• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD

BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

GINANJAR KAMIL 0810413

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

KONTESTUAL DI SD

Oleh

GINANJAR KAMIL

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

© Ginanjar Kamil 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

iv

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD

BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

Penelitian ini tentang penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi sifat dan perubahan wujud benda di kelas IV SDN Mekarmulya dengan jumlah siswa kelas IV sebanyak 32 orang siswa. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran IPA, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA, dan peningkatan hasil pembelajaran IPA pada materi sifat dan perubahan wujud benda. Metode penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data yaitu tes, LKS, observasi, dan wawancara. Kesimpulan penelitian langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui kegiatan yang menggambarkan tujuh komponen kontekstual yang meliputi kontruktivis, menemukan, bertanya, masyarakat belajar (diskusi), pemodelan, refleksi, dan penilaian nyata. Aktivitas pembelajaran pada materi sifat dan perubahan wujud benda menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada siklus I kurang aktif, tetapi pada siklus II dan siklus III menjadi aktif. Hal tersebut karena kelemahan pada siklus I diperbaiki dan dipalikasikan pada siklus II dan III sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas pembelajaran siswa

dengan menerapakan pendekatan pembelajaran kontekstual terjadi

(4)

v

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

D. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran IPA tentang Sifat dan Perubahan Wujud Benda ... 17

(5)

vi

Ginanjar Kamil, 2013

A. Metode Penelitian ... 19

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 20

C. Desain Penelitian ... 20

D. Prosedur Penelitian ... 21

E. Instrumen Penelitian ... 23

F. Teknik Pengolahan Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

A. Hasil Penelitian ... 25

1. Siklus I ... 25

2. Siklus II ... 33

3. Siklus III ... 39

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(6)

vii

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 28

Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 29

Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 35

Tabel 4.5 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 36

Tabel 4.7 Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 42

(7)

viii

Ginanjar Kamil, 2013

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 28

Grafik 4.2 Nilai Hasil Belajar Kelompok Siklus I ... 30

Grafik 4.3 Nilai Hasil Belajar Individu Siklus I ... 31

Grafik 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 31

Grafik 4.5 Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 35

Grafik 4.6 Hasil Pembelajaran Secara Kelompok Siklus II ... 37

Grafik 4.7 Nilai Hasil Belajar Individu Siklus II ... 38

Grafik 4.8 Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 38

Grafik 4.9 Hasil Evaluasi Secara Kelompok Siklus III ... 42

Grafik 4.10 Nilai Hasil Belajar Kelompok Siklus III ... 44

Gambar 4.11 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ... 44

Grafik 4.13 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I, II, dan III ... 46

Grafik 4.14 Persentase Hasil Pembelajaran Secara Kelompok Siklus I, II, dan III ... 47

(8)

ix

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(9)

x

Ginanjar Kamil, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I

2. Lembar Kerja Siklus I

3. Lembar Evaluasi Siklus I

4. Lembar Observasi Siklus I

5. Lembar Wawancara Siklus I

6. Tabel 4.3 Hasil Belajar Individu I

7. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II

8. Lembar Kerja Siklus II

9. Lembar Evaluasi Siklus II

10.Lembar Observasi Siklus II

11.Lembar Wawancara Siklus II

12.Tabel 4.6 Hasil Belajar Individu II

13.Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus III

14.Lembar Kerja Siklus III

15.Lembar Evaluasi Siklus III

16.Lembar Observasi Siklus III

17.Lembar Wawancara Siklus III

18.Tabel 4.9 Hasil Belajar Individu III

19.Surat Keterangan Penunjukkan Pembimbing

(10)

1

BAB I

PANDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini pemerintah mengusahakan pendidikan mulai dari pendidikan

Taman Kanak-Kanak sampai perguruan tinggi untuk menjawab tujuan yang

tersurat pada Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa.

Tujuan pendidikan yang harus dicapai adalah tujuan yang berakar dari budaya

bangsa Indonesia dan sesuai dengan dasar negara seperti tercantum dalam

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I

pasal 1 ayat (2) disebutkan sebagai berikut.

Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945”. Pernyataan ini mengandung arti bahwa semua aspek yang terdapat dalam sistem pendidikan nasional akan mencerminkan aktivitas yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 dan berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia.

