• Tidak ada hasil yang ditemukan

sofia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "sofia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

“Prinsip Penghargaan

Terhadap Satuan Pemerintahan

Daerah yang Bersifat Istimewa

(2)

Pemerintahan Daerah di Indonesia

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan

(3)

Pengertian Otonomi Khusus

Selain otonomi daerah yang secara umum berlaku

bagi Pemerintah Daerah di Indonesia sebagaimana

ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004, juga terdapat beberapa paket Undang-undang

Otonomi Daerah Khusus (Otsus) bagi daerah dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(4)

Pembagian Daerah Otonomi Khusus

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. Negara mengakui dan

menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Yang dimaksud

satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat

khusus adalah daerah yang diberikan otonomi khusus. Daerah-daerah yang diberikan otonomi khusus ini

adalah

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;Provinsi Aceh;

(5)

Lanjutan. . .

Daerah-daerah yang memiliki status istimewa dan diberikan otonomi khusus selain diatur dengan Undang-Undang Pemerintahan Daerah diberlakukan pula ketentuan khusus yang diatur dalam undang-undang lain.

Bagi Provinsi DKI Jakarta diberlakukan UU Nomor 29 Tahun

2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Bagi Provinsi NAD diberlakukan UU Nomor 44 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; dan

Bagi Provinsi Papua dan Papua Barat diberlakukan UU Nomor

(6)

1.Pemerintahan DKI Jakarta

Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta (Provinsi DKI Jakarta) sebagai

satuan pemerintahan yang bersifat

khusus dalam kedudukannya

sebagai 

Ibu kota

 Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan sebagai

daerah otonom memiliki fungsi dan

peran yang penting dalam

(7)

2.Pemerintahan Aceh

Keistimewaan dan kekhususan daerah Aceh

diperbaharui dengan pemberikan Undang-undang

Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (LN 2006 No 62, TLN 4633). UU Pemerintahan Aceh

(UUPA) ini tidak terlepas dari Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka yang ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinki Finlandia. Subtansi dari MoU tersebut adalah suatu bentuk rekonsiliasi

(8)

3.Pemerintahan Papua

Bagi Provinsi Papua, Otonomi Khusus sebagaimana

diatur dalam UU Nomor 21 Tahun 2001 (Lembaran

Negara Tahun 2001 No. 135 dan Tambahan

Lembaran Negara No. 4151) terdiri dari 79 pasal

yang secara khusus mengatur

kewenangan-kewenangan Provinsi Papua dalam menjalankan

Otonomi Khusus. Seiring dengan pemekaran

(9)

4.Pemerintahan

Papua Barat

Pemberian Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua

dimaksudkan untuk mewujudkan keadilan, penegakan supremasi hukum, penghormatan terhadap HAM,

percepatan pembangunan ekonomi, peningkatan

kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua, dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan provinsi lain. Orang asli Papua (ras Melanesia) dan

penduduk Papua menjadi subjek utama yang akan membangun Papua.

Semangat penyelesaian masalah dan rekonsiliasi

diberikan menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masa lalu dengan tujuan memantapkan

(10)

Perbedaan Daerah Khusus dan Daerah Istimewa

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas

daerah-daerah provinsi. Negara mengakui dan

menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah

yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang

diatur dengan undang-undang. Yang dimaksud

satuan-satuan pemerintahan daerah istimewa adalah

Daerah Istimewa Aceh dan Daerah Istimewa

(11)

Lanjutan. . .

Daerah istimewa Yogyakarta belum memiliki Undang-undang yang mengatur ketentuan khusus sebagaimana

dimaksud.Pengakuan Keistimewaan Daerah Istimewa Aceh didasarkan pada perjalanan ketatanegaraan Republik

Indonesia yang menempatkan Aceh sebagai satuan

pemerintahan daerah yang bersifat istimewa dan khusus, terkait dengan kharakter khas sejarah perjuangan

masyarakat Aceh yang memiliki ketahanan dan daya juang tinggi.Ketahanan dan daya juang yang tinggi tersebut

bersumber dari pandangan hidup yang berlandaskan syari’at islamyang melahirkan budaya islam yang kuat sehingga Aceh menjadi salah satu daerah modal bagi perjuangan dalam merebut dan mempertahankan

(12)

Pengakuan keistimewaan Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Daerah Istimewa Surakarta

didasarkan pada hak asal usul kedua wilayah

sebagai penerus kerajaan Mataram, peranannya

dalam sejarah perjuangan nasional, serta balas jasa

Presiden Soekarno atas pengakuan raja-raja tersebut

yang menyatakan bahwa wilayah mereka adalah

(13)
(14)
(15)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana terakhir

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud oleh UUD 1945. Pemerintah Daerah

▪ Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai perangkat hukum yang mengatur pemerintahan daerah sesuai amanat UUD 1945, yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai perangkat hukum yang mengatur pemerintahan daerah sesuai amanat UUD 1945, yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik,” prinsip

Penyempurnaan sistem pemerintahan pasca amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 agar benar-benar memenuhi prinsip- prinsip dasar