23 BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada
BTS-BTS CDMA 20001x EVDO. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 2, BTS-BTS merupakan
Access Point (AP) dalam jaringan CDMA 20001x EVDO.
3.1 Daerah Penelitian
Drive Test (DT) dilakukan di 9 Base Transceiver Station (BTS) yang terdapat di kota
Yogyakarta, dengan masing-masing BTS 5 hari pada bulan November 2012 dan 5 hari pada bulan Desember 2012.
Tabel 3.1 merupakan daftar nama BTS tempat dilakukannya drive test : Tabel 3.1 Daftar Nama BTS
No NAMA BTS
1 UGM
2 BABARSARI
3 MRICAN
4 AMBARUKMO
5 KOTA BARU
6. JOMBOR
7. SINDUAJI
8. JIH
Kesembilan BTS tersebut merupakan BTS Evolution-Data Only (EV-DO) dan BTS yang lokasinya berdekatan dengan universitas-universitas yang terdapat di wilayah Yogyakarta.
Gambar 3.1 menunjukkan peta daerah pelaksanaan drive test, yaitu garis yang berwarna hitam pada peta.
Gambar 3.1 Denah Lokasi yang Diteliti
Daftar nama universitas yang terdapat pada gambar 3.1 adalah sebagai berikut. 1. Universitas Gajah Mada (UGM)
2. Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) 3. Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
4. Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) 5. Universitas Atma Jaya
6. STIE YKPN Yogyakarta 7. STIKES Guna Bangsa 8. Universitas Islam Indonesia
1
2 3
4 5 5 6
4 7 8 9
9. AMIKOM Yogyakarta
10.Universitas Negri Yogyakarta (UNY) 11.Universitas Sanata Darma
3.2 Perangkat Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan beberapa perangkat yang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.
3.1 Perangkat Keras
Perangkat Keras yang digunakan terdiri dari 3.2.1.1Modem (AT) CDMA 2000 1x EV DO
Tipe Modem (AT) yang digunakan pada skripsi ini adalah Huawei yang sesuai untuk dilakukan drive test (DT).
3.2.1.2Global Positioning System (GPS)
GPS digunakan untuk membantu menentukan letak dan koordinat posisi AT
(modem) yang digunakan pada saat drive test. Karena sistem GPS menjangkau keseluruhan permukaan bumi, maka sistem ini menyediakan metode yang siap pakai untuk menentukan posisi dan waktu yang dibutuhkan dari banyaknya receiver yang ada.
3.2.1.3Laptop
Laptop digunakan untuk menampilkan serta merekam data-data yang diperoleh
selama drive test berlangsung. 3.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak / software yang digunakan pada skripsi ini adalah 3.2.2.1TEMS Investigation
TEMS atau Test Mobile System adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
kebutuhan proses drive test. TEMS yang digunakan pada penelitian adalah TEMS
(indoor) dan di luar ruangan atau lapangan (outdoor). TEMS Investigation menggunakan
Global Positioning System (GPS) sebagai alat navigasi dan memetakan parameter pada
rute drive test yang dilalui. 3.2.2.2Actix Analyzer
Actix Analyzer digunakan untuk menganalisa data hasil drive test. Actix Analyzer
merupakan salah satu software post processing yang mampu mengolah data hasil beberapa kali drive test sekaligus. Actix Analyzer juga dapat digunakan untuk melakukan analisa terhadap data yang dikumpulkan pada jaringan nirkabel dengan menggunakan beberapa
software drive test, salah satu di antaranya adalah TEMS Investigation 8.0.4. Dengan
bantuan Actix Analyzer maka pesan yang digunakan untuk berkomunikasi antara AT dengan BTS dapat dilihat. Selain itu parameter-parameter yang terdapat dalam pesan tersebut juga dapat diketahui.
3.2.2.3Map Info Professional
Map Info Professional merupakan salah satu software yang dimanfaatkan untuk
menggambar jalur daerah yang akan dilakukan drive test, supaya drive test yang dilakukan tidak bertumpukan. Selain itu Map Info Professional juga bisa digunakan untuk menampilkan gambar dari data yang sudah diolah oleh Actix Analyzer.
3.3 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data pada skripsi ini menggunakan dua cara yaitu data dari
database dan data dari drive test. Untuk mengetahui kualitas pelayanan digunakan data
3.3.1 Data dari database
Data dari database berupa data trafik yang diperoleh langsung dari PT.Telkom Flexi, Yogyakarta. Informasi ini merupakan data kondisi trafik yang didapat dari BTS dan Base
Station Controller (BSC) yang kemudian dikumpulkan di dalam BSC untuk diproses
menjadi data kondisi trafik sebuah BTS. Dari data tersebut diperoleh informasi mengenai kualitas dan status jaringan yang diamati.
