• Tidak ada hasil yang ditemukan

JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 p-issn x e-issn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 p-issn x e-issn"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 p-ISSN 2548-737x

e-ISSN 2548-8678

TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Jurnal Teknologi Rekayasa (JTERA) merupakan jurnal ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian, studi kasus, dan articles review di bidang teknik/rekayasa. Jurnal ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi baik untuk peneliti, dosen, akademisi, praktisi industri, maupun instansi pemerintahan. Topik artikel yang dimuat di JTERA mencakup dan tidak terbatas pada bidang: Teknik Informatika, Teknik Komputer, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Sipil, dan Teknik Lingkungan.

JTERA terbit secara berkala setiap dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember.

JTERA telah teregistrasi dengan ISSN 2548-737X (cetak) dan ISSN 2548-8678 (elektronik). Versi elektronik dari JTERA dapat diakses melalui http://jtera.polteksmi.ac.id. JTERA sampai saat ini telah teindeks oleh Google Scholar, Indonesian Scientific Journal Database (ISJD), Indonesia One Search, dan PKP Index.

DEWAN REDAKSI Ketua Editor

Adnan Rafi Al Tahtawi, M.T. (Politeknik Sukabumi) Editor Pelaksana

Abid Fahreza Alphanoda, M.T. (Politeknik Sukabumi) Samirah Rahayu, M.Kom. (Politeknik Sukabumi) Dewi Ayu Sofia, M.Eng. (Politeknik Sukabumi) Desain Grafis

Ruslan Efendi, M.Ds. (Politeknik Sukabumi) MITRA BESTARI

Prof. Djoko W. Karmiadji, MSME, Ph.D. (Universitas Pancasila) Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia) Dr. Irfan Hilmy, M.Eng. (International Islamic University Malaysia) Dr. Pranoto H. Rusmin, M.T. (Institut Teknologi Bandung)

Drs. Engkus Supardi, M.Eng. (Universitas Jenderal Achmad Yani)

Dr. Ing. Ana Hadiana, M.Eng.Sc. (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) PENERBIT

Politeknik Sukabumi ALAMAT REDAKSI

Jl. Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi 43132, Jawa Barat, Indonesia Telp/Fax: (0266) 215417

E-mail: jtera@polteksmi.ac.id Website: http://jtera.polteksmi.ac.id

© 2017 Jurnal Teknologi Rekayasa (JTERA)

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang keras melakukan duplikasi, memperbanyak, dan mencetak ulang tanpa adanya izin dari Dewan Redaksi jurnal ini.

(3)
(4)

i

JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa

Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 p-ISSN 2548-737x e-ISSN 2548-8678

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‟aalamiin. Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT atas terbitnya JTERA Vol. 2 No. 1 Juni 2017. Edisi ini merupakan edisi kedua JTERA yang memuat beberapa artikel terkait bidang keteknikan/rekayasa.

Pada edisi ini, terdapat tujuh artikel terkait bidang teknik. Artikel terkait pada bidang Teknik Komputer/Elektro berjudul “Desain dan Purwarupa Fuzzy Logic Control untuk Pengendalian Suhu Ruangan” membahas mengenai salah satu aplikasi fuzzy logic. Terdapat dua artikel terkait bidang Teknik Informatika/Sistem Informasi dengan judul “Implementasi JSON Web Service pada Aplikasi Digial Library Politeknik Sukabumi” dan “Analisis Manfaat Penerapan Sistem Informasi Ujian Online: Studi Kasus SMK Pasim Plus”. Pada bidang Teknik Mesin terdapat dua artikel dengan judul “Analisis Variasi Sparger pada Instalasi Modified Atmosphere Storage untuk Menurunkan Kadar O2” dan “Desain Gating System dan Parameter Proses Pengecoran untuk Mengatasi Cacat Rongga Poros Engkol”. Artikel selanjutnya terkait bidang Teknik Sipil dan Lingkungan dengan judul “Evaluasi Finansial pada Proyek Peningkatan Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi” dan “Perilaku Guru dan Pegawai Sekolah Terhadap Penerapan Program Zero Waste di Sekolah: Studi Kasus SMK Maitreyawira Batam”.

Dewan redaksi JTERA mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang telah berkontribusi pada jurnal edisi ini. Untuk edisi selanjutnya, Kami mengundang para peneliti, dosen, akademisi, praktisi industri, maupun instansi pemerintahan untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pemikirannya di JTERA.

Semoga jurnal ini dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan khususnya di bidang rekayasa dan keteknikan.

Sukabumi, Juni 2017 Ketua Editor

(5)

ii

Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 p-ISSN 2548-737x

e-ISSN 2548-8678

DAFTAR ISI

1-8 Desain dan Purwarupa Fuzzy Logic Control untuk Pengendalian Suhu Ruangan Faisal Wahab, Arif Sumardiono, Adnan Rafi Al Tahtawi, Agus Faisal Aziz Mulayari 9-16 Implementasi JSON Web Service pada Aplikasi Digital Library Politeknik Sukabumi

Ulfa Mariathul Qibtiyah, Samirah Rahayu

17-30 Analisis Variasi Sparger pada Instalasi Modified Atmosphere Storage untuk Menurunkan Kadar O2

I Gede Eka Lesmana, Agri Suwandi, Arnold Raynold

31-38 Evaluasi Finansial pada Proyek Peningkatan Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi Anita Ariesty

39-46 Perilaku Guru dan Pegawai Sekolah Terhadap Penerapan Program Zero Waste di Sekolah:

Studi Kasus SMK Maitreyawira Batam Gita Prajati, Darwin

47-54 Analisis Manfaat Penerapan Sistem Informasi Ujian Online: Studi Kasus SMK Pasim Plus Erick Andika, Djajasukma, Herry Heryanto

55-62 Desain Gating System dan Parameter Proses Pengecoran untuk Mengatasi Cacat Rongga Poros Engkol

Kadarisman Syah, Djoko W. Karmiadji, Dwi Rahmalina

(6)

iii

Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 p-ISSN 2548-737x

e-ISSN 2548-8678

LEMBAR ABSTRAK

Lembar abstrak ini dapat diperbanyak tanpa adanya izin dan biaya

Faisal Wahab1, Arif Sumardiono2, Adnan Rafi Al Tahtawi3, Agus Faisal Aziz Mulayari4, 1Program Studi Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika, Universitas Parahyangan, Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung, Indonesia, 2Program Studi Teknik Elektro, Universitas 17 Agustus 45, Jl. Perjuangan No. 17 Cirebon, Indonesia, 3,4Program Studi Teknik Komputer, Politeknik Sukabumi, Jl. Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi, Indonesia, faisal.wahab@unpar.ac.id

Desain dan Purwarupa Fuzzy Logic Control untuk Pengendalian Suhu Ruangan Jurnal Teknologi Rekayasa (JTERA), Vol. 2, No. 1, Jun. 2017, Hal. 1-8

