• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 2013."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN DI

PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

Fazria Dwi Putri Maharti NIM. 1008854

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester Iii

Tentang Tanda-Tanda Proses Persalinan Puskesmas Singandaru

Kota Serang Tahun 2013

Oleh

Fazria Dwi Putri Maharti

Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Fazria Dwi Putri Maharti Universitas Pendidikan Indonesia

(3)
(4)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN DI

PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 2013

Oleh :

Fazria Dwi Putri Maharti 1008854

ABSTRAK

Persiapan persalinan sebelum masa bersalin tiba merupakan hal penting yang

harus diperhatikan oleh ibu dan keluarga. Salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap persiapan persalinan adalah gambaran tingkat pengetahuan terhadap

persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan

ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan. Penelitian

menggunakan desain deskriptif kuantitatif pada sampel 80 orang. Teknik sampling

menggunakan simple random sampling. Instrumen berupa kuesioner dengan 21

soal dan selanjutnya diolah secara analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan

bahwa terdapat separuhnya responden yaitu 40 orang (50%) memiliki

pengetahuan baik, hampir separuhnya responden yaitu 31 orang (39%) memiliki

pengetahuan cukup, dan sebagian kecil responden yaitu 9 orang (11%) memiliki

pengetahuan kurang. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi

dalam terus menjalankan program-program keperawatan maternitas.

(5)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...6

1.3 Tujuan Penelitian...6

2.1.3 Konsep Kehamilan Primigravida Trimester III...16

2.1.4 Konsep Proses Persalinan ...18

2.1.5 Konsep Nyeri...24

2.2 Kerangka Pemikiran...27

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN...28

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian...28

3.1.1 Lokasi Penelitian...28

3.5 Instrumen Penelitian...32

3.6 Proses Pengembangan Instrumen...34

3.7 Teknik Pengumpulan Data...37

(6)

vi

DAFTAR PUSTAKA...47

RIWAYAT HIDUP...49

(7)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Batas Atas Statistik Tahap Pertama dan Tahap Kedua Persalinan...23

Tabel 3.1 Definisi Operasional...31

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen...33

Tabel 3.3 Intrepertasi Data...39

Tabel 4.1 Umur Responden...40

Tabel 4.2 Pekerjaan Responden...41

Tabel 4.3 Pendidikan Responden...41

(8)

viii

DAFTAR BAGAN

Hal

(9)

DAFTAR GAMBAR

Hal

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Perizinan...52

Lampiran 2 Instrumen Penelitian...56

Lampiran 3 Hasil Penelitian...66

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil penulisan world bank atau bank dunia tahun 2008

menunjukkan angka kematian ibu saat melahirkan di Indonesia mengalami

peningkatan. Direktur Women Research Institute, Sita Ari Purnami, Selasa

(12/08) mengatakan angka kematian ibu saat melahirkan dari 302 per

100.000 ibu melahirkan menjadi 420 per 100.000 ibu melahirkan. Angka

kematian ibu di Indonesia bahkan lebih tinggi dari Vietnam. Angka

kematian ibu di negara tetangga tercatat 95 per 100.000 kelahiran hidup.

Negara anggota ASEAN lainnya, Malaysia tercatat 30 per 100.000 dan

Singapura 9 per 100.000. Hal ini sangat memprihatinkan karena Millinium

Development Goals (MDGs) menargetkan 125 per 100.000 ibu melahirkan

dan ditargetkan tercapai pada tahun 2015.

Menurut data Badan Pusat Statistik di Indonesia bahwa jumlah

kehamilan dan bersalin di Indonesia setiap tahunnya meningkat. Pada

tahun 2013, jumlah ibu hamil di Indonesia 5.212.568 jiwa, sedangkan

jumlah ibu bersalin 4.975.636 jiwa. Perbedaan jumlah antara ibu hamil dan

ibu bersalin tampak sangatlah jauh berbeda. Begitu pula di Jawa Barat

pada tahun 2009, jumlah ibu hamil 1.031.334 jiwa dan jumlah ibu bersalin

984.454 jiwa. Dapat disimpulkan bahwa seharusnya antara jumlah ibu

hamil dan ibu bersalin tidak adanya perbedaan jumlah. Akan tetapi dari

data diatas, terjadi perbedaan. Kemungkinan yang menyebabkannya

perbedaan tersebut adalah adanya faktor medis dan faktor non medis.

