• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN KOLOID."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Penjelasan Istilah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Hakikat Ilmu Kimia ………... 8

B. Metode Praktikum... 9

C. Pembelajaran Inkuiri ……... 12

1. Pengertian Inkuiri …………... 12

2. Tahapan Pelaksanaan Inkuiri ... 14

3. Tipe Inkuiri ………. 16

4. Inkuiri Terbimbing ... 19

D. Lembar Kerja Siswa ... 20

1. LKS sebagai Media Pembelajaran ... 20

2. Kriteria Kualitas LKS ... 22

E Kajian Materi Koloid ... 26

1. Perbedaan Antara Suspensi, Koloid, dan Larutan... 26

2. Jenis-Jenis Koloid ………... 28

3. Pembuatan Koloid ………... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Metode Penelitian ... 36

B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ... 39

(2)

2. Pengembangan Model ... 44

C. Objek Penelitian... 45

D. Sumber Data……… 45

E. Instrumen Penelitian ... 45

1. Lembar Observasi………... 45

2. Angket Respon Siswa ... 46

3. Format Penilaian Guru... 46

F. Prosedur Pengolahan Data ... 47

1. Pengolahan Data Lembar Observasi ... 47

2. Pengolahan Data Angket Respon Siswa... 48

3. Pengolahan Data Format Penilaian Guru ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Hasil Analisis LKS Praktikum Pembuatan Sistem Koloid 51 1. Analisis Keberadaan LKS Praktikum Pembuatan Sistem Koloid………... 51

2. Analisis Alat dan Bahan ………... 53

3. Hasil Analisis Tipe LKS ………... 56

B. Hasil Optimasi Praktikum ………... 57

1. Pembuatan Larutan FeCl3Jenuh……….. 58

2. Optimasi Set Alat Pemanasan ………. 60

3. Optimasi Volume Aquades……….. 61

4. Optimasi Jumlah Tetesan Larutan FeCl3Jenuh ……. 62

5. Optimasi Cara Penetesan Larutan FeCl3Jenuh……… 62

6. Optimasi Suhu Pemanasan Aquades ………... 63

C. Penyusunan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing……….. 65

D. Kualitas Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Koloid Yang Dikembangkan……… 67

1. Uji Keterlaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Koloid………... 68

2. Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing Yang Dikembangkan Pada Pokok Bahasan Koloid... 72

3. Tanggapan Siswa Terhadap Pelaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Koloid……… 75

(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 92

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Suspensi, Koloid, dan Larutan... 28

Tabel 2.2 Jenis-Jenis Koloid ... 29

Tabel 3.1 Tafsiran Persentase Lembar Observasi ... 48

Tabel 3.2 Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 49

Tabel 3.3 Pemberian Skor Penilaian Guru ... 50

Tabel 4.1 Hasil Analisis Keberadaan LKS Praktikum Pembuatan Sistem Koloid Fe(OH)3 ... 51

Tabel 4.2 Hasil Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan ... 53

Tabel 4.3 Penambahan Massa Serbuk FeCl3 ke dalam Aquades ... 58

Tabel 4.4 Hasil Optimasi Sumbu Spirtus ... 60

Tabel 4.5 Penentuan Variabel Optimasi Volume Aquades ... 61

Tabel 4.6 Penentuan Variabel Optimasi Jumlah Tetesan Larutan FeCl3 ... 62

Tabel 4.7 Penentuan Variabel Optimasi Cara Penetesan ... 63

Tabel 4.8 Penentuan Variabel Optimasi Suhu Pemanasan ... 64

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Bentuk-bentuk Inkuiri ... 18

