk tulisan
Menyajikan informasi tentang corak kehidupan manusia pra aksara dan hasil budaya dalam bentuk mind map
Membuat produk media pembelajaran kreatif mengenai corak kehidupan manusia pra aksara dalam hubungannya dengan kehidupan manusia Indonesia masa kini
2. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu menganalisis corak kehidupan manusia pra aksara dan hasil budaya, serta mampu menyajikan informasi mengenai corak kehidupan manusia pra aksara dan hasil budaya dalam bentuk mind map dengan mengembangkan kerja sama (gotong royong) serta menjujung tinggi tanggung jawab yang diberikan (kemandirian)
3. Materi : Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia
Sub pokok bahasan : Corak Kehidupan Manusia Pra aksara dan Hasil-hasil Budayanya
4. Metode Pembelajaran : Ceramah dengan pemberian bahan ajar, diskusi kelompok, dan Tanya jawab Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Pendekatan : Scientific Learning 5. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :
Tahap Kegiatan Alokasi
Waktu Pembukaan - Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan menyapa
siswa.
- Guru mengecek kesiapan siswa untuk belajar, termasuk kesiapan LCD dan juga kebersihan kelas
- Guru mengawali kegiatan dengan berdoa bersama, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa
- Guru bersama siswa mengucapkan yel-yel sejarah, kemudian menampilkan PPT yang salah satu slidenya berisi gambar manusia pra aksara yang sedang berburu sebagai salah satu kegiatan apersepsi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan model pembelajaran yang akan digunakan serta langkah-
langkahnya.
- Memberikan pemahaman pentingnya sikap saling menghargai pendapat siswa lain, serta pentingnya efisiensi waktu, sedangkan menyanyikan lagu Indonesia Raya sifatnya kondisional
menyesuaikan jam mengajar.
15 menit
Inti Problem based learning:
Mengamati
60 menit
Pendidikan Karakter dengan mengembangkan sikap spiritual
sikap sosial dengan mengedepankan rasa cinta tanah air
Berlatih Berfikir Kritis untuk melakukan penilaian dan menetukan keputusan secara efektif dalam mengolah data Serta mencari informasi, melalui kegiatan Literasi untuk mengeidentifikasi informasi yang relevan dan membeuat keterkaitan dari informasi yang dibacanya
- Siswa membaca buku paket Sejarah Nasional Kelas X dan bahan ajar yang telah di posting di aplikasi classroom pada minggu sebelumnya
- Peserta didik mengamati gambar-gambar hasil budaya masa pra aksara yang ditampilkan melalui Proyektor/ bisa diganti dengan print out
- Peserta didik mengamati video contoh aktifitas manusia pra aksara
Menanya
- Peserta didik menyampaikan pendapat dan bertanya melalui kegiatan pengamatan
- Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang telah tertulis di LKPD
Mengeksplor dan mengasosiasi
- Peserta didik yang telah terbagi dalam 8 kelompok melakukan eksplorasi pengetahuan dengan rincian topik sebagai berikut:
Kelompok 1 dan 2 membahas tentang masa berburu dan meramu
Kelompok 3 dan 4 membahas tentang masa bercocok tanam Kelompok 5 dan 6 membahas tentang masa perundagian (zaman logam)
Kelompok 7 dan 8 membahas tentang bangsa Proto dan Deutro Melayu
- Sebaiknya pada sesi ini siswa sudah diarahkan agar mengawali kegiatan eksplorasi pada hari-hari sebelumnya
Berlatih berkolaboratif , adanya kemampuan dalam bekarjasama dengan kelompok, mampu
berkompromidengan baik untuk mendapatkan informasi dari masalah yang dihadapi
Mengkominukasikan dengan kemampuan
Melatih berfikir kritis dan pemecahan masalah, menganalisa , serta
menyelesaikan suatu masalah
Melatih kemampaun literasi dengan mencari informasi dari berbagai macam sumber baik sumber buku maupun sumber yang lainnya
Pendidikan karakter
mengembangkan sikap sosial mampu menghargai perbedaan kelompok saat berdiskusi
dengan berpegang pada point penting pembahasan yang harus mencakup asepek ekonomi/mata pencaharian, sosial kemasyarakatan, kepercayaan, IPTEK dan benda-benda peninggalan serta manusia pra aksara sebagai pendukungnya. Dengan demikian pada jam ini siswa tinggal menyempurnakan saja apa yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan mengatur rencana aksi mereka ketika unjuk gigi menampilkan hasil diskusinya.
Mengkomunikasikan
- Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya dan ditanggapi kelompok lain.
