• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SERVICE ENCOUNTER TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL GUMILANG REGENCY BANDUNG (Survei terhadap Tamu Individu yang Menginap di Hotel Gumilang Regency.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SERVICE ENCOUNTER TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL GUMILANG REGENCY BANDUNG (Survei terhadap Tamu Individu yang Menginap di Hotel Gumilang Regency."

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana

Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh :

Sendy Lutfi Purnama

0802909

Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

(2)

viii

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 15

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka ... 17

2.1.1 Service Encounter ... 17

2.1.1.1 Service Encounter dalam Pemasaran Jasa ... 17

2.1.1.2 Tiga Tahap dalam Service Consumption ... 23

2.1.1.3 Pengertian Service Encounter.. ... 25

2.1.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Service Encounter ... 30

2.1.1.5 Mengelola Service Encounter dan Kualitas Internal ... 33

2.1.1.6 Karakteristik Service Encounter ... 38

2.1.1.7 Technology Infusion Strategy pada Service Encounter ... 39

2.1.2 Konsep Loyalitas ... 48

2.1.2.1 Karakteristik Loyalitas Pelanggan ... 51

2.1.2.2 Tingkatan Loyalitas Pelanggan ... 52

2.1.2.3 Loyalitas dan Siklus Pembelian Pelanggan ... 54

2.1.2.4 jenis-jenis Loyalitas Pelanggan ... 56

2.1.2.5 Metode Pengukuran Loyalitas ... 57

2.1.2.6 Merancang dan Menciptakan Loyalitas ... 60

2.1.2.7 Keuntungan memiliki Pelanggan yang Loyal ... 63

2.1.3 Pengaruh Service Encounter terhadap Loyalitas ... 63

2.1.3 Resume Penelitian Sebelumnya & Orisinilitas Penelitian ... 66

2.2 Kerangka Pemikiran... 68

2.3 Hipotesis ... 74

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 76

(3)

ix

3.2.4.1 Populasi ... 84

3.2.4.2 Sampel... 84

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 85

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 86

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 88

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 88

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 92

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 94

3.2.7.1 Rancangan Analis Data Deskriptif... 96

3.2.7.2 Teknik Analisi Regresi Liner Berganda ... 99

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 102

BAB IV KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Individu Gumilang Regency Hotel ... 103

4.1.1

Profil Perusahaan ... 103

4.1.1.1 Identitas Perusahaan... 103

4.1.1.2 Sejarah Perusahaan ... 104

4.1.1.3 Struktur Organisasi Gumilang Regency Hotel ... 104

4.1.1.4 Produk dan Jasa yang Ditawarkan.. ... 105

4.1.2 Profil Tamu Individu Dilihat dari Karakteristik Demografi, Pengalaman, dan

Penilaian Terhadap Gumilang Regency Hotel ... 105

4.1.2.1 Karakteristik Tamu Individu Berdasarkan Demografi ... 105

4.1.2.2 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Dilihat dari Pendidikan ... 106

4.1.2.3 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Dilihat Dari Jenis Pekerjaan ... 107

4.1.2.4 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Berdasarkan Penghasilan Perbulan .. 107

4.1.2.5 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Berdasarkan Tempat Tinggal ... 108

4.1.3 Profil Tamu Individu Yang Menginap di Gumilang Regency Hotel Berdasarkan

Pengalaman Responden

... 109

4.1.3.1 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Berdasarkan Tujuan Menginap di

Gumilang Regency Hotel ... 109

4.1.3.2 Karakteristik Tamu Individu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Informasi

yang Diperoleh ... 110

4.1.3.3 Karakteristik Tamu Individu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Rata-rata

Lama Menginap ... 111

4.1.3.4 Karakteristik Tamu Individu Berdasarkan Alasan Tamu Menginap di

Gumilang Regency Hotel ... 111

(4)

x

4.2.4 Coping ... 119

4.2.5 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Individu Terhadap Service Encounter di

Gumilang Regency Hotel ... 120

4.3 Gambaran Loyalitas Pelanggan di Gumilang Regency Hotel ... 123

4.3.1 Melakukan Pembelian Berulang Secara Teratur ... 124

4.3.2 Membeli Antarlini Produk Dan Jasa ... 124

4.3.3 Merefensikan Kepada Orang Lain ... 125

4.3.4 Menunjukan Kekebalan Terhadap Tarikan Pesaing ... 126

4.3.5 Rekapitulasi Tanggapan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan di Gumilang

Regency Hotel ... 128

4.4 Hasil Uji Asumsi Variabel

... 130

4.4.1 Pengujian Asumsi Regresi ... 130

4.4.2 Pengujian Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 133

4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi secara Simultan (Uji F) ... 134

4.4.4 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Parsial (Uji t) ... 135

4.4.5 Model Persamaan Regresi Pengaruh Service Encounter Terhadap Loyalitas

Pelanggan di Gumilang Regency Hotel ... 137

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 138

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis ... 138

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris

... 139

BAB IV KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

5.1

Kesimpulan ... 141

4.2

Rekomendasi ... 142

(5)

xi

1.2

Hotel Berbintang di Bandung Hotel Berbintang di Bandung

6

1.3

Room Occupancy 2011-2013

7

1.4

Kunjungan Tamu Gumilang Regency 2010-2013

8

1.5

Kunjungan Tamu Repeater Gumilang Regency 2010-2013

9

1.6

Program Service Encounter Gumilang Regency Hotel Bandung

13

2.1

Pengertian Service Encounter Menurut Para Ahli

25

2.2

Perilaku Yang Dilakukan Dan Tidak Dilakukan Dalam Pelayanan Secara

Umum

45

2.3

Definisi Loyalitas Pelanggan

49

2.4

Penelitian Terdahulu Yang Berkaitan Deangan Service Encounter

Terhadap Loyalitas Pelanggan

66

3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

79

3.2

Jenis Data dan Sumber Data

83

3.3

Interpretasi Koefisien Korelasi

89

3.4

Hasil Pengujian Validitas X (Service Encounter)

90

3.5

Hasil Pengujian Validitas Y (Loyalitas)

92

3.6

Hasil Pengujian Realibilitas

94

3.7

Skor Alternatif Jawaban

96

4.1

Harga Kamar Gumilang Regency Hotel

105

4.2

Karakteristik Tamu Individu Hotel Gumilang Regency Hotel

Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

(6)

xii

4.5

Regency Hotel

109

4.6

Karakteristik Tamu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Sumber

Informasi yang Diperoleh

110

4.7

Karakteristik Tamu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Rata-rata

Lama Tamu Menginap

111

4.8

Jenis Tamu Individu Berdasarkan Alasan Menginap di Gumilang

Regency Hotel

112

4.9

Jenis Tamu Individu Berdasarkan Frekuensi Menginap di Gumilang

Regency Hotel

113

4.10

Pelaksanaan Recovery Dalam Service Encounter di Gumilang Regency

Hotel

114

4.11

Pelaksanaan Adaptability dalam Service Encounter di Gumilang

Regency Hotel

116

4.12

Pelaksanaan Spontanety dalam Service Encounter di Gumilang Regency

Hotel

118

4.13

Pelaksanaan Coping dalam Service Encounter di Gumilang Regency

Hotel

119

4.14

Rekapitulasi Tanggapan Tamu Individu Terhadap Service Encounter di

Gumilang Regency Hotel

121

4.15

Tanggapan Pelanggan Gumilang Regency Hotel Terhadap Frekuensi

Pelanggan Untuk Melakukan Pembelian Uang

124

4.16

Pembelian Antar Lini Produk dan Jasa dalam Loyalitas

125

4.17

Mereferensikan dan Mengajak Orang Lain dalam Loyalitas

126

4.18

Tanggapan Pelanggan Gumilang Regency Hotel Terhadap Kekebalan

Pelanggan Pada Tarikan Pesaing

127

4.19

Rekapitulasi Tanggapan Pelanggan Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan

di Gumilang Regency Hotel

128

(7)
(8)

xiv

2.1

Elemen People, Process, Dan Phisycal Evidence Dalam

Bauran Pemasaran Jasa

20

2.2

Service Encounter Triad

32

2.3

Service Profit Chain

34

2.4

Blueprint Service Hotel Berbintang

37

2.5

Peranan Teknologi Dalam Service Encounter

40

2.6

Faktor-Faktor Post-Purchase Phase

49

2.7

Profit Generator System

54

2.8

Kerangka Pemikiran

73

2.9

Paradigma Penelitian Upaya Mempertahankan Loyalitas

74

3.1

Regresi Berganda

102

4.1

Struktur Organisasi Manajemen

104

4.2

Jenis Tamu Individu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan

Pekerjaan

107

4.3

Jenis Tamu Individu Berdasarkan Penghasilan

108

4.4

Garis Kontinum Service Encounter Di Gumilang Regency

122

4.5

Garis Kontinum Loyalitas Pelanggan Di Gumilang Regency

129

4.6

Histogram Dependent Variabel Loyalitas Pelanggan

130

4.7

Normal Probability Plot

131

(9)
(10)

i

Siswhara, SE.,PAR.,MM, dan Ariyo Bramantori, SH.,MM

Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan

perekonomian Indonesia. Hal ini karena pariwisata merupakan ujung tombak dari

kemajuan perekonomian suatu negara. Demikian pula halnya yang terjadi di

Indonesia saat ini. Industri pariwisata bukan lagi dianggap sebagai sektor

sekunder baik dalam pembangunan nasional maupun dalam pendapatan devisa

negara. Usaha untuk meningkatkan minat wisatawan datang ke Indonesia

dirasakan makin gencar diantaranya dengan diadakannya berbagai macam acara

Nasional maupun Internasional dalam berbagai bentuk kegiatan yaitu : Olahraga,

pameran budaya serta kesenian dan seminar

seminar Internasional. Hal tersebut

mampu menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke

beberapa daerah salah satunya Kota Bandung yang memiliki citra sebagai kota

wisata yang potensial. Agar kegiatan pariwisata berjalan dengan baik perlu

didukung dengan fasilitas penunjang seperti akomodasi perhotelan, restoran, dan

biro perjalanan. Bandung merupakan salah satu kota dengan kegiatan pariwisata

yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari tingkat hunian kamar hotel dari tahun

ke tahun yang terus meningkat terutama hotel berbintang 4. Gumilang Regency

Hotel memiliki tingkat hunian yang cukup baik tetapi masih berada di bawah

pesaing-pesaingnya, oleh karena itu Gumilang Regency Hotel menerapkan

strategi service encounter untuk mempertahankan loyalitas pelanggan yang sudah

ada di Gumilang Regency Hotel. Service encounter artinya interaksi antara

karyawan dan pelanggan. Service encounter yang baik akan berpengaruh terhadap

persepsi pelanggan atas kualitas jasa perusahaan, dan menjadikan pelanggan

untuk terus melakukan pembelian ulang yang merupakan dasar untuk

menciptakan loyalitas pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

gambaran service encounter, gambaran loyalitas pelanggan dan pengaruh service

encounter terhadap loyalitas pelanggan. Objek dalam penelitian ini adalah tamu

wisatawan yang menginap di Gumilang Regency Hotel. Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dan metode yang digunakan adalah

explanatory survey dengan teknik random sampling, serta jumlah sampel 100

responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linear

berganda dengan alat bantu software komputer SPSS 20 for windows. wawancara

dan penyebaran angket sebagai teknik pengumpulan data. Temuan penelitian

menunjukan bahwa service encounter dengan dimensi recovery (X1), adaptability

(X2), spontanety (X3), dan coping (X4) mempunyai pengaruh terhadap loyalitas

pelanggan yang terdiri dari melakukan pembelian berulang secara teratur,

membeli antar lini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan

menunjukan kekebalan terhadap tarikan pesaing.

(11)

ii

Customer Loyalty in Gumilang Regency Hotel under guidance of Gita

Siswhara, SE.,PAR.,MM, dan Ariyo Bramantori, SH.,MM

(12)

1

1.1

Latar Belakang Penelitian

Era Globalisasi dan era reformasi telah memberikan warna tersendiri terhadap

wajah dunia saat ini. Demikian pula halnya yang terjadi didalam dunia pariwisata.

Sejak dulu keberadaan industri pariwisata memang memberikan sumbangan yang

berarti bagi perekonomian sebuah Negara. Namun pada saat ini peranannya

semakin besar dan semakin penting mengingat kebutuhan akan kegiatan wisata

bukan lagi kebutuhan sekunder melainkan telah menjadi kebutuhan primer.

Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan

perekonomian Indonesia. Hal ini karena pariwisata merupakan ujung tombak dari

kemajuan perekonomian suatu negara. Pariswisata biasanya menarik investor

asing yang dibutuhkan oleh setiap negara yang sedang berkembang. Pariwisata

juga mempunyai tanggung jawab untuk membawa nama atau citra suatu bangsa

agar dikenal di dunia Internasional. Semakin berkualiatas pelayanan pariwisata

disuatu negara atau di suatu daerah maka negara atau daerah tersebut semakin

berkembang dan dikenal. Seiring dengan perkembangan di berbagai bidang

seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya, pariwisata juga mempunyai peran

penting dalam perkembangannya.

(13)

menambah devisa negara guna keluar dari krisis moneter yang berkepanjangan

dan menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.

Dalam bidang pariwisata, pemerintah berusaha penuh untuk mendukung

kegiatan pengembangan usaha pariwisata Indonesia. Usaha untuk meningkatkan

minat wisatawan datang ke Indonesia dirasakan makin gencar diantaranya dengan

diadakannya berbagai macam acara Nasional maupun Internasional dalam

berbagai bentuk kegiatan yaitu : Olahraga, pameran budaya serta kesenian dan

seminar

seminar Internasional.

Peranan pariwisata dalam meningkatkan perekonomian negara dan

kesejahteraan masyarakat tidak dapat diragukan lagi. Pariwisata adalah

satu-satunya kegiatan ekonomi yang dapat bertahan terhadap kendala ekonomi yang

beberapa tahun terakhir masih terus terlihat dan terasa akibatnya dan menjadi

salah satu pilihan untuk dapat berperan sebagai alat pembangunan dalam

mewujudkan pembangunan nasional. Dimana semakin berkembangnya pariwisata

dunia menjadikan banyaknya wisatawan yang datang dan berkunjung.

