BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan penduduk lansia umur 60 tahun ke atas di seluruh dunia sangat cepat, bahkan lebih cepat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lansia terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah lansia ini berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan lansia terutama segi kesehatan dan kesejahteraan lansia dilihat dari kondisi fisik, mental, dan ekonomi (Tamher dan Noorkasiani, 2009).
Jumlah penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2010 adalah 18.037.009 jiwa dari 237.641.326 jiwa jumlah seluruh penduduk. Secara geografis, distribusi penduduk lansia di Indonesia terbanyak terdapat di pulau Jawa. Dilihat dari proporsi penduduk lansia dari masing-masing provinsi di Indonesia presentase lansia tertinggi tahun 2012 di Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%). Hasil rekapitulasi data dinas kesehatan pada tahun 2011 di Jawa Tengah mencatat 3 juta jiwa lansia terdapat di Jawa Tengah. Angka ini menunjukkan peningkatan jumlah lansia sebesar 22,5% dari 2.323.541 jiwa pada tahun 2010. (BPS, 2012).
Menurut UU tentang Kesehatan pasal 19 No. 23 Tahun 1992, lansia membutuhkan upaya pemeliharaan serta peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai masa tua yang sehat, bahagia, bergaya guna dan produktif. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan lansia adalah dengan cara menjaga personal hygiene. Personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari
diperhatikan karena personal hygiene akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Potter dan Perry (2009), berpendapat bahwa
personal hygiene mempengaruhi kenyamanan,
keamanan dan kesejahteraan seseorang. Menurut
Saryono dan Widianti (2011
),
Personal hygienemerupakan perawatan diri seseorang yang merawat fungsi-fungsi tertentu seperti perawatan kulit, mandi, perawatan mulut, perawatan mata, hidung, telinga, perawatan rambut, perawatan kaki dan kuku serta perawatan genitalia.
Adapun dampak dari pemenuhan personal hygiene yang kurang antara lain: 1) Dampak fisik: banyak
sosial. Suatu kelompok dalam lansia dapat menghimpun pengetahuan tentang berbagai macam gangguan kesehatan lainnya yang mungkin terjadi akibat personal hygiene yang tidak baik. Maka dari sinilah sekaligus
lansia dapat menghimpun berbagai cara mengatasi gangguan kesehatan tersebut dengan menerapkan pengetahuan yang baik. (Wartonah & Tarwoto, 2006).
Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 23 Februari 2015 di Panti Wredha Salib Putih Salatiga, didapatkan jumlah lansia 30 orang yang terdiri dari 6 laki-laki dan 24 perempuan. Adapun masalah yang ditemukan yaitu personal hygiene yang masih kurang diperhatikan oleh para lansia. Bahwa 5 lansia dalam keadaan personal hygiene yang masih kurang.
lansia. Menurut Khasanah & Hidayanti (2012) adapun dampak yang akan lansia temui adalah kualitas tidur yang terganggu. Kualitas tidur yang terganggu dapat membuat keadaan seseorang individu menjadi tidak segar dan tidak bugar ketika terbangun.
Berdasarkan masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk mengkaji Pengetahuan Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga.
1.2. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, yaitu untuk mengetahui pengetahuan lansia dalam pemenuhan personal hygiene, maka permasalan penelitian ini adalah :
Bagaimana gambaran pengetahuan lansia dalam pemenuhan personal hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga?
1.3. Signifikansi dan Keunikan Penelitian
diperhatikan kesehatannya. Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan lansia adalah dengan menjaga personal hygiene. Lansia yang tinggal di Panti wredha
Salib Putih Salatiga, ditemukan bahwa 5 lansia dalam personal hygiene yang kurang. Maka dari itu peneliti
sangat terarik untuk meneliti pengetahuan lansia dalam pemenuhan personal hygiene.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan lansia dalam pemenuhan personal hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga.
1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi yang berguna untuk mengembangkan ilmu keperawatan komunitas dan memberikan tambahan informasi dalam bidang ilmu gerontik.
1.5.2. Manfaat Praktis 1.5.2.1 Untuk Penulis
Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang personal hygiene pada lansia dan dapat melakukan cara berkomunikasi dengan lansia tentang masalah personal
hygiene.
1.5.2.2 Untuk Ilmu Keperawatan
Penelitian ini dapat berguna sebagai pengembangan ilmu gerontik mengenai pengetahuan lansia dalam pemenuhan personal hygiene yang dapat diaplikasikan dalam asuhan keperawatan gerontik.
1.5.2.3 Bagi mahasiswa keperawatan