- Presentasi siswa bisa berupa PPT sederhana ataupun berupa tulisan peta konsep dengan bentuk Lettering
-
Penutup - Peserta didik dengan dibantu guru menyimpulkan materi yang dipelajari dari hasil diskusinya
- Guru menyampaikan link dan kode soal QUIZIZ untuk mengukur secara sekilas sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja dibahas
- Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang - Menyampaikan judul materi ajar untuk kegiatan pembelajaran
yang akan datang.
15 menit
6. Alat dan bahan : Video , gambar-gambar, Laptop, Smartphone, Instrumen Penilaian 7. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan b. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis dan penugasan
melakukan kolaborasi dan komunikasi dengan Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha
menyampaikannya dengan bahasa lisan sesuiai dengan konten dan kontekshasil dari diskusi
c. Penilaian Ketrampilan : Unjuk Kerja (presentasi dan laporan) Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas siswa b. Tes Tertulis /Penugasan : lembar Kerja
c. Unjuk Kerja : Lembar penilaian presentasi Remidial
a. Tugas membuat Rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai b. Tugas mandiri untuk mempelajari Materi dengan Indikator yang belum dicapai c. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum dicapai Pengayaan
a. Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KKM pada indikatornya b. Diberikan pada siswa materi pada pertemuan selanjutnya sebagai pengetahuan tambahan
Sulang, 18 April 2022 Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Sulang Guru Mata Pelajaran
ENDANG SRI LESTARI, S.Pd. USTRI RUSMIYATI, S.Pd.
NIP. 19720511 199702 2 001 NIP –
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Instrumen Penilaian Sikap
No. Nama Siswa
Sikap spiritual
Sikap Sosial Skor
total Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga
diri
Disiplin
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
1.
2.
3.
Keterangan : a. Sikap spiritual
Indikator sikap spiritual “ Mensyukuri “ :
1) Berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan pembelajarn
2) Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut 3) Saling menghormati, toleransi
4) Memelihara hubungan baik dengan guru dan sesama teman Rubrik pemberian skor :
- 4 = Jika siswa melakukan 4 ( empat ) kegiatan tersebut - 3 = Jika siswa melakukan 3 ( tiga ) kegiatan tersebut - 2 = Jika siswa melakukan 2 ( dua) kegiatan tersebut - 1 = Jika siswa melakukan salah satu kegiatan tersebut b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “ jujur “ - Tidak bohong
- Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu - Tidak menyontek, tidak plagiarism
- Terus terang Rubrik pemberian skor :
- 4 = Jika siswa melakukan 4 ( empat ) kegiatan tersebut - 3 = Jika siswa melakukan 3 ( tiga ) kegiatan tersebut - 2 = Jika siswa melakukan 2 ( dua) kegiatan tersebut - 1 = Jika siswa melakukan salah satu kegiatan tersebut 2. Sikap kerjasama
Indikator sikap sosial “ Kerja sama “ - Peduli kepada sesama
INSTRUMEN PENILAIAN
- Saling membantu dalam kebaikan - Saling menghargai/toleran
- Ramah dengan sesame Rubrik pemberian skor :
- 4 = Jika siswa melakukan 4 ( empat ) kegiatan tersebut - 3 = Jika siswa melakukan 3 ( tiga ) kegiatan tersebut - 2 = Jika siswa melakukan 2 ( dua) kegiatan tersebut - 1 = Jika siswa melakukan salah satu kegiatan tersebut 3. Harga Diri
Indikator sikap sosial “ Harga Diri “ - Tidak suka dengan dominasi asing
- Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek - Cinta produk negeri sendiri
- Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri Rubrik pemberian skor :
4 = Jika siswa melakukan 4 ( empat ) kegiatan tersebut 3 = Jika siswa melakukan 3 ( tiga ) kegiatan tersebut 2 = Jika siswa melakukan 2 ( dua) kegiatan tersebut 1 = Jika siswa melakukan salah satu kegiatan tersebut 4. Disiplin
Indikator sikap sosial “ Disiplin “ - Tidak terlambat masuk kelas - Atribut sekolah lengkap
- Menyelesaikan tugas tepat waktu - Kelengkapan perlengkapan sekolah Rubrik pemberian skor :
4 = Jika siswa melakukan 4 ( empat ) kegiatan tersebut 3 = Jika siswa melakukan 3 ( tiga ) kegiatan tersebut 2 = Jika siswa melakukan 2 ( dua) kegiatan tersebut 1 = Jika siswa melakukan salah satu kegiatan tersebut
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan Tes Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar :
1. Jelaskan perbedaan food gathering dengan food producing ?
2. Pada masa Perundagian, masyarakat melakukan aktifitas pertukangan untuk mengisi waktu sambil menunggu musim tanam tiba. Sebutkan contoh-contoh benda yang dihasilkan pada masa perundagian !
