• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Tanggung jawab sosial perusahaan PT Sucofindo cabang Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Tanggung jawab sosial perusahaan PT Sucofindo cabang Cirebon"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

59

A. Tanggung jawab sosial perusahaan PT Sucofindo cabang Cirebon Program kemitraan dan Bina lingkungan (PKBL) merupakan sebuah istilah untuk program tanggung jawab sosial perusahaan khususnya untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sejalan dengan good corporate governance sebagai bentuk aplikasi dari UU Perseroan Terbatas No 40 tahun 2007. 1

PT Sucofindo cabang Cirebon yang merupakan salah satu badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dalam upaya mengembangkan perekonomian rakyat menerapkan pola PKBL sebagaimana yang di telah ditetapkan dalam keputusan Menteri BUMN Nomor : Per-05/MBU/2007.

PT Sucofindo cabang Cirebon merupakan cabang dari PT Sucofindo Indonesia yang bertanggung jawab atas pengiriman jasa ekspor import hasil rotan di wilayah III Cirebon. Seiring dengan menjalankan kegiatan business survey atau core business, PT Sucofindo berkomitmen membantu pengembangan lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, PT Sucofindo memiliki tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Sosial Responsibility) terhadap masyarakat baik dari segi kesehatan, pendidikan, sosial, maupun ekonomi dari dampak beroperasinya perusahaan.

Komitmen PT Sucofindo cabang Cirebon mendukung upaya pemerintah dalam membangun masyarakat Indonesia yang berdaya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya dalam suatu tanggung jawab sosial perusahaan/Corporate social responsibility (CSR), terwujud melalui Sucofindo peduli masyarakat,dengan program-program sebagai berikut :

1 Anang Mulkhan dan Maulana Agung P, Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN Terhadap Kesejahteraan UMKM: Pendekatan CSR ( Studi kasus PTPN VII), Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat FISIP UNILA Tahun 2012, 248

(2)

1. Program kemitraan,

Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari kemampuan masyarakat dalam mencari nilai ekonomi lebih dari nafkah yang dihasilkan. Namun keterbatasan sektor formal memacu pemerintah untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan dalam sector informal. Oleh karena itu, PT Sucofindo membangun kemitraan dengan para pengusaha kecil menengah (UKM) dan badan usaha koperasi dalam bentuk pinjaman modal usaha guna mengembangkan usaha-usaha tersebut.2

2. Program bina lingkungan

Beroperasinya perusahaan ditengah-tengah lingkungan masyarakat akan banyak menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya, maka telah menjadi tanggung jawab PT Sucofindo dalam bidang lingkungan untuk memperhatikan keseimbangan alam, maka upaya yang dilakukan oleh PT Sucofindo antara lain : (a) penanaman pohon koleksi di kebun raya Kuningan,tepatnya di Desa Padabenghar-Mandirancan yang mana pohon-pohon yang di tanam banyak di datangkan dari beberapa wilayah di Indonesia (b) melakukan fogging diwilayah sekitar perusahaan, (c) gotong royong dalam pembersihan lingkungan sekitar perusahaan.3

3. Program sosial,

Tanggung jawab sosial perusahaan tidak terlepas dari kegiatan social dalam mempehatikan kesejahteraan masyarakat lingkungan perusahaan. Program yang diterapkan oleh PT sucofindo diantaranya : (a) pembangunan fasilitas umum misalnya pembangunan dan renovasi tempat ibadah. (b) program kesehatan bagi masyarakat melalui kegiatan donor darah, pemeriksaan

2 Hasil wawancara dengan Bapak Sugiyatno sebagai PKBL Officer PT Sucondo cabang Cirebon, 23 Juni 2014

3 Hasil wawancara dengan Bapak Sugiyatno sebagai PKBL Officer PT Sucondo cabang Cirebon, 23 Juni 2014

(3)

kesehatan secara gratis,dan sunatan masal, (c) pendidikan diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu danberprestasi melalui beasiswa kurang mampu dan berprestasi.4

Visi Program PKBL (program kemitraan dan Bina Lingkungan)

