• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIT INTELKAM POLDA NTB TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIT INTELKAM POLDA NTB TAHUN"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

MATARAM, 12 JUNI 2019

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIT INTELKAM POLDA NTB

TAHUN 2020-2024

(2)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Intelijen adalah informasi mentah atau bahan keterangan (baket) yang telah dinilai atau diolah

dan dihubung-hubungkan serta diproses sesuai dengan kebutuhan pemakai (konsumen).

Proses intelijen menggunakan lima indera, yaitu mata, telinga, otak (memikir, mengolah, menganalisis), hidung (memperkirakan), mulut (menggalang, membina, merekayasa, memanipulasi).

Sumber : Intelijen Sebagai Ilmu, Jono Hatmodjo, Balai Pustaka, Jakarta, 2003.

BAB I

PENDAHULUAN

(3)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

erencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,memberikan rumusan ke mana suatu organisasi akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Perencanaan strategis juga merupakan proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi, arah dan acuan dalam rangka mengambil keputusan dan tindakan yang tepat melalui urutan pilihan yang tepat dengan memperhitungkan sumber dayanya.Hasil proses tersebut berupa Rencana Strategis (Renstra) yang akan digunakan untuk rencana dan alokasi sumber daya tahunan.

Di dalam perencanaan nasional, Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004. Sesuai dengan SPPN tersebut, rencana pembangunan nasional meliputi rencana jangka panjang dua puluh tahun, rencana jangka menengah lima tahunan dan perencanaan tahunan. Dalam sistem perencanaan di Indonesia, pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. Perencanaan jangka panjang tersebut kemudian diterjemahkan kembali dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode per lima tahunan, yang kemudian akan diterjemahkan kembali oleh Kementerian/Lembaga ke dalam dokumen Renstranya masing-masing.

Sebagai alat negara, Dit Intelkam dalam hal menyusun dokumen perencanaan haruslah memperhatikan arahan strategis yang terdapat pada Grand Strategi Polri dan Renstra Polda NTB. Selain memperhatikan arahan strategis tersebut, Dit Intelkam juga harus memperhatikan prioritas Daerah. Dalam hal ini, arahan nasional tentang keamanan dan ketertiban harus dijabarkan ke dalam arah kebijakan dan strategi Polda NTB yang kemudian dijabarkan kembali oleh Masing – Masing Satker ke dalam arah kebijakan dan Strategi Dit Intelkam. Selanjutnya, Renstra Dit Intelkam Polda NTB ini menjadi acuan penyusunan Renja Dit Intelkam Polda NTB, dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dit Intelkam Polda NTB, serta kemudian diturunkan oleh segenap Jajaran Intelkam Polres ke Renstra satkernya masing- masing. Hubungan perencanaan anggaran tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

P

(4)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024 1.1. Kondisi umum

alam bab I ini disajikan kondisi umum Direktorat Intelkam Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat yang selanjutnya disingkat (Dit Intelkam Polda NTB) yang merupakan penggambaran atas pencapaian-pencapaian tema dalam Rancana Strategis (Renstra) Polda NTB periode sebelumnya (2015-2019).

Dalam Renstra periode sebelumnya, terdapat 9 (sembilan) tema utama yaitu: meningkatkan pelayanan prima harkamtibmas, meningkatkan peran Intelijen dalam upaya deteksi dini dan penggelaran sebagai upaya pengelolaan Har Kamtibmas, Meningkatkan deteksi aksi guna mereduksi setiap potensi gangguan Kamtibmas serta pemenuhan peralatan alsus dan bantuan tehnologi (Bantek) Alsus Intelijen.

D

(5)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Renstra Dit Intelkam Polda NTB 2015-2019 juga merumuskan kebijakan yang harus dilakukan Oleh Direktorat Intelkam Polda NTB selama 5 (Lima) Tahun yaitu:

Tahun 2015, Dit Intelkam Polda NTB menetapkan kebijakan yaitu melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima, mewujudkan situasi dan kondisi yang kondusip serta terwujudnya aparatur Intelijen yang bersih dan bebas dari KKN.

Tahun 2016, Dit Intelkam Polda NTB menetapkan kebijakan yaitu melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima, mewujudkan situasi dan kondisi yang kondusip serta terwujudnya aparatur Intelijen yang bersih dan bebas dari KKN.

Tahun 2017, Dit Intelkam Polda NTB menetapkan kebijakan yaitu melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima, mewujudkan situasi dan kondisi yang kondusip serta terwujudnya aparatur Intelijen yang bersih dan bebas dari KKN.

Tahun 2018, Dit Intelkam Polda NTB menetapkan kebijakan yaitu melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima, mewujudkan situasi dan kondisi yang kondusip serta terwujudnya aparatur Intelijen yang bersih dan bebas dari KKN.

Tahun 2019,Dit Intelkam Polda NTB menetapkan kebijakan yaitu melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima, mewujudkan situasi dan kondisi yang kondusip serta terwujudnya aparatur Intelijen yang bersih dan bebas dari KKN.

Selain capaian-capaian yang diraih Dit Intelkam Polda NTB, disadari bahwa dalam upaya mencapai visi dan misi Dit Intelkam Polda NTB terdapat aspirasi masyarakat yang semakin dinamis. Beberapa aspirasi digali dari berbagai kalangan masyarakat seperti, Komonitas Intelijen daerah (Kominda), Pakem (Pengawasan aliran kepercayaan Masyarakat), Akademisi, perwakilan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Praktisi, Mahasiswa, LSM, Media Massa, perwakilan Lembaga terkait, dan Para sesepuh Intelijen yang merupakan harapan stakeholders kepada Polda NTB akan dijabarkan sebagai masukan penyusunan Renstra Dit Intelkam Polda NTB ini.

(6)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Aspirasi masyarakat tersebut didapatkan dalam serangkaian silahturahmi, FGD, wawancara, survei, observasi atas pelayanan Polri, sekaligus menggali isu strategis yang dihadapi NTB NTB.

Dalam rangka mewujudkan peran aktif Intelijen dalam mereduksi berbagai gangguan kamtibmas dan serta dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya yaitu melakukan deteksi aksi, memberikan pelayanan administrasi dan mengumpulkan, mengolah dan mendokumentasikan serta menyajikan informasi kepada steakholder (Instansi Terkait) dan Pimpinan (Polri), Dit Intelkam Polda NTB tetap dihadapkan dengan potensi dan permasalahan.

Potensi dan permasalahan akan dikerucutkan dari kondisi umum dan kondisi Derektorat Intelkam. Potensi dan permasalahan Dit Intelkam Polda NTB yang dibahas lebih lanjut dalam Bab I ini menjadi pertimbangan tersendiri dalam penyusunan rencana strategis Dit Intelkam Polda NTB.

