• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. INTI (PERSERO) BANDUNG : Studi pada Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. INTI (PERSERO) BANDUNG : Studi pada Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia."

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

261/UN40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. INTI (PERSERO) BANDUNG

(Studi pada Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh Sri Novi Agustini

0901836

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN INDONESIA DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PT. INTI (PERSERO) BANDUNG

(Studi pada Karyawan Divisi

Manajemen Sumber Daya Manusia)

Oleh Sri Novi Agustini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Sri Novi Agustini 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT.INTI (PERSERO) BANDUNG

(Studi pada Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia) SRI NOVI AGUSTINI

0901836

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd Rofi Rofaida,SP, M.Si NIP. 19510518 197803 1 001 NIP. 19730205 200501 2 002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Manajemen

(4)

ABSTRAK

Sri Novi Agustini (0901836), “Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan PT.INTI (Persero) Bandung (Studi pada Karyawan Divisi Manajemen

Sumber Daya Manusia)”, dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd., dan Rofi Rofaida, SP . M.Si.

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut ditandai dengan tidak tercapainya target program kerja berdasarkan SKU (sasaran kerja unit) dan menurunnya kinerja karyawan yang dilihat berdasarkan SKI (sasaran kerja individu). Fenomena tersebut harus segera ditanggulangi agar tidak mengganggu pada proses pencapaian tujuan perusahaan. Motivasi dijadikan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga tujuan perusahaan pun dapat tercapai.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran motivasi dan produktivitas kerja karyawan. Serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung.

Variabel yang diteliti terdiri dari variabel bebas yaitu motivasi dan variabel terikat produktivitas kerja karyawan. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan pada divisi manajemen sumber daya manusia PT.INTI (Persero) Bandung. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif dengan metode explanatory survey, dengan sampel sebanyak 42 orang responden. Teknik analisa data yang digunakan yaitu koefisien korelasi pearson product moment dan analisis regresi sederhana. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t-test untuk melihat pengaruh secara parsial.

Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi dan produktivitas kerja karyawan berada pada kategori sedang. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,787 yang artinya terdapat korelasi yang kuat antara motivasi dengan produktivitas kerja karyawan. Hasil perhitungan analisis regresi sederhana didapat persamaan Y= 14,812 + 0,726X dan R-square = 61,9% yang artinya pengaruh motivasi terhadap produktivitas karyawan sebesar 61,9% sedangkan sisanya sebesar 38,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis .

Hal ini menunjukan bahwa PT.INTI (Persero) Bandung terutama pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia perlu mengoptimalkan motivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, karena motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.

(5)

ABSTRACT

Sri Novi Agustini (0901836), “The Influence of Motivation towards Employee’s Productivity PT. INTI (Persero) Bandung (Study at Human Resources Management division ), under the guidance of Prof. Dr. H. Nanang Fattah,M.Pd, and Rofi Rofaida, SP.M.Sc.

The background of this research was about the low productivity of employees. It was characterized by failure to achieve targets and work programs based SKU and seen declining performance of employees based on SKI. these phenomenon should be handled so as not to disturb the process of achieving corporate goals.motivation as one of the efforts to improve the productivity of employee to the company’s goal would be achieved.

The purpose of this research is to determine how the image motivation and employee productivity. And to investigate how the effect of motivation on employee productivity in the Human Resources Management division on PT.INTI (Persero) Bandung.

The variables studied consisted of independent variables, namely motivation and the dependent variabel is employee productivity. Subjects in this study are employees of the human resources management divison on PT.INTI (Persero) Bandung. The type of this research was descriptive and verivication research which implements the method of explanatory survey, with a sample of 42 respondents. Data analysis technique used is the product moment correlation coefficient and simple regression analysis. Hypothesis testing is used to test t-test to see the effect partially.

The result showed that motivation and employee productivity in middle categories. The result of correlation calculation is 0,787, which indicates high correlation between motivastion and employee productivity. Result from the calculation of simple regression analysis shows equation, that is Y = 14,812 + 0,726X and R-square = 61,9% which means the impact of motivation towards employee productivity is 61,9%, while the remaining 38,1% is influenced by orther factors that were not studied by the authors.

It means that PT.INTI (Persero) Bandung especially in human resources division has to take more attention for motivation to increase employee productivity, because motivation has a significant influence to the employee productivity.

(6)

ABSTRACT ……… ii

KATA PENGANTAR ……… iii

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… xii

DAFTAR GAMBAR ………... xv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………...……… 1

1.2 Identifikasi Masalah……….. 13

1.3 Rumusan Masalah ………... 15

1.4 Tujuan Penelitian ………... 16

1.5 Kegunaan Penelitian ………... 16

BAB II TINJAUAN, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ………... 18

2.1.1 Konsep Produktivitas ………... 18

2.1.1.1 Pengertian Produktivitas ………...….………... 18

2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas ……… 20

2.1.1.3 Indikator Produktivitas Kerja ………...……… 26

2.1.1.4 Pengukuran Produktivitas Kerja……… 29

2.1.1.5 Manfaat Pengukuran Produktivias …………...……… 32

2.1.2 Konsep Motivasi ……….. 34

2.1.2.1 Pengertian Motivasi …… ……… 34

2.1.2.2 Tujuan Motivasi ………..……… 35

(7)

2.1.2.6 Proses Motivasi ………..……… 47

2.1.3 Pengaruh Motivasi Terhadap Produkivitas Kerja ……….…... 48

2.1.4 Penelitian-penelitian Terdahulu ………. 50

2.2 Kerangka Pemikiran ……….. 51

2.3 Hipotesis ………... 57

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ……… 58

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ………. 58

3.2.1 Metode Penelitian ……….. 58

3.2.2 Desain Penelitian ……… 59

3.3 Operasional Variabel ……….. 60

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ………... 65

3.4.1 Sumber Data ……….. 65

3.4.2 Teknik Pengumpulan data ………. 67 3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ……… 68

3.5.1 Populasi ………... 68

3.5.2 Sampel ………. 69

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ……… 69

3.6 Pengujian Instrument ………. 70

3.6.1 Pengujian Validitas ……… 70

3.6.2 Pengujian Reliabilitas ……… 72

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ……….. 74

3.7.1 Menentukan Nilai Angket ………. 74

3.7.2 Method of Successive Interval (MSI) ……… 77

(8)

