• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK Tahun"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

44 | P a g e

ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK Tahun 2018 –

2020

Luthfi Widianto Halim1, Ike Sapitri2, Napa Lestari3, Dan Alda Wiliyana Tania4 PT. Wings1, PT. L&B2, PT. Wings3, PT. L&B4

ABSTRAK

Alasan penelitian ini adalah untuk menguji penyajian moneter PT. SMART, Tbk pada tahun 2018 - 2020 melalui proporsi moneter dengan memanfaatkan likuiditas dan proporsi manfaat. Proporsi likuiditas digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi untuk memenuhi komitmen saat ini yang diharapkan. Sedangkan proporsi manfaat digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi dalam menghasilkan manfaat. Penelitian ini menggunakan jenis informasi kuantitatif dan subjektif serta sumber informasi tambahan, khususnya laporan fiskal PT.

SMART, Tbk pada tahun 2018 - 2020 yang menggabungkan neraca, laporan keuangan serta laba rugi. Strategi analisis yang digunakan adalah metode pemeriksaan relatif atau level, yaitu suatu prosedur untuk membedah informasi dengan melihat laporan keuangan sekurang- kurangnya tiga periode yang diperoleh dari perusahaan. Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini, yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22.0.

Hasil yang diperoleh yaitu keseluruhan dari 4 rasio mempengaruhi kinerja laporan keuangan PT.SMART khususnya pada Net Profit Margin meskipun tidak terlalu signifikan.

Keywords : Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas, Laporan Keuangan,

(2)

45 | P a g e I. PENDAHULUAN

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menghasilkan minyak nabati, yang telah menjadi komoditas pertanian Indonesia yang paling penting dan banyak diperdagangkan. Pabrik ini menghasilkan minyak sawit (CPO - Crude Palm Oil) dan minyak inti sawit (PKO - Palm Kernel Oil), yang keduanya merupakan penghasil devisa utama nonmigas bagi perekonomian Indonesia. Di satu sisi, minyak sawit merupakan sumber uang asing dan barang ekspor utama bagi negara. Pabrik kelapa sawit juga berfungsi sebagai sumber bahan baku untuk industri lain, seperti industri kimia dan makanan. Sektor kelapa sawit juga dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), 2017), dan (Indonesia.go.id, 2019). Perkebunan kelapa sawit merupakan sumber pendapatan bagi jutaan petani, sumber devisa negara, sumber lapangan kerja, dan penggerak ekspansi dan pengembangan industri hilir berbasis kelapa sawit di Indonesia, menurut banyak laporan media (Nu 'man, 2009).

Dengan pentingnya usaha maupun industri kelapa sawit terutama di Indonesia ini menjadikan negara kita adalah salah satu produsen minyak sawit tertinggi didunia seperti data yang dilansir pada situs web pse.litbang.pertanian.go.id, dimana menyatakan dalam hal produksi minyak sawit, Indonesia saat ini menjadi nomor satu dan telah mengalahkan Malaysia. Indonesia memproduksi lebih dari separuh minyak sawit dunia, yakni 35 juta ton, dari total 64 juta ton. Indonesia memproduksi 54 persen dari seluruh minyak sawit di dunia. Di tengah kampanye negatif yang selalu membayangi, capaian ini tak pelak menjadi sumber kebanggaan yang luar biasa. Minyak sawit menghadapi banyak kendala, termasuk kampanye hitam internasional untuk menentangnya. Karena berada pada level persaingan ekonomi minyak nabati global, maka persoalan ini harus dilihat secara lebih umum.

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (selanjutnya disebut SMART) adalah salah satu perusahaan barang konsumsi berbasis minyak sawit yang diperdagangkan secara publik di Indonesia. Sejak tahun 1992, SMART telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit dan inti sawit, dan pengukuhan minyak sawit

(3)

46 | P a g e menjadi produk dan komponen industri seperti minyak goreng, margarin, dan shortening adalah bagian dari kegiatan utama SMART. Melalui pabrik hilir berkapasitas 1,4 juta ton per tahun, sebagian minyak sawit Indonesia disulap menjadi produk dan merek industri bernilai tinggi. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 444 ribu ton per tahun memproses sebagian besar inti sawit, menghasilkan minyak inti dan minyak inti sawit yang bernilai lebih tinggi. PT. SMART juga mendistribusikan, memasarkan, dan mengekspor produk konsumen yang dibuat dengan minyak sawit.

Analisis laporan keuangan perusahaan dalam rangka memberikan informasi yang bermanfaat untuk pelaporan, terutama sebagai dasar pertimbangan dalam setiap kesehatan atau kinerja keuangan. Dua bagian dari analisis laporan keuangan adalah

"analisis" dan "laporan keuangan". Dan merupakan produk akhir dari laporan keuangan dan rangkuman data transaksi bisnis, dimana seorang akuntan dituntut untuk dapat mengorganisasikan semua data transaksi guna mengevaluasi dan menilai perusahaan (Menurut Herry 2012; 3). Data dari laporan keuangan yang dihasilkan sesuai dengan aturan akuntansi digunakan dalam analisis keuangan. Akuntansi keuangan biasanya digunakan untuk mempelajari lebih jauh tantangan perusahaan.

