ABSTRAK
PERANCANGAN DESAIN TIPOGRAFI PATRAKOMALA SEBAGAI CITY BRANDING KOTA BANDUNG
Oleh
Maria Katarina Yuliani NRP 1164100
Sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda, Kota Bandung juga dikenal sebagai Kota Kembang karena memiliki banyak pohon dan bunga yang membuat cuaca menjadi sejuk. Berdasarkan preliminary survey 86% masyarakat Kota Bandung mengakui julukan Kota Kembang di era tahun 2000an ini kurang sesuai dengan keadaan kota karena jarang ditemukan bunga di sekitar Kota Bandung. Bahkan masyarakat juga tidak mengetahui bahwa sebenarnya Kota Bandung telah memilih bunga Patrakomala sebagai ikon identitas kota pada Hari Lingkungan Hidup tahun 1998.
Tujuan perancangan ini yaitu untuk mengenalkan bunga Patrakomala sebagai identitas Bandung Kota Kembang melalui tipografi yang diaplikasikan sebagai elemen city branding Kota Bandung. Sedangkan manfaatnya agar ikon dan image Bandung Kota Kembang yang sudah ada tetap terjaga secara positif di mata masyarakat dalam kota maupun luar kota. Perancangan ini menggunakan konsep komunikasi searah yang informatif dan dekoratif agar menarik target market yaitu anak muda kalangan menengah yang bangga sebagai warga Kota Bandung. Tipografi yang akan dirancang terinspirasi dari Bunga Patrakomala dan menggunakan gaya visual Art Deco. Sedangkan media yang digunakan berupa souvenir, booklet, poster dan infographic yang dipasang sebagai environmental graphic pada berbagai fasilitas kota dan media sosial. Melalui perancangan ini diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengingat dan mengenali identitas Bandung Kota Kembang.
ABSTRACT
PATRAKOMALA TYPOGRAPHY DESIGN AS CITY BRANDING FOR BANDUNG CITY
Submitted by Maria Katarina Yuliani
NRP 1164100
Since the Dutch Colonization, Bandung is known as the flower city due to its numerous trees and flowers that make the weather cool. Preliminary survey has it that 86% of people living in Bandung approves of the fact that in the year of 2000s is not like the way it should have been due to the numerous of trees being toppled down. Just a few people in Bandung know that the city has chosen Patrakomala Flower as the icon of the city on the Living Environment Day in 1998.
The purpose of this design thus is to introduce Patrakomala Flower as the identity of Bandung through the typography that applied as an city branding element of Bandung city. As for the benefit, this design is to keep both the icon and the positive image of Bandung city among the locals and the outsiders.
This design makes use of a one-way communicative concept which is informative and decorative for the market targets, the youth of middle class who is proud of being the citizens of Bandung. The typography design is inspired from Patrakomala Flower and Art Deco as the visual style. Media used are souvenirs, booklet, posters and infographic attached to the facilities of the city and social media as environmental graphics. Through this Patrakomala Typography Design, people of Bandung are expected to easily remember and be aware of the identity of Bandung as the flower city.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.4.1 Observasi ... 3
2.1.3 Hubungan City Branding dengan Environmental Graphic ... 10
2.2 Tipografi ... 11
2.2.1 Font ... 12
2.2.2 Legibility ... 12
2.2.4 Tipografi sebagai Elemen City Branding ... 16
3.1.2.1 Penetapan Flora Identitas Daerah ... 21
3.1.2.2 Flora Ikon Kota Bandung ... 22
3.1.2.3 Bunga Patrakomala ... 23
3.1.3 Observasi terhadap keberadaan Bunga Patrakomala di Kota Bandung 24 3.1.4 Wawancara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bandung ... 26
