• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA

MATERI LITOSFER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh

FAISAL BASTIAN RAZAQ 0902322

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA

MATERI LITOSFER

Disusun Oleh:

FAISAL BASTIAN RAZAQ

0902322

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

© Faizal Bastian Razaq 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang – Undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

FAIZAL BASTIAN RAZAQ

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA

MATERI LITOSFER

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Fisika Pembimbing I

Drs. Taufik Ramlan Ramalis, M.Si NIP. 195904011986011001

Pembimbing II,

Dr. Setiya Utari, M.Si NIP. 196707251992032002

(4)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA

MATERI LITOSFER

Faizal Bastian Razaq

NIM. 0902322

Penelitian ini mengungkapkan seberapa besar peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif pada pembelajaran IPBA materi litosfer. Tujuannya adalah : (1) Menemukan gambaran peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa secara keseluruhan pada pembelajaran IPBA materi litosfer setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif; (2) Memperoleh informasi mengenai peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek C2, C3 dan C4 dalam pembelajaran IPBA materi litosfer setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan metode pre eksperimen untuk menggambarkan peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif pada pembelajaran IPBA materi litosfer. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment: One Group Pre-Test and Post-Pre-Test Design. Selanjutnya, untuk mengetahui pengaruh peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif, menggunakan perhitungan statistik uji-t dua pihak (paired sample t-test) dengan responden berjumlah 33 orang dari siswa kelas X disalah satu SMP Negeri di kabupaten Garut. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar ranah kognitif siswa secara keseluruhan setelah diterapkan pendekatan pembelajaran inkuiri abduktif meningkat dengan nilai t hitung -41,455. Berdasarkan level ranah kognitifnya diperoleh aspek C2 memiliki peningkatan hasil belajar lebih tinggi dengan t hitung sebesar -9,83 jika dibandingkan dengan aspek C3 dengan t hitung sebesar -4,29 dan aspek kognitif C4 dengan t hitung sebesar -3,85.

(5)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE APPLICATION INQUIRY ABDUCTIVE APPROACH TO INCREASING

STUDENT LEARNING RESULT COGNITIVE FIELD OF LEARNING IPBA

LITHOSPHERE SUBJECT MATTER.

Faizal Bastian Razaq

NIM. 0902322

This study reveals how large an increase in cognitive learning result of students after application of abductive inquiry approach to learning the material IPBA lithosphere. The objectives are: (1) Find the description of the increasing overall students cognitive learning result of learning IPBA lithospheric subject matter after the applied approach abductive inquiry; (2) Obtaining information on the cognitive learning results of students on aspects of C2, C3 and C4 in learning IPBA lithospheric subject matter after the applied approach abductive inquiry. This research uses experimental approach with pre experimental method to describe the increase in cognitive learning result of students after application of abductive inquiry approach to learning the IPBA lithosphere subject matter. The design study is Quasi-Experiment: One Group Pre-Test and Post-Test Design. Furthermore, to determine the effect of an increase in cognitive learning outcomes of students after the applied approach abductive inquiry, using a t-test statistical calculation of the two parties (paired two sample t-test for means) with the respondent amounted to 33 students from the one of the 8th grade class in one junior high school in Garut district. The results showed that cognitive learning result of students as a whole after the applied approach abductive inquiry learning increases with t value -41.455. Based on the level of cognitive domains obtained aspect of C2 has a higher learning result with the t of -9.83 compared with C3 aspect with t count equal to -4.29 and cognitive aspects C4 with t of -3.85.

(6)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI... 1

DAFTAR TABEL ... 4

DAFTAR GAMBAR ... 5

DAFTAR LAMPIRAN ... 5

BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.5 Struktur Organisasi Skripsi ...Error! Bookmark not defined.

BAB 2 PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI ABDUKTIF PADA HASIL BELAJAR RANAH

KOGNITIF ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Pendekatan Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 2.2 Pendekatan Inkuiri Abduktif ...Error! Bookmark not defined. 2.3 Belajar dan Hasil belajar ...Error! Bookmark not defined. 2.3.1 Ranah kognitif ...Error! Bookmark not defined. 2.3.2 Ranah Afektif ...Error! Bookmark not defined. 2.3.3 Ranah Psikomotor ...Error! Bookmark not defined.