Capaian kinerja Renstra Dit Intelkam Polda NTB tahun 2015-2019

ebagai organisasi yang bertugas melakukan deteksi aksi, memberikan pelayanan administrasi dan mengumpulkan, mengolah dan mendokumentasikan serta menyajikan informasi kepada

steakholder (Instansi Terkait) dan Pimpinan (Polri) dituntut untuk berkinerja maksimal dalam menjalankan amanat tersebut. Renstra Dit Intelkam Polda NTB 2015-2019 menetapkan 4 (Empat) Sasaran Strategis dan 12 (dua belas) buah Indikator Kinerja. Berhasil atau tidaknya Dit Intelkam Polda NTB dalam melakukan pekerjaannya dapat terlihat pada ukuran capaian kinerja Dit Intelkam Polda NTB dari awal tahun periode Renstra 2015-2019, yaitu mulai dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018.

S

(7)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Peningkatan Pelayanan Publik Kepolisian

alam Renstra Dit Intelkam Polda NTB Tahun 2015-2019, Polda NTB berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan prima dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat guna mewujudkan rasa aman dengan mengedepankan upaya preemtif dan preventif yang didukung oleh penegakan hukum.

Oleh karena itu, kinerja Dit Intelkam Polda NTB dalam mewujudkan hal tersebut diarahkan kepada Persentase tercapainnya proses surat keterangan dan perijinan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (Ijin Senpi 7 hari kerja, Handak dan Kembang Api 7 Hari kerja, SKCK 1 Hari Kerja, Giat Mas 7 Hari kerja) yang kemudian dijabarkan menjadi 4 (Empat) hal utama, yaitu dengan melakukan Penerbitan surat ijin senjata api, Penerbitan Surat Ijin Bahan peledak dan Kembang Api, Penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), dan Perijinan kegiatan masyarakat yang sesuai dengan SOP/Aturan yang mengatur.

Capaian kinerja Polda NTB berdasarkan hasil penilaian Omopudsman terhadap tingkat kepercayaan kinerja Polda NTB menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Pencapaian pelayanan tersebut dapat terlihat pada diagram batang berikut:

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

D

2015 2016 2017 2018

SURVAY KEPUASAN MASY YAN PUBLIK

P E R S E N

K E P U A S A N

PUAS

CUKUP

TIDAK

(8)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Penilaian pelayanan publik dinilai dalam 4 (empat) demensi yaitu :

1. Kultur/budaya dimana diskripsi penilaian pencegahan koropsi, pemberantasan arogansi kekuasaan dan humanis personel Polri, Kultur Polri dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Continuous dan discrete culture.

Continuous culture mengacu kepada perilaku yang sesuai dengan nilai- nilai Tri Brata dan Catur Prasetya, kedisiplinan terhadap SOP serta kemampuan memadukan ketegasan dalam melakukan penindakan dengan keramahan dalam melayani dan mengayomi. Sedangkan discrete culture mengacu pada kultur berintegritas, humble, dan humanis di Polri.

2. Penanganan isu dengan diskripsi penanganan isi terkini dapat dilakukan melalui tiga tingkatan:

a) OK: Penanganan isu dilakukan sesuai SOP, transparan, akar permasalahan dapat diidentifikasi dan diselesaikan.

b) AHA: Penanganan isu dilakukan sesuai SOP, transparan, akar permasalahan dapat diidentifikasi dan diselesaikan dengan timing yang tepat, dan dilakukan dengan pendekatan humanis.

c) WOW: Penanganan isu dilakukan sesuai SOP, transparan, akar permasalahan dapat diidentifikasi dan diselesaikan dengan timingyang tepat, dilakukan dengan pendekatan humanis, melibatkan partisipasi/unsur masyarakat, dan diinformasikan kepada para stakeholder terkait.

3. Kinerja Polri dalam tiga tingkatan (OK, AHA, WOW) untuk tiga fungsi a) Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

b) Menegakkan hukum,

c) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

4. Media dalam empat diskripsi penilaian yaitu kuantitas media konvensional, kuantitas media sosial, kualitas media konvensional dan kualitas media sosial dimana diharapkan:

a) Kejelasan informasi sehingga mudah dipahami oleh para stakeholder yang berkepentingan;

b) Ketersediaan informasi dikanal informasi yang tepat untuk para stakeholder selama tidak bersifat rahasia.

(9)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024 Meningkatkan peran Intelijen

eningkatkan peran intelijen dalam mendukung upaya mengelola keamanan dan ketertiban masyarakat melalui penyajian informasi yang kurat. Indikator yang terdapat pada dokumen Renstra Dit Intelkam Polda NTB 2015-2019 untuk pengelolaan situasi Kamtibmas ini ada 2 (Dua), yaitu Persentase Informasi Intelijen yang didistribusikan ke K/L dan lintas sektoral dan Persentase Informasi Intelijen didistribusikan ke fungsi kepolisian lain;

Persentase Informasi Intelijen yang didistribusikan ke K/L dan lintas sektoral dan Persentase Informasi Intelijen didistribusikan ke fungsi kepolisian lain adalah persentase perbandingan jumlah produk Intelijen/Informasi Intelijen yang dihasilkan yang memiliki/bermamfaat bagi Instansi terkait dan Kepolisian dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban dengan melaksanakan pembuatan Produk/Laporan Intelijen yang memiliki kwalitas sehingga dapat berdampak dan memberikan akses data untuk pengambilan kebijakan. Hasil dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas adalah informasi yang memiliki kwalitas tinggi yang bisa dimamfaatkan oleh Instansi terkait dan Fungsi Kepolisian lainnya sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan selanjutnya dan memberi arah dan sasaran operasional fungsi kepolisian lainnya.

Capaian kinerja Dit Intelkam Polda NTB berdasarkan hasil penilaian dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Pencapaian meningkatkan peran intelijen dalam mendukung upaya mengelola keamanan dan ketertiban masyarakat melalui penyajian informasi yang akurat tersebut .