Sama halnya di Kabupaten Serang, berdasarkan survey Dinas

Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, sejak Desember 2010 sampai 2012,

dari hasil laporan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Bidan

Desa yang tersebar di 28 kecamatan se Kabupaten Serang. Untuk angka

kematian Ibu saat persalinan pada 2010, sebanyak 31 jiwa, dan pada 2011

(12)

2

juga terus meningkat, pada 2010 kematian bayi tercatat sebanyak 264 jiwa.

Sedangkan pada akhir 2011 kematian bayi sebanyak 288 jiwa. Sedangkan

sepanjang tahun 2012, untuk kematian ibu bertambah menjadi 8 orang, dan

bayi sebanyak 219 yang meninggal pada saat persalinan. Sehingga untuk

total 2010, sampai 2012, untuk kematian ibu sebanyak 41 jiwa.

Kematian ibu 60% terjadi pada saat persalinan, penyebab langsung

kematian ibu pada saat persalinan terjadi karena komplikasi persalinan.

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, penyebab

langsung kematian ibu diantaranya adalah perdarahan (28%), eklampsi

(24%), infeksi (11%) partus lama (5%), dan abortus (5%), selain faktor

kemampuan dan keterampilan penolong persalinan, hal mendasar yang

mewarnai penyebab kematian ibu adalah rendahnya status wanita, ketidak

berdayaan dan taraf pendidikan yang rendah. Selain itu kuatnya nilai-nilai

tradisional dan sulitnya akses pelayanan kesehatan sehingga masih banyak

pertolongan persalinan di Indonesia yang dilakukan oleh bukan tenaga

kesehatan (Dukun bayi) dengan cara tradisional yang dapat

membahayakan keselamatan ibu dan bayinya (Bari, 2000).

Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun

psikososial seorang ibu karena pertumbuhan dan perkembangan alat

reproduksi dan janinnya. Banyak faktor yang mempengaruhi kehamilan,

dari dalam maupun luar yang dapat menimbulkan masalah, terutama bagi

yang pertama kali hamil. Perubahan yang terjadi pada kehamilan akan

berdampak pada aspek Psikologis kehamilan.

Perawatan ibu hamil berfokus pada perawatan ibu hamil dan

keluarganya pada seluruh tahap kehamilan dan kelahiran, termasuk masa

empat minggu pertama setelah bayi lahir. Selama periode prenatal,

perawat, perawat praktik, dan bidan memberi perawatan kepada ibu di

klinik dan dipraktik dokter mengajarkan materi untuk membantu keluarga

mempersiapkan diri menghadapi kelahiran (Bobak, 2005).

Kehamilan primigravida adalah kehamilan untuk pertama kalinya

(13)

datangnya kehamilan, tetapi banyak juga ibu yang merasa gelisah ataupun

cemas karena datangnya kehamilan tersebut. Calon ibu yang mengandung

anak pertama biasanya mengalami perasaan cemas dan semakin meningkat

saat usia kehamilan makin bertambah dan mendekati proses persalinan

(Amalia, 2009).

Kehamilan primigravida trimester III adalah kehamilan pertama

dengan usia 27-40 minggu, masa ini merupakan masa yang lebih

berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran

anak dimana ikatan antara orang tua dan janin yang berkembang pada

trimester ini. Pada trimester III ini, banyak sekali terjadi perubahan

anatomi dan fisiologi, dan juga pada kehamilan trimester ini sering kali

terjadinya tanda bahaya yang terjadi pada ibu. Apabila seorang ibu, yang

telah cukup gambaran tingkat pengetahuannya tidak akan cemas untuk

menghadapi terjadinya perubahan-perubahan selama masa kehamilan dan

melahirkan (Amalia, 2009).

Kekhawatiran ibu hamil berasal dari tidak adanya bayangan

mengenai apa yang akan terjadi saat bersalin nanti. Sekitar 12-16 jam ibu

harus menahan rasa sakit yang lama-kelamaan makin meningkat.

