Plagiarism Checker X Originality Report
Similarity Found: 11%
Date: Sunday, August 16, 2020
Statistics: 330 words Plagiarized / 2886 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
---
PENINGKATAN KAPASISTAS KONSELOR DI PERGURUAN TINGGI DALAM KOMPLEKSITAS PROBLEMATIKA MAHASISWA Oleh Agus Wibowo, M.Pd Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Metro Email:
[email protected] Dra. Nurul Atieka, M.Pd Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Metro Email. [email protected] Hadi Pranoto, M.Pd Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Metro Email: [email protected] Abstract Students as agents of change .
they are have the mission for give new things, new idea to something that changes the generation and life of the nation towards the better. These expectations and hopes from the public to role of students to become the pressures that greatly burden for the students, and have an impact on the seriously of student problems.
Various problems that arise in the students, with various factors causing to need a professional experts who can help students , and counselor is profesional for to counselling service. Counselors in charge of higher education, besides being supported by
competency and counselor education qualification, it is necessary to develop skills and mastery in terms of: 1) an understanding of the characteristics, goals, and motives of students taking a major in faculty or university, 2) and relationships with various student environments, both in college, family, and social environment, and 3) have extensive insight into the management, administration and procedural of the academic system in the college.
Keywords: Counsellor Capacity, Student problems PRO ????? SE ??N ??†N ???ON ? BI ?BI ?G ?? ??? ???SE ?I ?G ?? ?E ??URUAN †TI ?G ? Ba ?d ?n ?? ?†Ap ???†2018 1. PENDAHULUAN Dinamika dan akselerasi kehidupan pada era teknologi informasi menjadi suatu peluang yang sangat besar bagi profesi konselor memantapkan eksistensi keprofesian dalam segala aspek setting kehidupan masyarakat.
Peran konselor menjadi sangat penting dan keprofesionalitasannya sangat diharapkan menjadi bagian dari setiap solusi problematika yang muncul dan dihadapi oleh manusia-manusia era teknologi informasi. Manusia era globalisasi tidak hanya berhadapan dengan persoalan- persoalan yang berhubungan dengan masalah kesehari-harian; masalah yang muncul dari lingkungan sosial sekitar kehidupan, namun manusia pada era teknologi informasi dihadapkan pada persoalan yang lebih komplek, permasalahan yang multi-dimensi.
Persoalan tersebut muncul dari arus informasi yang sangat terbuka, cepat, dan tanpa batas. Potensi persoalan yang sangat kompleks sebagai dampak dari akselerasi informasi dan teknologi juga akan melanda pada suatu generasi yang selama ini diharapkan sebagai agen perubahan (agent of change), yaitu mahasiswa.
Potensi masalah sangat besar berkemungkinan pada generasi mahasiswa, karena : 1) mahasiswa memiliki otonomi untuk bertindak dan berperilaku, 2) mahasiswa suatu generasi yang sangat dekat dengan informasi dan teknologi, 3) kedekatan antara orang tua dan anak yang sudah menjadi mahasiswa sudah tidak seerat ketika masih SMP dan SMA, dan 4) keluasan ruang gerak dan berfikir mahasiswa menjadikan mahasiswa memiliki jaringan-jaringan dan akses yang sangat luas.
Berbagai faktor tersebut diatas menjadi menyebab rentannya mahasiswa mengalami berbagai permasalahan, baik secara pribadi sosial belajar dan karir. Merujuk pendapat dari Monk, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R (Ismiati: 2015) yang menjelaskan bahwa:
“Dari perspektif psikologis, mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja akhir dan memasuki masa dewasa awal, yaitu usia 18-21 tahun dan 22- 24 tahun. Pada usia tersebut mahasiswa mengalami masa peralihan dari remaja akhir ke dewasa awal.
Menjalani masa peralihan tersebut tentu saja mahasiswa sering menghadapi berbagai tuntutan dan tugas perkembangan yang baru.