Gambar 2.2 Koloid Fe(OH)3 mengadsorpsi ion-ion Fe3+ ... 31

Gambar 2.3 Penghamburan berkas sinar oleh partikel koloid Fe(OH)3 ... 32

Gambar 2.4 Skema Alat Busur Bredig ... 35

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 38

Gambar 4.1 Residu Larutan FeCl3 ... 59

Gambar 4.2 Larutan FeCl3 Jenuh ... 59

Gambar 4.3 Jarak Sumbu Pembakan Spirtus Terhadap Kasa ... 60

Gambar 4.4 Diagram Skor Perolehan Persentase Aspek Penilaian Keterlaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing ... 69

Gambar 4.5 Rumusan Masalah Yang Dibuat Oleh Siswa ... 70

Gambar 4.6 Jawaban Sementara Yang Dibuat Oleh Siswa ... 70

Gambar 4.7 Jawaban Siswa Dalam Memilih Alat Praktikum ... 71

Gambar 4.8 Diagram Perolehan Skor Persentase Respon Siswa Setiap Aspek Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing ... 73

Gambar 4.9 Diagram Perolehan Skor Persentase Respon Siswa Setiap Aspek Terhadap Pelaksanaan Praktikum ... 76

(6)

Gambar 4.11 Diagram Perolehan Skor Persentase Penilaian Guru Terhadap Kesesuaian Standar Isi ... 81 Gambar 4.12 Diagram Perolehan Skor Persentase Penilaian Guru Terhadap Tata

Letak dan Perwajahan LKS ... 83 Gambar 4.13 Diagram Perolehan Skor Persentase Penilaian Guru Kesesuaian

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 3.1 Lembar Observasi Terhadap Kesesuaian Pelaksanaan Praktikum

dengan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing Yang Disajikan ... 92

Lampiran 3.2 Angket Respon Siswa Terhadap LKS ... 94

Lampiran 3.3 Angket Respon Siswa Terhadap Pelaksanaan Praktikum ... 95

Lampiran 3.4 Format Penilaian Guru Terhadap Keefektifan Kalimat dalam LKS ... 96

Lampiran 3.5 Format Penilaian Guru Terhadap Kesesuaian LKS dengan Standar Isi ... 98

Lampiran 3.6 Format Penilaian Guru Terhadap Tata Letak dan Perwajahan LKS ... 100

Lampiran 3.7 Format Penilaian Guru Terhadap Kesesuaian LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Koloid ... 102

Lampiran 4.1 Hasil Perhitungan Pembuatan Larutan FeCl3 ... 104

Lampiran 4.2 Hasil Optimasi Volume ... 105

Lampiran 4.3 Hasil Optimasi Jumlah Tetesan Sampel FeCl3 ... 106

Lampiran 4.4 Hasil Optimasi Cara Penetesan FeCl3 Jenuh ... 108

Lampiran 4.5 Hasil Optimasi Suhu Pemanasan Aquades ... 109

Lampiran 4.6 Prosedur Praktikum Pembuatan Sistem Koloid Fe(OH)3 ... 110

(8)

Lampiran 4.8 Pengolahan Skor Uji Keterlaksanaan Praktikum dengan

Menggunakan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing ... 120 Lampiran 4.9 Pengolahan Data Angket Respons Siswa Terhadap LKS ... 122 Lampiran 4.10 Pengolahan Data Angket Respons Siswa Terhadap Pelaksanaan

Praktikum ... 126 Lampiran 4.11 Pengolahan Data Penilaian Guru Terhadap Keefektifan Kalimat 130 Lampiran 4.12 Pengolahan Data Penilaian Guru Terhadap Kesesuaian LKS

dengan Standar Isi ... 133 Lampiran 4.13 Pengolahan Data Penilaian Guru Terhadap Tata Letak dan

Perwajahan LKS ... 135 Lampiran 4.14 Pengolahan Data Penilaian Guru Terhadap Kesesuaian LKS

dengan Praktikum Pembuatan Sistem Koloid ... 138 Lampiran 4.15 Dokumentasi Keterlaksanaan Praktikum Pembuatan Sistem

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Hakikat ilmu kimia mencakup dua hal yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk dan kimia sebagai proses. Kimia sebagai produk merupakan pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori temuan ilmuwan sedangkan kimia sebagai proses merupakan kerja ilmiah. Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.

