50
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data adalah tahap dimana semua data dikumpulkan melalui beberapa metode yang ada serta berdasarkan data-data yang sudah ada, adapun data-data yang diperoleh adalah sebagai berikut,.
4.1.1 Profil Perusahaan
PT. Santek, adalah sebuah perseroan, yaitu perusahaan yang bergerak
dalam bidang logam terutama pada pembuatan dan reparasi komponen mesin industri. Awal operasi pada tahun 1979, berawal dari bengkel bubut dan las kecil.
Pada 1 Juli 1990, demikian adalah tanggal resmi perluasan dipusatkannya PT.
Santek sebagai jasa dalam bidang logam komponen, sebab di bidang tersebut kebutuhan akan hal tersebut terus mengalami peningkatan.
PT. Santek tersohor dengan mutu dan nilai produknya, demikian memang sudah menjadi komitmen daripada PT. Santek untuk menghasilkan produk yang berstandar kualitas tinggi ditopang dengan fasilitas yang dimiliki yang memadai.
PT. Santek mengkhususkan produknya kepada pembuatan custom made Komponen Mesin dan Alat Cutting Khusus. PT. Santek melayani beragam industri seperti otomotif, aerospace, industri berat, makanan & minuman, farmasi, medis, produk sanitasi, dan lain sebagainya.
PT. Santek, sekarang ini, sudah berkembang menjadi pemimpin nasional dalam mesin presisi di Indonesia dan memperlebar bisnisnya ke pasar secara regional.
PT. Santek di dalam melakukan pembuatan komponen, demikian dilakukan dengan akurasi yang tinggi, dan PT. Santek menggunakan mesin canggih perkakas komputer. Penggunaan komputer atau komputerisasi sudah menjadi pemicu untuk memproduksi produk dan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Dari segi tenaga kerja, jumlah karyawan sekitar kurang lebih 350 orang.
Jumlah tersebut belum termasuk bagian sales, baru mencangkup dari operator, staff,sampai direksi.
Untuk jam kerja sendiri, PT. Santek masuk dari hari Senin-Jumat. Terbagi dalam 2 shift, shift pertama 07.30-16.30 dan shift kedua 16.30-01.15.
Visi Untuk menjadi pemimpin global sebagai perusahaan rekayasa bahwa komponen mekanik presisi manufaktur dan alat pemotong khusus melalui penerapan teknologi tinggi, kan solusi dan inovasi disesuaikan.
Misi perusahan sendiri adalah
1. Secara konsisten menghasilkan produk solusi yang disesuaikan dengan kualitas yang melebihi harapan pelanggan dan dengan harga yang terjangkau melalui proses know-how dan implementasi teknologi.
2. Secara konsisten memenuhi jadwal pengiriman.
3. Untuk memberikan layanan purna jual yang berada di atas harapan pelanggan melalui perawatan dan perhatian pribadi.
4. Untuk terus meningkatkan efisiensi kerja kita.
5. Untuk meningkatkan kompetensi karyawan dalam keahlian teknis dan penjualan.
6. Memberikan tingkat pengembalian investasi yang memuaskan bagi para pemegang saham.
4.1.2 Letak Perusahaan
Letak PT. Santek di Jalan Gatot Subroto KM 8, Jatake 15136, Tangerang, indonesia.
Gambar 4.1 Alamat PT. Santek
4.1.3 Produk dari Perusahaan
PT. Santek sendiri bergerak dalam bidang logam, seperti pembuatan part dan komponen mesin-mesin industri.
Berikut hasil produksi dari PT. Santek :
1. Mekanikal Komponen A. Part Mesin
a. Gear b. Spline c. Bush d. Spindle e. CAM f. Pin
Gambar 4.2 Cam
Gambar 4.3 Bushing
B. Workholding a. JIG b. Chuck c. Collect
Gambar 4.4 Jig
Gamabr 4.5 Collect
C. Alat Ukur
a. Inspection Jig
b. Air gauge c. Limit gauge
Gambar 4.6 Inspection Jig
D. Production Tool a. Rotary cutting die b. Punch and Tool
Gambar 4.7 Rotary Cuting Tool
2. Special Tool
Gambar 4.8 Special tool
3. Sheet metal fabrikasi 4. Prototipe
4.1.4 Mesin-mesin Produksi
Mesin-mesin produksi yang dipakai untuk memproduksi special tool adalah sebagai berikut :
1. Mesin Potong
Mesin potong adalah mesin yang dipakai untuk memotong, dari raw material mentah berupa gelondongan, menjadi kecil-kecil sesuai planing dari PPIC.
