• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN BARBERSHOP ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 BERBASIS CODEIGNITER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN BARBERSHOP ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 BERBASIS CODEIGNITER"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak― Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti saat datang ke Ba’Be Barbershop untuk pangkas rambut. Ba’Be Barbershop merupakan tempat usaha yang bergerak di bidang jasa layanan cukur rambut khusus untuk laki-laki. Pemilik Ba’Be cerita jika pendapatan selama pandemi covid-19 ini berkurang drastis sebab menurunnya pelanggan, karena memang saat dilakukan pengamatan ini dunia sedang mengalami musibah yaitu terpapar virus korona (covid-19) termasuk Indonesia. Selain itu Ba’Be Barbershop juga belum mempunyai website Company Profile yang seharusnya bisa diakses oleh publik sebagai media promosi disaat kondisi menurun seperti ini. Sehingga peneliti mencoba mencari solusi dengan melakukan inovasi yaitu penerapan Barbershop online dan membuat Company Profile untuk Ba’Be Barbershop. Dalam merancang websitenya, peneliti menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dari tahap perencanaan, desain dan implementasi. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah website Company Profile Ba’Be Barbershop online dengan platform berbasis web yang dapat digunakan oleh Ba’Be sebagai media promosi online ke publik serta ke pelanggan dan sekaligus untuk melakukan booking jasa barberman ke rumah, sehingga pelanggan tetap bisa berada dirumah untuk menjaga kesehatan selama pandemi covid- 19 ini.

Kata kunci: Company Profile, Barbershop Online, RAD, Covid-19.

I. PENDAHULUAN

Berpenampilan yang rapi dan bersih merupakan dambaan setiap orang, diantaranya adalah kaum pria yang akan merawat rambutnya untuk di pangkas dan dirapikan.

Hal ini semakin diperkuat dengan meningkatnya bisnis salon khusus pria atau yang biasa dikenal dengan istilah Barbershop. Barbershop pada umumnya dikenal oleh masyarakat sebagai tempat pelayanan untuk pangkas atau cukur rambut, salah satunya adalah Ba’Be Barbershop Blora. Ba’Be Barbershop Blora merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dan jenis jasa yang ditawarkan adalah jasa potong rambut. Target pasar usaha Barbershop adalah pelanggan pria yang tidak mengkhususkan terhadap umur dan profesi, Barbershop terbuka untuk semua jenis kalangan dari anak-anak, pelajar, remaja hingga yang lanjut usia.

Saat dilakukan penelitian ini dunia secara global sedang mengalami musibah akibat adanya virus korona atau covid-19, sehingga berdampak buruk terhadap berbagai sektor terutama di sektor ekonomi. Menurut Laporan dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), pandemi covid-19 ini sangat mempengaruhi perekonomian yaitu dari segi pemasukan dan dari segi penjualan. Dari segi pemasukan, Ba’Be Barbershop mengalami penurunan yang sangat drastis. Dari segi penjualan, kurangnya konsumen yang datang langsung untuk pangkas rambut, karena dihimbau untuk tetap berada dirumah pasca pandemi covid-19. Selain itu Ba’Be Barbershop juga belum mempunyai website Company Profile yang seharusnya bisa digunakan sebagai media promosi disaat kondisi menurun seperti ini. Dari persoalan yang ada jika tidak dilakukan inovasi, Ba’Be Barbershop dikawatirkan akan merumahkan beberapa karyawannya.

Penerapan Company Profile Barbershop online merupakan langkah yang dapat digunakan untuk tetap mendapatkan pemasukan juga sekaligus untuk mentaati peraturan dan melaksanakan himbauan dari pemerintah agar masyarakat tidak keluar rumah. Dengan adanya Barbershop online ini para pelanggan dapat pangkas rambut dengan tetap berada dirumah atau ditempat yang sebelumnya ditentukan oleh pelanggan, karena para barberman akan datang ke lokasi pelanggan dengan membawa peralatan cukur lengkap, APD dan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Website Company Profile Ba’Be Barbershop online ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman PHP 5 dan framework CodeIgniter 3.

Pada pembuatan website ini penulis menggunakan metode RAD (Rapid Application Development) yang merupakan model proses perangkat lunak yang menekankan pada siklus pengembangan hidup yang pendek, singkat dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model pembuatan website ini. Karena dibutuhkan waktu yang sangat cepat untuk segera mengatasi persoalan yang ada pada Ba’Be Barbershop. Pada saat metode RAD diimplementasikan, maka para pemakai bisa menjadi bagian dari keseluruhan proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan. RAD bisa menghasilkan suatu sistem dengan cepat sehingga sistem yang dikembangkan dapat memenuhi keinginan dari para pemakai dan dapat mengurangi waktu untuk pengembangan ulang setelah tahap implementasi. [1]

PENERAPAN BARBERSHOP ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 BERBASIS CODEIGNITER

Akhmad Mutaqin¹ Ahmad Turmudi Zy² Ahmad Fauzi³

(2)

Penelitian sebelumnya yang pernah membahas tentang barbershop dengan metode RAD dilakukan oleh Karno Diantoro , Dian Gustina, Toad Maulana dengan judul

“Rancang Bangun Sistem Booking Barbershop Dengan Metode RAD Berbasis Mobil”. Pada penelitiannya disimpulkan bahwa aplikasi Booking Online Barbershop SeeCut menggunakan metode RAD sangat compatible ke seluruh ukuran Android dan begitu pula dengan beberapa sistem operasinya, dapat menangani masalah antrian yang menumpuk dan pelanggan tidak perlu datang dan melakukan Booking secara manual atau datang ke Barbershop SeeCut berada. [2]