Fuzzy Logic Control (FLC) merupakan salah satu metode pengendalian sistem yang saat ini banyak digunakan di beberapa disiplin ilmu, khususnya di bidang sistem kendali. Dalam perancangan FLC tidak diperlukan model matematis dari sistem yang akan dikendalikan. Hal ini menjadi salah satu keunggulan FLC sehingga perancangan pengendali lebih mudah dilakukan dengan hanya mengandalkan aturan logika. Pada makalah ini, akan dirancang FLC untuk sistem pendingin ruangan dan direalisasikan dalam bentuk prototype untuk kesederhanaan perancangan. Sistem ini memiliki masukan suhu ruangan dan banyaknya orang di ruangan, sedangkan keluarannya adalah tingkat pendinginan ruangan tersebut. Pengujian sistem ini dilakukan dengan membandingkan hasil keluaran pengendali melalui simulasi Fuzzy Logic Toolbox yang tersedia pada MATLAB. Dua unit purwarupa dirancang dengan sensor masukan yang berbeda sebagai perbandingan. Hasilnya menunjukkan bahwa purwarupa sistem pertama dan kedua mampu mengendalikan suhu ruangan dengan rata-rata kesalahan berturut-turut 1,31% dan 4,06% jika dibandingkan dengan simulasi MATLAB.

Kata kunci: fuzzy logic, pengendali, FLC, suhu, MATLAB

Ulfa Mariathul Qibtiyah, Samirah Rahayu, Program Studi Teknik Komputer, Politeknik Sukabumi, Jl. Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi, Indonesia, ulfamq@gmail.com

Implementasi JSON Web Service pada Aplikasi Digital Library Politeknik Sukabumi Jurnal Teknologi Rekayasa (JTERA), Vol. 2, No. 1, Jun. 2017, Hal. 9-16

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merancang sebuah aplikasi yang dapat membantu pengelolaan data perpustakaan menjadi lebih mudah dan akurat. Analisis terhadap perancangan aplikasi digital library ini meliputi evaluasi terhadap sistem yang diusulkan, database yang diusulkan, dan rencana penerapan aplikasi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem perpustakaan secara manual lebih menghabiskan waktu lama ketika terjadi pengolahan data dan kurangnya tingkat keamanan data. Oleh karena itu, solusi pemecahan dari masalah tersebut adalah dengan membangun aplikasi perpustakaan berbasis web dan Android untuk membuat sistem berjalan lebih baik lagi. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menjadi pengganti yang lebih baik dari sistem yang sebelumnya. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan database MySQL, PHP, HTML, JavaScript dan Ajax, serta menggunakan konsep framework dengan CodeIgniter.

Kata kunci: CodeIgniter, framework, HTML, JavaScript, MySQL, perpustakaan, PHP

I Gede Eka Lesmana, Agri Suwandi, Arnold Raynold, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pancasila, Srengseng Sawah Jagakarsa, Indonesia, gdlesmana@univpancasila.ac.id

(7)

iv

Jurnal Teknologi Rekayasa (JTERA), Vol. 2, No. 1, Jun. 2017, Hal. 17-30

Metode pengawetan makanan dengan memodifikasi komposisi udara khususnya untuk kandungan oksigen dan karbondioksida di ruang simpan atau disebut juga dengan Modified Atmosphere Packaging (MAS) telah diterapkan untuk memperpanjang umur simpan dari buah-buhan dan sayuran. Modifikasi komposisi udara dalam ruang simpan MAS menggunakan injector tipe sparger dengan gas karbon dioksida. Kinerja sparger dinilai dari peningkatan jumlah kandungan gas oksigen dalam ruang simpan dan tingkat homogenitas di dalam sparger. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemilihan sparger berdasarkan variasi dimensi sudut keluar terhadap kinerja sparger dengan menggunakan simulasi ANSYS dan uji eksperimental. Lima varian sparger diuji tingkat homogenitas dan kadar oksigen yang terkandung dalam ruang simpan. Hasil simulasi dan eksperimetal untuk kelima sparger menunjukkan sparger varian 3 dengan material PVC dari gabungan dua reducer (diameter 44,4 mm dan 31,7 mm) dan dimensi sudut keluar 26,6°

memiliki nilai Turbulance Kinetic Energy (TKE) rata-rata tertinggi yaitu 792,66 J/kg dan kadar oksigen dalam ruang simpan terendah yaitu 6,4%. Model hubungan antara kadar gas karbon dioksida dengan oksigen dibuat dengan menerapkan metode least square menunjukkan tingkat signifikan sebesar 74,17%. Luaran dari penelitian ini adalah sparger varian 3 terpilih sebagai sparger yang akan digunakan dalam MAS karena mampu menurunkan kadar oksigen di bawah 10%.

Kata kunci: sparger, Turbulence Kinetic Energy (TKE), Modified Atmosphere Storage (MAS), least square

Anita Ariesty, Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Sukabumi, Jl. Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi, Indonesia anitaerwin20@gmail.com

Evaluasi Finansial pada Proyek Peningkatan Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi Jurnal Teknologi Rekayasa (JTERA), Vol. 2, No. 1, Jun. 2017, Hal. 31-38

Guna memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang terus meningkat dan meningkatkan daya saing dalam bisnis pelayanan kesehatan serta untuk mendukung pembangunan Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi telah mempersiapkan pengembangan RSU Cibabat menjadi Rumah Sakit mandiri dengan penataan yang lebih modern, kapasitas pelayanan lebih banyak, tata letak gedung yang lebih sehat, orientasi bisnis pada pelayanan-pelayanan unggulan diseluruh kegiatan rumah sakit, bersaing dengan pelayanan rumah sakit swasta dengan tarif yang terjangkau serta mengembangkan segmen pasar pada ekonomi menengah ke atas dalam bentuk proyek peningkatan RSU Cibabat Cimahi. Rencana strategi RSU Cibabat diarahkan kepada bussiness plan dengan tidak menghilangkan fungsi sosial rumah sakit, diantaranya dengan membangun Hospital Mall. Hasil analisis finansial dengan pendapatan sewa-jual mall selama masa investasi 20 tahun, didapat Nilai Bersih Sekarang sebesar Rp. 201.798.922.842 dengan tingkat suku bunga pinjaman 4%. Tingkat Bunga Pengembalian diperoleh sebesar 12,44% dengan Periode Pengembalian terjadi pada tahun ke-11 bulan ke-1. Hasil analisis finansial tanpa pendapatan sewa-jual mall selama masa investasi 20 tahun, didapat Nilai Bersih Sekarang sebesar Rp. 30.676.376.671 dengan tingkat suku bunga pinjaman 4%. Tingkat Bunga Pengembalian sebesar 6,21% dengan Periode Pengembalian terjadi pada tahun ke-17 bulan ke-8.