2. Mesin Bubut
Mesin untuk pengerjaan benda-benda silindris, bisanya untuk membuat profi pada special tool yang berbentuk silindris.
3. Mesin Milling
Diguankan untuk kontur-kontur yang berad pada special tool dan juga pembuatan cartridge.
4. Mesin Grinding
Untuk pengerjaan presisi, biasa digunakan untuk finishing.
5. Marking
Untuk penandaan 6. CMM
Untuk pengecekan ukuran-ukuran yang ada, karena kepresisian adalah segalanya.
7. Blacken
Cairan pewarnaan pada logam dengan menggunakan cairan-cairan kimia.
8. Oven
Alat perlakuan panas pada logam, dengan tujuan untuk menambah maupun mengurangi kekerasan permukaan logam.
9. Gear hobber
Mesin khusus untuk pembuatan roda gigi.
10. EDM
Mesin dengan cara kerja pengkikisan pada logam dengan bantuan logam tembaga sebagai elektroda yang berfungsi menghantarkan arus listrik.
11. Cylindrical Grinding
Mesin grinding khusus untuk pengerjaan benda-benda berbentuk silindris.
4.1.5 Proses-proses Produksi Special tool
Dalam proses produksi, melalui tahap seperti berikut, setelah gambar kerja diproses bagian design dan telah diatur planning oleh bagian PPIC produk melalui beberapa proses berikut :
1. Pemotongan
Pemotongn adalah penyiapan material sesuai planning dari PPCI, misal raw material dengan diameter 100 x 100.
2. Pembubutan
Raw material, masuk ke proses permesinan. Proses permesinan yang pertama adalah turning. Dimana benda kerja berbentuk silindris, di ruoghing seperti permintaan produk. Biasa, mesin bubut yang dipakai adalah mesin bubut CNC mengingat faktor kesulitan dan jumlah yang dikerjakan.
3. Milling
Proses pengerjaan benda dari raw material atau sudah mengalami proses terlebih dahulu, biasa untuk profil-profil yang berupa kontur.
4. Heat Treatment
Proses pengerasan pada part yang dibuat.
5. Marking
Pemberian kode pemesanan.
6. CMM
Alat pengukuran terakhir sebelum di pack.
4.1.6 Bill of Material
Berikut Bill Of Material special tool bisa dilihat yang digambarkan melalui multilevel tree dibawah ini :
Gambar 4.9 BOM 1 Bulan Produk Special Tool
Dari bill of material diatas, PT Santek memperkirakan kapasitas produksi selama 1 bulan sebanyak 50 special tool. Maka diketahui bill of material special tool selama 1 bulan.
4.2 Pengolahan Data
Dalam penyusunan tata letak produksi PT. Santek, terdapat beberapa langkah yang harus diterapkan dan diurai. Untuk menghasilkan tata letak terbaik,langkah awal dalam perancangan tata letak produksi PT. Santek dengan
melakukan pengolahan data.Berikut penulis sajikan beberapa tahapan apa saja dalam pengolahan data:
1. Membuat Operational Process Chart (OPC) dan Flow Process Chart(FPC)Operationtional Process Chart (OPC) dan Flow Process Chart (FPC),menunjukkan beberapa bagian yaitu keterangan dokumenter, komponen utama dan tambahan, proses-proses yang dialami oleh setiap komponen sampai dengan produk jadi, waktu proses setiap operasi dan pemeriksaan,dan total waktu produksi. Berdasarkan keterangan dokumenter, nama objek yang diproduksi adalah special tool. Komponen-komponen utama yang diperlukan untuk membuat special tool yaitu catridge, baut, insert, dan holder. Selain kuantitas setiap komponen, dapat diketahui pula ukuran yang dipakai setiap komponen.