3.8 Uji Hipotesis ……… 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……… 84

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ………. 84

4.1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ………. 90

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ……… 91

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ………. 93

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………... 93

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……….. 94

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ………….. 95

4.1.2.4 Karaktreristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ………… 96

4.1.3 Pengukuran Produktivitas Kerja Variabel Y ………. 97

4.1.4 Gambaran Produktivitas Kerja Karyawan (Variabel Y) ……… 99

4.1.4.1 Tanggapan Responden Pada Ciri-ciri Pegawai yang Produktif ……….. 100

4.1.5 Pengukuran Motivasi Variabel X ……… 117

4.1.6 Gambaran Motivasi (Variabel X) ……… 120

4.1.6.1 Tanggapan Responden Pada Subvariabel Kebutuhan Berprestasi ……….…... 121

4.1.6.2 Tanggapan Responden Pada Subvariabel Kebutuhan Berafiliasi …... 128

4.1.6.3 Tanggapan Responden Pada Subvariabel Kebutuhan Berkuasa …... 133

4.1.7 Hasil Pengujian Statistik ………... 140

4.1.7.1 Koefisien Korelasi ………... 140

(9)

4.2.1 Gambaran Motivasi Karyawan Divisi MSDM PT.INTI (Persero)

Bandung ……… 144

4.2.2 Gambaran Produktivitas Kerja Karyawan Divisi MSDM PT.INTI

(Persero) Bandung …………. ……….. 151

4.2.3 Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Divisi

MSDM PT.INTI (Persero) Bandung ………. 153

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ……… . 156

5.2 Saran ……… 157

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Tabel 2.1 Faktor-faktor Penentu Produktivitas Sumber Daya Manusia ……… 21

Tabel 2.2 Model Teori Dua Faktor ……… 40

Tabel 2.3 Penelitian-penelitian Terdahulu Berkaitan dengan Variabel dan Masalah Penelitian ……….. 50

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi ……….. 61

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja………. 63

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data ………. 67

Tabel 3.4 Rekapitulasi Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung ……… 69

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi (X) ………. 71

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Produktivitas Kerja (Y) ……… 71

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi dan Produktivitas Kerja ……… 73

Tabel 3.8 Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data ……… 75

Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ………. 81

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 93

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………..….. 94

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ………..….. 95

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ……….….. 96

Tabel 4.5 Tingkat Frekuensi Tindakan yang Konstruktif ………. …. 101

Tabel 4.6 Tingkat Frekuensi Meningkatkan Kualitas Pekerjaan ………. ….. 102

Tabel 4.7 Tingkat Keyakinan pada Kemampuan yang Dimiliki dalam Melakukan Pekerjaan ………... 103

Tabel 4.8 Tingkat Frekuensi untuk Meningkatkan Kemampuan yang Dimiliki ……… 104

Tabel 4.9 Tingkat Tanggung Jawab Karyawan untuk Melaksanakan Pekerjaan …….. 105

Tabel 4.10 Tingkat Kemampuan Bertanggung Jawab terhadap Hasil Pekerjaan ……… 106

(11)

Tabel 4.14 Tingkat Untuk Menjadi Lebih Baik Setiap Harinya ……….. .. 110

Tabel 4.15 Tingkat Kemampuan Mengatasi Masalah Dalam Pekerjaan ……… 111

Tabel 4.16 Tingkat Kemampuan Beradaptasi Terhadap Kemajuan Teknologi ………. 112

Tabel 4.17 Tingkat Frekuensi Mencari Pemikiran Baru Dalam Melakukan Pekerjaan ………. . 113

Tabel 4.18 Tingkat Frekuensi Mencari Berbagai Cara Penyelesaian Pekerjaan yang Lebih baik ………. 114

Tabel 4.19 Tingkat Untuk Menggunakan Potensi yang Dimiliki Untuk Hasil Kerja yang Terbaik ……… 115

Tabel 4.20 Tabel Rekapitulasi Skor Variabel Produktivitas Kerja ……… 116

Tabel 4.21 Tingkat Keinginan Untuk Mencapai Keberhasilan Dalam Bekerja …….... 121

Tabel 4.22 Tingkat Keinginan Untuk Unggul ……….. 122

Tabel 4.23 Tingkat Keinginan Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Tepat Waktu …….. 123

Tabel 4.24 Tingkat Keinginan Melebihi Target Kerja yang Telah Ditetapkan ………. 124

Tabel 4.25 Tingkat Keinginan Untuk Menunjukan Prestasi Kerja yang Baik ……….. 125

Tabel 4.26 Tingkat Keinginan Mencapai Target Kerja Maksimal ……… 127

Tabel 4.27 Tingkat Keinginan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Cara yang Lebih Inovatif ……….. 127

Tabel 4.28 Tingkat Keinginan Mempererat Hubungan Dengan Rekan Kerja ……….. 129

Tabel 4.29 Tingkat Keinginan Untuk Bekerjasama Dengan Rekan Kerja ……… 130

Tabel 4.30 Tingkat Keinginan Untuk Dipercaya Oleh Rekan Kerja ………. ... . 131

Tabel 4.31 Tingkat Keinginan Untuk Dipercaya Oleh Atasan ………... 131

Tabel 4.32 Tingkat Keinginan Untuk Membantu Rekan Kerja ……… 133

Tabel 4.33 Tingkat Keinginan Untuk Mendapatkan Promosi Jabatan …………... 134

(12)

Tabel 4.37 Tabel Rekapitulasi Skor Variabel Motivasi ………... 138

Tabel 4.38 Output Korelasi ……….. 140

Tabel 4.39 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ………... 141

Tabel 4.40 Output Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja ………. 142

Tabel 4.41 Output Koefisien Regresi ………... 142

(13)

(Sasaran Kerja Unit ) Divisi MSDM ………. ………. 4

Gambar 1.2 Presentase Sasaran Kerja Individual SKI (Sasaran Kerja Individu) Karyawan Divisi MSDM ……….. 6

Gambar 1.3 Presentase Kehadiran Karyawan Divisi MSDM PT.INTI (Persero) Bandung Pertriwulan Tahun 2011-2012 ……… 8

Gambar 1.4 Presentase Jumlah Keterlambatan Karyawan Divisi MSDM PT.INTI (Persero) Bandung Pertriwulan Tahun 2011-2012 ………. 9

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan dari Maslow ………. 37

Gambar 2.2 Proses Motivasi ……… 48

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran……….. ………. 56

Gambar 2.4 Paradigma Penelitian ……….. 57

Gambar 3.1 Garis Kontinum Variabel X dan Y ………. 77

Gambar 4.1 Daerah Kontinum Variabel Y ………. 99

(14)

Lampiran 1 Administratif

Lampiran 2 Kuesioner Pra Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Manual

Lampiran 5 Output Validitas dan Reliabilitas SPSS

Lampiran 6 Data Ordinal

Lampiran 7 Data Interval

Lampiran 8 Output Regresi dan Korelasi Variabel X &Y

Lampiran 9 Catatan Bimbingan

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Bandung merupakan salah

satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan Pengelola

Industri Telekomunikasi Strategis (BPIS) yang bergerak di bidang jasa peralatan

telekomunikasi. Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi

yang begitu pesat di Indonesia, serta untuk mengantisipasi berbagai perubahan,

PT.INTI (Persero) Bandung telah melakukan perubahan orientasi bisnis dari

perusahaan pure manufacture menjadi sebuah industri yang berbasis solusi

kesisteman, khususnya dalam bidang Sistem Infokom dan intergrasi teknologi

(SIIT).