2.4 Hubungan Pendekatan Inkuiri Abduktif dan Hasil Belajar Ranah KognitifError! Bookmark not defined.

BAB 3 METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.3 Prosedur Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Tahap Persiapan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.3.3 Tahap Akhir ...Error! Bookmark not defined. 3.4 Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Wawancara ...Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Angket ...Error! Bookmark not defined. 3.4.3 Observasi ...Error! Bookmark not defined. 3.4.4 Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ...Error! Bookmark not defined. 3.5 Uji Coba Pengembangan Instrumen Penelitian...Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen ...Error! Bookmark not defined. 3.6 Analisis Data ...Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Hasil Belajar Kognitif Siswa ...Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. 3.6.3 Pengolahan Lembar Observasi ...Error! Bookmark not defined.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Keterlaksanaan Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined.

4.2 Profil Perbandingan Hasil Belajar Siswa Di Setiap Aspek Ranah KognitifError! Bookmark not defined.

(8)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4 Profil Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di Setiap Aspek Pada Ranah KognitifError! Bookmark not defined.

4.5 Uji Hipotesis ...Error! Bookmark not defined.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ...Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ...Error! Bookmark not defined. REFERENSI ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 1 ...Error! Bookmark not defined. PERANGKAT PEMBELAJARAN ...Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 2 ...Error! Bookmark not defined.

UJI COBA PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIANError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 3 ...Error! Bookmark not defined.

(9)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL Tabel

2.1 Matriks Tahapan Inkuiri Aduktif ... 21

3.1 Desain Penelitian Onegroup Pretest-Posttest Design ... 25

3.2 Interpretasi Keterlaksanaan Pendekatan Pembelajaran ... 38

4.1 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar siswa saat Pretest dan Posttest ... 41

4.2 Hasil Perhitungan Uji-T Secara Manual ... 42

4.3 Hasil Perhitungan Uji-T dengan SPSS ... 42

4.4 Profil Nilai Rata-rata Di Setiap Aspek Ranah Kognitif ... 43

4.5 Hasil Uji-T Pada Hasil Belajar Kognitif Aspek C2 ... 44

4.6 Hasil Uji-T Pada Hasil Belajar Kognitif Aspek C3 ... 45

(10)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR Gambar

(11)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 58

Lampiran 1.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 70

Lampiran 2.1 Kisi-Kisi Instrumen ... 78

Lampiran 2.2 Lembar Judgement ... 96

Lampiran 2.3 Hasil Uji Coba Instrumen ... 198

Lampiran 3.1 Soal tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 101

Lampiran 3.2 Lembar Observer Keterlaksanaan Pembelajaran Inkuiri Abduktif 107 Lampiran 3.3 Instrumen Studi Pendahuluan ... 121

Lampiran 4.1 Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran ... 126

Lampiran 4.2 Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan 130 Lampiran 4.3 Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Aspek Kognitif 134 Lampiran 5.1 Foto-foto Penelitian ... 145

Lampiran 5.2 Surat Tugas Bimbingan ... 147

Lampiran 5.3 Surat Ketersediaan Menjadi Penjudgement ... 148

(12)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam National Science Education Standards (NSES) atau Standar Pendidikan Sains Nasional di Amerika (1996), sains terdiri atas beberapa kategori, salah satunya adalah Earth and Space Science atau Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Di Indonesia, materi IPBA dipelajari di sekolah, baik pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk jenjang SD dan SMP, materi IPBA terdapat dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sedangkan untuk jenjang SMA, materi IPBA terdapat dalam SK-KD mata pelajaran Geografi. Namun hal ini tidak dapat merubah fakta bahwa IPBA memang merupakan bagian dari sains, yang sangat berhubungan dengan fenomena-fenomena alam.

Materi litosfer termasuk topik yang digunakan pada pembelajaran IPBA di SMP (KTSP, 2007). Topik ini memiliki Kompetensi Dasar (KD) Mendeskripsikan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan litosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan kalor. Apabila kita cermati, KD tersebut memiliki upaya untuk melatihkan kemampuan mendeskripsikan yang termasuk dalam proses kognitif C2 dan C3.