INSTRUMEN PENILAIAN
3. Kepercayaan animisme, dinamisme dan totemisme telah muncul sejak masa pra aksara dan mencapai puncaknya pada zaman Megalithikum. Berikanlah contoh-contoh aktifitas manusia masa kini yang menunjukkan bahwa kepercayaan animisme, dinamisme dan totemisme masih tetap bertahan !
4. Mengapa kebudayaan logam lebih cepat berkembang di Indonesia dan bertahan hingga saat ini jika dibandingkan kebudayaan zaman batu?
5. Pada masa bercocok tanam tingkat sederhana, masyarakat pra aksara menerapkan sistem ladang berpindah dengan cara membakar hutan untuk membuka lahan, berikan anlisis kalian apa dampak kegiatan tersebut terhadap kehidupan masyarakat Indonesia saat ini !
Pedoman Penskoran No Soal Skor maximal
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Total skor 100
3. Penilaian Ketrampilan
Penilaian untuk kegiatan menyusun laporan hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar terkait existensi corak kehidupan manusia pra aksara yang masih bertahan hingga sekarang
No. Nama
Siswa
Relevansi ( 1-4 )
Kelengkapan ( 1 – 4 )
Kebahasaan ( 1 – 4 )
Jumlah Skor
Nilai = Jumlah Skor dibagi 3 Keterangan :
a. Hasil pengamatan peserta didik
Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kompetensi dasar
Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa fakta yang tertinggal
Kebahasaan menunjukkan bagaimana siswa mendiskripsikan fakta-fakta yang
INSTRUMEN PENILAIAN
dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif
Skor terentang antara 1-4 1 = Kurang
2 = Cukup 3 = Baik 4= Amat baik
Nilai = Jumlah Skor dibagi 4
1. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok
No Mengkomunikasikan 1 - 4
Mendengarkan 1 - 4
Beragumentasi 1 – 4
Berkontribusi 1 - 4
Jumlah skor 1
2 3 4 5 6 7
Keterangan :
1) Keterampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide /gagasan denagn bahasa lisan yang efektif
2) Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela/menginterupsi pembicaraan seseorang
3) Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam mengemukakan argumentasi logis
4) Kemampuan berkontribusi kemampuan siswa memberikan gagasan yang mendukung kearah kesimpulan
5) Skor terentang antara 1 – 4 1 = Kurang
2 = Cukup 3 = Baik 4= Amat baik
INSTRUMEN PENILAIAN
5. Penilaian Presentasi
No Nama Menjelaskan
(1-4 )
Memvisualkan (1-4 )
Merespon (1-4)
Jumlah skor
Nilai = Jumlah skor bagi 3 Keterangan :
a. Ketrampilan Menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara menyakinkan
b. Ketrampilan menvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik, semenarik atau sekreatif mungkin.
c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik
d. Skor terentang antara 1-4 1 = Kurang
2 = Cukup 3 = Baik 4 = Amat baik
LKPD
Kompetensi Dasar :
3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
Indikator
Menganalisis corak kehidupan manusia pra aksara berdasarkan cara hidup dan hasil budayanya
Menghubungkan corak kehidupan manusia pra aksara dengan kehidupan manusia Indonesia di masa kini
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia praaksara dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
(Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dalam bentuk tulisan Indikator
Menyajikan informasi tentang corak kehidupan manusia pra aksara dan hasil budaya dalam bentuk mind map
Membuat produk media pembelajaran kreatif mengenai corak kehidupan manusia pra aksara dalam hubungannya dengan kehidupan manusia Indonesia masa kini
Tujuan Pembelajaran:
Melalui pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu menganalisis corak kehidupan manusia praaksara dan menghubungkannya dengan kehidupan manusia masa kini
Melalui kegiatan literasi mandiri peserta didik dapat menyajikan informasi tentang corak kehidupan manusia pra aksara dan hasil budaya dalam bentuk mind map
Melalui kegiatan literasi mandiri peserta didik mampu membuat produk media pembelajaran kreatif mengenai corak kehidupan manusia pra aksara dalam hubungannya dengan kehidupan manusia Indonesia masa kini
Petunjuk Penggunaan LKPD
SIAPKANLAH BUKU AJAR YANG IBU
BERIKAN DAN REFERENSI BACAAN DARI BERBAGAI SUMBER, BOLEH DARI
INTERNET
BACALAH SETIAP LEMBAR HALAMAN DENGAN SEKSAMA DAN PAHAMI
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL DENGAN SEKSAMA
JIKA ADA YANG KURANG JELAS
DENGAN LANGKAH PENGERJAAN SOAL SILAHKAN DISKUSIKAN DENGAN GURU KALIAN
USAHAKAN SELESAI TEPAT WAKTU
DALAM SETIAP TUGAS YANG TELAH
DIBERIKAN
TUGAS MANDIRI 1
1. Berdasarkan hasil budaya, masa pra aksara di bagi menjadi 2 yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman batu dibagi menjadi :
a. Zaman batu tua dikenal dengan istilah … b. Zaman batu madya dikenal dengan istilah … c. Zaman batu muda dikenal dengan istilah … d. Zaman batu besar dikenal dengan istilah …
2. Zaman logam dibagi menjadi 3 yaitu zaman …, …, dan …
3. Berdasarkan cara hidup (cara memperoleh makanan), masa pra aksara di bagi menjadi 3 yaitu :
a. ….