PRO ????? SE ??N ??†N ???ON ? BI ?BI ?G ?? ??? ???SE ?I ?G ?? ?E ??URUAN †TI ?G ? Ba ?d ?n ?? ?†Ap ???†2018 Tuntutan dan tugas perkembangan mahasiswa tersebut muncul dikarenakan adanya perubahan yang terjadi pada beberapa aspek fungsional, yaitu fisik, psikologis dan sosial.
Perubahan tersebut menuntut mahasiswa untuk melakukan penyesuaian diri.” Tingkat kematangan yang belum optimal, gejolak emosional yang belum cukup stabil, dan juga berbagai tuntunan peran dan keberadaan mahasiswa menjadikan tekanan-tekanan yang bisa berdampak pada munculnya persoalan-persoalan pada mahasiswa.
Kompleksitas permasalahan mahasiswa tidak bisa dipandang hanya terkait dengan persoalan penyelesaian tugas akhir/skripsi, namun lebih dari itu, masa-masa mahasiswa memiliki kecenderungan permasalahan yang jauh lebih komplek. Berbagai permasalahan yang menimpa mahasiswa seperti narkoba, seks bebas, kasus-kasus kriminalitas dan lain sudah sangat mengkhawatirkan masyarrakat.
Kasus-kasus yang melibatkan mahasiswa, jika tidak memperleh perhatian dan upaya yang serius, berkelanjutan, dan sistematis serta dilakukan oleh profesional akan berdampak antipati dan pesimisitas dari publik terhadap keberadaan dan peran perguruan tinggi secara umum dan mahasiswa secara khususnya akan peran dan manfaatnya dalam membangun bangsa Indonesia.
Secara sistematis dan kelembagaan, salah satu upaya membantu dan meminimalisir terjadinya permasalahan- permasalahan pada mahasiswa adalah keberadaan konselor profesional di perguruan tinggi. Konselor di perguruan tinggi akan mampu mengerti dan dapat membantu mahasiswa dalam mengentaskan berbagai persoalan dan terhindar dari penyesuaian diri yang salah.
Kompleksitas dan derajat persoalan mahasiswa membutuhkan konselor yang bukan saja memiliki profesionalitas dari sisi kualifikasi pendidikan, pengalaman, namun harus juga memahami berbagai dimensi-dimensi karater pendidikan diperguruan tinggi, tuntutan, dan juga hak- dan kewajiban mahasiswa. Konselor di perguruan tinggi dihadapkan pada generasi yang sudah jauh lebih baik dari setiap segi, baik fisik, psikologi, emosional, dan sosial dibandingkan dengan konselor yang bertugas di sekolah.
Oleh karena itu, peningkatan kapasitas (capacity building) adalah suatu keharusan untuk dilakukan bagi konselor-konselor yang bertugas diperguruan tinggi. PRO ????? SE ??N ??†N ???ON ? BI ?BI ?G ?? ??? ???SE ?I ?G ?? ?E ??URUAN †TI ?G ? Ba ?d ?n ?? ?†Ap
???†2018 Terkait dengan uraian di atas, maka selanjutnya akan dilakukan pembahasan secara rinci dan sistematis meliputi: 1) Dinamika problematikan mahasiswa, 2) Kapasitas konselor perguruan tinggi menghadapi probelematika mahasiswa.
Tujuan dari pembahasan adalah untuk menambah referensi terkait dengan berbagai dinamika permasalahan yang dialami mahasiswa, dan juga untuk mempersiapkan konselor yang memiliki kemampuan dan kompetensi untuk bertugas membantu permasalahan mahasiswa. 2. PEMBAHASAN a. Kompleksitas Permasalahan Mahasiswa Mahasiswa menempati posisi yang cukup
“prestise” dalam fase kehidupan manusia.
Pada tahap ini, mahasiswa menopang beban yang cukup strategis sebagai suatu golongan atau generasi yang mampu membawa perubahan pada sistem sosial masyarakat menuju ke arah yang baik. Penghargaan dan besarnya ekspektasi dari masyarakat terhadap mahasiswa merupakan suatu bentuk tantangan yang harusnya direspon secara baik dan penuh prestasi, sehingga label yang melekat sebagai kaum intelektual benar-benar terbukti dan berdaya guna. Akan tetapi, tidak semua mahasiswa mampu menjawab ekpektasi dan harapan dari masyarakat.