(13)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam upaya memahami alam, sebagai suatu cara penyelidikan tentang fenomena, dan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang didapatkan dari proses penyelidikan. Sedangkan yang terjadi di lapangan, siswa tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang menuntut mereka untuk melakukan penyelidikan lebih dalam untuk memahami suatu materi, sehingga hal ini yang membuat KD tidak tercapai dan berdampak pada hasil tes kognitif.

Permasalahan di atas di dukung oleh data hasil belajar ranah kognitif siswa masih rendah. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di sekolah tersebut ditemukan nilai rata-rata ulangan harian fisika materi litosfer pada semester dua tahun pelajaran 2014/2015 pada sampel penelitian adalah 60 dari skor maksimum 100. Menurut Petunjuk Akademik IKIP Yogyakarta (Arikunto, 2009) hasil ini termasuk kategori kurang. Hasil wawancara dengan guru ditemukan bahwa guru merasa kesulitan karena materi tersebut dipandang sebagai materi yang bersifat hafalan sehingga penyampaian hanya bersifat informatif. Hal ini berdasarkan hasil studi pendahuluan yaitu 65,71% responden mengatakan metode guru mengajar fisika hanya ceramah, 20% diskusi dan sisanya demonstrasi. Pembelajaran lebih bersifat hapalan sehingga menjadi kurang bermakna bagi siswa. Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.

Penelitian eksperimen mencoba untuk memfasilitasi latihan pada ranah kognitif di materi litosfer dengan menggunakan Inkuiri abduktif. Inkuiri abduktif dipandang sebagai cara yang efektif untuk menjelaskan materi litosfer yang termasuk ke dalam pembelajaran IPBA, karena inkuiri abduktif memiliki tahapan inkuiri untuk menelusuri fakta tersembunyi, tidak teramati, masa lalu atau sejarah, sehingga siswa menemukan analogi yang tepat untuk dapat mendeskripsikan fakta dan teori yang teramati. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Phil Seok Oh (2010) bahwa inkuiri abduktif sangat penting dalam pembelajaran sains bumi dan antariksa, karena inkuiri ini berkaitan dengan masalah retrodiksi yakni proses penalaran efek sejarah dan penyebab masa lalu yang diamati atau menyimpulkan suatu kondisi.

(14)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model Inkuiri Abduktif. Inkuiri merupakan proses penyelidikan, itu berarti dalam proses ini siswa didorong untuk aktif dalam pembelajaran dengan melakukan penyelidikan sendiri. Sedangkan abduktif merupakan suatu teknik menarik kesimpulan berdasarkan data atau fakta yang ada sekarang untuk dapat berhipotesis mengenai hal-hal yang telah terjadi dan berhubungan dengan data atau fakta tersebut, sehingga teknik penyimpulan ini dianggap sangat tepat untuk diterapkan pada pembelajaran IPBA. Siswa-siswa yang melakukan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri abduktif dalam jurnal tersebut beropini bahwa model tersebut membuat mereka lebih berkembang dan berpikir, serta tidak membuat mereka takut untuk berpendapat secara bebas meskipun jawaban mereka belum tentu benar.

Namun meskipun penerapan model inkuiri abduktif ini sudah menunjukan peningkatan kepercayaan diri siswa, belum ada penelitian yang dapat menunjukan peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa secara kuantiatif. Oleh karena itu, diharapkan dengan menerapkan pendekatan inkuiri abduktif ini dalam pembelajaran IPBA di sekolah-sekolah, hasil belajar ranah kognitif siswa dapat meningkat.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan, penulis bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif. namun demikian pendekatan inkuiri abduktif belum banyak untuk diteliti. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan mengangkat judul “PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA

MATERI LITOSFER”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(15)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumusan masalah tersebut menimbulkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek C2 dalam pembelajaran IPBA materi litosfer setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek C3 dalam pembelajaran IPBA materi litosfer setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek C4 dalam pembelajaran IPBA materi litosfer setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif?

4. Bagaimana peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa secara keseluruhan pada pembelajaran IPBA materi litosfer setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Penelitian:

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dipaparkan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa dalam pembelajaran IPBA materi litosfer setelah diterapkan pendekatan inkuiri abdukt

Tujuan Khusus Penelitian:

1. Mendapatkan gambaran peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa secara keseluruhan pada pembelajaran IPBA materi litosfer setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif.