1.1 Beberapa uraian mengenai 4 rasio umum yang digunakan dalam penelitian ini : - Rasio likuiditas (liquidity ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek (utang). Rasio Lancar, Rasio Cepat, dan Rasio Likuiditas adalah bagian dari rasio likuiditas.

- The solvency ratio is a metric that determines how much debt a corporation must carry in order to meet its obligations. Total Debt to Assets, Total Debt to Assets, Total Debt to Assets, Total Debt to Assets, Total Debt to Assets, Total Debt to Assets Debt to Equity Ratio.

- Rasio aktivitas umumnya adalah metode rasio yang digunakan dalam perusahaan Ketika perusahaan tersebut memanfaatkan sumber daya yang tersedia guna mendapat hasil perbandigan antarra tingkat penjualan dan investasi jenis aktiva. Rasio aktivitas terdiri dari Rasio Perputaran Piutang, Rasio Perputaran Persediaan, Working Capital Turnover, dan Fixed Assets Turnover.

(4)

47 | P a g e - Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset, dan modal sendiri.

Akibatnya, analisis profitabilitas ini akan menggelitik minat investor jangka panjang.

Margin Laba Bersih, Return On Investment, dan Return On Equity membentuk Rasio Profitabilitas.

Laporan keuangan digunakan untuk memperkirakan hasil operasi dan pertumbuhan perusahaan sepanjang waktu, serta sejauh mana tujuan perusahaan telah tercapai. Laporan keuangan kemudian harus dianalisis untuk menentukan keuntungan dan kerugian mana yang perlu diperbaiki. tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rasio Laporan Keuangan untuk menguji kinerja PT. Sinar Mas Agro Resources and Researcher Technology Tbk” yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2020, berdasarkan beberapa dari pembenaran berikut.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Rasio keuangan

Analisis Rasio Keuangan (Financial Ratio Analysis) adalah suatu metode membandingkan angka-angka dalam laporan keuangan dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Hal ini memungkinkan dilakukan perbandingan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam laporan keuangan. laporan keuangan dalam bentuk angka untuk periode waktu tertentu

Setiap bulan pada akhir bulan, Divisi Keuangan (Divisi Akuntansi) perusahaan menyusun dan menyusun Laporan Keuangan (Financial Statements) yang meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi (Income Statements), Laporan Arus Kas (Cash Flow), Laporan Perubahan Modal, dan Laporan disampaikan kepada CEO perusahaan. Selain Laporan Keuangan, ada unsur tambahan yang harus disertakan dalam penyampaian laporan keuangan, seperti Analisis Laporan Keuangan. Jika informasi laporan keuangan dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan, laporan keuangan akan lebih berharga untuk pengambilan keputusan ekonomi.

2.2 Laporan keuangan

(5)

48 | P a g e Laporan keuangan hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, seperti yang dijelaskan oleh

Harapan (2015: 106):

1. Kumpulan neraca yang menggambarkan situasi keuangan perusahaan pada titik waktu tertentu.

2. Perhitungan untung atau rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.

3. Laporan sumber dana dan pengeluaran. Untuk periode waktu tertentu, ini mencakup semua sumber dan penggunaan kas.

4. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama periode waktu tertentu.

5. Sebuah laporan tentang biaya produksi yang merinci banyak faktor yang berperan dalam harga barang-barang manufaktur.

6. Laporan laba ditahan menjelaskan posisi keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham.

7. Laporan perubahan modal menjelaskan situasi perubahan modal, baik dalam bentuk saham PT maupun modal dalam perusahaan.

8. Laporan aktivitas adalah transaksi laporan keuangan yang mempengaruhi kas yang dijelaskan dalam laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan dirancang untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan tentang perusahaan pada titik waktu tertentu. Akibatnya, membaca laporan keuangan saja tidak cukup; analisis keuangan, seperti analisis rasio, diperlukan.

2.3 MODEL KERANGKA BERFIKIR

“Data sumber berasal dari laporan keuangan yang setelahnya di analisis berdasarkan keempat rasio sebagai variable X terhadap Kinera Laporan Keuangan sebagai variable Y”

ANALISA LAPORAN KEUANGAN (Data yang di olah)

(6)

49 | P a g e Hipotesis Penelitian

H1 : Terdapat pengaruh Rasio Likuiditas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

H2 : Terdapat pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

H3 : Terdapat Pengaruh Rasio Aktivitas secara simultan terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

H4 : Terdapat Pengaruh Rasio Profitabilitas secara simultan terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

2.4 STANDAR INDUSTRI SEBAGAI ACUAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis Rasio

Ketetapan Standar Industri

Sub Ratio

Rasio Likuiditas

2 % CR

1,5 % QR

Rasio Solvabilitas

35% DAR

90% DER

Rasio Aktivitas

15 % ARTO

20 % ITOR

6 % WCTO

5 % FATO

Rasio Likuiditas (X1)

Rasio Solvabilitas (X2)

Rasio Profibilitas (X3)

Rasio Aktivitas (X4)

NET PROFIT MARGIN (NPM) = Y

Jenis rasio yang dipakai dalam pengolahan data, hasil sampai penilaian menyeluruh yang di dapatkan akan terhubung erat dengan tabel STANDAR INDUSTRI

(7)

50 | P a g e

2.5 Current Ratio

Kasmir (2016:134) mendefinisikan current ratio sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang jatuh tempo pada saat pembuatan faktur secara total.