Selain penelitian yang pernah dilakukan oleh Karno Diantoro , Dian Gustina, Toad Maulana, penelitian lainnya yang pernah membahas tentang Barbershop dengan metode RAD juga dilakukan oleh Husni Faqih, Aditya Syaiful Islam, Zanuar Rifai, Ayu Amarcia A.S.W4 dengan judul

“Desain Aplikasi Manajemen Kunjungan Pelanggan Barbershop Squad Corporation (AK-SQUAD)”. Pada penelitiannya dijelaskan jika metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitiannya adalah Rapid Application Development (RAD). Alasan dari pengambilan metode ini karena metode RAD cocok digunakan dalam pembangunan proyek jangka pendek. Dan disimpulkan bahwa desain Aplikasi Manajemen Kunjungan Pelanggan Barbershop Squad Corporation (AKSQUAD) dapat menjadi bahan acuan bagi pemrogram atau peneliti lain untuk membangun sistem informasi manajemen kunjungan pelanggan yang berguna untuk manajerial. [3]

Dari uraian diatas terdapat masalah-masalah yang ada yaitu adanya bencana alam berupa wabah penyakit covid-19 yang mengharuskan masyarakat agar tetap berada dirumah demi menjaga kesehatan satu sama lain. Ba’Be yang menurun pemasukan karena sepi pelanggan, dengan demikian peneliti membuat suatu penelitian dengan judul

“PENERAPAN BARBERSHOP ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 BERBASIS CODEIGNITER “ sehingga dibuatkanlah suatu website sebagai wadah untuk promosi Company Profile Ba’Be Barbershop sekaligus cara untuk berinovasi menjadikan Ba’Be Barbershop online dan offline supaya tetap bisa mempertahankan usahanya.

II. METODE USULAN A. Pengertian Website

Sebuah situs web (sering disingkat menjadi situs saja, website atau site ) merupakan sebutan bagi sekelompok halaman web ( web page ), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain ( domain name ) atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. [10]

B. Pengertian Promosi

Menurut Muhammad Isa pada Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis [15] “Promosi adalah kegiatan menginformasikan, membujuk, dan memengaruhi calon pelanggan untuk mau membeli produk dan jasa yang ditawarkan suatu organisasi/perusahaan atau untuk mengingatkan pelanggan akan keberadaan produk tersebut”.

C. Pengertian Coronavirus

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut covid-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan sistem pernapasan ringan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. [18]

D. Pengertian Pandemi Covid-19

Pandemi Koronavirus 2019-2020 atau dikenal sebagai pandemi covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah covid-19 pertama kali di deteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020.

Hingga 23 April 2020 lebih dari 2.000.000 kasus covid-19 telah dilaporkan di lebih 210 negara dan wilayah, yang mengakibatkan lebih dari 195,755 orang meninggal dunia dan lebih dari 781,109 orang sembuh. [19]

E. Pengertian Framework

Framework atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai "kerangka kerja" merupakan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programmer, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal. [21]

Alasan mengapa menggunakan Framework

1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web.

2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada)

3. Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll

4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS.

(3)

F. Perbandingan PHP Biasa dengan CodeIgniter

Gambar 1. Perbandingan PHP Biasa dengan CodeIgniter

Pada gambar 1 bisa diambil kesimpulan jika PHP biasa susunannya tidak terstruktur atau berkelompok, sedangkan dengan CodeIgniter susunan program dikelompokkan berdasarkan prosesnya masing-masing.

G. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

Pembuatan pengembangan website Ba’be Barbershop Online ini dilakukan dengan menggunakan teknik pemodelan UML (Unified Modeling Language).

UML merupakan bahasa pemodelan yang berorienatasi objek. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah RAD (Rapid Application Development).

Hasil dari perancangan atau desain ini akan di implementasikan pada halaman website.

A. Teknik Analisis Data

Dalam pengembangan sistem, peneliti menggunakan metode analisis data OOP. Dimana teknik analisis data oop tersebut terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

1. Use Case Diagram

Model Use Case merupakan gambaran interaksi antara sistem dan aktor, use case juga dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem dengan sistemnya. Use Case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah

“apa” yang diperbuat sistem, bukan “bagaimana” yang diperbuat oleh sistem. Sebuah Use Case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, membuat daftar belanja dan sebagainya. Sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan- pekerjaan tertentu.

Tabel 1

Simbol Deskripsi

Use Case Use Case menggambarkan

fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang bertukar pesan antar unit dengan actor, yang dinyatakan dengan menggunakan kata kerja

Aktor/Actor Actor atau Aktor adalah Abstraction dari orang atau sistem yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Untuk mengidentifikasikan aktor,harus ditentukan pembagian tenaga kerja dan tugas-tugas yang berkaitan dengan peran pada konteks target sistem. Orang atau sistem bisa muncul dalam beberapa peran. Perlu dicatat bahwa aktor berinteraksi dengan Use Case, tetapi tidak memiliki control terhadap use case Asosiasi/associa

tion

Asosiasi antara aktor dan use case, digambarkan dengan garis tanpa panah yang mengindikasikan siapa atau apa yang meminta interaksi secara langsung dan bukan mengindikasikan data