b. ….
c. ….
4. Teknik pembuatan alat dari logam pada masa purba meliputi : a. teknik cetak lilin yang disebut ….
b. teknik cetak tangan yang disebut ….
5. Hasil budaya Pacitan meliputi …
6. Kebudayaan Dongson memiliki ciri-ciri peralatan yang ditemukan berasal dari bahan ….
7. Kebudayaan Bacson Hoabinh memiliki ciri-ciri peralatan yang ditemukan berasal dari bahan ….
8. Definisikan benda-benda peninggalan sejarah di bawah ini : a. Abris Sous Roche
b. Kjokkenmoddinger c. Menhir
d. Nekara e. Dolmen
TUGAS MANDIRI 2
Pernyataan:
Kepercayaan animisme, dinamisme dan totemisme telah dikenal oleh manusia Indonesia pada masa pra aksara. Dewasa ini beberapa aktifitas seperti memandikan keris, bersemedi di bawah pohon, melarung sesajen di laut masih sering kita jumpai, bahkan aktifitas tersebut banyak yang diposting di youtube dan jejaring sosial
Pertanyaan:
Adakah aktifitas di masyarakat sekitar anda yang menunjukkan praktik-praktik kepercayaan animisme, dinamisme dan
totemisme?
Jika ada, buatlah dokumentasi sederhana dengan menyertakan informasi pendukung.
Upload tugas anda di classroom. Tampilan terbaik akan di upload di IG sekolah
LEMBAR DISKUSI
Langkah 1 :
Perhatikan gambar berikut:
Langkah 2 :
Analisis lah peristiwa pada gambar di atas meliputi dampak positif dan negative dari aktifitas yang ditampilkan pada gambar tersebut dalam hubungannya dengan aspek sosial dan ekonomi negara Indonesia
BAHAN AJAR
CORAK KEHIDUPAN
MASA PRA AKSARA
Di susun oleh :
Ustri Rusmiyati, S.Pd.
SMA NEGERI 1 SULANG
g
Kompetensi Dasar :
Menganalisis kehidupan manusia praaksara dan asal- usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
Capaian Pembelajaran :
Menganalisis corak kehidupan manusia pra aksara berdasarkan cara hidupnya
Menganalisis corak kehidupan manusia pra aksara berdasarkan hasil budayanya
PETA KONSEP
Hay..pembelajar sejarah,,
pada pertemuan sebelumnya kita sudah membahas tentang bagaimana bumi itu berproses, Kepulauan Indonesia terbentuk, munculnya manusia pra aksara serta asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Maka pada bahan ajar kali ini kita akan belajar tentang corak kehidupan manusia masa pra aksara
Berdasarkan cara hidupnya, corak kehidupan manusia pra aksara sebagai berikut:
1. Masa Berburu dan Meramu (Food Gathering)
Kehidupan di masa berburu dan meramu sangat identik dengan hidup berpindah- pindah atau nomaden. Kehidupan pada masa ini biasa disebut food gathering yang berarti memanfaatkan dan mengambil makanan yang bersumber dari alam tanpa harus menanam atau mengolahnya dulu. Peralatan yang digunakan pada masa ini adalah kapak perimbas untuk menebang kayu, memecahkan tulang dan menguliti binatang. & kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong binatang buruan serta alat serpih yang berfungsi sebagai pisau. Masa kehidupan berburu dan meramu terjadi pada zaman Paleolithikum dan Mesolothikum
2. Masa Bercocok Tanam Tingkat Sederhana (Food Producing)
Pada masa ini manusia purba mulai mengenal kegiatan bercocok tanam dan
pada masa ini juga mereka sudah tingal menetap di suatu tempat dan memiliki
rumah, oleh karena itu masa ini dianggap sebagai masa revolusioner dimana
umat manusia dianggap mengalami revolusi terbesar dalam perkembangan
hidupnya dengan mulai bercocok tanam dan hidup menetap. Namun, kegiatan
berburu dan meramu masih belum hilang sepenuhnya dari kehidupan mereka.