TABEL 1.1

JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN KE INDONESIA

DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR

No

Tahun

Jumlah Wisman

1

2008

6.234.497

2

2009

6.323.730

3

2010

7.002.944

4

2011

7.649.731

5

2012

7.988.574

Sumber: Statistik Jawa Barat 2013

(14)

Indonesia dikarenakan dari jumlah wisatawan yang meningkat dari tahun ke tahun

memberikan kontribusi berupa income yang terus meningkat terhadap indonesia

dari sektor pariwisata.

Pembenahan infrastruktur sarana/prasarana pariwisata di daerah-daerah wisata

di Indonesia harus menjadi proritas, baik yang sudah tergarap maupun yang baru

akan dikembangkan. Kerjasama antar semua elemen bangsa akan menjadi kunci

utama keberhasilan itu. Pemerintah, pusat dan daerah, bersama seluruh

masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam menciptakan sinergi yang saling

mendukung, agar program Visit Indonesia Year di tahun 2013 dapat mencapai

sasarannya. Masyarakat juga dapat mengambil bagian didalamnya, mulai dari

melakukan promosi, pembenahan lingkungan, menjaga kebersihan lokasi wisata,

mengembangkan seni budaya daerah, menjaga keamanan dan kenyamanan

lingkungan masing-masing, hingga memilih berwisata di dalam negeri saja.

Keberhasilan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan peran pariwisata

dalam kegiatan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja serta kesempatan

berusaha dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta

penerimaan devisa. Hasil penerimaan dari pembelanjaan wisatawan merupakan

distribusi pendapatan dalam negeri, dalam konteks otonomi daerah tidak lain

adalah sumber PAD (pendapatan asli daerah) untuk pembangunan daerah.

(15)

68.978 81.651

92.479

117.550 132.796

0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000

2008 2009 2010 2011 2012

Beberapa daerah di Indonesia melakukan bebagai promosi untuk mendatangkan

wisatawan agar berkunjung ke daerah tersebut dengan membuat slogan pariwisata

pada masing-

masing daerah seperti Jawa Barat dengan slogan “

Visit West Java

”.

Salah satu daerah tujuan wisata yang menjadi strategi pengembangan pariwisata

nusantara adalah Jawa Barat.

Pengembangan wisata Jawa Barat didukung oleh keberagaman budaya dan

pesona alam yang memikat dari setiap kota dan kabupaten. Jawa Barat memiliki

360 objek wisata, diantaranya 214 objek wisata alam, 73 wisata budaya dan 73

objek wisata khusus (Statistik BPS Jawa Barat). Jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara yang datang ke Jawa Barat melalui pintu masuk bandara husein

satranegara dan pelabuhan Muarajati Cirebon dari tahun 2008 sampai 2012 tertera

pada Gambar 1.2 di bawah ini:

Sumber: Statistik BPS Jawa Barat 2013

GAMBAR 1.1

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE

JAWABARAT MELALUI BANDARA HUSEN SASTRANEGARA

BANDUNG DAN PELABUHAN MUARA JATI CIREBON 2008-2012

(16)

kebutuhan rekreasi dan wisata wisman semakin tinggi, serta sarana dan prasarana

setiap daerah telah diperbaiki, sehingga memudahkan wisman untuk melakukan

kunjungan wisata. Secara keseluruhan kunjungan wisatawan mancanegara

mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tesebut pemerintah Jawa Barat harus

lebih menjaga dan meningkatkan kualitas potensi yang dimiliki objek-objek

wisata yang ada agar mampu menarik lebih banyak lagi wisatawan untuk datang

ke Jawa Barat dan berdaya saing tinggi sehingga mampu berpacu pada kompetisi

di tingkat global.

Salah satu wisata unggulan yang dimiliki oleh Jawa Barat adalah Kota

Bandung yang bergelar sebagai kota parahyangan (Parisj Van Java), kotanya

bidadari dari khayangan. Perkembangan pariwisata Kota Bandung ditopang oleh

ketersediaan dan variasi produk wisata alam, sejarah, budaya, belanja dan wisata

kuliner yang didukung prasarana dan sarana pariwisata yang memadai. Kota

Bandung sebagai kota wisata didukung oleh wilayah (kabupaten di sekitarnya)

yang bercirikan wisata alam, yang menjadikan Kota Bandung sebagai destinasi

yang layak ditampilkan bagi wisatawan, baik untuk wisatawan nusantara maupun

mancanegara. Dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya ini, telah banyak

tumbuh berkembang fasilitas dan sarana pendukung pariwisata, seperti hotel,

restoran, factory outlet, kolam renang, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Dalam

perkembangannya, ketersediaan sarana wisata perkotaan ini menjadi daya tarik

wisata yang kuat bagi kota Bandung.

(17)

tersedia berbagai macam hotel sebagai sarana akomodasi wisatawan, baik dalam

maupun luar negeri, mulai dari bintang satu sampai bintang lima. Terbukti Kota

Bandung telah menunjukkan posisi yang cukup baik, terutama melalui sektor

penginapan, telah berada dalam posisi dominan unggul (RKPD Kota Bandung).

TABEL 1.2

HOTEL BERBINTANG DI BANDUNG

Bintang 5 *****

Grand Aquila, Grand Preanger, Hyatt Regency Bandung,

Sheraton Bandung Hotel & Tower, GH Universal, Hilton

Bandung

Bintang 4 ****

The Ardjuna Boutique, Jayakarta, Savoy Homann,

Padma, Holiday Inn, Grand Pacific, Amarossa, Aston

Primera, Aston Braga, Novotel, Arion Swiss Bel,

Panghegar, Garden Permata, Horison, Papandayan, Sensa,

Aston Tropicana, Grand Seriti, Grand Setiabudi,

Gumilang Regency, Majesty.

Bintang 3 ***

Cipaku, Grand Serela, Geulis, Imperium, Luxton, Bilique,

Mutiara, Perdana Wisata, Topaz, Enhaii, vue palace,

banana inn, The Valley.

Sumber Divisi Hotel Dinas Pariwisata Kota Bandung 2013

(18)

Cukup lengkap dan memadai, ditambah lagi koneksi Wi-Fi yang memudahkan

tamu untuk tetap terus terkoneksi dengan internet secara leluasa. Dengan berbagai

fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkannya hotel ini sangat cocok bagi tamu

yang

membutuhkan

kemewahan,

ketenangan

dan

kenyamanan,

serta

pemandangan di area hotel yang menarik. Hotel ini dibangun di lokasi yang

kebetulan memiliki view yang indah dan itulah yang menjadi daya tarik tersendiri

hotel ini. Hotel Gumilang Regency terletak di perbukitan hijau yang sejuk dan

asri, membuat siapapun yang singgah bisa me-refresh kembali pikirannya yang

jenuh. Terbukti dengan keunggulan yang dimiliki Gumilang Regency Hotel dalam

3 tahun ini tingkat occupancy kamar Hotel melebihi 50%.

TABEL 1.3

ROOM OCCUPANCY 2011-2013

ROOM OCCUPANCY

2011

2012

2013

58,11 %

63,77 %

60,43 %

Sumber: Sales and Marketing Gumilang Regency 2013
(19)

Adapun data pengunjung hotel Gumilang Regency yang terdiri dari 3

kategori yaitu, Corporate, Goverment, Travel Agent dan Individu. Berikut Tabel

1.4 merupakan pembagian kategori tamu Gumilang Regency selama 4 tahun

trakhir.