Sebaliknya, harapan dan tuntutan besar kepada mahasiswa untuk mampu menjadi agen perubahan menjadi tekanan yang cukup membebani mahasiswa. selain itu, masalah yang terkait dengan penyelesaian tugas tugas kuliah, tugas akhir, pertemanan, dan karir merupakan potensi munculnya masalah pada mahasiswa selain dari masalah yang muncul dari besarnya ekpektasi masyarakat terhadap peran mahasiswa.
Ivone (2011) dosen fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha menyebutkan bahwa beberapa masalah mahasiswa fakultas kedokteran yaitu: Akademik, Karir , Professional, Masalah pribadi, dan Administratif. Berbagai permasalahn di atas, sangat berkemungkinan muncul atau dialami oleh mahasiswa-mahasiswa pada fakultas atau jurusan-jurusan lain.
1) Permasalahan bidang Akademik Permasalahan Bidang akademik terkait dengan mahasiswa yang mengalami kesulitan di bidang akademik, memberikan umpan balik setelah ujian, memberi nasehat mengenai keterampilan belajar, memilih mata kuliah elektif, penyesuaian dan PRO ????? SE ??N ??†N ???ON ? BI ?BI ?G ?? ??? ???SE ?I ?G ?? ?E ??URUAN †TI ?G ? Ba ?d ?n ?? ?†Ap ???†2018 pemecahan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi.
2) Karir Permasalahan karir terkait dengan perencanaan mengambil post-graduate training, menyusun lamaran kerja dan daftar riwayat hidup, memberi referensi dan memberi saran mengenai bagaimana menghadapi wawancara. Masalah-masalah karier, pada pokoknya berhubungan dengan masalah pemahaman individu mahasiswa mengenai kebutuhan- kebutuhan, kecakapan,
keterampilan, sikap, minat, dan ciri-ciri pribadi lain pada dirinya. Pada intinya adalah masalah dalam mengadakan pemaduan di antara segala aspek tersebut untuk menentukan pilihan karier.
3) Professional Masalah mahasiswa terkait dengan pemantapan karir profesionalitas, yaitu untuk membantu mahasiswa
mengembangkan perilaku professional dan masalah etika. Dalam hal sikap profesionalisme ini beberapa mahasiswa mungkin perlu mendapat dorongan dan umpan balik dari dosen mereka sejak awal masa pendidikan, agar mereka kelak dapat mengevaluasi diri dan menyadari keterbatasannya. 4) Masalah pribadi Masalah lain yang kerap muncul adalah masalah terkait dengan masalah pribadi.
Mulai dari penyesuaian diri terhadap situasi di fakultas kedokteran, hubungan dengan sesama mahasiswa lain dan dosen, hubungan dengan orang lain di luar lingkungan fakultas kedokteran, serta hubungan dalam keluarga, masalah keuangan dan menyadari keterbatasan dirinya. Masalah-masalah pribadi dalam lingkungan pendidikan umumnya berawal dari dalam pribadi individu yang berhadapan dengan situasi lingkungan sekitarnya.
Bimbingan pribadi adalah separangkat usaha bantuan kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi yang dialaminya, mengadakan penyesuaian diri, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-maslah pribadi. 5) Administratif Masalah administratif mengenai “bagaimana”, “di mana”, “siapa”, “apa” dan ”kapan” dalam hal administrasi fakultas dan peraturan akademik.
Hal ini tampak mudah namun mempunyai potensi untuk menimbulkan stress bagi mahasiswa PRO ????? SE ??N ??†N ???ON ? BI ?BI
?G ?? ??? ???SE ?I ?G ?? ?E ??URUAN †TI ?G ? Ba ?d ?n ?? ?†Ap ???†2018 Doygun dan Selma Gulec (2012) menyebutkan berbagai permasalahan yang dialami oleh mahasiswa meliputi permasalahan terkait dengan “accommodation and nutrition, adaptation and orientation, anxiety about future and unemployment, qualified education”.