3.1.5 Wawancara Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung ... 28
3.1.6 Kuesioner ... 29
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 45
3.2.1 Analisis SWOT Tipografi Patrakomala ... 46
3.2.2 STP ... 47
4.4.2 Tipografi Patrakomala ... 59
4.4.4 Infographic ... 64
4.4.5 Street Installation ... 66
4.4.6 Website ... 68
4.4.7 Media Sosial ... 69
4.4.8 Booklet ... 70
4.4.9 Souvenir ... 73
BAB V PENUTUP ... 75
5.1 Simpulan ... 75
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Huruf ... 13
Gambar 2.2 Kemiripan dan Keseragaman Anatomi Huruf ... 15
Gambar 2.3 Salah satu bangunan Art Deco di Bandung, Hotel Savoy Homann 17 Gambar 3.1 Logo Pemerintah Kota Bandung ... 19
Gambar 3.2 Caesalpinia pulcherrima ... 23
Gambar 3.3 Stilasi Bunga Patrakomala pada Tugu Bandung Lautan Api ... 25
Gambar 3.4 Logo 200 tahun Bandung ... 26
Gambar 3.5 Logo City of Kelowna ... 35
Gambar 3.6 Aplikasi logo pada atribut kota ... 36
Gambar 3.7 Logo dan Aplikasinya pada City Branding Brampton Flower City 37 Gambar 3.8 Variasi Logo Kiev ... 38
Gambar 3.9 Aplikasi Logo pada Environmental Graphic ... 39
Gambar 3.10 Aplikasi pada media elektronik ... 40
Gambar 3.11 Gimmick sebagai Brand Awareness ... 40
Gambar 3.17 Tipografi menggunakan Elemen Sekunder ... 43
Gambar 3.18 Poster Teatro alla Scala untuk tiga grup target market ... 44
Gambar 3.19 Media Aplikasi Branding ... 44
Gambar 4.1 Moodboard Elemen Dekoratif Flora Art Deco ... 51
Gambar 4.2 Moodboard Bentuk Gaya Visual Art Deco ... 52
Gambar 4.3 Palette Warna ... 53
Gambar 4.4 Timeline Sosialisasi Patrakomala, Si Cantik Ikon Bandung ... 54
Gambar 4.5 Elemen Dekoratif Patrakomala ... 59
Gambar 4.6 Elemen Tipografi Patrakomala ... 60
Gambar 4.8 Alfabet dan tanda baca Tipografi Patrakomala ... 61
Gambar 4.9 Visual Awareness dan Informing pada Street Banner ... 62
Gambar 4.10 Aplikasi Street Banner di Kota Bandung ... 63
Gambar 4.11 Infographic ... 64
Gambar 4.12 Detail Infographic Patrakomala (1) ... 64
Gambar 4.13 Detail Infographic Patrakomala (2) ... 65
Gambar 4.14 Aplikasi Infographic di Jalan Asia Afrika ... 66
Gambar 4.15 Visual Street Installation potongan Infographic ... 66
Gambar 4.16 Motif Dekoratif Patrakomala ... 67
Gambar 4.17 Street Installation di Jalan Asia Afrika, Bandung ... 67
Gambar 4.18 Website resmi Bandung www.bandung.go.id/patrakomala ... 68
Gambar 4.19 Instagram dan Facebook Ridwan Kamil ... 69
Gambar 4.20 Twitter Ridwan Kamil ... 70
Gambar 4.21 Booklet bagian Cover ... 70
Gambar 4.22 Booklet halaman 1-13 ... 71
Gambar 4.23 Booklet halaman 14-24 ... 72
Gambar 4.24 Tote Bag Patrakomala ... 73
Gambar 4.25 Tumbler Patrakomala ... 73
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skema Perancangan ... 5
Tabel 2.1 City Image Communication ... 8 Tabel 3.1 Target Market berdasarkan Hasil Kuesioner ... 29
Tabel 3.2 Hasil Kuesioner tentang pendapat masyarakat mengenai image Bandung Kota Kembang yang sudah mulai memudar ... 30
Tabel 3.3 Hasil Kuesioner tentang pengetahuan masyarakat akan Ikon
Flora Kota Bandung ... 31
Tabel 3.4 Hasil Kuesioner tentang pengetahuan masyarakat akan Bunga
Patrakomala (foto) ... 32
Tabel 3.5 Hasil Kuesioner tentang rasa bangga sebagai warga Kota
Bandung ... 33
Tabel 3.6 Hasil Kuesioner tentang ketertarikan responden terhadap
Tipografi ... 34
Tabel 3.7 Hasil Kuesioner tentang ketertarikan dan perhatian responden
Terhadap environmental graphic di tempat umum ... 34 Tabel 4.1 Budgeting Fee Design Sosialisasi Ikon Bandung ... 57 Tabel 4.2 Budgeting Produksi Media Sosialisasi Ikon Bandung ... 58
Universitar Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kota Bandung merupakan kota yang memiliki beragam keindahan dan kenyamanan.