TABEL 1.4

KUNJUNGAN TAMU GUMILANG REGENCY 2010-2013

Kunjungan Tamu 2010-2013

Visitor

Tahun

2010

2011

2012

2013

Corporate

7.596

7.805

7.850

8.087

Goverment

5.949

8.788

10.860

9.445

Individu

3.657

6.295

6.611

6.021

Travel Agent

2.192

2.478

2.778

2.936

Total

19.394

25.366

28.099

26.489

Sumber: Sales and Marketing Gumilang Regency 2013
(20)

dibawah ini bahwa mayoritas tamu yang menginap adalah tamu yang sebelumnya

pernah berkunjung sebelumnya atau repeater.

TABEL 1.5

KUNJUNGAN TAMU REPEATER GUMILANG REGENCY 2010-2013

Kunjungan Tamu Repeater 2010-2013

Repeater

Tahun

2010

2011

2012

2013

Corporate

2.596

3.805

3.352

3.167

Goverment

2.896

2.314

2.836

2.943

Individu

1.947

1.526

1.895

1.658

Travel Agent

1.094

.1.286

1.089

1.156

Total Repeater

8.533

8.931

9.172

9.374

Sumber: Sales and Marketing Gumilang Regency 2013

Berdasarkan Tabel 1.5 Kunjungan tamu repeater individu dari tahun 2012

ke tahun 2013 mengalami penurunan. Sedangkan target tamu repeater untuk

individu di tahun 2013 sebesar 2.000. Penyebab penurunan yang terjadi pada

tahun 2013 diperkirakan karena tamu yang menginap seringkali kurang nyaman

dengan service yang diberikan oleh Gumilang Regency Hotel. Akan tetapi dapat

diketahui bahwa umumnya tamu yang menginap di Gumilang Regency adalah

tamu hotel yang pernah berkunjung sebelumnya, hal ini dapat dikatakan bahwa

Gumilang Regency Hotel telah memiliki pelanggannya dimana posisi tamu dapat

dikatagorikan sebagai tamu yang loyal. Pelanggan dapat dikatakan loyal jika telah

melakukan produk sebanyak dua kali atau lebih (lebih dari satu kali).

(21)

tahun 2014. Karena loyalitas pelanggan sangat terkait dengan kelangsungan

perusahaan dan terhadap kuatnya pertumbuhan perusahaan di masa datang, oleh

karena itu mempertahankan pelanggan yang ada saat ini lebih penting dibanding

strategi agresif seperti memperluas ukuran pasar dengan menggaet konsumen

potensial. Loyalitas tamu yang sudah ada tentunya harus dipertahankan, dimana

untuk menjadikan tamu hotel menjadi pelanggan tetap dan loyal adalah fokus dari

Gumilang Regency Hotel. Karena dengan loyalnya pelanggan banyak keuntungan

yang dapat diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal antara

lain : Mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik pelangan baru

lebih mahal), Mengurangi biaya transaksi (seperti biaya negosiasi kontrak,

pemrosesan pesanan, dll), Mengurangi biaya turn over pelanggan (karena

pergantian pelanggan yang lebih sedikit), Meningkatkan penjualan silang yang

akan memperbesar pangsa pasar perusahaan, Word of mouth yang lebih positif

dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal juga berarti mereka yang merasa

puas.

(22)

pelanggan secara optimal. 2) Strategi promosi yang dilakukan Gumilang Regency

Hotel baik melalui advertising dan mengikuti event pariwisata seperti pameran. 3)

Terus memberikan informasi secara intens mengenai perkembangan produk

terbaru kepada pelanggan khususnya pelanggan yang loyal dengan mengunakan

email melalui offering letter, selain itu hubungan dengan pelanggan dapat tetap

terjalin. 4) Selalu memberikan harga yang bervariatif dan terjangkau. Mengenai

harga produk tentu menjadi pertimbangan para pelanggan untuk terus melakukan

pembelian ulang. 5) Meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara selalu

mengingatkannya kepada karyawan dengan performance appresial yang

diberikan kepada karyawan setiap minggunya supaya memperbaiki kinerja saat

memberikan pelayanan kepada pelanggan.

(23)

Loyalitas pelanggan akan ditentukan oleh puluhan, ratusan atau bahkan ribuan

interaksi. Istilah yang sering digunakan untuk setiap interaksi adalah moment of

truth (MOT) dan sebagian pakar menyebutkan dengan service encounter.

Pengertian people adalah adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam

penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen

dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam

lingkungan jasa. Semua sikap dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh

terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service

encounter).

(24)

TABEL 1.6 PROGRAM SERVICE ENCOUNTER GUMILANG

REGENCY HOTEL BANDUNG

PROGRAM

IMPLEMENTASI

Recovery

Pihak hotel akan memberikan permintaan

maaf langsung dari General Manager melalui

kartu disertai fruit basket yang disimpan di

room tamu tersebut.

Usaha yang dilakukan pihak hotel ketika

terjadi kesalahan atau kekurangan dalam

pelayanan terhadap tamu hotel seperti

melakukan upgrade terhadap jenis kamar

menjadi lebih baik, memberi discounts,

coupons, refunds, free gift, voucher spa

treatment

including

pedicure,

dan

memberikan voucher gratis 1 jam karoke.

Explenation terhadap kekurangan/ kesalahan

yang membuat tamu tidak puas terhadap

pelayanan, honestly dengan meyakinkan

bahwa kesalahan pelayanan yang terjadi

bukan hal yang sengaja, effort : usaha dalam

menemukan solusi memecahkan penyelesaian

keluhan tamu hotel, dan emphaty : memahami

keluhan tamu memberikan rasa kepercayaan

kepada tamu komplain.

Adaptability

Department Front Office, Housekeeping dan

F&B department memberikan layanan 24 jam

room service.

Department F&B menyediakan makan dan

minum yang sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan tamu dengan memberi tiga varian

menu seperti Indonesian food, Chinese food

dan Europen food.

Memberikan segala keinginan dan kebutuhan

di kamar tamu

Coping

Menyediakan guest comment dan guest

complain paper di setiap department seperti

front office, banquet, restaurant, dan room.

Memberikan kecepatan dalam menanggapi

complain tamu

(25)

Spontanety

Spontaneity yang dilaksanakan Gumilang

Regency Hotel adalah salah satunya ketika

tamu sampai di depan pintu masuk hotel,

bellboy membawa barang bawaan tamu pada

saat check in dan di antar sampai ke kamar.

Pelayanan turn down service yang dilakukan

oleh Housekeeping Department, dilaksanakan

dari pukul 08.00

15.00, dimana pada jam

tersebut tamu sedang tidak ada di kamar

dikarenakan sedang menikmati liburan atau

meeting pada jam tersebut, housekeeper

melaksanakan pelayanan turn down service

yaitu merapihkan kembali setiap kamar yang

occupied dengan membersihkan kamar,

merapihkan tempat tidur, membersihkan dan

mengeringkan toilet, menambah aminities

yang habis, mengontrol air conditioner.