2.6 Quick Ratio

Menurut Dr. Sutrisno, MM (2012:215-216), quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar sebelum dikurangi persediaan. Ukuran aset likuid tercepat yang dapat digunakan untuk melunasi hutang lancar diwakili oleh persentase ini.

2.7 Total Debt to Total Asset Ratio

Kasmir (2010:156) mendefinisikan debt to assets ratio sebagai "rasio hutang yang digunakan untuk mengevaluasi rasio total hutang terhadap total aset". Dengan kata lain, manajemen aset dipengaruhi oleh seberapa banyak aset perusahaan dibiayai oleh utang.

2.8 Total Debt to Total Equity Ratio

Menurut (Darsono dan Ashari, 2010:54-55), “Debt to Equity Ratio(DER) masuk di dalam rasio solvabilitas,rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit (Leverage) yaitu batasan perusahaan dalam meminjam uang.”

2.9 Account Receivable Turn Over Ratio

Menurut Hery (2015:214), “Perputaran persediaan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar”.

Dengan kata lain, rasio ini menggambarkan seberapa cepat perputaran persediaan.

2.10 Inventory Turn Over Ratio

Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk menilai berapa kali dana yang diinvestasikan dalam suatu persediaan (inventory) berputar dalam suatu periode, menurut Kasmir (2014: 180). Harga pokok penjualan dibagi dengan rata-rata persediaan menghasilkan perputaran persediaan.

Rasio Profitabilas

5% NPM

8% ROI

(8)

51 | P a g e 2.11 Working Capital Turn Over Ratio

Perputaran modal kerja, menurut Bambang Riyanto (2001:62), adalah rasio penjualan terhadap modal kerja. Semakin baik potensi perusahaan untuk menghasilkan laba melalui penjualan, maka semakin tinggi perputaran modal kerja, dan semakin tinggi pula profitabilitas perusahaan.

2.12 Fixed Assets Turn Over Ratio

Rasio ini menurut Sawir (2003) merupakan perbandingan antara penjualan dan aktiva tetap. Perputaran aset tetap adalah metrik yang mengevaluasi efisiensi dana yang terkandung dalam aset tetap, seperti pabrik dan peralatan, digunakan untuk menciptakan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan untuk setiap rupiah yang diinvestasikan dalam aset tetap.

2.13 NPM (Net Profit Margin)

“Net Profit Margin merupakan ukuran laba bersih perusahaan dibandingkan dengan penjualannya,” jelas Brigham dan Houston (2013: 107). “Net Profit Margin adalah rasio yang menganalisis sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu,” jelas Hanafi dan Halim (2012: 81).

2.14 ROI (Return On Invesment)

Menurut Kasmir (2015:198), pengertian Return on Investment (ROI) adalah sebagai berikut: Merupakan rasio yang menampilkan hasil (return) dari total aset perusahaan. Pengembalian investasi (ROI) juga merupakan ukuran seberapa baik manajemen mengelola investasinya.

III. METODE PENELITIAN

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39), penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang memberikan temuan yang dapat dihasilkan (diperoleh) melalui prosedur statistik atau metode kuantifikasi (pengukuran) lainnya.

1. Teknik Pengambilan Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh dan diolah merupakan data sekunder dimana data tersebut merupakan sumber sumber yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan beserta informasi – informasi yang tentunya mendukung penelitian. Data tersebut

(9)

52 | P a g e berasal dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs resmi perusahaan yang terkait dengan penelitian tersebut.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang didasarkan pada filosofi positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan pengujian yang ditetapkan. hipotesis.

2. POPULASI

Dari sekian banyak populasi industri di Indonesia, dalam jurnal ini akan di ambil salah satunya yaitu industri yang bergerak di bidang produksi dan penjualan kelapa sawit

3. SAMPEL

Sampel yang di ambil dari populasi industri rokok yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK

4. Variabel Penelitian

Terdapat pula beberapa variable dependen (X) dan independent (Y) yang dianalisa dalam penelitian kali ini dengan penjabaran sebagai berikut :

Jenis Variabel Type Variabel

Rasio Likuiditas X1

Rasio Solvabilitas X2

Rasio Aktivitas X3

Rasio Profitabilitas X4

KINERJA LAPORAN KEUANGAN Y

IV. Teknik Analisa Data

Tersajikan pula rumus-rumus yang digunakan dalam penelitian ini, guna mempermudah dalam mendapatkan hasil yang akurat dan menilai kinerja perusahaan menggunakan ratio keuangan, yaitu :

A. Rasio Likuiditas

Current Ratio =

Quick Ratio =

B. Rasio Solvabilitas

(10)

53 | P a g e Total Debt to Total Asset Ratio =

Total Debt to Total Equity Ratio = C. Rasio Aktivitas

Account Receivable Turn Over Ratio = Inventory Turn Over Ratio = Working Capital Turn Over Ratio = Fixed Assets Turn Over Ratio = D. Rasio Profitabilitas

Net Profit Margin =

Return or return on investment = 1. Hipotesis

Latar belakang, rumusan masalah, masalah, dan kerangka konseptual merupakan beberapa hipotesis yang akan dievaluasi dalam penelitian ini. Akibatnya, kita dapat sampai pada kesimpulan berikut pada hipotesis:

i. Terdapat pengaruh Rasio Likuiditas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT.

Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK

ii. Terdapat pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT.

Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK

iii. Terdapat Pengaruh Rasio Aktivitas secara simultan terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK

iv. Terdapat Pengaruh Rasio Profitabilitas secara simultan terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

a) Rasio lancar, sering dikenal sebagai curent ratio, adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau yang jatuh tempo dalam satu tahun. Ini diperoleh dengan membandingkan semua aset lancar dengan kewajiban lancar. Berikut adalah hasil perhitungannya:

(11)

54 | P a g e Current Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100% = 0,7%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 1%

iii. Tahun 2020 : x 100% = 1,29%

Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Hasil perhitungan Current Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR

2018 12.602.204 17.061.105 0.7 %

2019 11.477.624 10.675.761 1 %

2020 18.611.747 14.358.630 1.29 %

*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan current ratio menunjukan kenaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan memanfaatkan aktiva lancer yang dimiliki. Namun jika dikaitkan dengan ketetapan standar industri belum dapat dikatakan terlalu baik karena standar nya adalah 2%.

b) Rasio cepat / quick ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar tanpa persediaan untuk membayar utang jangka pendeknya. Hasil perhitungan sebagai berikut :

Quick Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100 % = 0,4 % ii. Tahun 2019 : x 100 % = 0,6 % iii. Tahun 2020 : x 100 % = 0,9 %

(12)

55 | P a g e Tabel Hasil perhitungan Quick Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology

TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Aktiva Lancar – Persediaan Hutang Lancar QR

2018 7.712.184 17.061.105 0.4 %

2019 6.718.906 10.675.761 0.6 %

2020 14.095.272 14.358.630 0.9 %

*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan quick ratio menunjukan kenaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar tanpa persediaan untuk membayar utang jangka pendeknya dapat dikatakan masih baik. Namun jika dikaitkan dengan ketetapan standar industri belum dapat dikatakan terlalu baik karena standar nya adalah 1,5 %.

c) Total Debt to Total Asset Measure adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi laporan keuangan untuk perkiraan kreditur. Hasil perhitungan sebagai berikut:

Total Debt to Total Asset Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100 % = 0,5 % ii. Tahun 2019 : x 100 % = 0,6 % iii. Tahun 2020 : x 100 % = 0,6 %

Tabel Hasil perhitungan Total Debt to Total Asset Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Total Hutang Total Aktiva DAR

2018 17.061.105 29.310.310 0.5 %

2019 16.854.470 27.787.527 0.6 %

2020 22.502.490 35.026.171 0.6 %

*Sumber data diolah oleh penulis

(13)

56 | P a g e Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Total Debt to Total Asset Ratio menunjukan kenaikan dari 2018 – 2019 dan setara dari 2019 - 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dibiayai oleh hutang masih tergolong kecil atau dikatakan baik dan tidak terlalu berpengaruh pada pengelolaan aktiva. Hal itu dapat di lihat berdasar tabel standar industry yaitu 35 %. Maka jika hasilnya di bawah 35 % dapat dikatakan baik.

d) Total Debt to Total Equity Ratio merupakan indikasi penting dari kesehatan keuangan perusahaan. Rasio utang terhadap ekuitas mungkin mengungkapkan kemandirian finansial terkait utang perusahaan. Hasil perhitungan sebagai berikut:

Total Debt to Total Equity Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100 % = 1,3 % ii. Tahun 2019 : x 100 % = 1,5 % iii. Tahun 2020 : x 100 % = 1,7 %

Tabel Hasil perhitungan Total Debt to Total Equity Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Total Hutang Ekuitas DER

2018 17.061.105 12.249.205 1.3 %

2019 16.854.470 10.933.057 1.5 %

2020 22.502.490 12.523.681 1.7 %

*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Total Debt to Total Equity Ratio menunjukan kenaikan dari 2018 - 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan masih aman dalam tingkat kemandirian finansial perusahaan berkaitan dengan utang dan tergolong kecil atau dikatakan baik dan masih dikatakan sehat dalam keuangan suatu perusahaan. Hal itu dapat di lihat berdasar tabel standar industry yaitu 90 %. Maka jika hasilnya di bawah 90

% dapat dikatakan baik.