Alat-alat yang digunakan pada masa ini banyak terbuat dari batu yang
dihaluskan seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, dan kapak lonjong.
Masa kehidupan bercocok tana mini terjadi pada masa Neolihtikum
3. Masa Perundagian atau Pertukangan
Pada masa ini, manusia purba sudah mengenal pembagian tugas atau kerja.
Pertukangan dan pengecoran logam seperti perunggu juga sudah dikenal untuk memenuhi keperluan/ peralatan rumah tangga. Masa perundagian ini terjadi pada masa Megalithikum, berbarengan juga dengan masa dimana manusia membuat berbagai peralatan dan kebudayaan dari batu-batu besar
corak kehidupan manusia pra aksara berdasarkan pada hasil budayanya sebagai berikut:
1. Zaman Batu
NO
NAMA ZAMAN
MANUSIA PENDUKU NG KEBUDAYA AN
CORAK KEHIDUPAN
RELIGI SOSIAL EKONOMI IPTEK BAHASA
SENI DAN PENINGGAL AN
1 Paleolithiku
m Manusia
Purba Belum ada Hidup Food
Gathering Memperoleh Baru
berupa Belum mengenal jenis kepercayaa
n, berkelompo
k (berburu dan pengetahua
nn bahasa kesenian.
Phitecanthro
pus tapi sudah dalam
kelompok mengumpulka
n dengan
tidak isyarat
(gerak, Alat hasil kebudayaan Erectus, menyadari kecil (3-10 makanan),
masih sengaja,
trial and kode,
bunyi). sangat
sederhana dan Meganthropu
s adanya orang)
dengan bergantung error,
melalui kasar, semisal
kapak Paleojavanic
us, kekuatan
adi sistem sepenuhnya
pada pengamatan
dan genggam dan
kapak dan Homo kodrati kepemimpin
an alam, belum
bisa peniruan
dari perimbas.
Sapiens (kekuatan
lain hukum
rimba. menghasilkan hasil yang lebih
kuat Hidup
Nomaden sendiri pengalaman selain
dirinya, (berpinda- hidupnya.
sekarang
kita pindah).
NO NAMA ZAMAN
MANUSIA PENDUKU
NG KEBUDAY
AAN
CORAK KEHIDUPAN
RELIGI SOSIAL EKONOMI IPTEK BAHASA SENI DAN PENINGGALAN
2 Mesolithikum Homo Sapiens Sudah mulai Hidup dengan
Food Gathering Dengan Homo
Rumpun Kebudayaan bones
dan mulai mengenal kelompok lebih
dengan Sapiens dan Bahasa (tulang), flakes (alat
kedatangan aliran besar dan mulai
pengembangan manusia modern
Melayu serpih), dan pebble
Rumpun Bangsa
kepercayaa n
menetap pada bidang Papua Austroneisa (semacam kapak
Papua Melanesoid
animisme sementara (semi
maritim atau Melanosoid, dengan tetap
pendek) serta alat- alat
(sekarang menjadi
(percaya pada
sedenter atau kelautan iptek mengemba ng
lain yang lebih halus
suku bangsa roh nenek semi nomaden)
(memancing, berkembang kan bahasa dan kompleks.
Papua dan moyang) dan
di goa-goa tepi
berburu di laut dan
lebih baik, isyarat. Sudah mengenal
Aborigin). dinamisme sungai atau sungai). seperti dalam hal
kesenian lukis di
(benda yang pantai yang pembuatan api,
dinding-dinding gua
memiliki disebut abris tempat tinggal
tempat tinggal
kekuatan gaib).
sosus rouche.
sementara, cara
(silhoute/siluet cap
Pembagian berburu, alat-
alat
tangan).
tugas menjadi
berburu,
lebih jelas membaca
arah
berdasarkan mata angin, pada gender. pelayaran,
dan astronomi sederhana.