Pengamatan data kondisi trafik dilakukan bulan November 2012 dan Desember 2012 guna untuk mengetahui daerah-daerah yang masih bermasalah. Data statistik yang diambil berupa drop call, PER, CSSR (Call Setup Success Ratio), Handoff way (1&2 active PN), dan Call Setup Time. Data drop call, PER, CSSR (Call Setup Success Ratio), dan Handoff
way (1&2 active PN) yang sudah dalam bentuk persentase. Data untuk Call Setup Time
dalam satuan detik (second). Sedangkan data Forward TCP Throughput dalam satuan Mbps dan Reverse TCP Throughput dalam satuan kbps.
3.3.2 Data dari drive test
Drive test (DT) adalah proses pengukuran atau perekaman data kinerja jaringan
melalui sebuah AT yang bergerak dengan suatu rute pada daerah yang tercakup BTS. Proses ini disebut dengan drive test, karena pengumpulan data dilakukan pada luar ruangan (outdoor) atau di lapangan dengan berkendara (drive) menggunakan mobil.
Drive test merupakan cara yang tepat untuk mencari gambaran kondisi nyata yang
terjadi pada jaringan dengan melakukan hubungan langsung menggunakan handset yang tersedia yang terdiri dari short call dan long call. Short call adalah metode drive test dengan BTS melakukan panggilan secara terus menerus secara berkala selama proses drive
test. Apabila panggilan tersambung maka akan diputus secara otomatis, kemudian BTS
kegagalan handover) di suatu titik, maka panggilan selanjutnya akan diulang secara otomatis (redial).
3.4. Parameter yang Digunakan untuk Penelitian 3.4.1.Parameter Key Performance Indicator (KPI)
Nilai standar KPI pada jaringan CDMA 2000 1x EV-DO ditunjukkan pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Standar KPI
EVDO Items Hasil yang diharapkan
Moving Test Drop Call < 3%
PER >80%
Data CSSR > 97 %
Handoff way (1&2 active PN) >90%
Call Setup Time <7 sec
Stationary
Test
Forward TCP Throughput >2 Mbps
Reverse TCP Throughput >500 kbps
3.4.1.1. Drop Call
Drop Call pada jaringan CDMA 2000 1x EVDO merupakan kondisi ketika koneksi
sepanjang AT, BTS, BSC, dan MSC terputus. Kondisi ini biasa disebut dengan call release yang tidak normal. Call Drop Rate (CDR) adalah parameter perbandingan antara jumlah panggilan yang mengalami dropped call dengan jumlah seluruh panggilan yang sukses. Nilai parameter ini harus berada di bawah nilai threshold yang merupakan nilai maksimum
dropped call yang diperbolehkan yaitu sebesar ≤ 3%.Dropped Call dapat dihitung dengan
= 100% ... (3.1)
dengan
! ℎ = # $ %&'
() ... (3.2) 3.4.1.2. PER (Packet Error Rate)
Parameter PER (Packet Error Rate) adalah perbandingan antara jumlah error packet yang diterima dengan jumlah total packet yang diterima, dimana packet merupakan pengelompokan bit-bit dan biasanya ditambahkan header tertentu. Standar PER pada sistem CDMA dikatakan baik adalah antara 0-2 %. Hasil PER yang diharapkan pada standar KPI adalah >80%. Hal ini diperoleh dari rumus sebagai berikut.
*+ = ' '$ , - ./ 0 .' ' )12%
' '$ , x 100% ... (3.3) 3.4.1.3. Data CSSR
CSSR (Connection Setup Success Rate) merupakan perbandingan jumlah successful
connections dengan jumlah requests connection. CSSR dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut :
33 = , 45 .. ' .
6 7 4 .. ' . 100 % ... (3.4)
3.4.1.4. Handoff Way
Handoff adalah suatu peristiwa perpindahan kanal pada AT tanpa terjadinya
pemutusan hubungan dan tanpa melalui campur tangan dari pemakai. Peristiwa handoff terjadi karena pergerakan AT keluar dari cakupan sel asal dan masuk cakupan sel baru.
Handover bertujuan menyediakan kontinyuitas hubungan kepada pelanggan yang bergerak
melingkupi sel dalam infrastruktur seluler. Nilai handover dalam komunikasi seluler
CDMA yang menunjukkan kinerja yang cukup baik adalah handoff way sama dengan dua.
8 9: ;; < = = ' '$ , - ./ > '? , 0 .' ' @12
' '$ , > '? , x 100% ... (3.5) 3.4.1.5. Call Setup Time
Call Setup Time adalah waktu yang diperlukan pelanggan untuk melakukan
panggilan. Panggilan pada EVDO yang dimaksudkan adalah permintaan koneksi untuk tersambung ke layanan internet. Nilai parameter ini harus berada pada waktu yang diperbolehkan yaitu < 7 sec.
