PENGEMBAN STORY TE DI BA AIS
U
Pro
PENDIDIK
FAKULT
UNIVER
NGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN M TELLING PADA ANAK DIDIK KELOMPO ISYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE SRA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
DEWI SUSANTI
A 53H111095
IKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA
LTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK
ERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKART
2013
MELALUI POK B RAGEN
A DINI
IKAN
Surat Persetujuan Artikel Pulikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :
Nama : Drs. Joko Santosa, M. Ag
NIP/NIK :
Telah membaca dan mencermati naskah publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi atau tugas akhir dari mahasiswa:
Nama : Dewi Susanti
NIM : A 53H111095
Program Studi : PG PAUD Pskgj
Judul Skripsi : Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan Melalui Story
Telling Pada Anak Didik Kelompok B Di Ba Aisyah Vi
Cengklik Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014
Naskah Arikel tersebut, layak dan dapat disetuju untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI STORY TELLING PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI BA AISYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DEWI SUSANTI
A 53H111095
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI STORY TELLING PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI BA AISYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Dewi Susanti. A 53H111095. Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahasa lisan anak pada kelompok B di BA Asyiyah VI Cengklik Kalijambe Sragen melalui story telling. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus. Prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perkembangan bahasa lisan anak melalui kegiatan story telling pada setiap siklusnya. Kemampuan anak berkembang dari prasiklus 40% menjadi 68,75% pada siklus I dan pada siklus II kemampuannya berkembang menjadi 81,25%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui kegiatan story telling dapat mengembangkan kemampuan bahasa lisan anak kelompok B di BA Asyiyah VI Cengklik Kalijambe Sragen.
1. PENDAHULUAN
Anak-anak yang memiliki kemampuan bahasa yang baik umumnya
memiliki kemampuan dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan, serta
tindakan interaktif dengan lingkungannya (Depdiknas, 2007). Perkembangan
kemampuan berbahasa anak usia 4-6 tahun ditandai oleh berbagai
kemampuan diantaranya mampu menggunakan kata ganti saya dalam
komunikasi, memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata
keadaan, kata tanya dan kata sambung, menunjukkan pengertian dan
pemahaman tentang sesuatu, mampu membaca dan mengungkap sesuatu
melalui gambar ( Depdiknas, 2007 ). Oleh karena itu dibutuhkan kondisi dan
stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan
perkembangan anak tercapai secara optimal.
Hasil observasi yang dilakukan di BA Aisyah VI Cengklik
Kalijambe Sragen pada anak didik kelompok B , menunjukkan bahwa
anak-anak kelompok B mengalami kesulitan dalam menyampaikan gagasan atau
ide pikirannya. Hal ini dapat diperkuat dengan adanya fakta yang muncul,
yaitu anak-anak terlihat diam saat guru mengadakan percakapan dengan
mereka, sedikit dari mereka yang menjawab pertanyaan guru, itupun dengan
bahasa yang ragu-ragu.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kemampuan bahasa lisan
pada anak didik kelompok B di BA Aisyah VI Cengklik Kalijambe Sragen
tergolong rendah. Sehingga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan selama
ini berjalan tidak maksimal. Untuk meningkatkan kemampuan bahasa lisan
anak, guru hendaknya dapat memilih metode dan media pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia Taman Kanak- kanak.
Metode Story Telling dapat digunakan guru untuk mengembangkan
berbagai aspek perkembangan anak di antaranya yaitu perkembangan bahasa
anak, karena guru bercerita dengan bahasa yang mudah dipahami anak.
Menurut Bachtiar ( 2005 : 11 ) Story adalah menuturkan sesuatu
yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan
orang lain. Dengan demikian bercerita dalam konteks komunikasi dapat
dikatakan sebagai upaya mempengaruhi orang lain melalui ucapan dan
penuturan tentang sesuatu (ide). Sementara dalam konteks pendidikan anak
usia dini bercerita dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengembangkan
potensi kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian
menuturkannya kembali dengan tujuan melatih keterampilan anak dalam
bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan
II. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BA Aisyah VI Cengklik
Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Semester Genap dari bulan
Desember 2013 sampai Februari 2014.