(14)

57 | P a g e e) Account Receivable Turn Over Ratio adalah suatu rasio keuangan yang menunjukan

seberapa cepat penjualan kredit dapat dikonversikan menjadi uang tunai. Hasil perhitungan sebagai berikut :

Account Receivable Turn Over Ratio=

i. Tahun 2018 : x 100 % = 3 % ii. Tahun 2019 : x 100 % = 3,3 % iii. Tahun 2020 : x 100 % = 1,1 %

Tabel Hasil perhitungan Account Receivable Turn Over Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Sales Receivable ARTO

2018 37.391.643 12.249.205 3 %

2019 36.198.102 10.933.057 3.3 %

2020 40.434.346 10.933.057 1.1 %

*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Account Receivable Turn Over Ratio menunjukan kenaikan dari 2018 – 2019 dan mengalami penurunan dari 2019 - 2020.

Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan kurang baik secara penjualan kredit yang dapat dikonversikan menjadi uang tunai. Karena berdasarkan ketetapan standar industry yaitu minimal 15 %

f) Inventory Turn Over Ratio adalah rasio untuk mengukur seberapa cepat perusahaan mampu menjual persediaan dalam periode tertentu dan membandingkannya dengan rerata industri.

Hasil perhitungan sebagai berikut : Inventory Turn Over Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100 % = 3,93 % ii. Tahun 2019 : x 100 % = 4,26 %

(15)

58 | P a g e iii. Tahun 2020 : x 100 % = 3.65 %

Tabel Hasil perhitungan Inventory Turn Over Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Good Sold Inventory ITO

2018 25.336.245 6.443.359 3.93 %

2019 52.462.222 12.295.285 4.26 %

2020 37.552.229 10.263.397 3.65 %

*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Inventory Turn Over Ratio menunjukan kenaikan dari 2018 – 2019 dan mengalami penurunan dari 2019 - 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan kurang baik dalam penjualan persediaan Karena berdasarkan ketetapan standar industry yaitu minimal 20 % dan Rasio inventory turnover yang rendah menandakan rendahnya penjualan dan memungkinkan adanya kelebihan persediaan.

g) Working Capital Turn Over Ratio merupakan suatu rasio yang berguna untuk mengukur modal kerja secara rata-rata dengan tingkat penjualan suatu perusahaan. Dengan demikian, istilah rasio ini bisa dikatakan sebagai modal kerja bersih. Seperti yang di ketahui bahwa modal merupakan komponen yang sangat penting dalam membangun sebuah usaha. Hasil perhitungan sebagai berikut :

Working Capital Turn Over Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100% = 1,28%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 1,30%

iii. Tahun 2020 : x 100% =1,50%

Tabel Hasil perhitungan Inventory Working Capital Turn Over Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

(16)

59 | P a g e

Tahun Sales Working Capital WCTO

2018 25.336.245 6.443.359 1.28 %

2019 52.462.222 12.295.285 1.30 %

2020 37.552.229 10.263.397 1.50 %

*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, rasio WCTO dinilai kurang baik karena berada di bawah norma industri yaitu minimal 6%. Hal ini menunjukkan bahwa modal yang digunakan untuk kegiatan perusahaan sehari-hari, terutama yang berjangka pendek atau investasi pada aktiva lancar seperti kas, bank, surat berharga, inkaso, dan aktiva lancar lainnya, belum menunjukkan nilai yang besar.

h) Fixed assets turn over ratio adalah suatu rasio perputaran asset tetap yang dimana memiliki fungsi untuk mengukur seberapa baiknya suatu bisnis dengan pemanfaatan aset tetap untuk menghasilkan performa penjualan yang memenuhi target perusahaan. Adapun hasil perhitungan sebagai berikut :

Fixed Assets Turn Over Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100% = 2,01%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 4,57%

iii. Tahun 2020 : x 100% = 2,01%

Tabel Hasil perhitungan Inventory Fixed assets turn over ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Sales Fixed Asset FATO

2018 25.336.245 12.602.204 2.01%

2019 52.462.222 11.477.624 4.57 %

2020 37.552.229 18.611.747 2.01 %

*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat kenaikan dari tahun 2018 ke 2019 namun mengalami penurunan kembali pada 2019 ke 2020. Jika berpacu pada ketetapan standar industri

(17)

60 | P a g e yaitu sebesar 5%, maka dapat di simpulkan bahwa FATO pada PT.SMART terbilang kurang baik karena masih kurang dari batas minimal ketetapan. Artinya dampak yang diberikan kepada keuangan perusahaan dan efisien kalkulasi bisnis masih terbilang sangat rendah

i) Net Profit Margin merupakan suatu rasio yang digunakan untuk menilai tingkat profit atau keuntungan suatu perusahaan dari penjualan yang diperoleh. Sehingga menunjukkan apa yang diperoleh (atau hilang) perusahaan dalam periode waktu tertentu. Hasil perhitungan sebagai berikut :

Net Profit Margin =

i. Tahun 2018 : x 100% = 0,015%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 0,024%

iii. Tahun 2020 : x 100% = 0,038%

Tabel Hasil perhitungan Net Profit Margin ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Laba Setelah Pajak Penjualan Bersih NPM