Generalisasi/gen eralization

Asosiasi antara aktor dan use case yang menggunakan panah terbuka untuk mengindikasikan bila aktor berinteraksi secara pasif dengan sistem

Include Include, merupakan di dalam use case lain (required) atau pemanggilan use case oleh use case lain, contohnya adalah pemanggilan sebuah fungsi program

Ekstensi Extend, merupakan perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat terpenuhi

Sumber: [22]

Belum Mempunyai Website Company Profile Permasalahan

1. Bagaimana menarik pelanggan tetap mencukur rambutnya tanpa harus keluar rumah ?

2. Bagaimana supaya usaha Ba’Be Barbershop bisa bertahan sehingga dapat tetap menjalankan usahanya ? 3. Bagaimana implementasi website company profile Ba’Be Barbershop online dengan metode pengembangan RAD ? Terkena Dampak

Ekonomi Dari Covid - 19

Metode Pengembangan RAD 1. Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat)

2. RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)

3. Implementation (Implementasi)

Hasil yang diharapkan adalah :

1. Membantu masyarakat khususnya kaum pria yang akan merawat dan mencukur rambutnya yang tidak bisa keluar rumah pasca pandemi covid-19.

2. Membantu Ba’Be Barbershop agar tetap dapat menjalankan usahanya di masa pandemi covid-19.

3. Membuat website company profile Ba’Be Barbershop online agar dapat menggunakan jasanya dalam bentuk online maupun offlineBarbershop online dengan metode pengembangan RAD ?

<<include>>

<<extend s>>

(4)

2. Activity Diagram

Diagram aktivitas adalah bentuk visual dari alir kerja yang berisi aktivitas dan tindakan yang juga dapat berisi pilihan, pengulangan, dan concurrency. Dalam Unified Modeling Language, diagram aktivitas dibuat untuk menjelaskan aktivitas komputer maupun alur aktivitas dalam organisasi. Activity Diagram menggambarkan work flow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas dapat dilakukan oleh sistem.”

Tebel 2

Simbol Deskripsi

Status awal Start Point, diletakkan pada pojok kiri atas dan merupakan awal aktivitas Status akhir End Point, akhir aktivitas

Aktivitas Activities, menggambarkan suatu proses/kegiatan bisnis

Fork Fork/percabangan digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara pararel atau untuk menggabungkan dua kegiatan pararel menjadi satu

Join Join (penggabungan) atau rake, digunakan untuk menunjukkan adanya dekomposisi

Percabangan Decision Points, menggambarkan pilihan untuk pengambilan keputusan, true atau false

Swimlane Swimlane, pembagian activity diagram untuk menunjukkan siapa melakukan apa

Sumber: [22]

3. Sequence Diagram

“Sequence Diagram adalah tool yang sangat populer dalam pengembangan sistem informasi secara object- oriented untuk menampilkan interaksi antar objek.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sequence Diagram adalah tool yang digunakan dalam pengembangan sistem.

Tebel 3

Simbol Deskripsi

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi.

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan

data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi

Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat

Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri

Menyatakan suatu obejk mengakhiri hidup objek lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaliknya jika ada create maka ada destory

Menyatakan kehidupan suatu objek

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian

Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya.

Sumber: [22]

B. Metode Pengembangan Sistem

Rapid Application Development (RAD) atau Rapid Prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat).

RAD menekan pada siklus pembangunan jangka pendek, singkat dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid Application Development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model kerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) pengguna. Berikut adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.

aktor

Pesan tipe send

<<create>>

Pesan tipe call

Pesan tipedestory

Garis hidup

Nama objek : nama kelas

1 : masukan

1 : keluaran Pesan tipe return

Waktu aktif Objek

(5)

Gambar 3. Siklus Pengembangan RAD

Menurut Kendall[24], terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. Berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.

1. Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat) Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.

Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah- masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. [24]

2. RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD) Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop.

Penganalisis dan dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. [24]

3. Implementation (Implementasi)

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan.

Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disharing, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi. [24]

C. Metode Pengujian Sistem 1. Black Box Testing

Menurut Rosa & Salahudin [23]. Black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang di inginkan. Pengujian black box dilakukan untuk membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Kasus uji coba yang dibuat untuk melakukan pengujian black box harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Selama melakukan penelitian ini penulis mendapatkan hasil mengenai penerapan Company Profile barbershop online dengan menggunakan metode pengembangan sistem RAD (Rapid Application Development). Adapun tahapan-tahapan dari metode Rapid

Application Development adalah Perencanaan (planning), Design dan Implementasi sebagai berikut :

A. Perencanaan (planning)

Pada tahap ini peneliti dan Ba’Be Barbershop (pihak- pihak yang terlibat) melakukan pertemuan untuk mengidenfitikasi tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi. Adapun beberapa langkah yang telah dilakukan adalah:

1. Metode Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan pengumpulan data secara langsung tentang hal-hal yang diperlukan di Ba’be Barbershop Blora yang berlokasi di Jl.

Sawahan No.16 Lampungan Ngawen Kab. Blora, Jawa Tengah Indonesia 58254. Data terlampir pada lampiran 4.

2. Metode Wawancara

Di tahap wawancara peneliti mengumpulkan data dengan melakukan interview tanya jawab langsung dengan pemilik Ba’be Barbershop dan tanya jawab kepada pelanggan untuk mengetahui secara langsung kebutuhan para pelanggan pasca pandemi covid-19. Dalam tahap wawancara ini peneliti mencatat dan memberikan pertanyaan dengan metode wawancara tidak terstruktur.