B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah murid kelompok B BA Aisyiyah XI
cengkelik, yang berjumlah 15 anak.
C. Prosedur Penelitian
Penelitin ini merupakan penelitian tindakan kelas yang melalui
empat prosedur penelitian yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi (Arikunto, 2007:74).
D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah observasi dan dokumentasi.
E. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian pada pengembangan bahasa lisan anak
Untuk penentuan keberhasilan dan keefektifan penelitian ini maka
dirumuskan indikator kenerja yang digunakan sebagai acuan keberhasilan.
Presentase keberhasilan penelitian ini berakhir setelah mencapai 80%
(target yang diinginkan).
Indikator Kinerja Kemampuan Bahasa Lisan Anak
Keterangan Siklus I Siklus II Rata-rata Keberhasilan
Kemampuan Bahasa Lisan Anak
65% 80%
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada Siklus I, dan II menunjukkan
berkembangnya kemampuan bahasa lisan anak melalui kegiatan Story
Telling dari kondisi awal pada prasiklus ke siklus I berkembang sebesar
28,75% dari prasiklus 40,00% menjadi 68,75% dan dari siklus I ke siklus
II berkembang 12,5% dari siklus I 68,75% menjadi 81,25% pada siklus II,
dengan rata-rata kemampuan anak ≥80% yaitu 81,25%. Hal ini
dikarenakan pada setiap siklus peneliti menggunakan metode yang
menarik untuk anak yaitu Story Telling dan media pembelajaran yang
sesuai dengan usia anak yaitu pada siklus I menggunakan gambar
pemandangan alam dengan cerita fable yang tokoh ceritanya dekat dengan
lingkungan anak dan pada siklus II peneliti menggunakan media wayang
yang lebih menarik untuk anak sehingga anak berminat dan termotivasi
untuk mendengarkan cerita
Kemampuan bahasa lisan anak menunjukkan berkembang setiap
siklusnya. Dimana rata-rata hasil presentase perkembangan kemampuan
bahasa lisan anak pada Siklus I berkembang menjadi 68,75% dari hasil
presentase perkembangan kemampuan bahasa lisan anak saat prasiklus
Pada tindakan pada siklus II, peneliti mengamati pelaksanaan
tindakan belajar rata-rata hasil presentase perkembangan kemampuan
bahasa lisan anak pada Siklus II menunjukkan perkembangan menjadi
81,25% dari hasil rata-rata presentase perkembangan kemampuan bahasa
lisan anak pada Siklus I sebesar 68,75%. Jika dibandingkan kemampuan
bahasa lisan anak Siklus II berkembang sebesar 28,75%. Pada Siklus II
menunjukkan perkembangan yang pesat menjadi 81,25% melebihi
presentase keberhasilan sebesar ≥80% yang peneliti targetkan.
Dalam penelitian peneliti juga mengalami peningkatan dalam
melakukan pembelajaran yaiu dari 75% pada siklus I menjadi 100% pada
siklus II. Hal ini juga yang mendukung kenaikan kemampuan bahasa lisan
anak melaui story telling.
IV. SIMPULAN A. Kesimpulan
Dari Penelitian yang telah dilaksanakan di BA Aisyah VI Cengklik
Kalijambe Sragen, dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan Story
Telling dapat mengembangkan kemampuan bahasa lisan anak pada
kelompok B di BA Aisyah VI Cengklik Kalijambe Sragen Tahun
Pelajaran 2013/2014, karena dalam pelaksanaan Srory Telling
memperhatikan beberapa hal, yaitu Kemampuan guru dalam bercerita
menarik, Media/ alat peraga menarik minat anak, Lingkungan yang
kondusif (tenang dan nyaman). Hal ini ditunjukkan dengan
berkembangnya kemampuan bahasa lisan anak dari prasiklus, Siklus I
dan Siklus II yaitu dari presentase rata-rata 40% pada prasiklus, 68,75%
pada siklus I dan berkembang menjadi 81,75% pada siklus II. Dengan
demikian metode Story Telling dapat mengembangkan kemampuan
bahasa lisan anak didik kelompok B di BA Aisyah VI Cengklik
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyampaikan
saran untuk pihak-pihak terkait, antara lain:
1. Kepada guru hendaknya memaksimalkan metode dan model
pembelajaran agar tidak membosankan, serta memberikan stimulus
dan pelatihan agar kemampuan bahasa lisan anak dapat berkembang.