3 Neolithikum Bangsa Proto Menerapkan Hidup sedenter/
Food Producing Hal-hal Rumpun Hasil kebudayaan
Melayu/Melay u
aliran menetap dengan
dengan cara semacam dalam
Bahasa semakin halus dan
Tua
(Austronesia),
kepercayaa n
membangun pertanian, masa Melayu kompleks. Yang khas
sekarang menjadi
animisme, pemukiman perkebunan, dan
Mesolithikum Austronesia berupa kapak lonjong
suksu-suku dinamisme, pedesaan, membuat ladang,
berkembang dengan tetap
dan kapak persegi,
pedalaman di dan totemisme
perkampunga n
beternak, serta dengan semakin
mengemba ng
tembikar dan gerabah, Indonesia,
semisal
dengan bahkan berlayar. pesat. kan bahasa serta bentuk
Suku Nias, Sasak,
konsisten kesukuan isyarat. kebudayaan lainnya.
Batak, Badui, berikut dengan Kebudayaan ini
masih Dayak, dan
lain-
pembagian pemilihan sistem
dipakai oleh beberapa ain. tugas dan kepemimpina
n
suku di Indonesia
jabatannya primust hingga kini.
dalam sistem
interparest. Diyakini sudah
kepercayaa n
Pembagian kerja
memiliki seni dalam
itu serta tata menjadi lebih rupa seni gerak, tari,
upacaranya. jelas dan tegas,
suara, dan
serta lebih lukis/gambar.
kompleks.
4 Megalithikum Bangsa Deutro Pengemban ga
Pengembang an
Pengembanga n
Berkembang Rumpun Diyakini sudah
(berbarengan Melayu/Melay u
nn lebih lanjut
lebih lanjut dari
lebih lanjut dari dengan makin
Bahasa memiliki seni dalam
dengan zaman
Muda (sekarang
dan konsisten
masa masa
neolithikum
pesat.
Mampu
Melayu rupa seni gerak, tari,
logam/ menjadi suku- dari masa neolithikum menjadi lebih baik
membuat alat-
Austronesia suara, dan
perundagian) suku utama di neolithikum di
menjadi lebih dan maju. alat dari batu dengan tetap
lukis/gambar yang
Indonesia, semisal
atas. baik dan maju.
Sudah mengenal
berukuran besar
mengemba ng
makin maju.
suku Jawa, Bali,
perdagangan serta mengenal
kan bahasa Kebudayaan batu
Madura, Bugis,
dengan sistem teknik isyarat dan besar; sarkofagus,
dan lain-lain. barter. pengecoran Bahasa
local
dolmen, menhir,
logam; a cire masing- punden berundak, perdue dan masing di kubur batu, dll.
bivalvue. daerah tempat
Kebudayaan logam;
tinggalnya. nekara, bejana, moko,
manik-manik, perhiasan perunggu, dll. Gerabah, tembikar, dll.
2. Zaman Logam
Perkembangan teknologi di Indonesia dimulai khususnya pada masa perundagian (zaman logam), diawali dengan kepandaian menuang logam. Untuk melebur logam dan menjadikan suatu alat di perlukan cara-cara khusus yang belum dikenal sebelumnya. Logam harus dipanaskan hingga mencapai titik leburnya, kemudian dicetak menjadi perkakas- perkakas yang diperlukan, logam yang merupakan campuran antara timah dan tembaga yang menghasilkan jenis logam baru yang disebut perunggu. Dan untuk kebudayaan batu sendiri tidaklah punah bahkan keduanya berkembang dan tetap di pergunakan.
Zaman logam di bagi menjadi tiga zaman, yakni :
1) Zaman Tembaga, di Indonesia tidak mengalami zaman tembaga karena tidak di temukan hasil kebudayaan/peninggalan dari zaman tembaga tersebut di Indonesia.
2) Zaman Perunggu Adalah zaman ketika manusia telah mampu membuat peralatan berbahan perunggu (berupa campuran tembaga dan timah putih). Contohnya nekara, kapak perunggu, bejana perunggu dan arca perunggu.
3) Zaman Besi, Adalah zaman ketika manusia telah mampu melebur bijih besih dan membentuknya menjadi berbagai macam alat untuk mendukung keperluan hidupnya yaitu : kapak, sabit, dan cangkul.
Pada zaman perundagian ini terdapat dua macam teknik pembuatan benda perunggu, yang disebut dengan teknik dua setangkup (Bivalve) dan teknik cetakan lilin, atau teknik tuang (A Cire Perdue).