Selaras dengan hakikat ilmu kimia, tujuan mata pelajaran kimia di SMA (Sekolah Menengah Atas) dan MA (Madrasah Aliyah) diantaranya memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen kemudian siswa melakukan pengujian hipotesis dengan merancang eksperimen, pengambilan, dan pengolahan data, serta mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tulisan (BSNP, 2006). Berdasarkan tujuan mata pelajaran kimia di SMA dan MA maka mempelajari sains kurang dapat berhasil bila tidak ditunjang dengan kegiatan praktikum di laboratorium.

(10)

ilmiah. Kegiatan belajar mengajar menggunakan metode praktikum lebih dipusatkan pada siswa (student centered) sehingga siswa dapat lebih aktif dan informasi yang diberikan dalam pembelajaran akan bertahan lebih lama karena siswa diberi kesempatan untuk melakukan sendiri atau mengalami sendiri. Berdasarkan hal tersebut, untuk menunjang pembelajaran seperti yang telah dipaparkan maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan metode praktikum.

(11)

menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri yang diterapkan tergolong efektif dan dapat meningkatkan pemahaman konsep pada pokok bahasan koloid.

Salah satu hal yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan praktikum dengan menggunakan pembelajaran inkuiri adalah menyiapkan lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa diharapkan dapat menuntun siswa ketika siswa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum di laboratorium. Seperti yang dijelaskan Widjajanti (2008) lembar kerja siswa merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Lembar kerja siswa dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi maupun situasi kegiatan pembelajaran.

(12)

menyelesaikan masalah tersebut maka diperlukan suatu LKS yang dapat menunjang pembelajaran inkuiri.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Koloid”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah secara umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan

lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan koloid?”.

Rumusan masalah umum tersebut dijabarkan menjadi rumusan masalah

khusus sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik lembar kerja siswa yang beredar di SMA/MA?

2. Bagaimana kondisi optimum prosedur praktikum pembuatan sistem koloid

Fe(OH)3 dengan menggunakan metode kondensasi?

3. Bagaimana keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan lembar kerja siswa

berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan koloid?

4. Bagaimana respon siswa terhadap lembar kerja siswa dan pelaksanaan

praktikum menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing pada

pokok bahasan koloid?

5. Bagaimana penilaian guru terhadap lembar kerja siswa berbasis inkuiri

(13)

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas,

maka peneliti membatasi masalah yang dikaji. Adapun pembatasan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan hanya

pada sub topik pembuatan koloid menggunakan metode kondensasi.

b) Penelitian ini hanya sampai uji model secara terbatas, tidak diteliti pengaruh digunakannya lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil pembelajaran.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan koloid yang dapat digunakan pada pembelajaran kimia di SMA (Sekolah Menengah Atas) dan Madrasah Aliyah (MA).

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, antara lain :

1. Bagi siswa, diharapkan memberikan pengalaman baru yang dapat memotivasi

mereka dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

(14)

2. Bagi guru, diharapkan dapat memperoleh gambaran dan informasi mengenai

lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan koloid

sehingga dapat diterapkan dalam kegiatan praktikum kimia di Sekolah

Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA).

3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi pihak yang

tertarik dan berkaitan dengan masalah penelitian ini.

F. Penjelasan Istilah

1. Pengembangan adalah kegiatan memperluas dan menyempurnakan sesuatu yang telah ada (Sugiyono, 2010)

2. Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan (Rustaman, 2003)

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran (Widjajanti, 2008)

(15)
(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2005). Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen.

Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata, 2005) ada sepuluh langkah pelaksananaan strategi penelitian dan pengembangan :

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information

collecting)

2. Perencanaan (planning)

3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product) 4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)

(17)

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product

revision)

8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing) 9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision)

10.Diseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation)

Secara garis besar langkah penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi oleh Sukmadinata berasal dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Borg dan Gall. Langkah penelitian tersebut terdiri atas tiga tahap yaitu :

1. Studi Pendahuluan 2. Pengembangan Model 3. Uji Model

(18)

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

Penyusunan Produk Awal

Studi Pendahuluan

Pengembangan Model Uji Coba Terbatas

Survey Lapangan Studi Kepustakaan

Pembuatan Rancangan Prosedur Praktikum Pada Topik Pembuatan Sistem Koloid

Optimasi dan Validasi Prosedur Praktikum

Perbaikan

Pembuatan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing

Validasi Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing Oleh Dosen Pembimbing

Perbaikan

Valid Tidak

Perbaikan

Pembuatan Instrumen Penelitian : 1. Lembar Observasi

2. Format Penilaian Guru 3. Angket Siswa

Validasi Instrumen Oleh Dosen Pembimbing

Pengolahan Data

Kesimpulan Uji Coba Terbatas

Penjaringan Penilaian Guru Uji Kesesuaian Pelaksanaan Praktikum dengan LKS Berbasis Inkuiri

Penjaringan Respons Siswa Kajian LKS Praktikum Pembuatan Sistem Koloid Pada

Buku-Buku Kimia Kelas XI

Analisis Materi Koloid Sesuai dengan SK dan KD

(19)

B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan Gambar 3.1 peneliti menggambarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan ke dalam dua tahap sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

Tahapan pertama dalam metode penelitian dan pengembangan adalah studi pendahuluan. Pada tahapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal.

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model yang akan dikembangkan (Sukmadinata, 2005). Pada tahapan awal penelitian, peneliti menganalisis materi koloid sesuai dengan SK dan KD pada Standar Isi (SI) agar memperoleh cakupan yang cukup jelas mengenai materi pembuatan koloid. b. Survei Lapangan

(20)

dengan menggunakan metode kondensasi, alat dan bahan praktikum yang digunakan, dan tipe LKS praktikum. Adapun 10 buku yang dianalisis yaitu :

Premono, S. Wardani, A. Hidayati, N. (2009). SMA/MA Kelas

XI Kimia. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional

 Kalsum, S., Devi, P.K., Masmiami., dan Syahrul, H. (2009).

Kimia 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Harnanto, A dan Ruminten. (2009). Kimia 2 Untuk SMA/MA

Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional

Permana, I. (2009). Memahami Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional  Johari, dan Rachmawati. (2010). Chemistry for 2B Senior High

School Grade XI. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama

Partana, C.F., dan Wiyarsi, A. (2009). Mari Belajar Kimia

untuk SMA-MA Kelas XI IPA A. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Sudarrmo, U. (2004). Kimia SMA 2 Untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

(21)

Pasanda, L., dkk. (2007) Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Pelangi Indonesia

Utami, B., dkk. (2009). Kimia 2 Untuk SMA/MA Kelas XI

Program Ilmu Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

c. Penyusunan Produk Awal

Pada tahapan penyusunan produk awal dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

1) Pembuatan Rancangan Prosedur Praktikum

Sebelum membuat lembar kerja siswa yang dapat digunakan, peneliti membuat rancangan prosedur praktikum terlebih dahulu. Rancangan prosedur praktikum dibuat berdasarkan hasil analisis dari beberapa buku yang dikaji yang meliputi analisis keberadaan LKS praktikum pembuatan sistem koloid, alat dan bahan yang digunakan, dan tipe LKS. Rancangan prosedur praktikum pada topik pembuatan sistem koloid Fe(OH)3 dengan menggunakan metode kondensasi dioptimasi terlebih dahulu agar hasil dari percobaan sesuai dengan tujuan percobaan.

