• Tidak ada hasil yang ditemukan

Power Point PAI SMA X BAB 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Power Point PAI SMA X BAB 6"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 6

(2)

Latar belakang

Latar belakang

Beribadah kepada Allah harus dilakukan secara benar. Kebenaran dalam

beribadah kepada Allah adalah beribadah sesuai dengan ketentuan kitab suci

Al-Qur’an, Sunah, dan hasil Ijtihad. Untuk mengetahui Al-Qur’an,

As-Sunah, dan hasil Ijtihad diperlukan proses pemahaman ketiga sumber

hukum Islam. Perhatikan peta berikut.

Memahami kedudukan Al-Qur’an, As-Sunah, dan

Ijtihad

Meyakini kebenaran hukum ISlam Berpegangan teguh

terhadap Al-Qur’an, As-Sunah, dan Ijtihad

As-Sunah

Ijtihad

(3)

Pengertian, isi kandungan, dan kedudukan Al-Qur’an

1. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an Adalah kitab suci yang berbentuk lafaz, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Dengan bahasa arab dan bersifat mutawatir yang bernilai ibadah bagi pembacanya.

2. Isi kandungan Al-Qur’an ada tiga

Hukum I’tiqadiyah yaitu hukum-hukum yang berkenan dengan keimanan Hukum khuluqiyah yaitu hukum-hukum yang berkenan dengan akhlak

Hukum amaliyah yaitu hukum-hukum Yang berkenan dengan pelaksanaan syariah

secara khusus mencakup, segala perbuatan para mukallaf.

3. Kedudukan Al-Qur’an

Sebagai sumber hukum pertama dan utama Sebagai penegas di bidang akidah dan ibadah Sebagai obat penyakit rohani

Sebagai pedoman hidup setiap mukmin Sebagai pemberi kabar gembira

Sebagai pemberi motivasi lahirnya IPTEK

(4)

Pengertian, isi kandungan, dan kedudukan As-Sunah

a. pengertian As-Sunah

As-Sunah menurut bahasa ketetapan, cara, ataus suatu hal yang biasa dilakukan. adapun menutut isltilah

b. isi kandungan As-Sunah

Sunah Qauliyah artinya sunah yang berupa perkataan contohnya,

ل

ل ممععلع

م اا َاممنناا

ت

ت َايمننلاَاااابا

 sunah fi’liyah artinya sunah yang berupa perbuatan nabi yang disimpulkan sebagai

perintah atau larangan melalui contoh teladan Rasul, contohnya. salat, zakat, dan haji.

 sunah taqririyah yaitu sunah yang berbentuk pengakuan dan ketetapan Rasulullah

saw., contohnya ada sahabat melakukan sesuatu dan Rasulullah saw. membiarkannya.

c. kedudukan As-Sunah

 sebagai dasar hukum Islam

(5)

Pengertian, isi kandungan, dan kedudukan Ijtihad

a. pengertian Ijtihad

ijtihad bersal dari lafaz

ijtihada

(

دمهمتمجعاا

) yang artinya mencurahkan

tenaga dan pikiran

menurut istilah mencurahkan segala seluruh kemampuan berpikir

untuk melakukan syariat dari dalil-dalil syara’ yaitu Al-Qur’an dan

hadis

b. isi kandungan Ijtihad

jawaban semua persoalan hukum islam yang tidak ada secara jelas

jawabannya didalam Al-Qur’an maupun As-Sunah , dapat

mengambil dari hasil ijtihad yang dilakukan para ulama

c. kedudukan Ijtihad

penggalian sumber hukum islam para ulama mujtahid

menggunakan berbagai metode, antara lain

ijma’, Qias. istihsa,

istishsab, maslahah mursalah, dan ‘urf.

a. pengertian Ijtihad

ijtihad bersal dari lafaz

ijtihada

(

دمهمتمجعاا

) yang artinya mencurahkan

tenaga dan pikiran

menurut istilah mencurahkan segala seluruh kemampuan berpikir

untuk melakukan syariat dari dalil-dalil syara’ yaitu Al-Qur’an dan

hadis

b. isi kandungan Ijtihad

jawaban semua persoalan hukum islam yang tidak ada secara jelas

jawabannya didalam Al-Qur’an maupun As-Sunah , dapat

mengambil dari hasil ijtihad yang dilakukan para ulama

c. kedudukan Ijtihad

penggalian sumber hukum islam para ulama mujtahid

(6)

meyakini sumber hukum Islam dalam Al-Qur’an

Kebenaran hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’an

bersifat mutlak. Artinya, tidak ada keraguan sedikitpun

sebagai petunjuk bagi orang-orang yang beriman

Umat Islam wajib meyakini Al-Qur’an sebagai sumber

hukum.