(16)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun hipotesis yang dinyatakan oleh peneliti. Dan hipotesis yang dinyatakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

H0 :

µ

0 = 0 atau tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran inkuiri abduktif

Ha :

µ

0 ≠ 0 atau terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran inkuiri abduktif

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi guru, Sebagai gambaran bagaimana peran guru sebagai motivator dan fasilitator didalam memberikan bimbingan kepada siswa dalam rangka meningkatkan kreativitas belajar siswa. Sebagai bahan acuan untuk menentukan strategi mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.

2. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan karya ilmiah.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Secara garis besar penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut:  BAB 1 (PENDAHULUAN)

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB 2 (LANDASAN TEORITIS)

Bab ini membahas landasan-landasan teori yang meliputi inkuiri abduktif, hasil belajar, hubungan inkuiri abduktif dengan hasil belajar ranah kognitif, serta hipotesis sementara dari pembahasan masalah yang berkaitan dengan penelititan ini.

(17)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab ini menguraikan rancangan penelitian meliputi desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data (instrumen), analisa data, teknik pengolahan data, jadwal penelitian.

BAB 4 (TEMUAN DAN PEMBAHASAN)

Dalam bab ini dibahas mengenai temuan penelitian penulis yang diperoleh dari hasil perhitungan analisis data serta pembahasan dari hasil yang diperoleh.

BAB 5 (SIMPULAN DAN SARAN)

(18)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODE PENELITIAN

Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat akibat dari penerapan pendekatan inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Pengertian eksperimen menurut Arikunto (2010 : 9) :

“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.”

Sehingga penelitian ini memang merupakan termasuk ke dalam penelitian eksperimen. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen karena penelitian yang dilakukan merupakan penelitian awal dan tidak menggunakan kelas kontrol.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental atau Quasi Experiment: One Group Pre-Test and Post-Test Design. Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental design karena dalam kenyataannya ketika penelitian, sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil penelitian, namun faktor-faktor tersebut diabaikan sehingga penelitian ini sebenarnya masih jauh dari penelitian yang sebenarnya (True Experimental Design).

Alasan pemilihan satu grup saja yaitu karena tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa dalam pembelajaran IPBA materi litosfer setelah diterapkannya pendekatan inkuiri abduktif, berarti walaupun hanya satu grup eksperimen saja sudah cukup untuk mengetahui bagaimana peningkatan variabel yang diteliti, tidak perlu ada grup pembanding.

(19)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan pembelajaran inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Desain ini dapat dilihat pada Tabel 3.1:

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Kelompok pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O2

(Sugiyono, 2009) Keterangan :

O1 = Test awal (pretest) yaitu, test yang dilakukan sebelum treatment

O2 = Test akhir(posttest) yaitu, test yang dilakukan setelah treatment

X = Perlakuan (treatment) yaitu, implementasi pendekatan inkuiri abduktif

Perlakuan pada penelitian ini merupakan pembelajaran IPBA materi litosfer dengan menggunakan pendekatan inkuiri abduktif. Perlakuan diberikan hanya pada satu kelas eksperimen tanpa ada kelas kontrol.

Adapun penjelasan desain penelitian tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Pretest (tes awal) dilakukan sebelum proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

2. Memberikan treatment (perlakuan) terhadap subjek penelitian 3. Posttest (tes akhir) dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Berdasarkan pernyataan tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8 di salah satu SMP Negeri di kabupaten Garut tahun ajaran 2014/2015 sebanyak tujuh kelas.

(20)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah siswa kelas 8-i dengan teknik sampling purposive yaitu "penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2008). Adapun pertimbangannya adalah kelas 8 yang sudah melaksanakan pembelajaran IPBA materi litosfer. Pertimbangan lainnya berdasarkan hasil studi pendahuluan bahwa siswa kelas 8-i memiliki tingkat kedisiplinan dan ketertiban yang bervariatif dibandingkan dengan kelas 8 yang lainnya pada saat mengikuti pembelajaran di kelas.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut 3.3.1 Tahap Persiapan Penelitian

1. Menentukan sekolah tempat penelitian.

2. Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru mata pelajaran fisika. 3. Membuat surat izin penelitian.

4. Merumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian 5. Menentukan sampel penelitian

6. Studi literatur tentang hasil belajar ranah kognitif dan pendekatan pembelajaran inkuiri abduktif. Hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji.

7. Melakukan studi kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan penelitian guna memperoleh data mengenai tujuan pembelajaran, indikator, dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa serta alokasi waktu yang diperlukan selama proses pembelajaran.

(21)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Membuat dan menyusun instrumen penelitian, serta lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri abduktif, dan mengkonsultasikan dan menilai instrumen tes hasil belajar ranah kognitif kepada pakar yakni dua orang dosen dan satu orang guru mata pelajaran fisika yang ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

10.Men-judgement instrumen. 11.Melakukan uji coba instrumen.

12.Menganalisis hasil uji coba instrumen yang validitas, dan reliabilitas sehingga instrumen menjadi layak dipakai sebagai instrumen penelitian. 3.3.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

1. Memberikan pretest pada siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa sebelum pembelajaran.

2. Memberikan perlakuan pada kelas yang dijadikan tempat penelitian yaitu dengan menerapkan pendekatan pembelajaran inkuiri abduktif.

3. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan observasi tentang keterlaksanaan pendekatan pembelajaran inkuiri abduktif.

4. Memberikan posttest pada siswa untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif belajar siswa setelah pembelajaran.

3.3.3 Tahap Akhir

1. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest-posttest menggunakan uji- t.

2. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian

(22)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Melakukan studi pendahuluan

Membuat rumusan masalah

Pengembangan instrumen tes hasil belajar

ranah kognitif Pengembangan perangkat pembelajaran (RPP, Skenario, LKS)

Pretest:

tes hasil belajar ranah kognitif

Kegiatan Belajar Mengajar dengan Pendekatan Pembelajaran

inkuiri abduktif

Observasi keterlaksanaan

pembelajaran oleh para observer

Posttest:

tes hasil belajar ranah kognitif

Pengolahan Data

Kesimpulan

Menentukan sekolah, menghubungi pihak sekolah dan mengurus perizinan

(23)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian 3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan :

3.4.1 Wawancara

Menurut Arikunto (2009: 30) wawancara atau interviu adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya-jawab sepihak. Teknik wawancara digunakan pada saat observasi awal. Instrumen wawancara berbentuk uraian yang ditujukan kepada guru mata pelajaran fisika dengan maksud untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa, pendekatan pembelajaran yang sering digunakan oleh guru fisika, dan juga kedaan siswa selama pembelajaran fisika. Data yang terkumpul dianalisis sebagai dasar untuk melakukan penelitian.

3.4.2 Angket

Menurut Arikunto (2009) Angket merupakan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Teknik angket digunakan pada saat observasi awal untuk mengetahui nilai rata-rata fisika siswa, metode guru dalam pembelajaran fisika, dan pendapat siswa tentang pelajaran fisika.

3.4.3 Observasi

Lembar observasi berguna untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pendekatan pembelajaran inkuiri abduktif diterapkan. Lembar observasi ini kemudian dikoordinasikan pada observer agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap langkah-langkah pembelajaran yang ditulis pada lembar obervasi tersebut.

3.4.4 Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif

Hasil belajar siswa pada ranah kognitif dapat diketahui dari nilai tes antara

(24)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diujikan pada siswa pada saat pre-test dan post-test. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan soal yang menguji pemahaman siswa ditinjau berdasarkan taksonomi Bloom dengan aspek pemahaman yang dinyatakan sebagai C2, aspek penerapan yang dinyatakan sebagai C3 dan aspek analisis yang dinyatakan sebagai C4. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian untuk materi yang akan diberikan. 2. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. 3. Menguji validitas dan realibilitas instrumen penelitian.

4. Melakukan judgement terhadap instrumen penelitian yang telah dibuat.

5. Setelah instrumen di judgement, maka instrumen itu dapat digunakan untuk melakukan pre test dan post test.

3.5 Uji Coba Pengembangan Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2012), data mempunyai kedudukan yang sangat penting di dalam penelitian, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terhadap instrumen yang akan digunakan. Instrumen tes yang terdiri dari soal-soal akan diuji coba terlebih dahulu pada kelas lain yang bukan kelas eksperimen. Kemudian soal-soal tersebut akan diuji. Pengujian soal-soal tersebut akan meliputi validitas butir soal dan reliabilitas butir soal.