Persentase Meningkatkan peran Intelijen bisa tergambarkan sebagai berikut

0 20 40 60 80 100

2015 2016 2017 2018

LINTAS SEKTORAL FUNGSI KEPOL

M

(10)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Meningkatkan kemampuan deteksi aksi

eningkatkannya kemampuan deteksi aksi ini dilakukan dengan (deteksi aksi, peringatan dini dan cegah dini) dengan teknik penyelidikan, pengamanan dan penggalangan guna mereduksi setiap potensi gangguan Kamtibmas, berlatar belakang bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Keamanan Negara dan keamanan khusus melalui Indikator yang terdapat pada dokumen Renstra Dit Intelkam Polda NTB 2015- 2019 untuk pengelolaan situasi Kamtibmas ini ada 4 (Empat), yaitu Persentase mereduksi potensi gangguan kamtibmas dari potensi gangguan menjadi tidak berpotensi gangguan di bidang Politik, Persentase mereduksi potensi gangguan kamtibmas dari potensi gangguan menjadi tidak berpotensi gangguan di bidang Ekonomi, Persentase mereduksi potensi gangguan kamtibmas dari potensi gangguan menjadi tidak berpotensi gangguan di bidang Sosial Budaya, dan Persentase mereduksi potensi gangguan kamtibmas dari potensi gangguan menjadi tidak berpotensi gangguan di bidang Keamanan Negara;

presentase meningkatkannya kemampuan deteksi aksi ini dilakukan dengan mereduksi berbagai potensi gangguan kamtibmas yang terjadi melalui kegiatan deteksi aksi, peringatan dini dan cegah dini dengan teknik penyelidikan, pengamanan dan penggalangan guna mereduksi setiap potensi gangguan Kamtibmas, berlatar belakang bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Keamanan Negara dan keamanan khusus;

Hasil dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas adalah mereduksi/mengeliminir/

menghilangkan berbagai potensi gangguan kamtibmas sehingga tidak berkembang menjadi gangguan nyata melalui berbagai kegiatan Intelijen berupa deteksi aksi ini dilakukan dengan mereduksi berbagai potensi gangguan kamtibmas yang terjadi melalui kegiatan deteksi aksi, peringatan dini dan cegah dini dengan teknik penyelidikan, pengamanan dan penggalangan.

M

(11)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Capaian kinerja Dit Intelkam Polda NTB berdasarkan hasil penilaian dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Pencapaian meningkatkan kemampuan deteksi dalam mendukung upaya mengelola keamanan dan ketertiban masyarakat melalui mencegah (Mereduksi) berbagai potensi gangguan kamtibmas berkembang menjadi gangguan Nyata sebagai berikut:

capaian mereduksi potensi gangguan kamtibmas dari potensi gangguan menjadi tidak berpotensi gangguan

Pemenuhan sarana dan prasarana

it Intelkam Polda NTB melakukan beberapa upaya dalam memenuhi sarana dan prasarananya, termasuk pemenuhan Almatsus dan Alpalkam Dit Intelkam guna mendukung penguatan tupoksi Intelijen Polri.

Polda NTB mengajukan pemenuhan Almatsus dan Alpalkam kepada Mabes Polri. Dari pengusulan pemenuhan Almatsus dan Alpalkam Direktorat Intelkam Polda NTB 2015-2019, dimana pada kurun waktu 5 (Lima) tahun berbagai jenis Almatsus dan Alpalkam yang didistribusiakan kepada Intelkam dengan rincian sebagai berikut :

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

2015 2016 2017 2018

POL EKO SOSBUD KAMNEG

D

(12)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Capaian Almatsus dan Alpalkam yang didistribusiakan kepada Intelkam terlihat dari diagram

Uraian di atas menggambarkan bahwa penambahan Almatsus Dit Intelkam Polda NTB. Terpenuhinya guna penguatan Tupoksi Dit Intelkam Polda NTB yang diharapkan dapat digunakan oleh Satuan Kewilayahan untuk dapat menjamin rasa aman dan tenteram bagi masyarakat secara keseluruhan, dikaitkan dengan berkembangnya kemajuan teknologi serta semakin majunya tingkat kejahatan, sehingga dibutuhkan peralatan khusus untuk mengimbangi maupun untuk penanggulangan kejahatan tersebut.

Dengan terpenuhinya Almatsus dan Alpalkam yang dilengkapi dengan berbagai peralatan yang canggih dan berbasis tehnologi, diharapkan Dit Intelkam Polda NTB dapat bisa menunjukkan kinerja dan menghasilkan berbagai macam produk yang bersifat rahasia dan memiliki nilai kwalitas yang baik sehingga bisa dapat dimamfaatkan oleh Instansi terkait dan Pimpinan Polri sebagai pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan dan alsus tersebut bisa dimamfaatkan untuk menghilangkan/mereduksi berbagai potensi gangguan kamtibmas sehingga tidak terjadi berbagai gangguan nyata.

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

2015 2016 2017 2018 2019

JMH BRG

(13)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024 Hasil evaluasi AKIP

alam mewujudkan upaya pengembangan sistem pelaporan pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja tersebut, Direktorat Intelkam Polda NTB mengembangkan dan menerapkan sistem pelaporan

pertanggung jawaban yang jelas, terukur dan ligitimite sehingga penyelenggaraan tugas–tugas yang telah dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan, upaya pengembangan Sistem Pelaporan Pertanggungjawaban Kinerja Polda NTB selaras dengan Sistem Pelaporan Pertanggung jawaban Kinerja Pemerintah di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 6 tahun 2015 tanggal 9 Juni 2015 dan Peraturan Kapolri Nomor 7 tahun 2015 tanggal 24 Juni 2015 serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

12

Evaluasi AKIP dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar manajemen kinerja, yang meliputi :

D

0 10 20 30 40 50 60 70 80

1 2 3 4

Series1 Series2

HASIL EVALUASI AKIP DIT INTELKAM THN 2015-2018

NILAI

KATOGARI

2015 2016 2017 2018

37,71

c

37,71

37,71 37,71

cc

BB BB

(14)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024 a. Perencanaan Kinerja;

Dalam perencanaan kinerja dokumen Renstra sepenuhnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Renja dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) sehingga dokumen Renja dapat selaras dengan dokumen Renstra yang telah dibuat.

b. Pengukuran Kinerja;

Dalam pengukuran kinerja didukung dengan pengumpulan data yang dapat diandalkan dan dikompulir secara berjenjang dari tingkat atas sampai ke bawah sehingga mendapatkan indikator pengukuran kinerja yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan serta pengukuran kinerja harus direviu secara berkala.

c. Pelaporan Kinerja;

Informasi yang disajikan dalam laporan kinerja harus menyajikan

pencapaian sasaran yang sudah diperjanjikan dan membandingkan antara target dan realisasi yang sudah dicapai.

d. Evaluasi Kinerja; dan

Evaluasi kinerja dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan program dan memberikan rekomendasi perbaikan dan rekomendasi peningkatan perencanaan kinerja yang dapat dilaksanakan.

e. capaian kinerja.

Dalam capaian kinerja menggambarkan pencapaian target yang sudah ditentukan, perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya dan memberikan informasi kinerja yang dapat diandalkan.

f. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2019, merupakan salah satu dokumen yang dievaluasi, disamping :

Rencana Strategis (Renstra);

Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT);

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK); dan

dokumen terkait lainnya.