2018 597.773 37.391.643 0.015 %

2019 898.698 36.198.102 0.024 %

2020 1.539.798 40.434.346 0.038 %

*Sumber data diolah oleh penulis

Dengan perhitungan pada data yang telah diolah, hasil yang di dapatkan dari tahun 2018 sampai 2020, dapat dikatakan tingkat keuntungan dari PT.SMART masih sangat rendah dan kurang baik untuk bisnis yang dijalankan meskipun hasilnya masih positif. Jika hasil NPM rendah, itu akan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang kurang baik dan kegiatan operasi perusahaan semakin kurang efisien.

j) Return or return on investment adalah rasio yang digunakan mengevaluasi seberapa besar efisiensi investasi dengan seluruh aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan persentase. Adapun rumusnya sebagai berikut : Return or return on investment =

(18)

61 | P a g e i. Tahun 2018 : x 100% = 0,020%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 0,032%

iii. Tahun 2020 : x 100% = 0,043%

Tabel Hasil perhitungan Return or return on investment ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Netto Aktiva ROI

2018 597.773 29.310.310 0.020 %

2019 898.698 27.787.527 0.032 %

2020 1.539.798 35.026.171 0.043 %

*Sumber data diolah oleh penulis

Pada tabel dan perhitungan diatas dapat diperoleh bahwa ROI pada PT.SMART terbilang sangat rendah dan kurang baik untuk kinerja keuangan perusahaan. Rasio pengembalian atau hasil (return) atas aktiva yang digunakan suatu pihak dalam perusahaan masih sangat rendah dari ketetapan standar industri.

3. Teknik Analisis Data

Pendekatan analisis regresi linier berganda diterapkan dalam analisis data. Pengaruh faktor-faktor independen terhadap variabel dependen dapat diamati dalam penelitian ini.

Persamaan untuk analisis regresi linier berganda:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + e Keterangan:

Y = Net Profit Margin a = Konstanta

b = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen X1 = Current Ratio

(19)

62 | P a g e X2 = Quick Ratio

X3 = Debt To Total Assets Ratio X4 = Debt To Total Equity Ratio

X5 = Account Receivable Turn Over Ratio X6 = Inventory Turn Over Ratio

X7 = Working Capital Turn Over Ratio X8 = Fixed Assets Turn Over Ratio X9 = Return On Investment

e = Standard error

Descriptive Statistics

Mean Std.

Deviation

N Net Profit Margin 25.666

7

11.59023 3

CURRENT RATIO 45.666 7

72.23111 3

QUICK RATIO 6.3333 2.51661 3

Debt to Total Asset Ratio

6.6667 2.08167 3

Debt to Total Equity Ratio

15.000 0

2.00000 3

Account Receivable Turn Over Ratio

15.666 7

15.53491 3

Inventory Turn Over Ratio

394.66 67

30.53413 3

Working Capital Turn Over Ratio

52.000 0

65.82553 3

Fixed Asset Turn Over Ratio

286.33 33

147.80167 3

Return On Investment

25.666 7

21.22106 3

(20)

63 | P a g e

*Sumber data diolah

Pada tabel deskriptif diatas, dapat dilihat terdapat nilai rata-rata NPM yaitu sebesar 25.6667 dengan standar deviasi sebesar 11.59023. Selain itu terdapat pula nilai rata-rata terendah dari variable independent sebesar 6.3333 (Quick Ratio) dengan standar deviasi 2.0000 Debt to Total Equity Ratio) dan rata-rata tertinggi 394.6667 (Inventory Turn Over Ratio) dengan standar deviasi 147.80167 yang di peroleh dari Fixed Asset Turn Over Ratio.

4. Uji Multikolinearitas

Coefficient Correlationsa

Model

Return On Investment

Inventory Turn Over

Ratio 1 Correlations Return On Investment 1.000 .213

(21)

64 | P a g e Inventory Turn Over

Ratio

.213 1.000

Covariances Return On Investment .000 .000 Inventory Turn Over

Ratio

.000 .000

a. Dependent Variable: Net Profit Margin

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

Inventory Turn Over

Ratio

Return On Investment

1 1 2.767 1.000 .00 .00 .03

2 .231 3.460 .00 .00 .90

3 .002 38.603 1.00 1.00 .07

a. Dependent Variable: Net Profit Margin

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Inventory Turn Over

Ratio

.955 1.048 Return On Investment .955 1.048 a. Dependent Variable: Net Profit Margin

Pada tabel di atas, diambil satu sampel variable independent dan dapat dikatakan tidak ada pengaruh multikolinearitas karena nilai VIF kurang dari 10.

5. Uji Normalitas

(22)

65 | P a g e Hasil table diperoleh signifikan pada uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,999.

Karena nilai signifikansi (sig) = 0,999 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal.

6. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menentukan apakah terdapat ketidaksamaan varians antara residual satu pengamatan dan residual lainnya dalam model regresi.

Homoskedastisitas didefinisikan sebagai varians antara residual satu pengamatan dan residual pengamatan lain, sedangkan Heteroskedastisitas didefinisikan sebagai varians antara residual dua pengamatan atau lebih (Ghozali, 2005 : 105).