PT.INTI (PERSERO) Bandung sebagai perusahaan industri peralatan

telekomunikasi sekaligus perusahaan jasa, Dituntut untuk selalu memberikan

kinerja yang terbaik untuk setiap produk yang dihasilkan dan dapat memberikan

pelayanan yang memuaskan terhadap semua pihak yang berkepentingan, agar

mampu mewujudkan PT.INTI sebagai perusahaan peralatan dan jasa

telekomunikasi yang unggul. Tuntutan tersebut dapat terwujud apabila perusahaan

memiliki karyawan yang berkualitas, memiliki kinerja dan poduktivitas kerja yang

tinggi. Dengan kata lain, keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuannya banyak ditentukan oleh bagaimana kemampuan, kemauan, sikap

(16)

jawabnya, sehingga dapat tercapai hasil kerja yang sesuai dengan harapan

perusahaan serta ditentukan pula oleh bagaimana kemampuan perusahaan tersebut

dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

Menurut Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2009:158) mengungkapkan bahwa

produktivitas kerja pada dasarnya mencakup sikap mental dan perilaku yang

berorientasi pada perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), dan

mempunyai pandangan bahwa kinerja hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan

kinerja hari esok mesti lebih baik dari kinerja hari ini.Akan tetapi pada

kenyataannya PT.INTI yang merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi

yang cukup besar dan sebagai perusahaan BUMN, masih memilliki permasalahan

dari rendahnya produktivitas kerja yang dimiliki oleh karyawannya, termasuk

pada salah satu divisi PT.INTI yaitu Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia,

dimana divisi ini bergerak menangani semua hal-hal tentang kepegawaian.

Dimulai dari menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengadaan dan

pengembangan karyawan, pemberdayaan dan pemeliharaan karyawan, sampai

remunerasi dan kesejahteraan karyawan.

Produktivitas kerja sendiri merupakan salah satu dimensi yang dapat

digunakan untuk mengevaluasi serta mengukur kekuatan karyawan dalam

bertahan serta melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap organisasi tempat

dimana ia bekerja. Karyawan dituntut untuk selalu dapat melaksanakan tugas serta

tanggung jawab pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan lebih professional,

yang berarti karyawan memiliki pandangan untuk selalu berfikir kreatif,produktif,

(17)

atas pekerjaannya dan memiliki loyalitas yang tinggi serta penuh dedikasi untuk

mencapai keberhasilan dalam pekerjaannya, oleh karena itu perlu adanya suatu

pembinaan dan ditumbuhkannya kesadaran serta kemampuan kerja yang tinggi.

Karyawan yang melaksanakan tugas ataupun pekerjaannya dengan sebaik

mungkin serta maksimal dan selalu berusaha meningkatkan perbaikan dalam

melakukan pekerjaannya maka karyawan tersebut memiliki produktivitas kerja

yang tinggi. Dengan produktivitas kerja yang tinggi, maka tujuan perusahaan

dapat tercapai dengan baik. Produktivitas kerja seorang karyawan merupakan

suatu hal yang sangat penting dalam membantu perusahaan dalam mencapai

tujuan yang diharapkan. Jika setiap karyawan dalam sebuah perusahaan memiliki

tingkat produktivitas kerja yang tinggi maka produktivitas perusahaan pun akan

meningkat, dan perusahaan dapat mempertahankan bahkan dapat meningkatkan

skala usahanya. Sebaliknya jika karyawan yang memiliki produktivitas kerja yang

rendah akan menimbulkan perilaku-perilaku yang negatif yang tentu akan

merugikan perusahaan dan akan mengakibatkan produktivitas perusahaan pun

menurun. Oleh karena itu penting bagi suatu perusahaan untuk dapat

mengarahkan potensi yang dimiliki oleh karyawannya dengan baik agar dapat

bekerja dengan semaksimal mungkin serta melakukan upaya-upaya untuk dapat

meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

Masalah mengenai produktivitas kerja erat hubungannya dengan kinerja

karyawan yang maksimal dalam mencapai suatu target kerja yang telah

ditetapkan oleh sebuah organisasi. Sejalan dengan pendapat Laeham dan Wexley

(18)

individu dapat dinilai dari apa yang dilakukan individu yaitu bagaimana seseorang

melaksanakan pekerjaan atau unjuk kerja (job performance) dalam mencapai hasil

yang ditargetkan. Adapun Identifikasi awal yang di dapatkan peneliti, bahwa

rendahnya produktivitas kerja karyawan pada Divisi Manajemen Sumber Daya

Manusia PT.INTI (Persero) Bandung dapat dilihat dari hasil pencapaian target

Presentase Pencapaian Target Program Kerja Berdasarkan SKU (Sasaran Kerja Unit)

Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia Tahun 2009-2012 Sumber: Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia (Bagian Pengembangan SDM dan Penilaian

Kinerja Tahun 2013).

Gambar 1.1 menunjukan bahwa pencapaian program kerja pada Divisi

Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung dari tahun ke tahun

mengalami penurunan dan cenderung belum dapat melebihi ataupun mencapai

target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, hal ini dapat dilihat dari hasil

(19)

2009 realisasi program kerja hanya mencapai 98,5%, lalu pada tahun 2010

mengalami penurunan menjadi sebesar 94,90% . Kemudian pada tahun 2011

realisasi program kerja mengalami penurunan menjadi 91,49%. Pada tahun 2012

realisai program kerja mengalami penurunan kembali yaitu menjadi

88,71%.Menurunnya tingkat pencapaian target program kerja pada Divisi

Manajemen Sumber Daya Manusia, menunjukan bahwa masih rendahnya tingkat

produktivitas kerja karyawan

Selain dari data pencapaian SKU (Sasaran Kerja Unit ) , dampak lain dari

rendahnya produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari hasil kerja individu

karyawan. Sejalan dengan pernyataan Sedarmayanti (2009:79) bahwa tolak ukur

dari rendah atau tingginya produktivitas kerja dapat dilihat dari kinerja pegawai.

untuk mengetahui bagaimana hasil kinerja karyawan di dapat dari penilaian

kinerja. Penilaian kinerja karyawan di PT.INTI (Persero) Bandung sendiri dinilai

dengan menggunakan sistem penilaian yang dinamakan SKI (Sasaran Kerja

Individu). SKI ini merupakan target yang diemban karyawan yang akan dicapai

melalui pelaksanaan program kerja dalam waktu satu tahun. Penilaian SKI ini

ditetapkan sejak bulan Desember 2006 yang landasan pelaksanaanya berdasarkan

surat edaran KN.030/2006. Penilaian kinerja di PT.INTI (PERSERO) Bandung

dilaksankan rutin setiap satu tahun sekali. Dalam proses penilaian kinerja

karyawan ini didasarkan oleh unsur-unsur penilaian yang sudah ditetapkan oleh

perusahaan. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat unsur-unsur yang dinilai dalam

(20)

Tabel 1.1

Sumber : Surat Keputusan Direksi PT.INTI (Persero) Bandung, tentang Penilaian Kinerja Karyawan Tahun 2013.

