• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBESITAS DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA USIA TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS PEGIRIAN SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OBESITAS DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA USIA TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS PEGIRIAN SURABAYA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

122

OBESITAS DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA USIA 45-59 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS PEGIRIAN SURABAYA

Susanti*

*Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya Email : susanti1303@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan : Wanita yang mengalami obesitas dan ditinjau dari kesehatan wanita yang berusia setengah baya yang mengalami obesitas dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, hipertensi, dimana macam penyakit tersebut dapat membahayakan dan mengancam serta dapat menimbulkan dampak buruk. Obesitas dapat berhubungan dengan tekanan darah karena adanya lemak yang tertumpuk secara berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obesitas terhadap tekanan darah pada wanita usia 45-59 tahun. Metodologi : Desain penelitian ini adalah “ Korelasional ”. Variabel independen obesitas dan variabel dependen tekanan darah. Populasi pada wanita yang mengalami obesitas, sampel yang diambil sebanyak 25 orang responden, dan teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, sedangkan alat yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu spigmomanometer (tensimeter), stetoscope, timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan dan lembar observasi. Skala data ratio, teknik analisisnya dengan uji statistik korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil : Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai rhitung > nilai rtabel (0,44 > 0,396). Diskusi : Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa obesitas mempunyai hubungan dengan tekanan darah hal ini dikarenakan orang obesitas terjadi penumpukan lemak disekitar dinding pembuluh darah hal ini menyebabkan kerja jantung dan kebutuhan akan oksigen meningkat yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

Kata Kunci : Obesitas, Tekanan Darah

ABSTRACT

Introduction: Women who are obese and in terms of the health of middle-aged women who are obese can cause various diseases such as coronary heart disease, hypertension, illnesses which can be dangerous and threatening and can cause adverse effects. Obesity may be associated with blood pressure due to excessive fat accumulated. This study aims to determine the effect of obesity on blood pressure in women aged 45-59 years. Methode: This study design is "correlations". Obesity and the independent variable is the dependent variable is blood pressure. The population of women who are obese, the samples were taken by 25 respondents, and the sampling technique used is purposive sampling, while the tools used for data collection that spigmomanometer (tensimeter), stethoscope, contruction, weight scales, measuring instrument height and observation sheet, data scale ratio, technical analysis with statistical test of Pearson Product Moment Correlation. Result:

Based on the calculation results showed that the value r arithmatic>r table value (0.44> 0.396).

Discussion: Based on the results of this study concluded that obesity has a relationship with this is because the blood pressure in obese people in the accumulation of fat around the walls of the blood vessels it can cause cardiac work and oxygen demand increases which can lead to increased blood pressure.

Keywords: Obesity, Blood Pressure

PENDAHULUAN

Pada masa sekarang ini obesitas meningkat tajam dan menjadi suatu masalah kesehatan yang baru. Obesitas menjadi salah satu penyebab meningkatnya resiko mordibitas dan mortalitas dari penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, penyakit kandung empedu, penyakit saluran

pernapasan, kanker, artritis, gout, sleep apneu, dan hipertensi (Elly, 2001). Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang dapat disebabakan oleh obesitas. Di Indonesia, ancaman penyakit ini tidak boleh diabaikan begitu saja. Terlebih bagi masyarakat perkotaan yang lebih mudah mengakses gaya hidup modern yang tidak sehat seperti

(2)

123 mengkonsumsi makanan cepet saji, alkohol, dan merokok. Dengan gaya hidup modern tersebut, penyakit hipertensi menjadi momok yang menakutkan.

Obesitas diartikan sebagai peningkatan berat badan diatas 20% dari batas normal. Tingkat kegemukan di Indonesia relatif tinggi, penelitian kodya (2003) terhadap 10.549 orang di 12 kotamadya Indonesia, menunjukkan bahwa yang mengalami obesitas sebanyak 54,2%

yang 22,5% diantaranya mengalami obesitas tingkat berat. Bila dilihat dari jenis kelamin ternyata wanita memiliki resiko obesitas lebih besar daripada pria, pada wanita sebesar 26,1%, sedangkan pada pria sebesar 15,7% (Majalah Kesehatan, 2000 : 13).

Berdasarkan survei awal yang dilakukan di Puskesmas Pegirian Surabaya didapatkan perkiraan data sebesar 20% wanita yang berusia 40 – 55 tahun yang berkunjung ke Puskesmas tergolong obesitas (gemuk) dan rata-rata 30 orang tiap hari berkunjung ke Puskesmas dengan kasus hipertensi.