2) Melakukan Optimasi dan Validasi Prosedur Praktikum

(22)

banyaknya perbedaan penggunaan alat dan bahan dari sumber-sumber yang sudah dianalisis. Sebelum melaksanakan optimasi, peneliti membuat rancangan optimasi praktikum dan menentukan variabel bebas, variabel tetap, dan variabel terikat dari optimasi percobaan yang akan dilakukan. Pelaksanaan optimasi dilakukan berulang kali hingga mendapatkan hasil yang optimum pada prosedur praktikum pembuatan sistem koloid Fe(OH)3. Setelah diperoleh prosedur praktikum berdasarkan hasil optimasi, selanjutnya prosedur praktikum tersebut divalidasi oleh dosen dan dilakukan revisi.

3) Pembuatan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing Setelah memperoleh prosedur praktikum yang optimum, lembar kerja siswa dibuat dengan memperhatikan syarat-syarat pembuatan LKS yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik. Selain itu karena LKS yang dibuat adalah lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing maka dalam pembuatannya harus memperhatikan langkah-langkah dalam pendekatan inkuiri, yaitu adanya pembuatan rumusan masalah, pembuatan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis, dan merumuskan kesimpulan.

(23)

dengan mengacu pada pembelajaran inkuiri terbimbing. Revisi dilakukan setelah mendapat hasil validasi dari validator.

4) Pembuatan Instrumen Penelitian

(24)

2. Pengembangan Model

Pada tahapan pengembangan model dalam penelitian ini, hanya sampai pada uji coba terbatas. Adapun langkah-langkah pada tahapan ini adalah sebagai berikut :

a. Uji Keterlaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing

Uji keterlaksanaan praktikum dilakukan di salah satu SMA swasta di Bandung kelas XII. Penelitian dilakukan terhadap 20 orang siswa yang dibagi kedalam 5 kelompok sehingga masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. Setiap kelompok diobservasi oleh satu orang observer. Observer adalah orang yang mengobservasi jalannya kegiatan praktikum. Dalam mengobservasi kesesuaian pelaksanaan praktikum dengan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan koloid, para observer mendapatkan lembar observasi yang dilengkapi rubrik sebagai petunjuk pengisian instrumen tersebut.

b. Penjaringan Respons Siswa

(25)

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.

c. Penjaringan Penilaian Guru

Penilaian guru dilakukan oleh 10 orang guru yang mengajar di SMA swasta maupun SMA negeri di kota Bandung.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan koloid yang dikembangkan.

D. Sumber Data

Sumber data dari tahapan studi pendahuluan yaitu 10 buku kimia SMA kelas XI sedangkan pada tahapan pengembangan model yang menjadi sumber data penelitian adalah 20 orang siswa di salah satu SMA swasta kelas XII di kota Bandung dan juga 10 orang guru kimia yang mengajar di SMA negeri maupun swasta di Bandung.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada penelitian ini terdiri dari 3 macam yaitu lembar observasi, angket respons siswa, dan format penilaian guru.

1. Lembar Observasi

(26)

berlangsung, maka lembar observasi merupakan lembaran pengamatan yang biasanya dalam bentuk tabel untuk memperoleh data dari kegiatan yang sedang berlangsung. Format lembar observasi terdapat pada Lampiran 3.1 (halaman 90)

2. Angket Respons Siswa

Angket respons siswa yang dibuat bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan praktikum pembuatan sistem koloid dan terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan koloid yang dikembangkan. Angket respons siswa terhadap LKS dapat dilihat pada lampiran 3.2 (halaman 94) sedangkan angket respons siswa terhadap pelaksanaan praktikum terdapat dalam lampiran 3.3 (halaman 95)

3. Format Penilaian Guru

(27)

F. Prosedur Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari lembar observasi, angket respons siswa, dan penilaian guru kemudian diolah dan dianalisis. Berikut ini merupakan teknik-teknik pengolahan data yang dilakukan :