Kata kunci: analisis finansial, rumah sakit, manajemen proyek, manfaat, investasi

Gita Prajati, Darwin, Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Universal Batam, Kompleks Maha Vihara Duta Maitreya, Bukit Beruntung, Sungai Panas, Batam, Indonesia, prajati@uvers.ac.id

Perilaku Guru dan Pegawai Sekolah Terhadap Penerapan Program Zero Waste di Sekolah: Studi Kasus SMK Maitreyawira Batam

Jurnal Teknologi Rekayasa (JTERA), Vol. 2, No. 1, Jun. 2017, Hal. 39-46

Zero waste (nol sampah) merupakan suatu konsep pengurangan produksi sampah. Konsep zero waste ini salah satunya dengan menerapkan prinsip 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). Penerapan program zero waste dapat memberikan kontribusi dalam pemeliharaan lingkungan, yaitu dengan cara meminimalisir bahkan menghilangkan pembuangan sampah ke alam semesta dengan cara pengolahan kembali. Indonesia sendiri sudah mulai memperkenalkan konsep zero waste ini ke masyarakat, salah satunya melalui sekolah-sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap dari guru dan pegawai sekolah terhadap penerapan program zero waste di sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui

(8)

v bertanggungjawab, sedangkan variabel dependen adalah tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya satu variabel yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap penerapan zero waste di sekolah, yaitu sikap menerima.

Kata kunci: zero waste, sikap, sekolah

Erick Andika1, Djajasukma2, Herry Heryanto2, 1Program Studi Teknik Komputer, Politeknik Sukabumi, Jl. Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi, Indonesia, 2Program Magister Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI, Jl. Ir. H. Juanda No. 96 Bandung, Indonesia, erickandika@polteksmi.ac.id

Analisis Manfaat Penerapan Sistem Informasi Ujian Online: Studi Kasus SMK Pasim Plus Jurnal Teknologi Rekayasa (JTERA), Vol. 2, No. 1, Jun. 2017, Hal. 47-54

Evaluasi dilakukan untuk mengukur proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan ujian, pemeriksaan hasil ujian, serta pengumuman nilai ujian pada SMK Pasim Plus telah menggunakan sistem informasi ujian online. Penelitian dilakukan kepada 466 populasi siswa dengan pengambilan jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin yaitu sebanyak 215 siswa. Model penelitian yang digunakan adalah D&M IS Success Model untuk mengukur kesuksesan sistem informasi, serta model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) untuk mengukur niat dan penggunaan sistem informasi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi dan kuesioner tertutup menggunakan skala Likert dimana kuesioner tersebut telah diuji validitas dan realibilitas. Data diolah dengan teknik SEM (Structural Equation Modelling) menggunakan SPSS 22 dan AMOS 22. Variabel yang diolah dalam penelitian ini antara lain Performance Expectancy, Effort Expectancy, Sosial Influence, Facilitating Conditions, Behavioral Intention, User Satisfaction, dan Net Benefits. Pengujian dilakukan menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test, pengujian normalitas data, pengujian validasi konstruk, hingga pengujian keseluruhan model. Hasil penelitian yang diperoleh diuraikan dan dibahas pada makalah ini.

Kata kunci: UTAUT, D&M, SEM, kesuksesan, penerimaan

Kadarisman Syah1, Djoko W. Karmiadji2, Dwi Rahmalina2, 1Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Sukabumi, Jl.

Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi, Indonesia, 2Pascasarjana Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasila, Jl.

Borobudur No. 7 Jakarta Pusat, Indonesia, kadarisman7@gmail.com

Desain Gating System dan Parameter Proses Pengecoran untuk Mengatasi Cacat Rongga Poros Engkol Jurnal Teknologi Rekayasa (JTERA), Vol. 2, No. 1, Jun. 2017, Hal. 55-62

Teknologi pengecoran logam merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam sektor industri pengolahan logam. Pada proses pengecoran poros engkol menggunakan besi cor nodular (FCD 700) juga terkadang timbul cacat pengecoran, salah satunya adalah cacat penyusutan (macro shrinkage). Cacat penyusutan terjadi karena rongga atau lubang yang terbentuk akibat pengecilan volume ketika logam mengalami pembekuan. Pada saat proses pembekuan logam, tiap bagian coran yang berbeda bentuknya atau dimensinya memiliki kecepatan pembekuan yang berlainan.

Pada umumnya, cacat penyusutan terjadi pada bagian yang paling tebal dengan laju pembekuan yang paling lambat dan daerah cacat biasanya dikelilingi oleh krital-kristal dendrite yang terjadi pada saat pembekuan logam. Salah satu solusi untuk mendapatkan produk poros engkol yang bebas dari cacat penyusutan adalah dengan melakukan optimasi desain gating system. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain yang dibuat masih menghasilkan cacat berupa rongga penyusutan. Hal ini terjadi karena belum optimalnya desain sistem saluran yang telah digunakan.

Kata kunci: macro shrinkage, desain gating system, simulasi komputer

(9)

vi

(10)

Diterima: 22 Februari 2017; Direvisi: 23 Mei 2017; Disetujui: 30 Mei 2017 1

JTERA, Vol. 2, No. 1, Juni 2017

© Politeknik Sukabumi

Desain dan Purwarupa Fuzzy Logic Control untuk Pengendalian Suhu Ruangan

Faisal Wahab1, Arif Sumardiono2, Adnan Rafi Al Tahtawi3, Agus Faisal Aziz Mulayari4

1Program Studi Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika, Universitas Parahyangan Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung, Indonesia

2Program Studi Teknik Elektro, Universitas 17 Agustus 45 Jl. Perjuangan No. 17 Cirebon, Indonesia

3,4Program Studi Teknik Komputer, Politeknik Sukabumi Jl. Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi, Indonesia

faisal.wahab@unpar.ac.id

Abstrak

Fuzzy Logic Control (FLC) merupakan salah satu metode pengendalian sistem yang saat ini banyak digunakan di beberapa disiplin ilmu, khususnya di bidang sistem kendali. Dalam perancangan FLC tidak diperlukan model matematis dari sistem yang akan dikendalikan. Hal ini menjadi salah satu keunggulan FLC sehingga perancangan pengendali lebih mudah dilakukan dengan hanya mengandalkan aturan logika. Pada makalah ini, akan dirancang FLC untuk sistem pendingin ruangan dan direalisasikan dalam bentuk prototype untuk kesederhanaan perancangan. Sistem ini memiliki masukan suhu ruangan dan banyaknya orang di ruangan, sedangkan keluarannya adalah tingkat pendinginan ruangan tersebut. Pengujian sistem ini dilakukan dengan membandingkan hasil keluaran pengendali melalui simulasi Fuzzy Logic Toolbox yang tersedia pada MATLAB. Dua unit purwarupa dirancang dengan sensor masukan yang berbeda sebagai perbandingan. Hasilnya menunjukkan bahwa purwarupa sistem pertama dan kedua mampu mengendalikan suhu ruangan dengan rata-rata kesalahan berturut-turut 1,31% dan 4,06% jika dibandingkan dengan simulasi MATLAB.

Kata kunci: fuzzy logic, pengendali, FLC, suhu, MATLAB

Abstract

Fuzzy Logic Control (FLC) is one of control method that has been used in several discipline fields, especially in control system. In designing FLC doesn’t need mathematical model from the controlled plant. It is become one of the advantages of FLC so the controller will be designed easily depend on logic rules. In this paper, FLC for room temperature application will be designed and implemented in form of prototype for simplicity. This system has two inputs that are temperature and amount of person, while the output is speed of the motor cooler in hardware prototype.