Membina dan mengembangkan Usaha Kecil dan Koperasi layak bina menjadi layak kredit sehingga dapat membina Usaha Kecil dan Koperasi lainnya

Misi Program PKBL (program kemitraan dan Bina Lingkungan)

1. Membantu pengembangan ekspor non migas produk Usaha Kecil dan Koperasi melalui pembinaan yang terpadu dan berkesinambungan melalui pemanfaatan jaringan luas, sistem informasi dan manajemen 2. Membantu perusahaan di dalam mengembangkan Coporate image yang

positif dimasyarakat sehingga dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi kelangsungan PT. Sucofindo5

Tanggung jawab sosial perusahaan PT Sucofindo cabang Cirebon mulai terlaksana pada tahun 1993 lebih awal di bandingkan dengan BUMN yang lainnya. Program unggulan dari PKBL PT Sucofindo cabang Cirebon adalah program kemitraan yaitu mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi yang berada di wilayah III Cirebon.6

B. Program-program tanggung jawab sosial dalam meningkatkan kesejahteraan UKM dan Koperasi

Kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat menjadikan pola pikir masyarakat berubah. Dibutukannya nilai ekonomi yang tinggi dan terbatasnya sektor formal dalam mencari nafkah menjadikan pembangunan

4 Hasil wawancara dengan Bapak Sugiyatno dan Bapak Handaru selaku PKBL officer PT Sucofindo cabang Cirebon, pada tanggal 23 Juni 2014.

5 http://www.sucofindo.co.id/tanggung-jawab-sosial.html, diakses pada 3 Juni 2014, pukul 21.30

6 Hasil wawancara dengan Bapak Sugiyatno sebagai PKBL Officer, tanggal 7 Agustus 2014

(4)

usaha kecil menengah (UKM) meningkat. Selain itu juga, permasalahan yang dihadapi oleh Usaha kecil dan Menengah (UKM) yang semakin meningkat menjadi tanggung jawab sosial perusahaan dalam menampung segala kebutuhan masyarakat melalui kegiatan informal tersebut.

Berkaitan dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh UKM dan Koperasi dalam mengembangkan usahanya, PT Sucofindo cabang Cirebon telah melaksanakan program kemitraan dengan beberapa UKM di wilayah III Cirebon dalam upaya meningkatkan kesejahteraan UKM dan Koperasi sesuai dengan visi dan misi PKBL PT Sucofindo, dengan program-program sebagai berikut :

1. Pinjaman modal usaha

Dalam suatu usaha permasalahan mendasar dalam upaya mengembangkan usahanya adalah modal. Oleh karena itu, PT sucofindo cabang Cirebon membantu mitra usahanya dalam hal permodalan yang kemudian modal tersebut dapat digunakan dalam peningkatan asset usahanya, tenaga kerja, pengembangan usahanya.

Pemberian pinjaman modal usaha maksimal adalah senilai Rp.50 juta rupiah dengan tingkat kontribusi usaha yaitu 6% setiap tahunnya. Pada dasarnya pemberian modal ini tidak semata-mata perusahaan mencari keuntungan selain dari keuntungan operasional perusahaan, namun hal tersebut adalah suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang telah diatur oleh pemerintah dalam keputusan Menteri Negara BUMN No 236/MBU/2003, yang menerangkan bahwa setiap BUMN melaksanakan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) sebagai bentuk tanggung jawab social perusahaan , yang mana alokasi dana yang digunakan adalah 2% dari total laba setelah dikurangi pajak. Setiap bentuk usaha bisa mengajukan pinjaman kepada PT sucoofindo dengan persyaratan sebagai berikut :7

7 Hasil wawancara dengan Bapak Handaru, selaku PKBL officer PT Sucofindo cabang Cirebon, pada tanggal 23 Juni 2014

(5)

a. Telah beroperasi minimal 1 tahun b. Mengajukan proposal usahanya c. Legalitas usaha jelas (TDP, SIUP) d. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)

e. Fotocopy kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) f. Adanya barang jaminan senilai besarnya modalyang di pinjam

(sertifikat rumah, kendaraan atau barang berharga lainnya)

Setelah melakukan pengajuan kepada PT Sucofindo cabang Cirebon kemudian proposal di proses di kantor cabang, jika persyaratan administrasi telah terpenuhi maka akan dilakukan survey oleh surveyor PT Sucofindo cabang Cirebon dari divisi PKBL. Hasil survey akan menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan kepada mitra usaha, kemudian hasil survey dan proposal di kirim ke kantor pusat PT Sucofindo Indonesia. Peroposal pengajuan untuk mitra baru biasanya memerlukan waktu yang cukup lama di bandingkan dengan mitra lama.8.