1) Teknik Dua Setangkup (Bivalve) ialah teknik mencetak benda perunggu yang menggunakan dua buah cetakan yang dapat saling di tangkupkan. Bentuk cetakan di buat sesuai dengan bentuk benda yang akan dibuat. Kedua cetakan di telentangkan, dan cairan logam dituangkan dalam cetakan tersebut. Kemudian kedua cetakan saling di tangkupkan. Setelah logam dingin cetakan kemudian di buka, maka benda logam yang diinginkan telah dapat digunakan. Keuntungan dari teknik mencetak ini adalah bahwa cetakan benda yang diinginkan dapat dibuat berulang kali.
2) Teknik Cetak Tuang (A Cire Perdue), cetakan ini bentuk benda yang dikehendaki dibuat terlebih dahulu dari lilin. Kemudian lilin itu dilapisi dengan tanah liat. Lilin yang telah dilapisi tanah liat itu dipanaskan. Cairan lilin akan mencair keluar melalui lubang ditanah liat yang telah disiapkan. Dari lubang bagian atas tanah liat tadi dituang logam cair dan kemudian dibiarkan sampai cairan logam mendingin. Setelah cairan dingin tanah liat kemudian iipecahkan, jadilah benda perunggu yang diinginkan. Kelemahan teknik ini adalah cetakan hanya dapat dipergunakan sekali saja.
Teknologi lain yang dimiliki oleh masyarakat awal Indonesia adalah Teknik Pembuatan Gerabah. Gerabah pada umumnya dibuat untuk digunakan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Teknologi pembuatan gerabah ada dua, yaitu teknologi “tatap pelandas” dan teknologi “teknik roda pemutar”.
Teknologi tatap pelandas menghasilkan bentuk gerabah yang tidak terlalu halus buatanya, caranya adalah dengan meletakkan tanah liat diatas landasan batu, kemudian gerabah dibentuk dengan mengandalkan keterampilan si pembuat gerabah sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sedangkan teknik roda pemutar, menggunakan landasan yang dapat diputar sehingga lebih cepat membentuk gerabah dan lebih halus buatanya.
Hasil kebudayaan dari jenis-jenis benda logam yang dibuat di Indonesia antara lain sebagai berikut :
1) Nekara adalah genderang besar yang terbuat dari perunggu berpinggang di bagian tengahnya, dan tertutup dibagian atasnya dan nekara berukuran kecil disebut moko.
2) Kapak corong adalah kapak yang bagian tajamnya seperti kapak batu, hanya bagian tangkainya berbentuk corong. Corong itu digunakan untuk tempat memasang tangkai kayu yang bentuknya menyiku seperti bentuk kaki. Oleh karena itu, kapak corong
seiring disebut juga kapak sepatu. Fungsinya sebagai tanda kebesaran dan alat upacara keagaman.
3) Bejana perunggu adalah benda yang berbentuk seperti periuk, tetapi langsing dan gepeng. Permukaan luar benda tersebut dihiasi pola anyaman simetris.
4) Arca-arca perunggu berupa arca yang menggambarkan orang yang sedang menari, berdiri, ada juga yang menggambarkan binatang antara lain kuda dan kerbau.
5) Perhiasan perunggu berupa perhiasan yang banyak ditemukan sebagai bekal kubur, seperti gelang-gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
Pengaruh Kehidupan Awal Manusia di Indonesia Terhadap Kehidupan Masa Kini Kehidupan awal manusia sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap kehidupan masa kini antara lain:
a. Aspek kepercayaan, diawali peradaban manusia, mereka telah mempercayai ada kekuatan yang jauh lebih besar dari individu di alam semesta ini, sehingga muncul animisme, dinamisme, totemisme, sampai pada perkembangan selanjutnya muncul pengaruh agama Hindu Budha dan Islam. Pengaruhnya dimasa kini, walaupun sudah berkembang agama agama yang ada di dunia tetapi tidak juga yang masih meyakini adanya kekuatan roh, dan benda benda pusaka sampai dengan tradisi- tradisi upacara yang tidak diatur di dalam kitab suci masing masing – masing.
b. Aspek sosial, manusia lebih cenderung hidup berkelompok ketimbang sendiri sehingga mereka merasa lebih terlindungi dari berbagai macam ancaman. Pengaruhnya di masa kini, manusia lebih suka bergabung di berbagai komunitas atau organisasi untuk mewujudkan tujuan hidupnya serta memperoleh kenyamanan serta dukungan sesama.
c. Aspek budaya, munculnya hasil karya budaya dalam segi peralatan yang digunakan juga dalam sisi lain manusia menyukai keindahan dalam berbagai bentuk, sehingga mereka menciptakan gambar atau sebuah gerakan tari, nyanyian ataupun puisi dan cerita yang merupakan ide awal dari seni. Pengaruhnya dimasa kini, manusia selalu berusaha mengembangkan seni di berbagai bidang, seperti seni memasak, seni berbicara di depan umum, ataupun seni dalam olahraga.
d. Aspek teknologi, manusia sejak awal berupaya menciptakan sesuatu barang atau alat yang dapat membantu mempermudah pekerjaannya lewat alat bantu sederhana.