Ketidaknyamanan sebelumnya, ditambah rasa sakit saat kontraksi, bisa

membuat ibu sangat khawatir. Ibu menjadi panik ketika menghadapi rasa

sakit sehingga tidak bisa menahan rasa sakitnya. Selain cemas dari rasa

sakit, ibu juga cemas karena kurangnya pengatahuan tentang kehamilan

yang dialaminya dan proses persalinan. Entah seperti apa proses persalinan

tersebut dapat terjadi (Bobak, 2004).

Persiapan persalinan sebelum masa bersalin tiba merupakan hal

penting yang harus diperhatikan oleh ibu dan keluarga. Salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap persiapan persalinan adalah gambaran tingkat

pengetahuan terhadap persalinan ( Khafid, 2012). Pengetahuan tentang

tanda-tanda proses persalinan sebelum dimulai proses sesungguhnya dapat

mempermudah calon ibu menjalani persalinannya dan ibu akan mengerti

(14)

4

mengetahui tanda-tanda proses persalinan dapat membantu ibu untuk

memperkirakan kapan waktu persalinan akan tiba. Kurangnya gambaran

tingkat pengetahuan ibu tentang tanda-tanda proses persalinan dan proses

persalinan dapat menyebabkan bahaya pada ibu apabila ketuban sudah

pecah dan ibu tidak mengetahui bahwa pecahnya ketuban adalah sebagian

dari tanda-tanda proses persalinan (Kasdu, 2005).

Pendapat lain dari Suririnah (dalam skripsi Fitria, 2012), bahwa

gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap tanda-tanda proses

persalinan sangatlah penting, karena dengan mengetahui tanda-tanda

proses persalinan ibu bisa mengetahui bahwa persalinannya sudah dekat

dan ibu siap dalam proses persalinan sehingga ibu dan keluarga pun dapat

lebih cepat ke rumah sakit atau ke klinik bersalin. Adapun tanda-tanda

proses persalinan diantaranya, keluarnya lendir yang berwarna kemerahan

bercampur darah, pecahnya air ketuban yang tidak dapat ditahan tetapi

tidak disertai rasa mules atau tanpa sakit, adanya perasaan dorongan pada

rongga panggul dan anus (Suririnah, 2008). Selain itu juga, ibu

primigravida juga harus mengetahui bahwa dalam proses persalinan akan

mengalami yang namanya nyeri sebelum, saat, dan sesudah masa

persalinan.

Proses persalinan adalah saat yang menegangkan dan mencemaskan

bagi ibu dan keluarganya (Bobak, 2004). Menurut Wiknjosastro (dalam

Asrinah dkk, 2010), persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi,

yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Lancar

atau tidaknya proses kelahiran itu banyak tergantung pada kondisi biologis,

khususnya kondisi ibu yang bersangkutan. Namun, hampir semua tingkah

laku manusia (terutama yang disadari) dan proses biologisnya dipengaruhi

oleh proses psikis. Maka, dapat dimengerti bahwa membesarnya janin

dalam kandungan itu mengakibatkan calon ibu yang bersangkutan mudah

capai, tidak nyaman badan, tidak bisa tidur enak dan sering mendapat

(15)

timbulnya rasa tegang, ketakutan, kecemasan, konflik-konflik batin dan

psikis lainnya.

Masa persalinan merupakan tahapan yang mendebarkan bagi setiap

ibu hamil. Apalagi jika pengalaman pertama. Setelah berbagai upaya

dilakukan selama masa kehamilan untuk kesehatan ibu dan janin, kini ibu

akan mengalami satu tahapan lagi yaitu masa persalinan (Kasdu, 2005).

Dari data-data yang telah didapat, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa salah satu faktor terjadinya AKI dan AKB di Indonesia, selain

faktor medis ada pula faktor non medis. Salah satu faktor non medis

diantaranya masih kurangnya tingkat pengetahuan ibu. Dan hal yang

mendasar yang mewarnai penyebab kematian ibu adalah taraf pendidikan

yang rendah.

Sementara menurut penelitian yang dilakukan oleh Jakir, dkk (2006)

pada penulisannya di Sinjai menjelaskan bahwa pemilihan persalinan oleh

tenaga non kesehatan ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengetahuan

ibu, status keluarga, kebiasaan keluarga, dan keterjangkauan sarana

pelayanan kesehatan.