Menyediakan free pick up and service

Sumber: Sales and Marketing Gumilang Regency 2013

Service encounter yang dilaksanakan oleh Gumilang Regency Hotel

diharapkan program tersebut dapat mewujudkan semua keinginan dan kebutuhan

tamu hingga tercapainya peningkatan loyalitas tamu individu di tahun 2014 dan

juga untuk mengetahui lebih dalam mengenai service encounter yang diberikan

kepada tamu khususnya terhadap upaya meningkatkan loyalitas tamu individu di

Gumilang Regency Hotel. Berdasarkan penjelasan di atas perlu dilakukan

penelitian mengenai

PENGARUH SERVICE ENCOUNTER TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL GUMILANG REGENCY

(26)

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, mamahami, menganalisis

sejauh mana strategi tersebut berpengaruh.

Berdasarkan hal tersebut, maka dibuatlah rumusan masalah sebagai

berikut:

1.

Bagaimanakah gambaran service encounter yang terdiri dari recovery,

adaptability, spontaneity, dan coping di Hotel Gumilang Regency Bandung.

2.

Bagaimanakah loylitas tamu individu di Hotel Gumilang Regency Bandung.

3.

Bagaimana pengaruh service encounter yang terdiri dari recovery,

adaptability, spontaneity, dan coping terhadap loyalitas tamu Hotel Gumilang

Regency Bandung baik secara parsial maupun simultan.

1.3

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan mengenai:

1.

Service encounter yang terdiri dari recovery, adaptability, spontaneity, dan

coping di Hotel Gumilang Regency Bandung

2.

Loyalitas tamu individu Hotel Gumilang Regency Bandung

(27)

1.3.2

Kegunaan Penelitian

1.

Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen

pemasaran kususnya dalam strategi pemasaran jasa tentang service

encounter serta dapat berguna bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu

manajemen pemasaran pariwisata.

2. Kegunaan Praktis

(28)

76

Penelitian ini mengenai pengaruh service encounter terhadap loyalitas

pelanggan di hotel Gumilang Regency. Penelitian ini menganalisis variabel bebas

yaitu (independent variable), Service Encounter (X) yang memiliki empat sub

variabel yaitu, recovery, adaptability, spontaneity, dan coping. Sedangkan

loyalitas (Y) sebagai variabel terikat (dependent variable) memiliki indikator

berdasarkan pembelian ulang (repeater), pembelian antar lini produk dan jasa,

referensi kepada orang lain, dan kekebalan pelanggan terhadap tawaran pesaing.

Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai

pengaruh service encounter terhadap loyalitas pelanggan di Gumilang Regency

Hotel.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,

terhitung sejak awal bulan januari s/d april 2013 maka pendekatan yang

digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan cross sectional

method

, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek

dalam satu

kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang”.

3.2

Metode Penelitian

(29)

kriteria tertentu yaitu valid (ketepatan). Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaotu rasional (masuk akal), empiris (dapat

diamati oleh indera manusia), dan sistematis (proses penelitian mengunakan

langkah-langkah yang bersifat logis)

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Jenis penelitian ini berupa deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono

(2010:53

) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.”

Penelitian

deskriptif di sini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai

Service encounter (recovery, adaptability, spontaneity, dan coping) dan loyalitas,

sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang

dilakukan melalui pengumpulan data dilapangan, dalam hal ini penelitian

verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh service encounter (recovery,

adaptability, spontaneity, dan coping) terhadap loyalitas.

Berdasarkan hal di atas, dalam penelitian ini akan diuji kebenaran

mengenai pengaruh service encounter yang memiliki empat dimensi yaitu

recovery, adaptability, spontaneity, dan coping terhadap loyalitas pelanggan yang

merupakan hasil survei pada tamu yang menginap di Gumilang Regency Hotel.

(30)

pelanggan yang dikumpulkan langsung dari tempat kejadian secara empirik

dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sejumlah

sampel yang telah ditentukan. Menurut sugiyono (2010:11) bahwa: Metode survey

yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil.

Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang

alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan

data, misalnya dengan mengedarkan kusioner, test, wawancara dan sebagainya.

3.2.2

Operasionalisasi Variabel

Operasional variable adalah bagaimana cara untuk mengukur suatu

varibale. Variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini meliputi service

encounter (X) yaitu interaksi antara penyedia jasa dan konsumen. Sub variabel

service encounter terdiri dari recovery, adaptability, spontaneity, dan coping.

Sedangkan Loyalitas pelanggan sebagai varibale terikat (Y) yang terdiri dari

melakukan pembelian berulang secara teratur, membeli antarlini produk dan jasa,

mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukan kekebalan terhadap tarikan

pesaing. Pengoperasian kedua variable pada penelitian ini menggunakan skala

ordinal.

(31)
[image:31.595.108.527.116.755.2]

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Variable/Sub

Variabel

Konsep Variable

Indikator Ukuran Skala

No.

Item

Perta

nyaan

Service

Encounter

(X)

Interaksi antara penyedia

jasa dan konsumen yang

mewakili citra atau kesan

terhadap keseluruhan

kualitas jasa. (Zeithaml,

Bitner & Gremler

123:2009)

Recovery

(X1)

Sikap karyawan dalam

menanggapi kegagalan

dalam proses

penyampaian jasa

(Zeithaml, Bitner &

Gremler 123:2009)

Kecepatan

tanggapan

pegawai dalam

penanganan

keluhan

Tingkat

Kecepatan

tanggapan

pegawai dalam

penanganan

keluhan

Ordinal

III.A.1

Keramahan Tingkat

keramahan

karyawan dalam

penanganan

keluhan

Ordinal

III.A.2

Kesesuaian

kompensasi

pelayanan

keluhan

Tingkat

kesesuaian

kompensasi

keluahan

Ordinal

III.A.3

Manfaat

Kompensasi

Tingkat manfaat

kompensasi yang

diberikan hotel

Ordinal

III.A.4

Adaptability

(X2)

Cara karyawan dalam

menanggapi permintaan

dan kebutuhan konsumen.

(Kemampuan beradaptasi

dengan konsumen).

(Zeithaml, Bitner &

Gremler 2009: 127)

Pengetahuan Tingkat

pengetahuan

karyawan dalam

menjelaskan

produk/jasa yang

ditawarkan

Ordinal

III.B.1

Kemampuan Tingkat

kemampuan

karyawan dalam

Ordinal

(32)

memahami apa

yang dibutuhkan

tamu

Keramahan Tingkat

keramahan

karyawan saat

menanggapi

permintaan dan

kebutuhan tamu

Ordinal

III.B.3

Spontaneity

(X3)

Tindakan karyawan secara

spontan dan tanpa harus

diminta.(spontanitas)

(Zeithaml, Bitner &

Gremler 2009: 127)

Pelayanan Tingkat

spontanitas

karyawan dalam

melayani tamu

Ordinal

III.C.1

Kesigapan Tingkat kesigapan

terhadap tamu

Ordinal

III.C.2

Responsiveness Tingkat kecepatan

melayani tamu

Ordinal

III.C.3

komunikasi Tingkat

komunikasi

karyawan dan

tamu

Ordinal

III.C.4

Coping

(X4)

Tindakan karyawan dalam

menanggapi keluhan

konsumen (Zeithaml,

Bitner & Gremler 2009:

127)

Ketulusan Tingkat ketulusan

karyawan dalam

menanggapi

keluhan tamu

Ordinal

III.D.1

Kepedulian Tingkat

kepedulian

karyawan hotel

terhadap tamu

Ordinal

III.D.2

Tanggung Jawab Tingkat rasa

tanggung jawab

karyawan hotel

terhadap tamu

Ordinal

III.D.3

Loyalitas

Pelanggan

(Y)