(KTSP SD/MI : 2006) Menjelaskan mata pelajaran IPA di SD menurut

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, berhubungan dengan

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan

IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prosfek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajannya

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu

peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam

sekitar.

Selanjutnya juga dikatakan bahwa "Penekanan Pembelajaran IPA di SD

(11)

2

Ginanjar Kamil, 2013

melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Hal ini perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap

lingkungan. Dengan konsep Salingtemas ( Sains, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat).

Untuk itu pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

(Scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai asfek penting kecakapan

hidup (life skill)

Tujuan utama pengajaran IPA adalah agar siswa memahami

konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki

keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar,

serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dengan lebih menyadari

kebesaran dan kekuasaan pencipta alam semesta (Hadiat, 1996).

Untuk itu guru hendaknya menciptakan pembelajaran yang mengacu

kearah pemecahan masalah aktual yang dihadapi siswa dalam kehidupan

sehari-hari. Agar proses belajar mengajar dapat menciptakan suasana yang dapat

menjadikan siswa sebagai subjek belajar yang berkembang secara dinamis kearah

positif. Maka diperlukan pemilihan metode yang tepat dan sesuai, yang dapat

menunjang keterampilan proses.

Pembelajaran IPA di SD Negeri Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung

Kabupaten Cianjur menunjukkan bahwa tindakan pembelajaran rata-rata skor tes

terbesar 63,75% sedangkan tingkat penguasaan tertinggi hanya sebesar 90% dan

tingkat penguasaan terendah sebesar 40% dan jika dilihat dari ketuntasaan belajar

siswa, dari 24 siswa, hanya 11 orang (45,63 %) yang tuntas belajar, dalam hal ini

ketuntasan belajar klasikal siswa dikatagorikan kurang.

Hal tersebut merupakan masalah yang perlu diperhatikan sebab dapat

berpengaruh negatif terhadap hasil yang dicapai siswa. Untuk itu, perlu adanya

peningkatan aktivitas dan kreativitas belajar siswa agar hasil belajar yang dicapai

(12)

3

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA adalah penerapan pendekatan

kontekstual.

Pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda yang disajikan tidak akan

tercapai apabila siswa mempunyai aktivitas belajar yang kurang baik sebab sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai. Pembelajaran sifat dan

perubahan wujud benda sebagai bagian dari materi pelajaran IPA akan

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran IPA yakni

mengembangkan pengetahuan alam untuk diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari, Dengan demikian, berbagai kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA

khususnya tentang sifat dan perubahan wujud benda benda harus diatasi oleh

guru, salah satunya adalah penggunaan pendekatan kontekstual. Melalui

penggunaan pendekatan ini dapat tercipta aktivitas belajar siswa yang tinggi yang

tercermin dalam mendengarkan guru pada saat pembelajaran berlangsung,

mengerti apa yang dijelaskan guru, dan tidak hanya duduk mendengarkan

penjelasan guru, tetapi bertanya atau menjawab pertanyan yang diajukan guru.

Dengan melihat hal tersebut di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga

hasil belajar siswa meningkat. Melalui Penelitian Tindakankan Kelas (PTK)

penulis mencoba untuk menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual

dalam proses pembelajaran IPA dengan pokok bahasan sifat dan perubahan

wujud benda. Adapun indikator keberhasilan yang akan dicapai melalui penelitian

ini yaitu kemampuan membangun pengetahuan sendiri, menemukan, bertanya,

bertukar pendapat, dan memperhatikan apa yang dijelaskan guru mengenai sifat

dan perubahan wujud benda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

(13)

4

Ginanjar Kamil, 2013

sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan pendekatan pembelajaran

Kontekstual?” Secara khusus rumusan masalah penelitian disajikan berikut ini.

1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran IPA pada materi sifat dan

perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas

IV Sekolah Dasar?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang sifat dan

perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas

IV Sekolah Dasar?

3. Bagaimana hasil belajar IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan

menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu kepada masalah yang menjadi pembahasan pada penelitian

ini maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui langlah-langkah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi sifat

dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di

kelas IV Sekolah Dasar.

2. Mengetahui aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang sifat dan

perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas

IV Sekolah Dasar.