System test is done by comparing the hardware prototype output and Fuzzy Logic Toolbox simulation output that available in MATLAB software. Two units of prototype are designed with different sensor input as a comparison. The result shows that the first and second prototype able to control room temperature with error by 1.31% and 4.06%

respectively if compared with simulation MATLAB.

Keywords: fuzzy logic, controller, FLC, temperature, MATLAB

I. P

ENDAHULUAN

Fuzzy Logic Controller (FLC) merupakan salah satu aplikasi dari logika fuzzy di bidang sistem kendali. FLC telah digunakan di beberapa sistem dinamik dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks. Kelebihan dari FLC salah satunya adalah tidak diperlukannya model matematis dari plant yang akan dikendalikan. Mekanisme pengambilan keputusan ditanamkan pada pengendali sebagai aturan dasar ketika pengendalian berlangsung.

Salah satu aplikasi dari FLC adalah digunakan untuk mengendalikan suhu dalam ruangan. Sistem kendali suhu ruangan dirancang untuk menjaga suhu dalam suatu ruangan sesuai dengan referensi.

Sistem ini biasanya ditanamkan pada komputer yang terintegrasi dengan pendingin ruangan. Untuk lebih mengetahui algoritma fuzzy ini bekerja pada sistem tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan merancang purwarupa dari sistem tersebut baik dalam skala kecil maupun skala besar.

(11)

2

Purwarupa sistem ini dapat dirancang dengan menggunakan mikrokontroler, sensor suhu LM35 dan kipas motor DC [1]. Sistem ini menggunakan dua input yaitu suhu terukur dan suhu target. Selain itu, sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan segmen perangkat lunak antarmuka. Simulasi dari sistem pendinginan ruangan berbasis antarmuka dapat dirancang pula dengan menggunakan masukan luas ruangan, banyaknya orang di ruangan, dan banyaknya unit pendingin di ruangan tersebut [2]. Lebih lanjut lagi, aplikasi FLC juga dapat dirancang untuk kebutuhan di industri.

Pengendalian suhu pada plant kimia merupakan salah satu contoh penerapan FLC yang juga dapat dikombinasikan dengan pengendali Proporsional- Integral-Derivatif (PID) [3]. Jika dibandingkan, FLC menunjukkan unjuk kerja yang lebih baik daripada pengendali PID dalam mengendalikan suhu ruangan [4]. FLC menghasilkan respon yang lebih cepat juga lebih menghemat daya. FLC juga dapat dirancang sebagai pengendali suhu ruangan dengan menggunakan input kesalahan (error) dan perubahannya [5]. Pada sistem ini, FLC berfungsi untuk mengatur suhu ruangan agar dapat menjajaki setpoint. Sistem ini juga dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) [6]. Sebagai tambahan dan gambaran lain, sistem serupa FLC untuk purwarupa juga telah dirancang untuk aplikasi pemanasan pada mesin pemanggang kopi [7].

Pada makalah ini akan diuraikan aplikasi FLC pada sistem pendingin ruangan dalam bentuk purwarupa dengan dua konfigurasi. Pada konfigurasi pertama, purwarupa dirancang dengan menggunakan sensor yang masih diasumsikan, sedangkan purwarupa kedua menggunakan sensor sebenarnya. Sebagai perbandingan, simulasi MATLAB dari sistem ini juga akan diuraikan.

Berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya, input yang digunakan yaitu jumlah orang dalam ruangan dan suhu cuaca.

II. F

UZZY

L

OGIC

C

ONTROL

A. Logika Fuzzy

Logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki derajat keanggotaan diantara 0 dan 1 dimana berbeda dengan logika klasik Boolean yang memiliki nilai 0 dan 1 saja. Dengan demikian, variabel dalam logika fuzzy dideskripsikan dalam bentuk himpunan fuzzy, diantaranya dalam bentuk segitiga, trapezoidal, Gaussian, Gaussian-bell dan sigmoid. Gambar 1 menunjukkan salah satu bentuk himpunan fuzzy. Membership Function (MF) menunjukkan besarnya derajat keanggotaan untuk setiap nilai pada variabel.

Untuk menentukan derajat keanggotaan dari himpunan fuzzy yang dirancang, maka diperlukan fungsi dari himpunan tersebut. Fungsi ini dibangun berdasarkan persamaan garis yang dibentuk oleh himpunan fuzzy tersebut. Contoh fungsi dari himpunan segitiga adalah sebagai berikut:

( ) {

(1)

dimana ( ) adalah derajat keanggotaan, adalah nilai dari variabel, berturut-turut adalah nilai awal, tengah dan akhir dari variabel.

B. Fuzzy Logic Controller

Kendali logika fuzzy atau popular dengan istilah adalah sebuah skema sistem kendali yang menggunakan konsep teori himpunan fuzzy dalam perancangannya. Terdapat tiga tahapan dalam FLC, yaitu fuzzifikasi, mekanisme inferensi dan defuzzifikasi. Fuzzifikasi merupakan tahap awal yang bekerja dengan cara mengubah nilai tegas (crisp) dari suatu variabel menjadi nilai fuzzy. Nilai yang telah berbentuk fuzzy ini selanjutnya digunakan sebagai masukan dari mekanisme inferensi. Pada tahap ini, akan dilakukan pengambilan keputusan dari masukan yang ada berdasarkan basis aturan logika yang dirancang.

Terakhir, nilai keluaran dari mekanisme inferensi yang berbentuk fuzzy selanjutnya diubah kembali kedalam bentuk tegas melalui proses defuzzifikasi.

Secara lebih lengkap, blok diagram dari FLC tersaji pada Gambar 2.

Gambar 1. Himpunan fuzzy segitiga

Gambar 2. Diagram FLC 0

1 MF (µ)

a b c

x

(12)

3 Pada tahap defuzzifikasi, terdapat beberapa

metode yang seringkali digunakan. Salah satunya adalah metode Takagi-Sugeno-Kang (TSK).

Metode ini lebih mudah direalisasikan ke dalam bahasa pemrograman karena memiliki himpunan singleton pada variabel keluaran. Dengan demikian proses defuzzifikasi akan lebih mudah dilakukan.

Persamaan keluaran dari metode TSK adalah sebagai berikut:

(2) dimana adalah nilai keluaran crisp, adalah derajat keanggotaan nilai ke-i dan adalah nilai keluaran variabel ke-i.

III. D

ESAIN

S

ISTEM

A. Perangkat Keras

Sistem kendali suhu dalam suatu ruangan dapat dirancang dalam bentuk purwarupa. Secara umum, desain purwarupa tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Dua unit sensor digunakan sebagai masukan suhu ruangan (LM35) dan banyaknya orang dalam ruangan (photodioda). Sensor LM35 dapat mengukur suhu dari -55°C-150°C dengan keluaran 0-1,5 V. Karena tegangan keluaran yang dihasilkan relatif kecil, maka diperlukan rangkaian pengkondisi sinyal agar tegangan yang dihasilkan menjadi 0-5 V untuk diolah pada mikrokontroler melalui fasilitas Analog to Digital Converter (ADC).