Berikut dibawah ini data Laporan hasil kerja individu karyawan pada

Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia melalui data SKI (Sasaran Kerja

Individu) dalam lima tahun terakhir.

Gambar 1.2

Presentase Sasaran Kerja Individual SKI (Sasaran Kerja Individu) Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero)

Bandung Tahun 2008-2012

(21)

Dilihat dari gambar 1.2 presentase laporan sasaran kerja individual

karyawan dari tahun 2008-2012 terlihat bahwa rata-rata nilai hasil kinerja individu

karyawan fluktuatif namun cenderung menurun, pada tahun 2012 presentasi nilai

akhir kerja individu karyawan rata-rata hanya mencapai 91,26 % belum dapat

memenuhi target yang sudah ditetapkan perusahaan yaitu mencapai ataupun

melebihi 100%. Dan itu menunjukan bahwa kerja individu karyawan pada divisi

Manajemen sumber Daya Manusia belum tercapai secara optimal yang

mengindikasikan masih kurang produktifnya kerja karyawan.

Rendahnya produktivitas kerja karyawan pada Divisi Manajemen Sumber

Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung diduga salah satunya adalah

kurangnya motivasi karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannya sehingga

menyebabkan karyawan menjadi kurang produkif. Seperti pernyataan dari

Veithzal Rivai (2004:456) bahwa suatu motivasi dapat memacu karyawan untuk

bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka,dan motivasi akan dapat

meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Jika masih rendahnya motivasi suatu

karyawan maka akan berdampak pada menurunnya produktivitas kerja karyawan.

Dengan rendahnya pula motivasi yang dimiliki karyawannya maka akan

menimbulkan perilaku negatif yang tentu berpengaruh terhadap produktivitas

kerja karyawan itu sendiri.

Rendahnya motivasi karyawan pada Divisi MSDM PT.INTI (Persero)

Bandung ditunjukan dari tingkat disiplin karyawan yaitu dilihat dari kehadiran

karyawan yang semakin menurun dan masih banyaknya karyawan yang datang

(22)

dalam hubungan kerja sangat erat kaitannnya dengan motivasi kerja. Tingkat

disiplin karyawan dapat ditunjukan pada presentase data kehadiran karyawan

berikut ini:

Gambar 1.3

Persentase Kehadiran Karyawan Divisi MSDM PT.INTI (Persero) Bandung Pertriwulan Tahun 2011-2012 Sumber : Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia (Bagian Pelayanan Sumber Daya

Manusia dan Remunerisasi tahun 2012).

Berdasarkan gambar 1.3, dapat dilihat bahwa tingkat kehadiran karyawan

pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia pertriwulan pada tahun 2011-2012

adalah berfluktuatif, namun cenderung menurun. Presentase kehadiran yang

paling rendah ada pada periode Oktober-Desember 2012 yaitu tingkat kehadiran

karyawan hanya mencapai 72%. Semakin menurunnya tingkat kehadiran

karyawan pun menunjukan bahwa masih rendahnya motivasi karyawan dan juga

memberi pengaruh yang cukup berarti terhadap tingkat produktivitas karyawan,

karena dengan semakin menurunnya kehadiran karyawan mencerminkan

banyaknya jam kerja yang terbuang dengan sia-sia.

Jan-Mar Apr-Jun Jul-Sept Okt-Des Jan-Mar Apr-Jun Jul-Sept Okt-Des

2011 2012

Tingkat Kehadiran 85% 79% 82% 73% 91% 83% 77% 72%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

(23)

Selain tingkat kehadiran, data lain yang dapat menunjukan rendahnya

motivasi karyawan yaitu dilihat dari keterlambatan . Sistem absen yang digunakan

di PT.INTI (PERSERO) Bandung dinamakan hand key, secara otomatis dari

sistem ini akan diketahui jam masuk dari karyawan. Berikut ini presentase

keterlambatan karyawan pada periode pertriwulan 2011-2012 dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar 1.4

Presentase Keterlambatan Karyawan Divisi MSDM PT.INTI (Persero) Bandung Pertriwulan Tahun 2011-2012 Sumber : Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia (Bagian Pelayanan Sumber Daya Manusia

dan Remunerisasi tahun 2012).

Dari gambar 1.4 terlihat bahwa masih banyaknya karyawan yang datang

terlambat, dan presentase keterlambatan karyawan Divisi MSDM berfluktuatif

namun cenderung meningkat pada setiap triwulannya. Hal Ini mengindikasikan

bahwa masih banyak karyawan yang datang terlambat dari waktu yang ditentukan

perusahaan yaitu pukul 07:30 WIB. Hal ini menunjukan keterlambatan salah satu

hal yang menunjukan dari kurangnya motivasi karyawan untuk masuk kerja tepat

waktu, tentu dalam melaksanakan pekerjaan pun tidak akan efektif dan efisien,dan Triwul

Tingkat keterlambatan 63% 61% 66% 71% 61% 60% 68% 73%

(24)

hal tersebut dapat berdampak terhadap menurunnya produktivitas kerja karyawan

pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung.

Adapun hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 oktober 2012

dengan bapak Ohan Juhana selaku Kepala Urusan Pengembangan Sistem SDM,

ternyata belum optimalnya produktivitas kerja karyawan pada Divisi Manajemen

Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung terbukti dari beberapa

permasalahan yang berkaitan dengan motivasi karyawan seperti masih banyaknya

karyawan yang kurang semangat dan inisiatif dalam melakukan pekerjaannya,

kurangnya kreativitas karyawan dalam menciptakan gagasan baru dalam

pekerjaannya,penggunaan waktu jam kerja yang kurang dimanfaatkan dengan

baik, dilihat dari jam datang karyawan yang tidak sesuai dengan jadwal yang

seharusnya, masih seringnya karyawan yang menunda-nunda pekerjaannya

sehingga penyelesaian tugasnya kurang sesuai dengan waktu yang ditargetkan,

banyaknya karyawan yang keluar masuk kantor pada saat jam kerja serta sikap

santai dan mengobrol saat jam kerja ,serta masih ada dari beberapa karyawan yang

keberatan untuk mengerjakan pekerjaannya setelah jam kerja.

Permasalahan-permasalahan diatas menunjukan karyawan pada Divisi Manajemen Sumber Daya

Manusia kurang produktif.