3.4.1.6. Forward TCP Throughput
Forward TCP Throughput merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui
jumlah data yang diterima AT pada saat downlink. Hasil Forward TCP Throughput yang diharapkan pada standar KPI adalah > 2 Mbps.
3.4.1.7. Reverse TCP Throughput
Reverse TCP Throughput merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui
jumlah data yang diterima AT pada saat uplink. Hasil Reverse TCP Throughput yang diharapkan pada standar KPI adalah > 500 kbps.
3.4.2.Parameter Drive Test (DT)
Tabel 3.3a Standar Legend DT Simbol
Warna
SINR (dB) Rx Power
(dBm)
Tx Power
(dBm)
KETERANGAN
>-65 <-20 Sangat Baik >3.7 -75 to -65 -20 to -10 Baik -0.8 to 3.7 -85 to -75 -10 to 3 Cukup Baik
-3.9 to -0.8 -95 to -85 3 to 13 Cukup -6.8 to -3.9 -105 to -95 13 to 23 Buruk
[image:9.612.101.528.391.621.2]<-6.8 <-105 >23 Sangat buruk
Tabel 3.3b Standar Legend DT
Simbol Warna
PER
(%)
DRC (kbps) TROUGHPUT
(kbps)
Handoff
Way
Keterangan
< 0 >1228.8 >1228.8 0 ≤χ < 1 Sangat Baik 0 to 2 614.4 to 1228.8 614.4 to 1228.8 1 ≤χ < 2 Baik 2 to 5 307.2 to 614.4 307.2 to 614.4 2 ≤χ < 3 Cukup Baik
5 to 25 153.6 to 307.2 153.6 to 307.2 3 ≤χ < 4 Cukup 25 to 50 76.8 to 153.6 76.8 to 153.6 4 ≤χ < 5 Buruk
>50 <76.8 <76.8 χ≥ 5 Sangat buruk
Parameter drive test dapat dijelaskan sebagai berikut
3.4.2.1. SINR
SINR (Signal to Interference plus Noise Ratio) adalah rasio daya yang melayani
3AB = CD 6
EF G
... (3.6)
: H :I J ℎ !K9L :I
= ,EM6 EF G
CD ... (3.7)
:K9N 9 SINR = ratio daya yang melayani sektor terhadap daya penginteferensi (dB)
+0/Io = energi tiap bit per kerapatan spektral daya penginterferensi (dB)
B = bandwidth (Hz)
R = data rate / laju transmisi data (bps)
Dilihat dari rumus tersebut, apabila SINR semakin baik, maka laju data akan semakin baik juga.
Standar nilai SINR dalam komunikasi seluler CDMA yang menunjukkan unjuk kerja yang baik adalah sebesar SINR > 3.7 dB.
3.4.2.2. Rx Power
Rx power merupakan daya isyarat BTS yang diterima oleh AT. Parameter ini
digunakan untuk menandakan area yang blank spot karena tidak adanya isyarat dari BTS. Nilai Rx power dalam komunikasi seluler CDMA yang menunjukkan kinerja yang baik adalah sebesar -75 dBm ≤ Rx < -65 dBm.
3.4.2.3. Tx Power
Tx power menunjukkan besarnya daya atau kuat isyarat yang ditransmisikan oleh MS
3.4.2.4. PER (Packet Error Rate)
Parameter PER di sini sama dengan PER pada bagian 3.4.1.2 tetapi dengan standar kinerja sesuai tabel 3.3b.
3.4.2.5. DRC (Data Rate Control)
DRC (Data Rate Control) digunakan oleh AT (Access Terminal) untuk menunjukkan
sektor yang melayani maupun data rate yang diminta. Nilai DRC dalam komunikasi seluler CDMA yang menunjukkan kinerja yang baik adalah sebesar 614.4 kbps ≤ DRC < 1228.8 kbps.
3.4.2.6. Throughput
Throughput merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui jumlah data
yang diterima dalam keadaan baik terhadap waktu transmisi yang dibutuhkan dari sumber data ke penerima. Nilai throughput akan berbeda untuk panjang paket dan nilai header-nya, maka untuk panjang paket data dengan panjang x, dapat dilihat dari persamaan berikut ini :
O = P
Q
... (3.8)
dengan : λ = throughput (bps)
x = panjang paket data yang diterima (bit)
tv = delay total yang terjadi untuk mengirim paket (detik)
Nilai Throughput dalam komunikasi seluler CDMA yang menunjukkan kinerja yang baik adalah sebesar 614.4 kbps ≤ Throughput < 1228.8 kbps.
3.4.2.7. Handoff way