Pengkondisi sinyal yang dapat digunakan salah satunya adalah IC LM358. Photodioda digunakan sebagai perangkat yang mendeteksi banyaknya orang dalam ruangan. Dua unit sensor ini dipasang sejajar sehingga dapat mendeteksi orang yang masuk dan keluar.

Mikrokontroler yang digunakan yaitu ATMega 328 pada modul Arduino Uno R3 dengan kecepatan clock 16 MHz. Mikrokontroler berperan sebagai perangkat komputasi dimana FLC ditanamkan. Metode defuzzifikasi TSK digunakan pada sistem ini untuk kesederhanaan dalam pemrograman. Pada bagian keluaran, sebuah motor DC dapat digunakan sebagai kipas pendingin dengan pengaturan kecepatan putaran menggunakan Pulse Width Modulation (PWM) melalui IC L298N.

B. Desain FLC

Fungsi keanggotaan untuk masukan dan keluaran dapat dilihat pada Gambar 4-Gambar 6.

Gambar 3. Diagram blok sistem

15 20 25 30 35

Suhu ruang (Celcius) 1

MF

VL L

0

M H VH

Gambar 4. Fungsi keanggotaan suhu ruang

1 10 20 30 40

Banyak orang 1

MF

VL L

0

M H VH

Gambar 5. Fungsi keanggotaan banyaknya orang

0

20 40 60 70

Kecepatan motor (rad/s) 1

MF

100

VL L M H VH

Gambar 6. Fungsi keanggotaan kecepatan kipas Fungsi keanggotaan suhu ruang dan banyaknya orang memiliki lima fungsi dengan menggunakan fungsi segitiga dengan kategori VL (Very Low), L (Low), M (Medium), H (High) dan VH (Very High).

Skenario suhu ruangan yang terukur yaitu 15-35 ᴼC, sedangkan banyak orang dalam ruangan 1-40 orang.

Fungsi keanggotaan keluaran kecepatan kipas motor DC juga terbagi menjadi lima tetapi dalam bentuk satu nilai tegas (singleton) sesuai dengan metode TSK. Kecepatan putaran ini direalisasikan dalam bentuk pengaturan Pulse Width Modulation (PWM) dalam motor driver L298N. Basis aturan yang dirancang berdasarkan masukan keluaran dan keluaran yang ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 1.

Dengan menggunakan Fuzzy Logic Toolbox pada MATLAB, diperoleh fungsi basis aturan seperti pada Gambar 7.

(13)

4

Tabel 1. Tabel basis aturan

Gambar 7. Fungsi permukaan basis aturan Jika disajikan dalam bentuk bahasa pemrograman, basis aturan pada Tabel 1 akan menjadi sebagai berikut:

1. if (temp = VL && person = VL){speed = VL}

2. if (temp = VL && person = L){speed

= VL}

3. if (temp = VL && person = M){speed

= VL}

4. if (temp = VL && person = H){speed

= VL}

5. if (temp = VL && person = VH){speed = L}

6. if (temp = L && person = VL){speed

= VL}

7. if (temp = L && person = L){speed

= VL}

8. if (temp = L && person = M){speed

= L}

9. if (temp = L && person = H){speed

= L}

10. if (temp = L && person = VH){speed

= L}

11. if (temp = M && person = VL){speed

= L}

12. if (temp = M && person = L){speed

= M}

13. if (temp = M && person = M){speed

= M}

14. if (temp = M && person = H){speed

= M}

15. if (temp = M && person = VH){speed

= H}

16. if (temp = H && person = VL){speed

= H}

17. if (temp = H && person = L){speed

= H}

18. if (temp = H && person = M){speed

= H}

19. if (temp = H && person = H){speed

= VH}

20. if (temp = H && person = VH){speed

= VH}

21. if (temp = VH && person = VL){speed = H}

22. if (temp = VH && person = L){speed

= VH}

23. if (temp = VH && person = M){speed

= VH}

24. if (temp = VH && person = H){speed

= VH}

25. if (temp = VH && person = VH){speed = VH}

IV. I

MPLEMENTASI

A. Simulasi

Simulasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dirancang sebelum diuji pada perangkat keras. Selain itu, hasil simulasi juga dapat dijadikan sebagai acuan dan perbandingan terhadap hasil pengujian perangkat keras. Fuzzy Logic Toolbox pada MATLAB digunakan sebagai perangkat lunak untuk simulasi.

Tampilan dari perangkat simulasi dapat dilihat pada Gambar 8. Pada perangkat tersebut, kita dapat merancang fungsi keanggotaan masukan dan keluaran sesuai dengan metode defuzzifikasi.

Setelah itu, basis aturan dapat dimasukkan melalui menu Edit Rules. Kemudian hasil dari simulasi dapat dilihat pada menu View Rules seperti pada Gambar 9.

(14)

5 Gambar 8. Fuzzy Logic Toolbox

Gambar 9. Hasil simulasi

B. Realisasi Purwarupa

Realisasi dari purwarupa yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 10 dan Gambar 11. Pada Gambar 10, sensor yang digunakan digantikan dengan sebuah potensiometer. Suhu dan banyaknya orang dalam ruangan diasumsikan dengan putaran dari potensiometer tersebut. Pada Gambar 11, sensor yang digunakan adalah sensor yang sebenarnya. Untuk pendeteksi suhu ruangan digunakan sensor LM35, sedangkan banyaknya orang dalam ruangan dideteksi dengan menggunakan photodioda. Untuk pengujian suhu ruangan, digunakan pendinginan dengan cara mendekatkan sensor dengan bongkahan es dan kondisi panas diuji menggunakan api. Dua unit photodioda berfungsi untuk pendeteksian orang yang masuk dan keluar dari ruangan. Walau bagaimanapun, desain purwarupa ini masih dapat ditingkatkan ke dalam realisasi sebenarnya.