Oleh karena itu, Kota Bandung memiliki banyak julukan seperti The Capital City of
Asia Afrika, Parijs van Java, Kota Art Deco, Kota Kuliner dan banyak julukan
lainnya. Sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda, Kota Bandung juga dikenal
sebagai Kota Kembang karena memiliki banyak pohon dan bunga yang membuat
cuaca menjadi sejuk.
Menurut Haryoto Kunto (1984 : 50) dalam bukunya yang berjudul ‘Wajah Bandoeng
Tempo Doeloe’, sebutan Bandung Kota Kembang ini sebenarnya memiliki dua arti
yaitu kembang dayang (wanita remang-remang) dan kembang sebagai bunga. Namun
tentu saja pemerintah lebih mengangkat arti Kota Kembang dalam arti sebenarnya
agar citra Kota Bandung dikenal dengan baik bukan dari hal yang negatif.
Berdasarkan preliminary survey sebagian besar masyarakat Kota Bandung mengakui
julukan Kota Kembang di era tahun 2000an ini kurang sesuai dengan keadaan kota
karena jarang ditemukan bunga di sekitar Kota Bandung. Bahkan masyarakat juga
tidak mengetahui bahwa sebenarnya Kota Bandung memiliki ikon flora Bunga
Patrakomala sebagai identitas kota terutama sebagai Kota Kembang.
Dalam Keputusan Departemen Dalam Negeri nomor 48 tahun 1989, pemerintah
menetapkan bahwa setiap provinsi di Indonesia harus memiliki flora dan fauna
sebagai ikonnya (www.kemendagri.go.id/). Pada tahun 1996 Menteri Dalam Negeri
mengeluarkan instruksi tentang Pedoman Penetapan Flora dan Fauna Identitas
Daerah Tingkat II dan Kotamadya. Instruksi penetapan tersebut dimaksudkan
sebagai upaya pengenalan suatu daerah agar dapat menjadi ciri khas serta daya tarik
Hidup tahun 1998 pemerintah Kota Bandung menetapkan bunga Patrakomala
sebagai ikon flora identitas daerahnya.
Begitu pentingnya Patrakomala sebagai sebuah ikon, maka Paguyuban Pelestarian
Budaya Bandung (Bandung Heritage) bekerja sama dengan American Express
(AMEX) Bank Foundation mendirikan tugu ‘Bandung Lautan Api Heritage Trail’
yang berhiaskan stilasi bunga patrakomala. Selain itu Bunga Patrakomala juga
digunakan sebagai tema parade kendaraan hias dalam acara “Bandung Caang
Festival” dalam rangka perayaan Hari Jadi Kota Bandung ke-204 tahun 2014. Pada
tahun 2014 juga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung juga mengadakan
sayembara batik khas Bandung dengan mengambil tema bunga Patrakomala dan
burung Cangkurileung sebagai ikon Bandung.
Ditinjau dari segi DKV, suatu ikon atau identitas merupakan dasar dari proses
branding yang digunakan untuk memberikan suatu pembeda antara satu tempat
dengan tempat lainnya. Kota Bandung memiliki city branding sebagai Kota
Kembang. Namun ikon flora Bunga Patrakomala kurang dikenal oleh masyarakat.
Bahkan sebagian masyarakat keliru dan lebih mengenal bunga Kembang Sepatu.
Padahal ikon tersebut bertujuan untuk membentuk citra yang positif dan
mendapatkan kehormatan sebagai sebuah Kota Kembang.
Terdapat tiga konsep utama terkait dengan brand, yaitu: identitas, citra, dan
komunikasi (Moilanen & Rainisto, 2009). Sebuah ikon/identitas kota bertujuan untuk
membentuk citra yang positif dan sebagai ciri khas/daya tarik dari sebuah kota.
Namun sebuah kota yang sudah memiliki identitas, tanpa komunikasi yang baik tidak
akan memiliki citra yang baik pula. Kelancaran dan keberhasilan sebuah aktivitas
komunikasi ditentukan oleh perangkat yang menjembatani antara si pengirim dan
penerima pesan. Bahasa tulis (tipografi) merupakan perangkat komunikasi yang
Universitar Kristen Maranatha 3 yang juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra/kesan secara visual
(Sihombing, 2001).