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa karyawan

serta menyebarkan angket pra penelitian kepada karyawan berjumlah 20 orang

Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung mengenai

akibat dari rendahnya produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut disebabkan oleh

(25)

1. Kurangnya komunikasi yang terbuka antara atasan dengan karyawan

ataupun sesama karyawan

2. Masih kurangnya kerja sama antar karyawan.

3. Suasana kerja yang kurang kondusif.

4. Jenuhnya karyawan terhadap pekerjaan yang diberikan oleh atasan.

5. Kurangnya keinginan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan diluar jam

kerja karena tidak adanya bonus lembur yang diberikan

Fenomena-fenomena yang dikemukakan diatas dapat mengisyaratkan bahwa

masih kurangnya motivasi karyawan untuk dapat terlibat lebih dalam dengan

perusahaan, dan tentu hal tersebut dapat menyebabkan produktivitas kerja

karyawan menurun. Dan tentu kondisi ini tidak dapat diabaikan dan dibiarkan

berlarut-larut, karena dengan produktivitas kerja karyawan yang semakin menurun

tentu ini akan menghambat pada harapan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Dalam mencapai suatu produktivitas kerja yang optimal bukanlah suatu hal

yang mudah, karena mungkin terhalang pada masalah-masalah yang datang baik

dari dalam maupun dari luar individu karyawan yang bersangkutan. Hal ini

membuktikan bahwa dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan

diperlukan suatu pengkondisian faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.

Sutermeister (1976:1) mengemukakan bahwa ada 32 faktor yang secara langsung

maupun tidak mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, salah satunya yaitu

motivasi. Motivasi dianggap sebagai hasil dari interaksi kondisi fisik dari suatu

pekerjaan, kondisi sosial pekerjaan dan kebutuhan individu, yang dimana suatu

(26)

produktivitas kerja karyawan. Setiap perusahaan pasti mengharapkan

karyawannya selalu produktif dalam bekerja., karena dengan karyawan yang

produktif maka akan membantu memajukan organisasi dimana tempatnya bekerja.

Dari pandangan sutermeister diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

merupakan salah satu faktor penting yang dapat menggerakan karyawan untuk

mengerahkan segala kemampuannya dalam melaksanakan setiap tugas yang

diembannya dan tentu itu akan dapat menghasilkan kinerja yang baik dan

selanjutnya akan menghasilkan produktivitas kerja yang baik pula. Oleh karena

itu penting bagi perusahaan untuk berupaya dalam menumbuhkan motivasi kerja

karyawan baik itu berbentuk materi ataupun non materi. Contohnya yaitu dengan

memberikan penghargaan dan sanksi kepada karyawan agar karyawan memiliki

gairah ,semangat bekerja dan disiplin yang tinggi. Dan juga diharapkan karyawan

merasa terdorong untuk mengerahkan segala kemampuannya dengan maksimal

demi tercapainya suatu target pekerjaan yang sudah ditetapkan perusahaan.

Dengan motivasi karyawan yang tinggi tentu itu akan berdampak pada tinggi pula

produktivitas kerja yang akan dihasilkan oleh karyawan tersebut, akan tetapi pada

kenyataannya seringkali perusahaan kurang dapat memahami aspek-aspek yang

dapat mempengaruhi rendahnya produktivitas karyawan. Seperti yang terjadi pada

karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung

yang telihat produktivitas kerjanya masih rendah dan belum optimal yang

disebabkan rendahnya pula tingkat motivasi yang dimiliki oleh karyawan.

Kondisi karyawan pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI

(27)

yang memiliki motivasi yang rendah, maka akhirnya akan berdampak pada

menurunnya produktivitas perusahaan, dan memperhambat perusahaan dalam

mencapai tujuannya.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa produktivitas kerja karyawan pada

Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung masih

belum tercapai dengan optimal, oleh karena itu perlu suatu peningkatan terhadap

motivasi serta dorongan dari perusahaan kepada karyawan untuk dapat

meningkatkan produktivitas kerja karyawannya, oleh karena itu penulis tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Motivasi terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung”.

1.2. Identifikasi Masalah

Setiap perusahaan pasti memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai untuk

mendukung keberhasilan perusahaan. Salah satu bentuk nyata dari keberhasilan

perusahaan tersebut dapat dilihat dari tingginya produktivitas kerja karyawan pada

suatu perusahaan tersebut. Produktivitas kerja karyawan yang rendah merupakan

suatu persoalan yang harus mendapat perhatian yang khusus dari perusahaan

karena, suatu peningkatan produktivitas kerja karyawan tersebut tidak dapat

terjadi dengan sendirinya, akan tetapi tentu harus ada peran serta dari pihak

perusahaan maupun karyawan itu sendiri.

Seorang karyawan akan produktif dalam pekerjaannya apabila ada suatu

(28)

Dalam kehidupan sehari-hari, rendahnya produktivitas kerja karyawan ditandai

dari hasil program kerja yang belum mencapai target,kinerja karyawan yang

belum tercapai dengan optimal, menurunnya tingkat kehadiran karyawan, dan

keterlambatan karyawan. Seperti uraian pada latar belakang diatas bahwa motivasi

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan.

Seorang karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi akan melakukan

upaya dengan semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan-tujuan pada

perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja, sedangkan karyawan yang

memiliki motivasi kerja yang rendah hanya akan memberikan usaha yang

minimum dalam melakukan pekerjaannya. Dengan kata lain, motivasi merupakan

hal yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya dan demi

tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut.

Masalah rendahnya produktivitas kerja karyawan ini pun dialami oleh

karyawan pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero)

Bandung. Hal tersebut dapat dilihat dari masalah-masalah yang berkaitan dengan

motivasi yaitu kehadiran karyawan yang semakin menurun, penggunaan waktu

jam kerja yang kurang dimanfaatkan dengan baik ,dilihat masih banyak karyawan

yang datang terlambat sehingga penyelesaian tugas tidak tepat waktu,sikap santai

dan mengobrol saat jam kerja, kurangnya semangat dan inisiatif karyawan dalam

bekerja,karyawan kurang kreatif dalam menciptakan gagasan baru dalam

pekerjaannya, banyaknya karyawan yang keluar masuk kantor pada saat jam

(29)

masih banyaknya karyawan yang menunda-nunda pekerjaan sehingga

penyelesaian tugasnya kurang sesuai dengan waktu yang ditargetkan, sikap-sikap

tersebut dapat menunjukan bahwa produktivitas kerja karyawan masih rendah.

Dari masalah-masalah yang diuraikan diatas yaitu motivasi karyawan

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan juga

masalah-masalah yang ada akibat dari rendahnya produktivitas kerja karyawan dapat

diatasi guna mencapai harapan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran motivasi karyawan PT.INTI (Persero) Bandung

Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia?

2. Bagaimana gambaran produktivitas kerja karyawan PT.INTI (Persero)

Bandung Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia?

3. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan

pada PT.INTI (Persero) bandung Divisi Manajemen Sumber Daya

Manusia?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan dari

(30)

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran motivasi karyawan PT.INTI

(Persero) Bandung Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia.