C. Hasil Pengujian

Purwarupa yang dirancang selanjutnya diuji dan dibandingkan hasilnya dengan simulasi pada MATLAB. Pengujian dilakukan pada kedua purwarupa. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2. Hasil pengujian purwarupa pertama Pengujian

Ke-

Masukan Keluaran (PWM)

Error (%) Suhu (°C) Jml. Orang Simulasi Purwarupa

1 15 2 20 20 0,00

2 20 37 40 40 0,00

3 33 9 92 90 2,17

4 21 39 49 48,3 1,42

5 31 14 85 85,7 0,82

6 26 20 64 64 0,00

7 20 26 40 40 0,00

8 17 31 28 30 7,14

9 32 34 100 100 0,00

10 16 39 37,7 38,3 1,59

Rata-rata 1,31

(15)

6

Tabel 3. Hasil pengujian purwarupa kedua [8]

Pengujian Ke-

Masukan Keluaran

Error (%) Suhu Jml. Orang Simulasi Purwarupa

1 26 2 107 109 1,86

2 26 13 153 153 0,00

3 22 2 62 73 17,74

4 21 13 61,2 61 0,32

5 16 2 51 51 0,00

6 17 13 53 61 15,09

7 31 2 204 204 0,00

8 31 13 194 183 5,67

9 35 2 214 214 0,00

10 35 19 255 255 0,00

Rata-rata 4,06

Gambar 10. Realisasi purwarupa pertama

Gambar 11. Realisasi purwarupa kedua [8]

Dari sepuluh data pengujian pada Tabel 2 dan Tabel 3 menunjukkan bahwa purwarupa pertama mampu mengendalikan suhu ruangan dengan rata- rata kesalahan lebih kecil dari purwarupa kedua jika dibandingkan dengan simulasi MATLAB. Hal ini

terjadi karena pada purwarupa pertama sensor yang digunakan masih diasumsikan menggunakan potensiometer sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Pada purwarupa kedua, sensor yang digunakan adalah sensor yang sebenarnya dengan spesifikasi yang sederhana. Walaupun demikian, dengan meningkatkan spesifikasi sensor dan pengolahan sinyal yang baik, besarnya nilai kesalahan akan dapat diminimalisasi untuk keperluan realisasi pada kondisi aktual.

V. K

ESIMPULAN

Desain FLC untuk sistem pengendalian suhu ruangan telah berhasil dilakukan dan diimplementasikan dalam bentuk purwarupa. Dua unit purwarupa dirancang dengan perbedaan pada sensor masukannya. Purwarupa pertama menggunakan sensor yang masih diasumsikan, sedangkan yang kedua menggunakan sensor sebenarnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa purwarupa sistem pertama dan kedua mampu mengendalikan suhu ruangan dengan rata-rata kesalahan berturut-turut 1,31% dan 4,06% jika dibandingkan dengan simulasi MATLAB. Hal ini terjadi karena purwarupa kedua menggunakan sensor yang sebenarnya dengan tingkat akurasi data yang kurang.

R

EFERENSI

[1] P. Singhala, dkk, “Temperature Control using Fuzzy Logic”, International Journal of

(16)

7 Instrumentation and Control Systems (IJICS), Vol.

4 No. 1, 2014

[2] Kartina D., Zulfa N., “Penerapan Inferensi Fuzzy untuk Kendali Suhu Ruangan pada Pendingin Ruangan”, Seminar Nasional Informatika (SemnasIF), 2010

[3] Er. Rakesh K., et al, “Intelligent Fuzzy Hybrid PID Controller for Temperature Control in Procces Industry”, The 5th IEEE International Conference on Advance Computing and Communication Technologies (ICACCT), 2011

[4] Jay Kumar, et al. “Comparative Analysis of Room Temperature Controller using Fuzzy Logic and PID”, Advance in Electronic and Electric Engineering, Vol. 3 No. 7, 2013

[5] R.M. Aguilar., et al, “Control Application Using Fuzzy Logic: Design of a Fuzzy Temperature Controller”, Fuzzy Inference System – Theory and Applications, Intechopen, 2012

[6] Lizawati, “Automatic Room Temperature Control”, Project Report, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, 2013

[7] Eko Joni P., dkk. “Sistem Pengendali Pemanas Pemanggang Kopi Menggunakan Logika Fuzzy”, INKOM, Vol. 10 No. 2, November 2016

[8] Agus F. dan Adnan R., “Rancang Bangun Purwarupa Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunakan Logika Fuzzy”, Tugas Akhir Diploma Politeknik Sukabumi, 2016

(17)

8

(18)

Diterima: Juni 2017; Direvisi: 15 Juli 2017; Disetujui: 15 Juli 2017 9

JTERA, Vol. 2, No. 1, Juni 2017

© Politeknik Sukabumi

Implementasi JSON Web Service pada Aplikasi Digital Library Politeknik Sukabumi

Ulfa Mariathul Qibtiyah, Samirah Rahayu

Program Studi Teknik Komputer, Politeknik Sukabumi Jl. Babakan Sirna No. 25 Kota Sukabumi, Indonesia

ulfamq@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merancang sebuah aplikasi yang dapat membantu pengelolaan data perpustakaan menjadi lebih mudah dan akurat. Analisis terhadap perancangan aplikasi digital library ini meliputi evaluasi terhadap sistem yang diusulkan, database yang diusulkan, dan rencana penerapan aplikasi.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem perpustakaan secara manual lebih menghabiskan waktu lama ketika terjadi pengolahan data dan kurangnya tingkat keamanan data. Oleh karena itu, solusi pemecahan dari masalah tersebut adalah dengan membangun aplikasi perpustakaan berbasis web dan Android untuk membuat sistem berjalan lebih baik lagi. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menjadi pengganti yang lebih baik dari sistem yang sebelumnya. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan database MySQL, PHP, HTML, JavaScript dan Ajax, serta menggunakan konsep framework dengan CodeIgniter.

Kata kunci: CodeIgniter, framework, HTML, JavaScript, MySQL, perpustakaan, PHP

Abstract

The purpose of this study was to analyze and design an application that can help library data management easier and more accurate. Analysis on the design Digital Library application includes evaluation of the proposed system, the proposed database, and the application implementation plan. Based on the analysis, it can be concluded that the manual library system rather spend a long time when data processing occurs and data security is not secure. Thus, the solution to solving that problem is by build the Web-based and Android Library applications to make the system run better. The application is expected to be a substitute application that better than the previous system. This application is designed using MySQL database, PHP, HTML, JavaScript, and Ajax, also using the framework concept by CodeIgniter.

Keywords: CodeIgniter, framework, HTML, JavaScript, MySQL, library, PHP

I. P

ENDAHULUAN

Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi saat ini semakin pesat. Berbagai kegiatan yang pada awalnya dilakukan secara manual, sekarang dengan adanya alat bantu komputer maka proses pengolahan data dan penyimpanan data dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif lebih cepat dari pada menggunakan tenaga manusia secara manual.

Di kampus Politeknik Sukabumi, telah tersedia Sistem Informasi Perpustakaan yang mengolah data Perpustakaan secara internal, tetapi masih memiliki banyak kekurangan, seperti belum adanya fasilitas e-book, e-journal, dan koleksi elektronik lainnya.

Selain itu, belum tersedianya layanan bagi anggota ataupun Staff pengajar untuk melakukan upload-

download hasil karya tulis yang telah dibuat, seperti Tugas Akhir, Laporan Kerja Praktek, atau kumpulan-kumpulan makalah tugas kuliah.

Anggota juga kesulitan untuk mengakses informasi (melihat koleksi buku, mengakses e-book, e-journal dan lain-lain) yang disediakan oleh perpustakaan (server). Berikut juga informasi untuk anggota ketika buku yang ingin dipinjam tidak tersedia.

Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dirancang sebuah aplikasi digital library yang diharapkan akan menjadi solusi bagi masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan web service dengan framework PHP sebagai server dan platform Android sebagai client untuk aplikasi digital library di lingkungan kampus Politeknik Sukabumi.