(7)

meyakini kebenaran hukum Islam dalam As-Sunah

Kebenaran As-Sunah sama dengan kebenaran Al-Qur’an.

Kedudukan As-Sunah terhadap Al-Qur’an adalah menguatkan apa

yang ditetapkan didalam Al-Qur’an, menjelaskan isi Al-Qur’an

yang bersifat global (mujmal), dan menetapkan semua jenis

hukum perbuatan mukalaf yang tidak ada didalam Al-Qur’an.

Dengan demikian, umat Islam wajib meyakini hukum Islam yang

tertuang didalam As-Sunah. Sebagaimana firma Allah swt.

اَآمموم....

ٰتٰ

هنمَامموم هلوعذلخلفم للوعس

ل رنلا ملك

ل

ٰ

اوعهلتمنعَافم هلنععم معكل

....ۚ

ۚ

:رشحلا

٧

ۚ

Artinya: ….apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah,

dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah… (QS.

Al-Ḥasyr/59: 7)

Kebenaran As-Sunah sama dengan kebenaran Al-Qur’an.

Kedudukan As-Sunah terhadap Al-Qur’an adalah menguatkan apa

yang ditetapkan didalam Al-Qur’an, menjelaskan isi Al-Qur’an

yang bersifat global (mujmal), dan menetapkan semua jenis

hukum perbuatan mukalaf yang tidak ada didalam Al-Qur’an.

Dengan demikian, umat Islam wajib meyakini hukum Islam yang

tertuang didalam As-Sunah. Sebagaimana firma Allah swt.

اَآمموم....

ٰتٰ

هنمَامموم هلوعذلخلفم للوعس

ل رنلا ملك

ل

ٰ

اوعهلتمنعَافم هلنععم معكل

....ۚ

ۚ

:رشحلا

٧

ۚ

(8)

meyakini kebenaran hukum Islam hasil Ijtihad

meyakini kebenaran hukum Islam hasil Ijtihad

Hasil-hasil ijtihad yang dilakukan oleh para ulama

mujtahid memiliki kebenaran yang sah sebagai bagian

dari hukum Islam.

Sah hukumnya bagi umat Islam meyakini dan mengikuti

hasil ijtihad ulama, sebagai wujud nyata dari ketaatan

kepada ulil ami, Allah berfirman.

َايم

ٓ

ا ن

م يعذالنا َا همييام

ٰ

وعنلمم

ٓ

ِىلاوالوم لموع س

ل رنلا اوعليعط

ا اموم همللا اوعليعط

ا ام ا

م

ع ك

ل نعما رامعلماع

....ۚ

:ءَاس

ٓ ننلاۚ

٥٩

ۚ

Artinya: wahai orang-orang beriman, taatilah Rasul (muhammad), dan

ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu… (QS. An-Nisā’/4:

59)

Hasil-hasil ijtihad yang dilakukan oleh para ulama

mujtahid memiliki kebenaran yang sah sebagai bagian

dari hukum Islam.

Sah hukumnya bagi umat Islam meyakini dan mengikuti

hasil ijtihad ulama, sebagai wujud nyata dari ketaatan

kepada ulil ami, Allah berfirman.

َايم

ٓ

ا ن

م يعذالنا َا همييام

ٰ

وعنلمم

ٓ

ِىلاوالوم لموع س

ل رنلا اوعليعط

ا اموم همللا اوعليعط

ا ام ا

م

ع ك

ل نعما رامعلماع

....ۚ

:ءَاس

ٓ ننلاۚ

٥٩

ۚ

(9)

berpegang teguh pada Al-Qur’an sebagai pedoman hidup

berpegang teguh pada Al-Qur’an sebagai pedoman hidup

Berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam

kehidupan sehari-hari, disamping sebagai bentuk kewajiban, adalah untuk

meyelamatkan manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat.