3. Mengetahui hasil belajar IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan

menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, diharapkan adanya peningkatan proses pembelajaran

IPA di kelas IV SD setelah penerapan pendekatan pembelajaran Kontekstual

belajar baik bagi penulis, siswa, guru, maupun bagi sekolah. Adapun manfaat

(14)

5

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA.

b. Dapat menciptakan daya nalar siswa untuk berfikir kritis, kreatif, dan

aktif.

c. Dapat memberikan pengalaman yang bermakna, meningkatkan kualitas

proses dan hasil belajar peserta didik.

d. Dapat memberikan motivasi untuk mengoftimalkan kemampuan berfikir

dan mengembangkan potensi peserta didik.

2. Bagi Guru

a. Dapat mengetahui kelemahan peserta didik dalam pembelajaran IPA dan

mengetahui kelemahan guru dalam mengajar.

b. Dapat memberikan pengalaman sebagai bahan pertimbangan dalam

meningkatkan pembelajaran IPA.

c. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan guru dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran IPA

dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.

d. Mampu melahirkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan

tuntutan lingkungan.

e. Meningkatkan unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran yang

lebih efektif dan bermakna.

3. Bagi Peneliti

Mendapat temuan atau gambaran tentang pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD.

4. Bagi Sekolah

a. Dapat menerapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan penerapan

pendekatan pembelajaran kontekstual sebagai sumber belajar.

b. Dapat memberikan konstribusi yang positif dalam mengembangkan

(15)

6

Ginanjar Kamil, 2013 E. Penjelasan Istilah

Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah

penafsiran dalam pelaksanaan penelitian ini.

1. Pendekatan Kontekstual

Suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan

siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Aspek yang

diperhatkkan adalah membangun pengetahuan siswa, menemukan, bertanya,

bertukar pendapat (diskusi), dan memperhatikan guru pada saat melaksanakan

pemodelan.

2. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa merupakan kompetensi yang dimiliki siswa dalam bentuk

pengetahuan, sikap, dan keterampilan setelah mengikuti pembelajaran

mengenai sifat dan perubahan wujud benda.

3. Materi Pembelajaran Sifat dan Perubahan Wujud Benda

Sifat wujud benda antara lain, bentuknya tidak dapat berubah, mengalir

dari tempat tinggi ketempat yang lebih rendah serta menepati ruang.

Perubahan wujud benda antara lain, mencair/melebur, membeku,

menguap, mengembun, menyumblin, perubahan wujud benda di atas dapat

kembali ke wujud semula, faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda

adalah suhu.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang diajukan pada penelitian tindakan kelas ini yaitu jika

(16)

7

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mekarmulya pada

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (Classroom Action Research). Aqib (2007:12) mengemukakan bahwa

Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan mencermati suatu objek,

menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi

yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti. Selanjutnya Aqib (2011:3) mengemukakan sebagai berikut:

Di bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di klas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan dari kelas orang lain, yaitu dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan penelitian yang

mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan.

Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda yaitu sebagai praktisi

dan peneliti. Karena itu, PTK mempunyai karakteristik sebagaimana dikemukakan oleh Daryanto (2011:5) yaitu, “Masalah pada PTK muncul dari kesadaran pada diri guru, dilakukan melalui refleksi, dilakukan di dalam kelas,

bertujuan memperbaiki proses pembelajaran, dan bagian terpenting dari peningkatan profesionalisme guru.”

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penelitian tindakan kelas erat

kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar guru di dalam kelas. Melalui PTK,

guru dapat memecahkan permasalahan dan meningkatkan kualitas pembelajaran

di dalam kelas dengan mengujicobakan berbagai pendekatan, model

pembelajaran, atau teknik tertentu. Guru sebagai pengajar dapat memperbaiki

dengan berbagai masukan teman sejawat yang menjadi pengamat dan siswa

(18)

20

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SD Negeri Mekarmulya Desa Sukaratu

Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur. Jarak Sekolah dari Kantor Desa

Sukaratu kira-kira 2 km. Sedangkan dari Kecamatan Bojongpicung yaitu 5 km.

Jumlah ruang belajar yaitu 9 kelas yakni masing-masing satu ruangan untuk kelas

I s.d III, sedangkan untuk kelas IV s.d VI masing – masing 2 ruangan. Jumlah

guru sebanyak 19 orang dan 1 penjaga sekolah. Sekolah tersebut dipimpi oleh

seorang kepala sekolah bernama Nanay Najmudin,S.Pd.