Pengaruhnya di masa kini, manusia selalu terus berinovasi mengembangkan ilmunya untuk menciptakan alat-alat atau gawai baru yang lebih canggih yang bisa membuat hidup lebih mudah dan bermanfaat.
Latihan Soal
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini yang paling benar !
1. Manusia yang sudah mulai hidup menetap terdapat pada masa ....
i. Perundagian ii. Berburu
iii. Bercocok tanam iv. Bersawah
v. Meramu
2. Kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat tergantung pada alam sekitarnya disebut ….
a. Sedenter b. food gathering c. Menetap d. food producing e. nomaden
3. Teknik peleburan sudah dikenal oleh masyarakat praaksara pada masa ...
a. berburu dan meramu tingkat lanjut b. bercocok tanam
c. berburu dan meramu tingkat sederhana d. food producing
e. perundagian
4. Masyarakat praaksara pada masa perundagian sudah mengenal sistem kepercayaan yang terbukti dari ditemukannya nekara yang berfungsi sebagai....
a. alat pemanggil hujan b. alat memanggil dewa
c. alat memanggil roh nenek moyang d. alat memanggil dewi kesuburan e. alat memanggil roh halus
5. Manakah pernyataan berikut ini yang paling tepat menggambarkan pengaruh kehidupan awal manusia Indoneisa yang masih ada sampai sekarang dalam bidang sosial!
a. Kehidupan ekonomi sudah mulai maju dengan adanya sistem konsumsi, produksi, dan distribusi b. Munculnya upacara ruat bumi untuk menghindari bencana alam di wilayah kampung nelayan c. Berkembangnya seni ukir pada perhiasan, sehingga menghasilkan harga jual yang cukup tinggi d. Berkebangnya indsutri manufaktur dan industri mesin sebagai hasil cipta manusia zaman dahulu e. Munculnya komunitas, dan stratifikasi sosial yang membuktikan manusia tidak bisa hidup sendiri
dan membutuhkan orang lain
Kunci Jawaban dan Pembahasan
No.
Soal .
Kunci Pembahasan
1 C Mayarakat praaksara mulai menetap secara permanen adalah pada masa bercocok tanam dengan irigasi. Pada masa sebelumnya yaitu masa bercocok tanam tingkat awal sudah mulai menetap juga, tetapi tidak permanen atau sementara
2 B Food gathering dan food producing adalah sebutan nama menandai kehidupan masyarakat pra aksara. Kehidupan manusia purba pada masa berburu dan masa mengumpulkan makanan yang masih sangat tergantung pada alam sekitarnya itu disebut dengan food gatreing.
Sedangkan food producing adalah masa dimana masyarakat sudah bisa memproduksi makanan sendiri, yaitu masyarakat pada masa bercocok tanam.
3 E Pada masa perundagian masyarakat praaksara mengenal ketrampilan meleburkan bijih logam menjadi peralatan untuk persembahyangan.
Teknik peleburan yang dilakukan dengan a cire perdue, yaitu teknik dengan menggunakan bantuan cetakan. Kemahiran ini mulai ada pada masa perundagian.
4 A Pada kehidupan praaksara terdapat masa perundagian. Perundagian berasal dari kata undagi yang artinya mahir, trampil. Masa perundagian artinya masa dimana masyarakat pada masa itu sudah memiliki tingkat kemahiran dan ketrampilan, yaitu megolah logam dan batu-batu besar.
Disamping itu juga Masyarakat praaksara pada masa perundagian sudah mengenal sistem kepercayaan. Batu-batu besar, logam dan bejih besi dibuat sebagai peralatan dalam persembahayangan mereka. Jenis yang terkenal dihasilkan dan banyak digunakan adalah nekara. Nekara dalam kegiatan kepercayaan memiliki fungsi sebagai alat penabuh genderang meminta hujan.
5 E Yang masih terlihat pengaruh manusia zaman masa praaksara dengan kehidupan masa kini pada sspek social yaitu manusia lebih cenderung hidup berkelompok ketimbang sendiri sehingga mereka merasa lebih terlindungi dari berbagai macam ancaman. Pengaruhnya di masa kini, manusia lebih suka bergabung di berbagai komunitas atau organisasi untuk mewujudkan tujuan hidupnya serta
memperoleh kenyamanan serta dukungan sesama.