1.Pengajuan Proposal

3.penyerahan hasil survey 2.survey

4.realisasi

Gambar 4.1 : Proses pengajuan peminjaman modal usaha

Jangka waktu yang diambil akan menentukan berapa besar kontribusi kepada perusahaan di mana besarnya persentase kontribusi sebesar 6% per tahunnya. Jadi jika modal usaha yang di pinjam sebesar Rp.

8 Hasil wawancara dengan Bapak Sugiyatno sebagai PKBL Officer PT Sucondo cabang Cirebon, pada tanggal 22 Juni 2014

MITRA USAHA

SUCOFINDO cabang Cirebon

KANTOR PUSAT

(6)

50 juta, maka setiap tahunnya mitra usaha akan memberikan kontribusi dari usahanya sebesar Rp. 3 juta, jika jangka yang di ambil untuk proses angsuran selama dua tahun maka kontribusi usahanya senilai Rp. 6 juta rupiah dengan angsuran flat atau tetap begitupula kelipatannya.

Dalam proses peminjaman modal terkadang timbul beberapa masalah dalam proses angsuran, seperti keterlambatan dalam pembayaran, macet bahkan ada beberapa usaha yang bangkut. Untuk menangani hal tersebut maka PT Sucofindo cabang Cirebon melakukan beberapa langkah, di antaranya :9

a. Jika pembayaran mengalami keterlambatan 1 atau 2 kali angsuran dengan alasan tertentu, maka di perbolehkan.

b. Jika pembayaran mengalami kemacetan atau tidak mampu membayar dengan alasan kejahatan atau kesengajaan , maka PT Sucofindo cabang Cirebon akan mengajukan ke jalur hukum sesuai peraturan hukum di Indonesia.

c. Jika pembayaran mengalami kemacetan atau keterlambatan dengan alasan usaha mengalami kendala, maka PT Sucofindo cabang Cirebon akan meninjau ulang / survey kemudian reschedule ( penjadwalan kembali) yaitu perubahan syarat kredit yang hanya menyangkut jadwal pembayaran atau jangka waktunya.

d. Jika pembayaran mengalami kebangkrutan maka kembali kepada kebijakan perusahaan, akan mengalihkan pembayaran kepada ahli waris (keluarga) atau menyelesaikan pembayaran (lunas).

2. Pelatihan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata dasar latih yang artinya belajar dan membiasakan diri agar mampu melakukan sesuatu.

9 Hasil wawancara dengan Bapak Handaru sebagai PKBL officer PT Sucofindo cabang Cirebon, tanggal 24 Juni 2014

(7)

Sedangkan pelatihan memiliki arti proses, cara, perbuatan melatih, kegiatan atau pekerjaan. 10

Menurut Payaman Simanjuntak mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai.11 Pelatihan biasanya dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan kerja.12 Tujuan umum pelatihan sebagai berikut : (1) untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif, (2) untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional, dan (3) untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan manajemen (pimpinan).

