• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kecemasan pada Pasien Pre Sectio Caesarea di Kota Salatiga T1 462012008 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kecemasan pada Pasien Pre Sectio Caesarea di Kota Salatiga T1 462012008 BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Kazdin (2000) dalam American Psychological

Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang

ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan

perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah. Orang

dengan gangguan kecemasan biasanya berulang-ulang

memiliki pengalaman mengganggu atau masalah. Mereka

mungkin menghindari situasi tertentu dari khawatir. Mereka juga

mungkin memiliki gejala fisik seperti berkeringat, gemetar,

pusing atau detak jantung yang cepat.

Ketakutan dan kecemasan merupakan istilah yang

biasanya digunakan bergantian, para psikolog membuat

pembedaan istilah tersebut dalam konteks klinis. Ketakutan

mengacu pada faktor bawaan, secara biologis hampir

didasarkan pada respons kewaspadaan terhadap situasi yang

membahayakan dan mengancam kehidupannya. Kecemasan

(anxiety) lebih berorientasi pada masa depan dan bersifat

umum, mengacu pada kondisi individu ketika merasakan

kekhawatiran dan kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak

(2)

akan terjadinya sesuatu yang buruk. Orang yang mengalami

gangguan kecemasan, mengalami kekhawatiran palsu yang

menyebabkan stimulus atau situasi berbahaya. Sehingga

kecemasan memiliki komponen kognitif (perilaku mental)

maupun afektif (sikap dan nilai) (Halghin & Whitbourne, 2010)

Kecemasan merupakan salah satu perasaan yang

paling umum dialami oleh pasien yang dirawat di rumah sakit.

Menurut Hidayati (2012) 50% pasien yang dirawat di rumah sakit

mengalami kecemasan. Sumber kecemasan yang melatar

belakangi kecemasan pada pasien yaitu cemas menghadapi

pembiusan, takut mati saat operasi, cemas menghadapi

perubahan pada tubuhnya (body image) yang berupa cacat yang

akan menganggu fungsi peran pasien dan cemas masalah biaya

perawatan.

Tindakan pembedahan atau operatif merupakan

tindakan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau

menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani untuk tujuan

pengobatan. Kecemasan biasanya timbul disebabkan oleh

pengalaman dari tindakan pembedahan atau operatif. Pasien

yang mengalami kecemasan menunjukkan gejala mudah

tersinggung, susah tidur, gelisah, lesu, mudah menangis dan

tidak tidur nyenyak. Pasien yang dirawat di rumah sakit sering

(3)

pembedahan. Pembahasan tentang reaksi-reaksi pasien seperti

mudah tersinggung, susah tidur, gelisah, lesu, mudah menangis

dan tidak tidur nyenyak, sebagian besar berfokus pada

persiapan pembedahan dan proses penyembuhan

(Sjamsuhidajat & Jong, 2005).

Banyak pasien mengalami kecemasan besar sebelum

operasi, dan ini dilaporkan mempengaruhi 60 - 80% dari pasien

bedah. Peningkatan kecemasan sebelum operasi terkait dengan

respon fisiologis jalan seperti hipertensi dan disritmia dan dapat

menyebabkan pasien untuk menolak operasi yang direncanakan

(Nigussie et al, 2014)

Kecemasan menyebabkan berbagai respon. Respon

psikologis termasuk takikardi (detak jantung diatas normal),

hipertensi, suhu tinggi atau demam, berkeringat , mual dan

sensitif terhadap sentuhan, bau atau mendengar (Pritchard,

2009)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nigussie et al

(2014), alasan paling umum dari kecemasan adalah

kemungkinan operasi ditunda (69,6%), diikuti oleh rasa takut

bahwa kesalahan dapat dibuat selama operasi bedah

mengakibatkan kerugian bagi pasien (64%), takut tidak

(4)

ketakutan "tidak bangun" setelah operasi (58,4%) dan 8%

responden yang paling khawatir tentang mual dan muntah pasca

operasi.

Penelitian Nabhani (2014) pada pasien pre operatif

menunjukkan bahwa dari 20 responden didapatkan tingkat

kecemasan ringan sebanyak 18 orang (90%), tingkat

kecemasan sedang sebanyak 2 orang (10%), sedangkan tidak

ada pasien dengan tingkat kecemasan berat dan panik.

Berdasar karakteristik responden 15 orang (75%) pada jenis

kelamin laki-laki yang mengalami kecemasan terbanyak dan

pada tingkat usia kecemasan terbanyak di usia 17 - 24 tahun

sebesar 9 orang (45%). Kecemasan pada pasien menghadapi

operasi rata-rata mengalami kecemasan ringan sebanyak 18

orang (90%) dengan rata-rata nilai kecemasan yaitu 15 %.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bolla

(2008) pada 30 orang pasien pra bedah ditemukan 1 orang

(3,3%) mengalami cemas ringan, 2 orang (6,7%) cemas sedang,

19 orang (63,3%) cemas berat dan 8 orang (26,7%) panik. Pada

penelitian ini masih ditemukan gejala tingkat cemas maladaptif

walaupun pembedahan ini direncanakan. Hal ini mungkin bukan

dikarenakan dari pengaruh dari jenis pembedahannya dan pra

(5)

mempengaruhinya, yang peneliti tidak menelitinya dan mungkin

juga kurangnya informasi dan penjelasan pada pasien pra bedah

sehingga menyebabkan klien berfikir tentang hal-hal yang

negatif tentang apa yang terjadi pada saat pembedahan dan

hal-hal yang terjadi setelah pembedahan.