Menurut penuturan Bapak Mawarji sebagai Ketua Bidang staf Tata

Usaha Puskesmas Singandaru, beliau mengatakan bahwa Puskesmas

Singandaru menaungi tiga kelurahan diantaranya Kelurahan Kota Baru,

Kelurahan Kagunngan dan Kelurahan Lontar Baru. Pada tahun 2012,

dengan jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 28.941 jiwa,

sedangkan jumlah penduduk ibu primigravida sebanyak 150 jiwa,

ibu-ibu hamil 526 jiwa dan ibu-ibu-ibu-ibu bersalin adalah sebanyak 645 jiwa.

Sedangkan tiga bulan terakhir (Januari, Februari, dan Maret 2013), jumlah

populasi ibu primigravida trimester III adalah 100 jiwa. Beliau juga

mengatakan bahwa untuk AKI dan AKB dilingkungan Puskesmas

Singandaru masih relatif tinggi. Untuk tahun 2012 angka kematian ibu dan

bayi sampai mencapai kurang lebih 75% dari populasi yang ada.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 13

(16)

6

hamil primigravida trimester III. Wawancara dilakukan kepada 10 ibu

hamil primigravida trimester III secara acak, 8 diantaranya mengakui tidak

mengetahui tentang tanda-tanda proses persalinan, dan 2 diantaranya

mengakui mengetahui tanda-tanda proses persalinan.

Dari data-data yang telah didapat dari berbagai sumber dan media

yang ada bahwa betapa pentingnya penelitian ini untuk dilakukan, karena

apabila ibu primigravida trimester III masih belum mengetahui tentang

tanda-tanda proses persalinan, maka akan berdampak pada kelahirannya

kelak. Penelitian ini saya ajukan dengan judul “GAMBARAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Persiapan persalinan sebelum masa bersalin tiba merupakan hal

penting yang harus diperhatikan oleh ibu dan keluarga. Salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap persiapan persalinan adalah gambaran tingkat

pengetahuan terhadap persalinan ( Khafid, 2012)

Berdasarkan identifikasi masalah yang penulis uraikan tersebut maka

rumusan masalah penelitian ini adalah “bagaimana gambaran tingkat

pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses

persalinan?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan,

dan pekerjaan.

2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III

(17)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritis

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan

tambahan gambaran tingkat pengetahuan dalam pengembangan

keperawatan maternitas.

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi sekaligus

sebagai masukan dalam melayani dan membuat program ibu-ibu

primigravida trimester III.

b. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi, bacaan, dan

pengarahan untuk penulisan keperawatan maternitas selanjutnya.

c. Bagi Pasien

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan supaya pasien mengerti dan

memahami tentang tanda-tanda proses persalinan.

1.5 Struktur / sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang : Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, dan Struktur Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN, berisi tentang : Konsep Gambaran Tingkat Pengetahuan, Konsep Kehamilan,

Konsep Kehamilan Primigravida Trimester III, dan Konsep Proses

Persalinan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN, berisi tentang : Lokasi dan Subjek Penulisan, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi

Operasional, Instrumen Penulisan, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik

Pengolahan Data dan Analisis Data.

(18)

8

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dari data-data yang telah diperoleh, maka dalam bab III ini

membahas tentang metode penelitian, diantaranya :

3.1Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan penelitian oleh penulis

terletak di Puskesmas Singandaru Serang Banten.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Mei-Juni 2013.

3.1.3 Subjek Penelitian

a) Populasi

Arikunto (2006), menyatakan bahwa “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan

(2006), mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu

berkaitan dengan masalah penelitian”.