(15)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

1.2. Potensi dan Permasalahan Dit Intelkam 2015 s.d 2019

irektorat Intelkam Polda NTB sebagai bagian dari Organisasi Polri dibawah Polda NTB mengemban fungsi deteksi aksi Kepolisian yang mempedomani tahapan - tahapan rencana Strategis Polri khususnya Polda NTB dalam penetapan sasaran strategis dan arah kebijakan Direktorat Intelkam Polda NTB menuju pelayanan Publik yang unggul. Sesuai dengan tupoksi Direktorat Intelkam Polda NTB yang diatur dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Susunan dan Tata Kerja Kepolisian Daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok, fungsi dan peranan Direktorat Intelkam Polda NTB dalam suatu organisasi tentunya tidak lepas dari adanya permasalahan, hambatan dan kendala dalam mencapai apa yang menjadi Indikator Kinerja Utama yang ingin dicapai setiap tahunnya. Dalam kurun waktu Tahun 2015 s.d 2019 ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh direktorat Intelkam dalam melaksanakan tugas pokok, peranan dan fungsinnya meliputi sebagai berikut:

a. Peran fungsi Intelkam sebagai pengemban tugas deteksi aksi (deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini) masih belum sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan baik, hal tersebut tidak terlepas dari permasalahan kurangnya SDM pengemban fungsi Intelijen baik secara kuantitas maupun kualitas, sarana dan prasarana dan alat khusus Intelijen yang dibutuhkan yang masih minim bagi fungsi Intelkam.

b. Penanganan terorisme, separatisme dan radikalisme dengan cara-cara represif (penegakan hukum) menimbulkan resistensi terhadap Polri, sehingga diperlukan perubahan penanganan dengan lebih mengedepankan cara preventif persuasif untuk itu memerlukan peningkatan peran fungsi Intelijen.

c. Masih berlangsungnya 4 (empat) jenis kejahatan, yaitu kejahatan konvensional, transnasional, terhadap kekayaan negara dan berimplikasi kontinjensi termasuk terorisme yang merupakan domain tugas Polri, memerlukan kemampuan Intelkam untuk mengungkap dan menanggulangi.

D

(16)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

d. Tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kinerja Polri khususnya Intelijen sangat tinggi, sehingga dibutuhkan sinergi pelaksanaan tugas antara intelijen dan fungsi lainnya serta K/L dalam rangka mewujudkan stabilitas situasi keamanan dan ketertiban serta pelayanan unggul Polri untuk masyarakat.

e. Masih terjadinya gesekan/konflik antara Polri dengan penegak hukum lainnya dikarenakan adanya ego sektoral yang dapat berakibat menurunnya kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, sehingga diperlukan pemahaman dan penyamaan persepsi untuk bisa mencapai tujuan yang sama baik dengan instansi pemerintah/lembaga maupun internal antar fungsi kepolisian.

1.3. PERKIRAAN INTELKAM POLDA NTB (KONDISI INTELKAM)

Memasuki Renstra Polri tahap IV tahun 2020-2024 dengan titik konsentrasi penguatan pencapaian pelayanan publik yang unggul (Strive for Excellence), Intelkam Polda NTB dan jajarannya dituntut mampu berperan dalam mendukung upaya mengelola Kamtibmas yang dihadapkan pada tantangan tugas Polri yang semakin kompleks. Oleh sebab itu Ditintelkam dan jajarannya selain berfungsi sebagai mata dan telinga pimpinan, juga harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas pokoknya yang berorientasi pada meniadakan, mereduksi dan menyelesaikan masalah Kamtibmas.

Beberapa permasalahan-permasalahan dalam lima tahun kedepan masih akan terus menjadi potensi gangguan dan kerawanan Kamtibmas, yaitu diantaranya: isu politik global dan pengaruh-pengaruh negara maju, isu kawasan Asia Pasific, isu krisis ekonomi global, isu perdagangan bebas, isu Global Warming, isu keamanan global, isu terorisme global, konflik regional, isu migrasi penduduk dunia, isu krisis kemanusiaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, isu ideologi, isu SARA, isu ketenagakerjaan, isu ketahanan energi dan ketahanan pangan, isu pengangguran dan kemiskinan.

Agar mampu menghadapi potensi gangguan dan kerawanan Kamtibmas yang dimaksud, maka Intelkam Polda NTB dan jajarannya perlu melakukan pembangunan dan perkuatan pada bidang organisasi, sumber daya manusia, pendidikan dan latihan, sarana dan prasarana, serta peningkatan kemampuan operasional Intelijen yang dituangkan dalam Rencana Strategi Badan Intelijen Keamanan Polri Tahun 2020-2024.

(17)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Sesuai dengan tupoksi Direktorat Intelkam Polda NTB yang diatur dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Susunan dan Tata Kerja Kepolisian Daerah, Direktorat Intelkam memiliki tugas melakukan deteksi aksi intelijen berupa deteksi dini, peringatan dini dan/atau cegah dini dengan didukung teknologi intelijen dan persandian, memberikan pelayanan administrasi dan pengawasan senjata api atau bahan peledak, orang asing, dan kegiatan sosial atau politik masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan mengumpulkan, mengolah dan mendokumentasikan data serta menyajikan informasi akan menghadapi beberapa tantangan lima tahun kedepan, dalam menghadapi ancaman situasi kondisi yang berkembang sangat komplek sehingga kondisi Intelkam akan mengalami berbagai perkembangan baik terkait organisasi maupun operasional, berikut diberikan gambaran kondisi Intelkam Polda NTB dan Jajaran untuk 5 (lima) Tahun kedepan sebagai berikut :

a. bidang organisasi: merupakan bagian dari reformasi birokrasi yaitu dengan ditetapkannya Peraturan Kepolisian Nomor 14 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi di tingkat Polda,terdapat penambahan Subdit Kamsus pada Direktorat Intelkam Polda akan berdampak lebih terarahnya berbagai penanganan dalam bidang keamanan khusus (Siber dan terorisme) dan dibidang organisasi penambahan personel melalui rekrutmen Intelsus maupun Intel Organik akan menambah kekuatan/rekrutment anggota Intelijen sehingga terwujud Intelijen yang kokoh.

b. bidang sarana dan prasarana Intelijen: penggelaran alat berbasis teknologi komunikasi di kewilayahan berupa Smart Phone yang digunakan oleh personel Intelijen dari tingkat Polsek (unit Intelijen) sampai dengan tingkat Mabes Polri (Baintelkam), yang secara online sebagai sarana sistem pelaporan cepat, sehingga kejadian menonjol yang terjadi di kewilayahan dapat secara cepat diketahui atau termonitor di tingkat Mabes Polri. Kendaraan operasional Intelijen untuk kewilayahan dari tingkat Polda sampai dengan tingkat Polres, dan peralatan-peralatan lainnya yang berupa alat khusus (Alsus) Intelijen guna mendukung tugas-tugas pokok Intelijen;