Wujud perilaku dari

unit-unit pengambilan

keputusan untuk

melakukan pembelian

secara terus-menerus

terhadap barang/jasa suatu

perusahaan yang dipilih (

Melakukan

Pembelian Ulang

Secara Teratur

Tingkat

keseringan tamu

hotel melakukan

pembelian ulang

Ordinal

IV.1

Pembelian antar

lini produk dan

jasa

Tingkat minat

pembelian antar

lini produk dan

Ordinal

(33)

Jill Griffin, 2005:5) jasa

Merefensikan

kepada orang lain

Tingkat kebiasaan

merekomendasika

n dan mengajak

orang lain

Ordinal

IV.3

Menunjukan

kekebalan

Pelanggan

terhadap tawaran

pesaing

• Tingkat ketahanan

terhadap harga

yang ditawarkan

pesaing

• Tingkat ketahanan

terhadap kualitas

yang ditawarkan

pesaing

• Tingkat ketahanan

pelanggan

terhadap reward

atau hadiah yang

ditawarkan

pesaing

Ordinal

IV.4

Sumber: Hasil pengolahan data 2013

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data ialah subjek dari mana data diperoleh. Data diperoleh melalui

suatu proses yang disebut pengumpulan data. Pengumpulan data dapat

didefinisikan sebagai satu proses mendapatkan data empiris melalui responden

dengan menggunakan metode-metode tertentu (Ulber Silalahi, 2009: 280).

(34)

a.

Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika

peritiwa terjadi (Ulber Silalahi, 2009: 289). Darmadi Durianto, dkk (2004:14)

menyatakan bahwa sumber data primer adalah sumber data yang didapat dari

sumber pertama, di mana observator melakukan sendiri di lapangan. Dalam

penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan

kepada sejumlah responden dianggap mewakili seluruh populasi dalam penelitian,

yaitu tamu Gumilang Regency Hotel.

b.

Sumber Data Sekunder

(35)
[image:35.595.108.521.114.620.2]

TABEL 3.2

JENIS DATA DAN SUMBER DATA

No

Jenis Data

Sumber Data

Digunakan

Untuk Tujuan

Penelitian

T-1

T-2

T-3

Data Sekunder

1

Kunjungan Wisatawan

Mancanegara ke Indonesia

Dalam Lima Tahun Terakhir

Badan Pusat Statistik 2012

-

-

-

2

Kunjungan Wisman ke Jawa

Barat Melalui Bandara Husen

Sastranegara dan Pelabuhan

Muara Jati 2008-2012

Badan Pusat Statistik Jawa

Barat 2012

-

-

-

3

Hotel-hotel beribintang di

Bandung

Dinas Pariwisata Kota

Bandung 2012

-

-

-

4

Tingkat Occupancy

Gumilang Regency Hotel

2010-2012

Marketing Gumilang

Regency Hotel 2012

-

-

-

5

Kunjungan Tamu Gumilang

Regency Hotel 2010-2012

Marketing Gumilang

Regency Hotel 2012

-

-

-

6

Kunjungan Tamu Repeater

Gumilang Regency Hotel

2010-2012

Marketing Gumilang

Regency Hotel 2012

-

-

-

7

Strategi Pemasaran Gumilang

Regency Hotel

Marketing Gumilang

Regency Hotel 2012

-

-

-

8

Profil Gumilang Regency

Hotel

Marketing Gumilang

Regency Hotel 2012

Data Primer

1

Gambaran service encounter

yang dilaksanakan oleh Hotel

Gumilang Regency

Tamu Gumilang Regency

Hotel

-

2

Gambaran tingkat loyalitas

pelanggan Gumilang

Regency Hotel

Tamu Gumilang Regency

Hotel

-

Keterangan :

T-1: Untuk mengetahui tanggapan mengenai service encounter di

Gumilang Regency Hotel.

(36)

T-3: Untuk menjelaskan seberapa besar service encounter yang

terdiri dari recovery, adaptability spontaneity, dan coping

dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan di Gumilang

Regency Hotel.

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

Sugiyono (2010:115) mengungkapkan bahwa

Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Secara sederhana, Ulber Silalahi (2009: 253)

mengungkapkan bahwa

Populasi adalah seluruh unit-unit yang darinya sampel

dipilih”.

Populasi bukan hanya sekedar orang tetapi meliputi seluruh karakteristik

atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah tamu individu yang melakukan pembelian ulang ke Gumilang Regency

Hotel selama satu tahun, yaitu pada tahun 2013 sebanyak 1.658 (sumber

manajemen Gumilang Regency Hotel 2012).

3.2.4.2

Sampel

(37)

2

1 n

e

  

Keterangan

:

n: ukuran sampel

N: ukuran populasi

e: Taraf kesalahan (0,1

2

)

Berdasarkan rumus di atas, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

 

2

1 , 0 6611 1

6611 n

x

 

100

n

Jadi dari perhitungan tersebut, jumlah sampel minimal yang diteliti adalah

berjumlah 100 responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Sugiyono (2010: 116

) mengemukakan bahwa “Teknik sampilng adalah

merupakan teknik pengambilan sampel”. Pada dasarnya ada dua tipologi dari

(38)

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan simple random

sampling yang termasuk ke dalam probability sampling. Menurut Saiki Danyi

(2008: 33) bahwa “

simple random sampling is equal chance for each member of

population

”. Yaitu proses pemilihan sampel dimana semua elemen dalam

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Selanjutnya Ulber Silalahi (2009:261) juga mengatakan bahwa. Simple random

sampling merupakan cara terbaik memperoleh sampel yang respresentatif karena

probabilitas dalam teknik ini sangat tinggi dibandingkan dengan yang lain.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah simple random

sampling karena dalam penelitian ini penulis membuat generelisasi pada populasi

yang elemnnya kurang lebih homogennya sama dalam sifat yang ingin diukur

yaitu tamu repeater individu Gumilang Regency Hotel.

Rancangan simple random sampling efektif digunakan jika populasi

tersebut bersifat homogen, tersedia kerangka sampling atau kerangka populasi,

populasi tidak tersebar dan biasanya secara geografis, populasi relatif tidak besar,

sifat generalisasi dari temuan untuk populasi adalah tujuan dari penelitian, atau

tidak ada lagi teknik sampling lain yang dianggap efektif. Berdasarkan hal

tersebut, setiap tamu wisatawan yang menginap di Gumilang Regency hotel dapat

dijadikan sampel dalam penelitian.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

(39)

memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1.

Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

berkomunikasi langsung dari sumber yang bersangkutan. Wawancara ini

dilakukan dengan pada pihak Gumilang Regency Hotel yaitu Human

Resources Manager dan Sales and Marketing Manager untuk memperoleh

data occupancy, data loyalitas, data mengenai profil perusahaan,

pelanggan sasaran, target penjualan dan strategi mempertahankan

pelanggan yang loyal.

2.

Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Gumilang Regency Hotel

Bandung khususnya mengenai service encounter.

3.

Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan

mengenai karakteristik responden, pengalaman responden menginap di

Gumilang Regency Hotel, service encounter (yang terdiri dari empat sub

variabel recovery, adaptability, spontaneity, dan coping), serta loyalitas.

4.