PT Sucofindo sangat memperhatikan perkembangan usaha dari setiap mitra usahanya, oleh karena itu program pelatihan dirasa perlu dalam proses pengembangan usaha kecil dan menengah. Program pelatihan yang dilaksanakan oleh PT Sucofindo diantaranya pelatihan manajemen dan akuntansi, pelatihan kreasi pola dalam mengembangkan konveksi, dan pelatihan lainnya dalam mengembangkan UKM.13

3. Pembentukan jaringan Usaha

Perkembangan usaha dapat bertahan jika memiliki pangsa pasar dan jaringan usaha yang luas dan berkembang. jaringan usaha adalah proses membangun hubungan saling menguntungkan dengan pengusaha lain dan klien potensial dan / atau pelanggan. Tujuan dari jaringan bisnis adalah

10 Tim Penyusun Kamus , Pusat Pembinaan Dan Pengambangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka, 1996), 569

11 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/11/pelatihan-tenaga-kerja-definisi- tujuan_11.html, diakses pada kamis, 3 Juli 2014, pukul 18.26 WIB

12 http://teorionline.wordpress.com/2010/06/27/pelatihan-sdm/, diakses pada kamis, 3 Juli 2014, pukul 20.15 WIB

13 Hasil wawancara dengan Bapak Handaru sebagai PKBL Officer PT Sucofindo cabang Cirebon, pada tanggal 23 Juni 2014

(8)

untuk meningkatkan pendapatan bisnis - satu atau lain cara. Penebalan garis bawah dapat segera jelas, seperti dalam mengembangkan hubungan dengan klien baru, atau mengembangkan seiring waktu, karena dalam belajar keterampilan bisnis baru.14

Kelompok-kelompok jaringan bisnis terbaik beroperasi sebagai pertukaran informasi bisnis, ide, dan dukungan. Keterampilan yang paling penting untuk jaringan bisnis yang efektif adalah mendengarkan; berfokus pada bagaimana Anda bisa membantu orang yang anda mendengarkan bukan pada bagaimana dia dapat membantu anda adalah langkah pertama untuk membangun hubungan saling menguntungkan.

Agar jaringan usaha dapat berkembang maka diperlukan adanya promosi. Promosi yang dilakukan akan membantu dalam menjangkau pasar-pasar di luar lingkungan social. Dalam hal ini, PT Sucofindo memfasilitasi para mitra usaha dengan suatu kelompok jaringan usaha atau mitra bisnis se-Indonesia. Kelompok ini terbentuk guna mengembangkan pemasaran dari usaha yang mereka kelola dan terbentuk melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan usaha yang rutin dilaksanakan.

Manfaat dari jaringan usaha ini sangat di rasakan oleh para mitra bisnis PT Sucofindo cabang Cirebon, karena dengan rutin diadakannya kegitan ini maka secara tidak langsung pemasaran produk mereka semakin meluas, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu mitra binaan PT Sucofindo cabang Cirebon Bapak Momon dari Kadipaten-Majalengka pemilik meubeul “Karya Muda”, karena pak Momon mengikuti pelatihan maka tergabung dalam jaringan usaha PT Sucofindo secara langsung dirasakan oleh pak Momon bahwa omset penjualan meningkat dari luar kota Majalengka.15

14 http://jus-pds.blogspot.com/p/rumah-pengetahuan.html, diakses pada kamis, 3 Juli 2014, pukul 20.55 WIB

15 Hasil wawancara dengan Bapak Momon sebagai mitra binaan PT Sucofindo Cabang Cirebon, selasa 23 Juni 2014

(9)

C. Dampak tanggung jawab sosial perusahaan terhadap UKM dan Koperasi

Perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi banyak mengalami hambatan. Jika diperhatikan permasalah yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah (UKM) sangat lah luas, diantarnya :

a. Kurangnya permodalan yang merupakan faktor utama yang diperlukan dalam mengembangkan suatu unit usaha.

b. Sumber daya manusia yang terbatas baik dari segi pendidikan, maupun pengetahuan dan keterampilan

c. Lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi usaha kecil sehingga produksi barang semakin menurun dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif

Permasalahan diatas menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menanggulanginya yang terbentuk dalam suatu kegiatan tanggung jawab social perusahaan atau corporate social responsibility.

Pelaksanaan program tanggung jawab perusahaan tersebut dalam memperhatikan mitra usaha, lingkungan dan sosial akan memberikan dampak yang positif terhadap penerimanya. Khususnya dalam memperhatikan UKM dan koperasi dalam program kemitraan sangat memberikan dampak yang baik terhadap perkembangan UKM dan koperasi terutama dalam hal permodalan. Hal ini sebagaimana banyak diutarakan oleh para mitra usaha yang menerima bantuan dari PT Sucofindo cabang Cirebon.