(18)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

c. bidang pendidikan dan latihan aparatur: Personil Intelkam Polda NTB akan mengikuti berbagai bentuk pelatihan baik yang dilakukan oleh Baintelkam, SDM Polda NTB, SPN Polda NTB maupun melalui kerjasama dengan berbagai Instansi dan Lembaga pendidikan akan menyebabkan personel Intelijen nantinya lebih professional dan menjadi Intelijen yang handal dan mampu menghadapi berbagai ancaman dan gangguan situasi melalui berbagai kegiatan Intelijen;

d. bidang operasional: terlaksananya kegiatan tugas pokok, fungsi dan peran Intelijen Keamanan Polri melalui kegiatan penyelidikan, pengamanan, penggalangan dan operasi Intelijen aklan berdampak pada terciptanya situasi yang aman terutama dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) kepala daerah secara serentak tahun 2020, Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2024 yang terkendali dan kondusif;

e. sistem penganggaran: dukungan anggaran Intelkam Polri melekat pada Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban (Bangstrakamtib), akan mengalami peningkatan yang signifikan sehingga kegiatan-kegiatan dan operasional Intelijen dari tingkat Polda (Direktorat Intelkam), Polres (Satuan Intelkam) sampai dengan Polsek (Unit Intelkam) terdukung oleh anggaran;

f. bidang pelayanan publik: Terdapatnya Inopasi berupa SKCK online, yang mana masyarakat pemohon SKCK dapat melakukan registrasi/pendaftaran secara online. SKCK online tersebut diadakan dari tingkat Mabes sampai dengan tingkat Polsek sejak tahun 2016 dan pengadaannya masih akan terus dilakukan sampai dengan tahun 2020, serta selanjutnya adalah penguatan sampai dengan tahun 2024 akan berdampak pada meningkatnya kwalitas pelayanan penerbitan SKCK dan surat izin Senpi dan Handak serta bunga api, dan adanya upaya yang secara terus menerus selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan, yaitu percepatan dan ketepatan pelayanan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), serta pelayanan secara elektronik/email bagi pemohon SKCK yang berada di luar negeri.

Dalam rangka meningkatkan percepatan dan transparansi pelayanan dalam penerbitan SKCK.

(19)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024 1.4. Analisis SWOT

Untuk mengantisipasi sejumlah potensi permasalahan yang dapat mempengaruhi kinerjanya pada periode kerja 2020-2024, Ditintelkam Polda NTB telah melakukan analisa dengan menggunakan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) sebagai berikut:

a. Strengths (Kekuatan)

1) Adanya peraturan perundang-undangan yang menjadi payung hukum semua kegiatan intelijen yang dilakukan, baik dari Pemerintah, Kapolri, maupun Kabaintelkam, antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 18 tahun 2014 tentang Tata Cara Peneribitan SKCK; Perkap Nomor 17 tahun 2017 tentang Pengawasan, Pengendalian dan Pengamanan Bahan Peledak Komersial; Perkap Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pengawasan dan Pengendalian Replika Senjata Jenis Airsoft Gun dan Paintball; Petunjuk Lapangan (Juklap) Kapolri Nomor 02 Tahun 1995 tentang Perijinan dan Pemberitahuan Kegiatan Masyarakat; Juklap Kapolri Nomor 089 tahun 1998 tentang Tata Cara Pemberian Surat Tanda Terima Pemberitahuan Kemerdekaan mmenyampaikan Pendapat di Muka Umum; Peraturan Kabaintelkam (Perkabik) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penyelidikan Intelkam Polri; Perkabik Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pengamanan Intelkam Polri; Perkabik Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penggalangan Intelkam Polri; Perkabik Nomor 4 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Produk Intelijen di Lingkungan Intelkam Polri; Perkabik Nomor 1 Tahun 2016 tentang Kontra Intelijen. .

2) Postur kekuatan Ditintelkam Polda NTB berdiri secara berlapis dari tingkat Polda NTB (sebagai pembina fungsi deteksi aksi Kepolisian Intelijen) hingga tingkat Polsek sebagai simpul terdepan pelayanan publik Intelijen kepada masyarakat dan Polsek sebagai basis deteksi.

3) Dukungan sarana dan prasarana operasional Intelijen meningkat dari tahun ke tahun sehingga meningkatkan efektivitas pelayanan.

(20)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

4) Anggaran operasional Kepolisian telah terdistribusi sampai tingkat Polsek dan diterima pada awal tahun anggaran berjalan, sehingga anggaran dapat dikelola secara efektif untuk program dan kegiatan yang diprioritaskan dan berkualitas,

5) Anggaran telah meningkat dari tahun ke tahun dan telah dapat memenuhi kebutuhan operasional Intelkam terutama dalam kegiatan operasional dan pemenuhan alat-alat khusus dalam menunjang kegiatan/operasional Intelkam Polda NTB;

6) Adanya tunjangan kinerja/remunerasi kepada personel Intelkam Polri telah memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja.

b. Weaknesses (Kelemahan)

1) Rasio perbandingan personel Intelkam Polda NTB dengan penduduk masih belum ideal (1 : 602), dimana bila dilihat secara riil jumlah anggota Intelkam Polda NTB (446.873) tidak ditempatkan untuk melaksanakan tugas operasional kepolisian, dibandingkan dengan jumlah penduduk Provinsi NTB saat ini sebesar 269.100.000 jiwa. Dan untuk Intelkam Polda NTB jumlah personel sesuai Daftar Susunan Personel (DSP) Intelkam Polda NTB adalah sebesar 54.836 personel dan sampai Desember 2019 jumlah personel terpenuhi sebanyak 29.388 orang (54%).

2) Kuantitas dan kualitas tenaga pendidik Polri khusus Ilmu Intelijen masih belum memadai sehingga belum menghasilkan kualitas hasil didik yang sesuai standar kompetensi. Untuk pendidikan kejuruan Intelijen personel Intelkam belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena kuota untuk Intelkam Polda NTB yang dialokasikan masih sedikit sehingga belum semua anggota Intelkam memperoleh pendidikan kejuruan.

3) Masih rendahnya kemampuan dan keterampilan personel Intelijen Polda NTB di lapangan terutama dari segi penguasaan peraturan perundang-undangan, keterampilan khusus Intelijen (teknik dan taktis penyelidikan, pengamanan dan penggalangan) dan kemampuan anlisa, penguasaan teknologi infomasi dan komunikasi.

(21)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

4) Reformasi kultural belum menunjukkan hasil yang optimal di mana masih terdapat anggota Intelijen Polda NTB yang menerapkan paradigma lama dalam melayani masyarakat, sehingga menimbulkan keluhan masyarakat atas adanya pelayanan diskriminatif, pemungutan biaya yang tidak sesuai, atau adanya anggota yang arogan.