Studi literature, merupakan usaha pengumpulan data dan informasi yang

(40)

yang berhubungan dengan service encounter dan loyalitas, website dan

lain sebagainya.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Realibilitas

Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul,

yang selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil

tersebut dapat dilihat apakah antara variabel service encounter (X) ada

pengaruhnya atau tidak terhadap variabel loyalitas (Y). Sebelum melakukan

analisis data, dan juga untuk menguji layak atau tidaknya kuesioner yang

disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan Uji Validitas dan Uji

Reliabilitas untuk melihat tingkat kebenaran serta kualitas data.

3.2.6.1 Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang

tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas rendah (Suharsimi

Arikunto, 2007:146).

Sugiyono (2010:121) bahwa “instrumen yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur itu valid). Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur”

(41)

:

�=

(Sugiyono, 2010: 356)

Keterangan :

r

= Koefisien validitas item yang dicari

X

= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y

= Skor total

∑X

= Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y

= Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X

2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y

2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y

[image:41.595.142.484.516.652.2]

Peneliti dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan

dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Berikut ini adalah pedoman untuk

memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi:

TABEL 3.3

INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00

0,199

Sangat rendah

0,20

0,399

Rendah

0,40

0,5999

Sedang

0,60

0,7999

Kuat

0,80

1,000

Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2010: 184)

Setelah melakukan analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah

skor faktor dengan skor total, maka langkah selanjutnya adalah melakukan

  

 

 

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

(42)

perbandingan antara r

hitung

dengan r

tabel.

Berikut ini keputusan pengujian validitas

instrumen:

1.

Jika

rhitung > rtabel,

maka instrumen dikatakan valid.

2.

Jika

rhitung < rtabel,

maka instrumen dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS

(Statistical Product for Service Solution) 20 for windows. Output yang dihasilkan

dari pengolahan SPSS meruapakan data r

hitung.

untuk mengetahui apakah

nilainya

signifikan atau tidak, maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan r

hitung

dengan r

tabel. [image:42.595.110.533.479.757.2]

Berdasarkan uji validitas yang dilkukan dengan bantuan SPSS 20 for

window, didapat hasil pengujian yang dicantumkan pada Tabel 3.5 pada tabel

tersebut dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan pada variable service encounter

dapat dilanjutkan untuk melakukan penelitian. Penyajian tabel 3.4 sebagai berikut

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS X (SERVICE ENCOUNTER)

No

Item Pertanyaan

r

hitung

r

tabel

sig

keterangan

Recovery

1

Kecepatan FO 0,825 0,361 0,000 valid

2

Kecepatan FB 0,459 0,361 0,011 valid

3

Kecepatan HK 0,543 0,361 0,002 valid

4

Keramahan FO 0,659 0,361 0,000 valid

5

Keramahan FB 0,659 0,361 0,000 valid

6

Keramahan HK 0,451 0,361 0,012 valid

7

Kesesuaian FO 0,472 0,361 0,008 valid

8

Kesesuaian FB 0,427 0,361 0,019 valid

9

Kesesuaian HK 0,557 0,361 0,001 valid

10

Manfaat FO 0,702 0,361 0,000 valid

11

Manfaat FB 0,544 0,361 0,002 valid

12

Manfaat HK 0,743 0,361 0,000 valid

Adaptability

1

Pengetahuan FO 0,521 0,361 0,003 valid

2

Pengetahuan FB 0,541 0,361 0,002 valid
(43)

4

Kemampuan FO 0,428 0,361 0,018 valid

5

Kemampuan FB 0,455 0,361 0,012 valid

6

Kemampuan HK 0,420 0,361 0,021 valid

7

Keramahan FO 0,571 0,361 0,001 valid

8

Keramahan FB 0,702 0,361 0,000 valid

9

Keramahan HK 0,521 0,361 0,003 valid

Spontaney

1

Pelayanan FO 0,436 0,361 0,016 valid

2

Pelayanan FB 0,624 0,361 0,000 valid

3

Pelayanan HK 0,715 0,361 0,000 valid

4

Kesigapan FO 0,624 0,361 0,000 valid

5

Kesigapan FB 0,715 0,361 0,000 valid

6

Kesigapan HK 0,685 0,361 0,000 valid

7

Responsiveness FO 0,314 0,361 0,041 valid

8

Responsiveness FB 0,494 0,361 0,006 valid

9

Responsiveness HK 0,599 0,361 0,000 valid

10

Komunikasi FO 0,474 0,361 0,008 valid

11

Komunikasi FB 0,593 0,361 0,001 valid

12

Komunikasi HK 0,685 0,361 0,000 valid

Coping

1

Ketulusan FO 0,865 0,361 0,000 valid

2

Ketulusan FB 0,473 0,361 0,008 valid

3

Ketulusan HK 0,466 0,361 0,009 valid

4

Kepedulian FO 0,566 0,361 0,001 valid

5

Kepedulian FB 0,511 0,361 0,004 valid

6

Kepedulian HK 0,574 0,361 0,001 valid

7

Tanggung Jawab FO 0,497 0,361 0,005 valid

8

Tanggung Jawab FB 0,631 0,361 0,000 valid

9

Tanggung Jawab HK 0,646 0,361 0,000 valid

Sumber: Hasil pengolahan data 2013

(44)
[image:44.595.107.515.116.287.2]

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS Y (LOYALITAS)

No

Item Pertanyaan

r

hitung

r

tabel

sig

Keterangan

Melakukan Pembelian Ulang Secara Teratur

1

Item 1 1,000 0,361 0,000 valid

Pemebelian antar lini produk dan jasa

2

Item 2 1,000 0,361 0,000 valid

Merefensikan kepada orang lain

3

Item 3 1,000 0,361 0,000 valid

Menunjukan kekebalan Pelanggan terhadap tawaran pesaing

4

Item 4 0,561 0,361 0,001 valid

5

Item 5 0,628 0,361 0,000 valid

6

Item 6 0,458 0,361 0,011 valid

Sumber: Pengolahan data 2013

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010: 3), reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik, suatu

data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama

menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda

menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua

menunjukkan data yang tidak berbeda.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach

alpha, yaitu:

11 =

� −

1

1

�2

12

(Husein Umar, 2009:170)

Keterangan:

r11

= reliabilitas instrumen

k

= banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

12

= varians total

(45)

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap

butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:

=

2 〴2

/

(Husein Umar, 2009:172)

n = jumlah sampel

= jumlah varians

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum

digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen

penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika Koefisien

Cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham &

Black, Uma Sekaran): Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang

menunjukan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi

atau satu sama lain. Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar

item yang mengukur konsep. Semakin dekat Cronbach alpha dengan 1, semakin

tinggi keandalan konsistensi internal.

Perhitungan validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan

program aplikasi SPSS 20 for window. Adapun langkah-langkah menggunakan

SPSS 20 for window sebagai berikut:

1.

Memasukan Memasukkan data variabel X dan Y setiap item jawaban

responden atas nomor item pada data view.

2.

Klik variabel view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel

(46)

atas variabel penelitian), coloum, align, (left, center, right, justify) dan isi

juga kolom measure (skala: ordinal).

3.

Kembali ke data view, lalu klik analyze.

4.

Pindahkan variabel yang akan diuji atau klik Alpha, OK.

5.