1. Pengolahan Data Lembar Observasi

a. Memberikan Skor

Pemberian skor pada lembar observasi, yaitu : Skor 2 : Jika siswa melakukan dengan baik

Skor 1 : Jika siswa melakukan dengan kurang baik Skor 0 : Jika siswa tidak melakukan

Kriteria penilaian siswa melakukan dengan tepat, kurang tepat, atau tidak melakukan terdapat dalam rubrik lembar observasi. b. Menghitung Persentase Skor

1. Pengolahan nilai persentase N

2. Pengolahan persentase rata-rata skor penilaian

3. Interpretasi Nilai Persentase

(28)

Tabel 3.1 Tafsiran Presentase Lembar Observasi

Rentang Persentase Kategori

0% - 20% Sangat Lemah

21% - 40% Lemah

41% - 60% Cukup

61% - 80% Kuat

81% - 100% Sangat Kuat

(Sumber : Riduwan, 2007)

2. Pengolahan Data Angket Respons Siswa

a. Pemberian Skor

(29)

Tabel 3.2 Skor Angket Berdasarkan Skala Likert

Pernyataan

Skor

SS S KS TS

Positif 4 3 2 1

b. Pengolahan Skor 1) Perhitungan skor

Skor 2) Pengolahan nilai persentase

N

3) Pengolahan persentase rata-rata skor penilaian

c. Interpretasi Data

Untuk menafsirkan pengolahan skor yang diperoleh, dapat dilihat pada Tabel 3.1

3. Pengolahan Data Format Penilaian Guru

(30)

a. Pemberian skor

[image:30.595.128.569.218.576.2]

Pemberian skor pada format penilaian guru disesuaikan dengan pernyataan yang dibutuhkan setiap indikator. Pemberian skor penilaian guru dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Pemberian Skor Penilaian Guru

Pernyataan Skor

Sesuai/Logis/Jelas/Tepat/Terkait 2

Kurang Sesuai/Kurang logis/ Kurang Jelas/Kurang Tepat/Kurang Terkait 1 Tidak Sesuai/ Tidak logis/ Tidak Jelas/ Tidak Tepat/ Tidak Terkait 0

b. Pengolahan Skor 1. Perhitungan skor

Skor 2. Pengolahan nilai persentase

N

3. Pengolahan persentase rata-rata skor penilaian

4. Interpretasi Data

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan-temuan penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebesar 70% buku kimia yang beredar di SMA/MA telah mencantumkan lembar kerja siswa praktikum pada materi pembuatan sistem koloid dan tipe lembar kerja siswa praktikum tersebut masih berbentuk cookbook (buku resep).

2. Kondisi optimum dalam percobaan pembuatan sistem koloid dengan metode kondensasi adalah menggunakan volume aquades sebanyak 50 mL, jumlah tetesan larutan FeCl3 jenuh sebanyak 15 tetes, penetesan larutan FeCl3 jenuh dilakukan secara perlahan, dan suhu pemanasan aquades sebesar 75oC.

3. Pelaksanaan praktikum dengan menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing sangat baik dalam menuntun siswa melaksanakan kegiatan praktikum pembuatan sistem koloid menggunakan metode kondensasi.

(32)

5. Penilaian guru terhadap lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan pada pokok bahasan koloid menggunakan kalimat yang sangat efektif, sangat sesuai dengan standar isi, mempunyai tata letak dan perwajahan lembar kerja siswa yang sangat baik dan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan sangat sesuai dengan praktikum pembuatan sistem koloid.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan pembahasan terdapat beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan yaitu sebagai berikut :

1. Perlu ditambahkannya satu percobaan lagi yaitu percobaan pembuatan sistem koloid dengan menggunakan metode dispersi.

2. Perlu dikembangkan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan lainnya agar dapat menunjang pembelajaran kimia di SMA/MA.