5) Beberapa jabatan strategis di lingkungan Intelkam Polda NTB diduduki oleh personel tidak sesuai kualifikasi, berasal dari luar fungsi Intelijen, banyak jabatan yang diduduki oleh Bintara yang belum mendapatkan pendidikan kejuruan Intelijen.

c. Opportunities (Peluang)

1) Program pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBK) menyediakan peluang bagi Intelkam Polda NTB untuk melanjutkan reformasi birokrasi baik dalam aspek struktural, instrumental, maupun kultural.

2) Terdapatnya dukungan dari Pemerintah, Baintelkam Polri serta As Rena Mabes Polri dalam upaya meningkatkan anggaran Intelkam Polda NTB dari tahun ke tahun.

3) Semakin eratnya hubungan antar sektoral dengan lembaga/instansi terkait dalam mendukung peningkatan personil Intelijen dalam bidang pendidikan.

d. Threats (Ancaman)

1) Meningkatnya 4 (empat) jenis kejahatan (konvensional, transnasional, dan kejahatan terhadap kekayaan negara serta radikalisme) yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan Negara.

2) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang membawa serta dampak negatif, yaitu munculnya kejahatan- kejahatan berdimensi baru seperti kejahatan siber.

(22)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

3) Turbulensi kejahatan dapat terjadi di setiap waktu dan setiap tempat, yang dapat menimbulkan gangguan keamanan berimplikasi kontijensi di beberapa daerah tertentu.

4) Tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum masih rendah sehingga masyarakat masih menganggap pelanggaran hukum sebagai hal biasa dan cenderung dalam menangani masalah keamanan dengan cara main hakim sendiri.

(23)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Percayalah, sepanjang punya mimpi, punya rencana, walaupun kecil tapi masuk akal, tidak boleh sekalipun

rasa sedih, rasa tak berguna datang mengganggu pikiran.

BAB II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL

(RPJMN)

(24)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

2.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) a. PEMBANGUNAN SDM

Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global.

b. PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR

Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat.

c. PENYEDERHANAAN REGULASI

Menyederhanakan segala bentuk regulasi dengan pendekatan Omnibus Law,terutama menerbitkan 2 undang-undang. Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM.

d. PENYEDERHADAAN BIROKRASI

Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja, memangkas prosedur dan birokrasi yang panjang, dan menyederhanakan eselonisasi.

e. TRANSFORMASI EKONOMI

Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.2. Program Prioritas Kapolri

Dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Polri telah menetapkan Program Prioritas untuk melaksanakan RPJMN tersebut yang kita kenal dengan Istilah dengan “Program Prioritas Kapolri yang meliputi :

1. Mewujudkan SDM Yang Unggul 2. Pemantapan Harkamtibmas

3. Penguatan Gakkum yang Profesional dan Berkeadilan

(25)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

4. Pemantapan Manajemen Media 5. Penguatan Sinergi Polisional 6. Penataan Kelembagaan 7. Penguatan Pengawasan

2.3. Pelaksanaan Program Prioritas Kapolridi Direktorat Intelkam

Penjabaran program Prioritas Kapolri (Promoter) yang dilaksanakan di direktorat Intelkam Polda NTB yaitu Program II dengan kegiatan Pemantapan Harkamtibmas melalui kegiatan penguatan Deteksi Dini dan Penanganan Konflik Sosial.

(26)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Percayalah, sepanjang punya mimpi, punya rencana, walaupun kecil tapi masuk akal, tidak boleh sekalipun

rasa sedih, rasa tak berguna datang mengganggu pikiran.

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN SASARAN STRATEGIS

(27)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024 2.1. Visi

a. Visi Polda NTB

“Terwujudnya Nusa Tenggara Barat yang Aman dan Tertib”

Penjelasan kata-kata kunci dari kalimat visi tersebut mengandung beberapa makna, yakni:

1. Nusa Tenggara Barat menjadi Provinsi yang aman, bebas dari segala bentuk ancaman;

2. Nusa Tenggara Barat menjadi Provinsi yang tertib.

b. Visi Direktorat Polda NTB

“Terwujudnya keamanan NTB melalui integritas dan sinergitas fungsi intelijen”.

Penjelasan kata-kata kunci dari kalimat visi tersebut mengandung makna, yakni: Indonesia menjadi negara yang aman, yang terwujud atas kontribusi dan sinergitas fungsi intelijen keamanan Polri.

2.2. Misi

a. Misi Polda NTB

“Melindungi, melayani dan Mengayomi masyarakat Nusa Tenggara Barat”

Dalam mewujudkan visi Polda NTB, maka 3 (tiga) hal inilah yang harus dilakukan. Oleh karena itu, misi Polda NTB tersebut memiliki makna sebagai berikut:

Melindungi. Dalam hal melindungi, banyak hal yang memerlukan perlindungan. Tetapi Polri bertugas melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat Nusa Tenggara Barat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Melayani. Melayani kepentingan masyarakat Nusa Tenggara Barat, memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat sesuai kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian.

(28)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Mengayomi. Polisi selalu berusaha untuk memberikan contoh yang terbaik pada masyarakat Nusa Tenggara Barat, agar masyarakat bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Jika apa yang sudah dilakukan oleh seorang polisi semaksimal mungkin kalau dari kemauan masyarakat itu sendiri kurang, maka akan percuma saja apa yang sudah dilakukan oleh seorang polisi. Dan masyarakat akan terus berfikir bahwa seorang polisi tidak bisa mengayomi masyarakat.

b. Misi Ditintelkam Polda NTB

1) mengoptimalkan kemampuan deteksi aksi dan sinergitas dalam mewujudkan keamanan dalam negeri;

2) mewujudkan pelayanan publik Intelkam Polri yang prima;

2.3. Tujuan

a. Tujuan Polda NTB

1. Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat;

2. Menegakkan hukum secara berkeadilan;

3. Mewujudkann Polda Nusa Tenggara Barat yang professional;

4. Modernisasi pelayanan Polda Nusa Tenggara Barat;

5. Menerapkan manajemen Polda Nusa Tenggara Barat yang terintegrasi dan terpercaya

b. Tujuan Dit Intelkam Polda NTB

1) Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat

2) meningkatkan kualitas informasi intelijen;

3) meningkatkan sinergitas dengan seluruh penyelenggara fungsi Intelijen dan stakeholder terkait;

4) meningkatkan pelayanan publik Intelkam Polri yang responsive;

5) membangun teknologi dan sistem informasi intelijen yang modern;

(29)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024 2.4. Sasaran Strategis

a. Sasaran Strategis Polda NTB.