Menurut bapak H. Sahri Sudarta pemilik bengkel las “Sukamulya las” dalam penuturannya “saya merasa sangat terbantu oleh PT Sucofindo dalam pengembangan usaha saya, saya bermitra dengan Sucofindo sudah sekitar 14 tahun, dengan 4x pinjaman modal, modal tersebut saya gunakan untuk modal usaha, dari awalnya usaha saya hanya bengkel las yang terletak di rumahan di Desa Sukamulya – Kuningan, sekarang bisa bikin

(10)

toko juga, ya semua itu karena bantuan dari Sucofindo. Alasan saya kenapa saya mempercayakan masalah permodalan kepada Sucofindo karena adanya program pelatihan, saya diajak jalan-jalan terus ke Bali terakhir kali, saya bisa jalan-jalan, bisa menambah ilmu, menambah teman, dan juga bisa digunakan sebagai ajang promosi. Pokoknya saya sangat berterima kasih kepada PT Sucofindo atas segala bentuk bantuannya, buat saya Sucofindo adalah keluarga saya”16

Menurut bapak Maman Suhatman pemilik toko sembako dalam penuturannya “ Alhamdulilah sekali, usaha saya lebih maju, lebih lengkap tokonya, lebih besar, pendapatan juga alhamdulilah sangat cukup. Saya sangat berterima kasih kepada PT Sucofindo atas bantuannya berupa pinjaman modal, dan juga pelatihan. Karena saya merasa nyaman bermitra dengan Sucofindo saya bermitra dengan Sucofindo sudah 15 tahun.”17

Menurut bapak Momon pemilik Meubeul “ Karya Muda “ Kadipaten dalam penuturannya “ Alhmadulilah bermitra selama 13 tahun dengan Sucofindo sekarang usaha saya semakin maju, orderan meningkan, omset meningkat, tenaga kerja bertambah, produk yang semakin bermacam- macam. Pokoknya saya sangat berterima kasih kepada Sucofindo “18

Menurut bapak Dedi H produsen genteng Jatiwangi Kadipaten dalam penuturannya “ Alhamdulilah dampak yang dirasakan sangat positif, saya merasa sangat terbantu sampai akhirnya saya dapat mengembangkan usaha saya “19

Menurut bapak Jojo pemilik batu bata “Bumi Sakti” Kadipaten dalam penuturannya “ Alhamdulillah PT Sucofindo sangat membantu usaha saya sehingga sekarang lebih maju, PT sucofindo sangat memperhatikan sekali para mitra usahanya, saya sangat berterima kasih sekali”

16 Hasil wawancara dengan Bapak H. Sahri tanggal 23 Juni 2014

17 Hasil wawancara dengan Bapak Maman, tanggal 23 Juni 2014

18 Hasil wawancara dengan Bapak Momon, tanggal 24 Juni 2014

19 Hasil wawancara dengan Bapak Dedi H, tanggal 24 Juni 2014

(11)

Badan Usaha koperasi yang bermitra dengan PT Sucofindo cabang Cirebon di antaranya adalah koperasi karyawan KOREM III Gunung djati- Cirebon, KODIM 0614 Cirebon, KODIM 0620 Cirebon, dan POLRESTA Cirebon, koperasi tersebut telah bermitra dengan PT Sucofindo cabang Cirebon sejak tahun 1996 sampai sekarang, “loyalitas mereka kepada PT Sucofindo karena merasa pinjaman modal kepada Sucofindo lebih mudah dan ringan di bandingkan lembaga keuangan lainnya.”20

Dari beberapa penuturan di atas maka dapat di simpulkan bahwa dampak positif ini sangat dirasakan oleh para mitra, dikarenakan beberapa faktor yang mendukung, diantaranya :

1. Pelayanan yang sangat ramah 2. Proses tidak sulit

3. Tidak ada potongan ataupun bunga seperti lembaga keuangan 4. Sangat memperhatikan perkembangan setiap UKM binaannya 5. Program pelatihan yang rutin dilaksanakan oleh perusahaan 6. Memberikan keringanan dalam hal angsuran.