(23)

66 | P a g e Scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah nol (0) pada sumbu Y, tidak berkumpul di satu lokasi, dan tidak membentuk pola, yang menyiratkan bahwa model regresi homoskedastisitas ditinjau dari varians. Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa variabel independen dapat digunakan untuk memprediksi NPM.

7. Uji Autokorelasi

Nilai Durbin Watson adalah 2.000, seperti terlihat pada tabel di atas; nilai ini akan dibandingkan dengan tabel DW dengan n = 10 pengamatan, k = 10 variabel bebas, dan ambang batas signifikansi 0,05 pada nilai = 0,7580. Ditegaskan bahwa terdapat autokorelasi negatif atau tidak ada autokorelasi karena DW 2.000 di atas dl = 0,7580 dan di atas 0.

8. Pembahasan

a. Pembicaraan tentang konsekuensi dari penelitian ini diharapkan dapat memperjelas dan menguraikan hasil penelitian dengan tujuan penelitian. Berikut adalah hasilnya dari penelitian:

1. Teori pertama

Teori utama "ada dampak NPM (pendapatan keseluruhan bersih) pada ROE (return on value)". Dari hasil pengujian yang tidak lengkap tentang dampak keuntungan bersihedge (NPM) pada eksekusi moneter seperti yang diperkirakan oleh return on value (ROE), menghasilkan koefisien relaps sebesar 743.782 dengan derajat kepentingan 0,000 dan = 0,05 (sig > ) dan

(24)

67 | P a g e nilai t hitung 6,645 > t tabel 2,306 kemudian, pada saat itu, H1 diakui. Hasil ini menunjukkan bahwa pendapatan bersih variable (NPM) memiliki dampak positif dan kritis terhadap eksekusi moneter diperkirakan oleh ROE.

Kemudian, pada titik itu, cenderung dianggap bahwa tingkat keuntungan bersih bisnis organisasi mempengaruhi tingkat pembayaran atas modalnya sendiri (nilai) organisasi juga, ketika NPM meningkat 1% maka ROE akan menjadi diperluas sebesar 743.782. Pada pendapatan keseluruhan bersih (NPM) yang penting untuk proporsi manfaat, yang merupakan bagian dari manfaat organisasi untuk kontras manfaat setelah biaya dan bunga dan kesepakatan, atau dengan kata yang berbeda untuk menunjukkan keuntungan keseluruhan pada organisasi atau kesepakatan membersihkan. Dengan pendapatan keseluruhan bersih (NPM) memiliki dampak positif dan besar pada return on value (ROE), ini menyiratkan bahwa kapasitas organisasi untuk memperoleh manfaat atau menciptakan manfaat dengan menggunakan eksekusi Kesepakatan dapat memperluas keuntungan dari modal organisasi itu sendiri.

2. Hipotesis Kedua

Spekulasi selanjutnya “ada dampak DER (obligation to value) terhadap ROE (pengembalian nilai)". Spekulasi tersebut dapat diakui, dengan alasan bahwa dari perhitungan sampai batas tertentu diperoleh nilai t hitung sebesar 2,985 > t tabel sebesar 2,306 dan nilai artinya 0,017 < 0,05 maka H2 diakui. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kewajiban terhadap nilai (DER) berpengaruh signifikan terhadap return on nilai (ROE). Juga dengan nilai B atau koefisien kekambuhan 28.525 menunjukkan bahwa setiap kali ada ekspansi di merah untuk nilai (DER) sebesar 1% maka, pada saat itu, nilai ROE akan meningkat sebesar 28.525. Kewajiban yang lebih tinggi untuk menilai (DER) menunjukkan bahwa tingkat kewajiban organisasi untuk modal sendiri (nilai) yang digunakan untuk fungsional organisasi dapat menciptakan manfaat atas modal sendiri juga tinggi, sehingga DER dapat bekerja pada eksekusi moneter atau sebaliknya nilai laba perusahaan (ROE)

(25)

68 | P a g e 3. Hipotesis Ketiga

Teori ketiga "Ada dampak bersamaan dari pendapatan bersih keseluruhan" (NPM) dan DER (kewajiban terhadap nilai) menjadi ROE (pengembalian nilai)". Teori ketiga untuk menunjukkannya, khususnya faktor NPM dan DER dampak sinkron pada variabel ROE, kemudian, pada saat itu, uji F selesai, untuk lebih spesifik pengujiannya dampak sinkron. Uji F konsekuensi faktor otonom (NPM, DER) dampak kritis terhadap variabel terikat (ROE) yang seharusnya terlihat pada F hitung 22.131 > F tabel 4.459 dengan besar 0,001 < 0,05. Masalah ini menunjukkan bahwa pada saat yang sama atau bersama-sama kompensasi total kesepakatan (NPM) dan tanggung jawab organisasi terhadap nilai (DER) mempengaruhi pendapatan pada nilai atau nilai organisasi (ROE).