Hasil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Bapak Narto sebagai pemilik Ba’Be Barbershop terdapat pada lampiran 2.

3. Metode Kuesioner (Angket)

Teknik pengumpulan data dengan angket sangat baik jika peneliti ingin mengumpulkan data dengan jumlah responden yang cukup banyak atau banyak. Pengumpulan data dengan angket akan sangat efisien jika peneliti sudah mengetahui variabel yang akan diukur dan mengetahui apa yang diharapkan dari responden. Pada metode kuesioner ini peneliti melakukan pertanyaan kepada 5 pelanggan Ba’Be Barbershop dengan menggunakan kuesioner terbuka yang bisa dilihat pada lampiran 3.

B. Desain

1. Sistem Yang Berjalan

Sebelum melakukan proses desain website yang akan dirancang, hal yang harus diperhatikan adalah memodelkan sistem yang sedang berjalan saat ini di Ba’Be Barbershop Blora, sehingga mengetahui proses mana yang seharusnya diperbaiki untuk merancang sistem yang diusulkan.

Dibawah ini` merupakan gambaran sistem yang sedang berjalan saat ini pada Ba’Be Barbershop Blora.

Gambar 4. Sistem Yang Berjalan Sekarang

PelangganBa’Be

Ada

Siap melayani Mendapatkan pelayanan di Ba’Be Barbershop

Melakuk an pembay

aran Memberikan

layanan informasi yang dibutuhkan Datang

ke Ba’Be Barbersh op

Melihat layanan informasi dan harga di

poster

Melihat apakah ada barberman yang sedang tidak melayani pelanggan

Tidak

Menerima layanan informasi yang dibutuhkan

(6)

Berdasarkan pada gambar 4, proses yang terjadi yaitu pada saat akan mencukur rambut seorang pelanggan harus datang terlebih dahulu ke Ba’Be Barbershop untuk mencari tahu informasi mengenai jasa pelayanan, harga dan kondisi barberman yang kosong atau sedang melayani pelanggan lain. Point yang perlu diperhatikan pada proses diatas adalah pelanggan harus datang langsung ke Ba’Be Barbershop, sedangkan diketahui bahwa saat dilakukan penelitian ini kondisi dunia sedang mengalami bencana global berupa virus covid-19 yang seharusnya masyarakat tidak banyak berkerumun melakukan aktivitas diluar rumah supaya mempercepat penanganan virus korona.

2. Sistem Yang Diusulkan

Adapun sistem yang diusulkan pada Ba’Be Barbershop Blora dijelaskan pada gambar 5 yang merupakan hasil tindak lanjut dari analisis sistem yang berjalan di Ba’Be Barbershop yang kemudian akan diperbaiki sehingga dapat membantu menyelesaikan persoalan yang ada. Berikut merupakan gambaran sistem yang diusulkan pada Ba’Be Barbershop Blora.

Gambar 5. Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan pada gambar 5 diatas, menjelaskan bagaimana alur proses yang diusulkan oleh peneliti yang merupakan proses pengembangan dari sistem yang ada sebelumnya di Ba’Be Barbershop Blora. Peneliti membuat website Company Profile Ba’Be Barbershop sehingga untuk proses booking dan cukur pelanggan tidak perlu datang langsung ke lokasi barbershop. Dalam sistem yang diusulkan ini pelanggan dapat melihat dan memilih layanan yang diinginkan untuk datang ke rumah pelanggan. Ketika pelanggan ingin memakai jasa Ba’Be Barbershop maka terlebih dahulu mengisi biodata di menu contact kemudian diklik booking yang kemudian akan diterima dan disimpan oleh sistem, dari sistem akan dilihat oleh admin Ba’Be Barbershop untuk di download dan mempersiapkan barberman beserta peralatannya yang kemudian siap untuk menuju lokasi pelanggan yang sudah ditentukan. Saat tiba dilokasi barberman memastikan terlebih dahulu kondisi kesehatan dari pelanggan dengan mengechek suhu tubuh, jika kondisi ternyata tidak sehat maka barberman diperbolehkan kembali ke Ba’Be Barbershop untuk

menghindari penularan virus korona. Sedangkan jika kondisi pelanggan dalam keadaan sehat maka bisa dilakukan proses cukur rambut dengan memakai alat pelindung diri terlebih dahulu baik dari pelanggan maupun barberman. Dalam proses mencukur dilarang untuk saling mengobrol dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Jika sudah selesai maka barberman membersihkan peralatan yang dipakai dengan menyemprotkan disenfektan, menggunakan handsanitizer sebelum kembali ke lokasi Ba’Be Barbershop.

2.a Use Case Diagram

Gambar 6. Use Case Diagram

No Aktor Deskripsi

1. Pelanggan Orang yang dapat melihat segala informasi yang ada di website Company Profile Ba’Be Barbershop dan dapat melalukan booking barberman tetapi tidak dapat mengelola website karena tidak mempunyai hak akses.

2. Admin Ba’Be

Orang yang bertugas dan memiliki hak akses untuk melakukan operasi pengelolaan data website Company Profile Ba’Be Barbershop.

2.b Activity Diagram Booking

Pada activity diagram pelanggan booking ini seorang pelanggan mempunyai alamat website Ba’Be kemudian diakses dan masuk ke website Ba’Be di dalam website ini pelanggan melihat menu – menu yang tersedia kemudian memilih menu contact selanjutnya mengisi form biodata pelanggan dan terakhir mengirim biodata booking ke Ba’Be dengan menekan button booking.