Berdasarkan peta proses operasi operationtional process chart (OPC) yang dibuat menghasilkan total waktu produksi untuk 1 pcs produk special tool adalah sebgai berikut :
Part Name Finish Kapasitas
per/hari
Kapasitas per/bulan
Cartridge 2,5jam 6,4 128
Holder 5.5jam 2,9 58
Insert Purchase Purchase Purchase
SHC Screw Purchase Purchase Purchase
Tabel 4.1 Kapasitas produksi
Melalui peta proses operasi data diuraikan berdsarkan tahapan pengerjaan suatu benda dari phase analisis sampai ke phase akhir operasi dapat di perjelas dengan menggunakan peta proses.
Berikut data selengkapnya peta proses operasi, yang disajikan melalui data gambar 4.10
Gambar 4.10 Gambar Holder
Gambar 4.11 Insert
Gambar 4.12 SHC Screw
Setelah data diuraikan melalui peta proses operasi, selanjutnya data diuraikan berdasarkan flow. Flow proses operasi akan menunjukkan langkah- langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan didalam suatu proses manufakturing yaitu mulai datangnya bahan baku sampai ke proses pembungkusan (packaging) dari produk jadi yang dihasilkan. Peta ini akan melukiskan peta operasi dari seluruh komponen-komponen dan sub assemblies sampai menuju main assembly. Untuk membuat operation process chart maka disini ada beberapa simbol yang memilik arti dan maksud berbeda.
Berikut penulis sajikan flow process chart melalui gambar 4.13,4.14,4.15 yang disajikan secara terpisah melalui 3 gambar tersebut :
Flow Process Chart (FPC) pada PT. Santek
Nama : Special tool
Pabrik : PT. Santek
Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra
Tanggal
Dipetakan : Juni 2014
Gambar 4.13 Flow Process Chart Cartridge pada PT. Santek
Dari gambar 4.13, secara urut dijelaskan dan disajikan langkah-langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan didalam proses pembuatan cartridge.
Flow Process Chart (FPC) pada PT. Santek
Nama : Special tool (SHC Screw)
Pabrik : PT. Santek
Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra
Tanggal
Dipetakan : Juni 2014
Gambar 4.14 Flow Process Chart SHC Screw dan Insert pada PT. Santek
Dari gambar 4.14 secara urut pula dijelaskan dan disajikan langkah- langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan didalam proses untuk mendaptkan SHC screw dan insert.
Flow Process Chart (FPC) pada PT. Santek
Nama : Special tool (Holder)
Pabrik : PT. Santek
Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra
Tanggal
Dipetakan : Juni 2014
Gambar 4.15 Flow Process Chart Holder pada PT. Santek
Dari gambar 4.15 secara urut pula dijelaskan dan disajikan langkah- langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan didalam proses untuk pembuatan hoder.
2. Membuat Multi Produk Process Chart (MPPC)
Langkah berikutnya adalah pembuatan MPPC. MPPC adalah teknik analisa ini mengambil dasar penyajian dari Operation Process Chart ( OPC ), hanya saja pada MPPC ini penggambaran proses operasi di pisahkan menjadi sub bagian tersendiri, yaitu : Rough Lumber, Fabrikasi dan Assembling, yang dapat di persamakan dari ketiga peta itu adalah dapat dipergunakan untuk berkomunikasi secara luas, jelas dan sistematis.
Flow Process Chart (FPC) pada PT. Santek
Nama : Special tool
Pabrik : PT. Santek
Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra
Tanggal
Dipetakan : Juni 2014
Gambar 4.16 Multi Product Process Chart pada PT. Santek Tujuan dalam penyusunan MPPC adalah :
Menentukan berapa banyak kebutuhan mesin
Menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen-komponen produk
Sebagai pedoman dalam menjalankan proses produksi
Sebagai alat kerja yang memberikan informasi yang berguna dalam
perbaikan sistem.
3. Membuat Flow Chart perancanagan tata letak dengan metode SLP
Gambar 4.17 Flow Chart perancanagan tata letak dengan metode SLP 4. Membuat Form to Chart
From to Chart akan menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini.
Berikut penulis sajikan From to Chart.