Selain masalah tersebut, Raharjo (2014) menyebutkan bahwa masalah yang dialami mahasiswa adalah terkait dengan: (1) akademik, (2) semangat, (3) finansial, (4) organisasi, dan (5) teknis Permasalahan mahasiswa yang muncul dan sangat komplek membentuk karakteristik unik dan khusus. Berbagai permasalahan tersebut merupakan dampak dari berbagai aspek/faktor pada diri mahasiswa, yaitu: 1) Kondisi psikologi dan sosial- emosional Penyebab permasalahan yang muncul pada mahasiswa dapat bersumber dari dalam diri mahasiswa sendiri.
Aspek psikologi dan kematangan emosional dominan mempengaruhi munculnya masalah pada mahasiswa. Bentuk pemantapan kematangan diri, emosional, peran dan rasa ingin didengar dan dihargai dominan muncul. Tekanan psikologi, dan sosio-emosial tersebut jika dimendapat tempat dan respon yang sebanding dari lingkungan, maka mendorong mahasiswa untuk melakukan kompensasi atas respon yang diperoleh, dan terkadang bentuk kompensasi tersebut bersifat negatif dan merugikan.
2) Tuntutan tugas perkuliahan adminitrasi perkuliahan Beban perkuliahan dan tuntutan yang sangat besar akan ketercapaian prestasi akademik, pada sisi lain menjadi salah satu penyebab munculnya masalah pada diri mahasiswa. Masalah yang biasa muncul akibat dari tekanan tugas-tugas perkuliahan seperti mencontek, meminjam atau menyalin tugas mahasiswa lain, terlambat, sampai tidak tuntas perkuliahan 3) Hubungan Sosial dan relasi dengan lawan jenis Salah satu penyebab munculnya masalah pada mahasiswa adalah disebabkan karena hubungan sosial dan relasi dengan lawan jenis.
Masalah yang muncul akibat dari hubungan sosial dan lawan jenis seperi prostitusi, seks bebas, PRO ????? SE ??N ??†N ???ON ? BI
?BI ?G ?? ??? ???SE ?I ?G ?? ?E ??URUAN †TI ?G ? Ba ?d ?n ?? ?†Ap ???†2018 narkoba, dan tindakan-tindakan kriminal lainnya. 4) Peluang karir dan perencanaan masa depan Salah satu motif mahasiswa melanjutkan studi adalah dengan tujuan untuk mmperoleh pekerjaan dan karir dengan mudah.
Akan tetapi dalam relaitanya, banyak lulusan perguruan tinggi yang masih mengalami kesulitan untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan jurusan yang ditekuni. Kondisi yang demikian, bagi mahasiswa cukup membuat pesimis, dan menjadi beban pikiran. Dan jika masalah ini tidak dikelola dengan baik, tidak diberikan pemahaman dan pemantapan alternatif karir dan perencanaan masa depan, maka maka dampak terbesar adalah mahasiswa akan sangat rendah motivasi untuk mengikuti perkuliahan, dan melakukan aktifitas-aktifitas lainnya.
Bervariasi dan sangat kompleknya sumber masalah dan masalah yang berpotensi ada dan dialami oleh mahasiswa, harus mendapat perhatian dan respon yang tepat untuk mengatasinya. Salah satu upaya tersebut adalah keberadaan konselor yang profesional, berkompeten, dan memiliki kapasitas untuk melaksanakan proses konseling kepada mahasiswa yang memiliki karakteristik jauh berbeda dengan remaja pada tingkat sekolah menengah. b.
Konselor Di Perguruan Tinggi Kompleksitas dan karakteristik masalah yang dialami oleh mahasiswa dengan berbagai faktor penyebabnya membutuhkan seorang yang ahli, terampil, dan berkompetensi dalam membantu mahasiswa mengentaskan permasalahan- permasalahan mahasiswa. tingkat keunikan dan varian yang sangat komplek, membutuhkan konselor yang memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan sesuai dengan permendikbud No 27 tahun 2008 dan harus memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan pendukung yang lebih.