Ba’Be BarbershopPelangganSistem

Start Masuk ke

Website Ba’Be Barbersh

Selesai Check kondisi

kesehatan pelanggan

Sehat

Proses cukur rambut

Melakukan pembayaran Pelanggan

dan barberman memakai APD

dan handsanitizer Menuju

menu contact

Menunggu barberman

Barberma n telah sampai lokasi

Tidak Sehat

Melihat layanan yang

diinginkan Melihat layanan dan hasil cukur di

gallery

Mengisi biodata pelanggan

Kirim biodata pelanggan

Menerima dan menyimpan data pelanggan

Melihat inbox masuk

Mendownload biodata pelanggan

Menyiapkan barberman dan peralatan Menuju lokasi pelanggan

Admin Ba’Be Pelanggan

<< Extend >>

Company Profile Ba’Be Barbershop Online

Masuk ke Website Ba’Be Melihat Portfolio

Melihat Gallery

Melihat Blog

Melihat

Contact Mengisi

Biodata

Booking

Mengelola Inbox Mengelola

Gallery

Mengelola Portfolio

Sign in

Melihat About

Validasi Password

Validasi Username

Mengelola Blog

Mengelola Pengguna Mengomentari

Blog Membalas

Komentar Sign out

(7)

Gambar 7. Activity Diagram Booking 2.c Sequence Diagram Booking

Gambar 8. Sequence Diagram Booking

Di dalam sequence diagram pelanggan booking ini merupakan awal terciptanya interaksi antara Ba’Be Barbershop dengan pelanggan online untuk transaksi jasa cukur rambut ke rumah pelanggan. Di menu ini pelanggan dimulai dengan masuk ke website Ba’Be lalu mengisi form biodata yang disediakan yaitu: nama, email, jam cukur, alamat dan nomor telepon. Setelah semua terisi bisa klik booking dan booking telah berhasil.

C. Installasi Framework CodeIgniter dan Templating 1. Yang pertama adalah download terlebih dahulu

CodeIgniter. CodeIgniter dapat di download di link https://codeigniter.com/download.

2. Pada proses pembuatan website ini penulis menggunakan dua template yaitu template Colorlib sebagai frontend nya yang bisa di download di link berikut https://colorlib.com dan template AdminLte sebagai backend nya yang dapat di download di link berikut https://adminlte.com.

D. Implementasi

1. Tampilan Back End Website Ba’Be

a. Tampilan Halaman Sign in

Gambar 8. Halaman Sign In

Dari gambar 4.38 menampilkan form antarmuka yang harus di isi sebelum masuk ke aplikasi yang terdiri dari username dan password.

a) Username

Username digunakan sebagai identitas berupa runtutan karakter yang secara unik merujuk ke pengguna tertentu.

b) Password

Password merupakan runtutan karakter berupa kunci yang dijaga kerahasiannya terhadap orang lain.

Username dan password harus di isi terlebih dahulu sehingga bisa masuk ke dalam sistem. Jika salah satu ada yang tidak benar maka sistem akan memberitahu jika ada kesalahan dan bisa diulangi kembali dengan username dan password yang benar

b. Tampilan Halaman Home

Gambar 9. Halaman Home

Pada halaman ini admin dapat melihat perkembangan website dari segi total pengunjung yang melihat blog dan dari jenis browser akses pengunjung.

c. Tampilan Halaman Inbox Pelanggan

(8)

Gambar 10. Halaman Inbox Pelanggan Pada halaman inbox pelanggan merupakan halaman yang menampilkan data pelanggan yang membooking Ba’Be Barbershop untuk cukur datang ke rumah pelanggan di dalam halaman ini terdapat menu untuk export pdf data pelanggan, sehingga nantinya data pelanggan dapat di export pdf untuk dikirim ke barberman.

2. Tampilan Front End Website Ba’Be a. Tampilan Halaman Home

Gambar 11. Halaman Home Front End Halaman home akan secara otomatis terbuka saat url amutaqin.com (alamat website Ba’Be) dibuka. Itu disebabkan settingan di routes.php saat pertama setting konfigurasi. Dalam halaman home ini pengunjung dapat melihat paket harga, blog terbaru dan footer.

b. Tampilan Halaman Contact.

Gambar 4.61 Halaman Contact Front End

Pada halaman front end contact menampilkan contact yang dapat dihubungi oleh pengunjung, map yang dapat di lihat untuk lokasi Ba’Be berada. Dan form booking untuk mendaftar sebagai pelanggan ketika akan menggunakan jasa Ba’Be jemput pelanggan cukur dirumah pelanggan.

E. Pengujian Sistem

Pengujian Black Box merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, penguji dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program tersebut. Beberapa persiapan yang dilakukan dalam melakukan pengujian ini adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan laptop atau pc yang terhubung dengan internet, untuk dapat membuka situs website ini.