Selain itu, tipografi juga dapat memberikan rasa keterikatan yang kuat pada
nilai-nilai kebudayaan dan tradisional suatu daerah. Contohnya aksara Sunda memiliki
bentuk fleksibel dan cara pengucapannya yang unik seperti sebuah lagu, yang sangat
merepresentasikan budaya orang Sunda. Selain sebagai perangkat komunikasi yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tipografi juga dapat menjadi media yang
mencerminkan identitas sebuah daerah.
Oleh karena itu, tipografi merupakan elemen city branding yang tepat dan efektif
untuk menyampaikan pesan kepada target market. Dalam hal ini, tipografi digunakan
untuk mensosialiasikan Bunga Patrakomala sebagai identitas kota agar citra Bandung
Kota Kembang yang sudah ada tidak memudar di mata masyarakat dalam kota
maupun luar kota.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, adapun permasalahan yang
ditemukan sebagai berikut.
• Bagaimana merancang dan mengaplikasikan tipografi yang tepat dan efektif
untuk mengenalkan bunga Patrakomala sebagai identitas Bandung Kota
Kembang?
Ruang lingkup permasalahan yang akan dikerjakan yaitu mengenai ikon flora Kota
Bandung, Bunga Patrakomala, tipografi dengan gaya visual Art Deco yang
diaplikasikan pada environmental graphic sebagai elemen city branding pada
1.3Tujuan Perancangan
• Merancang dan mengaplikasikan tipografi yang tepat dan efektif untuk
mengenalkan bunga Patrakomala sebagai identitas Bandung Kota Kembang
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1.4.1 Observasi
Observasi aktif dengan mengamati keberadaan bunga Patrakomala di sepanjang jalan
dan taman di Kota Bandung serta penggunaan bunga tersebut sebagai ikon Kota
Bandung pada sepuluh monumen Bandung Lautan Api. Observasi juga dilakukan
dengan melakukan studi banding karya sejenis tentang penggunaan flora dan
tipografi sebagai ikon sebuah kota.
1.4.2 Wawancara
Wawancara ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bandung, Dinas Pertamanan dan
Pemakaman Bandung, serta Kebun Pembibitan di Cibeunying untuk mendapatkan
informasi tentang sejarah, keberadaan, dan keadaan flora ikon Kota Bandung.
Wawancara juga dilakukan kepada sebagian masyarakat Kota Bandung tentang
pengetahuan dan pendapat mereka akan bunga Patrakomala sebagai ikon.
1.4.3 Studi Literatur
Studi pustaka dilakukan dari buku-buku, majalah, serta e-book tentang city branding,
tipografi, Art Deco, environmental graphic, peraturan pemerintah dan keputusan
Menteri Dalam Negeri tentang penetapan identitas daerah, dan bunga Patrakomala.
Untuk membantu perancangan penyelesaian masalah penulis juga melakukan studi
melalui beberapa website yang terpercaya keakuratannya.
1.4.4 Kuesioner
Untuk mendapatkan pendapat dari masyarakat Kota Bandung, penulis menyebarkan
kuesioner melalui berbagai media sosial. Kuesioner yang disebarkan kepada 200
Universitar Kristen Maranatha 5 yang berupa pilihan dan pendapat disertai beberapa gambar yang kemudian hasilnya
diolah dan dianalisa sebagai input dalam penelitian dan perancangan ini.
1.5Skema Perancangan
Tabel 1.1 Skema Perancangan
LATAR BELAKANG MASALAH
Kota Bandung dikenal sebagai Kota Kembang dan memiliki ikon flora yaitu bunga Patrakomala. Namun bunga tersebut kurang dieksplorasi dan dikenal oleh masyarakat Kota Bandung. Padahal suatu ikon atau identitas penting untuk memberikan difernsiasi berupa ciri khas / daya tarik dan
membentuk citra yang positif pada suatu kota.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana merancang dan mengaplikasikan tipografi yang tepat dan efektif untuk mengenalkan bunga Patrakomala sebagai identitas Bandung Kota Kembang?
JENIS DATA
Observasi aktif, Wawancara, Studi Pustaka (Buku Literatur, Majalah, Internet), dan Kuesioner
TEORI
Teori City Branding, Environmental Graphic, Tipografi, dan Art Deco.
KONSEP
Mengeksplorasi Bunga Patrakomala sebagai tipografi malalui elemen city branding dengan menggunakan gaya visual Art Deco
PERANCANGAN MEDIA
Tipografi beserta elemen grafis diaplikasikan pada media environmental graphic sebagai city branding Bandung Kota Kembang.