Fiah (2014) menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan oleh pelayanan konseling mahasiswa yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas belajar dan kehidupan mahasiswa, mengintegrasikan kelompok-kelompok mahasiswa baru. Untuk menarik dan
mempertahankan mahasiswa menjadi kritis dan dinamis, lembaga-lembaga PRO ????? SE ??N ??†N ???ON ? BI ?BI ?G ?? ??? ???SE ?I
?G ?? ?E ??URUAN †TI ?G ? Ba ?d ?n ?? ?†Ap ???†2018 pendidikan tinggi berusaha mempertahankan dan menjadikan mahasiswa berkualitas, menjamin menempatan para lulusan, mengembangkan dukungan para alumni, dan menguatkan keterlibatan dan peranan seluruh sivitas akademika.
Merujuk pendapat tersebut, keberadaan konselor dalam pendidikan tinggi sangatlah diperlukan, bahkan peran yang dilakukan oleh konselor perguruan tinggi sangat luas. Bidang dan kawasan yang sangat luas dan komplek yang hendak dijangkau oleh pelayanan bimbingan dan konseling diperguruan tinggi, menuntut diperlukannya konselor yang sangat baik. Konselor yang mampu memenuhi ekspektasi dari warga perguruan tinggi dengan berbagai varian karakter dan problematikanya.
Contoh karakteristik masalah yang muncul dan akan dihadapi oleh konselor diperguruan tinggi adalah masalah penyelesaian tugas akhir. Berbagai pernasalahan mahasiswa dalam proses ini, dan sangat komplek dan luas penyebab munculnya permasalahan. Salah satu masalah dalam penyelesaian tugas akhir seperti prokrastinasi penyelesaian skripsi. Permasalahan ini hampir umum terjadi pada mahasiswa.
Penyebabnyapun bermacam-macam. Wulan dan Sri (2014) mengutip dari suara merdeka tahun 2012 menyebutkan bahwa Prokastinasi merupakan permasalahan yang timbul berkaitan dengan penulisan skripsi yang seringkali dialami oleh para mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi.
Mahasiswa yang tidak mempunyai kesiapan menghadapi skripsi, mengalami masalah-masalah yang berkaitan dengan skripsi seperti pengerjaan skripsi membutuhkan waktu lama, mahasiswa menganggap skripsi merupakan beban hidup, takut ketika hasil skripsinya diujikan didepan para dosen, sulit membagi waktu dengan aktivitas lain. Satu permasalahan yang disebutkan di atas, variabel yang terkait sangatlah banyak.
Menghadapi permasalahan tersebut, sangatlah dibutuhkan konselor yang berkualitas dari segi kompetensi, komunikasi, dan kemampuan menguasai prosedur dan manajemen perguruan tinggi. Oleh karena itu, untuk menjaga eksistensi dan menjawab ekspektasi dari masyarakat umum, dan khususnya warga lingkungan perguruan tinggi, maka pelayanan bimbingan dan PRO ????? SE
??N ??†N ???ON ? BI ?BI ?G ?? ??? ???SE ?I ?G ?? ?E ??URUAN †TI ?G ? Ba ?d ?n ?? ?†Ap ???†2018 konseling yang akan ditempatkan dan bertugas diperguruan tinggi hendaknya adalah para konselor yang berkompeten, terampil, berwawasan luas, dan juga menguasi manajemen dan administrasi akademik diperguruan tinggi.
Orientasi mahasiswa yang sudah sangat matang akan diri dan masa depannya, pada satu sisi merupakan tantangan bagi konselor diperguruan tinggi untuk melakukan proses konseling kepada mahasiswa. variasi permasalahan yang sangat komplek, serta fase perkembangan yang sudah mengarah kepada kematangan secara fisik, emosional, dan psikologi menuntuk konselor perguruan tinggi untuk lebih mempersiapkan diri untuk meningkatkan kapasitas konselor pada level manusia yang cukup matang.