2. Memasukan alamat URL website Ba’Be.

3. Melakukan proses pengujian sistem.

4. Mencatat hasil pengujian.

Tabel 4. Proses dan Hasil Testing Login Admin

Proses dan Hasil Testing Data

Masukan

Yang Diharapkan

Data Keluaran

Kesimpulan Hasil Memasukkan

Username dan password yang benar

Akan masuk kehalaman home website Ba’Be

Berhasil masuk ke halaman home website

[ √ ] Berhasil [ ] Gagal

Memasukkan Username dan password yang salah

Muncul alert username atau password salah

Berhasil keluar alert username atau password salah

[ √ ] Berhasil [ ] Gagal

Login melalui URL browser

Tidak dapat masuk ke sistem dan di paksa keluar untuk login dahulu

Tidak dapat masuk ke sistem back end admin sebelum login

[ √ ] Berhasil [ ] Gagal

Tabel 5. Proses dan Hasil Testing Back End Website

Proses dan Hasil Testing

Data Masukan Yang

Diharapkan Data Keluaran Kesimpulan Hasil

Menu Dashboard/Home

Dapat menampilkan halaman home

Berhasil menampilkan halaman home website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Add Post

Dapat menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman post/blog

Berhasil menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman add post website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Kategori

Dapat menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman kategori

Berhasil menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman kategori website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Portfolio

Dapat menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman portfolio

Berhasil menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman portfolio website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu List Portfolio

Dapat menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman portfolio

Berhasil menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman portfolio website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Pengguna

Dapat menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman pengguna

Berhasil menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman pengguna website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Album

Dapat menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman album

Berhasil menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman album website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Add Gallery

Dapat menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman add gallery

Berhasil menambah, menghapus, mengedit dan menampilkan halaman gallery website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

(9)

Menu Komentar

Dapat membalas dan menampilkan halaman komentar

Berhasil membalas dan menampilkan halaman komentar website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Inbox Pelanggan

Dapat menyimpan, mencetak dan menampilkan halaman inbox pelanggan

Berhasil menyimpan, mencetak dan menampilkan halaman inbox pelanggan

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Cetak Inbox Pelanggan

Dapat menampilkan dan mencetak data inbox pelanggan

Berhasil menampilkan dan mencetak data inbox pelanggan

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Sign Out

Dapat menampilkan dan melakukan proses sign out dan redirect ke halaman sign in admin

Berhasil menampilkan dan melakukan proses sign out dan redirect ke halaman sign in admin.

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Tabel 6. Proses dan Hasil Testing Front End Website

Proses dan Hasil Testing

Data Masukan Yang

Diharapkan Data Keluaran Kesimpulan Hasil

Menu Home

Dapat menampilkan halaman home

Berhasil menampilkan halaman front end home website

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu About

Dapat menampilkan halaman about

Berhasil menampilkan halaman front end about

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Portfolio

Dapat menampilkan halaman portfolio

Berhasil menampilkan halaman front end portfolio

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Blog

Dapat menampilkan halaman blog

Berhasil menampilkan halaman front end blog

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Gallery

Dapat menampilkan halaman gallery

Berhasil menampilkan halaman front end gallery

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Menu Contact

Dapat menampilkan halaman contact, mengisi, menampilkan dan mengirim form biodata booking pelanggan.

Berhasil menampilkan halaman contact, mengisi, menampilkan dan mengirim form biodata booking pelanggan.

[ √ ] Berhasil

[ ] Gagal

Lampiran 4. Data Jumlah Pelanggan

Keterangan Bulan Tahun Rata-Rata Jumlah Pengunjung

Sebelum Pandemi Oktober 2019 90 pengunjung

Sebelum Pandemi November 2019 88 pengunjung Sebelum Pandemi Desember 2019 86 pengunjung

Sebelum Pandemi Januari 2020 80 pengunjung

Sebelum Pandemi Februari 2020 89 pengunjung

Total 433 pengunjung

Saat Pandemi Maret 2020 14 pengunjung

Saat Pandemi April 2020 10 pengunjung

Perancangan dan Memulai Penerapan Barbershop Online

Saat Pandemi

Mei 2020 13 pengunjung

Penerapan Barbershop Online

Saat Pandemi Juni 2020 23 pengunjung

Penerapan Barbershop Online

Saat Pandemi Juli 2020 30 pengunjung

Total 90 pengunjung

Dari perbandingan data diatas 5 bulan sebelum dan sesudah adanya pandemi covid-19 jumlah pengunjung yang datang ke Ba’Be Barbershop mengalami penurunan sebesar 343 pengunjung (433-90).

Keterangan :

= Sebelum Pandemi

= Saat Pandemi

= Mulai Diterapkannya Barbershop Online

Lampiran 2. Wawancara dengan Pemilik Ba’Be Barbershop 1. Apa itu Ba’Be Barbershop dan sudah berapa lama Ba’Be

Barbershop berdiri?

Jawab : Ba’Be Barbershop merupakan salah satu Barbershop atau tempat cukur yang berkonsep modern yang ada di Blora dan sudah berdiri sejak 3 tahun yang lalu.

2. Siapa saja segmentasi dari Ba’Be Barbershop dan bagaimana Ba’Be Barbershop menentukan segmentasi pasarnya?

Jawab : Segementasi pasar yang kami tuju adalah anak- anak seperti pelajar, mahasiswa dan orang dewasa ataupun orang tua.

3. Apakah Ba’Be Barbershop sudah mempunyai website company profile?

Jawab : Belum, kami belum mempunyai website company profile.

30

23

10 13 14 89

80 86 90 88

90

80

70

60

50

40

30

20

10

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

(10)

4. Bagaimana promosi yang dilakukan Ba’Be Barbershop untuk menarik minat pelanggan?

Jawab : Kami promosi dari mulut ke mulut, karena biasanya pelanggan yang datang ke kami merekomendasikannya dengan orang lain atau kerabat mengenai kualitas setelah cukur rambut di Ba’Be Barbershop.