Wanita yang sudah memasuki fase menopause cenderung mengurangi kegiatan yang sifatnya melelahkan tubuh. Prevalensi perempuan mengalami obesitas dua kali lebih besar daripada laki-laki, yakni 5,9% dan 2,5%. Sebenarnya, wanita mempunyai kecenderungan obesitas lebih tinggi daripada pria. Hal ini dikarenakan pria memiliki masa otot lebih besar daripada wanita. Oleh karena itu, jika hal ini tidak diantisipasi, wanita akan rentan terhadap beberapa penyakit akibat dari obesitas seperti penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, dan penyakit degeneratif lainnya (Aqila Smart, 2010).

Ironisnya,kesadaran masyarakat terhadap obesitas masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan sebuah survei di Jakarta pada November 2005 yang menunjukkan bahwa 24% penderita kelebihan berat badan, dan 14% penderita obesitas, merasa berat badannya normal.

Sementara itu, penderita obesitas yang menyadari obesitas sebagai sebuah penyakit hanya 37% (Agila Smart, 2010 : 90). Untuk mengatasi persoalan tersebut diperlukan kesadaran masyarakat dalam mengontrol diri dan lingkungannya demi keselamatan bersama dari ancaman semakin meluasnyapenyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi. Usaha hidup sehat dan mengenal cara-cara hidup sehat dari segala

aspek kehidupan dan lingkungan akan memperkecil resiko serangan hipertensi.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan obesitas dengan tekanan darah pada wanita antara usia 45 – 59 tahun di Puskesmas Pegirian Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita obesitas yang berusia 45-59 tahun di wilayah Puskesmas Pegirian Surabaya. Penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan ciri atau sifat populasi yang telah diketahui sebelumnya. Peneliti mengambil responden sebanyak 25 orang yang berkunjung ke Puskesmas Pegirian Surabaya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah obesitas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tekanan darah. Peneliti menggunakan instrumen yaitu lembar observasi pengukuran BBI untuk variabel independen (obesitas), sedangkan untuk variabel dapenden (tekanan darah) menggunakan instrumen lembar observasi pengukuran tekanan darah. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasi “Product Moment dari Pearson.”

Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2012 di Puskesmas Pegirian Surabaya.

HASIL

1. Data Umum

Data umum pada penelitian ini mencakup karakteristik yang meliputi:

1). Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Umur f (n) Persentase 1

2 3 4 5

45-47 48-50 51-53 54-56 57-59

10 3 6 3 3

40 % 12 % 24 % 12 % 12 %

Jumlah 25 100 %

Berdasarkan tabel diatas responden dengan obesitas terbanyak berusia antara 45- 47 tahun yaitu 10 orang responden (40 %).

(3)

124 2). Karakteristik Responden Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendididkan

f (n) Persentase 1

2 3 4

Tidak tamat sekolah

SD SMP SMA

2 6 6 12

8 % 24 % 20 % 48 %

Jumlah 25 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden terbanyak adalah yang pendidikan akhirnya SMA yaitu 12 orang responden (48 %).

3). Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan f (n) Persentase 1

2 3

Tidak bekerja / IRT

Swasta Wirausaha

17 3 5

68 % 12 % 20 %

Jumlah 25 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan responden terbanyak adalah tidak bekerja/ibu rumah tangga yaitu 17 orang responden (68 %).

2. Data Khusus

Data khusus menyajikan data mengenai hasil observasi tingkat obesitas dan tekanan darah pada wanita usia 45-59 tahun

1). Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Obesitas Pada Wanita Yang Berusia 45-59 Tahun

Tabel 4Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Obesitas

No Karakteris tik obesitas

F (n) Persen tase 1

2 3

Obesitas ringan Obesitas sedang Obesitas berat

2 11 12

8 % 44 % 48 %

Jumlah 25 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat obesitas responden yang paling banyak adalah responden dengan tingkat obesitas berat yaitu sebanyak 12 orang responden (48%), lalu terdapat 11 responden (44%) dengan tingkat obesitas

sedang, dan 2 responden (8%) dengan tingkat obesitas ringan.

2). Karakteristik Responden Berdasarkan Tekanan Darah Pada Wanita Yang Berusia 45-59 Tahun

Tabel5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tekanan Darah No Tekanan

Darah

F (n) Persen tase 1

2 3 4

Normal Hipertensi ringan Hipertensi sedang

Hipertensi berat 4 8 11 2

16 % 32 % 44 % 8 %

Jumlah 25 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden paling banyak yaitu dengan tingkat Hipertensi sedang sebanyak 11 orang responden (44%).