Sasaran strategis merupakan kondisi yang diinginkan oleh Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, yang memberikan impact/outcome dari program- program yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran Polres. Metode balanced scorecard merupakan dasar penyusunan peta strategi yang terbagi menjadi 3 perspektif yakni stakeholder perspective, internal process perspective, dan innovation perspective

Impact : Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban Provinsi

Tujuan Sasaran strategis

1. Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat

Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat NTB

2. Modernisasi pelayanan Polda NTB Layanan publik Polda NTB yang prima Sarana Prasarana yang moderen 3. Menegakkan hukum secara

berkeadilan

Penegakkan hukum secara berkeadilan

4. Mewujudkan Polda NTB yang profesional

Penguatan manajemen data dan informasi Profesionalisme SDM

5. Menerapkan manajemen Polda NTB yang terintegrasi dan terpercaya

Good governance dan Clean Goverenment Akuntabilitas pengelolaan anggaran

Regulasi dan sistem pengawasan yang efektif

b. Peta Strategis Polda NTB

18 18 18

(30)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

1. Stakeholder Perspective

Sudut pandang ini menjabarkan pencapaian impact yang diharapkan dengan sasaran impact (SI) adalah ” Keamanan dan Ketertiban Provensi NTB”. Keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator kinerja utama yaitu Indeks Keamanan dan Ketertiban Nasional. Indikator Kinerja Utama (IKU) Polda NTB dibangun dengan 3 Indikator Kinerja Pendukung (IKP) pada Internal Process Perspective.

2. Internal Process Perspective

Sudut pandang proses internal merupakan jabaran dari misi Polda NTB LinYanYom (Melindung, Melayani, Mengayomi) Masyarakat. Terdapat tiga sasaran strategis antara lain:

a. Sasaran strategis pertama (SS1) yaitu ”Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat NTB”, di mana keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator kinerja Indeks Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban (Harkamtibmas)”

b. Sasaran strategis kedua (SS2) yaitu ”Penegakkan Hukum yang Berkeadilan”, di mana keberhasilan sasaran strategi ini diukur dengan indikator kinerja Indeks Penegakan Hukum (Gakkum).

c. Sasaran strategis ketiga (SS3) yaitu ”Layanan Publik Polda NTB yang Prima”, di mana keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator kinerja Indeks Kepuasan Layanan Kepolisian.

3. Innovation Perspective

Sudut pandang inovasi merupakan kumpulan sasaran strategis yang merupakan pendorong agar seluruh sasaran strategis di atas dapat tercapai. Semangat inovasi di tubuh Polri ini terdiri dari enam sasaran strategis antara lain :

(31)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

a. Sasaran strategis keempat (SS4) yaitu ” Profesional SDM”, di mana keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator kinerja:

Indeks Profesionalitas SDM;

Indeks Kompetensi Diklat SDM.

b. Sasaran strategis kelima (SS5) yaitu ”Sarana dan Prasarana yang moderen”, di mana keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator kinerja:

Surveykepuasan pengunaan alkom;

Prosentase penyelesaian perawatan alkom;

Prosentase ketepatan waktu melakukan perawatan alkom;

Prosentase pemenuhan pembangunan Polda;

Prosentase pemenuhan ketersediaan ADK pada alsus Polda.

c. Sasaran strategis keenam (SS6) yaitu ”penguatan Manajemen data dan informasi”, di mana keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator kinerja :

Persentase Proses berita negative yang diklarifikasi.

d. Sasaran Strategis ketujuh (SS7) yaitu Good Governance dan Clean Goverenment”, di mana keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator kinerja:

Nilai SAKIP;

Level Kapabilitas APIP;

Opini BPK atas laporan pemeriksaan keuangan (LK);

Nilai Reformasi Birokrasi (RBP).

e. Sasaran strategis kedelapan (SS8) yaitu akuntabelitas pengelolaan anggaran di mana keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indicator kinerja:

nilai kinerja anggaran;

perosentase penyerapan anggaran.

(32)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

f. Sasaran strategis kesembilan (SS9) yaitu regulasi dan sistem pengawasan yang efektif dimana keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indicator kinerja:

Prosentase penanganan pengaduan masyarakat;

Prosentase penyelesaian masalah hukum.

c. Sasaran Dit Intelkam Polda NTB.

a. Sasaran Strategis Dit Intelkam Polda NTB

Sasaran strategis merupakan kondisi yang diinginkan oleh Direktorat Intelkam Polda NTB, yang memberikan impact/outcome dari program- program yang dilaksanakan oleh Intelkam. Metode balanced scorecard merupakan dasar penyusunan peta strategi yang terbagi menjadi 3 perspektif yakni stakeholder perspective, internal process perspective, dan innovation perspective

Impact : Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

1 Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat

Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat

2 meningkatkan pelayanan publik Intelkam Polri yang responsive

Layanan Publik yang Prima

3 meningkatkan kualitas informasi intelijen

Meningkatkan peran Intelijen dalam penyajian informasi

4 meningkatkan sinergitas

dengan seluruh

penyelenggara fungsi Intelijen dan stakeholder terkait

Terselenggaranya penyelidikan, pengamanan dan penggalangan

5 membangun teknologi dan sistem informasi intelijen yang modern

Terselenggranya teknologi Intelijen di Lingkungan Intelkam yang dimamfaatkan.

(33)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

b. Peta Strategis Dit Intelkam Polda NTB

PETA STRATEGI DIT INTELKAM

IKP5: PERSENTASE PEMANFAATAN ALSUS INTELIJEN THD GIAT & OPS INTELIJEN SS4. TERSELENGGARANYA TEKNOLOGI INTELIJEN DI LINGK.

INTELKAM YG DIMANFAATKAN IKU : PERSENTASE PENURUNAN POTENSI GANGGUAN

SI. PEMELIHARAAN KAMTIBMAS

IKP 1 INDEKS KEPUASAN THD LAYANAN KEPOLISIAN INTELKAM SS1. LAYANAN PUB,LIK POLRI YG PRIMA

IKP 2 PERSENTASE INFORMASI INTELIJEN YG DISISTRIBUSIKAN KE K/L & LINTAS SEKTORAL

IKP 3 PERSENTASE INFORMASI INTELIJEN YG DIDISTRIBUSIKAN KE FUNGSI KEPOLISIAN LAIN

IKP 4 PERSENTASE GIAT INTELIJEN YG DPT MEREDUKSI POTENSI GANGGUAN (LIDIK, PAM, GAL DI BID. EKONOMI,

POLITIK, SOSBID, KAMNEG & KAMSUS) SS2. MENINGKATKAN PERAN INTELIJEN DLM

PENYAJIAN INFORMASI

SS3. TERSELENGGARANYA PENYELIDIKAN, PENGAMANAN & PENGGALANGAN

STAKE HOLDER PERSPECTIVECOSTUMER PERSPECTIVEINTERNAL PROCEAS PERSPECTIVELEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

2.5. Program Promoter

Program Kapolri dijabarkan dalam “Promoter” profesional, modern dan terpercaya yang dijabarkan sebagai berikut:

Profesional: meningkatkan kompetensi SDM Polri yang semakin berkualitas melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan serta melakukan pola- pola pemolisian berdasarkan prosedur baku yang sudah dipahami, dilaksanakan dan dapat diukur keberhasilannya;

Modern: melakukan moderisasi dalam pelayanan publik yang didukung teknologi sehingga semakin mudah dan cepat diakses masyarakat termasuk pemenuhan kebutuhan Almatsus dan Alpakam yang semakin modern;

(34)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Terpercaya: melakukan reformasi internal menuju Polri yang bersih dan bebas dari KKN guna terwujudnya penegakan hukum yang obyektif, transparan, akuntabel dan keadilan.

Dengan sebelas (11) Program prioritas Kapolri:

1) Pemantapan reformasi internal Polri;

2) Peningkatan Pelayanan Publik Yang Lebih Mudah Bagi Masyarakat Dan Berbasis Teknologi Informasi;

3) Penanganan Kelompok Radikal Pro Kekerasan Dan Intoleransi Yang Lebih Optimal;

4) Peningkatan Profesionalisme Polri Menuju Keunggulan;

5) Peningkatan kesejahteraan personil Polri;

6) Penataan Kelembagaan Dan Pemenuhan Proporsionalitas Anggaran Serta Kebutuhan Minimal Sarpras;

7) Penguatan Harkamtibmas;

8) Membangun Kesadaran Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kamtibmas 9) Penegakan Hukum Yang Lebih Profesional Dan Berkeadilan;

10) Penguatan Pengawasan;

11) Melanjutkan Program Quick Wins’

2.6. Program Quick Wins

Dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok Polri dan guna terwujudnya pelayanan prima yang unggul, sesuai dengan prioritas program yaitu program pelaksanaan Quick Wins dijabarkan sebagai berikut:

a. Program I : Penertiban dan penegakkan hukum bagi organisasi radika anti Pancasila.

b. Progarm II : Perburuan dan penangkapan gembong terorisme Santoso dan jaringan terorisme;

c. Program III : Aksi Nasional pembersihan pereman dan premanisme;

d. Program IV : Pembentukan dan pengefektifkan Satgas Ops Polri kontra radikal dan deradikalisasi (khusus ISIS).

(35)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

e. Program V : Pemberlakuan rekruitmen terbuka untuk jabatan dilingkungan Polri (Polres, Polda, Mabes Polri).

f. Program VI : Polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik.

g. Program VII : Pembentukan tim internal anti korupsi (melibatkan unsur Publik dan KPK).

h. Program VIII : Crash program pelayanan masyarakat (pelayanan bersih dari percaloan).

2.7. Pelaksanaan Program Promoter, Kegiatan Quic Wins dan pelaksanaan Program Prioritas nasional “Tukbinjar Galsus” di Direktorat Intelkam

1). Pelaksanaan Program Promoter

Penjabaran program Prioritas Kapolri (Promoter) yang dilaksanakan di derektorat Intelkam Polda NTB dengan rencana aksi sebagai berikut :

a. Program II yaitu Pemantapan Harkamtibmas melalui kegiatan penguatan Deteksi Dini dan Penanganan Konflik Sosial.

b. Pelaksanaan 8 (delapan) kegiatan dalam Quick Wins di Derektorat Intelkam.

Dalam pelaksanaan program QW Polri guna mendukung program nawacita Presiden, Dit IK melaksanakan prog 1,2,3,4, dan 8, sebagai berikut:

a) Program I : Penertiban dan penegakkan hukum bagi organisasi radikal dan anti Pancasila.

Sasaran : Meningkatnya rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga negara dan semua orang yang secara sah berada di dalam wilayah NKRI khususnya daerah NTB;

b). Progarm II : Perburuan dan penangkapan gembong terorisme radikal paham garis keras dan jaringan terorisme;

Sasaran :

Menghilangkan potensi aksi pelanggaran hukum dan terorisme.

(36)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

c). Program III : Aksi Nasional pembersihan pereman dan premanisme;

Sasaran : Berjalannya penindakan atas pelanggaran hukum memandang besar kecilnya pelanggaran dan tinggi rendahnya status pelaku maupun korban;

d). Program IV : Pembentukan dan pengefektifkan Satgas Ops Polri/kontra radikal dan deradikalisasi (khusus ISIS).

Sasaran : Terbentuknya Satgas Ops Polri kontra radikal dan deradikalisasi (khusus ISIS).

e). Program VIII : Crash program pelayanan masyarakat (pelayanan bersih dari percaloan).

Sasaran :

Terbentuknya pelayanan publik yang transparan dan akuntabel di bidang intelijen.

c. Pelaksanaan Program Prioritas Nasional penggalangan khusus Intelijen

Penjabaran program Prioritas Nasional Penggalangan khusus Intelijen dipertanggungjawabkan oleh Dir Intelkam dilaksanakan Polda NTB dengan rencana aksi sebagai berikut:

Rencana aksi:

a. Pembentukan (Tuk) dan Pembinaan (Bin) Jaringan khusus terdiri dari:

(a) Giat Spoting personel .

(b) Pelatihan peningkatan kemapuan (latkatpuan) . (c) Pengerahan masa sebesar.

(d) Dana pembinaan Jaringan.

b. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran perorangan bidang Sosial budaya.

c. Giat Penggalangan Intelijen khusus sasaran kelompok bidang sosial budaya.

(37)

RENSTRA DIT INTELKAM THN 2020-2024

Untuk mencapai hal- hal hebat, tidak hanya bertindak tapi juga bermimpi, tidak hanya rencana tertapi juga percaya.

“Baik Menjadi Orang Penting, tapi Lebih Penting Menjadi Orang Baik.”

BAB IV

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

Referensi

Dokumen terkait

pendidikan agama Islam dalam membentuk sikap religius siswa, dengan mendeskripsikan nilai-nilai religius yang ditanamkan guru pendidikan. agama Islam kepada siswa, dengan

According to Indonesia Oil Palm Smallholders Association., Indonesians should stop using European Union goods and stop exports of palm oil to the bloc as a response to a plan by

Dengan demikian, untuk mengakhiri atau setidak-tidak mengeliminasi pembuatan kebijakan dan produk hukum yang bercorak sentralistik, sektoral, dan eksploitatif, termasuk

Wacana jeda balak (moratorium logging) menjadi semakin mengedepan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini, setelah kondisi hutan tropis di negeri ini mengalami kerusakan

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan dilanjutkan dengan Duncan

diantaranya adalah perbandingan lama dirawat pada kasus penyakit kanker payudara (ca mamae) yang dinilai masih kurang dari standar INA-DRG yang telah

Manual prosedur ini mencakup aktivitas FPTC yang diadakan oleh jurusan THP FTP-UB yaitu pelayanan penerimaan magang mahasiswa dan praktek kerja industri siswa

Unsur P yang terkandung dalam pupuk kandang sapi merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tanaman lidah buaya karena P merupakan unsur penyusun ATP yang merupakan energi