Nabi bersabda:

ارعقللعام : لمَاقم هلنععم هلللا ي

م ض

ا رم دتوععلس

ع ما ن

ا بع هاللا دابعع

م ن

ع ع

م

ن

ل ٓ

هلدمَاقم هلممَاممام هللمعمجم ن

ع ممفم ق

ق دنص

م مل ل

ق يعحاَامموم عقفنش

م مل عقفاَاشم

هاور) راَاننلا ِىلماا هلقنَاس

م هلفملعخم هللمعمجم ن

ع مموم ةاننج

م لا ِىلماا

(مكَاحو نَابنح نبا

(10)

berpegang teguh pada As-Sunah sebagai pedoman hidup

berpegang teguh pada As-Sunah sebagai pedoman hidup

Mengikuti As-Sunah berarti menjadikan As-Sunah

sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, umat

Islam yang senantiasa berpegang teguh terhadap

As-Sunah sebagai pedoman hidup, akan memperoleh

keutamaan dan manfaat. Keutamaan dan kemanfaat

tersebut sebagai berikut.

1. Tercatat sebagai seorang hamba yang taat kepada

Allah

2. Dicintai Allah dan diampuni dosa-dosanya.

Mengikuti As-Sunah berarti menjadikan As-Sunah

sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, umat

Islam yang senantiasa berpegang teguh terhadap

As-Sunah sebagai pedoman hidup, akan memperoleh

keutamaan dan manfaat. Keutamaan dan kemanfaat

tersebut sebagai berikut.

1. Tercatat sebagai seorang hamba yang taat kepada

Allah

(11)

berpegang teguh pada Ijtihad sebagai pedoman hidup

berpegang teguh pada Ijtihad sebagai pedoman hidup

Kebenaran hasil Ijtihad besifat

zhanni

atau tentatif. Artinya, tidak ada

jaminan terhadap kebenaran hasil ijtihad secara mutlak, hal ini proses

ijtihad yang berbeda kebenaran memahami

nash

Al-Qur’an.

Ada tiga kategori keberadaan umat Islam terhadap hasil ijtihad,

1.

Bagi seorang mujtahid, tidak terikat untuk mengikuti hasil ijtihad

sebagai pedoman hidup, karena seorang mujtahid terkena hukum

untuk menciptakan hukum.

2.

Bagi umat Islam yang pandai, ada tuntutan menjadi

muttabi’

(bukan

mujtahid dan orang awam) mengikuti hasil ijtihad secara kritis.

Artinya dalam mengikuti hasil ijtihad tidak asal-asalan, tatapi

mengetahui dalil-dalilnya.

3.

Bagi orang awam (bukan kelompok mujtahi dan

muttabi’

), hukumnya

wajib mengikuti hasil ijtihad sebagai pedoman hidup selain Al-Qur’an

dan As-Sunah, karena kelompok ini tidak kemampuan yang cukup.

Kebenaran hasil Ijtihad besifat

zhanni

atau tentatif. Artinya, tidak ada

jaminan terhadap kebenaran hasil ijtihad secara mutlak, hal ini proses

ijtihad yang berbeda kebenaran memahami

nash

Al-Qur’an.

Ada tiga kategori keberadaan umat Islam terhadap hasil ijtihad,

1.

Bagi seorang mujtahid, tidak terikat untuk mengikuti hasil ijtihad

sebagai pedoman hidup, karena seorang mujtahid terkena hukum

untuk menciptakan hukum.

2.

Bagi umat Islam yang pandai, ada tuntutan menjadi

muttabi’

(bukan

mujtahid dan orang awam) mengikuti hasil ijtihad secara kritis.

Artinya dalam mengikuti hasil ijtihad tidak asal-asalan, tatapi

mengetahui dalil-dalilnya.

Referensi

Dokumen terkait

9.3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari  Mampu memprak-tikkan perilaku yg baik dan.. benar

Apabila manusia, terutama umat Islam telah memfungsikan al-Qur’an dengan cara menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup, menerapkan dan melaksanakan segala ajaran

Memraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari - Menampilkan perilaku sesuai dengan adab

1.3 Meneladani nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari4.

Praktik konsumsi dalam kehidupan sehari- hari, umat Islam memaknai (kembali) agama pedoman dengan cara yang berbeda dan merujuk pada Islam, sebagai seperangkat

Siswa menyimak penjelasan guru tentang kondisi adab berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ditinjau dari sisi

Sebagai pedoman kehidupan manusia, al-Qur’an memiliki ayat-ayat yang memberikan arahan kepada umat Islam agar mendapatkan keberkahan dan ridha serta pahala dari

Sebagai organisasi keagamaan, Nahdlatul Ulama merupakan bagian tak terpisahkan dari umat Islam Indonesia yang senantiasa berusaha memegang teguh prinsip