• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen yang Datang untuk Menikmati Hidangan di Miyazaki Japanese Restaurant.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen yang Datang untuk Menikmati Hidangan di Miyazaki Japanese Restaurant."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK

Dengan semakin ketatnya persaingan antara perusahaan jasa dewasa ini,

setiap perusahaan jasa dituntut harus dapat mengembangkan suatu strategi

pemasaran yang baik, yaitu memberikan kualitas pelayanan jasa yang baik

sehingga dapat memuaskan para pelanggannya.

Miyazaki Japanese Restaurant, selaku perusahaan jasa juga tidak terlepas

dari persaingan yang semakin ketat ini. Untuk dapat memenangkan persaingan

maka Miyazaki Japanese Restaurant harus dapat meningkatkan dan menjaga

kualitas pelayanannya sebaik mungkin agar dapat melebihi harapan dari para

pelanggannya, sehingga mereka terpuaskan dan menjadi pelanggan yang setia.

Menurut Philip Kotler : Kepuasan pelanggan terletak dalam hubungan

antara harapan (Expectations) dengan kinerja yang dirasakan (Perceived

performance). Kinerja dalam hal ini adalah kualits pelayanan jasa dari suatu perusahaan. Dan menurut Lovelock dalam Service Marketing ada lima prinsip

dasar yang digunakan oleh konsumen dalam menilai suatu kualitas pelayanan

yaitu, Bukti langsung (Tangibles), Kehandalan (Reability), Jaminan (Assurance), Daya tanggap (Responsiveness), dan Empati (Emphaty).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana

pelaksanaan kualitas jasa dari Miyazaki Japanese Restaurant, tingkat kepuasan

pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa tadi, dan bagaimana pengaruh kualitas

pelayanan jasa terhadap kepuasan konsumen.

Penelitian ini merupakan penelitian untuk studi kasus yang bersifat

pengujian teori, yaitu peningkatan kualitas pelayanan untuk meningkatkan

kepuasan pelanggan. teknik pengumpulan data melalui observasi dan penyebaran

kuesioner kepada 25 orang pelanggan dari Miyazaki Japanese Restaurant. Adapun

variabel yang digunakan mempunyai skala ordinal, sehingga digunakan analisa

statistik non parametrik dengan menggunakan korelasi Rank Spearman, koefisien

determinasi, dan uji hipotesa t tabel.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa korelasi Rank Spearman,

(2)

Abstrak

kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan. Sementara dari koefisien

determinasi diperoleh 35,63% kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas

pelayanan, sedangkan 64,37% dipengaruhi oleh faktor lain. Dan hipotesa awal

yang diangkat yaitu ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan

pelanggan dapat diterima, setelah dianalisa oleh uji t tabel hasilnya t hitung (3,504421) > t tabel (1,7139).

Kesimpulannya adalah ternyata kepuasan pelanggan di suatu perusahaan

jasa dipengaruhi oleh kualitas pelayanan jasa yang dilaksanakan oleh perusahaan

tersebut. Oleh karena itu maka Miyazaki Japanese Restaurant harus dapat

mempertahankan atau bahkan meningkatkan kualitas pelayanan yang sudah ada,

dan melengkapi kualitas lain yang dirasakan masih kurang. Dan dari hasil

perhitungan kuesioner diketahui Miyazaki Japanese Restaurant memberikan

kualitas yang lebih baik sehingga mempengaruhi kepuasan konsumen sebesar

(3)

Abstrak

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 5

1.4. Kegunaan Penelitian 6

1.5. Kerangka Pemikiran 6

1.6. Hipotesis 14

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian 14

(4)

Abstrak

2.3.5. Orang (people) 22

2.3.6. Bukti Fisik (physical evidence) 23

2.3.7. Proses (process) 24

2.6.1. Mengukur Kepuasan Pelanggan 33

2.6.2. Strategi Kepuasan Pelanggan (konsumen) 36

2.6.3. Prinsip Membangun Hubungan Baik

dengan Pelanggan 38

2.6.4. Prinsip Membangun Loyalitas Konsumen 42

2.7. Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan

Kepuasan Konsumen 44

3.2.2. Jenis dan Sifat Penelitian 47

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data 47

3.1.4. Metode Penentuan Sampel 50

(5)

Abstrak

Universitas Kristen Maranatha v BAB IV PEMBAHASAN

4.1. KarakteristikResponden 55

4.1.1. Profil Responden 55

4.2. Pelayanan Yang Diharapkan Konsumen 59

4.3. Pelayanan Yang Dirasakan Konsumen 66

4.4. Pengaruh Kualitas Pelayanan

terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 79

5.2. Saran 80

DAFTAR PUSTAKA

SURAT PERNYATAAN

LAMPIRAN

(6)

Abstrak

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel 46

Tabel 3.2 Skala Penilaian Terhadap Jawaban Responden 50

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden 31

Tabel 4.2 Status Pernikahan Responden 31

Tabel 4.3 Usia Responden 32

Tabel 4.4 Domisili Responden 32

Tabel 4.5 Pekerjaan Responden 33

Tabel 4.6 Mengetahui Keberadaan Restaurant 33

Tabel 4.7 Pendapat Responden mengenai Harapan terhadap Pelayanan (Tangibles) yang diberikan

oleh sebuah restaurant 34

Tabel 4.8 Pendapat Responden mengenai Harapan

terhadap Pelayanan (Reliability) yang diberikan

oleh sebuah restaurant 35

Tabel 4.9 Pendapat Responden mengenai Harapan terhadap Pelayanan (Responsiveness) yang

diberikan oleh sebuah restaurant 37

Tabel 4.10 Pendapat Responden mengenai Harapan terhadap Pelayanan (Assurance) yang

diberikan oleh sebuah restaurant 38

Tabel 4.11. Pendapat Responden mengenai Harapan

terhadap Pelayanan (Empathy) yang

diberikan oleh sebuah restaurant 40

Tabel 4.12. Pendapat Responden mengenai Jaminan

yang diberikan terhadap Kepuasan Konsumen 41

Tabel 4.13. Pendapat Responden mengenai Identifikasi Sosial

yang diberikan terhadap Kepuasan Konsumen 42

Tabel 4.15. Data Mengenai Kualitas Produk

(7)

Abstrak

Universitas Kristen Maranatha vii

Tabel 4.16. Angka

Kembar Variabel X 44

Tabel 4.17. Angka

Kembar Variabel Y 45

Tabel 4.18.

Pengaruh Kualitas Produk terhadap

(8)

Abstrak

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 13

(9)

Abstrak

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi

Lampiran 2 : Kuesioner dan Hasil Kuesioner

(10)

Bab I : Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah

demikian pesatnya, terlebih pada era globalisasi ini perubahan informasi serta

perubahan teknologi yang semakin berkembang membuat persaingan yang

semakin ketat. Globalisasi inilah yang diartikan sebagai perdagangan bebas antar

negara. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya para pengusaha baru di dalam

dunia usaha yang semakin mempersempit ruang usaha para pengusaha lama yang

sudah terlebih dahulu menjalankan usahanya. Hal ini yang membuat para

pengusaha lama maupun pengusaha baru di dalam dunia usaha untuk

mengembangkan strategi bisnis mereka masing-masing sehingga dapat

mengalahkan para pesaingnya dan menguasai pangsa pasar yang ada

(M.Suparmoko, 2002:10).

Karenanya, persaingan menjadi semakin ketat. Tiap perusahaan berusaha

menarik sebanyak mungkin konsumen untuk menjadi konsumennya, dengan

berusaha memberikan offering (penawaran) yang terbaik. Tantangan ini bukan

hanya berlaku bagi perusahaan yang memproduksi barang atau produk tetapi juga

sangat berpengaruh terhadap perusahaan jasa.

Setiap perusahaan harus berusaha agar produk dan jasa yang dihasilkannya

dapat memberikan keuntungan jangka panjang agar perusahaan tetap dan mampu

(11)

Bab I : Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2 kegiatan pemasaran produknya, supaya konsumen yang membeli produk/jasa dari

perusahaan memperoleh suatu kepuasan yang lebih besar daripada pesaing.

Melalui produk yang ditawarkan, perusahaan menciptakan dan membina

pelanggan. Dalam usahanya untuk menciptakan dan membina pelanggan,

perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang menjadi titik perhatian konsumen

sebab dengan mengetahui faktor-faktor yang menjadi titik perhatian konsumen

maka perusahaan akan mempunyai tolok ukur dalam memenuhi keinginan dan

kebutuhan pelanggan.

Perusahaan jasa, dalam berbagai hal, jauh lebih kompleks dibandingkan

perusahaan yang memproduksi barang karena tingkat keragaman dan

ketidakpastiannya tinggi. Tidak ada standar tertentu yang dapat diterapkan untuk

semua perusahaan jasa karena setiap jasa adalah unik. Meskipun demikian,

perusahaan jasa terus bertambah, jasa semakin diminati oleh masyarakat, karena

mengelola jasa melibatkan seni dan tantangan tersendiri. Pada kenyataannya, tidak

ada perusahan yang 100% menjual produk, pasti ada jasa yang terlibat di

dalamnya. Oleh karena itu, sebenarnya setiap perusahaan pasti akan berhubungan

dengan jasa dan memikirkan bagaimana strategi pemasarannya.

Kualitas produk juga merupakan faktor yang sangat penting dalam bisnis jasa,

karena melalui kualitas produk, pemasar dapat mulai ‘berkomunikasi’ dengan

calon konsumen. Tanpa kualitas produk yang baik, konsumen tidak akan tertarik.

Dalam industri jasa, konsumen tidak tertarik dengan harga yang rendah, kemasan

yang menarik, karyawan yang ramah, tanpa disertai dengan kualitas produk yang

(12)

Bab I : Pendahuluan

merasa puas dengan jasa dan produk yang diberikan, apakah jasa serta produk

tersebut memuaskan kebutuhannya, karena jika hal tersebut tidak sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen, maka tidak akan dapat membuat konsumen

merasa puas.

Karenanya perusahaan perlu untuk menganalisis bahwa pelayanan yang baik

berhubungan dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Perusahaan juga perlu

untuk terus melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan, terutama dalam

hal-hal yang bersinggungan langsung dengan pelanggan, seperti harga dan pelayanan,

agar semakin dapat meningkatkan pelayanan dan mampu mempertahankan

pelanggan, serta menarik konsumen baru dengan promosi dari mulut ke mulut.

Konsumen adalah manusia yang mempunyai segudang kebutuhan dan

keinginan yang berharap untuk dipenuhi. Konsumen yang merasa puas karena

kebutuhannya telah dipenuhi, diharapkan akan melakukan pembelian ulang dan

akan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Melalui para pelanggan yang

setia inilah, perusahaan akan memperoleh keuntungan jangka panjang yang

diharapkan, sehingga dengan keuntungan yang diperoleh tersebut perusahaan

dapat menjaga kestabilan usahanya dan mengalami pertumbuhan yang baik.

Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak keindahan serta keajaiban

alam, serta kebudayaan yang beraneka ragam dapat memperkenalkan kekayaan

yang dimilikinya kepada masyarakat baik asing maupun domestik. Semakin

banyaknya pengunjung, maka sarana akomodasi dan fasilitas akan kebutuhan

pangan harus tersedia dengan baik. Restaurant sebagai salah satu kepariwisataan

(13)

Bab I : Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4 untuk memberikan pelayanan jasa kepada wisatawan yang sedang melakukan

keperluan bisnis atau berlibur. Adanya peluang dalam dunia pariwisata tersebut,

maka banyak perusahaan yang berminat untuk mendirikan restaurant, baik yang

ditujukan untuk konsumen tingkat bawah, tingkat menengah dan tingkat atas.

Meningkatnya perkembangan industri restaurant baik dalam jumlah maupun

pelayanan, menimbulkan persaingan antara perusahaan makanan, demi

memperoleh pengunjung sebanyak-banyaknya.

Miyazaki adalah restaurant yang meyediakan makanan japanese style di

kawasan Bandung Utara, dan mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Berkembangnya industri restaurant di kota Bandung menghadapkan Miyazaki

Japanese Restaurant pada persaingan yang ketat, karena konsumen yang

menyukai makanan jepang memiliki banyak pilihan alternatif. Oleh sebab itu,

Miyazaki Japanese Restaurant harus menyusun strategi yang tepat dan efektif agar

Miyazaki dapat tetap eksis dan semakin maju.

Produk yang ditawarkan berupa fasilitas dan mutu pelayanan serta harga

bersaing, tidak cukup untuk menarik konsumen. Karena itu berbagai usaha perlu

dilaksanakan dalam mempertahankan pelayanan dan kualitas produknya yang

sesuai dengan tarif yang akan dibebankan, sehingga konsumen merasa puas.

Walaupun Miyazaki Japanese Restaurant merupakan salah satu restaurant yang

self service, tetapi kualitas pelayanannya juga tetap harus diperhatikan, karena

jika kualitas pelayanan serta kualitas produk baik, maka konsumen akan

melakukan pembelian ulang. Maka untuk lebih mengetahui apakah konsumen

(14)

Bab I : Pendahuluan

pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Miyazaki Japanese

Restaurant, dan untuk itulah penelitian ini dilakukan. Maka dari itu, penulis

melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul “Peranan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen yang Datang Untuk Menikmati Hidangan di Miyazaki Japanese Restaurant”.

1.2. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang akan dibahas di dalam peneltian ini adalah sbb :

- Bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan dapat dirasakan

konsumen?

- Seberapa besar kualitas pelayanan yang dilaksanakan oleh Miyazaki

Japanese Restaurant dalam mempengaruhi kepuasan konsumen?

- Apakah kualitas pelayanan yang baik akan meningkatkan konsumen yang

datang untuk menikmati hidangan di MiyazakiJapanese Restaurant?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk menghimpun data yang diperlukan dalam

menjelaskan masalah yang ada dan mendukung pemecahan masalah yang telah

dikemukakan di atas.

Sedangkan tujuan penelitian ini digunakan untuk :

1. Mengetahui bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan dapat

(15)

Bab I : Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6 2. Mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan yang dilaksanakan oleh

Miyazaki Japanese Restaurant dalam mempengaruhi kepuasan

konsumen.

3. Mengetahui apakah kualitas pelayanan yang baik akan meningkatkan

konsumen yang datang untuk menikmati hidangan di MiyazakiJapanese

Restaurant.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Penulis sendiri, untuk menambah pengetahuan dan pengertian

sehubungan dengan masalah peningkatan kualitas pelayanan yang

dilakukan oleh MiyazakiJapanese Restaurant.

2. Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam

mengevaluasi dan melaksanakan kebijakan dan mengatasi masalah

pelayanan pada MiyazakiJapanese Restaurant di masa yang akan datang.

3. Pihak lain, sebagai referensi yang dapat membantu dalam penelitian yang

sejenis dan menambah pengetahuan dalam masalah pelayanan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pelanggan merupakan orang yang paling penting dalam suatu perusahaan.

Pelanggan tidak bergantung kepada perusahaan, tetapi perusahaan yang

bergantung kepada pelanggan. Pelanggan tidak pernah mengganggu pekerjaan

(16)

Bab I : Pendahuluan

tidak membuat pelanggan bekerja dengan melayani mereka, tetapi mereka yang

membuat perusahaan bekerja dengan kesempatan yang diberikan kepada

perusahaan. Pelanggan bukan orang luar dari bisnis kita, tetapi mereka merupakan

bagian dari bisnis. Pelanggan bukan orang yang harus diajak berdebat atau

bertengkar, karena tidak ada yang bisa berdebat melawan pelanggan. Pelanggan

adalah orang yang menyampaikan segala keinginan kepada perusahaan. Dengan

uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa memelihara kepuasan pelanggan menjadi

sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Dengan semakin berkembangnya pemahaman konsumen terhadap kualitas

suatu produk, sikap konsumen pun turut berubah. Pengusaha harus jeli melihat

apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen. Pada kenyataannya dalam

menawarkan suatu produk di pasar, akan berkisar mulai dari menawarkan

produknya yang nyata sampai dengan menawarkan jasa memerlukan pelayanan

yang bisa memuaskan konsumen.

Berbicara mengenai strategi pemasaran perusahaan yang bergerak di bidang

produk dan jasa harus mampu mengidentifikasi unsur-unsur pelayanan pokok dan

tingkat kepentingannya bagi masing-masing konsumen. Hal ini dikarenakan

pemakai, berdasarkan pengalamannya diharapkan akan melakukan pembelian

ulang terhadap produk atau jasa yang pernah dipakainya, dan menyampaikan

informasi tersebut kepada orang lain tentang jasa perusahaan dan citra perusahaan

dari mulut ke mulut (word of mouth).

Penawaran suatu perusahaan kepada pasar biasanya mencakup beberapa jenis

(17)

Bab I : Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 8 pokok dari keseluruhan penawaran tersebut. Pada kenyataannya suatu penawaran

dapat bervariasi dan dua kutub ekstrim, yaitu : murni berupa barang pada satu sisi

dan jasa murni pasa sisi lainnya. Berdasarkan kriteria ini, menurut Fandy Tjiptono

(Manajemen Jasa, 2000:6), penawaran suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi

lima kategori, yaitu :

1. A Pure Tangible Good (Produk Fisik Murni)

Penawaran semata-mata terdiri atas produk fisik, misalnya: sabun mandi,

pasta gigi atau sabun cuci, tanpa ada jasa atau pelayanan yang menyertai

produk tersebut.

2. A Tangible Good with Accompanying Service (Produk Fisik dengan Jasa

Pendukung)

Penawaran terdiri atas suatu produk fisik yang disertai dengan satu atau

beberapa jasa untuk meningkatkan daya tarik konsumennya. Contohnya :

perusahaan pembuat komputer yang menjual komputer dengan jaminan.

3. A Hybrid (Gabungan antara Barang Berwujud dengan Jasa)

Produk yang ditawarkan terdiri dari dua bagian yang sama antara barang

berwujud dan jasa atau pelayanan yang mereka suguhkan.

4. A Major Service with Accompanying Minor Goods and Service (Jasa

Utama yang Didukung dengan Barang dan Jasa minor)

Penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa

tambahan (pelengkap) dan atau barang-barang pendukung. Contohnya :

penumpang pesawat yang membeli jasa transportasi mendapat fasilitas lain

(18)

Bab I : Pendahuluan

5. A Pure Services (Jasa Murni)

Penawaran hampir seluruhnya berupa jasa. Misalnya : Konsultasi,

Psikologi, Fisioterapi, dan lain-lain.

Menurut Philip Kotler (2000:80) pengertian jasa sebagai berikut :

“Setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu, proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak berkaitan dengan suatu produk fisik.”

Bisnis Restaurant termasuk sebagai produk jasa. Karena sifat jasa sendiri

intangible (tidak berwujud), maka konsumen tidak akan melihat hasil atau

manfaatnya sebelum konsumen tersebut membelinya. Jadi seorang pembei jasa

tidak dapat melihat hasil atau manfaatnya sebelum konsumen tersebut

membelinya. Jadi, seorang pembeli jasa tidak dapat melihat hasil atau manfaat

sebelum pembelian dilaksanakan. Oleh sebab itu, penjual jasa harus melakukan

sesuatu untuk meningkatkan kepercayaan pembelinya.

Menurut Philip Kotler, ada 4 karakteristik jasa yang sangat mempengaruhi

rancangan program pemasaran, yaitu : ¹

1. Intangibility

Maksudnya, bahwa jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, dikecap, didengar

atau dibaui sebelum ia dibeli.

¹ Philip kotler, “Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol”., ed.

(19)

Bab I : Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 10 2. Inseparability

Maksudnya, bahwa jasa umumnya diproduksi secara khusus dan

diproduksi secara khusus, dan dikonsumsi secara bersamaan.

3. Variability

Maksudnya, bahwa jasa tergantung kepada siapa, kapan, serta dimana ia

disediakan.

4. Perishability

Maksudnya, bahwa jasa tidak dapat disimpan seperti barang.

Bisnis Restaurant akan mengalami penurunan apabila kualitas pelayanan yang

dilaksanakan oleh restaurant tersebut tidak dapat memuaskan konsumen. Ketiga

elemen tersebut merupakan elemen daripada Marketing Mix, yang mana memiliki

7 elemen penting, yaitu : Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan

Physical Evidence.

Menurut Donald W.Cowell, ketiga elemen itu berarti : ²

1. People

Adalah orang-orang yang terlibat secara langsung dan saling

mempengaruhi dalam proses pertukaran jasa

2. Process

Adalah suatu tindakan lebih lanjut yang dilakukan dalam melaksanakan

tahapan-tahapan dari bauran pemasaran, yaitu mengenai bagaimana suatu

jasa itu disampaikan, dan bagaimana suatu sistem dalam jasa itu dapat

beroprasi.

(20)

Bab I : Pendahuluan

3. Physical Evidence

Adalah bukti fisik yang merupakan elemen-elemen fisik yang dapat

mempengaruhi penilaian konsumen akan organisasi pemasar jasa. Selain

itu dapat juga membantu menciptakan lingkungan dan suasana dimana jasa

dapat dibeli dan dapat pula membantu image akan suatu produk bagi

pelanggan.

Ketiga elemen di atas perlu dikelola dengan baik, agar jasa yang ditawarkan

oleh pihak perusahaan dapat menyamai, bahan melebihi harapan konsumen,

sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

Menurut Philip Kotler (2000:36) pengertian kepuasan adalah sebagai berikut,

adalah :

“Satisfaction is a person’s feelings of pleasure or disappointment resulting from comparing a product’s preceived performance (or outcome) in relation to his or her expextations”

Menurut Philip Kotler didalam kualitas pelayanan, terdapat 5 determinasi

kebutuhan pelanggan, yaitu : ³

1. Reliability

The ability to perform to promised service dependably and accurately.

2. Responsiveness

The willingness to help customers and to provide prompt service.

3. Assurance

The knowledge and courtesy of employees and their ability to convey trust

and confidence.

(21)

Bab I : Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 12 4. Empathy

The provision of caring, individualized attention to customers.

5. Tangibles

The appearance of physical facilities, equipment, personnel, and

communication meterials.

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen atas unsur-unsur dan mutu pelayanan

yang menyertai suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku konsumen yang

berikutnya. Philip Kotler berpendapat bahwa pelanggan akan menjadi sangat puas

jika mereka memperoleh apa yang diinginkan pada saat, tempat dan cara yang

tepat, sedangkan La BerBera dan Davis Marzurky pernah mengemukakan bahwa

yang menentukan puas, tidak puas, dan sangat puasnya seorang pembeli adalah

kedekatan antara apa yang diharapkan pembeli dan produk (buyer’s product

expectation) dan bagaimana unjuk kerja produk yang dirasakan (product’s

perceived performance). Jika produk dan jasa sesuai dengan apa yang diharapkan

maka akan terjadi kepuasan. Apabila kepuasan konsumen tercapai, menurut Philip

Kotler (2000:48) maka akan tercipta keadaan dimana :

1. Pelanggan akan membeli lebih banyak dan setia lebih lama.

2. Pelanggan akan membeli jenis produk baru atau produk yang telah

disempurnakan dari perusahaan.

3. Pelanggan akan memuji-muji perusahaan dan produk tersebut kepada

orang lain.

4. Pelanggan akan kurang memperhatikan merek dan iklan saingan dan

(22)

Bab I : Pendahuluan

5. Pelanggan akan menawarkan gagasan barang dan jasa kepada perusahaan.

6. Pelanggan akan melakukan transaksi yang rutin, sehingga biaya

pelayanannya lebih murah daripada pelanggan baru.

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

M iy a z a k i J a p a n e s e R e s ta u r a n t

S tr a te g i P e m a s a r a n

K u a lita s P e la y a n a n (3 P )

P ro d u k d a n J a s a

K e n y a ta a n y a n g D ir a s a k a n H a ra p a n K o n s u m e n

K o n s u m e n

P e n ila ia n K o n s u m e n

P u a s a ta u T id a k

L o y a lita s P u a s

(23)

Bab I : Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 14 1.6 Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai

berikut : “Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh Miyazaki

Japanese Restaurant maka akan semakin puas konsumen”.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap konsumen Miyazaki Japanese Restaurant yang

terletak di Jl. Ir. H. Juanda (Dago) No. 122 – Bandung; dan dalam kurun waktu

(24)

Bab V : Kesimpulan dan Saran

- Rata-rata yang menikmati hidangan di Miyazaki Japanese Restaurant

kebanyakan pelajar/mahasiswa dan pegawai swasta, karena hal ini dapat

dilihat dari jumlah usia dan status perkawinan responden. Hal ini

mungkin disebabkan Miyazaki Japanese Restaurant menyediakan

fasilitas “all you can eat” atau makan sepuasnya dengan harga yang

relative terjangkau. Selain itu Miyazaki Japanese Restaurant juga

memiliki cita rasa yang tinggi, sehingga banyak konsumen yang datang

untuk menikmati hidangan.

- Pelayanan yang diberikan oleh sebuah restaurant memiliki peranan yang

sangat penting bagi kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. Hal ini

dapat dilihat, karena sebagian besar responden yang menyatakan bahwa

pelayanan merupakan pelayanan yang Sangat Penting dibandingkan

dengan pelayanan lainnya. Namun dalam hal-hal tertentu juga, banyak

responden menyatakan bahwa pelayanan tersebut Kurang Penting, karena

mungkin hal tersebut tidak mengganggu dan tidak terlalu diperhatikan

oleh responden tersebut, seperti halnya karyawan harus memiliki

pengetahuan untuk menjawab pertanyaan pelanggan, dll. Karena

(25)

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 80 mereka saat menikmati hidangan di suatu restaurant. Berdasarkan hal-hal

tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Pelayanan yang diberikan oleh

pihak Miyazaki Japanese Restaurant adalah merupakan hal yang Sangat

Penting.

- Menurut para responden, kepuasan yang telah dirasakan sudah cukup

baik, tetapi ada juga beberapa responden yang menyatakan bahwa

mereka kurang puas dengan pelayanan yang diberikan, mungkin hal

tersebut dikarenakan karyawan yang saat itu melayani mereka belum

begitu terlatih. Dan hal lainnya juga menurut pendapat responden kurang

memuaskan adalah karyawan kurang bersedia membantu para pelanggan,

hal ini mungkin dikarenakan pekerjaan yang terlalu sibuk sehingga

karyawan lupa untuk memenuhi permintaan pelanggan.

- Melalui analisa statistik, penulis mengetahui bahwa pengaruh kualitas

pelayanan dengan kepuasan konsumen termasuk “High (strong)

association up to perfect association”. Jadi hipotesa yang diajukan

penulis bahwa “semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka

semakin puas konsumen” adalah benar.

5.2 Saran

- Kualitas pelayanan yang diberikan oleh Miyazaki Japanese Restaurant

pada dasarnya sudah memenuhi kepuasan konsumen. Sekarang yang

perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya mempertahankan serta

(26)

Bab V : Kesimpulan dan Saran

bahwa pentingnya keramahan, kesopanan, kecepatan, kebersihan,

ketenangan, dll dalam suatu pelayanan, dapat mempengaruhi besar

tidaknya kepuasan yang akan konsumen rasakan saat mereka menikmati

hidangan.

- Mengingat bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi tingkat kepuasan

konsumen, maka langkah selanjutnya yang sangat penting adalah

menjaga dan mempertahankan kepuasan yang konsumen rasakan saat ini,

sehingga hal ini dapat menumbuhkan loyalitas mereka terhadap Miyazaki

Japanese Restaurant. Karena itu, pihak Miyazaki Japanese Restaurant

harus terus memperbaharui system pelayanan yang sudah dimilikinya

(27)

Daftar Pustaka

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR PUSTAKA

Angipora, P Marius, SE., (1999). Edisi 1. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta : PT

RajaGrafindo Persada.

Foster, RV Timothy (2001). Edisi 1. Memberikan Perhatian kepada

Pelanggan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Irawan, Handi (2002). Edisi 1. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta : PT

Elex Media Komputindo.

Stanton, William J and Charles Futrell (1989). Edisi 9. Fundamentals of

Marketing. KogaKusha : Mc Grawhill Book. Co

Amrine, Harold T., John A. Ritchey, Oliver S. Hulley, 1986, Manajemen dan

Organisasi Produksi, Edisi keempat, Erlangga, Jakarta.

Flippo, Edwin B., 1996, Manajemen Personalia, Edisi keenam, Erlangga,

Jakarta.

Jauch, R. Lawrence, 1988, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan,

Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”. Edisi Milenium ke 2, PT

Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”. Edisi Milenium ke 1, PT

Prenhallindo, Jakarta.

(28)

Daftar Pustaka

Tjiptono, Fandy, “Manajemen Jasa”, Penerbit Andy Offset Yogya, 1995.

Usmara A, “Strategi Baru Manajemen Pemasaran”, Amara Books.

Peter, J.Paul dan Jerry C.Olson. Customer Behavior, “Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran”, Jilid 1, Edisi 4. Jakarta: Erlangga, 1999.

Peter, J.Paul dan Jerry C.Olson. Customer Behavior,”Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran”, Jilid 2, Edisi 4. Jakarta: Erlangga, 1999.

Prof. Dr. Sudjana, MA., Msc., :Statistik untuk Ekonomi dan Niaga”, Edisi

Kedua, Penerbit Tarsito Bandung, 1997.

Gambar

Gambar 1.1

Referensi

Dokumen terkait

kelayakan buku ajar berbasis Problem-based learning (PBL) pada materi sistem pencernaan manusia untuk melatihkakn berpikir kritis siswa SMP secara empiris

Pemodelan GWBPR dengan pembobot Adaptive Bisquare Kernel membentuk 4 kelompok kab/kota berdasarkan kesamaan variabel prediktor yang signifikan baik pada kasus kusta PB

Akan tetapi bagaimana cara untuk menyingkapkan diri tersebut, berapa banyak yang bisa diungkapkan, bagaimana cara untuk menying- kapkan diri, melalui wahana apa penyingkapan

Demikian pula, pekerjaan penyelesaian khusus pada lantai dapat menyebabkan pengukuran tidak akurat meskipun masih mungkin untuk menentukan posisi dari batang individual. 10.3.2 Dalam

Sehubungan dengan hal tersebut , kami mintakan Pokja ULP Barang/Jasa Satker PKUPT Universitas Pattimura agar segera memberitahukan/ mengumumkan hasil tersebut di

Ako je cilj minimizirati inpute uz ostvarenje (barem) zadane razine outputa, koristi se mo- del usmjeren na inpute, u kojem se virtualni input izjednaˇci s 1, dok se za

Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh penulis berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sobandi dan Sudarmadji, penelitian yang dilakukan penulis lebih

mengenai aktivitas siswa (keterampilan sosial) dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan permainan tradisional congklak pada mata pelajaran IPS pada