No Nama Komponen Urutan proses Produk per hari
1 Cartridge A-B-K-F-E-D-K-H 6,4
2 Holder A-C-B-K-F-E-D-K-H-G 2,9
Tabel 4.2 Urutan produksi
Gambar 4.18 Aliran komponen
Ke
A B C D E F G H I J K
Dari
A - 6,4 2,9 - - - -
B - - - 9,3
C - 2,9 - - - -
D - - - 9,3
E - - - 9,3 - - - -
F - - - - 9,3 - - - -
G - - - -
H - - - 2,9 - - - -
I - - - -
J - - - -
K - - - 9,3 - - - -
Tabel 4.3 From to Chart
Alat yang digunakan sebagai pengangkutan adalah sebuah troli kecil, dengan dua sekat dengan ukuran 700X700x1000.
Frekuensi Perpindahan dengan Troli.
Nama Part Ukuran Part Jumlah Part Troli Frekuensi perpindahan Cartridge 100x50x30 256 700x700x1000
Holder D=100x250 58 700x700x1000
Insert 10pcs 512 700x700x1000
SHC Screw 10pcs 512 700x700x1000
Produk Jadi 512 700x700x1000
Tabel 4.4 Frekuensi Perpindahan dengan Troli
Disini tujuan pembuatan From to Chart adalah untuk melakukan analisis kuantitatif. Angka - angka yang terdapat dalam suatu from to chart akan menunjukkan total dari berat beban yang harusdipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi kombinasi dari faktor-faktor.
5. Membuat Activity Relathionship Chart (ARC)
Sebelum membuat ARC, penulis membagi proses produksi ke dalam beberapa stasiun kerja. Stasiun kerja tersebut antara lain:
1. Warehouse
Sebagai gudang penyimpanan raw material, baik yang sudah dipotomaupun yang belum dipotong sesuai permintaan dari PPC. Selain itu diwarehouse juga digunakan sebagai tempat pemotongan material.
2. Turning Center
Sebagai tempat untuk pengerjaan proses turning, turning center disini terdapat beberapa mesin turning, tapi hanya jenis “Hitachi Seiki” yang digunakan dalam prsose pembuatan special tool.
3. Milling Center
Sebagai tempat untukpengerjaan proses milling sepertidalam pembuatan pocketing + tap + slot + dll.tapi yang ikut dalam pembuatan special tool adalah mesin DMU 80T.
4. Heat treatment/stasiun harden.
Sebagai tempat untuk pengerjaan proses pengerasan pada logam, baik full harden maupun surface harden.
5. Grinding center
Dibagi 2, surface grinding proses finisihing permukan benda kerja. Dan cylindrical grinding untuk benda kerja berbuntuk silindris.
6. Stasiun Blacken
Tempat proses pemberian warna pada benda kerja, pada proses ini terbagi ke dalam dua proses sandblasting dan blacken.
7. Area Assymbly
Tempat perakitan “special tool” menjadi 1 bagian, antara holder, cartridge, insert, SHC screw.
8. Area Marking
Tempat pemberian koda pada produk sebelum dibungkus untuk pengiriman.
9. Kantor
Tempat segala proses adminstrasi berlangsung.
10. Engineering room
Tempat segala proses perencanaan proses dan perencanaa penggarapan special tool dilakukan.
11. QC
Tempat pengecekan ukuran yang telah dibuat.
Pembuatan Activity Relation Chart (ARC) didapat dari data-data urutan aktivitas dalam proses produksi yang akan dihubungakan secara berpasangan untuk mengetahui tingkat hubungan antar aktivitas tersebut. Hubungan tersebut ditinjau dari beberapa aspek diantaranya adalah hubungan keterkaitan secara organisasi, aliran material, peralatan yang digunakan, manusia, informasi, dan keterkaitan lingkungan. Activity Relation Chart (ARC) merupakan peta keterkaitan aktivitas yang berupa belah ketupat yang terdiri dari 2 bagian yaitu
bagian atas yang menunjukkan simbol derajat keterkaitan antar dua departemen sedangkan bagian bawah merupakan alasan yang dipakai untuk mengukur derajat keterkaitan.Dalam menyusun Activity Relation Chart (ARC) ada beberapa
pertimbangan sebagai berikut:
Warehouse tempat pemotongan material dekat dengan turning center.