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Mekarmulya. Subjek penelitian

adalah siswa kelas IV (empat) berjumlah 32 orang, terdiri atas 12 laki-laki dan 20

peremuan. Siswa kelas empat berumur rata-rata antara 8 tahun sampai 10 tahun.

Siswa kelas empat SDN Mekarmulya memiliki kecerdasan menengah dengan nilai

rata-rata kelas 7 untuk pelajaran IPA. Siswa kelas IV berasal dari keluarga

prasejahtera. Pendidikan orang tua siswa rata–rata hanya lulusan SD.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu

berbentuk siklus yang mengacu kepada model Kemmis dan Mc. Taggar (Aqib,

2007:22) yang meliputi atas 4 (empat) kegiatan yang dilakukan dalam siklus yang

berulang yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

pengumumpulan data, dan refleksi. Secara jelas, alur kegiatan penelitian ini

(19)

21

Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan beberapa kegiatan yaitu sebagai

berikut:

Refleksi Pengumpulan Pengamatan/

(20)

22

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Membuat rencana perencanaan pembelajaran (RPP) yang

disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual.

b. Membuat lembar observasi untuk melihat aktivitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV SD

Negeri Mekarmulya pada materi sifat dan perubahan wujud benda

dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

c. Membuat lembar pedoman wawancara untuk memperoleh informasi

tentang proses pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual

d. Membuat LKS untuk menuangkan permasalahan yang harus

dipecahkan siswa secara kelompok.

e. Membuat alat evaluasi belajar untuk dikerjakan secara individu

dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi

sumber daya alam.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedurnya

Pada tahap ini melaksanakan proses pembelajaran dengan

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada materi sifat benda.

Pelaksanaan tindakan kelas di kelas IV SD Negeri Mekarmulya.

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, penelitian tindakan

kelas ini dilakukan oleh guru sendiri/peneliti. Adapun dalam proses

observasi, guru bermitra dengan guru dengan bantuan beberapa alat

yang diperlukan.

b. Tahap Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

Pengamatan bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan

pembelajaran. Adapun hal-hal yang diamati adalah kegiatan guru dan

(21)

23

Ginanjar Kamil, 2013

pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran adalah teman

sejawat yang telah ditunjuk sebelumnya.

c. Tahap Refleksi

Tahap ini dilaksanakan dengan cara melaksanakan diskusi

dengan teman sejawat untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan

pembelajaran. Setelah diketahui kelemahan pembelajaran,

dilanjutkan penentuan alternatif pemecahannya kemudian menyusun

rancangan untuk tindakan selanjutnya.

D. Instrumen Penelitian

1. Teknik Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru

selama pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan

pendekatan kontekstual. Adapun observasi yang dilakukan adalah observasi

langsung, yakni observer mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas

siswa dan guru) selama proses pembelajaran sifat dan perubahan wujud benda

dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

2. Wawancara

Teknik wawancara adalah instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data melalui tanya jawab dengan observer tentang kelebihan dan

kelemahan penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA materi sifat

dan perubahan wujud benda.

3. Tes

Tes yang digunakan adalah tes formatif yakni tes yang dilaksanakan setiap

akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam

memahami sifat dan perubahan wujud benda dengan menerapkan pendekatan

(22)

24

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan yaitu

uraian dengan jenis tertulis.

E.Teknik Pengolahan Data

1. Analisis Data Hasil Tes

a. Nilai Akhir (NA)

(NxS) = hasil perkalian skor dengan frekuensi skor yang bersangkutan

2. Analisis Data Hasil Observasi

Data hasil observasi yang berupa aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran selanjutnya diolah menggunakan persentase tiap kategori. Adapun

pengolahan data tersebut dilakukan untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh

setiap observer dan menghitung rata-rata persentase, sebagai berikut.

(23)

25

Ginanjar Kamil, 2013

(24)

50

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan masalah mengenai pembelajaran sifat dan

perubahan wujud benda menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di

kelas IV SD Negeri Mekarmulya Bojongpicung Cianjur, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut.