2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran produktivitas kerja karyawan

PT.INTI (Persero) Bandung Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi terhadap

produktivitas kerja karyawan PT.INTI (Persero) Bandung Divisi

Manajemen Sumber Daya Manusia.

1.5. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan

ilmu manajemen. Khususnya manajemen sumber daya manusia yang

berkaitan dengan motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja

karyawan.

2. Kegunaan praktis

 Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang masalah yang

akan diteliti serta dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari ketika

perkuliahaan dalam kehidupan sehari-hari di sebuah perusahaan

atau organisasi.

 Bagi perusahaan

Dapat dijadikan alternatif kebijakan organisasi dalam usaha

(31)

 Bagi Pihak lain

Diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk memberikan

informasi, menambah pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai

bahan referensi untuk pengkajian topik yang berkaitan dengan

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis studi kasus mengenai Motivasi terhadap

produktivitas kerja karyawan PT.INTI (Persero) Bandung, yang terletak di Jalan

Moh.Toha no 77 Bandung. Objek penelitian ini yang menjadi variabel bebas

(independent variabel) adalah motivasi (X) dan yang menjadi variabel terikat

(dependent variabel) adalah produktivitas kerja karyawan (Y). Pada penelitian ini, subjek yang dijadikan responden adalah seluruh karyawan Divisi Manajemen

Sumber Daya Manusia di PT.INTI (Persero) Bandung.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Nazir (2003:54) penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis,faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan jenis penelitian verifikatif

pada dasarnya digunakan untuk mengujji kebenaran dari suatu hipotesa yang

dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini penilitian

verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas

(33)

Berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif dan

verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory

survey yaitu penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal (Sebab-akibat) antara variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis.

Survey dilakukan di lapangan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel

responden untuk memperoleh fakta yang relevan mengenai hubungan kausal dan

pengujian hipotesis. Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksanakan, maka

metode yang digunakan adalah cross sectionsl method, karena penelitian ini

dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Sebagaimana yang

diungkapkan Husein Umar (2002:45) Cross Sectional yaitu metode penelitian

dengan cara mempelajari obyek riset dalam suatu waktu tertentu saja (tidak

berkesinambungan dalam jangka waktu panjang).

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Nazir (2003:85) Desain penelitian adalah semua proses yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.Dalam desain

penelitian tercakup penjelasan secara terperinci mengenai tipe desain riset yang

memuat prosedur yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi

serta mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah.Tipe riset desain ini

berhubungan dengan tingkat analisis yang direncanakan oleh peneliti terhadap

data yang dikumpulkan.

Husein Umar (2002:38) mengungkapkan bahwa desain penelitian dapat

(34)

1. Desain eksploratif yaitu desain penelitian yang digunakan untuk mengetahui

permasalahan yang akan diriset dianggap masih relatif baru atau belum jelas,

untuk mengetahui apakah riset yang dilakukan layak, atau apakah riset mampu

melakukan riset tertentu atau sebaliknya

2. Desain deskriptif yaitu desain riset yang ditunjukan untuk mendeskripsikan

hal-hal yang ditanyakan dalam riset .

3. Desain kausal yaitu untuk mengukur hubungan anatara variabel riset atau

untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel

lainnya.

Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, maka desain penelitian yang

digunakan pada penelitian ini yaitu desain riset kausal, karena akan membuktikan

hubungan sebab akibat atau hubungan yang mempengaruhi dan dipengaruhi dari

variabel-variabel yang diteliti. Maka desain penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan.

3.3 Operasional Variabel

Seperti yang telah dikemukakan dalam objek penelitian, dalam penelitian

ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel Independent (variabel bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi atau sebab timbulnya variabel dependen. Variabel independen dalam

(35)

2. Variabel Dependent (Variabel terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam peneltian ini

adalah produktivitas kerja.

Indikator Tingkat Pengukuran Skala No. Item

(36)
(37)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja

(38)
(39)

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh

(Suharsimi Arikunto, 2010:172). Sumber data yang akan dikumpulkan dalam

(40)

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:137). Sumber data primer dalam

penelitian ini yaitu didapat pada saat penelitian di lapangan dengan melakukan

wawancara dengan responden, dan pengamatan tidak langsung pada objek

penelitian yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.Dalam hal

ini yang menjadi responden adalah karyawan pada Divisi Manajemen Sumber

Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung.

2. Data sekunder

Sumber data Sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, contohnya melalu orang lain atau

melalu dokumen-dokumen (Sugiyono, 2012:137). Sumber data sekunder yang

diperoleh dalam penelitian ini yaitu dari literatur seperti buku-buku teori yang

berkenaan dengan variabel yang diteliti, data –data atau dokumen yang berisi

informasi dari instansi yang bersangkutan dengan penelitian, karya ilmiah

yang dipublikasikan serta artikel-artikel yang berasal dari internet berupa data

(41)

Tabel 3.3

Jenis dan Sumber Data

Jenis Data Kategori Data Sumber Data Wawancara yang dilakukan

kepada karyawan

Data Primer Karyawan pada PT.INTI (Persero) Bandung Divisi

MSDM Tanggapan Kuesioner terhadap

kuesioner pra penelitian

Data Primer Karyawan pada PT.INTI (Persero) Bandung Divisi

MSDM Data pencapaian program kerja

sasaran kerja unit (SKU)

Data Sekunder PT.INTI (Persero) Bandung

Data kinerja karyawan melalu sasaran kerja individu (SKI)

Data Sekunder PT.INTI (Persero) Bandung

Data rekapitulasi kehadiran karyawan Divisi MSDM PT.INTI (Persero) Bandung

Data Sekunder PT.INTI (Persero) Bandung

Data rekapitulasi

keterlambatan karyawan Divisi MSDM PT.INTI (Persero) Bandung

Data Sekunder PT.INTI (Persero) Bandung

Tanggapan karyawan terhadap Motivasi

Data Primer Karyawan pada PT.INTI (Persero) Bandung Divisi

MSDM Tanggapan karyawan terhadap

Produktivitas Kerja

Data Primer Karyawan pada PT.INTI (Persero) Bandung Divisi

MSDM Sumber: Pengolahan Data, 2013

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu proses

pengumpulan data yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab

pertanyaan yang telah dirumuskan , karena data yang diperoleh akan dijadikan

landasan dalam mengambil kesimpulan , data yang dikumpulkan haruslah data

yang benar (Riduwan, 2013:98). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini antara lain:

(42)

Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang

diberikan kepada responden, dengan harapan mereka bersedia memberikan

respons sesuai dengan permintaan peneliti.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi

langsung dari sumbernya.

3. Pengamatan (Observation)

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang

dilakukan.