Turning Center dekat dengan Milling Center, karena prosesnya berurutan.
QC letaknya dekat dengan turninc center dan milling center, serta dekat dengan grinding center.
Engginering room berada ditengah-tengah, karena menjadi central dari semua proses.
Stasiun Harden letaknya hendak jauh dari semuanya karena berbahaya
untuk semua orang , mengingat daerah sekita panas dan perlau alat safety khusus.
Stasiun Blacken mengandung bahan-bahan kimia, letaknya juga jauh dari semua.
Area Assymbly dan area marking letaknya saling berdekatan.
Grinding Center dekat dengan turning dan milling center, karena sama- sama pengerjaan machining.
Berdasarkan derajat hubungan antar aktivitas dan alasannya, maka peta hubungan keterkaitan aktivitas (ARC) untuk 11 stasiun kerja selengkapnya seperti pada gambar berikut :
Activity Relathionship Chart (ARC) pada pada PT. Santek
Nama : Special tool
Pabrik : PT. Santek
Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra
Tanggal
Dipetakan : Juni 2014
Gambar 4.19 Activity relationship chart
Kode Derajat/Relationship
A Absolutly Necessery Mutlak penting
E Espescially Important Sangat penting
I Important Penting
O Ok Biasa
U Unimportant Tidak penting
X Not Device Tidak diperlukan
Tabel 4.5 Derajat/Relationship
Kode Derajat/Relationship 1 Urutan Aliran Material
2 Membutuhkan area yang sama
3 Intensitas hubungan dan personalia yang sama 4 Debu dan bising
5 Bau dan kotor
Tabel 4.6 Alasan Derajat/Relationship 6. Working Sheet for Activity Relathionship Chart
Cara penentuan worksheet adalah penyajian lembar kerja dari peta ARC dalam bentuk ringkasan, dapat diketahui bahwa warehouse memiliki keterkaitan derajat hubungan.
Worksheet secara detailnya dapat dilihat pada tabel :
WORK SHEET FOR ACTIVITY RELATIONSHIP CHART
No Activity
Degree of Clossenes
A E I O U X
1 Warehouse 2,3,10 4,5,6,7,8,9,11
2 Turning center 3,11 1,5,10 4,6,7,8,9
3 Milling center 11 1,5,10 3,5,6,8,9
4 Stasiun harden 1,2,3,5,6,7,8,9,1
0,11
5 Stasiun grinding 11 2,3 1,4,5,6,10,7,8,9
6 Stasiun blacken 10 1,2,3,4,9,10,11,
5
7 Area assymbly 10,11 1,2,3,4,5,6,7,8,9
,10,11
8 Area Marking 1,2,3,4,6,8,9,10,
11,5,7
9 Kantor 1,2,3,4,6,5,7,8,1
0,11
10 Engineering room 7,1,2,3
,11
4,5, 6,8,9,11,7
11 QC 2,3,5 7,10 1,4,6,8,9,11
Tabel 4.7 Work sheet for activity relationship chart
7. Penentuan luas area yang dibutuhkan
Sebelum merancang layout usulan yang terlebih dahulu harus diperhatikan adalah penentuan kebutuhan luas ruangan, hal - hal yang diperlukan dalam penentuan kebutuan luas area yang dibutuhkan yaitu kebutuan tingkat produksi (production rate), peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi dan karyawan yang dibutuhkan. Dalam penentuan kebutuan luas ruangan proses produksi PT Santek.
Penulismengunakan “ metode fasilitas industri” yaitu metode penentuan kebutuan ruangan berdasarkan fasilitas produksi dan fasilitas pendukung proses produksi yang dipergunakan. Luas ruangan dihitung dari ukuran masing masing jenis mesin atau perlatan yang digunakan dikalikan dengan jumlah mesin peralatan tersebut ditambah dengan kelonggaran untuk operator dan gang (aisle).