3). Tabulasi Silang Antara Obesitas dan Tekanan Darah Wanita Usia 45-59 Tahun

Tabel 6 Tabel Tabulasi Silang Hubungan Obesitas Dengan Tekanan Darah

Berdasarkan hasil tabulasi silang diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang terbanyak yaitu: 6 responden (24%) dengan

obesitas berat mengalami hipertensi sedang, sedangkan terdapat 3 responden dengan obesitas berat mengalami hipertensi ringan, 2 responden (8%) dengan obesitas berat mangalami hipertensi berat, sedangkan terdapat 1 responden (4%) dengan obesitas berat mengalami tekanan darah normal.

Selain itu terdapat 3 responden (12%) dengan obesitas sedang dengan tekanan darah normal, selain itu terdapat juga 3 responden (12%) dengan obesitas sedang mengalami hipertensi ringan, 5 responden dengan obesitas sedang mengalami hipertensi sedang, dan terdapat 2 responden (8%) dengan obesitas ringan mengalami hipertensi ringan.

Tekan an Darah

Obesit as

Total Norm

al

Hiperten si Ringan

Hiperten si Sedang

Hiperten si Berat

Ringa n Sedan g Berat

N % N % N % N % N %

0 3 1

0 1 2 4

2 3 3

8 12 12

0 5 6

0 20 24

0 0 2

0 0 8

2 1 1 1 2

8 44 48

Total 4 1 6

8 32 11 44 2 8 2

5 10 0

(4)

125 3. Analisa Data

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai hubungan obesitas dengan tekanan darah pada wanita usia 45-59 tahun di Puskesmas Pegirian, selanjutnya peneliti menganalisa data menggunakan Uji Korelasi “Product Moment dari Pearson”

dengan taraf signifikasi 0,05, n = 25 yang dihitung secara manual menggunakan bantuan kalkulator, sebagai berikut:

r hitung =

n ( ∑ XY ) ― ( ∑ X ) . ( ∑ Y )

√ [ n . ∑ X2 ― ( ∑X)2 ] . [ n . ∑ Y2 ― ( ∑ Y)2 ]

r hitung = 25 (151) ― (60) . (61) √ [25 . 150 ― (60)2] . [25. 167 ― (61)2]

r hitung = 0,44

Dari hasil uji analisis menggunakan uji korelasi Product Moment dari Pearson didapatkan hasil nilai r hitung = 0,44 dan nilai r tabel = 0,396. Jadi nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara obesitas dengan tekanan darah pada wanita usia 45-59 tahun.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian terlihat pada tabel karakteristik menurut usia, diperoleh hasil responden obesitas yang berusia 45-47 tahun lebih banyak daripada yang berusia lebih dari 47 tahun. Menurut Saifullah (2002:70), obesitas yang dialami wanita terbanyak pada usia 40-56 tahun, karena wanita pada usia tersebut masih banyak yang senang mengkonsumsi makanan yang berlemak. Hal ini dijelaskan bahwa pada usia 45-47 tahun ternyata mereka mempunyai kapasitas makan yang berlebihan pada makanan yang tinggi lemak. Pola makan seperti ini dapat juga memperburuk keadaan yang semula baik menjadi tidak baik, apalagi mereka terbiasa mengkonsumsi makanan yang mengandung hidrat arang, apabila terlalu banyak dapat berakibat memperbesar resiko terjadinya obesitas.

Berdasarkan tingkat pendidikannya sebagian besar responden pendidikan terakhirnya adalah SMA. Menurut Nursalam (2003) apabila jenjang pendidikan yang rendah akan berakibat kurangnya pengetahuan/ sedikit pengetahuan yang diperoleh, sedangkan apabila jenjang

pendidikan tinggi akan berakibat mendapatkan wawasan pengetahuan yang luas. Dengan demikian tingkat pendidikan tidak menjadi faktor yang menyebabkan tingkat obesitas tinggi.