5. Menurut anda seberapa jauh promosi mulut ke mulut berpengaruh dalam menarik minat pelanggan?

Jawab : Menurut saya promosi mulut ke mulut cukup efektif karena dapat dengan mudah mempengaruhi minat untuk memutuskan menggunakan jasa kami, tetapi sangat terbatas.

6. Selain itu strategi apa saja yang anda lakukan untuk menarik minat konsumen?

Jawab : Kami melakukan promosi di internet seperti di media sosial yaitu instagram dan facebook.

7. Ada berapa pelanggan yang datang untuk cukur ke Ba’Be Barbershop setiap harinya sebelum pandemi?

Jawab : Rata-rata pelanggan datang antara 80-90 pelanggan perhari.

8. Ada berapa pelanggan yang datang untuk cukur ke Ba’Be Barbershop setiap harinya setelah adanya pandemi?

Jawab : Rata-rata pelanggan datang antara 10-15 pelanggan perhari saat pandemi covid-19 seperti ini, karena dihimbau pemerintah untuk tidak berkerumun dan keluar rumah.

9. Berapa tarif untuk pelayanan standart di Ba’Be Barbershop?

Jawab : Untuk pelayanan cukur standart dari kami yaitu cukur, keramas dan pomade dengan tarif Rp. 10.000 per kepala.

10.Apa kendala-kendala yang dihadapi selama pandemi ini?

Jawab : Selama pandemi ini pelanggan jika ingin cukur rambut takut dan khawatir tertular virus korona, apalagi setelah ada himbauan dari pemerintah untuk beraktifitas dirumah, sehingga Ba’Be Barbershop sepi pengunjung.

Lampiran 3. Kuesioner Pelanggan Ba’Be Barbershop

1. Dari mana anda mengetahui Ba’Be Barbershop?

Abdul Saya tahu dari facebook

Eko Nur Saya tahu dari saudara saya yang pernah cukur disini Jailani Saya tahu dari instagram yang dibagikan teman saya

Samian Saya tahu Ba’Be Barbershop dari lokasinya, karena saya sering lewat depan jalan Ba’Be Barbershop

Sutikno Saya tahu karena dekat tempat tinggal saya

2. Apa yang paling anda suka dari Ba’Be Barbershop?

Abdul Lokasinya dekat dengan rumah saya

Eko Nur Harganya sangat terjangkau untuk mahasiswa seperti saya Jailani Hasil dari cukuran rambutnya sesuai dengan apa yang saya

inginkan dan juga harganya sangat murah sekali Samian Tempat parkirnya luas

Sutikno Saya paling suka dengan gratis keramas disini dengan itu rambut saya menjadi bersih setelah dipotong.

3. Pada kondisi pandemi seperti ini apakah anda tidak takut tertular virus korona jika cukur keluar rumah?

Abdul Saya sangat khawatir karena virus ini cepat sekali menularnya Eko Nur Takut mas, saya berharap semoga pandemi ini segera berlalu Jailani Sebenarnya takut mas, tapi rambut saya sudah gondrong sekali

dan keluarga saya tidak ada yang bisa cukur rambut Samian Saya tidak begitu takut mas, karena disini masih zona hijau Sutikno Tidak takut mas, saya selalu menjaga kebersihan.

4. Apa masukan anda kepada Ba’Be Barbershop untuk kenyamanan pelanggan di masa pandemi ini?

Abdul Tolong selalu disediakan handsanitizer di pintu masuk Eko Nur Dibuat booking online saja, biar Ba’Be nya yang dateng

kerumah saya biar saya tidak keluar rumah Jailani Kalau bisa cukur nya dirumah saya saja

Samian Saya berharap alat cukur setelah dipakai selalu rutin dibersihkan Sutikno Cukurnya dirumah saya saja biar tidak perlu jauh-jauh saya

keluar rumah saat pandemi seperti ini.

5. Menurut anda apakah perlu dibuat Ba’Be Barbershop Online?

Abdul Menurut saya cukup perlu, karena masyarakat tidak mau keluar rumah

Eko Nur Perlu sekali, karena banyak masyarakat yang tidak mau cukur rambut karena takut keluar rumah

Jailani Sangat perlu mas, supaya saya tidak jauh-jauh ke Ba’be Barbershop

Samian Perlu banget supaya ketika saya lagi malas antri tinggal booking saja dari rumah

Sutikno Menurut saya cukup perlu karena lebih pas saja jika dipakai di masa pandemi seperti ini.

V. REFERENCES

[1] A. Noertjahyana, “Studi Analisis Rapid Aplication Development Sebagai Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak,” Jurnal Informatika, vol. 3, no. 2, pp. 68–68, 2002, doi:

10.9744/informatika.3.2.pp.64-68.

[2] T. M. Karno Diantoro, Dian Gustina, “Rancang Bangun Sistem Booking Barbershop Dengan Metode RAD Berbasis Mobile,” Journal of Petrology, oln1pp. 689–1699, 2013, doi:

(11)

[3] H. Faqih, A. S. Islam, Z. Rifai, and A. A. A.S.W,

“Desain Aplikasi Manajemen Kunjungan Pelanggan Barbershop Squad Corporation (AK-SQUAD),”

Indonesian Journal on Software Engineering (IJSE), vol. 5, no. 2, pp. 22–33, 2019, doi:

10.31294/ijse.v5i2.6954.