TUJUAN PERANCANGAN
Mengenalkan bunga Patrakomala sebagai identitas Bandung Kota Kembang
TUJUAN AKHIR
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Literatur
Benton, Charlottte dan Tim Benton. 2003. Art Deco : 1910 – 1930. London : V&A
Publications.
Carter, Rob; Ben Day dan Philip Meggs. 2007. Typographic Design : Form and
Communication. Fourth edition. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
Gelder, Sisco Van dan Malcolm Allan. 2006. City Branding : How Cities Compete in
the 21st Century. Amsterdam : Placebrands.
Hassani, Hossein Mohammad. 2014. Global Competition Needs Smart Solutions,
Urban Design Elements on City Branding. Iran : Shahid Beheshti
University.
Hillier, Bevis. 1968. Art Deco of The 20s and 30s. London : Studio Vista.
Jury, David. 2006. What is Typography. Singapore : RotoVision SA.
Kavaratzis, Michalis. 2004. “From City Marketing to City Branding : Towards a
Theoritical Framework for Developing City Brands”. Henry Stewart
Publications. Netherland, 30 Juni : 61-69.
Kunto, Haryoto. 1984. Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung : PT Granesia.
Madanipour, Ali. 1997. Ambiguities of Urban Design. London: Architectural Press.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. 1989. Pedoman Penetapan Flora dan
Universitar Kristen Maranatha 78 Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. 1996. Pedoman Penetapan Flora dan
Fauna Identitas Daerah Tingkat II dan Kotamadya. Jakarta : Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia.
Samara, Timothy. 2004. Typography Workbook. London : Rockport Publishers.
Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Vela, Jordi de San Eugenio. 2013. “The Relationship Between Place Branding and
Environmental Communication: The Symbolic Management of Places
Through The Use of Brands”. Macmillan Publisher Ltd.. Spain, Barcelona,
7 Agustus : 256-259.
Sumber dari Media Online
Brampton Flower City. 2006. “Corporate Identity”. (Online).
(http://www.brampton.ca/en/City-Hall/Pages/Corporate-identity.aspx,
diakses 20 Februari 2015).
City of Kelowna. 2009. “About The City of Kelowna”. (Online).
(http://www.kelowna.ca/, diakses 20 Februari 2015).
DM ID. 2011. “Myanmar Tourism Federation”. (Online).
(http://www.dmidgroup.com/our-work/myanmar-tourism-federation,
diakses 27 Februari 2015).
DM ID. 2013. “Myanmar : Let The Journey Begin”. (Online).
(http://www.myanmarbranding.com/showreel.html, diakses 27 Februari
Kamah, Wahyudi. 29 September 2014. “Bandung’s Parisian Influence Seen in Art
Deco Style”. The Jakarta Globe. (Online).
(http://thejakartaglobe.beritasatu.com/features/bandungs-parisian-influence-seen-art-deco-style/, diakses 3 Maret 2015).
Kiev Info. 2003. Kiev, Ukraine. (Online). (http://www.kiev.info/about/general.htm,
diakses 27 Februari 2015).
Konovalov, Victor. 2012. “The City of Kyiv Identity”. (Online).
(https://www.behance.net/gallery/525928/The-City-of-Kyiv-Identity,
diakses 27 Februari 2015).
Missouri Botanical Garden. “Caesalpinia pulcherrima”. (Online).
(http://www.missouribotanicalgarden.org/PlantFinder/PlantFinderDetails.as
px?kempercode=e498, diakses 26 Februari 2015).
National Park Board Singapore. 2013. “Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw.”. (Online).
Singapore Government.
(https://florafaunaweb.nparks.gov.sg/Special-Pages/plant-detail.aspx?id=1740, diakses 26 Februari 2015).
Plantamor. 2012. “Kembang Merak”. (Online). Plantamor.
(http://www.plantamor.com/index.php?plant=238, diakses 26 Februari
2015).
Satria, Agra. 2014. “Teatro alla Scala”. (Online).
(http://agrasatria.com/Teatro-alla-Scala, diakses 27 Februari 2015).
Sutarjan, Dadang. 3 April 2011. “Cantik Bunganya, ‘Cantik’ Khasiatnya”. (Online).
Pikiran Rakyat. (http://www.pikiran-rakyat.com/node/140306, diakses 26