(19)

10

II. L

ANDASAN

T

EORI

A. Perpustakaan dan Digital Library

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan Sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka [1]. Digital library adalah penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Atau secara sederhana dapat dianalogikan sebagai tempat menyimpan koleksi perpustakaan yang sudah dalam bentuk digital [2].

B. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya [3].

C. Unifined Modeling Language (UML)

UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang memiliki paradigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami [4].

Terdapat beberapa jenis diagram UML, diantaranya:

1) Class Diagram: bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka- antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan Sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2) Use Case Diagram): bersifat statis.

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu Sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

3) Activity Diagram: bersifat dinamis.

Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu Sistem.

Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu Sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

4) Deployment Diagram: bersifat statis.

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul- simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat

lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram- diagram lainnya misalnya data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan sebagainya.

D. Web Service dan JSON

Web service adalah perangkat lunak sistem yang dirancang untuk mendukung interaksi antara mesin dengan mesin melalui jaringan [5]. Web service merupakan sebuah entitas komputasi yang dapat diakses melalui jaringan internet maupun intranet dengan standar protokol yang sudah ditentukan dalam platrform dan antarmuka bahasa pemrograman yang independen. Tujuan pengembangannya adalah untuk menjembatani komunikasi antar program, sehingga aplikasi yang satu dan aplikasi lain yang akan terdapat suatu jaringan yang sama atap. Pada jaringan berbeda dapat saling berkomunikasi asalkan menggunakan standar protokol yang ditetapkan oleh web service.

JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan. Selain JSON, terdapat XML yang memiliki fungsi sama yaitu alat komunikasi antar aplikasi, integrasi data, dan komunikasi aplikasi eksternal dengan luaran. JSON lebih unggul dari XML, mulai dari kecepatan, penulisan yang lebih mudah dan coding untuk parsing yang lebih ringkas dan sederhana.

E. Database dan MySQL

Database adalah sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi [6]. Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media penyimpanan data memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System/DBMS). DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna database untuk memelihara, mengontrol dan mengakses data secara praktis dan efisien.

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya [7].

F. PHP

PHP adalah bahasa server-side-scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis [7]. Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang untuk membuat halaman

(20)

11 web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat

membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web. Salah satu keunggulan yang dimiliki PHP adalah kemampuannya untuk melakukan koneksi ke berbagai macam software DBMS, sehingga dapat menciptakan suatu halaman web dinamis.

G. Framework, CodeIgniter, dan MVC

Framework adalah sekumpulan library yang diorganisasikan pada sebuah rancangan arsitektur untuk memberikan kecepatan, ketepatan, kemudahan dan konsistensi didalam pengembangan aplikasi dari definisi tersebut [8].

CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal [9]. CodeIgniter merupakan PHP framework yang menerapkan sistem berbasis MVC (Model- View-Controller) yang secara sederhana dapat diartikan bahwa CodeIginiter memisahkan komponen-komponen didalam pengkodean aplikasi berbasis web, sehingga diharapkan menjadi lebih mudah untuk dikelola. Arsitektur MVC dapat dilihat pada Gambar 1. Konsep MVC mengakibatkan kode program dapat dibagi menjadi tiga kategori [10], yaitu:

 Model, berisi kode program (berupa OOP Class) yang digunakan untuk memanipulasi database.

 View, berisi template HTML/XML/JSON atau PHP untuk menampilkan data pada browser.

 Controller, berisi kode program (berupa OOP Class) yang digunakan untuk mengontrol aliran aplikasi (sebagai pengontrol Model dan View).

Gambar 1. Arsitektur MVC

H. Android

Android merupakan perangkat bergerak pada Sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux [11]. Android memiliki karakteristik yang terdiri dari empat karakteristik, yaitu:

1) Terbuka: Android dibangun untuk benar- benar terbuka sehingga sebuah aplikasi dapat memanggil salah satu fungsi inti ponsel seperti membuat panggilan, mengirim pesan teks, menggunakan kamera dan lain-lain. Bersifat Open Source.

2) Semua aplikasi dibuat sama: Android tidak memberikan perbedaan terhadap aplikasi utama dari telepon dan aplikasi pihak ketiga (third-party application). Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki akses yang sama terhadap kemampuan sebuah telepon dalam menyediakan layanan dan aplikasi yang luas terhadap para pengguna.

3) Memecahkan hambatan pada aplikasi:

Android memecah hambatan untuk membangun aplikasi yang baru dan inovatif. Misalnya, pengembang dapat menggabungkan informasi yang diperoleh dari web dengan data pada ponsel seseorang seperti kontak pengguna, kalender atau lokasi geografis.

4) Pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah: Android menyediakan akses yang sangat luas kepada pengguna untuk menggunakan aplikasi yang semakin baik. Android memiliki sekumpulan tools yang dapat digunakan sehingga membantu para pengembang dalam meningkatkan produktivitas pada saat membangun aplikasi yang dibuat.

III. P

EMBAHASAN

A. Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa sistem yang ada di perpustakaan saat ini bersifat campuran. Pencatatan peminjaman dan pengembalian dilakukan secara komputerisasi dan manual. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan penulis adalah merubah sistem dengan sistem berbasis web dan Android. Mulai dari penambahan koleksi buku hingga adanya e-koleksi yang dapat diakses oleh anggota perpustakaan, sehingga membantu mempermudah pengguna untuk mengakses layanan perpustakaan.

B. Analisis Kebutuhan

Gambar 2-Gambar 6 menunjukkan diagram UML yang diperoleh dari analisis yang telah dilakukan. Diagram terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, dan deployment diagram.

(21)

12

Gambar 2. Use Case Diagram

Gambar 3. Activity Diagram Login

(22)

13 Gambar 4. Sequence Diagram Login

Gambar 5. Class Diagram

(23)

14

Gambar 6. Deployment Diagram C. Perancangan

Gambar 7-Gambar 9 menunjukkan rancangan halaman login, halaman anggota, dan halaman tambah user. Gambar 10 menunjukkan rancangan

halaman login dan menu pada Android. Terakhir, Gambar 11 dan Gambar 12 merupakan rancangan menu anggota dan menu pada Android.

Gambar 7. Perancangan halaman login

Gambar 8. Perancangan halaman anggota

(24)

15 Gambar 9. Perancangan halaman tambah user

Gambar 10. Perancangan login Android (kiri) dan menu Android (kanan)

Gambar 11. Perancangan menu anggota

Gambar 12. Perancangan menu Android

(25)

16

IV. K

ESIMPULAN

Berdasarkan serangkaian penelitian terhadap sistem yang berjalan di perpustakaan Politeknik Sukabumi, lalu dilanjutkan ke tahap analisa, perancangan dan pengujian sistem yang diusulkan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa sistem informasi perpustakaan yang dibangun dibagi menjadi lima hak akses yang terdiri dari Admin, BAAK, Dosen, Mahasiswa, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), dan Pustakawan. Pengimplementasian web service dan Android pada Digital Library Application Politeknik Sukabumi menggunakan JSON dapat dijadikan solusi agar sistem informasi perpustakaan dapat berjalan lebih baik lagi.