3. Perlu pengembangan lanjutan sesuai alur metode Research and

Developement untuk lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. (2007). Strategi Pembelajaran Kimia. Jakarta : Universitas Terbuka

Ariani, D. (2011). Penerapan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI Pada Materi Pokok Koloid. Skripsi

Jurusan Pendidikan Kimia UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Arifin, M. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Asdi Mahasatya

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Colburn, A. (2000). “An Inquiry Primer”. Science Scope. 23, (6), 42–44.

Devi, P. K., Sofiraeni, R., dan Khairuddin. (2009). Pengembangan Perangkat

Pembelajaran. Bandung: PPPPTK IPA

Gulo. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo

(34)

Kartadinata, S. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Kuhltau, C., Maniotes, L., dan Caspari, A. (2007). Guided Inquiry Learning in

the 21st Century. USA : British Library

Novita, A dan Muchtar, Z. (2008). “Pengaruh Pemakaian Metode Praktikm Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”.

Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. 3, (1), 29-34.

Partana, C.F., dan Wiyarsi, A. (2009). Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA

Kelas XI IPA A. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional

Rustaman, N. Y. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Subiantoro, A. W. (2010). “Pentingya Praktikum dalam Pembelajaran IPA”. Makalah pada Kegiatan Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan, Yogyakarta.

Sudarrmo, U. (2004). Kimia SMA 2 Untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sukmadinata. N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Sunarya, Y. (2007). Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia

(35)

Susiwi. (2007). Pendekatan Pembelajaran dalam Pembelajaran Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Suyanti, R.D. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta : Graha Ilmu

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Triningsih, Y. (2006). Pengembangan Model Inquiry Learning sebagai

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak Siswa Kelas X Semester I SMA Negeri 8 semarang. Skripsi Jurusan Fisika UNS. Semarang : tidak diterbitkan.

Whitten, K et al. (2003). General Chemistry. ______ : Brooks Cole

Widjajanti, E. (2008). “Kualitas Lembar Kerja Siswa”. Makalah pada Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, Yogyakarta

Yari, S. (2010). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada

Pembelajaran Sistem Koloid Menggunakan Metode Praktikum Berbasis Inkuiri. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia UPI. Bandung :

Gambar

Gambar 4.13 Diagram Perolehan Skor Persentase Penilaian Guru Kesesuaian
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
Tabel 3.1 Tafsiran Presentase Lembar Observasi
Tabel 3.2 Skor Angket Berdasarkan Skala Likert
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis, maka ruang lingkup yang dibahas. dalam kertas karya ini meliputi sejarah singkat perpustakaan, struktur

mendukung kegiatan belajar yang efektif. Kesalehan sosial yang merupakan hasil dari internalisasi nilai akhlak terlihat.. pada prilaku peserta didik, antara lain; 1)

1) Pikeun pihak pamaréntah, utamana Dinas Pendidikan Jawa Barat kudu mikaweruh kana kapamalian-kapamalian anu masih kénéh tumuwuh sarta dipaké kénéh ku masarakat, ulah

Kasus Tiket Pesawat Ragukan Kejagung, ICW Desak KPK Usut Pejabat Kemenlu Sahabat MQ/ Indonesia Corruption Watch -ICW/ pesimistis terhadap langkah Kejaksaan Agung/ yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis material pipa dan plat yang digunakan dalam pengelasan, mengetahui letak retak (crack) pada sambungan las, dan menganalisa

dan menyesuaikan kemauan untuk mengurangi stigma negative yang muncul akibat perbedaan Etnis di lingkungan mereka. Walaupun Kota Medan tidaklah seperti beberapa kota lainnya

Sahabat MQ/ pengolahan karbondioksida atau CO2/ merupakan area bisnis yang menjanjikan// Hal tersebut disampaikan Dosen FMIPA Kimia Universitas Gadjah Mada

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui besarnya kecepatan dan percepatan maksimum dalam pengangkatan dan penurunan kontainer, dan untuk mengetahui besarnya