Pengembangan kapasitas konselor perguruan tinggi akan lebih komprehensif ketika konselor memahami faktor yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan studinya dengan cepat dan baik. Raharjo (2014) mengutip beberapa pendapat yang menjelaskan faktor yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahannya, yaitu: 1) Faktor internal, meliputi : need for achievement yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi, (b) interest yakni minat terhadap sesuatu, dan (c) capability 2) faktor eksternal.
Faktor ini meliputi: (a) lingkungan alam dan sosial baik itu lingkungan keluarga, kampus maupun masyarakat, dan (b) instrumentasi yang berupa kurikulum, dosen, sarana dan fasilitas serta administrasi. Merujuk kepada faktor di atas, maka pengembangan konselor yang bertugas diperguruan tinggi hendaknya diarahkan pada pengembangan: 1) pemahaman akan karakteristik, tujuan , dan motif mahasiswa mengambil suatu jurusan pada fakultas atau universitas, 2) Keterampilan menjalin komunikasi dan relationship dengan berbagai lingkungan mahasiswa, baik di perguruan tinggi, keluarga, dan lingkungan sosial, dan 3) memiliki wawasan yang luas tentang manajemen, adminitrasi dan prosedural dari sistem akademik di perguruan tinggi.
Konselor yang sudah berkualifikasi pendidikan bimbingan dan konseling, dengan kompetensi yang baik akan mampu berperan besaar dan memenuhi ekspektasi dari beban tugas yang PRO ????? SE ??N ??†N ???ON ? BI ?BI ?G ?? ??? ???SE ?I ?G ?? ?E ??URUAN
†TI ?G ? Ba ?d ?n ?? ?†Ap ???†2018 diberikan diperguruan tinggi ketika mampu memahami kebutuhan dan masalah yang dialami oleh
mahasiswa dalam menjalani proses perkuliahannya. 3.
KESIMPULAN 1) Permasalahan-permasalahan yang dialami oleh mahasiswa sangatlah komplek, meliputi permasalahan dari akademik, karir, finansial, lingkungan sosial dan keluarga, teknik, administratif, dan masalah yang terkait dengan aspek psikologi.
Permasalahan tersebut munncul disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: kondisi psikologi dan sosial-emosional, tuntutan tugas perkuliahan dan adminitrasi perkuliahan, hubungan sosial dan relasi dengan lawan jenis, dan peluang karir dan perencanaan masa depan 2.
Variabilitas dan kompleksitas masalah serta penyebabnya yang di alami oleh mahasiswa menuntut konselor perguruan tinggi untuk selalu mengembangan kemampuan dan kapasitasnya. Selain didukung penguasaan kompetensi dan pengalaman, maka konselor perguruan tinggi harus mengembangkan diri dalam menguasai : a) pemahaman akan karakteristik, tujuan , dan motif mahasiswa mengambil suatu jurusan pada fakultas atau universitas, b) Keterampilan menjalin komunikasi dan relationship dengan berbagai lingkungan mahasiswa, baik di perguruan tinggi, keluarga, dan lingkungan sosial, dan c) memiliki wawasan yang luas tentang manajemen, adminitrasi dan prosedural dari sistem akademik di perguruan tinggi. 4. DAFTAR PUSTAKA Doygun, Ozlem. 2012. The Problems Faced By University Students And Proposals For Solution.
Procedia - Social And Behavioral Sciences 47. Hal: 1115 – 1123 Fiah, Rifda El.2014. Urgensi Layanan Bimbingan Dan Konseling Diperguruan Tinggi. Studi Terhadap Kebutuhan Dan Pencapain Tugas Perkembangan Mahasiswa Untuk Menyusun Rancangan Implementasi Layanan Bimbingan Dan Konseling D i IAIN Raden Intan. Lampung : LP2M IAIN Raden Intan Lampung Ismiati. 2015.