1. Langkah-langkah pembelajaran tentang sifat dan perubahan wujud benda

dengan menerapkan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di kelas IV SD

Negeri Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Cianjur dilakukan melalui

kegiatan yang menggambarkan tujuh komponen kontekstual yang meliputi

kontruktivis, menemukan, bertanya, masyarakat belajar (diskusi), pemodelan,

refleksi, dan penilaian nyata.

2. Aktivitas pembelajaran pada materi sifat dan perubahan wujud benda

menggunakan pendekatan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada siklus I

kurang aktif, tetapi pada siklus II dan siklus III menjadi aktif. Hal tersebut

karena kelemahan pada siklus I diperbaiki dan dipalikasikan pada siklus II dan

III sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas pembelajaran siswa dengan

menerapakan pendekatan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual terjadi

peningkatan.

3. Hasil pembelajaran tentang sifat dan perubahan wujud benda dengan

menerapkan pendekatan kontekstual pada siklus I mencapai nilai rata-rata

65,11 atau kategori cukup, siklus II mencapai nilai rata 73,44 atau kategori

cukup, dan siklus III mencapai nilai rata-rata 80 atau kategori baik. Dengan

demikian, penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi sifat dan perubahan wujud benda di kelas IV SD Negeri

Mekarmulya.

(25)

51

Sehubungan dengan hal tersebut, maka disajikan saran-saran sebagai

masukan dalam mengembangkan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

1. Bagi Siswa

Dalam pelaksanaan pembelajaran menerapkan pendekatan kontekstual yang

berhasil, siswa hendaknya memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan

pembelajaran yang dijelaskan oleh guru agar dapat memahami materi yang

disajikan. Selain itu, hendaknya mengaplikasikan kegiatan pembelajaran ini

dalam aktivitas sehari-hari sehingga wawasan dan ilmu pengetahuan dapat

bertambah luas.

2. Bagi Guru

Dalam memilih pendekatan pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan

perkembangan peserta didik. Selain itu, pendekatan yang digunakan

hendaknya disesuaikan dengan metode yang tepat agar pembelajaran berjalan

lancar dan mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu, sebelum pelaksanaan

pembelajaran, guru hendaknya menyiapkan berbagai hal yang akan

dibutuhkan dalam pembelajaran yang akan diterapkan pada komponen

kontekstual agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan mencapai hasil

yang optimal.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan

pembelajaran IPA sekaligus pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan

(26)

53

Ginanjar Kamil, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2002), Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru Algensindo.

Aqib, Z. (2007) , Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, Yrama Widya.

Depdikbud. (2004), Pedoman Pebelajaran IPS-Geografi Secara Kontekstual, Bandung, Depdikbud.

Hamalik, O. (2005), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara.

Higlard, (1984), Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung, Rosdakarya.

Ibrahim, R. dan Syaodih, N. (2003), Perencanaan Pengajaran, Jakarta, Rineka Cipta.

Johnson, E.B. (2008), Contextual Teaching & Learning, Bandung, MLC.(terjemahan)

Nurhadi, dkk. (2004), Pembelajaran Kontekstual, Univeritas Negeri Malang, UM Press.

Poerwadarminta, W.J.S. (2006), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Purwanto, N. 2005, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Sagala, S. (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Sagala, S. (2006), Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung, Alfabeta.

Sanjaya, W. (2006), Strategi Pembelajaran Berbasis Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media.

Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ................................................
Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sosiologi: suatu pengantar.Yogyakarta.Raja Grafindo Persada.. Spradley, James

Persepsi karyawan terhadap pekerjaan dapat dilihat dari kebebasan karyawan mengambil keputusan sesuai kebutuhan, kepedulian pimpinan terhadap pekerjaan karyawaan, keseimbangan

[r]

Strategi untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan mendaki gunung sangatlah diperlukan melalui perencanaan yang matang dan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

Predictors: (Constant), Dana Alokasi Umum, Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah.. Dependent Variable:

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Model pembelajaran bahasa Indonesia yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara

Dengan asumsi setiap TKI yang ditempatkan membuka usaha, tingkat pengangguran di Sumatera Utara tahun 2008 berkurang sebesar 20,53%; usaha TKI Puma berperan

Perhitungan efisiensi menggunakan asumsi Variabel Return to scale (VRS) secara rata-rata pada asuransi syariah memberikan hasil perhitungan efisiensi sebesar 28,57 persen