3.5.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian

(25)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Uji validitas digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar ketelitian dan ketepatan suatu alat ukur dalam penggunaannya. Untuk menguji tingkat validitas, maka digunakan rumus

pearson product moment. Langkah-langkah dalam uji validitas yaitu:

1. Menghitung harga korelasi tiap butir dengan rumus pearson product moment.

∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

r

xy

=

Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total (semua item)

2. Menghitung harga

t

hitung

√ √

Keterangan :

t = Nilai

t

hitung

r

= Koefisien korelasi yang telah dihitung n = Jumlah responden

3. Mencari dengan menggunakan uji taraf signifikasi untuk (α) = 0,05 dan dk = (n – 2)

4. Membuat keputusan dengan membandingkan

t

hitung dan

t

tabel

t

hitung

> t

tabel = item soal dinyatakan valid

t

hitung

< t

tabel = item soal dinyatakan tidak valid

(26)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

item pertanyaan dalam tes soal pilihan ganda yang diujicobakan kepada 20 responden.

Menurut Ebel dan Frisbie (dalam Depdiknas, 2008) menyatakan bahwa bila korelasi point: >0,40 = soal sangat baik; 0,30 – 0,39 = soal baik; 0,20 – 0,29 = soal cukup baik; <0,19 = soal dibuang atau diperbaiki. Berdasarkan pernyataan tersebut dan melihat nilai korelasi dari tiap butir soal didapat hasil sebanyak 5 soal tidak valid yaitu item soal nomor : 1, 5, 7, 11, dan 15.Untuk kemudian soal-soal yang tidak valid tersebut dibuang (tidak digunakan).

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Selain mengukur validitas, dalam mengukur keabsahan juga dilakukan pengujian reliabilitas instrument. Reliabilitas instrumen ini digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang.

Riduwan (Malik, 2013) mengatakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini realibel, maka dilakukan uji realibilitas instrumen. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha Cronbach. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :

a. Menghitung varian skor tiap-tiap item dengan rumus :

Keterangan :

Si = Varian skor tiap-tiap item

Xi 2 = Jumlah kuadrat item Xi

(

Xi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan

N = Jumlah responden

(27)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha :

[ ][ ]

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas

∑Si = Jumlah varians total

St = Jumlah varians item

k = Jumlah item pertanyaan

Nilai r11 yang didapat dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran

menurut Riduwan dan Akdon (2008) Sebagai berikut:.

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

menggunakan rumus Alpha Cronbach ini adalah reliabel. Selanjutnya nilai r11

tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran dan berada pada indeks korelasi 0,800 – 1,000. Berarti nilai r11 termasuk dalam kategori derajat

(28)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6 Analisis Data

Setelah instrumen penelitian disebarkan kepada responden, setelah itu dikumpulkan untuk diolah kembali sesuai dengan prosedur yang digunakan. 3.6.1 Hasil Belajar Kognitif Siswa

Setelah instrumen yang telah diketahui validitas dan reliabilitasnya diujikan pada siswa maka diperoleh skor-skor data tes siswa. Tes yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest. Kemudian ditentukan besarnya hasil belajar ranah kohnitif siswa setelah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menghitung rata – rata <g>. Menurut Hake R.R (1999) rumus yang digunakan untuk menghitung gain yang dinormalisasi adalah:

Interpretasi terhadap nilai gain yang dinormalisasi ditunjukan oleh Tabel 3.5: Tabel 3.5 Interpretasi Rata-rata Gain yang Dinormalisasi

Nilai <g> Klasifikasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,7 > g ≥ 0,3 Sedang

g < 0,3 Rendah

(29)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

t hitung = Harga yang dihitung dan menunjukan nilai

standar deviasi dari distribusi t ( Tabel t )

= Rata-rata nilai yang di peroleh dari hasil pengumpulan data

s = Standar deviasi sampel yang dihitung

µ

o

=

nilai yang dihipotesiskan

Selanjutnya, instrumen yang telah diketahui data pretest dan posttest-nya tersebut, Kemudian ditentukan besarnya hasil belajar ranah kognitif siswa setelah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran inkuiri abduktif dengan menggunakan perhitungan uji-t, atau biasa disebut uji-t beda rata‐rata dua sampel berpasangan (t-Test: Paired Two Sample for Means).