Pada tingkat pekerjaan didapatkan hasil bahwa jumlah responden yang tidak bekerja/ibu rumah tangga merupakan responden terbanyak daripada jumlah responden yang bekerja. Menurut Imam Soeharto (004 : 80 – 81 ), obesitas juga dapat terjadi bukan karena makan yang berlebihan, tetapi karena kurang aktivitas fisik sehingga terjadi kelebihan energi. Berbagai kemudahan hidup juga menyebabakan berkurangnya aktivitas fisik, kemajuan teknologi diberbagai bidang kehidupan mendorong masyarakat untuk menempuh kehidupan yang tidak memerlukan kerja fisik yang berat. Dalam kehidupan / kebiasaan yang dialami oleh responden yang tidak bekerja selalu monoton dalam melakukan kegiatan, didukung dengan tidak bekerja dan aktivitas yang mereka lakukan di rumah kurang.

Dari hasil tabulasi silang dan analisa data antara obesitas dengan tekanan darah didapatkan hasil ada hubungan antara obesitas dengan tekanan darah pada wanita usia 45-59 tahun.

Menurut Suzzane C. Smeltzer (2002:897) bahwa pada obesitas memiliki lemak tubuh yang tinggi dan tertimbun di Intima Arteri besar, timbunan ini akan mengganggu absorbsi nutrient oleh sel-sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah selanjutnya lumen akan menjadi sempit dan aliran darah terhambat, hal ini meningkatkan resistensi pada aliran darah yang dapat meningkatkan takanan darah.

Pada orang obesitas dengan kerja jantung dan kebutuhan akan oksigen meningkat hal ini yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Derajat obesitas bervariasi baik dari faktor umur, faktor pendidikan dan faktor pekerjaan serta faktor-faktor lain di luar dari variabel obesitas. Dikatakan juga tekanan darah yang terjadi akibat dari penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh. Hasil uji statistik korelasi “Product moment dari

(5)

126 Pearson” didapatkan bahwa nilai r hitung >

nilai r tabel (0,44 > 0,396) maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara obesitas dengan tekanan darah pada wanita usia 45-59 tahun.

SARAN

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk melakukan pengontrolan diri terhadap makanan yang tinggi lemak, merubah pola makan, serta aktivitas atau berolah raga agar tubuh senantiasa terjaga keseimbangan dalam tubuh maupun luar tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Edisi I. Jakarta : Salemba Medika.

Black, Joice. M. 1993. Medical Surgical Nursing. Edisi I. Jakarta : EGC.

Darmawan, Rahmat. 2008.Care Your Self Hipertensi.Cetakan 1.Jakarta. Penebar Plus+.

Kozier, Barbara. 2004. Fundamental of Nursing. Edisi III. Jakarta : EGC.

Majalah Kesehatan. 2000. “ Ancaman Kesehatan Di Balik Kegemukan”, No.

158. Jakarta Selatan: Bagian Dokumentasi Dan Publikasi Biro Hukmas Depkes RI.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Nuracmah, Elly. M. App. Sc. DNSC. 2001.

Nutrisi Dalam Keperawatan. Edisi II.

Surabaya : Sagung Seto.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi I. Jakarta :Salemba Medika.

Potter, Patricia. A. 2000. Fundamental of Nursing. Edisi I. Jakarta : EGC.

Smart, Aqila. 2010. Bahagia Pada Usia Menopause. Edisi I. Jakarta : A Plus Books

Soeparman. 1996. Ilmu Penyakit Dalam.

Edisi III. Jakarta : EGC.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian sebelumnya, bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan peran fasilitator terhadap tingkat kepuasan mahasiswa keperawatan selama proses diskusi dengan

Pendek kata, kelompok gerakan ini memprioritaskan sasaran utamanya, yaitu perubahan sosial dari pada sasaran pemikiran, karena politik -dalam perspektif kelompok ini-

Dengan adanya tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan bagi anak didik, yaitu; anak didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu; (1) anak didik

Objektif kajian ini dilakukan adalah untuk menghasilkan satu manual Program Latihan Mengajar yang lengkap untuk dijadikan sebagai panduan bagi kegunaan pelajar-pelajar yang

Melihat kondisi tersebut, penelitian tentang perancangan sistem sambungan yang ekonomis untuk rangka atap Pasar Sae Sarijadi penting karena sambungan baut pada sistem struktur

Hari senin waktu loro , simbol lontara, simbol H Daud, dan simbol Hj Nursia merujuk pada kualitas waktu mallise ; simbol bahasa Arab, simbol komputer, simbol

Sedangkan dilihat dari lingkungan eksternal, Pelaksanaan penanganan anak jalanan oleh Disospora Kota Semarang telah dilakukan baik melalui pelayanan maupun

Dengan adanya pengembangan karir dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik