• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan Melalui Story Telling Pada Anak Didik Kelompok B Di BA Aisyah Vi Cengklik Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KEMAMPUAN Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan Melalui Story Telling Pada Anak Didik Kelompok B Di BA Aisyah Vi Cengklik Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBAN STORY TE DI BA AIS

U

Pro

PENDIDIK

FAKULT

UNIVER

NGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN M TELLING PADA ANAK DIDIK KELOMPO ISYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE SRA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

DEWI SUSANTI

A 53H111095

IKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA

LTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK

ERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKART

2013

MELALUI POK B RAGEN

A DINI

IKAN

(2)

Surat Persetujuan Artikel Pulikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :

Nama : Drs. Joko Santosa, M. Ag

NIP/NIK :

Telah membaca dan mencermati naskah publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi atau tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Dewi Susanti

NIM : A 53H111095

Program Studi : PG PAUD Pskgj

Judul Skripsi : Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan Melalui Story

Telling Pada Anak Didik Kelompok B Di Ba Aisyah Vi

Cengklik Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014

Naskah Arikel tersebut, layak dan dapat disetuju untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

(3)

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI STORY TELLING PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI BA AISYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DEWI SUSANTI

A 53H111095

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI STORY TELLING PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI BA AISYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Dewi Susanti. A 53H111095. Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah

Surakarta. 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahasa lisan anak pada kelompok B di BA Asyiyah VI Cengklik Kalijambe Sragen melalui story telling. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus. Prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perkembangan bahasa lisan anak melalui kegiatan story telling pada setiap siklusnya. Kemampuan anak berkembang dari prasiklus 40% menjadi 68,75% pada siklus I dan pada siklus II kemampuannya berkembang menjadi 81,25%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui kegiatan story telling dapat mengembangkan kemampuan bahasa lisan anak kelompok B di BA Asyiyah VI Cengklik Kalijambe Sragen.

(4)

1. PENDAHULUAN

Anak-anak yang memiliki kemampuan bahasa yang baik umumnya

memiliki kemampuan dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan, serta

tindakan interaktif dengan lingkungannya (Depdiknas, 2007). Perkembangan

kemampuan berbahasa anak usia 4-6 tahun ditandai oleh berbagai

kemampuan diantaranya mampu menggunakan kata ganti saya dalam

komunikasi, memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata

keadaan, kata tanya dan kata sambung, menunjukkan pengertian dan

pemahaman tentang sesuatu, mampu membaca dan mengungkap sesuatu

melalui gambar ( Depdiknas, 2007 ). Oleh karena itu dibutuhkan kondisi dan

stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan

perkembangan anak tercapai secara optimal.

Hasil observasi yang dilakukan di BA Aisyah VI Cengklik

Kalijambe Sragen pada anak didik kelompok B , menunjukkan bahwa

anak-anak kelompok B mengalami kesulitan dalam menyampaikan gagasan atau

ide pikirannya. Hal ini dapat diperkuat dengan adanya fakta yang muncul,

yaitu anak-anak terlihat diam saat guru mengadakan percakapan dengan

mereka, sedikit dari mereka yang menjawab pertanyaan guru, itupun dengan

bahasa yang ragu-ragu.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kemampuan bahasa lisan

pada anak didik kelompok B di BA Aisyah VI Cengklik Kalijambe Sragen

tergolong rendah. Sehingga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan selama

ini berjalan tidak maksimal. Untuk meningkatkan kemampuan bahasa lisan

anak, guru hendaknya dapat memilih metode dan media pembelajaran yang

sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia Taman Kanak- kanak.

Metode Story Telling dapat digunakan guru untuk mengembangkan

berbagai aspek perkembangan anak di antaranya yaitu perkembangan bahasa

anak, karena guru bercerita dengan bahasa yang mudah dipahami anak.

Menurut Bachtiar ( 2005 : 11 ) Story adalah menuturkan sesuatu

yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan

(5)

orang lain. Dengan demikian bercerita dalam konteks komunikasi dapat

dikatakan sebagai upaya mempengaruhi orang lain melalui ucapan dan

penuturan tentang sesuatu (ide). Sementara dalam konteks pendidikan anak

usia dini bercerita dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengembangkan

potensi kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian

menuturkannya kembali dengan tujuan melatih keterampilan anak dalam

bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan

II. METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BA Aisyah VI Cengklik

Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Semester Genap dari bulan

Desember 2013 sampai Februari 2014.

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah murid kelompok B BA Aisyiyah XI

cengkelik, yang berjumlah 15 anak.

C. Prosedur Penelitian

Penelitin ini merupakan penelitian tindakan kelas yang melalui

empat prosedur penelitian yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

dan refleksi (Arikunto, 2007:74).

D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah observasi dan dokumentasi.

E. Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian pada pengembangan bahasa lisan anak

(6)

Untuk penentuan keberhasilan dan keefektifan penelitian ini maka

dirumuskan indikator kenerja yang digunakan sebagai acuan keberhasilan.

Presentase keberhasilan penelitian ini berakhir setelah mencapai 80%

(target yang diinginkan).

Indikator Kinerja Kemampuan Bahasa Lisan Anak

Keterangan Siklus I Siklus II Rata-rata Keberhasilan

Kemampuan Bahasa Lisan Anak

65% 80%

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan pada Siklus I, dan II menunjukkan

berkembangnya kemampuan bahasa lisan anak melalui kegiatan Story

Telling dari kondisi awal pada prasiklus ke siklus I berkembang sebesar

28,75% dari prasiklus 40,00% menjadi 68,75% dan dari siklus I ke siklus

II berkembang 12,5% dari siklus I 68,75% menjadi 81,25% pada siklus II,

dengan rata-rata kemampuan anak ≥80% yaitu 81,25%. Hal ini

dikarenakan pada setiap siklus peneliti menggunakan metode yang

menarik untuk anak yaitu Story Telling dan media pembelajaran yang

sesuai dengan usia anak yaitu pada siklus I menggunakan gambar

pemandangan alam dengan cerita fable yang tokoh ceritanya dekat dengan

lingkungan anak dan pada siklus II peneliti menggunakan media wayang

yang lebih menarik untuk anak sehingga anak berminat dan termotivasi

untuk mendengarkan cerita

Kemampuan bahasa lisan anak menunjukkan berkembang setiap

siklusnya. Dimana rata-rata hasil presentase perkembangan kemampuan

bahasa lisan anak pada Siklus I berkembang menjadi 68,75% dari hasil

presentase perkembangan kemampuan bahasa lisan anak saat prasiklus

(7)

Pada tindakan pada siklus II, peneliti mengamati pelaksanaan

tindakan belajar rata-rata hasil presentase perkembangan kemampuan

bahasa lisan anak pada Siklus II menunjukkan perkembangan menjadi

81,25% dari hasil rata-rata presentase perkembangan kemampuan bahasa

lisan anak pada Siklus I sebesar 68,75%. Jika dibandingkan kemampuan

bahasa lisan anak Siklus II berkembang sebesar 28,75%. Pada Siklus II

menunjukkan perkembangan yang pesat menjadi 81,25% melebihi

presentase keberhasilan sebesar ≥80% yang peneliti targetkan.

Dalam penelitian peneliti juga mengalami peningkatan dalam

melakukan pembelajaran yaiu dari 75% pada siklus I menjadi 100% pada

siklus II. Hal ini juga yang mendukung kenaikan kemampuan bahasa lisan

anak melaui story telling.

IV. SIMPULAN A. Kesimpulan

Dari Penelitian yang telah dilaksanakan di BA Aisyah VI Cengklik

Kalijambe Sragen, dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan Story

Telling dapat mengembangkan kemampuan bahasa lisan anak pada

kelompok B di BA Aisyah VI Cengklik Kalijambe Sragen Tahun

Pelajaran 2013/2014, karena dalam pelaksanaan Srory Telling

memperhatikan beberapa hal, yaitu Kemampuan guru dalam bercerita

menarik, Media/ alat peraga menarik minat anak, Lingkungan yang

kondusif (tenang dan nyaman). Hal ini ditunjukkan dengan

berkembangnya kemampuan bahasa lisan anak dari prasiklus, Siklus I

dan Siklus II yaitu dari presentase rata-rata 40% pada prasiklus, 68,75%

pada siklus I dan berkembang menjadi 81,75% pada siklus II. Dengan

demikian metode Story Telling dapat mengembangkan kemampuan

bahasa lisan anak didik kelompok B di BA Aisyah VI Cengklik

(8)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyampaikan

saran untuk pihak-pihak terkait, antara lain:

1. Kepada guru hendaknya memaksimalkan metode dan model

pembelajaran agar tidak membosankan, serta memberikan stimulus

dan pelatihan agar kemampuan bahasa lisan anak dapat berkembang.

2. Kepada sekolah hendaknya lebih kreatif dalam menciptakan kondisi

belajar yang memadai dengan memperhatikan sarana dan prasarana di

sekolah, alat peraga indoor maupun outdoor yang mengandung unsur

kreativitas dan edukatif.

3. Kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut

yang serupa dengan penelitian ini, terutama untuk mengembangkan

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Susanti. 2008. Mendongeng Sebagai Energi Bagi Anak, Jakarta: Rumah Ilmu Indonesia.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asfandiyar, Andi Yudha. 2007. Cara Pintar Mendongeng, Jakarta: Mizan.

Bardani. 2010. Implementasi Pengembangan Bahasa Dengan Metode Membacakan Cerita (Story Reading) Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Lisan Pada Anak Didik Kelompok B TK Aisyiyah II Ngadirejo Kartasura Tahun Pelajaran 2009/2010. Surakarta. UMS ( Tidak diterbitkan).

Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan, Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Bunanta, Murti. 2009. Buku, Dongeng, dan Minat Baca, Jakarta: Murti Bunanta Foundation.

Danandjaja, James. 1991. Folklor Indonesia: Ilmu, Gossip, Dongeng, dan lainlain, Jakarta: Pustaka Utama Jakarta.

Depdikbud.1999b. Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa di Taman Kanak – kanak. Jakarta. Depdikbud.

Eleanor B., Howe. 2004. Kekuatan Ganda Cerita, Terjemahan oleh Tim Penerjemah. Jakarta: Gramedia.

Gardner, Howard. 2008. “Kenalilah Tipe Gaya Belajar Kita”. Universitas Bangka Belitung. 23.Oktober.2008. http://imtelkom.ac.id.

Greene, Ellin. 1996. Storytelling Art&Technique, United States of America: Reed Elsevier.

Majid, Abdul Azis. 2001. Mendidik dengan Cerita. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(10)

Muslimah, Sita R. 2008. “Membentuk Moral Anak dengan Mendongeng”. All About Children. 14.Februari.2008. WordPress.com.

Musrifoh, Tadkiroatun. 2008. “Memilih, Menyalin, dan Menyajikan Cerita untuk Anak Usia Dini”. 29.Mei.2009. www.pestabuku.com.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Research). Jakarta: Bumi Aksara

Nurcahyani, Kusumastuti Dina.2010. Pengaruh Kegiatan Storytelling Terhadap Pertumbuhan Minat Baca Siswa Di Tk Bangun 1 Getas Kec. Pabelan Kab. Semarang.Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro (tidak diterbitkan).

Oliver, Serrat, Storytelling. 2008. United States of America: Reed Elsevier.

Perkembangan Bahasa Anak. http://www.google.com/ diakses tanggal 23 Maret 2010.

Rachman, Maman. 2008. Penelitian Tindkan Kelas (Dalam Bagan). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Seefeldt, Carol dan Barbara A.Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta : PT Indeks.

Simon, Smith. 2010. Cara Mengembangakan Ketrampilan Berkomunikasi dan Berbahasa Pada Anak Prasekolah. Jakarta: PT indeks.

“Storytelling”. Mei. 2009. www.readingbugs.com. Diakses Agustus 2009

Suhartono. 2005. Pengembangan Ketrampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Surakhmad, Winarno. 2001. Pengantar Interaksi Mengajar- Belajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Taristo.

Wardani, IGAK dan Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) apakah model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dapat menghasilkan kemampuan

Perlakuan yang akan dicobakan adalah padi dengan varietas Ciherang, Cibogo, dan Hibrida SL 8 SHS dirontok dengan menggunakan alat /mesin perontok yaitu alat “gebot”,

Om Swastyastu, segala puja dan puji penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah memberikan nikmatnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penelitian

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT rang telah melimpahkan rahmat dan didayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “

Hasil penelitian ini adalah (1) modul fisika berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa memiliki ciri yaitu langkah pembelajaran pada modul disesuaikan

(2001) menunjukkkan hubungan linier antara nilai log viskositas intrinsik dengan nilai log bobot molekul, untuk larutan kitosan dengan derajat deasetilasi yang sama. Proses

Date rr

Menyadari akan pentingnya pemenuhan asupan air yang diperoleh dari tiga sumber utama, yaitu air dari minuman, air dari makanan yang dikonsumsi, dan air hasil