4. Dokumentasi.

Ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,

pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang berkaitan

dengan variabel yang diteliti, meliputi buku-buku yang relevan, jurnal, karya

ilmiah yang dipublikasikan.

3.5 Populasi ,Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Riduwan (2013:55) mengungkapkan Populasi merupakan objek

atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu

berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi

adalah karyawan divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero)

(43)

Tabel 3.4

Rekapitulasi Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung

No. Bagian Jumlah Karyawan

1 Bagian Pengembangan SDM dan Penilaian Kinerja 9

2 Bagian Pengembangan Sistem SDM 11

3 Bagian Manajemen Kualitas 8

4 Bagian Pelayanan SDM dan Remunerasi 14

Total 42

Sumber: Bagian Pelayanan SDM dan Remunerisasi 2013

3.5.2 Sampel

Menurut Riduwan (2013:56) mengemukakan bahwa sampel adalah

sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili

seluruh populasi.Melihat jumlah karyawan pada divisi MSDM PT.INTI (Persero)

Bandung kurang dari 100 orang , Maka yang dijadikan sampel adalah seluruh

karyawan populasi atau karyawan divisi MSDM PT.INTI (Persero) Bandung yaitu

sebanyak 42 orang.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Pada Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara

sampling jenuh. Riduwan (2013:64) mengungkapkan sampling jenuh adalah

teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan

dikenal juga dengan istilah sensus. Sampling jenuh dilakukan apabila populasinya

(44)

(2002:112) untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek penelitian kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Dengan demikian, dikarenakan jumlah karyawan pada Divisi

Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung kurang dari 100

orang yaitu hanya berjumlah 42 orang, maka sampel yang diambil adalah seluruh

jumlah populasi.

3.6Pengujian Instrument

Melihat pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan menggunakan

kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

dari kuesioner merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini.Instrument

yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.

3.6.1 Pengujian Validitas

validitas adalah suatu pengukuran yang menunjukan tingkat keandalan

atau kesahihan suatu alat ukur (Riduwan, 2013:109). Rumus yang digunakan

dalam uji validitas yaitu menggunakan Pearson Product Moment

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

rhitung = Koefisien korelasi antara variable X dan Variabel Y

X = Jumlah skor X

Y = Jumlah skor Y

(45)

(Y2) = Jumlah kuadrat dalam skor Y

n = Jumlah Responden

Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan r tabelpada taraf α= 5%

Kriteria kelayakan uji validitas adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai rhitung> rtabel, maka instrument angket dinyatakan valid

2. Jika nilai rhitung≤ rtabelmaka instrument angket dinyatakan tidak valid

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi (X)

No.Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,628 0,374 Valid

Hasil Pengujian Validitas Variabel Produktivitas Kerja (Y)

No.Bulir rhitung rtabel Keterangan

(46)

12 0,435 0,374 Valid

13 0,418 0,374 Valid

14 0,450 0,374 Valid

15 0,567 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Pengujian validitas instrument dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30

responden dengan tingkat signifikasi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 30-2

= 28, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,374. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa setiap item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid,

karena setiap item pertanyaan memiliki rhitung> rtabel , yang artinya

pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini dapat dijadikan alat ukur apa yang hendak diukur.

3.6.2Pengujian Reliabilitas

Setelah alat ukur dilakukan uji validitas dan dikatakan valid, selanjutmya

dilakukan uji realibilitas. Arikunto (2010:221) mengungkapkan bahwa reliabilitas

menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah

baik. Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan metode alpha

yaitu suatu metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas (tingkat

keterpercayaan) instrument dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu

kali pengukuran. Arikunto (2010:239) mengatakan bahwa pengujian reliabilitas

dengan rumus Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrument

yang skornya bukan 1-0 akan tetapi untuk jenis data interval/essay”, adapun

(47)

( )

Keterangan :

r11 = Nilai reliabilitas

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Si = Jumlah Varians skor tiap-tiap item

St = Jumlah varians total

Untuk mencari varians item dihitung dengan rumus:

∑ ∑

St = Varians total

∑Xt2 = Jumlah kuadrat skor total

(∑Xt) = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah responden

Kriteria uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut::

1. Jika r hitung > r tabel, maka instrument angket dinyatakan reliabel

2. Jika r hitung≤ r tabel, maka instrument angket dinyatakan tidak reliable

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi dan Produktivitas Kerja No. Variabel r hitung r tabel Keterangan

1. Motivasi (X) 0,829 0,374 Reliabel

(48)

Berdasarkan pengujian uji reliabilitas variabel X dan variabel Y pada tabel

3.7 menunjukan bahwa kedua variabel tersebut dikatakan reliabel karena

berdasarkan jumlah kuesioner yang diuji kepada 30 responden dengan tingkat

signifikansi 0,5% dan derajat kebebasan(df) n-2 yaitu 30-2=28 maka didapat

nilai rtabel 0,374 dan dapat diketahui bahwa semua variabel reliable karena

rhitung> rtabel. Setelah memperhatikan kedua pengujian instrument di atas, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa instrument dinyatakan valid dan reliable.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber lain terkumpul . Tujuan analisis data adalah untuk

memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi sederhana. Dikarenakan dalam penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Divisi

Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung. Pengolahan data

dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:

3.7.1 Menentukan Nilai Angket

Langkah-langkah pengolahan data antara lain :

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh

responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan pemeriksaan

(49)

2. Coding,yaitu pembobotan dari setiap item instrument berdasarkan pada pembobotan untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor yang

terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif rangking

pertama dimulai dari skor terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau

bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1, dan untuk jawaban

negatif diberi skor 1-2-3-4-5. Pengukuran dalam kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala likert yaitu kuesioner

yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk

setiap pertanyan telah disediakan dan responden hanya tinggal memberikan

tanda ceklis pada kolom tanggapan sesuai dengan pendapat responden

masing-masing.

3. Tabulating adalah menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel

rekapitulasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data

Responden

Skor Item

1 2 3 4 N

1

2

3

4

(50)

4. Melakukan Rancangan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari angket

dengan menggunakan langkah-langkai sebagai berikut :

a) Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK= ST X JB X JR

Keterangan :

ST = skor tertinggi

JB = jumlah butir pertanyaan

JR = jumlah responden

b) Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor

kriterium untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan

menggunakan rumus:

∑Xi= X1 + X2 + X3+ ….+ Xn

Xi = jumlah skor hasil angket variable x

X1-- Xn = jumlah skor angket masing-masing responden

c) Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagimana gambaran tentang variabel secara

keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan

daerah kategori sebagai berikut:

Tinggi = ST x JB x JR

Sedang = SD x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

Keterangan:

(51)

JB = Jumlah bulir

JR = Jumlah responden

d) Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk

variabel motivasi (X) dan variabel produktivitas kerja (Y).

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinum Variabel X dan Y

3.7.2 Method of Successive Interval (MSI)

Melihat data variabel dalam Penelitian ini menggunakan data ordinal, maka

semua data yang terkumpul terlebih dahulu akan ditarnsformasikan menjadi skala

interval, karena dalam penerapan statistik parametrik mensyaratkan data

sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal

yang terkumpul harus ditranformasikan menjadi skala interval dengan menggunakan

method of successive intervals (MSI). Langkah-langkah untuk melakukan

transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

a) Menghitung frekuesni (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil

jawaban responden pada setiap pernyataan.

b) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan

perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi (f) dengan jumlah responden.

c) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan

(52)

d) Menentukan nilai batas Z (table normal) untuk setiap pernyataan dan

setiap pilihan jawaban.

e) Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan berikut

Keterangan:

SV : Nilai Skala

Density at Lower Limit : Densitas batas bawah

Density at Upper Limit : Densitas batas atas

Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas

Area Below Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

f) Menentukan nilai tranfromasi dengan menggunakan rumus:

Y = NS + k K = [1 + │NSmin │]

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan

pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan

persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

3.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Tujuan penggunaan analisis regresi adalah untuk melakukan prediksi,

bagaimana perubahan nilai variabel dependen apabila nilai variabel independen

dinaikan atau diturunkan nilainya. Penelitian ini menggunakan regresi linier

(53)

Dalam analisis regresi linier sederhana, terdapat satu variabel yang

diramalkan (dependent variabel) yaitu Produktivitas kerja karyawan dan

(independent variabel) yang mempengaruhinya yaitu motivasi. Maka bentuk umum dari linier sederhana ini adalah:

Y = a + bX

Dimana :

Y = Subjek dalam variabel terikat (dependen) yang dipredeksikan

X =Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan

nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah

sebagi berikut:

a) Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung

koefisien a dan b, yaitu ∑x∑Y dan ∑XY ∑X2∑Y2

b) Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut:

Harga a dan b dihitung dengan rumus :

(54)

∑ ∑ (Riduwan, 2013:147)

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan

adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik

turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut

tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang

menyebabkannya

3.7.4 Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan setelah semua data yang ada terkumpul.Analisis

korelasi bertujuan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas

(independent) dengan variabel terikat (dependent). Yaitu untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan Divisi

Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung. Perhitungan analisis

koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson

(Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation), yaitu dengan rumus sebagai

berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

r = Koefisien korelasi pearson

x = Variabel Motivasi

(55)

Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi anatara X dan Y. Nilai

koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: (-1 < r< +1). Tanda positif

menunjukan adanya korelasi positif / korelasi langsung antara kedua variabel yang

berarti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan

begitu pula sebaliknya.

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat rendah dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak

ada sama sekali atau sangat lemah.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut, apakah besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel

berikut:

Table 3.9

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Klasifikasi

0,800-1,000 Sangat Kuat

0,600-0,799 Kuat

0,400-0,599 Cukup Kuat

0,200-0,399 Rendah

0,000-0,199 Sangat Rendah

(56)

3.7.5 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap Y,

maka digunakan koefisien determinasi (KD). Dimana penggunaan koefisien

determinasi, dengan rumus sebagi berikut:

KD = r2 x 100%

Jika r2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1

maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y akan

semakin besar, ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk

menerangkan variabel Y-nya. Sebaliknya jika r2 semakin kecil atau mendekati 0

maka dapat dikatakan peranan variabel X terhadap variabel Y semakin kecil.Hal

ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi

variabel tidak bebasnya.Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien

determinasi r2 berada diantara 0 dan 1.

3.8 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat

dipercaya antara variabel independen dengan Variabel dependen, yang pada

akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada

hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang digunakan penulis untuk menguji

(57)

(Riduwan (2013:137)

Keterangan :

t = Distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2

r = Nilai Koefisien korelasi

n = Jumlah sampel.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X (motivasi)

dan variabel Y (produktivitas kerja), maka dibutuhkan hipotesis yang memenuhi

syarat. Adapun hipotesa yang dapat diajukan yaitu:

Ho : ρ = 0 : korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara motivasi dengan produktivitas kerja karyawan Divisi Manajemen Sumber

Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung.

Ha : ρ > 0 : korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang siginifkan antara

motivasi dengan produktivitas kerja karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya

Manusia PT.INTI (Persero) Bandung.

Dimana ρ merupakan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Kriteria pengujian :

Jika , maka ditolak diterima

(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan pada

Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT.INTI (Persero) Bandung untuk

mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran motivasi karyawan pada Divisi Manajemen Sumber Daya

Manusia, yang diukur dari kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi

dan kebutuhan berkuasa berada pada tingkat kategori sedang. Motivasi

karyawan pada kebutuhan berprestasi indikator yang positif dan dianggap

sudah baik yaitu pada indikator dorongan mencapai keberhasilan dimana

karyawan menganggap mereka sudah memiliki keinginan yang tinggi

untuk mencapai keberhasilan dalam bekerja, sedangkan indikator yang

harus mendapatkan perhatian lebih yaitu pada indikator ketepatan waktu

karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Adapun

motivasi karyawan pada kebutuhan berafiliasi indikator yang paling baik

yaitu pada indikator kepercayaan dimana karyawan sudah memiliki

keinginan yang tinggi untuk dipercaya baik oleh atasannya maupun rekan

kerja. Sedangkan indikator yang masih perlu ditingkatkan yaitu pada

indikator hubungan sosial, karyawan harus lebih meningkatkan lagi

keinginan mereka untuk dapat bekerja sama dengan rekan kerjanya.

Gambar

Tabel 4.35
Gambar 1.1 Presentase Pencapaian Target Program Kerja Berdasarkan SKU
gambar dibawah ini:
Tabel 1.1 Unsur Penilaian Kinerja Karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Nefi Chita Octafianne 2014 Universitas

Alat Penukar Kalor berfungsi untuk mengubah temperatur dan fasa suatu jenis fluida dengan memanfaatkan proses perpindahan panas dari fluida bersuhu tinggi menuju

Sahabat MQ/ Anggota Tim Independen Kasus Bank Century yang dibentuk PDI Perjuangan/ Gayus Lumbuun dan Eva Kusuma Sundari mengatakan/ Pengambil kebijakan atas

Sahabat MQ/ DPRD Kota Yogyakarta/ akhirnya berhasil melakukan rapat pimpinan/ untuk menentukan jatah ketua/ dan wakil ketua 4 komisi/ yang ada di DPRD Kota Yogyakarta//

Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan.. Arsip Korespondensi : Penciptaan dan

Gambar 1.2 Penomoran definitif pada pembungks arsip.. Universitas

pembuatan penyajian dan pengemasan aneka olahan buah dan sayuran dari bahan alam ini. b) Guru menyampaikan pembelajaran pada pertemuan ke-5 yang akan datang yaitu pembuatan

[r]