[4] S. Rahayu, “Perancangan Aplikasi Barbershop Online,” Jurnal Algoritma, vol. 15, no. 1, pp. 29–36, 2018, doi: 10.33364/algoritma/v.15-1.29.

[5] H. Awali and F. Rohmah, “Urgensi Pemanfaatan E-Marketing Pada Keberlangsungan UMKM di Kota Pekalongan Di Tengah Dampak COVID-19,”

Balanca: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, vol. 2, pp. 1–14, 2020.

[6] B. Sutarman, “Pengantar Teknologi Informasi,”

Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

[7] B. Hartanto, “Organization and Management Basic Systems Concept,” p. 10, 2013, [Online].

Available: http://digilib.unila.ac.id/27381/.

[8] T. Sutabri, Konsep Sistem Informasi. Penerbit Andi, 2012.

[9] A. Mulyanto, “Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi,” Yogyakarta: Pustaka Pelajar, vol. 1, pp.

1–5, 2009.

[10] A. Zaki, Kiat Jitu Membuat Website Tanpa Modal. Elex Media Komputindo, 2009.

[11] B. Raharjo, I. Heryanto, and E. Rk, “Modul Pemograman Web HTML,” PHP dan MYSQL, Modula, Bandung, 2012.

[12] R. Harminingtyas, “ANALISIS LAYANAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI, MEDIA TRANSAKSI DAN MEDIA INFORMASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP BRAND IMAGE PERUSAHAAN PADA HOTEL CIPUTRA DI KOTA SEMARANG,” vol. 6, no. 3, pp. 37–57, 2014.

[13] Raghibnuruddin, “Pengertian dan Definisi

Web.” [Online]. Available:

http://raghibnuruddin217.blogspot.com/.

[14] W. Wijaya and D. D. Hartanto, “Perancangan Promosi Batik Kayu Dusun Krebet, Bantul, Yogyakarta,” Jurnal DKV Adiwarna, vol. 1, no. 6, p.

12, 2015.

[15] M. Isa, “Perencanaan Pesan Promosi Berdasarkan Importance-Performance Analysis,”

At-Tijaroh: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam, vol. 1, no. 1, pp. 67–90, 2015.

[16] U. Habibah, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,” Jurnal studi Manajemen Universitas Diponegoro. Vol, vol. 1, no. 2, 2012.

[17] M. Jaiz, “Dasar-Dasar Periklanan,” Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2014.

[18] A. Fadli, “MENGENAL COVID -19 DAN CEGAH PENYEBARANNYA DENGAN ‘ PEDULI LINDUNGI ’ APLIKASI BERBASIS ANDORID,”

no. April, 2020.

[19] Wikipedia, “Pandemi COVID-19.” [Online].

Available:

https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19.

[20] Y. Kustiyahningsih and D. R. Anamisa,

“Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL,” Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

[21] IdCloudHost, “Belajar Cepat Framework CodeIgniter Untuk Pemula,” vol. (5)2, no. 2, pp. 285–

299, 2020.

[22] W. Gata and G. Gata, “Sukses Membangun Aplikasi Penjualan Dengan Java,” Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013.

[23] M. Shalahuddin and A. S. Rosa, “Rekayasa perangkat lunak terstruktur dan berorientasi objek,”

Bandung: Informatika, 2013.

[24] K. E. Kendall and J. E. Kendall, “Analisis dan Perancangan Sistem Edisi Kelima Jilid 1,” Jakarta:

PT. Indeks, 2010.

Gambar

Gambar 1. Perbandingan PHP Biasa dengan  CodeIgniter
Diagram aktivitas adalah bentuk visual dari alir kerja  yang  berisi  aktivitas  dan  tindakan  yang  juga  dapat  berisi  pilihan,  pengulangan,  dan  concurrency
Gambar 3. Siklus Pengembangan RAD
Gambar 5. Sistem Yang Diusulkan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa penerapan PPKM dalam proses penangan pandemi COVID-19 yang menuntut masyarakat bekerja dari

Berdasarkan latar belakang diatas maka fenomena ini ingin dilihat lebih mendalam tentang bagaimana perilaku remaja pada masa pandemi covid-19 di Kota Palembang melalui

Lebih jelasnya lagi peneliti ingin mengkaji bagaimana implementasi proses pembelajaran secara online selama pandemi Covid-19. Menurut data yang didapat dari UNESCO

Strategi MPR yang digunakan oleh Sallo Coffee menggambarkan fenomena tersendiri di masa pandemi Covid-19 yang patut diteliti bagaimana penerapan strategi MPR sebuah kedai

Berdasarkan Kerangka pemikiran diatas peneliti mengemukakan proposisi sebagai berikut: Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Tambun Selatan pada masa pandemi COVID-19

Tahapan-tahapan dalam proses pelaksanaan supervisi akademik pada masa pandemi tertuang dalam “Panduan Kerja kepala Sekolah di Masa Pandemi Covid- 19 yang dikeluarkan oleh LPPKSPS

Maka dari itu dalam penelitian ini akan dikaji bagaimana program pengembangan keberagamaan yang dilaksanakan sebelum terjadi pandemi COVID-19 dan pada saat pandemi

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, yang berjudul : “Pembelajaran Online di tengah Pandemi Covid-19 Tantangan Yang Mendewasakan (Gogot suharoto,11 April 2020) “ ada 5 isu penting