Pendapat lain dari Sugiyono (2002) yang menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah ibu

primigravida trimester III yang memeriksakan kehamilannya di

Puskesmas Singandaru, populasi dalam 3 bulan terakhir (Januari,

Februari, dan Maret 2013) adalah 100 jiwa.

b) Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti

(Arikunto, 2002). Adapun menurut Notoatmojo (2005), sampel

adalah sebagaian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti

(20)

29

Sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Gambar 3.1

Rumus Notoatmodjo (2005)

Keterangan :

n= Besar Sampel

N= Besar populasi

d= Tingkat ketepatan/kepercayaan yang diinginkan (0,05)

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diperoleh besar sampel (n) adalah :

N

1.Ibu yang bisa membaca dan menulis

2.Ibu hamil yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian

3.Ibu hamil dalam kondisi sehat

N n =

(21)

c) Tehnik Sampling

Tehnik sampling adalah suatu proses seleksi yang digunakan dalam

penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada (Alimul, 2007).

Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini, adalah simple random

sampling. Dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

anggota populasi (Hidayat, 2009).

3.2Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk

menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa

sebagaimana adanya atau mengungkap fakta secara lebih mendalam

mengenai gambaran ibu hamil primigravida trimester III tentang

tanda-tanda persalinan. Menurut Sukardi (2009), penelitian deskriptif adalah

penelitian yang berusaha menggambarkan kegiatan penelitian. Penelitian

deskriptif ini juga disebut penelitian pra eksperimen karena dalam

penelitian ini dilakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk

dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku

atas dasar data yang diperoleh di lapangan.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis

terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model-model

matematis, dan teori-teori yang berkaitan dengan alam.

3.3Metode penelitian

Dalam melakukan penelitian penulis harus terlebih dahulu

menentukan metode penelitian yang akan digunakan, karena hal ini sangat

penting untuk pedoman peneliti yang akan membawa peneliti kepada

kesimpulan penelitian sebagai pemecahan dari masalah yang diteliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

(22)

31

“Menurut Mohammad Ali (1993), pengertian metode

penelitian deskriptif ialah digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan,

klasifikasi, dan analisis/pengolahan data serta membuat

kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskriptif situasi.”

3.4Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Definisi opersional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan

ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara

dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat,

2009).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Tingkat

Kuesioner Dengan kriteria,

(23)

3. Tanda-tanda

Instrumen penelitian adalah alat–alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data, instrumen ini dapat berupa kuosioner, formulir

observasi, formulir–formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data

dan sebagainya (Notoatmojo, 2010).

Instrumen penelitian adalah alat bantu bagi peneliti dalam

pengumpulan data, dimana kualitas akan menentukan kualitas data yang

berkumpul. Instrumen atau alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuisoner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto,

2010).

Angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket tertutup atau berstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian

rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada

jawaban yang sudah ada. Dengan cara checklist atau daftar cek yang

(24)

33

sesuai dengan hasilnya yang diinginkan atau peneliti yang memberikan tanda (√) sesuai dengan hasil pengamatan (Hidayat, 2009).

Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dan dikembangkan oleh peneliti

sendiri berdasarkan berbagai latar belakang serta dengan perhitungan

kuesioner menggunakan skala guttman, yaitu apabila skor benar nilainya 1

dan apabila salah nilainya 0 (Hidayat, 2011).

Dengan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan

Variabel Sub variabel Indikator Nomor soal

(25)

3.6 Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas yang tinggi sebaliknya instrumen

kurang valid atau sahih berarti memiliki validitas rendah (Arikunto,

2006).

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi

rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

dimaksud (Arikunto, 2006).

Data dihitung dengan rumus sebagai berikut :

��

=

Qi : proporsi jawaban yang salah untuk butir soak nomor i

St : standar deviasi skor total semua responden, dengan rumus

St =

∑(�−�²

Keputusan uji :

(26)

35

Bila, hitung (r pearson) ≤ ᵣ tabel: artinya pertanyaan tersebut tidak

valid.