Problematika Dan Coping Stress Mahasiswa Dalam PRO ????? SE ??N ??†N ???ON ? BI ?BI ?G ?? ??? ???SE ?I ?G ?? ?E ??URUAN †TI ?G
? Ba ?d ?n ?? ?†Ap ???†2018 Menyusun Skripsi. Jurnal Al- Bayan/Vol. 21, No. 32 Hal: 15-27 Ivone, July.2011. Bimbingan Dan Konseling Mahasiswa. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha: Bandung Raharjo. 2014. Problem Dan Solusi Studi Mahasiswa Semester Tua. Nadwa. Jurnal Pendidikan Islam Vol.
8, Nomor 2. Hal: 313-336 Wulan, Dyah Ayu Noor dan Sri Sri Muliati Abdullah. 2014. Prokrastinasi Akademik Dalam Penyelesaian Skripsi. Jurnal Sosio-Humaniora .Vol 5 No 1. Hal: 55-74
INTERNET SOURCES:
---
<1% - http://scholar.google.co.id/citations?user=1-M_8eQAAAAJ&hl=id
<1% - https://novirianingsih.blogspot.com/2016/10/
<1% - http://scholar.google.co.id/citations?user=twfjFK0AAAAJ&hl=id
<1% - https://bppk.kemenkeu.go.id/images/file/pusbc/Artikel/2013_AGEN_PERUBAHAN.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/34030/1/KONTRUKSI%20MAKNA%20REMAJA%20PENGGUNA%20BIGO%20LIVE.pdf 1% - https://eprints.umk.ac.id/6115/5/3_Ketrampilan_Komunikasi.pdf
<1% - https://dosensosiologi.com/disorganisasi/
1% - http://eprints.undip.ac.id/12950/1/Rindang_Gunawati.pdf
<1% - http://pustaka.unpad.ac.id/archives/142678
<1% -
http://syariah.uin-malang.ac.id/index.php/komunitas/blog-fakultas/entry/filsafat-ilmu-berbasis-paradigma-integrasi-agama-dan-sai ns
<1% - https://sosiologiuntukindonesia.blogspot.com/2012/01/perilaku-sosial-masyarakat-perkotaan.html 1% - http://www.jejakpendidikan.com/2017/04/fungsi-dan-tugas-konselor.html
<1% - https://alamsyahhsb99.wordpress.com/2016/03/18/10-masalah-dalam-bidang-atau-manajemen-pendidikan/
2% - https://mafiadoc.com/bimbingan-dan-konseling-mahasiswa_5a3044ee1723ddaf7e0c40f9.html
<1% - https://nursing.ui.ac.id/bimbingan-dan-konseling/
1% - https://mafiadoc.com/download/bimbingan-dan-konseling-mahasiswa_5a3044ee1723ddaf7e0c40f9.html
<1% - https://arifatul-arifannas.blogspot.com/2011/06/pertanyaan-seputar-bk-bimbingan.html
<1% - https://fit.iain-surakarta.ac.id/lembaga-layanan-bimbingan-konseling-di-iain-surakarta-peluang-dan-tantangan/
1% - https://core.ac.uk/download/pdf/82048237.pdf
<1% - http://scholar.unand.ac.id/13305/2/BAB%20I.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/zwkjr80z-analisis-penyebab-ketidaktercapaian-sasa-1.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/6485/1/15.%20Analisis%20Karakteristik%20Siswa.pdf
<1% - http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk/gateway/plugin/WebFeedGatewayPlugin/rss
<1% - http://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita/article/download/491/336 1% -
http://lppm.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PROKRASTINASI-AKADEMIK-DALAM-PENYELESAIAN-SKRIPSI.pd f
1% - http://eprints.ums.ac.id/38465/1/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf
<1% - https://sigittriwibowo20.blogspot.com/2016/03/makalah-tentang-ict-information.html
<1% - https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/prestasi-belajar-siswa-pengertian-dan.html
<1% - https://em-ridho.blogspot.com/2012/01/contoh-proposal-latihan-kepemimpinan.html 1% - https://lp2m.radenintan.ac.id/penelitian.html
<1% - http://repository.radenintan.ac.id/view/subjects/PBA.html