Menurut Masood Jawait, et al (2007), pasien pre

operatif mengalami gangguan kecemasan karena beberapa

masalah. Bedasarkan wawancara kepada 193 responden yang

terdiri 109 laki-laki dan 84 perempuan yang akan melakukan

operasi. Dari 193 responden tersebut terdapat 178 orang

(89,6%) cemas karena keluarganya, 168 orang (87%) takut akan

terjadinya komplikasi, 159 orang (82,4%) cemas dengan hasil

operasi dan 152 orang (78,8%) cemas akan nyeri paska operasi.

56 persen responden berpikir bahwa kecemasan yang terjadi

akan berkurang bila diberikan penjelasan yang rinci tentang

operasi dan anastesi atau pembiusan.

Kecemasan menjadi sumber masalah klinis jika sudah

sampai pada tingkat ketegangan yang sedemikian rupa,

sehingga kemampuan sehari-hari sesorang tersebut jatuh ke

dalam kondisi maladaptif yang ditandai dengan respon fisik dan

(6)

Secara bersama-sama, berbagai bentuk gangguan

kecemasan termasuk fobia, obsesi, kompulsif, dan kekhawatiran

ekstrem merepresentasikan tipe perilaku abnormal yang lazim.

Gangguan kecemasan mengakibatkan hendaya sosial dan

okupasional signifikan dan menurunnya kualitas hidup (Oltmans,

2013)

Sebagai salah satu jenis tindakan pembedahan, sectio

caesarea merupakan salah satu tindakan operasi yang dapat

menimbulkan kecemasan. Sectio caesarea adalah suatu

tindakan pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada

dinding abdomen dan uterus. Indikasi dilakukan sectio caeserae

yaitu setiap keadaan yang membuat kelahiran lewat jalan lahir

tidak mungkin terlaksana. (Oxorn, 2010)

Dampak kecemasan pada pasien pre operasi dapat

mengganggu pada jalannya operasi. Sebagai contoh, pasien

dengan riwayat hipertensi jika mengalami kecemasan akan

berdampak pada sistem kardiovaskulernya yang akan

menyebabkan tekanan darahnya tinggi sehingga operasi dapat

ditunda maupun dibatalkan. Pada wanita efek dari kecemasan

dapat mengganggu menstruasinya menjadi lebih banyak, dan

memungkinkan operasi ditunda hingga pasien benar-benar siap

(7)

Dampak dari kecemasan dan stres pada tubuh

dianggap respon normal bagi pasien pre operatif. Akibatnya, hal

ini menimbulkan bertambahnya perhatian yang mungkin

mempengaruhi kecemasan pre operatif pada hasil pembedahan.

Tingkat kecemasan pada pengalaman pasien dapat

mempengaruhi anastesi dan analgesik. Hal ini juga dapat

meningkatkan rasa sakit, menyebabkan depresi, mual dan

kelelahan, dan menunda penyembuhan yang dapat

menghambat pasien pulang dari Rumah Sakit (Pitchard, 2009).

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran

kecemasan pada pasien pre sectio caesarea di Kota Salatiga.

1.2. Fokus Penelitian

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana

gambaran kecemasan pada pasien pra sectio caesarea di Kota

Salatiga”

1.3. Tujuan penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

kecemasan pada pasien pre section caesarea di Kota

Salatiga.

(8)

1) Untuk mengetahui sumber kecemasan pada pasien

pre section caesarea di Kota Salatiga.

2) Untuk mengetahui bentuk kecemasan pada pasien

pre section caesarea di Kota Salatiga.

3) Untuk mengetahui dampak kecemasan pada pasien

pre section caesarea di Kota Salatiga.

1.4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian yang di lakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi :

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini secara teoritis diharapkan

dapat menjadi literatur bagi perpustakaan. Menambah

pengetahuan bagi mahasiswa/i mengenai gambaran

kecemasan pada pasien pre sectio caesarea.

1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk

peneliti yang lain sebagai masukan atau informasi dalam

mengembangkan penelitian dengan variabel - variabel

yang lain.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

mutu pelayanan di bidang kesehatan dan memberi

(9)

Masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang

lebih baik terutama yang mengalami ketakutan,

kecemasan, atau depresi dalam menghadapi

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan,

CREAMY merupakan produk krim ekstrak biji bengkuang dengan konsentrasi 2% sebagai alternatif obat antimyiasis yang aman, efektif, dan ekonomis.. Produk ini memanfaatkan

[r]

Data pada Tabel 4 tampak bahwa dengan adanya suplementasi daun gamal dan dedak padi pada ternak sapi yang digembalakan pada musim kemarau dapat

Business process by using value chain theory or value chain analysis is a concept of business management which was first proposed and popularized by Michael Porter

[r]

Berkaitan dengan isu pemanasan global dan perusakan ozon yang salah satu penyebanya adalah pemakaian zat jenis CFC ( Chlorofluoride Carbonate ) dimana zat ini terkandung pada

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sejauh mana materi yang terdapat dalam dua buku teks Bahasa Inggris yang telah dipilih sesuai dengan kerangka evaluasi buku teks