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a.Menyebarkan angket kepada 20 responden ibu primigravida

trimester III di Puskesmas Taktakan sebanyak 25 pertanyaan.

b.Setelah penyebaran angket dan mendapatkan hasil pengisian angket

tersebut, lalu angket tersebut diproses dengan sistem komputer

untuk dilakukan uji validitas. Item pertanyaan untuk variabel

gambaran tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III

tentang tanda-tanda persalinan di Puskesmas Taktakan Serang

memiliki nilai koefisien validitas dengan titik kritis corrected item totak correlation ≥ 0,444 dapat dinyatakan valid dan untuk item pertanyaan yang memiliki nilai koefisien validitas dengan titik

kritis corrected item total correlation < 0,444 dinyatakan tidak

valid. (Arikunto, 2006).

c.Hasil yang dinyatakan valid dari 25 pertanyaan yaitu sebanyak 21

pertanyaan diantaranya nomor item 1,2,3,4,5,6,8,9,11,12,13,14,15,

16,17,18,19,20,21,22,23,25.

d.Hasil yang dinyatakan tidak valid sebanyak tiga pertanyaan yaitu

pada nomor item 7, 10, 11, dan 24.

e. Hasil akhir, item pertanyaan yang digunakan pada kuisioner untuk

penelitian sebanyak 21 pertanyaan. Terdiri atas 21 pertanyaan yang

valid dan untuk pertanyaan tidak valid dibuang soal nomor 7, 10,

11 dan 24.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak

(27)

jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Reliabel menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Realibel artinya

dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2010).

Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membandingkan nilai r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah „Alpha‟. Bila r Alpha > dari konstanya (0,6), maka pertanyaan tersebut reliabel

( Riyanto, 2009).

Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus koefisien

reabilitas yaitu :

Bila nilai Crombah’s Alpha < e konstanta (0,6) maka pertanyaan tidak

reliabel.

Menurut hasil uji reliabilitas yang dilakukan kepada 20 responden

yang bertempat di Puskesmas Taktakan Serang, didapatkan r Alpha =

0,911 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa item pertanyaan tentang

tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda

(28)

37

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan

data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat

hasil penilitian (Hidayat, 2009). Alat ukur pengumpulan data pada

penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.

Data ini bersifat data primer, data primer merupakan data yang

diambil langsung dari responden. Angket atau penyebaran kuisioner

didapatkan dari pengumpulan data pada ibu primigravida trimester III.

Teknik pengambilan data diambil secara acak oleh peneliti bagi ibu-ibu

yang sedang mengecekkan kehamilannya, kemudian dibagikan lembaran

kuisioner atau angket, dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda,

menjelaskan teknik pengisian kuisioner, mengawasi secara langsung

pengisian kuisioner dan mengambil kembali kuisioner yang telah diisi oleh

responden pada hari itu juga.

3.8Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Analisis deskriptif berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan

menyajikan data. Analisis ini merupakan langkah awal untuk melakukan

analisis dan uji statistik lebih lanjut. Dalam melakukan analisis, data

terlebih dahulu harus di olah dengan tujuan mengubah data menjadi

informasi (Hidayat, 2009). Pengolahan data dilakukan dengan cara

penghitungan melalui sistem komputer SPSS. Dalam proses pengolahan

data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, di antaranya :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2009).

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

(29)

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

program komputer. Data-data yang telah terkumpul kemudian diberi

kode numerik, dimana kode 1 (satu) untuk jawaban benar dan kode 0

(nol) untuk jawaban salah (Hidayat, 2009).

3. Data Entry (Memasukkan Data)

Data entry adalah kegiatan untuk memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau program komputer,

kemudian membuat interpretasi hasil atau data yang telah didapatkan

berupa tabel.

4. Melakukan teknik analisis

Analisa deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data

dengan mengambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam

bentuk tabel dan grafis (Nursalam, 2003), salah satu pengamatan yang

dilakukan pada tahap analisa deskriptif adalah pengamatan terhadap

tabel frekuensi terdiri dari kolom-kolom yang memuat frekuensi dan

presentasi untuk setiap kategori

Anilisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan presentasi dari tiap variabel (Notoatmojo, 2005). Setelah

terkumpul, diolah, kemudian dianalisis dengan benar :

N = ��

Kemudian dari perhitungan tersebut dapat diketahui

(30)

39

1. Pengetahuan baik, bila menjawab benar 76%-100%

2. Pengetahuan cukup, bila menjawab benar 56%-75%

3. Pengetahuan kurang, bila menjawab benar <55%

Setelah diperhitungkan melalui item diatas, maka peneliti

melakukan interpretasi dari jawaban angket dengan cara membuat

kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel aturan

Koentjaraningrat tahuin 1990 (Suhartini, 2007). Adapun interpretasi

datanya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Intrepretasi Data dengan kategori aturan Koentjaraningrat

Presentase Kategori

0% Tidak ada

1 % - 25 % Sebagian kecil

26 % - 49 % Hampir separuhnya

50 % Separuhnya

51 % - 75 % Sebagian besar

76 % - 99 % Hampir seluruhnya

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III

tentang tanda-tanda proses persalinan di Puskesmas Singandaru Kota Serang

dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda

proses persalinan separuhnya (50%) dengan jumlah 40 responden yaitu

berpengetahuan baik.

2. Tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda

proses persalinan hampir separuhnya (39%) dengan jumlah 31

responden yaitu berpengetahuan cukup.

3. Tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda

proses persalinan sebagian kecil (11%) dengan jumlah 9 responden

yaitu berpengetahuan kurang.

Dari data diatas, bahwa dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat

pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses

persalinan dapat dikategorikan berpengetahuan baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu

primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan, maka saran

yang disampaikan oleh peneliti adalah :

1. Bagi Reponden

Diharapkan responden terus mempertahankan peran aktifnya dalam

mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di puskesmas sekitar dan

juga tetap selalu aktif dalam mencari informasi-informasi tentang

(32)

46

2. Bagi Institusi

a. Puskesmas Singandaru

Diharapkan agar petugas kesehatan selalu aktif dalam

memberikan informasi tentang tanda-tanda proses persalinan

dan tetap mempertahankan program-program KIA yang telah

ada.

b. Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai

referensi, dan bacaan tentang tingkat pengetahuan ibu

primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjunya dapat meneliti variabel lain yang

belum di teliti seperti tingkat pengetahuan tentang persiapan

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Halimah. (2010). Panduan Lengkap Menghadapi Persalinan.

Yogyakarta : Citra Pustaka.

Arikunto, S. (2006). Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2010). Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2002). Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Bobak, Lowcdermilk, dan Jansen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Badan Pusat Statistik. (2013). Data Statistik Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas,

Bandung: BPS

Dinar. (2013, 8 Februari). AKI dan AKB di Kabupaten Serang Meningkat. Mediabanten.com [Online], halaman 1. Tersedia :

http://www.MediaBanten.com. [30 April 2013].

Fitria. (2012). Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen tahun 2012. KTI: Surakarta.

Kasdu, Dini. (2005). Solusi Problem Persalinan. Jakarta : Puspa swara.

Llewellyn-Jones. (2005). Setiap Wanita. Jakarta : Delapratasha.

Murkoff, Heidi. (2006). Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan. Jakarta : Arcan.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta

(34)

48

. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta

Suririnah. (2004) . Kenali Tanda-tanda Persalinan. [Online]. Tersedia: http://www.tabloid-nakita.com. [25 Maret 2013].

Susanti. (2000). Psikologi Kehamilan.Jakarta : EGC

Sugiyono. (2002). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta

Sugiyono. (2010). Statitiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.

Gambar

Tabel 3.3 Intrepertasi Data....................................................................................39
Gambar 3.1 Rumus Notoatmodjo......................................................................29
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gambaran tingkat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecemasan persiapan persalinan antara ibu hamil primigravida dan multigravida trimester III.. Metode :

Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan diwilayah kerja Puskesmas Kepuh, berdasarkan tabel 4.2,dapat diketahui bahwa ibu hamil yang

Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 ibu primigravida trimester III yang menunggu saat-saat persalinan primipara di bersalin di Puskesmas Sumowono diperoleh data

(Odds Ratio) = 144,000 yang artinya ibu gravida trimester III di Puskesmas Bengkuring Samarinda yang memiliki pengetahuan baik tentang tanda ge- jala persalinan

Setelah tahap evaluasi selesai, kemudian proses kegiatan relaksasi nasyid dalam mengurangi tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III di Puskesmas Jagir

Hasil : Penilaian tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada i bu hamil trimester III didapatkan untuk primigravida sebagian besar mengalami kecemasan sedang (66,7%)

Hasil penelitian antara pekerjaan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III menunjukkan bahwa mayoritas kategori cukup terdapat pada ibu

Dengan adanya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III, maka di sarankan agar hasil penelitian ini