2. Kepada sekolah hendaknya lebih kreatif dalam menciptakan kondisi
belajar yang memadai dengan memperhatikan sarana dan prasarana di
sekolah, alat peraga indoor maupun outdoor yang mengandung unsur
kreativitas dan edukatif.
3. Kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut
yang serupa dengan penelitian ini, terutama untuk mengembangkan
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Susanti. 2008. Mendongeng Sebagai Energi Bagi Anak, Jakarta: Rumah Ilmu Indonesia.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asfandiyar, Andi Yudha. 2007. Cara Pintar Mendongeng, Jakarta: Mizan.
Bardani. 2010. Implementasi Pengembangan Bahasa Dengan Metode Membacakan Cerita (Story Reading) Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Lisan Pada Anak Didik Kelompok B TK Aisyiyah II Ngadirejo Kartasura Tahun Pelajaran 2009/2010. Surakarta. UMS ( Tidak diterbitkan).
Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan, Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Bunanta, Murti. 2009. Buku, Dongeng, dan Minat Baca, Jakarta: Murti Bunanta Foundation.
Danandjaja, James. 1991. Folklor Indonesia: Ilmu, Gossip, Dongeng, dan lainlain, Jakarta: Pustaka Utama Jakarta.
Depdikbud.1999b. Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa di Taman Kanak – kanak. Jakarta. Depdikbud.
Eleanor B., Howe. 2004. Kekuatan Ganda Cerita, Terjemahan oleh Tim Penerjemah. Jakarta: Gramedia.
Gardner, Howard. 2008. “Kenalilah Tipe Gaya Belajar Kita”. Universitas Bangka Belitung. 23.Oktober.2008. http://imtelkom.ac.id.
Greene, Ellin. 1996. Storytelling Art&Technique, United States of America: Reed Elsevier.
Majid, Abdul Azis. 2001. Mendidik dengan Cerita. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muslimah, Sita R. 2008. “Membentuk Moral Anak dengan Mendongeng”. All About Children. 14.Februari.2008. WordPress.com.
Musrifoh, Tadkiroatun. 2008. “Memilih, Menyalin, dan Menyajikan Cerita untuk Anak Usia Dini”. 29.Mei.2009. www.pestabuku.com.
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Research). Jakarta: Bumi Aksara
Nurcahyani, Kusumastuti Dina.2010. Pengaruh Kegiatan Storytelling Terhadap Pertumbuhan Minat Baca Siswa Di Tk Bangun 1 Getas Kec. Pabelan Kab. Semarang.Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro (tidak diterbitkan).
Oliver, Serrat, Storytelling. 2008. United States of America: Reed Elsevier.
Perkembangan Bahasa Anak. http://www.google.com/ diakses tanggal 23 Maret 2010.
Rachman, Maman. 2008. Penelitian Tindkan Kelas (Dalam Bagan). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Seefeldt, Carol dan Barbara A.Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta : PT Indeks.
Simon, Smith. 2010. Cara Mengembangakan Ketrampilan Berkomunikasi dan Berbahasa Pada Anak Prasekolah. Jakarta: PT indeks.
“Storytelling”. Mei. 2009. www.readingbugs.com. Diakses Agustus 2009
Suhartono. 2005. Pengembangan Ketrampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Surakhmad, Winarno. 2001. Pengantar Interaksi Mengajar- Belajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Taristo.
Wardani, IGAK dan Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.