Menurut Riduwan (2011) Untuk perhitungan uji-t, digunakan statistik uji dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Menghitung rata-rata ( ̅)

Rumus menghitung rata-rata (untuk variabel X)

̅ ∑

Keterangan:

̅ = Rata-rata

ΣX = Jumlah harga semua X n = Jumlah data

2. Menghitung standar deviasi (s)

(30)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2 Uji Hipotesis

Menurut Riduwan (2011) hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus di uji kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Kesimpulan suatu penelitian berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima atau ditolak. Pada pengujian hipotesis terdapat dua pilihan, yaitu menerima atau menolak hipotesis yang diajukan.

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian hipotesisnya dapat diterima atau ditolak. Jadi apabila hipotesis nol (H0) memiliki

pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara parameter dengan statistik, maka lawannya adalah hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan

adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara parameter dan statistik. Sehingga hipotesis nol (H0) dirumuskan dengan kalimat negatif.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif, yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menentukan titik peluang atau hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran (estimatif) (Riduwan, 2011).

Jenis pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu hipotesis non direksional (hipotesis tidak langsung), dimana pada pengujian hipotesis ini tidak menunjukan arah tertentu. Jika rumusan Ha berbunyi kalimat: tidak sama dengan

(≠), maka sebaliknya H0 berbunyi kalimat: sama dengan (=). Pengujian ini

menggunakan uji dua pihak (two tailed test). pengujian uji dua pihak ini memiliki kriteria sebagai berikut:

Jika, – t tabel ≤ - t hitung ≤ + t tabel = H0 (diterima) dan Ha (ditolak)

Maka, hipotesis yang digunakan oleh peneliti untuk menguji t hitung adalah

(31)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H0 :

µ

0 = 0 atau tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran inkuiri abduktif

Ha :

µ

0≠ 0 atau terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran inkuiri abduktif

Keputusan pengujian : Tolak H0 jika -t hitung < - t tabel, terima dalam hal lain.

3.6.3 Pengolahan Lembar Observasi

Untuk observasi keterlaksanaan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dihitung dengan:

% Keterlaksanaan model =

x 100%

Persentase yang didapat kemudian dijadikan sebagai acuan terhadap

kelebihan dan kekurangan selama kegiatan pembelajaran berlangsung agar guru

dapat melakukan pembelajaran lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Adapun

Interpretasi terhadap keterlaksanaan pendekatan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.3:

Tabel 3.3 Interpretasi Keterlaksanaan Pendekatan Pembelajaran

Persentase keterlaksanaan pendekatan

pembelajaran

Interpretasi

KM=0 Tidak satupun kegiatan terlaksana

0 < KM 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana

25 < KM < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana

KM = 50 Setengah kegiatan terlaksanan

50< KM 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana

75 < KM <100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana

KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

(32)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan penelitian ini yang dikemukakan. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, pengujian hipotesis, dan hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu SMP Negeri di Garut kelas 8-I mengenai penerapan pendekatan inkuiri abduktif untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa pada pembelajaran IPBA materi litosfer, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar ranah kognitif siswa secara keseluruhan setelah diterapkan pendekatan pembelajaran inkuiri abduktif dalam pembelajaran IPBA materi litosfer mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini terlihat dari hasil <g> adalah 0.63, dengan kriteria <g> pada tingkatan sedang. perhitungan rata-rata Pretest dan Posttest. Serta setelah menguji hipotesis menggunakan uji-t beda rata‐rata dua sampel berpasangan diperolehtakan hasil nilai thitung < ttabel.

2. Peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek C2 atau pemahaman setelah diterapkan pembelajaran inkuiri abduktif dalam pembelajaran IPBA materi litosfer mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan aspek kognitif C3 dan C4. Hal ini terlihat dari hasil <g> adalah 0.15, dengan kriteria <g> pada tingkatan rendah. Serta setelah menguji hipotesis menggunakan uji-t beda rata‐rata dua sampel berpasangan diperoleh hasil nilai thitung < ttabel.