Kesimpulan Dan Saran

Mengingat hasil dan percakapan di BAB V, pencipta dapat membuat kesimpulan melihat penelitian sebagai berikut:

i. Variabel Net Profit Margin (NPM) pada PT. SMART, Tbk periode 2018 - 2020 berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin (NPM dilihat dari nilai t hitung sebesar 6,645 > t tabel 2,306 dengan kritis 0,00 < 0,05 kemudian, pada saat itu, H1 diakui. Dilihat dari kondisi tersebut, cenderung terlihat bahwa koefisien untuk variabel Net Profit Margin (NPM) ini positif atau menarik ke variabel Return on Equity (ROE). Ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki keuntungan bersih yang kurang baik pada kesepakatan sehingga kurang meningkatkan keuntungan dari nilai (return on value).

ii. Variabel Nilai (DER) pada PT. SMART, kurang berdampak positif dan kritis terhadap Net Profit Margin (NPM). Melihat dari nilai kepentingan 0,017 <

0,05 dengan nilai t-hitung 2,985 > t tabel 2,306 maka H2 diakui, hasil ini menunjukkan bahwa variabel kewajiban to value (DER) berpengaruh signifikan terhadap return on value (ROE). Kasus Hal ini dapat menunjukkan bahwa organisasi memiliki proporsi kewajiban yang lebih besar. Dengan cara

(26)

69 | P a g e ini, eksekusi moneter dipengaruhi oleh ukuran proporsi kewajiban atas modal sendiri.

iii. Variabel Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity (DER) bersama-sama atau sekali lagi secara bersamaan berdampak positif dan kritis terhadap ROE.

Masalah ini dikonfirmasi dari efek samping dari nilai F yang ditentukan sebesar 22.131 yang lebih menonjol dari F tabel khususnya 4,459 dan nilai penting 0,001 < 0,05. Mengingat nilai R square dari 0,847. Ini menyiratkan bahwa 84,7% ROE dipengaruhi oleh dua faktor otonom NPM dan DER.

Sedangkan kelebihan 15,3% dipengaruhi oleh alasan yang berbeda di luar model.

Batasan

Penelitian ini terbatas karena hanya mencakup satu perusahaan saja pada Bursa Efek Indonesia (BEI), dan periode waktu yang dicakup hanya 2018 hingga 2020.

Saran

Untuk pemeriksaan tambahan, ditentukan tambahan spesialis untuk menambah protes penelitian sehingga jangkauan eksplorasi lebih besar dan lebih luas. Juga, analis lebih lanjut didorong untuk menambahkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi NPM seperti ukuran perusahaan, perputaran saham, proporsi kas, dll.

Daftar Pustaka

Armin, K., & -, M. (2019). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return On Equity Pada Perusahaan Food And Baverage Yang Terdaftar Di Indonesia Stock Exchange (IDX)Tahun 2012-2016. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 15(2), 53.

https://doi.org/10.31851/jmwe.v15i2.2408

Dahlia, E. D. (2017). Pengaruh Net Profit Margin dan Total Asset Turnover terhadap Return On Equity pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menara Ekonomi, III(6), 95–103. https://doi.org/https://doi.org/10.31869/me.v3i6.412

(27)

70 | P a g e Fahmi, I. (2011). Analisis Laporan Keuangan (D. Handi (Ed.)). ALFABETA, cv.

Andriasari, W. S., Miyasto, & Mawardi, W. (2016). Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales), dan Return on Asset (ROA) terhadap Return Saham dengan Return on Equity (ROE) sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 - 2014). Jurnal Bisnis Strategi, 25(2), 135–151. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jbs.25.2.135-151 Jumingan. 2006. Analisis Laporan keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Jakfar, Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir, “ nalisis Laporan Keuangan,” Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2015.

Suartini, Sri dan Hari Sulistiyo, “Praktikum Analisis Laporan Keuangan Bagi Mahasiswa dan Praktikan,” Jakarta: Mitra Wacana Media, 2017.

Referensi

Dokumen terkait

mendapatkan nilai tertinggi dapat dilihat pada hasil ketersediaan tenaga pelaksana dengan nilai 230 kategori “A”, untuk urutan kedua pada hasil kerja dengan nilai 210 kategori

Adakah informasi tentang abu batubara dari public relations/pegawai PLTU Suralayaa. Tidak, lanjut

Menurut Mulyadi (2016:130) komponen – komponen yang ada dalam pengendalian internal ialah 1) Struktur Organisasi yang mampu memisahkan tanggungjawab antara masing – masing bagian

Pengembangan tebal berbanding lurus dengan daya serap air karena setiap penambahan komposisi perekat akan terjadi penurunan nilai pengembangan tebal, seperti

Dari tabel diatas, diketahui bahwa 16 orang atau 16% dari total responden menjawab sangat selalu memberikan motivasi kepada masyarakat agar memahami islam dengan baik, dan

Universitas Udayana yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan fasilitas yang memadai dalam menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Keadaan ini menunjukkan bahwa alat penukar kalor tipe shell and tube yang dianalisa wajib dibersihkan karena memiliki kualitas yang kurang baik, dimana nilai

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwa melaporkan H.Pauzi Alias Pauzi Bin Gudang kepada pihak yang berwajib (Polres Pelalawan) dengan