R

EFERENSI

[1] Undang-Undang Dasar No. 43. 2007. Pasal 1 [2] Subroto, Gatot. Automasi Perpustakaan.

Universitas Negeri Malang, 2009

[3] Hanif, Al-Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta, 2007

[4] Nugroho, Adi, Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek Dengan Metode USDP. Andi, Yogyakarta, 2010

[5] Lucky, XML Web Service, Aplikasi Desktop, Internet, dan Handphone. Jasakom, Jakarta, 2008 [6] Connolly, Thomas dan Begg, Carolyn, Database

System A Practical Approach to Design, Implementation, and Management (Fifth). Pearson Education, Boston, 2010

[7] Rudianto, Arief M, Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Andi, Yogyakarta, 2011

[8] Wardana, Menjadi Master PHP dengan Framework Codeigniter, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010

[9] Hakim, Lukmanul. Membangun Web Berbasis PHP Dengan Framework CodeIgniter. Lokomedia, Yogyakarta, 2010

[10] Supaartagorn, Chanchai. PHP Framework For Database Management Based On MVC Pattern, Vol. 2. Thailand, 2011

[11] Afrianto, Teguh, Membuat Interface Android Lebih Keren Dengan LWUIT. Andi, Yogyakarta, 2011

(26)

Diterima: 1 Mei 2017; Direvisi: 26 Mei 2017; Disetujui: 27 Mei 2017 17

JTERA, Vol. 2, No. 1, Juni 2017

© Politeknik Sukabumi

Analisis Variasi Sparger pada Instalasi Modified Atmosphere Storage untuk

Menurunkan Kadar O 2

I Gede Eka Lesmana, Agri Suwandi, Arnold Raynold

Jurusan Teknik Mesin,Universitas Pancasila Srengseng Sawah Jagakarsa, Indonesia gdlesmana@univpancasila.ac.id

Abstrak

Metode pengawetan makanan dengan memodifikasi komposisi udara khususnya untuk kandungan oksigen dan karbondioksida di ruang simpan atau disebut juga dengan Modified Atmosphere Packaging (MAS) telah diterapkan untuk memperpanjang umur simpan dari buah-buhan dan sayuran. Modifikasi komposisi udara dalam ruang simpan MAS menggunakan injector tipe sparger dengan gas karbon dioksida. Kinerja sparger dinilai dari peningkatan jumlah kandungan gas oksigen dalam ruang simpan dan tingkat homogenitas di dalam sparger. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemilihan sparger berdasarkan variasi dimensi sudut keluar terhadap kinerja sparger dengan menggunakan simulasi ANSYS dan uji eksperimental. Lima varian sparger diuji tingkat homogenitas dan kadar oksigen yang terkandung dalam ruang simpan. Hasil simulasi dan eksperimetal untuk kelima sparger menunjukkan sparger varian 3 dengan material PVC dari gabungan dua reducer (diameter 44,4 mm dan 31,7 mm) dan dimensi sudut keluar 26,6°

memiliki nilai Turbulance Kinetic Energy (TKE) rata-rata tertinggi yaitu 792,66 J/kg dan kadar oksigen dalam ruang simpan terendah yaitu 6,4%. Model hubungan antara kadar gas karbon dioksida dengan oksigen dibuat dengan menerapkan metode least square menunjukkan tingkat signifikan sebesar 74,17%. Luaran dari penelitian ini adalah sparger varian 3 terpilih sebagai sparger yang akan digunakan dalam MAS karena mampu menurunkan kadar oksigen di bawah 10%.

Kata kunci: sparger, Turbulence Kinetic Energy (TKE), Modified Atmosphere Storage (MAS), least square

Abstract

Food preservation method by modifying air composition especially oxygen and carbon dioxide level in the storage room which is commonly known as Modified Atmosphere Packaging (MAS), has been implemented to extend the life time of fruit and vegetables. Atmosphere modification in MAS uses sparger as an injector to dissolved carbon dioxides into air. Sparger performance is based on oxygen level in the storage and homogeneities level in the sparger. The purpose of this research is to select several spargers with five variation of the exit angle, based on their performance by using ANSYS and experimental. Five sparger variants are tested at homogeneities simulation and oxygen level measurement. The simulation and experimental results for those spargers indicate that sparger variant 3, which has PVC material manufactured from the combination of two reducer pipes (diameter 44.4 mm and 31.7 mm) and has an exit angles 26.6°, has the highest Turbulence Kinetic Energy (TKE) which is 792.66 J/kg and the lowest oxygen level which is 6.4%. The correlation model between carbon dioxide and oxygen level in the storage room during experimental is made by using least square method, and the result shown that the model has 74.14% significant level.

The outcome of this research is sparger variant 3 was selected as an injector applied in MAS to reduce the oxygen level below 10%.

Keywords: sparger, Turbulence Kinetic Energy (TKE), Modified Atmosphere Storage (MAS), least square

I. P

ENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia yang aktif, mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam kehidupan sehari- hari. Kebiasaan tersebut berguna untuk menjaga

kesehatan dan memvariasikan makanan, untuk itu kesegaran buah harus diperhatikan untuk pencakupan nilai gizi dan rasa. Pengawetan buah dan sayur harus dilakukan dengan metode aman bagi kesehatan manusia, sehingga tidak memiliki

Gambar

Gambar 3. Diagram blok sistem
Gambar 9. Hasil simulasi
Tabel 3. Hasil pengujian purwarupa kedua [8]
Gambar 1. Arsitektur MVC
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian dan kriteria asesmen proyek Project Base Learning (PJBL) Diskusi Menghimpun informasi tentang asesmen kinerja, diskusi, produk, proyek dan portofolio.. Membuat

Temuan lapangan menunjukkan bahwa tunjangan profesi (sertifikasi guru) membawa dampak bagi optimalisasi kinerja Kepala SDN dan para tenaga pendidik yang bertugas di SDN

Daftar Pemilih Berkelanjutan adalah kegiatan baru yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu disemua tingkatan, dimana kegiatan penyusunan Daftar Pemilih Berkelanjutan

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. SEMESTER GASAL

Inti dari model GRNN didasarkan pada regresi nonlinear (kernel) dimana estimasi dari nilai output ditentukan oleh himpunan input- nya [9]. Provinsi Kalimantan Selatan sebagai

Mekanisme penuntutan terhadap tindak pidana anak yang dilakukan jaksa penuntut umum di Kejaksaan Negeri Semarang yaitu diawali dari tahap penyidikan selesai maka dari

(ada umumnya obat baru dapat di absorbsi dari saluran $erna dalam (ada umumnya obat baru dapat di absorbsi dari saluran $erna dalam keadaan terlarut ke$uali kalau transport obat

Foto copy surat izin sarana Pelayanan Kesehatan.(khusus bagi pemohon yang bekerja pada sarana pelayanan kesehatan