Selain itu, program PKBL dari PT Sucofindo cabang Cirebon berdampak positif dalam menangani kelemahan-kelemahan yang dihadapi oleh Usaha kecil dan Menengah (UKM) dan koperasi. seperti dalam hal permodalan, pemasaran, kemitraan, dan managerial skill.

D. Dampak tanggung jawab sosial perusahaan terhadap PT Sucofindo cabang Cirebon

Program kemitraa dan Bina Lingkungan yang dibina mengacu pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), nomor Per- 05/MBU/2007, 27 April 2007. Selain itu, Sucofindo melaksanakan program kegiatan donor darah rutin setiap triwulan, dan khitanan massal yang

20 Hasil wawancara dengan Bapak Sugiyatno selaku PKBL Officer, tanggal 07 Agustus 2014

(12)

dilaksanakan setahun sekali. Semua upaya ini diharapkan akan meningkatkan martabat Sucofindo sebagai perusahaan yang diterima dan dihormati, serta martabat masyarakat sebagai masyarakat yang sejahtera.21

Tanggung jawab sosial akan memberikan manfaat terhadap perusahaan, baik secara financial maupun non financial. Selain dikarenakan menjalankan peraturan pemerintah,tanggung jawab sosial perusahaan PT Sucofindo memberi dampak positif dampak terhadap perusahaan , diantaranya :22

1. Menciptakan citra perusahaan yang positif di mata masyarakat Definisi citra yaitu adalah kesan seseorang tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, atau fakta-fakta atau kenyataan.23 Citra perusahaan akan terbentuk positif jika masyarakat telah merasakan kontribusi perusahaan terhadap mereka. Hal ini sebagaimana yang telah dilakukan PT Sucofindo cabang Cirebon terhadap lingkungan dan masyarakat melalui Program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility.

2. Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan di rasakan ketika mereka merasa ada kontribusi dari perusahaan atas dampak yang di timbulkan dari beroperasinya perusahaan tersebut. Kepercayaan masyarakat meningkat ketika janji-janji perusahaan terhadap mereka terpenuhi. Misalnya terkait bantuan-bantuan perusahaan terhadap masyarakat.

21 http://www.sucofindo.co.id/tanggung-jawab-sosial.html, diakses pada 3 Juni 2014, pukul 21.30

22 Hasil wawancara dengan Bapak Handaru sebagai PKBL Officer PT Sucofindo cabang Cirebon, Selasa 23 Juni 2014

23 Indra jatmiko, kajian Citra Perusahaan melalui kegiatan Corporate Sosial Responsibility pada Bank X Bogor, ( Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, 2011), 24

(13)

3. Loyalitas mitra usaha meningkat.

Perhatian perusahaan terhadap mitra binaannya menjadikan mitra- mitra usaha menjadi loyalitas, hal ini di dukung oleh besarnya kontribusi perusahaan terhadap mitra binaannya melalui program- program pengembangan UKM dan Koperasi, yang diantaranya pinjaman modal usaha yang tidak memberatkan para mitra binaannya, pelatihan dalam upaya pengembangan manajerial skill, dan jaringan usaha yang membantu dalam perluasan pemasaran pemasaran.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini tampak bertentangan dengan pandangan umum yang menyatakan bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap kebijakan penentuan tarif BPIH mengingat komponen terbesar

Penjelasan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, menyatakan bahwa agar informasi yang disampaikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah

masyarakat masih menganggap bahwa problematika visual merupakan masalah yang tidak perlu dipikirkan dengan kening berkerut,...” permasalahan inilah yang membuat

This report is writen to fulfill the final report subject at English Department of State Polytechnic of Sriwijaya with the tittle "Making Banana and Avocado Doughnuts

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya pengembangan usaha yang telah dilakukukan Rumah Makan Solok Permai

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwasanya Pemahaman konsep matematis peserta didik lebih baik memakai model pembelajaran ADDIE dikarnakan model ini mampu memberikan kesempatan