Akan dihasilkan output, apakah data tersebut valid serta reliabel atau tidak

dengan membandingkan data hitung dengan data tabel.

[image:46.595.146.515.309.385.2]

Hasil pengujian realibilitas sebagai berikut

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN REALIBILITAS

No

Variable

Alpha cronbanch

r

tabel

kesimpulan

1

Service Encounter

0,931

0,361

valid

2

Loyalitas

0,722

0,361

valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan tabel diatas, kedua variabel yang digunakan adalah reliabel,

karena r

hitung

lebih besar dari r

tabel

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengelola

dan menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan

keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan

dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada

pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.

(47)

encounter terhadap loyalitas pelanggan di Gumilang Regency Hotel dengan

bantuan statistik untuk mengolah data yang terkumpul dari sejumlah kuesioner.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan variabel yang terdapat dalam

penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai Service Encounter

yang mempengaruhi loyalitas pelanggan di Gumilang Regency Hotel. Adapun

yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah Servicve Encounter yang

memliki empat sub dimensi yaitu Recovery, Adaptability, Spontaneity, dan

Coping. Objek yang merupakan variabel terikat atau variabel Y adalah loyalitas

pelanggan. Sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh Service Encounter (X)

terhadap loyalitas pelanggan (Y). Kegiatan analisis data dalam penelitian

dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1.

Menyusun Data

Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek

kelengkapan data yang diisi oleh responden. Untuk mengetahui karakteristik

responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:

% =

N

n

X 100

Dimana:

n = nilai yang diperoleh

N = jumlah seluruh nilai

100 = konstanta

(48)

3.

Tabulasi Data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

[image:48.595.171.512.304.401.2]

a)

Memberikan skor pada setiap item. Salah satu persyaratan dalam

menggunakan skala ordinal adalah peringkat jawaban diberikan skor

antara 1 sampai dengan 5. Setiap variabel yang dinilai oleh responden,

diklasifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban (numeric scale), dimana

setiap option terdiri dari lima kriteria skor sebagai berikut:

TABEL 3.7

SKOR ALTERNATIF JAWABAN

Alternatif

Jawaban

Sangat

Tinggi

Tinggi

Cukup

tinggi

Rendah

Sangat

rendah

Positif

5

4

3

2

1

Sumber: Modifikasi dari Uma Sekaran (2006:51)

b)

Menjumlahkan skor pada setiap item.

c)

Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.

4.

Menganalisis data dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan

angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik.

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

(49)

kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat

komperhensif.

Menurut Sugiyono (2008:207) analisis deskriptif dapat digunakan untuk

mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan

prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan

membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa diuji signifikasinya.

Melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan rata-rata data sampel atau

populasi tanpa perlu diuji signifikannya. Analisis deskriptif bertujuan mengubah

kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang

lebih ringkas. Analisis deskriptif juga dapat digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi.

Analisis data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

variabel-variabel penelitian, yaitu:

1.

Analisis deskriptif tanggapan tamu hotel yang menginap di Gumilang

Regency Hotel mengenai strategi Service Encounter hotel yang

dilakukan pihak manajemen yang terdiri dari Recovery, Adaptability,

Spontaneity dan Coping.

2.

Analisi deskfriftif tanggapan tamu yang menginap di Gumilag

Regency Hotel mengenai loyalitas pelanggan.

(50)

responden atas item-item dalam kusioner. Skala pengukuran yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala likert

. Menurut Sugiyono (2010:132) “Skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan skala likert, variable yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan

titik tolak untuk menuyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan.

Method Of Successive Interval (MSI)

Karena penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam

operasional varibale sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul

terlebih dahulu akan ditranformasi menjadi skala interval dengan menggunakan

Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah untuk melakukan

transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

1.

Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil

jawaban responden pada setiap pernyataan.

2.

Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan,

dilakukan penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan

cara memebagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3.

Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan

penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap jawaban

4.

Menentukan nilai batas z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan

setiap pilihan jawaban

(51)

(

Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit) Scale Value =

(Area Below Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan

pasangan data variable independen dengan varibale dependen serta ditentukan

persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

3.2.7.2 Teknik Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linear berganda (multiple linear regression). Analisis regresi linear berganda

adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y) untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan

kausal antara dua variabel bebas atau lebih. Adapun untuk pengolahan data

dilakukan bantuan program SPSS 20 for windows, yang menurut uliyanto

(2005:8) dilakukan sebagai berikut:

a.

Masukan data dalam SPSS pada data view, dan pada variable view dalam

kolom label berilah nama masing-masing variabel.

b.

Klik analyze, regression linier. Lalu pindahkan variabel Y sebagai

variabel bergantung ke kolom dependent serta variabel X1.1, X1.2, X1.3,

dan X1.4 sebagai variabel bebas ke kolom independent. Klik method pilih

enter. Abaikan yang lain kemudian klik OK.

(52)

regresi linear berganda. Menurut Asep Hermawan (2005:220) regresi linear

berganda, merupakan suatu model statistik yang sesuai jika masalah penelitian

mencakup satu variabel terikat (dependent) yang berskala pengukuran metrik

(interval atau rasio), yang diduga dapat diprediksi oleh variabel-variabel

independent yang berskala pengukuran metrik (interval atau rasio).

Analisis regresi digunakan bila penelitian bermaksud ingin mengetahui

kondisi diwaktu yang akan datang dengan suatu dasar keadaan sekarang atau ingin

melihat kondisi waktu lalu dengan dasar keadaan dimana sifat ini merupakan

prediksi atau perkiraan (Irianto, 2006:156). Arti kata prediksi bukanlah

merupakan hal yang pasti tetapi merupakan suatu keadaan yang mendekati

kebenaran. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk

memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan

melalu menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen atau untuk

meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan

variabel independen dan se

Gambar

Tabel Judul Tabel
Gambar Judul Gambar
TABEL 1.1  JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN KE INDONESIA
TABEL 1.2 HOTEL BERBINTANG DI BANDUNG
+7

Referensi

Dokumen terkait

menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah yang diteliti”. Sehingga temuannya le bih dalam, lebih luas, dan lebih terperinci. 8) mengungkapkan

pemasaran dan loyalitas pelanggan, dengan kata lain apabila perusahaan berusaha untuk meningkatkan kinerja bauran pemasaran yang ditawarkan menjadi lebih baik dengan

cenderung akan percaya juga dalam urusan atau bisnis yang lain. 4) Jika pada suatu perusahaan banyak pelanggan lama, akan memperoleh. keuntungan karena adanya peningkatan

Dan membentuk seorang pelanggan yang loyal tidaklah mudah, kita perlu mengeluarkan tenaga yang ekstra, berkorban waktu yang cukup banyak, dan bahkan perlu untuk mengeluarkan biaya

Pelanggan yang puas cenderung loyal, tercermin dari timbulnya niat dari pelanggan untuk melakukan hal yang menguntungkan perusahaan seperti melakukan transaksi kembali dengan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan ju dul “Pengaruh Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Menginap di Hotel Gumilang Regency Hotel (Survei

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai atribut hotel di Grand Tjokro Hotel Bandung dan bagaimana gambaran keputusan menginap pada tamu

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan Kepuasan Pelanggan terhadap Citra Perusahaan.Citra positif Hotel Pelangi Malang dimata tamu