Untuk tiap mesin atau fasilitas pendukung digunakan teloransi 0,75- 1 meter pada setiap sisi mesin, dan untuk kelonggaran operator, allowance = 150%
berdasarkan referensi dari buku (James M apple, 1990). Total perhitungan luas lantai produksi dapat di lihat pada tabel 4.12 lembaran perhitungan berikut ini :
No Dept No Operasi
Nama Mesin
Luas Area Yang Dibutuhkan Jml luas
Jml Klngrn
Jml Msn
Jml Luas Operasi
Total per dept
Size Area Mesin Peralatan
Pmbt
Ruang operator
Rng mtrial
1 Warehouse Mesin
Sawing
1x1.5 1x0.5 1x0.5 6x5 32.5 48.75 1 48.75 30 6x5
2 Turning Center Mesin
turning
2x1 1x0.5 1x0.5 1x0.5 3.5 5.25 1 5.25 6 3x2
3 Milling Center Mesin
milling
3x3 1x0.5 1x0.5 1x0.5 10.5 15.75 1 15.75 16 4x4
4 Stasiun Harden Oven 1x1 3x3 2x2 1.5x1x
5
16.25 24.375 1 24.375 25 5x5
5 Grinding Center Cylindric
al grinding
2.5x1 1x0.5 1x0.5 1x0.5 4 6 1 6
Surface Grinding
2.5x1 1x0.5 1x0.5 1x0.5 4 6 1 6 12 4x3
6 Stasiun Blacken Sandblast
ing
1.5x1 1.5x1 1x0.5 1.5x1 5 7.5 1 7.5 8 4x2
7 Area assymbly 1x1 1x0.5 1x0.5 2 3 1 3
1x0.5 1x0.5 1x0.5 1.5 2.25 1 2.25
1x1 1x0.5 1x0.5 2 3 1 3 9 3x3
8 Area Marking 1x1 2x0.5 1x0.5 1x0.5 3 4.5 1 4.5 4.5 2x2.25
9 Kantor 5x5 25 37.5 1 37.5 37.5 6x6.25
10 Engginering Room
5x5 25 37.5 1 37.5 37.5 4x9.375
11 QC CMM 1x1 2x1 1x1 2x1 6 9 1 9 9 3x3
Tabel 4.8 Luas area yang dibutuhkan
8. Membuat Area Relationship Diagram (ARD)
Activity Relathionship Chart (ARC) / Peta aktivitas yang telah dibuat dan Worksheet / lembar kerja kemudian digunakan sebagai dasar pembuatan activity relationship diagram (ARD) yaitu untuk menentukan letak masing-masing aktivitas/ depatement. Peta aktivitas dan lembar kerja tersebut memudahkan untuk membuat diagram keterkaitan aktivitas (ARD). Berdasarkan peta aktivitas dan lembar kerja, maka diagram keterkaitan aktivitas (Activity Relationship Diagram) selengkapnya sebagai berikut :
Gambar 4.20 Activity Relathionship Diagram (ARD) pada PT. Santek Activity Relathionship Diagram (ARD) pada PT. Santek
Nama : Special tool
Pabrik : PT. Santek
Dipetakan
oleh : C. Tea Novanto Putra
Tanggal
Dipetakan : Juni 2014
Keterangan pada gambar 4.9 adalah sebagai beikut : 1. Warehouse
2. Turning Center 3. Milling Center 4. Stasiun Harden 5. Grinding center 6. Stasiun Blacken 7. Area Assymbly 8. Area Marking 9. Kantor
10. Engineering room 11. Packaging
9. Membuat Space Relationship Diagram
Space Relationship Diagram dapat dilakukan setelah dilakukan analisis terhadap luasan yang dibutuhkan dan dikombinasikan dengan blok layout dan ARD. Berikut gambar blok layout dapat dilihat pada gambar 3.10. dan diagram Hubungan.
Gambar 4.21 Block Layout
Space Relationship Diagram berdasarkan ARD pada PT. Santek
Nama : Special tool
Pabrik : PT. Santek
Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra
Tanggal
Dipetakan : Juni 2014
Gambar 4.22 Block Layout
10. Merancang Template Tata Letak Fasilitas
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan baik dari pembuatan Activity Relationship Chart (ARC), penyusunan Worksheet, perhitungan luas lantai produksi, pembuatan Activity Relathionship Diagram (ARD) dan pembuatan Diagram Hubungan Ruangan, maka diperoleh rancangan.