(33)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek C4 atau analisis setelah diterapkan pembelajaran inkuiri abduktif dalam pembelajaran IPBA materi litosfer mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan aspek kognitif C2 dan C3. Hal ini terlihat dari hasil <g> adalah 0.63, dengan kriteria <g> pada tingkatan rendah. Serta setelah menguji hipotesis menggunakan uji-t beda rata‐rata dua sampel berpasangan diperoleh hasil nilai thitung < ttabel.

5. Hasil dari uji hipotesis deskriptif mengenai peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah diterapkan pembelajaran inkuiri abduktif dengan

menggunakan perhitungan uji t menyatakan bahwa: “hasil belajar ranah

kognitif siswa baik secara keseluruhan maupun dilihat secara aspek kognititf C2 (pemahaman), C3 (penerapan) dan C4 (analisis), seluruhnya mengalami peningkatan yang signifikan, meskipun pada level aspek kognitif C2, C3 dan C4 mengalami peningkatan yang berbeda.

5.2 Saran

Dalam penelitian ini, penulis ingin memberi beberapa saran yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisis data, sebagai suatu pertimbangan dalam peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa setelah diterapkan pendekatan inkuiri abduktif dalam pembelajaran IPBA materi litosfer. Adapun saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :

(34)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kognitif siswa pada aspek C4, yang sebagian besar pada soal tersebut diberikan keterangan gambar batuan serta membahas karakteristik jenis-jenis batuan. 2. Untuk peneliti berikutnya yang berminat mengkaji lebih luas serta ingin

(35)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Anggraeni, D. 2011. Teori Pembelajaran IPA. Tersedia di:

http://dnoeng.wordpress.com/2011/07/17/teori-pembelajaran-ipa/. [14Oktober 2014]

Clark, D. (2000). Learning Domain or Bloom’s Taxonomy. [Online]. Tersedia:

http://www.skagitwatershed.org/~donclark/hrd/bloom.htmL]. [8 Januari 2015]

Deni. (2010). Aspek Kecerdasan kognitif, Afektif, psikomotor. Tersedia di: http://arisandi.com. [5 Maret 2013]

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. [Online]. Tersedia : http://www.puskur.net]. [12 Febuari 2015]

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Standar Proses untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamzah. (2010). Orientasi baru dalam psikologi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

(36)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Universitas Negeri Malang.

Munaf, S. (2001). Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Oh, P.,S. (2008). “Adopting the Abductive Inquiry Model (AIM) into Undergraduate Earth Science Laboratories”. Science Education in 21st

Century. 263-277.

Panggabean, L. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Bandung.

Panggabean, L. (2001). Statistik Dasar. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Rustaman, N. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : Universitas Negeri Malang

Riduwan dan Akdon. 2008. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:

Rusyan, A.Tabrani, dkk.c(1998). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Karya Offset

Sagala, S. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siahaan, P. (2010). Asesmen Pembelajaran Fisika. [Online]. Tersedia : [http://www.file.upi.edu]. [26 oktober 2015]

Sudjana, N. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(37)

Faisal Bastian Razaq, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN INKUISI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPBA MATERI LITOSFER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Dosen UPI.(2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Gambar

Tabel 3.5 Interpretasi Rata-rata Gain yang Dinormalisasi
Tabel 3.3 Interpretasi Keterlaksanaan Pendekatan Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

1) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III berdasarkan perbaikan hasil refleksi dari

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA PGII 1

Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal, yang selanjutnya disingkat RA/BA, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang

informasi adalah aspek keterampilan pemecahan masalah yang sangat penting untuk. dikembangkan bagi anak usia TK, sehingga empat aspek keterampilan ini

[r]

dijadikan sebagai bahan pakan adalah tepung limbah ikan gabus pasir..

Pada kegiatan awal guru memperkenalkan seluruh media atau bahan yang akan. didemonstrasikan, selanjutnya guru mendemonstrasikan bagaimana

This study investigates the absolute vertical accuracy of the ASTER GDEM ver2 at five study sites in China using ground control points (GCPs) from high accuracy